TEKNIK PROPAGASI IN VITRO DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN PERBANYAKAN TANAMAN (PROPAGASI) PROPAGASI VEGETATIF GENERATIF EX VITRO VEGETATIF IN VITRO PROPAGASI IN VITRO ORGANOGENESIS EMBRIOGENESIS SOMATIK Kultur jaringan tanaman merupakan teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan maupun organ dalam kondisi aseptik secara in vitro • TISSUE CULTURE = KULTUR JARINGAN • JARINGAN : sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama • ORGAN : bagian tubuh • IN VITRO : DALAM GELAS DASAR TEORI • TOTIPOTENSI BAHWA SETIAP SEL MEMILIKI KEMAMPUAN TUMBUH DAN BERKEMBANG MENJADI INDIVIDU SEMPURNA PADA KONDISI LINGKUNGAN YANG SESUAI dikemukakan oleh: Schwann dan Schleiden (1838). PEMANFAATAN TEKNIK KULTUR JARINGAN DI BIDANG AGROTEKNOLOGI • Perbanyakan vegetatif secara cepat • Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus • Membantu program pemuliaan tanaman (Kultur Haploid, Embryo Rescue, Seleksi In Vitro, Variasi Somaklonal, Fusiprotoplas, Transformasi Gen / Rekayasa Genetika Tanaman dll). • Produksi metabolit sekunder. KEUNGGULAN KULTUR JARINGAN • mempunyai sifat yang seragam dan identik dengan induknya, • dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar tanpa membutuhkan tempat yang luas, • mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, • kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, • kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional, • pengadaan bibit tidak tergantung musim, • biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah TAHAPAN KULTUR JARINGAN PERSIAPAN INKUBASI INISIASI MULTIPLIKASI INOKULASI AKLIMATISASI PENANAMAN DI LAPANG Bahan tanam Sterilisasi alat Ruang inkubasi Pertumbuhan tunas pucuk in vitro KRITERIA KEBERHASILAN TEKNIK IN VITRO • Prosentase kontaminasi hampir tidak ada atau sangat rendah • Terjadi proses morphogenesis atau embriogenesis • Plant let sukses melewati masa aklimatisasi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TEKNIK IN VITRO TANAMAN 1. GENOTYPE BAHAN GENETIK EKSPLAN (BAHAN TANAMAN) DALAM MEMBENTUK : KALUS, TUNAS, AKAR 2. LINGKUNGAN a. SUHU b. KELEMBABAN c. CAHAYA d. MEDIA KULTUR : KOMPOSISI, BENTUK e. STERILITAS LINGKUNGAN Lingkungan in vitro Lingkungan ex vitro Suhu 25 ± 2° C Suhu 23-36° C Intensitas cahaya 1200-2000 lux Intensitas cahaya 4000-12000 lux Spektrum cahaya sempit Spektrum cahaya luas Kelembaban relatif 98-100% Kelembaban relatif 40-80% Akar hampir tidak berfungsi Akar sangat berfungsi Sistem fotosintesis hampir tidak Sistem fotosintesis sangat berfungsi berfungsi Hormon eksogen Hormon endogen Kondisi steril Kondisi tidak steril Kultur Jaringan Sansivera KULTUR JARINGAN HIDRANGE A Kultur jaringan mawar Kultur jaringan afrikan violet EMBRIOGENESIS SOMATIK KACANG TANAH KULTUR JARINGAN CENDANA