SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SAPI PERAH Gatot Tri Cahyo Widodo 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Surabaya, email: [email protected] Abstract : A lot of cattle farmers do not keep records in detail. therefore a lot of important data that should be stored so it is not stored. cattle ranch owners also often do not obtain information on the count of dairy milk produced by cows on the farm. often times also when cows suffering from an illness, just ignore the ranch without noting the type of disease, drugs given, and doctors who provide treatment so that farmers do not know the history of the cow during his stay at the ranch An information system is needed to help farmers overcome the existing problems on the farm. therefore dairy cattle management information system is designed to overcome the problems that often occur in dairy cattle such as recording the number of dairy milk daily, monthly, yearly, record cow disease history during his stay at the ranch, record the purchase of cows and cow estrus period Keywords: : Manajemen sapi perah, recording, monitoring, Friesian Holstein Usaha dalam di Untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia sudah sejak lama dikembangkan. yang terjadi pada perusahaan susu sapi perah Seiring waktu, “Mulia” maka di butuhkan sebuah perangkat perkembangan usaha dalam bidang susu di lunak yang menggunakan sistem recording Indonesia mengalami perkembangan karena seperti identifikasi sapi perah dan monitoring pemerintah melakukan impor sapi besar- jadwal birahi, tingkat produksi susu serta besaran pada tahun 1980 untuk memotivasi kesehatan sapi secara terkomputerisasi. dengan bidang susu berjalannya peternak agar meningkatkan produksi susu Dengan adanya sistem recording dan namun mengalami penurunan dan stagnasi monitoring secara terkomputerisasi pada akibat perusahaan sapi perah “Mulia” yang dibuat krisis ekonomi yang melanda Indonesia beberapa tahun kemudian. Sistem khususnya peternakan pada di perusahaan maka akan membantu peternak menangani Indonesia susu sapi permasalahan di atas sehingga akhirnya menghasilkan “Mulia” masih merupakan perusahaan susu informasi bersekala kecil dan masih menggunakan cara peternakan. pemeliharaan konvensional. suatu yang keluaran berguna bagi berupa pihak Banyak permasalahan timbul seperti tidak ada sistem Konsep Dasar Sistem monitoring untuk memantau perkembangan Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam sapi, tidak adanya sistem recording yang mendefinisikan digunakan untuk mencatat semua kegiatan menekankan pada prosedurnya dan yang yang telah atau akan dilakukan sapi. menekankan sistem, pada yaitu komponen yang atau 1 elemennya. Pendekatan sistem yang lebih “Sistem informasi adalah suatu menekankan pada prosedur sistem adalah sistem di dalam suatu organisasi yang sebagai berikut: mempertemukan kebutuhan pengolahan “Sistem adalah suatu jaringan kerja transaksi harian, mendukung operasi, prosedur-prosedur saling bersifat manajerial dan kegiatan strategi bersama-sama dari suatu organisasi dan menyediakan untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk pihak luar tertentu dengan laporan- menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” laporan yang diperlukan.” dari berhubungan, yang berkumpul Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih Blok Masukan menekankan urutan-urutan operasi di dalam Masukan atau Input mewakili data yang sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan masuk ke dalam sistem informasi. Masukan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut: disini termasuk metode-metode dan media “Prosedur adalah suatu urut-urutan untuk menangkap data yang akan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya dimasukkan, yang dapat berupa dokumen- melibatkan beberapa orang di dalam satu dokumen dasar. atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari Blok Model transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.” Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, Pendekatan lebih logika dan model matematik yang akan menekankan pada elemen atau komponennya memanipulasi data input dan data yang dalam mendefinisikan sistem, masih menurut tersimpan di basis data dengan cara yang Neuschel, adalah sebagai berikut: sudah “Sistem elemen-elemen sistem adalah yang yang kumpulan berinteraksi dari rinci mengenai untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Secara ditentukan Blok Keluaran kedua Produk dari sistem informasi adalah keluaran kelompok tersebut dapat dilihat pada uraian yang merupakan informasi yang berkualitas berikut. dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai Konsep Sistem Informasi sistem. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: 2 Blok Teknologi diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) yang dapat merusak sistem dapat dicegah dalam ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan- sistem digunakan informasi. untuk menjalankan menerima model, mengakses data, mengirimkan Teknologi input, menyimpan dan menghasilkan dan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. kesalahan dapat langsung diatasi. Analisis dan Perancangan Sistem Menurut Kendall (2003), analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian Blok Basis Data komponennya Basis data (database) merupakan kumpulan mengidentifikasi dari data yang saling berhubungan satu permasalahan-permasalahan, dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras kesempatan, hambatan-hambatan yang komputer dan digunakan perangkat lunak terjadi kebutuhan-kebutuhan yang untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan diharapkan di perbaikan-perbaikannya. dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dan dengan dan sehingga Tahap maksud analisis untuk mengevaluasi kesempatan- dapat diusulkan sistem dilakukan dalam basis data perlu diorganisasikan setelah tahap perencanaan sistem (system sedemikian rupa, supaya informasi yang planning) dan sebelum tahap desain sistem dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data (system design). Tahap analisis merupakan yang baik juga berguna untuk efisiensi tahap yang kritis dan sangat penting, karena kapasitas penyimpannya. Basis data diakses kesalahan di dalam tahap ini juga akan atau dimanipulasi dengan menggunakan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. perangkat lunak paket yang disebut dengan Dalam tahap analisis sistem terdapat DBMS (Database Management Systems). langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: Blok Kendali 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. Banyak hal yang dapat merusak sistem 2. Understand, yaitu memahami kerja dari informasi, seperti misalnya bencana alam, sistem yang ada. api, temperatur, air, debu, kecurangan- 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu 4. Report, yaitu membuat laporan hasil sendiri, analisis. kesalahan-kesalahan, ketidak- efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah 3 mendapatkan gambaran dengan jelas apa Context Diagram yang harus dikerjakan. Tiba waktunya Dalam context diagram dari sistem informasi sekarang untuk manajemen sapi perah terdapat dua entity memikirkan bagaimana membentuk sistem yang berhubungan langsung dengan proses, tersebut. Tahap ini disebut dengan desain yaitu : pemilik peternakan dan petugas sistem. peternakan. Masing-masing entity tersebut bagi analis sistem Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan merancang, untuk dan menganalisis, mengimplementasikan memiliki peranan penting dalam siklus hidup sistem. Untuk lebih detilnya dapat dilihat pada Gambar 3.8 peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. 3.1 Model Pengembangan Berdasarkan proses recording dan monitoring di bagian 3.1.3 dan proses pelengkap di bagian 3.1.4, berikut disajikan process diagram untuk menjelaskan alur proses yang terjadi dalam sistem secara umum. Gambar 3.8 Context Diagram Sistem Sistem Informasi Manajemen Sapi Perah Petugas Sistem Proses Identifikasi Sapi Informasi Manajemen Sapi Perah Pemilik Peternakan Proses Maintenance Master Sapi A. DFD Level 0 DFD Proses Maintenance Data Kandang Proses Pencatatan Birahi Sapi Proses Pencatatan Riwayat Sapi Proses Pencatatan Jumlah Produksi Susu Proses Maintenance Jumlah Produksi Susu Level manajemen Reques Jumlah Hasil Produksi decompose 0 dari sapi dari sistem perah context informasi merupakan diagram yang menjelaskan secara terperinci tentang proses Tampil Data Jumlah Produksi yang yang ada di dalam sistem ini. Dimana Proses Maintenance Jadwal Birahi Proses Maintenance Riwayat Sapi setiap proses berhunbungan dengan masingRequest Informasi Riwayat Sapi Tampil Data Riwayat Sapi masing entity dan data store yang sesuai aliran datanya. Untuk lebih detilnya dapat dilihat pada Gambar 3.9 Gambar 3.1. Process Diagram Sistem Informasi Manajemen Sapi Perah 4 Gambar 3.10 DFD Level 1 Maintenance Data Master B. DFD Level 1 Recording Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Informasi Dalam DFD level 1 subproses recording Manajemen Sapi Perah seperti pada Gambar 3.11, proses recording digunakan untuk mencatat setiap proses yang A. DFD Level 1 Maintenance Data Master dilakukan. Proses recording dibagi menjadi 4 subproses yang lebih mendetail yaitu: Dalam DFD level 1 subproses maintenance recording alokasi kandang, birahi, perah dan data master seperti pada Gambar 3.10, proses riwayat maintenance data master digunakan untuk subproses berhubungan dengan entity dan menambah dan mengubah data master. data storage yang sesuai. sapi dimana masing-masing Proses maintenance data master dibagi menjadi 5 subproses yang lebih mendetail yaitu: maintenance data supplier, data petugas, data jenis sapi, data kandang dan data sapi dimana masing-masing subproses berhubungan dengan entity dan data storage yang sesuai. Gambar 3.11 DFD Level 1 Recording 5 Physical Data Model (PDM) 3.1.1 Entity Relationship Diagram Physical Data Model menggambarkan (ERD) struktur fisik dari database yang akan Entity Relationship Diagram ( ERD ) dari dibangung. PDM dari sistem informasi sistem informasi manajemen sapi perah manajemen sapi perah didapatkan melalui adalah sebagai berikut : proses generate CDM menjadi Physical Data Conceptual Data Model (CDM) Model ( PDM ) yang hasilnnya dapat dilihat Conceptual Data Model menggambarkan pada Gambar 3.13 struktur data model, jalannya data, dan PETUGAS ID_PETUGAS NAMA _PETUGAS ALA MAT_PETUGAS TTL_PETUGAS TLP_PETUGAS AGAMA_PETUGAS JK_PETUGAS GOLONGAN_DARAH_PETUGAS STATUS_PETUGAS JENIS_IDENTITAS NO_IDENTITAS TGL_MASUK_PETUGA S GAMBAR_PETUGA S JA BATAN_PETUGAS hubungan dari tiap entity. CDM dari sistem ID_PETU GAS = ID_PETUGAS informasi manajemen sapi perah didapatkan KANDANG KODE_KAND ANG = KODE_KAND ANG KODE_KANDANG melalui proses import data store yang ada di dalam DFD yang hasilnya dapat dilihat pada ID_PETUGAS KAPASITAS_KANDANG varchar(10) varchar(50) integer BIRAHI NO_ID_SAPI varchar(15) TGL_NOT timestamp TGL_BIR timestamp JML_BIR integer TINDAKAN varchar(30) ALOKASI_KANDANG KODE_KANDANG varchar(10) NO_ID_SAPI varchar(15) Gambar 3.12 varchar(50) varchar(50) varchar(150) timestamp varchar(15) varchar(50) varchar(15) varchar(2) varchar(15) varchar(5) varchar(30) timestamp long binary varchar(20) HAMIL ID_HAMIL varchar(25) NO_ID_SAPI varchar(15) TGL_KAWIN timestamp BIR_KE integer NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI JENIS_SA PI KODE_JENIS_SAPI varchar(6) NAMA _JENIS_SAPI varchar(50) SAPI NO_ID_SAPI JK_SAPI SUMBER TGL_LAHIR_SAPI PHOTO_SAPI KODE_JENIS_SAPI NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI Petugas Id_Petugas Nama_Petugas Alamat_Petugas TTL_Petugas TLP_Petugas Agama_Petugas JK_Petugas Golongan_Darah_Petugas Status_Petugas Jenis_Identitas No_Identitas Tgl_ Masuk_Petugas Gambar_Petugas Jabatan_Petugas Relation_35 Kandang Kode_Kandang Kapasitas_Kandang NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI Birahi Tgl_ Not Tgl_ Bir Jml_ Bir TINDAKAN KODE_JENIS_SAPI = KODE_JENIS_SAPI NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI PERAH ID_PERAH NO_ID_SAPI TANGGAL_PERA H PERAH_PAGI PERAH_SORE KETERANGAN NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI Jenis_Sapi Kode_Jenis _Sapi Nama_Jenis_Sapi Relation_51 varchar(15) varchar(6) varchar(20) timestamp long binary varchar(6) PEMBELIAN ID_SUPPLIER NO_ID_SAPI HARGA_BELI TANGGAL_PEMBELIAN varchar(50) varchar(15) varchar(50) date PARENT NO_ID_SAPI NO_ID_PEJANTAN NO_ID_INDUK varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(50) varchar(15) timestamp decimal decimal varchar(50) ID_SUPPLIER = ID_SUPPLIER Relation_68 Relation_277 Relation_476 Supplier ID_Supplier Nama_Supplier Alamat_Supplie r TLP_Supplier Parent No_ID_Pejantan No_ID_Induk Sapi No_ID_sapi JK_sapi Sumber Tgl_ lahir_Sapi Photo_sapi Relation_98 NO_ID_SAPI = NO_ID_SAPI Relation_58 SUPPLIER ID_SUPPLIER NAMA _SUPPLIER ALA MAT_SUPPLIER TLP_SUPPLIER varchar(50) varchar(50) varchar(100) varchar(15) Relation_88 Relation_80 Perah Id_Perah Tanggal_Perah Perah_pagi Perah_Sore Keterangan RIWAYAT ID_RIWAYAT NO_ID_SAPI NO_ID_SAPI2 NAMA _PENYAKIT TGL_SAKI TGL_SEMBUH DI_OBATIN DI_SUNTIK TGL_TINDAKAN_MEDIS JENIS_OBAT JENIS_SUNTIKAN TINDAKAN_RIWAY AT NAMA _DOKTER varchar(50) varchar(15) varchar(15) varchar(50) timestamp timestamp varchar(20) varchar(20) timestamp varchar(500) varchar(500) varchar(20) varchar(50) Hamil Id_Hamil Tgl_ Kaw in Bir_Ke Gambar 3.13 PDM Sistem Informasi Riw ayat ID_RIWAYAT NO_ID_SAPI NAMA_PENYAKIT TGL_SAKI TGL_SEMBUH DI_OBATIN DI_SUNTIK TGL_TINDAKAN_MEDIS JENIS_OBAT JENIS_SUNTIKAN TINDAKAN_RIWAYA T NAMA_DOKTER Manajemen Sapi Perah a. Form Data Sapi Form data sapi digunakan untuk menyimpan Gambar 3.12 CDM Sistem Informasi data sapi yang ada pada perusahaan dengan Manajemen Sapi Perah menyertakan asal-usul sapi tersebut. Asalusul sapi tersebut di dapat dari dua sumber yaitu pembelian dan pembibitan. Untuk tombol new, delete, cancel, save dan exit 6 memiliki fungsi yang sama seperti yang alokasi kandang dan detil kandang. Form ini sudah di jelaskan pada supplier kandang dan juga terdapat kontrol-kontrol seperti tombol di tunjukkan pada Gambar 4.2. Pada form add yang digunakan untuk memindahkan data sapi terdapa tiga groupbox yaitu data daftar sapi pada groupbox data sapi ke dalam sapi, pada groupbox alokasi kandang. Tombol back groupbox data sapi terdapat tambahan form yang berfungsi untuk memindahkan daftar cari photo yang fungsinya sama seperti pada sapi yang ada pada groupbox alokasi form petugas yang di tunjukkan pada kandang kembali ke groupbox data sapi Gambar 4.3. Pada groupbox data sapi seperti yang di tunjukkan pada Gambar 4.11 pembelian dan pembibitan. terdapat radiobutton sumber yaitu pembelian dan pembibitan. ketika radiobutton sumber yang di pilih adalah pembelian maka groupbox pembelian akan aktif dan begitu juga sebaliknya. Gambar 4.11 Form Alokasi Kandang c. Form Monitor Perah Harian From monitor perah harian digunakan untuk memantau perkembangan jumlah susu dalam bentuk grafik. Form ini dapat memantau perkembangan jumlah susu secara realtime Gambar 4.7 Form Data Sapi dalam satu hari atau harian. Form ini memiliki tiga buah tombol yaitu view chart yang digunakan untuk memunculkan grafik b. Form Alokasi Kandang Form alokasi kandang digunakan untuk menempatkan sapi-sapi yang ada pada peternakan kedalam kandang-kandang yang sudah di sediakan dan telah di berikan kode kandang masing-masing. Pada form ini terdapat tiga groupbox yaitu data sapi, setelah periode dan data sapi di pilih, tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan perah harian dan tombol exit untuk menutup form monitor perah harian. Form monitor perah dapat dilihat pada Gambar 4.20 7 Rochadi, Tawaf, 2010, Sapi Perah Fries Holland, 14 Maret 2010, URL: http://duniasapi.com/sapi-perahfries-holland/ Yuswanto, 2007, Pemrograman Dasar Visual Basic.NET, Prestasi Pustaka, Gambar 4.20 Form Monitor Perah Harian Yuswanto, 2009, Database Fenomenal SQL DAFTAR RUJUKAN Amelia, Tan, 2007, Pemrograman Database menggunakan Jakarta. ADO.NET, Server 2005, AV Publisher, Jakarta. Graha Ilmu, Yogyakarta. HM, Jogiyanto., 1990, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Andi Offset, Yogyakarta. Kanisius, Aksi Agraris, 2008, Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah , Kanisius. Kanisius, Aksi Agraris, 1983, Beternak Sapi Perah , Kanisius. McLeod, Raymond Jr., 1998, Sistem Informasi Manajemen Jilid Pertama, Prenhallindo, Jakarta. Rizky, Soetam, 2008, Panduan Belajar SQL Server 2005 Express Edition, Prestasi Pustaka, Jakarta. 8