Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 HUBUNGAN MORNING SICKNESS TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDURANG KABUPATEN BENGKULU SELATAN Nora Veronica Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Sekitar 20-30% dari wanita hamil akan mengalami gejala mual dan muntah lebih dari 20 minggu, hingga saat persalinan. Kurang dari2%wanita dengan gejala mual dan muntah kehamilan. Gejala ini biasanya timbul di pagi hari dengan frekuensi yang akan menurun setiap harinya sering dengan bertambahnya usia kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kejadian morning sickness dengan penurunan berat badan ibu hamil TM I di wilayah kerja Puskesmas Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dinarasikan menggunakan perhitungan dan persentase. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan tabulasi silang atara dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami morning sickness berat yaitu sebanyak 15 orang (34,9%). Responden yang mengalami morning sickness sedang sebanyak 10 orang (23,2%) dan responden yang mengalami morning sickness ringan sebanyak 18 orang (41,9%).Responden yang mengalami penurunan berat badan yaitu sebanyak 20 orang (46,5%). Responden yang mengalami tidak mengalami penurunan berat badan sebanyak 23 orang (53,5%). Simpulannya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara morning sickness dengan penurunan berat badan ibu hamil TM I di wilayah kerja Puskesmas Kedurang. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai chi square (χ2) hitung sebesar 15,09 dan p-value sebesar 0,001. Kata Kunci : Morning Sickness, Penurunan Berat Badan, Ibu hamil membutuhkan zat gizi berupa mikro PENDAHULUAN Gizi dalam masa kehamilan nutrien penting untuk pembentukan sangat penting. Selama kehamilan, antara lain system saraf pusat dan terjadi penyesuaian metabolism dan organ-organ vital (Banudi, 2012). Adapun fungsi tubuh terutama dalam hal faktor mekanisme dan penggunaan energi. berpengaruh Selain itu zat gizi yang terkandung kurang gizi dalam makanan akan diserap oleh lain pengetahuan tentang gizi yang janin kurang, untuk pertumbuhan dan terhadap yang kejadian pada ibu hamil antara keterbatasan ekonomi, perkembangannya selama di dalam perilaku yang masih dipengaruhi oleh uterus. Pada trimester pertama janin ada 19 satau tradisi, pemenuhan Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 makanan berdasarkan pada makanan frekuensi yang akan menurun setiap kesukaan harinya sering dengan bertambahnya saja, pantangan pada makanan tertentu, tidak seimbang antara kebutuhan energy usia kehamilan. dengan Berdasarkan laporan Dinkes intake makanan dan penyakit infeksi. Provinsi Bengkulu tahun 2013,dari Sedangkan penyebab kurang gizi 367 wanita hamil, 78.5% melaporkan pada ibu hamil trimester pertama mengalami mual dan muntah pada yang paling sering terjadi adalah mual trimester pertama, 52.2% mengalami muntah (emesis mual muntah ringan, 45.3% mual gravidarum), penyakit infeksi, dan muntah sedang, dan 2.5% mual status gizi kurang pada prakonsepsi muntah berat. Patogenesis mual dan (Sibagariang, 2010). muntah pada kehamilan masih kurang kehamilan dipahami dan etiologinya bersifat Emesis gravidarum atau mual multifaktorial. Penyebab mual dan dan muntah merupakan keluhan yang muntah dapat saja terjadi diantaranya sering terjadi pada wanita hamil karena hormonal, gangguan pada terutama di trimester pertama. Mual saluran dan muntah pada kehamilan biasa genitourinaria, system saraf pusat, dikenal dengan morning sickness. dan terjadi toksisitas atau masalah Morning sickness dapat terjadi setiap metabolik (Sibagariang, 2010). saat sepanjang hari (meskipun tidak di Pemeriksaan kehamilan sangat malam hari saat tidur) dan bukan merupakan penyakit. penting dilakukan oleh semua ibu Muntah hamil untuk mengetahui pertumbuhan merupakan karakteristik yang normal janin dan kesehatan ibu. Hampir di awal kehamilan (Indrayani, 2011). Sekitar 20-30% dari gastrointestinal, seluruh wanita (95,4%) ibu hamil di sudah Indonesia melakukan hamil akan mengalami gejala mual pemeriksaan kehamilan (K1) dan dan muntah lebih dari 20 minggu, frekuensi kehamilan minimal 4 kali hingga saat persalinan. Kurang dari selama masa kehamilannya adalah 2% wanita dengan gejala mual dan 83,5%. muntah ini pemeriksaan kehamilan pertama pada biasanya timbul di pagi hari dengan trimester pertama adalah 81,6% dan kehamilan. Gejala 20 Adapun untuk cakupan Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 frekuensi Antenatal Care (ANC) 1-1- METODE 2 atau K4 (minimal 1 kali pada Penelitian ini merupakan trimester pertama, minimal 1 kali penelitian kuantitatif. Penelitian ini pada trimester kedua dan minimal 2 dilakukan dengan metode pendekatan kali pada trimester 3) sebesar 70,4%. tabulasi silang atara dua variabel.5 Tenaga banyak Penelitian ini telah dilakukan di memberikan pelayanan ANC adalah wilayah kerja Puskesmas Kedurang bidan (88%) dan tempat pelayanan pada bulan Mei-Juni 2015. yang paling ANC paling banyak diberikan di Populasi dari penelitian ini praktek bidan (52,5%) (Riskesdas, yaitu seluruh jumlah ibu hamil TM I 2013). di wilayah kerja Puskesmas Kedurang Survei awal di wilayah kerja yaitu sebanyak 43 orang. Sampel Puskesmas Kedurang menunjukkan penelitian merupakan bagian dari dari 10 orang ibu hamil TM I, populasi. Teknik pengambilan sampel terdapat 7 orang yang mengalami menggunakan total sampling. morning sickness dan mengalami Analisis data pada penelitian penurunan berat badan hingga 3 kg ini dilakukan dengan menggunakan sedangkan tidak bantuan program komputer SPSS. mengalami morning sickness dan Analisis yang dilakukan yaitu analisis tidak mengalami penurunan berat univariat analisis bivariat. 3 orang lagi badan bahkan ibu tersebut mengalami HASIL penambahan berat badan. Penurunan dan penambahan berat 1. Gambaran Umur Responden badan Tabel 1. Gambaran Umur Responden dikarenakan ibu yang mengalami Umur 21-25 tahun 26-30 tahun 30-35 tahun Jumlah mual muntah cendrung akan susah mengkonsumsi makan bergizi. Atas dasar itulah peneliti berkeinginan melakukan penelitian dengan judul F 8 17 18 43 (%) 18,6 39,5 41,9 100 hubungan morning sickness terhadap Sesuai dengan tabel 1 dapat penurunan berat badan ibu hamil TM dilihat bahwa umur responden I antara 21-25 tahun yaitu sebanyak di wilayah kerja Puskesmas Kedurang. 8 orang (18,6%). Responden yang 21 Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 berumur antara 26-30 tahun yaitu sebanyak 17 orang (39,5%) dan Jumlah 43 100 Sesuai dengan tabel di atas responden yang berumur antara dapat dilihat bahwa responden 22 30-35 tahun sebanyak 18 orang yang mengalami penurunan berat (41,9%). badan yaitu sebanyak 20 orang (46,5%). 2. Gambaran Morning Sickness Ibu Hamil TM I Tabel 2. Gambaran Morning Sickness Ibu hamil TM I F 15 10 18 43 Morning Sickness Berat Sedang Ringan Jumlah (%) 34,9 23,2 41,9 100 Sesuai dengan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang mengalami morning sickness berat yaitu sebanyak 15 orang (34,9%). mengalami Responden morning yang sickness sedang sebanyak 10 orang (23,2%) Responden mengalami tidak yang mengalami penurunan berat badan sebanyak 23 orang (53,5%). 4. Hubungan Morning Sickness dengan Penurunan Berat Badan Ibu Hamil TM I Tabel 4.4 Hubungan Morning Sickness dengan Penurunan Berat Badan Ibu Hamil TM I Penurunan Berat Badan Ya Tidak f % f % Berat 13 86,7 2 13,3 Sedang 2 20 8 80 Ringan 5 27,8 13 72,2 Total 20 46,5 23 53,5 Morning Sickness Total f 15 10 18 43 ρ value % 100 100 0,00115,09 100 100 Berdasarkan tabel di atas dan responden yang mengalami dapat dilihat bahwa responden morning sickness ringan sebanyak yang mengalami morning sickness 18 orang (41,9%). berat dan mengalami penurunan 3. Gambaran Penurunan Badan Ibu Hamil TM I Berat Tabel 4.3. Gambaran Penurunan Berat Badan Ibu Hamil TM I Penurunan Berat Badan Ya Tidak F (%) 20 23 46,5 53,5 berat badan yaitu sebanyak 13 orang, responden yang mengalami morning sickness sedang dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 orang dan responden yang mengalami morning sickness ringan dan juga χ mengalami Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 penurunan berat badan yaitu 5 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai chi square (χ ) 2 hitung sebesar 15,09 dan p-value sebesar 0,001. Selanjutnya nilai chi square (χ2) hitung dibandingkan Berat Sedang Ringan Ya (turun 2‐5 kg) dengan nilai chi square (χ2)tabel Tidak (turun 1 kg) (terlampir) berdasarkan nilai df = 2 Gambar 4.4. Perbandingan Persentase sesuai hasil analisis bivariat. Nilai Hubungan morning sickness dengan penurunan berat badan ibu hamil TM I chi square (χ2) tabel yaitu sebesar 5,991. Didapatkan nilai chi square (χ2)hitung lebih besar dari nilai chi square Hasil (χ2). PEMBAHASAN analisis Berdasarkan hasil penelitian didapatkan p-value lebih kecil dari dapat dilihat bahwa dari 20 orang ibu α dan chi square (χ2) hitung lebih hamil yang mengalami penurunan besar dari chi square (χ2) tabel. Hal ini berarti berat badan antara 2-5 kg terdapat 13 terdapat orang hubungan yang signifikan antara morning sickness yang sickness dilihat morning mual muntah yang dialami ibu hamil dengan TM I. Apabila ibu hamil TM I mengalami mual muntah setiap hari TM I di wilayah kerja Puskesmas dapat Kategori morning sickness berat dilihat dari frekuensi penurunan berat badan ibu hamil Kedurang mengalami sicknessringan. jelas perbandingan persentase hubungan morning morning morning sickness sedang dan 5 orang TM I di wilayah kerja Puskesmas Secara mengalami sickness berat, 2 orang mengalami dengan penurunan berat badan ibu hamil Kedurang. yang pada masa TM I maka dikategorikan pada morning sickness berat, jika hanya 2- gambar berikut ini. 3 kali dalam dikategorikan 23 seminggu morning maka sickness Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 sedang, tetapi jika hanya sesekali morning dalam berkisar mual muntah biasa saja. seminggu dikategorikan maka dapat morning sickness ringan hanya Keadaan mual dan muntah sickness ringan. saat hamil TM I dapat dipicu berbagai Morning dapat sickness hal, namun mekanisme terjadinya menyebabkan penurunan berat badan belum hal ini dibuktikan dari 23 orang ibu Beberapa kemungkinan yang bisa hamil menyebabkan yang tidak mengalami sepenuhnya dipastikan. seorang ibu hamil penurunan berat badan terdapat 13 mengalami mual dan muntah lebih orang morning dari wanita pada umumnya adalah sicknessringan sedangkan responden perubahan gerakan lambung karena yang mengalami morning sickness adanya berat hanya 2 orang. Hasil penelitian progesteron. yang mengalami ini sesuai dengan penelitian terdahulu peningkatan Sejalan hormon dengan pendapat yang dilakukan oleh Elsa (2012) Varney (2007) yang menyatakan pada pemisahan sedang, wanita hamil terjadi penurunan tonus ringan didasarkan dengan kondisi ibu dan motilitas saluran gastrointestinal hamil yaitu berat jika mengalami yang mual muntah setiap hari selama TM I, waktu pengosongan lambung dan sedang jika mengalami mual muntah transit usus. Ini mungkin akibat 2-3 kali dalam seminggu, ringan jika jumlah progesteron tinggi selama mengalami mual muntah sesekali kehamilan, dalam seminggu.Morning sickness penurunan kadar motilin yang dikategorikan dalam tiga kategori merupakan suatu peptida yang yaitu berat, sedang ringan. Morning diketahui mempunyai efek terhadap sicknessberat apabila sudah mengarah perangsangan otot-otot halus. Selain pada gravidarum, itu perbesaran uterus juga dapat Morning sickness sedang apabila menekan diafragma, lambung dan belum terlalu usus, dikatakan antara berat, hipermesis parah normal. atau masih Sedangkan menimbulkan sehingga sehingga gerakan peristalti. 24 pemanjangan terjadi terjadi penurunan Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 antara Morning sickness membuat morning sickness dengan seorang wanita hamil lebih sulit penurunan berat badan ibu hamil TM makan I meskipun makanan sudah favoritnya, menyebabkan tersedia di wilayah kerja Puskesmas sehingga Kedurang dengan nilai chi square (χ2) asupan hitung sebesar 15,09 dan p-value kurangnya makanan dan gizi ke dalam tubuh. sebesar Hal menyebabkan didapatkan p-value lebih kecil dari α penurunan berat badan ibu hamil TM dan chi square (χ2) hitung lebih besar I. dari chi square (χ2) tabel. inilah yang Kebanyakan dari ibu hamil 0,001. Hasil analisis mencoba memaksakan untuk tentap Diharapkan ibu hamil TM I makan sesuai dengan pola makan agar dapat mencari informasi tentang biasanya, namun tanpa bisa dielakkan makanan yang tidak menyebabkan makan tersebut terdorong kembali mual muntah dan menambah asupan keluar atau dimuntahkan. Frekuensi gizi. Selain itu ibu hamil TM I yang mual muntah yang hamper setiap hari mengalami mual muntah sebaiknya akan membuat ibu hamil merasakan dapat mengkonsumsi buah dan sayur traumatik memasukkan serta menghindari makanan yang makanan ke dalam tubuh. Oleh sebab berminyak dan bersantan. Sedangkan itu, sebaiknya ibu hamil TM I dapat bagi pihak Puskesmas Kedurang agar menyiasati pola makan yang tidak dapat memberikan konseling yang terlalu lebih baik tentang makanan yang baik untuk banyak frekuensi namun yang dengan dikonsumsi oleh ibu hamil TM I. sering.Hindari makanan yang berbau menyengat dan usahakan makan makanan RUJUKAN (Daftar Pustaka) yang Banudi. (2012). Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran Elsa. (2012). Hubungan Paritas Ibu Hamil Trimester IDengan Kejadian Emesis Gravidarum Di Puskesmas Teras Boyolali 201. Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No.02, bergizi seimbang agar tidak terjadi penurunan berat badan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan 25 Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Juli 2016 Desember 2012 Indrayani. (2011). Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta. TIM Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Nasional.Jakarta. Kemenkes RI Sibagariang. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. TIM Varney. (2007). .Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran 26