RUANG VEKTOR Pertemuan : 5,6&7 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : 1. Mengetahui sifat-sifat dan operasi vektor di R2 dan R3. 2. Mengetahui aksioma ruang vektor dan syarat subruang. 3. Mengidentifikasi suatu himpunan vektor sebagai suatu ruang vektor atau subruang vektor . 4. Mengidentifikasi suatu himpunan vektor membangun dan bebas linear. 5. Menentukan matriks transisi dari perubahan basis. 6. Menentukan basis dan dimensi dari himpunan vektor-vektor yang merupakan anggota dari suatu ruang vektor atau subruang. 7. Menentukan ruang baris, ruang kolom, ruang null dan dimensinya. Materi : 3.1 Vektor di R2 dan R3 Secara geometris vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Perhatikan gambar berikut ini : A v Titik O disebut titik pangkal vektor dan titik A disebut titik ujung Vektor dengan titik pangkal O dan titik ujung A dinotasikan dengan OA atau dapat dituliskan dengan huruf kecil v O Contoh 3.1 Di dalam sistem koordinat vektor dapat digambarkan sebagai berikut: Vektor dalam Ruang Berdimensi 2 (R2) Vektor dalam Ruang Berdimensi 3 (R3) Z Y A Titik Ujung w v O Titik Pangkal A Titik Ujung B B Y X OO Titik Pangkal X OA, OB disebut vektor standar karena titik pangkal vektor tersebut berada pada titik O. Definisi 3.1 Berikut ini adalah cara menghitung norma atau panjang dari suatu vektor yang berada di R2 dan di R3 Vektor Panjang vektor di R2 Panjang vektor di R3 A = (a1 , a2 ) dan B = (a2 , a2 ) A = (a1 , a2 , a3 ) dan B = (b1 , b2 , b3 ) AB b a AB 1 1 b2 a2 b1 a1 AB b2 a2 b a 3 3 AB (a1 b1 ) 2 (a2 b2 ) 2 AB (a1 b1 ) 2 (a2 b2 ) 2 (a3 b3 ) 2 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Vektor Panjang vektor di v v v 1 v2 R2 Panjang vektor di R3 v1 v v2 v 3 v v1 v2 v v1 v2 v3 Konsep vektor ini dapat diperluas hingga ke Rn , Rn sering dikenal dengan ruang Euclidis. Penjelasan tentang konsep ruang akan dijelaskan pada subbab berikutnya. 3.2 Operasi –Operasi Vektor Seperti halnya di dalam matriks, di dalam vektor juga ada operasi yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah : a. Penjumlahan Vektor Cara segitiga vw w v w v Cara jajaran genjang w w v vw v b. Perkalian Vektor dengan Skalar 2u u c. Vektor Negatif u u Latihan 3.1 2 1 3 Misalkan u 2 , v 3 , w 5 . Hitunglah ekspresi yang ditunjukkan: 4 2 4 d. u v a. 3u 5v w b. 12 u v 2w 1 w e. w c. u v IF/2011 18 3.3 Ruang Vektor dan Sub Ruang Vektor Vektor – vektor yang dikumpulkan dalam suatu himpunan dan mempunyai sifat-sifat yang sama disebut dengan ruang vektor. Untuk mengenali himpunan yang diamati sebagai ruang vektor maka perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat yang harus dimiliki oleh ruang vektor dan subruang. Pengetahuan tentang ruang vektor dan subruang akan membantu kita untuk mengenali bentuk dan karakteristik dari solusi sistem persamaan linear yang dicari. Berikut ini diberikan definisi dari ruang vektor dan subruang. Aksioma 3.1 Misalkan V suatu himpunan tak kosong dimana operasi penjumlahan dan perkalian skalar didefinisikan, jika untuk setiap u , v, w anggota V dan α,β adalah skalar berlaku: (f) α skalar, u V u V (g) ( u ) ( )u (a) u , v V u v V (b) u v v u (c) u (v w) (u v) w (h) (u v) u v (d) 0 V u 0 0 u u, u V (i) ( )u u u (e) u V , u V u (u ) 0 (j) 1u u Maka V disebut ruang vektor dan anggota dalam V disebut vektor. Contoh 3.2: 1. Misalkan V R 2 adalah himpunan vektor-vektor yang didefinisikan sebagai berikut x x x x x x Aturan perkalian skalar 1 1 dan aturan penjumlahan 1 2 1 2 y1 y1 y1 y2 y1 y2 2 Maka dapat dilihat bahwa R memenuhi semua aturan dari aksioma 3.1., sehingga R2 disebut dengan ruang vektor. a b 2. Misalkan V M 22 a, b, c, d R dan didefinisikan aturan perkalian skalar c d a b a b a b e f a e b f dan aturan penjumlahan c d c d c d g h c g d h Dapat ditunjukkan bahwa M 22 adalah ruang vektor matriks yang sering disebut dengan ruang matriks. 3. Misalkan V P2 a0 a1 x a2 x 2 a0 , a1 , a2 R dan didefinisikan aturan perkalian skalar (a0 a1 x a2 x ) a0 a1 x a2 x dan aturan penjumlahan 2 2 (a0 a1 x a2 x 2 ) (b0 b1 x b2 x 2 ) (a0 b0 ) (a1 b1 ) x (a2 b2 ) x 2 Jika diberikan suatu ruang vektor V, maka kita dapat membentuk ruang vektor lain S yang merupakan himpunan bagian dari V dan menggunakan operasi-operasi pada V. ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Definisi 3.2 Jika S adalah himpunan bagian tidak kosong dari suatu ruang vektor V dan S memenuhi syaratsyarat berikut ini maka berlaku : a) x S jika x S untuk sembarang skalar . b) x y S jika x S dan y S . maka S disebut subruang dari V. Contoh 3.3: x Misalkan S = x R . Tunjukkan S adalah subruang dari R2. 0 Penyelesaian: u v Ambil u 1 , v 1 S dan R maka 0 0 u u 1. u 1 1 S 0 0 u v u v 2. u v 1 1 1 1 S 0 0 0 x Dari 1. dan 2. Terbukti S = x R adalah subruang dari R2. 0 Contoh 3.4: x Diketahui K = x 0 . Periksalah apakah K adalah subruang dari R2. 0 1 K bukan subruang dari R2 karena terdapat u K dan 1 R sehingga (1)u R . 0 Latihan 3.2 1. Periksa apakah himpunan berikut adalah subruang dari R2 . x x a. K y x 2 y, z y b. K y x 2 y 1 z z 2. Periksa apakah himpunan berikut adalah subruang dari M2x2 (M2x2 adalah ruang matriks yang semua anggotanya berukuran 2 x 2) a b a b H ad bc 0 a. H b. a b c d 0 c d c d 3. Periksa apakah himpunan berikut adalah subruang dari P2. a. A a0 a1 x a2 x 2 a0 a1 a2 R b. A a0 a1 x a2 x 2 a0 1, a1 , a2 R IF/2011 19 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 3.4 Kombinasi Linear dan Membangun Lebih lanjut akan dijelaskan bahwa solusi dari SPL (khususnya SPL dengan jumlah solusi takhingga banyaknya) akan membentuk suatu subruang. Solusi SPL ini dapat dituliskan kembali dalam bentuk penjumlahan dan perkalian skalar antar basis. Untuk itu sebelum menjelaskan konsep basis, berikut ini diperkenalkan terlebih dahulu mengenai istilah kombinasi linear, membangun dan bebas linear dari vektor-vektor kolom. Definisi 3.3 Suatu vektor w disebut suatu kombinasi linear dari vektor-vektor v1 , v2 ,..., vr jika bisa dinyatakan dalam bentuk : w 1 v1 2 v2 ... n vn Dengan 1 , 2 , , n adalah skalar. Contoh 3.5: 4 1 6 3 Diketahui u 2 dan v 4 dalam R3. Periksalah apakah w 0 dan a 1 adalah 4 1 2 2 kombinasi linear dari vektor u dan v . Penyelesaian: a. Jika w adalah kombinasi linear dari vektor u dan v maka w dapat dituliskan ke dalam bentuk w 1 u 2 v sehingga diperoleh 4 1 6 4 1 6 2 4 1 6 2 -> -> 0 1 2 2 4 0 21 4 2 0 21 4 2 4 1 2 4 2 4 2 1 2 2 1 Dengan menyamakan komponen-komponen diperoleh 1 6 2 4 1 6 4 1 6 4 1 6 4 1 6 4 21 4 2 0 2 4 0 ~ 0 8 8 ~ 0 1 1 ~ 0 1 1 1 2 4 0 8 8 0 8 8 0 0 0 1 2 2 4 Sehingga diperoleh 2 1 dan 1 2 . Karena 1 dan 2 memenuhi ketiga persamaan maka w adalah kombinasi linear dari vektor u dan v . b. Jika a adalah kombinasi linear dari vektor u dan v maka a dapat dituliskan ke dalam bentuk a 1 u 2 v sehingga diperoleh 3 1 6 3 1 6 2 3 1 6 2 -> -> 1 1 2 2 4 1 21 4 2 1 21 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 Dengan menyamakan komponen-komponen diperoleh 1 6 2 3 1 6 3 1 6 3 1 6 3 1 6 3 21 4 2 1 2 4 1 ~ 0 8 7 ~ 0 1 7 / 8 ~ 0 1 7 / 8 1 2 2 0 8 5 0 8 5 0 0 1 1 2 2 2 IF/2011 20 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Jelas bahwa SPL ini tidak mempunyai solusi sehingga a bukan kombinasi linear dari vektor u dan v . Latihan 3.3 1 3 2 Diketahui u 1 , v 1 dan w 2 , nyatakan 3 5 4 kombinasi linear dari vektor-vektor u , v, w . 6 9 a. a 11 b. b 7 6 15 vektor-vektor berikut ini sebagai Definisi 3.4 Diketahui V adalah ruang vektor dan S s1 , s2 ,..., sn dimana s1 , s2 ,..., sn V . S dikatakan membangun (merentang) V jika v V , v merupakan kombinasi linear dari S, yaitu : v 1 s1 2 s2 ... n sn 1 ,2 , ,n skalar S disebut ruang rentang dan s1 , s2 ,..., sn disebut rentang dari V. Contoh 3.6: 1 2 3 Apakah u 2 , v 4 , w 4 membangun di R3? 3 6 7 Penyelesaian: x 3 Misalkan u , v, w membangun R 3 maka untuk sembarang vektor y R akan ditunjukkan z x bahwa vektor y adalah kombinasi linear dari u , v, w , sehingga dapat dituliskan z 1 2 3 x 1 2 2 4 3 4 y 3 6 7 z Atau dalam bentuk matriks dapat dituliskan menjadi 1 2 3 1 x 2 4 4 2 y 3 6 7 z 3 IF/2011 21 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Persamaan linear ini akan konsisten jika tidak ada reduksi baris. Dengan OBE diperoleh 1 2 3 1 2 3 1 2 2 4 4 ~ 0 0 2 ~ 0 0 3 6 7 0 0 2 0 0 baris 0 pada matriks A setelah dilakukan 0 1 0 Karena ada baris yang 0 maka pastilah ada vekor di R 3 yang bukan merupakan kombinasi linear dari u , v, w . Jadi u , v, w tidak membangun di R 3 . Latihan 3.4 1 2 1 Diketahui u , v , w . Apakah u , v, w membangun di R3? 2 2 3 3.5 Bebas Linear dan Bergantung Linear Definisi 3.5 Misalkan S = { v1 , v2 ,..., vr } adalah suatu himpunan vektor-vektor tak kosong, vektor-vektor v1 , v2 ,..., vr disebut bebas linear jika untuk persamaan vektor mempunyai satu-satunya penyelesaian yaitu 1 0, 2 0, ..., r 0 1 v 1 v2 .2 ..r vr Definisi 3.6 Misalkan S = { v1 , v2 ,..., vr } adalah suatu himpunan vektor-vektor tak kosong, vektor-vektor v1 , v2 ,..., vr disebut bergantung linear jika terdapat skalar-skalar 1 , 2 , ..., r yang tidak semuanya nol sehingga 1 v1 2 v2 ... r vr 0 . Contoh 3.7: 1 1 a. Vektor-vektor dan adalah bebas linear karena jika 1 2 1 1 0 1 2 maka 1 2 0 dan 1 2 2 0 sehingga diperoleh 1 2 0 1 2 0 4 4 b. Diketahui dua vektor dan maka 3 3 4 4 0 1 2 3 3 0 41 4 2 0 misalkan 2 t maka 1 t 31 3 2 0 Maka kedua vektor bergantung linear. Atau tanpa menyelesaikan sistem persamaan linear dapat ditunjukkan bahwa determinan dari matriks koefisiennya = 0 maka sistemnya punya penyelesaian tak-trivial. IF/2011 22 0 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Latihan 3.5 Periksalah apakah vektor-vektor berikut ini bebas linear atau bergantung linear 4 8 1 2 1 a. u 1 , v 0 b. u , v , w 2 2 3 3 1 3.6 Basis dan Dimensi Definisi 3.7 Misalkan V ruang vektor dan S {s1 , s2 ,..., sn } . S disebut basis dari V jika memenuhi dua syarat, yaitu : 1. S bebas linear 2. S membangun V Basis dari suatu ruang vektor bisal lebih dari satu. Ada dua macam basis yang kita kenal, yaitu: a. Basis standar Contoh 3.8: 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 n , ,..., - S dimana , ,..., adalah anggota vektor R sehingga 0 0 1 0 0 1 - 1 0 0 0 , 1 ,..., 0 adalah basis standar dari Rn . 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 S , , , adalah basis dari M 22 . 0 0 0 0 1 0 0 1 Didalam R2 dan R 3 , basis standar sering dituliskan menjadi i, j , k . b. Basis tidak standar Definisi 3.8 Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi terhingga jika V berisi suatu himpunan vektor terhingga v1 , v2 ,..., vn yang membentuk suatu basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu maka V disebut berdimensi tak hingga. Ruang vektor nol berdimensi hingga. Teorema 3.1 Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi terhingga dan v1 , v2 ,..., vn adalah sembarang basis, maka: a. Setiap himpunan yang lebih dari n vektor adalah tak bebas linear. b. Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari n yang membangun V. IF/2011 23 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Teorema 3.2 Semua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga mempunyai jumlah vektor yang sama. Definisi 3.9 Dimensi suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, yang dinyatakan dengan dim(V), didefinisikan sebagai jumlah vektor dalam suatu basis untuk V. Teorema 3.3 Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi n , dan jika S adalah suatu himpunan dalam V dengan tepat n vektor, maka S adalah suatu basis untuk V jika S merentang V atau S bebas linear. Contoh 3.9: 1 2 3 Misalkan v1 2 , v2 9 , v3 3 . Tunjukkan bahwa himpunan S={ v1 , v2 , v3 } adalah suatu 1 0 4 3 basis dari R . Penyelesaian: Untuk menunjukkan bahwa himpunan S membangun R3 akan ditunjukkan bahwa untuk b1 sembarang b b2 R3 bisa dinyatakan sebagai kombinasi linear b 3 b 1v1 2v2 3v3 b1 1 2 3 Sehingga diperoleh b2 1 2 2 9 3 3 b 1 0 4 3 b1 1 2 2 3 3 b2 21 9 2 3 3 b 4 1 3 3 Dengan menyamakan komponen-komponen berpadanan diperoleh: 1 2 2 3 3 b1 21 9 2 3 3 b2 1 4 3 b3 Untuk menunjukkan bahwa S membangun R3 harus ditunjukkan bahwa sistem persamaan linear diatas punya penyelesaian untuk semua b . Untuk menunjukkan bebas linear maka jika 1 v1 2 v2 3 v3 0 Maka 1 2 3 0 Karena dim R3 = 3 dan jumlah anggota S = 3, maka kita hanya perlu menunjukkan bahwa vektor-vektornya saling bebas linear atau membangun. Dengan menunjukkan matriks koefisiennya punya determinan tidak nol, maka dikatakan S bebas linear dan membangun IF/2011 24 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 1 2 3 A 2 9 3 1 0 4 det( A) 1 Jadi S adalah basis untuk R3. Latihan 3.6 1 2 1 a. Tunjukkan bahwa 2 , 1 , 0 adalah basis R3 3 0 1 b. Periksa apakah x 2 , x 2 x 1, x 1 adalah basis bagi P2 3.7 Vektor Koordinat dan Matriks Transisi Banyak masalah aplikasi disederhanakan dengan cara mengubah suatu sistem koordinat ke sistem koordinat lain. Prinsip mengubah sistem koordinat dalam suatu ruang vektor prinsipnya sama dengan mengubah dari suatu basis ke bentuk basis lainnya. Untuk itu diberikan pengertian dari vektor koordinat dan matriks transisi yang berkaitan dengan perpindahan basis ke basis yang lain. Definisi 3.10 Misalkan V adalah suatu ruang vektor dengan basis B = b1 , b2 ,..., bn dan v V . Vektor koordinat v terhadap basis B adalah : 1 v 2 B n Dimana 1 b1 2 b2 n bn v Contoh 3.10: 1 1 1 1 Tentukan vektor koordinat v 0 terhadap basis B 0 , 2 , 1 3 0 0 2 Penyelesaian 1 Koordinat v terhadap B adalah vektor v 2 yang memenuhi B 3 1 1 1 1 1 0 2 2 3 1 0 0 0 2 3 Sehingga diperoleh matriks augmentednya IF/2011 25 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 1 1 1 1 OBE 1 0 0 94 3 0 2 1 0 ~ 0 1 0 4 0 0 2 3 0 0 1 3 2 94 Jadi v 34 B 3 2 Perhatikan bahwa urutan vektor di basis menentukan vektor koordinat. Jika 1 1 1 ' B 2 , 1 , 0 0 2 0 Maka vektor koordinat v terhadap B’ adalah 34 v ' 32 B 9 4 Latihan 3.7 Tentukan koordinat relatif dari (3,2,5)T terhadap basis u1 (1,1,1)T , u2 (1, 2, 2)T , u3 (2,3, 4)T . Teorema 3.4 Koordinat vektor terhadap suatu basis tertentu adalah tunggal. Definisi 3.11 Pandang B b1 , b2 ,..., bn dan U u1 , u2 ,..., un untuk ruang vektor V. Matriks transisi dari B ke U adalah P b1 , b2 ... bn U U U Dan memenuhi persamaan v P v v V U B Matriks P adalah matriks tak singular dan P’ adalah matriks transisi dari U ke B. Contoh 3.11: a. Carilah matriks transisi dari perubahan basis v1 , v2 ke u1 , u2 dimana 5 7 3 1 v1 , v2 dan u1 , u2 2 3 2 1 1 b. Jika a tentukan a V U 2 Penyelesaian a. Kita dapat menuliskan masing-masing basis v1 , v2 ke dalam u1 , u2 v1 p11 u1 p21 u2 v2 p12 u1 p22 u2 IF/2011 26 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS Dengan mensubstitusi v1 , v2 dan u1 , u2 diperoleh dua persamaan sebagai berikut: 5 3 p11 p21 7 3 p12 p22 2 p p dan 2 p p 2 11 3 12 21 22 p 3 p 4 Dari persamaan ini diperoleh 11 dan 12 p21 4 p22 5 3 4 Sehingga diperoleh P adalah matriks transisi dari basis v1 , v2 ke u1 , u2 . 4 5 b. Dapat ditunjukkan pula bahwa 3 4 3 4 1 5 a a V U 4 5 4 5 2 6 Latihan 3.8 1. Dari contoh diatas tentukan matriks transisi dari basis u1 , u2 ke v1 , v2 2. Misalkan v1 (4,6,7)T , v2 (0,1,1)T , v3 (0,1, 2)T adalah basis dan u1 (1,1,1)T , u2 (1, 2, 2)T , u3 (2,3, 4)T a. Tentukan matriks transisi dari u1 , u2 , u3 ke v1 , v2 , v3 b. Jika x 2v1 3v2 4v3 , tentukan koordinat dari x relatif terhadap u1 , u2 , u3 3.8 Rank dan Nulitas Definisi 3.12 Jika A adalah matriks mxn maka subruang Rn yang direntang oleh vektor-vektor baris dari A disebut ruang baris dari A. Subruang dari R m yang direntang oleh vektor-vektor kolom dari A disebut ruang kolom dari A. Ruang penyelesaian dari sistem persamaan homogen Ax 0 adalah subruang dari Rn disebut ruang null/ruang kosong dari A dinotasikan N(A) . Contoh 3.12 1 0 0 A 0 1 0 Ruang baris dari A adalah himpunan dari (1,0,0) (0,1,0) , ,0 Misalkan Ruang kolom dari A adalah himpunan semua vektor yang berbentuk 1 0 0 0 1 0 Teorema 3.5 Operasi baris elementer tidak mengubah ruang null dari suatu matriks Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris suatu kolom Contoh 3.13: IF/2011 27 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 1 2 1 1 Diketahui A 2 4 3 0 1 2 1 5 Tentukan basis untuk ruang kosong A (N(A)) Penyelesaian Menggunakan operasi baris elementer diperoleh matriks U yang merupakan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A. 1 2 0 3 U 0 0 1 2 0 0 0 0 Karena persamaan Ax 0 ekivalen dengan U x 0 (berdasarkan Teorema 3.5) maka x N ( A) jika dan hanya jika x1 2 x2 3x4 0 x1 2 x2 3x4 sehingga x3 2 x4 0 x3 2 x4 Misalkan x2 dan x4 maka vektor-vektor x N ( A) berbentuk x1 2 3 2 3 x2 1 0 x3 2 0 2 0 1 x4 Jadi basis untuk N ( A) adalah 2,1, 0, 0 dan 3, 0, 2,1 T T Teorema 3.6 Jika suatu matriks U berada dalam bentuk baris eselon maka vektor-vektor baris dengan utama 1 (yaitu vektor-vektor tak-nol) membentuk suatu basis untuk ruang baris U dan vektor-vektor kolom dengan utama 1 dari vektor-vektor baris membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari U. Teorema 3.7 Jika A dan B adalah matriks yang ekivalen baris maka a. Suatu himpunan vektor kolom dari A yang bebas linear jika dan hanya jika vektor-vektor kolom yang berpadanan dari B juga bebas linear. b. Suatu himpunan vektor kolom dari A yang diberikan membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari A jika dan hanya jika vektor-vektor kolom yang berpadanan dari B membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari B. Berdasarkan teorema 3.6 , teorema 3.7 dan teorema 3.5 maka kita dapat menentukan basis dari suatu matriks A dengan cara Diketahui himpunan vektor S = { v1 , v 2 , , v k } Rn 1. Bentuk matriks A yang mempunyai vektor v1 , v 2 , , v k sebagai vektor-vektor kolomnya IF/2011 28 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 2. Reduksi matriks A menjadi matriks baris eselon tereduksi R dan anggaplah w1 , w2 , , wk adalah vektor-vektor kolom dari U. 3. Kenali kolom-kolom yang mengandung utama 1 di U. Vektor-vektor yang berpadanan dari A merupakan vektor-vektor basis yang membangun S. 4. Nyatakan setiap kolom dari U yang tidak mengandung utama 1 sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor kolom yang mengandung utama 1. Persamaan yang berpadanan untuk vektor-vektor kolom dari A menyatakan bahwa vektor-vektor yang tidak ada dalam basis tersebut dapat diperoleh dari kombinasi linear dari vektor-vektor basisnya. Definisi 3.13 Rank dari suatu matriks A adalah dimensi dari ruang baris/ruang kolom dari A. Nulitas adalah dimensi dari ruang nol. Pada umumnya jumlah rank dan nulitas akan selalu sama dengan banyak kolom dari matriks. Teorema 3.8 Jika A adalah matriks m x n, maka rank dari A ditambah nulitas dari A sama dengan n. Contoh 3.14 1 2 3 2 1 0 Diketahui A 3 1 1 5 0 1 Tentukan a. Semua vektor baris dan vektor kolom dari A b. Basis dan dimensi dari ruang kolom A c. Basis dan dimensi dari ruang baris A Penyelesaian a. Vektor baris : v1 (1, 2,3), v2 (2,1,0), v3 (3,1,1), v4 (5,0, 1) 1 2 3 2 1 0 Vektor kolom : w1 , w2 , w3 3 1 1 5 0 1 1 2 3 1 2 3 2 1 0 0 1 65 ~ U b. A 3 1 1 0 0 1 5 0 1 0 0 0 Bilangan utama 1 ada pada semua kolom pada matriks U sehingga basis dari ruang kolom adalah S {w1 , w2 , w3} dan dimensi ruang kolomnya adalah 3. IF/2011 29 ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS 1 2 3 5 1 2 3 5 c. A 2 1 1 0 ~ 0 1 1 2 U 3 0 1 1 0 0 1 2 Bilangan utama satu terletak pada kolom ke-1,2,3 maka basis dari ruang baris A adalah S {v1 , v2 , v3} dan dimensi ruang baris A adalah 3. T Latihan 3.9 1. Tentukan basis dan dimensi dari ruang kosong A jika ada 1 1 3 1 4 5 2 (i) A 5 4 4 (ii) A 2 1 3 0 7 6 2 1 3 2 2 2. Tentukan basis ruang kolom, basis ruang baris dan rank dari matriks A berikut ini 1 1 3 2 2 0 1 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3. Tentukan basis dari ruang yang direntang oleh vektor – vektor berikut ini 1 3 1 5 0 3 3 3 v1 , v2 , v3 , v4 1 7 9 5 1 1 3 1 IF/2011 30