tugas makalah administrasi bisnis bisnis management pada

advertisement
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS
BISNIS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Oleh
JUMRATUL JANNAH
14121035
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
YOGYAKARTA
2015
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................4 444
A. Latar Belakang.................................................................. 3
B. Masalah……………………............................................. 3
C. Tujuan…………………….............................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perusahaan Manufaktur ……………………. 4
B. Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur……………............ 5
C. Karakteristik Perusahaan Manufaktur………………….. 7
D. Rumus-Rumus Perusahaan Manufaktur………………….
8
E. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur…………… 10
BAB IV PENUTUP ...........................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................... 20
B. Saran-Saran .......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi
pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara total. Banyak
perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa bertahan dalam perekonomian
seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, baik yang
menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu di zaman perdagangan bebas ini, setiap
perusahaan harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaan akan berbeda cara
perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah sehingga
menjadi barang jadi, Dengan adanya makalah tentang perusahaan manufaktur ini diharapkan akan
memberikan suatu pengetahuan yang terpadu dalam pengenalan kegiatan perusahaan manufaktur
dengan lancar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan perusahaan manufaktur adalah
kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas
yang sering dilakukan adalah aktivitas yang berhubungan dengan Laporan keuangan perusahaan
manufaktur.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian
dan pelaporan atas kejadian ekonomi dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kegiatan dalam suatu perusahaan manufaktur yaitu untuk mencapai produksi dan produktifitas yang
optimal agar dapat digunakan untuk pengambilan-pengambilan keputusan sehingga operasional
produksinya dapat lebih efektif dan efesien.
B.
Masalah
Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli dengan ilmu
pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting untuk bekal para pelajar ketika
bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah masalah-masalah yang sebenarnya terjadi saat ini.
1.
Mereka tidak mengenal apa itu perusahaan manufaktur ?
2.
Bagaimana laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur?
3.
Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan manufaktur?
3
C.
Tujuan
1.
Mengenal perusahaan manufaktur
2. Mengetahui cara menyusun laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur
3.
Mengetahui sistem produksi di dalam perusahaan manufaktur.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga
kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi
dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri,
dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,
manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.
a)
Sejarah dan perkembangan
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan.
Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683.
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.
Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses
dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan
pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi,
mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan.
Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagaiberikut:
- Perancangan Produk - Pembelian - Pemasaran
- Mesin dan perkakas - Manufacturing - Penjualan
- Perancangan proses - Production control - Pengiriman
- Material - Support services - Customer service
Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur
4
Sebagai contoh permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan produk manufaktur,
berikut ini diilustrasikan bagaimana permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan paper
clip. Paper clip, benda yang sangat sederhana yang kita jumpai sehari-hari, dikembangkan
pertamakali oleh Johan Vaaler, seorang warganegara Norwegia dan menerima hak paten pada
tahun 1901.
Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi
berlangsung, langkah pertama adalah merancang paper clips tersebut. Pada proses merancang
produk tersebut, berbagai pertanyaan akan muncul, material jenis apa yang akan dipilih untuk
membuat produk tersebut? Apakah material logam atau non logam seperti plastik? Jika dipilih
logam, logam jenis apa? Jika dipilih material kawat, berapakah diameternya? Apakah
penampangnya harus berbentuk bundar atau ada yang berbentuk lain? Jika kehalusan permukaan
kawatnya penting, seberapa kasar seharusnya? Bagaimana caranya membentuk paper clip dari
kawat tersebut? Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu? Jika
diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau dibeli untuk membuat memproduksinya? Jika
sebagai perusahaan mendapatkan order 100 buah clip atau 1 juta clip, apakah pendekatan
manufakturnya akan berbeda?
Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip. Termasuk
di dalam proses perancangan adalah pertimbangan-pertimbangan seperti jenis (style), penampilan
fisik (appearance) dan kehalusan permukaan dari clip tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa
beberapa jenis klip memiliki goresan di permukaannya, untuk memberikan gaya tekan yang lebih
baik.
Setelah menyelesaikan perancangan, material yang cocok harus dipilih. Pemilihan material
juga melibatkan pertimbangan akan ketahanannya terhadap korosi, karena clip seringkali
dipegang dan kontak dengan kotoran serta gangguan lingkungan lainnya. Banyak hal tentang clip
ini yang harus ditanyakan. Apakah material yang dipilih bisa menahan lekukan (bending) pada
saat proses pembuatan, tanpa retak atau patah? Bisakah kawat dipotong tanpa mengakibatkan
keausan pada pisaunya? Akankah bekas potongannya halus atau meninggalkan permukaan yang
tajam?
Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling ekonomis pada laju produksi yang diperlukan,
sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan.
B.
Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur
Manufaktur adalah komponen besar dari ekonomi modern. Semuanya dari merajut untuk
ekstraksi minyak untuk produksi baja berada di bawah deskripsi manufaktur. Konsep manufaktur
5
terletak pada gagasan mengubah bahan baku, baik organik atau anorganik, menjadi produk yang
digunakan oleh masyarakat. Daftar ini akan menyederhanakan ke dalam enam sektor umum.
1.
Pakaian dan Tekstil
Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain, serta
merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup penjahit dan semua yang
terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup semua penggunaan produk wol dan baku
lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis seperti polyester dimasukkan dalam
manufaktur kimia. Materi, bukan produk, adalah di pusat mendefinisikan sektor ini.
2. Minyak, Kimia dan Plastik
Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah menjadi produk
yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida.
Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai bagian dari
pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat
plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia lainnya.
3. Elektronika, Komputer dan Transportasi
Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda.
Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan sumber daya.
Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga
mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk
semua, kereta api mobil dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan
logam atau manufaktur kimia.
4. Makanan
Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana dari semua industri
manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur menunjukkan bagaimana pertanian
telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru sebuah pabrik untuk produksi pangan dari
pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari
peternakan ke meja makan, termasuk hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.
5. Logam
Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari apa yang sering
disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang disebut “industri ringan,”
atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua besi, manufaktur aluminium dan
baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping.
6
6. Kayu, Kulit dan Kertas
Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu mencakup
semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating. Kulit
mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian kulit berada di
bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi
produk kertas dari berbagai jenis.
C.
Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Karakteristik perusahaan manufaktur memiliki sifat yang berbeda dengan jenis perusahaan
jasa. Konsep perbedaan karakter ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan perbedaan strategi
kedua jenis perusahaan ini memiliki perbedaan.
Salah satu strategi yang mempertimbangkan masalah karakteristik perusahaan manufaktur ini
terkait dengan penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi Product, Price, Place
dan Promotion. Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu
dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa meraih
konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa menciptakan komunikasi
pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.
 Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai berikut :
1.
Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki wujud. Sementara pada
perusahaan jasa, produk yang mereka hasilkan yakni jasa, tidak bisa dilihat namun hanya bisa
dirasakan.
2.
Konsumen tidak memiliki peran dalam proses produksi sebuah perusahaan manufaktur. Dalam
karakteristik perusahaan manufaktur ini, konsumen hanya akan menikmati hasil produksi saja.
3.
Konsumen bisa menilai suatu produk saat belum menggunakan produk tersebut atau juga
setelah menggunakan produk tersebut. Sedangkan pada perusahaan jasa, seorang konsumen harus
mengkonsumsi layanan jasa untuk bisa memberikan penilaian atas produk yang dihasilkan
perusahaan jasa.
 Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai berikut :
 Persediaan (Inventory);
Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga
macam, yakni:
7
1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
 Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya
manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan
untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode Pada dasarnya biaya
pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
a.
Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan
mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.
b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani
secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang
jadi.
c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga
kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang
dihasilkan.
D.
Rumus-Rumus Perusahaan Manufaktur
1.
Pengertian Harga Pokok Penjualan.
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Adapun manfaat dari harga pokok penjualan adalah Untuk mengetahui laba yang diinginkan
perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba,
dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh
kerugian..
2.
Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari: penjualan kotor,retur penjualan,potongan
penjualan dan penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
8
Contoh:

Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,Retur penjualan
Rp.
Potongan penjualan Rp.
125.000,150.000,-

Hitunglah penjualan bersih!

Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
3.
Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari: pembelian kotor,biaya angkut
pembelian,retur pembelian dan pengurangan harga,retur pembelian, dan potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
4.
Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang
berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain: persediaan awal barang dagangan,pembelian,biaya angkut
pembelian,retur pembelian dan pengurangan harga, dan potongan pembelian.

Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian
5.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
9
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan dan Beban administrasi/umum
ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
E.
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan
perusahaan pada umumnya. Perbedaan rekening tersebut terutama karena perusahaan manufaktur
melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Sedangkan perusahaan dagang
tidaklah demikian.Laporan keuangan biasanya dibuat minimal satu tahun sekali di akhir periode
akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca atau balance sheet,
laporan laba rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan posisi keuangan.Di dalam laporan
keuangan perusahaan manufaktur, neraca dan laporan laba rugi lebih digunakan untuk kepentingan
manajemen perusahaan. Sementara laporan posisi keuangan digunakan oleh pemilik perusahaan
manufaktur dan atau para pemegang saham.
 Pihak yang Berkepentingan
Beberapa pihak yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan diantaranya adalah
investor yang menanamkan modalnya, investor potensial yang diharapan akan menanamkan
modalnya, pemasok, karyawan atau pegawai, pemberi pinjaman dari bank maupun dari non-bank,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat umum. Pihak-pihak yang berkepentingan pada laporan
keuangan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda. Jadi, di samping penyusunan laporan
keuangan yang standar, biasanya disertakan pula beberapa informasi yang diminta khusus oleh
pemakai tertentu.
 Keterbatasan Laporan Keuangan
Meskipun laporan keuangan dapat menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan, namun
tidak sepenuhnya laporan keuangan tersebut dapat dijadikan landasan dalam mengambil
keputusan manajemen.
10
Berikut adalah beberapa keterbatasan laporan keuangan:
1)
Laporan keuangan hanya menyediakan data kuantitatif :Dengan kata lain, laporan keuangan
mengabaikan beberapa data kualitatif yang mungkin sangat berarti untuk dijadikan bahan
pertimbangan. Misalnya tingkat kesetiaan konsumen pada produk, kesan produk di mata
pelanggan.
2)
Laporan keuangan berisi istilah-istilah yang bersifat teknis Beberapa istilah teknis tersebut lebih
sering ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur. Setiap pembaca, apapun latar
belakangnya, akan dipaksa untuk memahami istilah teknis yang tercantum dalam laporan
keuangan atau mereka tidak akan memahami isi laporan keuangan yang disodorkan padanya
sama sekali.
3)
Adanya beberapa variasi metode perhitungan :Hal ini dapat memberikan kesalahpahaman
antara akuntan yang menyusun laporan keuangan dan pemakai laporan keuangan. Beberapa
variasi metode perhitungan tersebut setidaknya muncul pada metode perhitungan penyusutan
aktiva tetap, perhitungan laba rugi perusahaan, dan penilaian persediaan (bahan baku, bahan
dalam proses, maupun bahan jadi).
4)
Laporan keuangan mengacu pada data-data historis yang telah terjadi di masa lampau Hal ini
menyebabkan laporan keuangan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya sumber rujukan
informasi dalam memutuskan suatu kebijakan. Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan
manufaktur menunjukkan bahwa produknya memberikan laba yang besar di tiap tahunnya.
Perusahaan manufaktur tersebut tidak boleh lantas memutuskan untuk meningkatkan produksi
sebanyak-banyaknya begitu saja. Laporan keuangan perusahaan manufaktur berisi beberapa
angka taksiran atau perkiraan Angka-angka taksiran ini nampak betul dalam penyusutan aktiva
tetap, yaitu tanah, bangunan, peralatan kantor, mesin, kendaraan, dan aktiva lain yang digunakan
dalam operasi perusahaan.
 Tiga Bagian Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari tiga bagian: Neraca, Laporan Laba Rugi
dan Laporan Arus Kas. Istilah " Laporan Keuangan Diaudit " menunjukkan bahwa laporan
keuangan perusahaan telah memenuhi GAAP dan telah diaudit oleh akuntan publik. Informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur menyediakan data tentang
kekayaan bersih perusahaan (Neraca), profitabilitas (Laporan Laba Rugi) dan kas yang tersedia
(Laporan Arus Kas) pada periode waktu tertentu.
11
Neraca menunjukkan nilai dari apa yang perusahaan miliki seperti persediaan dan peralatan
(aset), jumlah uang perusahaan berutang kepada para pemberi pinjaman, pemasok dan karyawan
(kewajiban), dan jumlah uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham atau pemilik ke dalam
perusahaan (ekuitas pemegang saham). Cara mudah untuk mengingat data pada Neraca adalah:
Aktiva - Kewajiban = Ekuitas Pemegang Saham
Lalu bagaimana cara membaca laporan keuangan perusahaan manufaktur? Inilah dia
Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan total yang dibuat oleh perusahaan dari
penjualan setelah biaya untuk manufaktur, distribusi dan biaya lainnya sudah dipotong. Data yang
dilaporkan pada Laporan Laba Rugi diringkas sebagai berikut:
Sales. Costs + Expenses = Income
Rincian Arus Kas Pernyataan pergerakan uang tunai masuk dan keluar dari perusahaan. Ini
adalah catatan pembayaran perusahaan (arus kas keluar) dan deposito (arus kas masuk). Data
yang dilaporkan pada Laporan Arus Kas adalah:
(Cash on Hand + Cash Deposits) -- Cash Payments = Available Cash
Anda dapat menggunakan data dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas untuk
melakukan analisis keuangan perusahaan. Ada 18 rasio keuangan yang mengidentifikasi
likuiditas perusahaan, risiko, efisiensi dan profitabilitas. Berikut adalah lima cara yang utama
untuk menghitungnya:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar ÷ Kewajiban Lancar
Sebuah rasio lancar dari 2 ke 1, misalnya, dianggap baik karena hal ini menunjukkan
perusahaan memiliki aset dua kali sebanyak kewajiban sehingga memiliki stabilitas finansial
yang lebih besar.
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan ÷ Persediaan
Persediaan semakin tinggi putarannya, maka semakin cepat perusahaan menjual produk, dan hal
ini akan mengurangi biaya pergudangan dan meningkatkan aliran kas.
Perputaran Piutang = Penjualan Bersih ÷ Piutang
12
Sebuah perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan ini dapat menerima
uang tunai dari penjualan kepada pelanggan yang relatif cepat. Lebih banyak uang di tangan
memungkinkan perusahaan untuk membayar utang tepat waktu dan membeli aset tambahan bila
diperlukan.
Margin Laba Kotor = Laba Kotor ÷ Total PenjualanSemakin tinggi margin laba kotor,
perusahaan lebih banyak keuntungan dari hasil membuat produk-produknya. Sebuah marjin laba
kotor yang sebesar 80%, misalnya, menunjukkan bahwa untuk setiap $ 1,00 dalam penjualan,
hanya .20 sebenarnya dihabiskan untuk membuat produk yang dijual.
Debt to Equity Ratio = Total Liabilities ÷ Total Shareholders' EquitySebuah hutang yang lebih
rendah terhadap ekuitas menunjukkan perusahaan memiliki utang kurang, lebih stabil secara
finansial dan dalam posisi yang baik untuk mendapatkan pinjaman. Rasio yang lebih tinggi
membawa risiko kredit yang lebih tinggi.
 Cara Mendeteksi Penipuan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Banyak firma memanfaatkan Six Sigma Report dalam mendeteksi penipuan pada saat
penyusuan laporan keuangan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan kinerja dengan
mengidentifikasi bidang utama yang berfokus pada pada peningkatan. Perusahaan manufaktur
bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keuntungan menggunakan Six Sigma
Report untuk mengukur kemajuan
Laporan yang disajikan dalam akuntansi biaya juga dapat digunakan sebagai alat untuk
membandingkan hasil yang dicapai dengan standard dari budget yang dibuat sebelumnya. Hal ini
dapat berhasil apabila pengawasan terhadap biaya dilakukan dengan perencanaan biaya yang
tepat dalam setiap kegiatan. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara tertentu,
serta penafsiran terhadapnya (Mulyadi, 2002 : 6).
Pendapat mengenai akuntansi biaya menurut Supriyono,adalah Alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya
dalam bentuk laporan biaya (Supriyono, 1999 : 12).
Menurut Abdul Halim, Akuntansi Biaya adalah Akuntansi yang membicarakan tentang penentuan
harga pokok (cost) dari “ sesuatu produk “ yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk
13
memenuhi pesanan dari pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan
dijual (Halim, 1996 : 3)
Berdasarkan definisi–definisi di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa akuntansi
biaya sangat penting artinya bagi manajemen dalam mengelola perusahaan yang mereka pimpin,
sebab akuntansi biaya merupakan alat untuk pengawasan. Beberapa tujuan lain dari akuntansi
biaya, adalah :
1.
Pengendalian biaya, akuntansi biaya menyajikan informasi biaya yang diperkirakan akan terjadi
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi dan kemudian menyajikan analisis terhadap
penyimpangannya.
2.
Pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya menyajikan biaya yang relevan dengan
keputusan yang akan di ambil dan biaya yang relevan ini selalu berhubungan dengan biaya masa
yang akan datang (Mulyadi, 2002 : 24).
1. Pengertian Biaya
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak bisa lepas dari pengorbanan sumber-sumber
ekonomis atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk-produk yang diinginkan.Bagi
perusahaan yang bergerak di bidang produksi, istilah biaya sangat penting artinya, sebab biaya
harus relevan dengan proses produksi yang sedang dibiayainya.. Barang atau jasa yang
dikorbankan merupakan pengurangan atas harta atau dibebankan sebagai hutang pada saat barang
atau jasa itu diperoleh.
Beberapa ahli akuntansi berpendapat mengenai pengertian biaya seperti yang dikemukakan di
bawah ini :
Ø Menurut Harnanto dan Zulkifli,
pengertian biaya adalah Jasa atau manfaat suatu sumber ekonomi yang telah digunakan atau
dilkeluarkan dalam rangka menciptakan pendapatan yang merupakan tujuan setiap unit usaha
(Harnanto & Zulkifli, 2003 : 15).
Akuntansi Biaya memerlukan sebuah konsep dan terminologi untuk dasar pembahasan akuntansi
biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penyusunan laporan biaya.
Beberapa konsep dan terminologi tersebut adalah :
Ø Harga Perolehan atau harga Pokok (Cost)
Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang, dalam
bentuk :
14
- Kas yang dibayarkan , atau
- Nialai aktiva lainnya yang diserahkan / dikorbankan ,atau
- Nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan, atau
- Hutang yang timbul, atau
- Tambahan modal
2.
Biaya (expenses)
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan .Biaya digolongkan ke
dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan
biaya pajak perseroan.
3.
Penghasilan (Revenues)
Penghasilan adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk :
- Kas yang diterima, atau
- Piutang yang timbul, atau
- Nilai aktiva lainnya yang diterima ,atau
- Nilai jasa yang diterima, atau
- Pengurangan hutang, atau
- Pengurangan modal
- Dalam rangka penjualan barang dagangan , produk atau jasa yang dilakukan oleh
perusahaan
kepada pihak lain.
4.
Rugi dan laba (Profit and loss)
Rugi dan laba adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara semua penghasilan
dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. Apabila semua penghasilan lebih besar
dibanding biaya , maka selisihnya adalah laba bersih.Apabila penghasilan lebih kecil
dibandingkan dengan semua biaya, selisihnya rugi bersih.
5.
Rugi (Losses)
Rugi adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan pengambilan modal
oleh pemilik, di mana tidak ada manfaat uyang diperoleh dari berkurangnya aktiva.(Supriyono,
1999 : 16).
15
6. Penggolongan Biaya Produksi
Penggolongan adalah proses mengelompokkan secara sitematis atas keseluruhan elemen yang
ada ke dalam golongan-golongan ternetu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi lebih
penting.
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan digunakan untuk
berbagai tujuan, dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi
biaya yang akan disajikan. Oleh karena itu dalam penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya
tersebut digolongkan, untuk tujan yang berbeda diperlukan cara penggolongan yang berbeda pula.
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok perusahaan ada empat fungsi yang utama, yaitu ;
Ø fungsi produksi, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesaiyang siap untuk dijual.
Ø fungsi pemasaran, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang
siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang
diinginkan perusahaan samapai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
Ø fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan
kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat
berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). Kegiatan fungsi ini berhubungan dengan
fungsi pokok perusahaan yang lain, tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan langsung pada
fungsi lain tersebut.
Ø fungsi keuangan, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan
dana yang diperlukan perusahaan. Fungsi ini tidak begitu penting, jika dana yang ada dalam
perusahaan telah dapat terpenuhi.
(Supriyono, 1999 : 18)
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok biaya,
yaitu :
1. Biaya produksi
Pengertian biaya produksi menurut Supriyono adalah ” semua biaya yang berhubungan dengan
fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai ” (Supriyono,
1999 : 19)
16
Secara garis besar, biaya produksi dibagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja dan biaya overhead pabrik.
a. Biaya Bahan Baku (material cost)
Biaya ini sering disebut dengan istilah biaya utama (prime cost). Bahan baku merupakan
bahan yang membantu bagian menyeluruh produk jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari biaya konversi, di samping biaya overhead
pabrik. Yang merupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku manjadi produk jasa.
Sebelum lebih lanjut perlu dipahami batasan biaya tenaga kerja dan cara penggolongannya. ”
tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah
produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut ”. (Mulyadi , 2002 : 343)
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja yang
secara terperinci akan memuat :
Ø Jumlah barang yang diproduksi
Ø Jumlah produksi yang dihasilkan
Ø Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
Ø Jumlah jam / hari tenaga kerja langsung setiap produksi
Ø Tingkat upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
Ø Waktu kapan upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja untuk tujuan akuntansi di bagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1.Biaya tenaga kerja langsung (direct labor), adalah balas jasa yang diberikan kepada
karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada
produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah balas jasa yang diberikan kepada
karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti
jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
c .Biaya Overhead Pabrik (factory Overhead).
Biaya-biaya yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi dimasukkan
(dikelompokkan) ke dalam biaya overhead pabrik.
17
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya–biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali bahan baku langsung, dan biaya
tenaga kerja langsung. Sedangkan anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan
yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan
proses produksi selama periode yang akan datang. Terlalu besarnya biaya overhead pabrik
akan memperngaruhi tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik menurut sifatnya
dikelompokkan menjadi beberapa golongan, antara lain :
Ø Biaya bahan penolong
Ø Biaya tenaga kerja tidak langsung
Ø Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
Ø Biaya yang yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Ø Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai (Mulyadi,
2002 : 208).
2. Biaya Pemasaran
Menurut Supriyono, “Biaya pemasaran adalah biaya dalam rangka penjualan produk selesai
sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas” (Supriyono, 1999 : 21).
Biaya pemasaran meliputi biaya untuk melaksanakan fungsi penjualan, fungsi penggudangan
produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi advertensi, fungsi pemberian kredit
dan pengumpulan piutang, dan fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan,
dan pengwasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini gaji
pimpinan tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakat,
keamanan dan sebagainya.
Ø Pengertian Harga pokok Produksi
Harga Pokok adalah gambaran kuantitatif pengorbanan yang harus dilakukan oleh
produsen pada waktu terjadinya pertukaran barang-barang atau jasa–jasa yang
ditawarkannya di pasar (Winardi, 2000 : 249).
18
Perhitungan harga pokok produksi di mulai dengan menjumlahkan biaya-biaya produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, buruh langsung / tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik, sehingga diperoleh total biaya yang dibebankan pada pekerjaan pada
setiap periode.
Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa untuk menghitung harga pokok secara tepat dan
teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus diklasifikasikan menurut aliran–aliran
biaya itu sendiri.
Maka harus disusun laporan biaya produksi yang biasanya di bagi menjadi 3 bagian :
a) Data produksi
Berisi jumlah produk dalam proses pada awal periode, jumlah produk yang telah diolah
selama periode tertentu, jumlah produk selesai ditransfer ke gudang, dan produk yang
masih dalam proses pada akhir periode dengan tingkat penyelesaian tertentu.
b) Biaya yang dibebankan
Memperhatikan biaya-biaya produksi yang terjadi atau yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Dalam bagian ini disajikan biaya total dan biaya pemantauan tiap-tiap elemen
biaya produksi.
c) Perhitungan biaya
Memperhatikan perhitungan harga produk selesai yang ditransfer ke gudang dan biaya
produk dalam proses pada akhir periode.
Ø Metode pengumpulan harga pokok produksi
Pembuatan suatu produk mempunyai dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan
biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya–biaya yang dikeluarkan dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan
biaya–biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, Pengumpulan harga pokok
produksi sangat ditentukan oleh cara produksi, menurut Mulyadi, secara garis besar
cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Produksi atas dasar pesanan
19
perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga pokok
produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost
method).
2. Produksi massa
Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan kita selama menyusun dan mencari sumber referensi makalah ini
bahwa:
 Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan baku, bahan
setengah jadi ssampai dengan barang jadi yang siap untuk di jual.
 Setiap perusahaan manufaktur harus menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan cara
BBB+BTKL+BOP.
 Setiap data laporan keungan perusahaan manufaktur harus valid, akurat, dapat dipercaya dan ada
buktinya.
B.
Saran-saran
 Proses penyelesaian makalah harus diselesaikan tepat waktu dan akurat, untuk itu agar penulis
betul-betul lebih meiliki rasa tanggungjawab yang besar agar data tersebut dapat terselesaikan
dengan baik.
 Sebaiknya dalam suatu penyusunan makalah harus benar-benar jelas dan tidak
membingungkan agar pembaca dapat mengerti apa yang dituliskan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA

http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/

http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur
20
Download