AS4204 Lintasan Satelit Dr. Suryadi Siregar DEA Astronomi, FMIPA-ITB BANDUNG 2012 Daftar Isi Bab 1 1.1 1-2 1-3 1-4 1-5 Mengenal Fungsi dan Orbit Satelit Pendahuluan Lokasi Orbit dan Jejaknya Pita frekuensi dan berkas Topologi Jaringan(Network Topologies) 1-4.2 Point-to-point duplex transmission 1-4.3 Mobile Antenna Service 1-4.4 Star Network 1-4.5 Mesh Network Global Positioning System (GPS), Tipe Orbit dan Misi 1-1 1-5 1-5 1-6 1-7 1-8 1-8 1-9 1-13 Bab 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 Satelit Sebagai Benda Langit Persamaan gerak Desain Orbit Peluncuran dengan Sudut injeksi 90 derajad Peluncuran dengan sudut injeksi bukan 90 derajad Syarat lain Transfer Orbit Transfer Hohmann Untuk manuver tunggal (skenario a) Manuver ganda (skenario b) Perubahan pusat gaya sentral gerak partikel Eksentrisitas Gerak Hiperbola Ilustrasi 2-1 2-6 2-8 2-8 2-8 2-15 2-17 2-20 2-20 2-25 2-26 2-28 Bab 3 3.1 Orbit Multi Stasiun Menentukan Parameter Orbit 3.1.1 Titik Acuan Bagi Bidang Inersial 3.1.2 Julian Day 3.1.3 Transformasi Kalender Gregorian ke Julian Day 3.1.4 Transformasi Penanggalan Julian Day ke Gregorian Day 3.1.5 Kedudukan Stasiun Pada Bola Bumi Posisi Satelit Terhadap Pengamat Metoda Laplace Persamaan Parameter Orbit Orbit dari Multistasiun 3.5.1 Vektor Posisi 3.5.2 Vektor Kecepatan 3-4 3-4 3-4 3-5 3-7 3-9 3-13 3-15 3-17 3-21 3-22 3-23 Lintasan Antar Planet Landasan teori Rancangan Lintasan 4.2.1 Lintasan Antar Planet Bumi-Jupiter-Pluto 4.2.2 Lintasan Antar Planet Bumi-Jupiter-Saturnus-Pluto 4.2.3 Lintasan Antar Planet Bumi-Jupiter-Saturnus-Uranus-Pluto (BJSUP) 4.2.4 Lintasan Antar Planet Bumi-Jupiter-Saturnus-Uranus-Neptunus-Pluto (BJSUNP) 4-2 4-8 4-9 4-14 4-14 4-15 4.2.5 Misi International Sun-Earth Exploration(ISEE) 4.2.6 Review masalah tiga benda terbatas 4.2.7 International Sun-Earth Explorer 4-16 4-17 4-19 Konstelasi Satelit Komunikasi Global Positioning System (GPS), Tipe Orbit dan Misi 5-1 5-2 3.2 3.3 3.4 3.5 Bab 4 4.1 4.2 Bab 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.6 5.8 5.9 5.10 5.11 Landasan Teori Faktor Keubahan Elemen Orbit Gangguan Gravitasional Gangguan Non Gravitasional Deskripsi Atmosfer Bumi Model Atmosfer Bumi Efek gerhana Efek Gerhana Lintasan Geostasioner 5-4 5-6 5-6 5-17 5-18 5-20 5-27 5-30 Bab 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 6.10 6.11 Anomali Orbit Geostasioner Pergeseran Longitude Akibat Anomali Gravitasi Orbit Geostasioner Ideal Penyimpangan Sumbu Panjang Orbit Geostasioner Penyimpangan Inklinasi Orbit Geostasioner Penyimpangan Eksentrisitas Orbit Geostasioner Pemeliharaan Posisi (Station Keeping) Orbit Geostasioner Pemeliharaan Posisi Akibat Efek Triaksialitas Bumi Prinsip Strategi Pemeliharaan Posisi Pemeliharan Posisi Timur-Barat Menghitung Laju Perubahan Ingsutan Pengaruh Gangguan Benda Ke-Tiga Pada Gerak Satelit Geosinkron 6.11 -1 Persamaan Gerak 6.11-2 Syarat Batas 6.12-2 Radius Geosinkron 6.12-3 Percepatan Ingsut (Drift) Longitudinal 6.12-4 Orbit Hampir Stasioner 6.12-5 Gerak Relatif Satelit pada Arah Normal Bidang Orbit 6.12-6 Gerak Relatif Gabungan 6.12-7 Batasan Geometri pada Masalah Lintas Atas (Flyover) 6.12-8 Elemen Geometri 6-1 6-1 6-2 6-2 6-3 6-5 6-6 6-8 6-9 6-11 6-12 6-14 6-14 6-18 6-21 6-22 6-23 6-26 6-27 6-29 6-33 Daftar Gambar Gambar 1-1 Gambar 1-2 Gambar 1-3 Gambar 1-4 Gambar 1-5 Gambar 1-6 Gambar 1-7 Gambar 1-8 Gambar 1-9 Gambar 1-10 Gambar 1-11 Gambar 1-12 Gambar 1-13 Satelit geostasioner berada pada ketinggian dimana periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi. Ilustrasi model orbit satelit geostasioner (atas) dan satelit geosinchron (bawah) Didefinisikan satelit dengan orbit medium adalah semua satelit yang berada pada ketinggian 8000 sampai 20000 kilometer dari permukaan Bumi. Didefinisikan satelit dengan orbit rendah adalah semua satelit yang berada pada ketinggian 500 sampai 2000 kilometer dari permukaan Bumi. Gambaran umum bagaimana satelit berfungsi sebagai alat komunikasi. Ilustrasi foot print dan pita frekuensi yang dipancarkan oleh satelit. Tingggi satelit dari permukaan Bumi akan menentukan luas daerah yang bisa disigi. Gambaran umum topologi simplex transmission. Gambaran umum point-to-point duplex transmission. Gambaran umum fungsi Mobile Antenna Service. Gambaran umum Star Network. Gambaran umum Mesh Network. Lintasan satelit membentuk kemiringan dengan sudut inklinasi i terhadap bidang ekuator. Bentuk orbit ditentukan oleh elemen orbit, periode, P, saat terakhir melewati perige,T, setengah sumbu panjang orbit yang berbentuk elips, a, eksentrisitas,e, sudut simpul naik (ascending node), dan argument perige, . 1-3 1-4 1-4 1-5 1-6 1-6 1-7 1-8 1-8 1-9 1-10 1-10 1-11 Gambar 1-14 Gambar 1-15 Gambar 1-16 Gambar 1-17 Gambar 2-1 Gambar 2-2 Gambar 2-3 Gambar 2-4 Gambar 2-5 Gambar 2-6 Gambar 2-7 Gambar 2-8 Gambar 2-9 Gambar 2-10 Gambar 2-11 Gambar 2-12 Geo Positioning Satellite (GPS) berjumlah 24 satelit, hal ini memungkinkan setiap permukaan Bumi dapat diamati. Satelit bergerak dengan tipe LEO. Kedudukan satelit yang berada dekat Bumi menyebabkan sinyal yang lemah dapat terdeteksi. Cara menentukan lokasi pemancar sinyal. Titik potong tiga lingkaran merupakan posisi sinyal. Jejari lingkaran adalah jarak sumber ke titik subsatelit. Global Positioning System (GPS). GPS Seorang prajurit yang dilengkapi dengan perangkat hand-held receiver membentuk konfigurasi triangualsi dengan konstelasi satelit. Memberikan peluang bagi prajurit dilapangan untuk menentukan posisi dengan ketelitian sampai beberapa meter dan m/detik untuk objek bergerak yang ada dipermukaan Bumi. GPS dipandu oleh 24 satelit yang mengorbit Bumi. Beberapa model satelit dapat dilihat pada gambar berikut. Satelit memanfaatkan energi matahari untuk menggerakkan roket kecil. Satelit mikro berbentuk bola mempunyai periode orbit yang sangat pendek tidak mempunyai panel surya. 1-11 Bermacam tipe orbit seperti orbit parking, transfer orbit dan final orbit. Sebuah satelit umumnya memulai kala hidup pada lintasan parking, dari lintasan ini kemudian upper stage roket digunakan sebagai booster untuk menempatkan satelit di orbitnya. Beberapa dorongan diperlukan sampai satelit menempati posisi yang diharapkan. Koordinat kartesis untuk sistem dua benda, m bergerak relatif terhadap M. Dalam penurunan persaman gerak m dan M dinyatakan sebagai massa titik. Menurunkan pernyataan gaya hambat udara. Ilustrasi gerak projektil didekat permukaan Bumi. Pesawat ulang-alik Atlantis. Fungsi wahana (space shuttle) melakukan transportasi angkasa luar termasuk menempatkan satelit pada orbitnya menjaga ia tetap ada disana memutar dan memindahkannya bila diperlukan. Wahana mempunyai kemampuan untuk menambah ataupun mengurangi kecepatan di angkasa bila diperlukan dan tetap berada pada orbitnya. Space booster terdiri dari beberapa tingkat, fungsinya untuk menambah kecepatan dan kemudian melontarkan satelit pada lintasan yang telah ditentukan. Kajian gerak dua benda untuk mendeskripsikan penempatan orbit satelit dan jenis lintasan yang dihasilkan sebagai fungsi dari sudut lontar (injection angle), dan kecepatan lontar (injection speed) Vo. Jari-jari Bumi R dan ketinggian satelit dari permukaan Bumi adalah H. Jarak satelit dari pusat gaya sentral (pusat Bumi) r=R+H Lintasan lingkaran,elips, parabola dan hiperbola. Lintasan lingkaran tidak pernah terjadi bila x < 1(perhatikan legend), satelit akan jatuh bebas bila z = 0. Lintasan parabola terjadi bila nilai eta, η = 1. Sedangkan untuk hiperbola terjadi bila η > 1 Keluarga lintasan dengan sudut pelontaran, θ = π/2 sebagai fungsi V0. Segala macam bentuk orbit bisa terjadi; lingkaran, elips, parabola, jatuh bebas dan hiperbola. Keluarga lintasan dengan sudut pelontaran θ π/2 sebagai fungsi V0. Orbit lingkaran tidak pernah terjadi. Bentuk orbit yang bisa terjadi adalah, elips, parabola, jatuh bebas dan hiperbola. Hubungan antara impulse I dan kecepatan awal Vo dan perkalian skalar dua vektor, dapat ditentukan besarnya sudut . Akibat adanya impulse terjadi perubahan periode dan eksentrisitas orbit dalam kasus ini kecepatan awal dan akhir selalu tangensial terhadap lintasan satelit. Garis tebal orbit awal, garis putus-putus orbit akhir. Transfer orbit model Hohmann dimulai dari lingkaran kecil (r = ao ) kemudian menjadi elips (2a = a0 + a1 ) selanjutnya berubah lagi menjadi 2-1 1-15 1-15 1-16 2-2 2-3 2-5 2-6 2-7 2-10 2-11 2-12 2-16 2-17 2-17 Gambar 2-13 Gambar 2-14 Gambar 2-15 Gambar 2-16 Gambar 2-17 Gambar 2-18 Gambar 2-19 Gambar 2-20 Gambar 2-21 Gambar 2-22 Gambar 3-1 Gambar 3-2 Gambar 3-3 Gambar 3-4 Gambar 3-5 Gambar 4-1 Gambar 4-2 Gambar 4-3 lingkaran besar (r = a1) Manuver tunggal (a) dan manuver ganda (b). Untuk manuver tunggal, transfer orbit dilakukan dari orbit asal (parking orbit) langsung ke orbit tujuan, sedangkan manuver ganda perpindahan orbit dilakukan setelah satelit mengubah lintasan dari lingkaran menjadi elips, setelah melengkapi orbit elips pada titik perige wahana memanfaatkan energi kinetik maksimum untuk berpindah ke orbit yang lebih besar. Skenario tertangkapnya satelit oleh medan gravitasi planet. Ilustrasi untuk planet Mars. Ketika mendekati Mars gerak wahana dipercepat, memasuki tropospher kecepatan menurun kembali secara gradual. Efek pengereman angkasa pada satelit Sputnik-2. Apogee mengecil dengan waktu. Rapat partikel pada lapisan atmosfer Bumi pada scala log-log. Pengereman terbesar terjadi ketika satelit berada pada lapisan tropospher, sebab pada lapisan ini kerapatan partikel maksimum. Lintasan elips dan besaran geometrinya. Mula-mula partikel berada pada posisi dengan pusat gaya titik A, kemudian bergerak ke posisi lain dengan pusat gaya berada pada titik B. Massa yang dilontarkan roket membuat roket terdorong ke depan, kecepatan roket bergantung pada kecepatan materi yang dilontarkan. Trajectory roket Ariane-4 ketika diluncurkan dari Kouru (Guyana, Amerika Selatan) diperlukan tiga kali penembakan untuk menempatkan satelit pada orbitnya. Model roket Titan dan Ariane-4. Untuk Ariane-4 ada sembilan bagian utama yaitu;First stage (L220), (2) Solid strap –on booster (PAP), (3) Liquid strapon booster (PAL), (4) Inter-stage ½ skirt, (5) Second stage (L33), (6)Third stage (H10), (7) Vehicle equipment bay (VEB), (8) Dual launch structure (SPELDA) dan (9) Fairing. Sebelah kiri adalah profil roket Titan yang membawa wahana Cassiny. Jumlah massa yang hilang sebagai fungsi ketinggian satelit dari permukaan Bumi untuk berbagai kecepatan dorong. Skenario pendaratan Viking di kawasan Chryse planetia planet Mars. Agar instrument tidak mengalami benturan kecepatan jatuh wahana dikurangi dengan menggunakan parasut. Penyelesaian dilakukan dalam beberapa langkah 2-19 2-23 2-24 2-24 2-25 2-29 2-30 2-31 2-34 2-36 Bentuk orbit untuk bermacam eksentirisitas. Lingkaran sempurna dibentuk oleh orbit dengan nilai e= 0. Elip mempunyai nilai e diantara 0 dan 1 sedangkan parabola dan hiperbola masing-masing 1 dan lebih besar dari 1. Dalam praktek orbit yang sempurna lingkaran dan parabola tidak pernah dapat dicapai. Flowchart konversi penanggalan Gregorian Day ke Julian Day. Flowchart konversi penanggalan Julian Day ke Gregorian Day. Posisi satelit pada bola langit. Pengamat diandaikan berada pada pusat bola Bumi, disebut latitude astronomi dan latitude geodesi. Elemen orientasi Satelit dalam system koordinat ekuatorial. 3-3 Arsitektur misi angkasa luar. Kunci sukses misi keangkasa luar ditentukan oleh kerjasama tim yang bekerja pada bidang teknologi transportasi, jaringan komunikasi, rancang bangun orbit dan tempuhan, perangkat lunak dan instrumen yang dibawa serta kesiapan stasiun pengendali di Bumi. Lintasan wahana untuk berbagai missi diseputar planet tujuan, misi fly-by (a), misi orbiter (b), misilander (c) dan misi sample return (d). Fase-fase lintasan orbit AB dan CD segmen lintasan heliosentrik, BC dan DA segmen lintasan planetosentrik. Wahana meninggalkan bola pengaruh planet 4-1 3-6 3-8 3-10 3-19 4-3 4-4 Gambar 4-4 Gambar 4-5 Gambar 4-6 Gambar 4-7 Gambar 4-8 Gambar 4-9 Gambar 5-1 Gambar 5-2 Gambar 5-3 Gambar 5-4 Gambar 5-5 Gambar 5-6 Gambar 5-7 Gambar 5-8 Gambar 5-9 Gambar 5-10 asal dalam segmen lintasan DA, kemudian memasuki bola pengaruh planet tujuan dalam tempuhan BC. Geometri gerak wahana dalam bola pengaruh gravitasi planet, = sudut belok, = sudut utama hiperbola terhadap projeksi vektor kecepatan planet pada bidang lintasan, = orientasi asimptot tiba terhadap projeksi vektor kecepatan planet di bidang lintasan, rp = perisenter lintasan hiperbola dan B = impact parameter. Bila wahana menumbuk planet maka besaran B= 0. Kecepatan awal dan jangkauan yang dicapai oleh wahana. Pemanfaatan energi potensial planet dan Matahari untuk macam-macam tujuan. Lintasan model (a) bertujuan menambah energi kinetis wahana (pump-up energy) dan model (b) bertujuan mengurangi energi kinetis (pumpdown energy). Dalam gambar ini dibayangkan planet bergerak tegak lurus menjauhi pembaca. Titik massa m’ bergerak dalam pengaruh gravitasi M dan m, sebagai satuan massa diambil M+m =1. Titik massa m’ akan menempati posisi diam relatif terhadap M pada titik Lagrange L1, L2,L3,L4 dan L5. Sambil mengorbit satelit melakukan gerak ingsut disekitar titik Lagrange L2 Atas: Ilustrasi gerak satelit ISEE-1 DAN ISEE-2 disekitar titik Lagrange L2 sistem Bumi-Bulan. Bawah: Ilustrasi gerak satelit ISEE-3 disekitar titik Lagrange L2 sistem Matahari-Bumi. Ilustrasi artis sampah antariksa (space junk) yang mengorbit di sekitar Bumi. Berasal dari bangkai satelit yang habis masa hidupnya. Jaringan komunikasi hanya dapat terjadi bila entitas: tracking site, primary aircraft, tracking dan data relay satellite, mission control center, relay satellite dan tracking site/users dapat berfungsi dengan baik. Global Positioning System (GPS). GPS Seorang prajurit yang dilengkapi dengan perangkat hand-held receiver membentuk konfigurasi triangualsi dengan konstelasi satelit. Memberikan peluang bagi prajurit dilapangan untuk menentukan posisi dengan ketelitian sampai beberapa meter dan m/detik untuk objek bergerak yang ada dipermukaan Bumi.GPS dipandu oleh 24 satelit yang mengorbit Bumi. Orientasi bidang orbit terhadap bidang fondamental(bidang ekuator Bumi), ditentukan oleh inklinasi, argumen perige dan ascending node ascending node diukur dari sumbu koordinat yang mengarah ke titik vernal equinox. Diagram kepepatan bola Bumi. Kepepatan bola Bumi diperlihatkan dengan bengkaknya bagian ekuator, memberikan gaya gangguan yang merebahkan bidang orbit kearah ekuator. Potensial bola Bumi yang dialami oleh titik massa m (u,v,w) yang berjarak r dari pusat Bumi (pusat koordinat). Dalam gambar satelit dianggap sebagai titik massa m. Keubahan ascending node, dan argumen perige, akibat bengkaknya ekuator Bumi, bilangan negatif menunjukkan arah gerakan ke barat. Repeating ground track orbit, satelit selalu berada pada suatu titik diatas permukaan Bumi. Satelit bergerak dengan periode 24 jam sesuai dengan rotasi planet Bumi. Sateli tini digunakan untuk satelit komunikasi. Satelit bersama sama dengan Bumi bergerak mengitari Matahari dengan periode 12 jam dan inklinasi sebesar inklinasi kritis 63 o,4 argumen perige tidak pernah berubah. Satelit dapat memonitor kawasan dibawah bayangan Matahari dari saat ke saat. Cocok untuk remote sensing, cuaca dan sumber daya alam. Tinggi dari permukaan Bumi dan lebar sudut sensor menentukan luas kawasan yang dapat diamati serta berapa lama satelit berada diatas titik tersebut. Ilustrasi lapisan atmosfer pada siang dan malam. Ketinggian sebagai fungsi temperatur untuk planet Bumi, Mars dan Venus. Pada planet Mars, siang dan 4-5 4-15 4-16 4-21 4-22 4-23 5-1 5-2 5-5 5-6 5-7 5-12 5-13 5-13 5-16 5-19 Gambar 5-11 Gambar 5-12 Gambar 5-13 Gambar 5-14 Gambar 5-15 Gambar 5-16 Gambar 5-17 Gambar 5-18 Gambar 5-19 Gambar 5-20 Gambar 6-1 Gambar 6-2 Gambar 6-3 Gambar 6-4 Gambar 6-5 Gambar 6-6 Gambar 6-7 Gambar 6-8 Gambar 6-9 Gambar 6-10 malam hampir sama. Profil atmosfer Bumi, lapisan angkasa temperatur dan tinggi dari permukaan Bumi. Efek gesekan angkasa mulai terjadi ketika satelit melalui lapisan atas atmosfer di titik perige. Akibat gesekan dengan atmosfer Bumi, orbit secara gradual mendekati Bumi, sambil melengkapi putarannya setengah sumbu panjang lintasan satelit yang berbentuk elips berubah menjadi kecil dengan berjalannya waktu. Umur satelit pada ketinggian antara 160 km hingga 480 km dengan koefisien balistik yang berbeda (Kork,1979). Umur satelit pada berbagai ketinggian perigee dengan eksentrisitas yang berbeda. Konsekuensi hukum kekalan momentum sudut. Percepatan yang ditimbulkan oleh tekanan radiasi Matahari menyebabkan satelit bergerak mendekati perige, sedangkan perlambatan yang disebabkan oleh radiasi Matahari, menyebabkan Satelit mendekati apoge. Efek tekanan radiasi pada lintasan satelit. Jarak Apoge semakin membesar dan Perige semakin kecil. Ilustrasi gerak satelit dalam bayangan gerhana.Tekanan radiasi mengubah eksentrisitas orbit. Diagram lintasan Satelit dalam bayangan, δ deklinasiMatahari. Bagian bayangan Bumi yang ditempuh satelit membentuk busur elips. Elips dengan setengah sumbu panjang Re /Sin δ dan setengah sumbu pendek Re. Kiri dilihat dari ”samping”, kanan dilihat dari ”atas”. Pola buah ”peer” dari atmosfer Bumi, mencerminkan penggelembungan harian atmosfer akibat efek termal dan ekspansi gravitasional udara. Rapat massa atmospher Bumi yang diperoleh dari gerak satelit. Kurva sebelah kiri mengacu pada skala kiri, sedangkan kurva dibagian kanan mengacu pada skala di sebelah kanan. Absis dalam skala logaritmik berlaku untuk keduanya. Pergeseran longitudinal akibat anomali gravitasi Bumi. Rotasi bola Bumi dari barat ke timur mengakibatkan perubahan longitude satelit. Penyimpangan inklinasi mengakibatkan titik sub-satelit P, berosilasi terhadap posisi nominalnya di permukaan Bumi. Segitiga bola untuk menentukan relasi antara inklinasi i, dan deklinasi, δ. Anomaly eksentrik, anomali benar dan penyimpangan longitude. Bidang orbit satelit geosinchronous yang tidak tepat berimpit dengan. Selain pemeliharaan posisi Utara-Selatan kedudukan satelit yang tidak tepat. Pemeliharaan posisi akibat efek triaksialitas Bumi dengan model manuver Hohmann “____” orbit geostasioner ideal “------“ orbit satelit geostasioner. Pemeliharaan posisi akibat efek triaksialitas Bumi dengan model satu manuver“____” orbit geostasioner ideal “------“ orbit satelit geostasioner. Titik sub-satelit di pusat mata angin pengamat. Besar simpangan longitude 5-21 5-24 5-26 5-27 5-28 5-29 5-30 5-31 5-33 5-34 6-1 6-2 6-4 6-4 6-5 6-7 6-7 6-8 6-9 6-10 Gambar 6-11 Gambar 6-12 Gambar 6-13 Gambar 6-14 Gambar 6-15 Gambar 6-16 dinyatakan oleh nilai nominal Pemeliharaan posisi Utara-Selatan, dilakukan terhadap penyimpangan inklinasi yang mengakibatkan gerakan dalam arah Utara-Selatan. Pemeliharaan posisi timur-barat, besarnya ditentukan sedemikian rupa sehingga akselerasi percepatan menyebabkan 0 Laju ingsut satelit geosinchronous (garis tebal) dan interval waktu antara. Sistim tiga benda Bumi (E), Satelit (S) dan Pengganggu (P) yang terletak dalam satu bidang. Satelit mengalami gaya gravitasi dari Bumi. Massa Bumi terkonsentrasi pada pusat bola. Satelit mengalami pergeseran dalam arah longitudinal akibat tidak simetrinya 6-11 6-12 6-14 6-15 6-19 6-22 Gambar 6-17 Gambar 6-18 Gambar 6-19 Gambar 6-20 Gambar 6-21 Gambar 6-22 bola Bumi. Gerak relatif satelit terhadap orbit referensi dengan sumbu panjang dua kali sumbu pendek elips. Gerak relatif satelit pada arah normal bidang orbit. Gerak relatif satelit terhadap posisi referensi (orbit stasioner ideal), pada arah normal bidang orbit. Berbentuk elips atau, lingkaran atau, i = 2e pada laju ingsutan (drift rate) d = 0. Komponen gaya normal, transversal dan longitudinal yang bekerja pada bidang orbit. Bola Bumi, lingkaran meridian, latitude astronomi, latitude geodesik, dan sudut jam Vektor ortonormal P,Q dan W yang bekerja pada bidang orbit, dan Selain itu diketahui bahwa vektor arah satuan dapat dicari dari pernyataan. 6-26 6-27 6-28 6-29 6-30 6-32 Daftar Tabel Tabel 1-1 Tabel 1-2 Peluncuran satelit dan bantuan negara luar yang pertama. Negara yang telah meluncurkan satelit dengan bantuan Negara lain. Peluncuran pertama dibantu oleh Negara lain. 1-11 1-11 Tabel 2-1 Tabel 2-2 2-4 2-11 Tabel 2-5 Daftar koefisien hambat untuk berbagai penampang benda. Batas bawah dan batas atas bagi kecepatan lontar V0 untuk berbagai ketinggian dari permukaan Bumi. Daftar satelit berdasarkan misi yang diembannya. Nama satelit, informasi tentang orbit, misi utama yang diemban dan instrumen yang dibawa (download 19 Februari 2008 dari http://Ilrs.gsfc.nasa.gov/satellite_missions). Rasio mf /m0 untuk berbagai kecepatan dorong Vg dalam km/det. Tabel 3-1 Pertambahan tahunan waktu ephemris. 3-3 Tabel 4-1 Beberapa contoh percobaan seri ISEE1,ISEE2 2003). Tabel 5-1 5-4 Tabel 5-2 Misi, jenis orbit setengah sumbu panjang, periode, inklinasi, eksentrisitas dan argumen perigee. Konstanta atmosfer Bumi (Regan et al, 1993). Tabel 6-1 Tabel 6-2 Tempo yang diperlukan untuk melakukan dalam arah manuver timur-barat. Koefisien Harmonik Tesseral dan asosiasi polinom Legendre. 6-13 6-23 Tabel 2-3 Tabel 2-4 dan ISEE3 (Thiemann, 2-12 2-14 2-33 4-19 5-21