Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
8 Mei 2016 pk 11.30 di Basement Gereja FX
15 Mei 2016 pk. 11.30 di Basement Gereja FX
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Adorasi Taize
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 Ruang Adorasi FX pk. 19.00 - 20.00
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Pelayanan Koor di Swisbell Hotel
bersama Rm Hady Setiawan 3 April 2016
Gathering DOJ
Bulan April 2016
Rm Alfons
Gathering DOJ
Bulan April 2016
Formation Teaching
bersama Rm Wenz 27 April 2016
Workshop Doa Hari I
bersama Sr. Erlin RVM
Pelayanan Koor Misa di FX
24 April 2016
Adorasi Taize
Rabu 20 April 2016.
Setiap Rabu ke-3 dalam bulan di Ruang Adorasi
pk 19.00 sd 20.00
Workshop
Praise and Worship
Rekreasi DOJCC dan
Doa Rosario 1 Mei 2016
di Pulau Serangan
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Anis, Betty,
Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel,
Lita, Herman, Br. Martin MGL.
Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syaloom....
Salam sejahtera buat kita semua.
Bulan Mei ini Gereja merayakan beberapa hari
raya besar. Dinulai dengan Hari Raya Kenaikan
Yesus, hari Raya Pentakosta, hari raya Tritunggal
Maha Kudus dan yg terakhir hari raya Tubuh dan
Darah Kristus.
Perjamuan Paskah Yesus bersama para murid
adalah perjamuan malam terakhir. Yesus
melaksanakan nubuat. Dengan membagikan
roti dan mengedarkan piala untuk diminum,
Ia mau mengingatkan Perjanjian Baru yang
akan terlaksana dengan penumpahan tubuh
dan darah-Nya. Dengan ini perayaan ekaristi
mengikut sertakan kita dalam seluruh misteri
Kristus sampai Ia datang kembali.
Korban Kristus di salib diberikan pada kita
sebagai makanan dan minuman sejati. Kita
menyambut seluruh pribadi Kristus dalam rupa
roti dan anggur.
Dengan menyambut komuni kita boleh menyatu
dengan Kristus dan kemudian dikembangkan
menyatu dalam kebersamaan sesama sebagai
saudara. Akar kebersamaan adalah tubuh dan
darah Kristus.
Lalu bagaimana kebersamaan kita di dalam
Komunitas kita?
Mari kita belajar untuk melayani sesama dalam
komunitas kita, memerima satu sama lain
dengan segala kelebihan dan kekurangannya
serta menyatakan kehadiran Yesus dalam diri
kita masing-masing.
Salam Fresh Juice
Nathasa (PemRed Fresh Juice)
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Sapaan Yesus yang menyejukkan hati
Hari Minggu Paskah VI
Kis. 15:1-2,22-29; Mzm. 67:2-3,5,6,8;
Why. 21:10-14.22-23;
Yoh. 14:23-29.
Minggu 1 Mei 2016
Yoh 14:27,
“Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahteraKu Kuberikan
kepadamu....”
Terkadang di kata sambutan atau pidato, kita mendengar kata “Salam Sejahtera”,
“Shallom”, “Om Swastiastu”, “Assalamu’alaikum” dan lain sebagainya. Semua salam
tersebut pada dasarnya sama dan merujuk kepada damai-sejahtera. Mendengar
kata-kata “Damai-sejahtera”, di dalam pikiran kita tentunya merujuk kepada ketiadaan
perang dan perselisihan, makmur dan tak kekurangan sesuatu pun.
Hari ini di dalam bacaan Injil, Yesus berkata kepada para muridNya, “Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan
gentar hatimu.” Selain memberikan salam “Damai-Sejahtera”, Yesus juga mengatakan
kepada para muridNya untuk jangan gelisah dan gentar. Mengapa Yesus berkata
demikian?
Yang pertama karena para murid waktu itu mengalami ketakutan karena sang Guru,
Yesus telah mati dan seolah-olah sudah meninggalkan mereka bagaikan yatim piatu,
bak anak-anak ayam kehilangan induknya. Ketakutan itu ditambah pula karena orangorang Yahudi mengejar mereka dan para pengikut Yesus yang lainnya untuk dibunuh
karena menyebarkan kabar tentang Kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Di dalam rasa ketakutan, gelisah, kawatir, cemas, Yesus hadir dan meneguhkan iman
para muridNya. Sungguh sebuah kegembiraan dan sukacita yang besar bagi mereka.
Yesus hadir dan kehadiranNya membawa kelegaan bagi para murid.
Di dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus tentunya kita pasti pernah mengalami yang
namanya ketakutan, gelisah, kawatir, cemas dan lain sebagainya. Dan hari ini Yesus
berkata kepada Anda yang membaca freshjuice ini, “Damai Sejahtera bagi kamu.”
Resapilah sapaan Tuhan Yesus yang menyejukkan seperti kita minum freshjuice yang
segar di saat-saat panas. Biarlah damai itu masuk ke dalam hati kita dan janganlah
gelisah dan gentar hatimu. Amin
RP. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Bersaksi
Senin 2 Mei 2016
Yoh.15:27 Tetapi kamu juga harus
bersaksi, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku.
Peringatan Wajib St. AtanasiusKis.
16:11-15;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b;
Yoh. 15:26-16:4a
Dalam injil hari ini Tuhan Yesus sendiri menyampaikan pesan terakhir
sebelum terangkat ke surga. Selain Tuhan Yesus menjanjikan Roh Kudus
sebagai penghibur, Tuhan Yesus juga menekan kita untuk menjadi saksinya,
serta Tuhan Yesus juga menyampaikan konsekuensi mengikutinya.
Tuhan Yesus tidak hanya menjanjikan hal – hal yang muluk dan mudah
saja kepada kita para pengikutnya. sebaliknya Tuhan Yesus juga
memberitahu kita segala resiko yang akan kita tanggung, kita akan
memperoleh penghinaan, dikucilkan bahkan kita akan kehilangan
nyawa karna mengikutinya. Itulah tantangan menjadi pengikut Kristus.
Masih mau kah saya dan saudara menjadi pengikutnya yang setia?
Setelah melihat resiko yang akan kita dapat dengan mengikuti –Nya.
Jangan khawatir karena dibalik resiko dan penderitaan yang kita alami
ketika mengikuti Yesus, kita akan memperoleh suatu kebahagian yang
tak ternilai bahkan lebih berharga dari nyawa. Roh Kudus dan rahmat
kasih-Nya kan tetap tinggal bersama kita selamanya.
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih karena sabda-Mu menguatkan kami.
Saat ini kami tidak takut dan gelisah lagi karena Engkau senantiasa
menjaga, melindungi, memelihara dan memberi rasa aman kepada
kami. Santo Atanasius doakanlah kami selalu sehingga kami dapat
mengikuti teladanmu dalam menjalani hidup sebagai pengikut Kristus.
God Bless...
Selamat Menyongsong Hari Kenaikan Kristus.
Rosa
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Yesus Jalan kebenaran dan hidup
Pesta St. Filipus dan Yakobus
1Kor. 15:1-8;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Yoh. 14:6-14.
Selasa 3 Mei 2016
Yohanes 14:6
“Kata Yesus
kepadanya : “Akulah jalan kebenaran
dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini
kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.
Bacaan Injil hari pada hari ini Tuhan Yesus memberikan pertanyaan yang paling
mendasar kepada filipus serta memberikan jawaban yang paling mendasar pula
yaitu, sudah begitu lama kamu hidup bersama-Ku tetapi kamu tidak mengenalKu? Setiap orang yang melihat ku tentu ia juga melihat Bapa.
Kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini untuk menyatakan kasih Bapa kepada kita
manusia. Cinta Bapa, kerahiman Bapa dan kekuatan Bapa serta keiginan-Nya
untuk membawa kita kembali masuk dalam keraajaan surgawai.
Melalui kelahiran Tuhan Yesus di kandang yang hina, melalui tugas dan pelayananNya, mewartakan kabar sukacita dan menyembuhkan banyak orang serta
membebaskan orang dari kuasa kegelapan. Tuhan Yesus mau membawa kita
kembali dalam kemurnian dan kesucian umat-Nya yang percaya kepada Bapa.
Tuhan Yesus mau menyatakan kasih Bapa kepada kita dengan memberikan
hidupnya secara total dengan wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
Para murid yang lain termasuk filipus dan Yakobus tidak mengerti apa yang Tuhan
Yesus sampaikan. Hidup bersama Yesus dan melihat Yesus berarti hidup bersama
Bapa dan melihat Bapa, menndengarkan Yesus berarti juga mendengarkan Bapa.
Yang menjadi bahan pertanyaan buat kita semua untuk direfleksikan pada hari
ini yaitu. Apakah kita sungguh menyadari kehadiran Bapa dan kasih Bapa melalui
Tuhan Yesus Putera-Nya. Khususnya dalam hidup kita bersama baik dalam hidup
berkeluarga, dalam hidup berkomunitas, dalam hidupi menggereja dan dalam
hidup bermasyarakat.
Bruder Martin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Jangan Ragu
Rabu 4 Mei 2016
Yoh 16:13
Kis. 17:15,22-18:1;
Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c14a,14bcd;
Yoh. 16:12-15
Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran;
Ketika membuka youtube, ada sebuah link yang menggugah rasa ingin tahu
saya. Judul link tersebut “seorang biarawati yang berpindah keyakinan”. Di
dalam video tersebut dikisahkan history pendidikan sang biarawati dan segala
argumennya yang membuat akhirnya ia memilih menjadi seorang muslimah.
Menonton video seperti ini memerlukan iman yang kuat, karena saya pribadi
bisa saja tergoyahkan dengan segala apa yang diucapakan mantan biarawati
tersebut, mengenai kepercayaan dan segala kebenaran akan ajaran Tuhan
Yesus dan Gereja Katolik pada umunya.
Hari berikutnya untuk “menetralisir” iman saya yang mungkin agak sedikit
mulai goyah, saya menonton kesaksian seorang muslimah yang berpindah
keyakinan menjadi seorang Kristen. Ada juga kesaksian seorang mantan dukun
santet dan pembunuh bayaran, yang akhirnya menerima Yesus sebagai Tuhan
dan juru selamatnya.
Melalui sharing di atas, saya tidak bermaksud mendeskreditkan salah satu
panggilan pelayanan di dalam sebuah kepercayaan. Sebagai seorang Katolik,
saya mencoba untuk menghayati panggilan saya sebagai kaum awam, di
dalam iman akan Yesus Kristus. Yesus yang telah sengsara, wafat, dan bangkit
untuk menebus segenap dosa kita telah memberikan roh penolong dan
penghibur kepada kita, yaitu roh kebenaran. Roh inilah yang akan menuntun
kita untuk tetap berjalan dalam iman yang teguh akan Dia. Roh kebenaran ini
memberitakan apa yang telah ia lihat dan dengar langsung dari Yesus Kristus.
Ia akan menyampaikan kabar damai dan sukacita bagi setiap umat yang
percaya akan kebesaran kuasa Yesus.
Jadi, janganlah takut dan ragu-ragu akan imanmu sekarang ini !! Roh kebenaran
itu yang akan menuntun dan mengarahkan kita, kepada kebenaran kasih dan
kuasa kebesaran Allah Bapa dan Yesus, sang putera.
Kris
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Menjadi saksi kabar sukacita
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef.
1:17-23 atau Ibr. 9:24-28; 10:19-23;
Luk. 24:46-53.
Kamis 5 Mei 2016
Luk 24:48 Kamu adalah
saksi dari semuanya ini.
Di acara resepsi pernikahan biasanya kita mendengar MC mengucapkan, “kita yang
hadir saat ini menjadi saksi kebahagiaan dari mempelai yang berbahagia …….. !” Saksi
berarti dapat di artikan sebagai orang yang melihat atau menyaksikan suatu kejadian
secara nyata saat itu juga. Nach, saksi bukan hanya menyaksikan saja – tetapi ujung
ujungnya akan menceritakan atau membagikan apa yang mereka saksikan, kepada
orang-orang terdekat-nya. Pulang dari resepsi pernikahan, pasti obrolan yang tercipta
adalah, “tadi makanannya enak ya, tapi yang main course-nya kurang asin ……..
– pengantin-nya make up nya ketebalan, bajunya kurang matching ….., dan masih
banyak lagi tentunya. Pembaca saya yakin lebih menguasai materi after wedding
reception ini. Hehe.
Dahsyat juga ya yang namanya saksi ini. Lihat, dengar, dan bagikan kepada orang lain.
Pada Hari Raya Kenaikan Tuhan ini, Yesus juga berpesan kepada murid-muridNya bahwa
berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada semua
bangsa, mulai dari Yerusalem. Jadi, para murid harus memberitakan dan mewartakan
kabar sukacita tersebut kepada semua bangsa, tidak hanya dinikmati oleh mereka
sendiri. Yesus yang akan memperlengkapi mereka dengan roh kudus, sehingga mereka
berani untuk mewartakan kabar sukacita tersebut.
Kita sebagai umat pilihan-Nya, juga hendaknya berani menjadi saksi kabar sukacita
bagi sesama di sekitar kita, terlebih bagi mereka yang menderita dan mengalami
kesusahan. Ketika mendengar atau menyaksikan kabar baik/sukacita, jangan kita
hanya menyimpan untuk diri kita sendiri, melainkan kita bagikan berita sukacita tersebut
kepada sahabat – sahabat kita. Dengan ini kita bisa menjadi saluran berkat bagi
sesama kita.
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Sayonara
Jumat 6 Mei 2016
Yoh 16 : 22
“… tetapi Aku akan melihat kamu lagi …”
Hari Pertama Novena Pentakosta
Kis. 18:9-18;
Mzm. 47:2-3,4-5,6-7;
Yoh. 16:20-23a.
Setelah membaca keseluruhan Yohanes 16; saya lebih memahami bahwa penggalan injil
yang kita baca hari ini adalah bagian dari pesan Yesus sebelum Ia “meninggalkan” muridmuridNya. Sepenggal kata Yesus di atas dalam ungkapan lain … “Kita akan berjumpa
lagi!!” “See you again!!”
Saya punya beberapa sahabat sejak dari masa SMA. Dulu mereka study di luar negeri. Jauh
sekali rasanya. Komunikasi hanya bisa lewat surat pos. Namun setiap kali mereka pulang ke
Indonesia, kita pasti mengambil waktu bertemu dan berbagi cerita.
Dan kata “sampai jumpa lagi” ketika kita berpisah ataupun yang ada di surat selalu
menghibur. Rasanya kalau sudah bertemu dan berbagi cerita, masing-masing menjadi
punya semangat lagi menjalani pusingnya kuliah dan tugas-tugas dan hidup sampai nanti
saat berjumpa lagi.
Mungkin kalau Yesus waktu itu menyanyikan lagu ( ha ha ha…) lagu yang dinyanyikan
adalah lagu Sayonara, sampai berjumpa lagi, buat apa susah, susah itu tak ada gunanya.
Sebagaimana Yesus pun memberi pesan pada para murid bahwa mereka akan berdukacita
manakala dunia bersukacita; tapi dukacita mereka akan diubah menjadi sukacita.
Demikian perjalanan hidup kita di dunia ini, kita terkadang harus menanggung kesedihan,
kesulitan, namun Yesus berjanji bahwa apapun dukacita kita akan diubah menjadi sukacita.
Bahwa apapun kesulitan yang kita harus lewati tidak ada artinya dibandingkan sukacita
yang Tuhan sediakan bagi kita.
Sekali lagi injil mengingatkan bahwa hidup ini hanya sementara. Hidup memang terkadang
susah. Tuhan kadang terasa jauh. Namun sebagaimana kepada para muridNya; kepada
kita pun Yesus berkata … “Aku akan melihatmu lagi” muka dengan muka. Dan jauh dekat
Tuhan bukanlah tertanggung pada perasaan kita,karena sepanjang perjalanan Ia
menyertai kita dengan Roh Kudus yang menguatkan.
Ingat pesan Tuhan, buat apa susah, karena setiap kesusahan akan Dia ubah jadi sukacita.
Mari kita jalani jatuh bangun hidup dengan ikhlas dan cinta.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kuasa Nama Yesus
Kis. 18:23-28;
Mzm. 47:2-3,8-9,10;
Yoh. 16:23b-28;
Sabtu 7 Mei 2016
Yoh. 6:24, “Sampai sekarang
kamu belum meminta sesuatu pun
dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu
akan menerima, supaya penuhlah
sukacitamu.”
Meminta dalam nama Yesus. Itulah yang sekarang dilakukan mereka yang
beriman Kristiani. Tetapi bahkan dilakukan pula mereka yang non Kristen dan
mendapatkan sukacita ketika permintaan mereka terkabul karena nama Yesus.
Mengapa meminta dalam nama Yesus? Karena nama itu penuh kuasa.
Saya teringat sebuah kejadian bertahun lalu. Ketika saya ikut dalam sebuah
mobil pick up, mobil proyek kantor. Dalam perjalanan dari Ubud ke Denpasar.
Sopir, orang Bandung namanya Met. Di tengah teman saya Ketut dan saya dekat
pintu. Di tengah perjalanan saya melihat seorang bapak tua memikul bamboo
panjang yang baru dipotong, berjalan di sisi kiri. Entah bagaimana caranya, tibatiba ujung bamboo itu bisa masuk ke mobil menembus celah kecil spion, sempat
menggores lengan kiri saya. Dan karena mobilnya berjalan terus, ujung bamboo
masuk makin dalam dan ujungnya menuju pelipis kiri Met. Seketika saya berteriak,
‘Yesuuuuus.,. tolong Med!!” Mobil stop mendadak dan ujung bamboo yang tajam
itupun berhenti seketika sebelum kena pelipis Med. Kejadian itu hanya dalam
hitungan detik. Tiap kalau kalau mengingat persitiwa itu, Saya sungguh kagum
dan percaya akan besarnya kuasa nama Yesus.”
Lagu Sekolah Minggu ini masih suka saya nyanyikan dan merasakan kuasa kasih
Yesus, “Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus iblis dikalahkan, dalam nama
Yesus, dalam nama Yesus ada kemengan. Dalam nama Tuhan yesus siapa dapat
melawan, dalam nama Tuhan Yesus ada kemenangan.”
Mintalah apa pun hal yang baik bagi dirimu dan keluargamu serta lingkunganmu
dengan kuasa nama Yesus.
Narita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Ut Omnes Unum Sint
Minggu 8 Mei 2016
Yoh. 17:21 “Supaya mereka semua
menjadi satu, sama seperti Engkau, ya
Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam
Engkau”
Hari Minggu Komunikasi Sedunia
Kis. 7:55-60;
Mzm. 97:1,2b,6,7c,9;
Why. 22:12-14,16-17,20;
Yoh. 17:20-26
Ut omnes unum sint; that they all may be one; supaya semua mereka menjadi satu (Yoh. 17:21).
Potongan ayat ini pertama kali saya lihat di Coat of Arms Uskup Gerulfus Kerubim Parera SVD,
sebagai motto pelayanan episkopalnya. Agak aneh juga sebenarnya, sebab seringkali perikop
ini digunakan oleh para saudara kita dari Gereja-gereja Protestan dalam acara kebangunan
rohani ekumene di kalangan mereka sendiri.
Perikop ini memang pendek, tetapi inilah kesimpulan dari seluruh wasiat Yesus setelah
selesai perjamuan terakhir, detik-detik menjelang kematianNya di salib. Hanya satu yang
menjadi misi Yesus, sejak dari dalam kandungan dan lahir di Bethlehem, yaitu menyatukan
semua bangsa menjadi anak-anak Allah. Namun nyatanya bukan kesatuan yang terjadi
tapi malah perpecahan. Para pemuka agama mencari-cari saat tepat untuk menangkap
dan membunuhnya, tambahan lagi si Yudas murid kepercayaanNya malah berkhianat. Kita
bisa bayangkan bagaimana putus asanya Yesus. Nah, dalam situasi itulah Ia mendoakan
para muridNya yang tersisa untuk melanjutkan kaya misiNya di dunia. Namun mereka perlu
perlindungan istimewa dari BapaNya di surga. Ada kecemasan dan keraguan di sini, namun
ada sejumput harapan, ada mimpi juga dalam kepasrahan yang total.
Apakah Anda sering berada dalam situasi seperti Yesus di atas? Saya yakin pernah. Contoh kecil
saja. Di rumah kami di Maumere, tugas saya adalah bendahara rumah, mirip-miriplah seperti
Yudas itu. Salah satu tugas saya adalah bayar-bayar tagihan-tagihan asuransi, air atau pajak
kendaraan atau tanah. Karena seringkali ada tugas luar, maka kadang saya minta bantuan
teman rumah untuk bayarkan rekening air misalnya, uang disiapkan, tapi saya masih raguragu, maka saya tinggalkan pesan secara detail dan meyakinkan mereka bahwa ini perlu
dibayar segera karena sudah terlambat. Ada harapan di situ, ada juga terima kasih karena
sudah membantu, tapi ada juga ketakutan kalau teman saya ini lupa. Apa yang bisa saya
buat? Yah, Cuma bisa berdoa saja supaya dia jangan lupa. Kalau kemudian nanti lupa juga,
ya paling cuma bisa kesal sendiri dan bayar tagihan plus dendanya.
Sekarang bayangkan diri Anda sebagai salah seorang murid Yesus yang didoakan itu, Anda
pasti merinding juga. Bayangkan, ini adalah guru Anda yang paling Anda kagumi. Anda
saksikan dari dekat bagaimana Ia sembuhkan orang, Ia tobatkan orang, Ia beri makan lima
ribu orang, Ia menghardik badai, Ia menunjukkan kemuliaannya, Ia berjalan di atas air, dan
sekarang Ia minta Anda untuk menuntaskan misiNya di dunia menjadikan semua bangsa
sebagai muridNya, karena Ia tahu Ia akan ditangkap.
(.......................................), Aku mengutus Engkau ke dunia, supaya mereka semua menjadi satu
RP. Wenz Edy, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia
Kis. 19:1-8;
Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab;
Yoh. 16:29-33.
Yoh 16: 31
Senin 9 Mei 2016
Jawab Yesus
kepada mereka : “ Percayakah kamu
sekarang?”
Pada saat membaca Injil ini saya langsung tertarik dengan pertanyaan Yesus
“Percayakah kamu sekarang?” Buat saya ini adalah suatu pertanyaan yang seharusnya
tidak perlu Yesus tanyakan kepada kita. Karena seharusnya kita sudah amat sangat
yakin bahwa Tuhan akan selalu bersama kita dalam suka duka kehidupan ini, karena
untuk itulah Tuhan Yesus datang, pastinya untuk menyelamatkan kita umatnya ini.
Tapi pada kenyataannya kita masih sering dihinggapi perasaan tidak percaya. Kita
belum bisa menemukan Tuhan dalam setiap kehidupan kita. Kita tidak percaya diri.
Masih mencari Tuhan ada di mana kah Engkau. Jangan tinggalkan daku…… Kondisi
dunia dan kehidupan yang tidak sesuai dengan rencana dan keinginan kita itulah yang
membuat kita merasa ditinggalkan atau belum bisa menemukan penyertaan Tuhan.
Hal ini diajarkan oleh Yesus dalam Yoh 16:32“ Lihat saatnya datang bahkan sudah
datang, bahwa kamu dicerai-beraikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu
meninggalkan Aku seorang diri. Namun aku tidak seorang diri sebab Bapa menyertai
Aku.” Inilah kekuatan Yesus yang ingin diajarkan kepada kita bahwa boleh segala
sesuatunya meninggalkan kita, satu hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah relasi
dengan Bapa.
Pernah suatu ketika saya merasakan sulit sekali untuk merasakan penyertaan Tuhan,
karena meskipun sudah berdoa namun ternyata saya masih banyak membawa
kekhawatiran diri sendiri. Terlalu memikirkan kekuatan diri sendiri. Namun semudah
membalikkan tangan, ternyata dengan memberikan semua kekhawatiran kita dan
membiarkan Tuhan yang menjaga kita. Semua dapat membuat hati kita lebih kuat.
Kondisi tidak banyak berubah namun hati kita yang berubah menghadapi segala
sesuatunya. Karena kita yakin Tuhan akan selalu memegang tangan kita.
Sekali lagi Yesus bertanya : Percayakah kamu sekarang?
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Selasa 10 Mei 2016
Jadi SaksiNya itu Panggilan lho..
Kis 20:24 ”Tetapi aku tidak menghiraukan
nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai
garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”
Kis. 20:17-27 ;
Mzm. 68:10-11, 20-21 ;
Yoh. 17:1-11
”Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah
milikMu yang gersang, sehingga kawanan hewanMu menetap di sana; dalam
kebaikanMu Engkau memenuhi kebutuhan orang tertindas, ya Allah.”
Apa perasaan teman-teman saat membaca mazmur Daud di atas? Jika belum
begitu paham atau mungkin belum ada rasanya, kalian boleh membacanya
lagi. Bagi saya, mazmur di atas sangat indah. Ada jaminan bahwa Dia akan
memenuhi kebutuhan kita. Namun tidak serta merta dengan hanya berdiam diri,
lalu simsalabim.........Tuhan berikan semua yang kita butuhkan. Lalu bagaimana?
Jawabannya, cukup dengan bersedia menjadi saksiNya saja. Merefleksikan
firman Tuhan hari ini, kita semua dipanggil untuk itu. Bahkan hidup kita inipun
merupakan bentuk dari pernyataan kasih Tuhan, hidup ini merupakan saksi itu
sendiri dalam setiap momen kehidupan kita, baik buruk, susah senang, pahit dan
manis. Pertanyaannya apakah perlu menunggu hingga sesuatu extravaganza
terjadi dalam hidup kita barulah kita mau melakukannya?
Melayani dalam worship team dikomunitas kami membuat saya belajar bahwa
dengan memuji dan menyembah Dia, juga merupakan bentuk konkrit dari
saya sebagai pribadi untuk menjadi saksi akan kasih, keagungan, kebaikan,
kerahimanNya. Disaat saya masuk dalam hadiratNya dalam pujian dan
peyembahan, saya percaya Tuhan kembali menyirami hati yang gersang, jiwa
yang haus disegarkan kembali. Saya rasakan bahwa Dia membuat saya semakin
‘bertumbuh’ dan pemenuhan kebutuhan tadi yang disebutkan dalam mazmur
Daud benar terjadi dalam kehidupan saya.
Menjadi saksiNya tidak perlu sampai ekstrim dengan mengorbankan diri untuk
dibunuh demi Dia. Namun melalui kehidupan sehari-hari, Allah ingin kita bersaksi
melalui hal sekecil apapun yang kita lakukan atau berikan kepada pasangan,
anak, orangtua, saudara, teman, komunitas dan gereja. Ini panggilan kita semua
lhoo...
Tuhan memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Abba Bapa
Kis. 20:28-38;
Mzm. 68:29-30,33-35a,35b-36c;
Yoh. 17:11b-19
Rabu 11 Mei 2016
Yoh 17:12 Selama Aku bersama
mereka, Aku memelihara mereka
dalam nama-Mu,
Semua tindakan Yesus seperti diungkapkan dalam Injil terjadi untuk
memperkenalkan siapa sesungguhnya Yang Maha Kuasa itu, bagaimana
Dia bisa dikenal, dan siapa nama-Nya: “Bapa” , Aramnya “Abba”. Dia yang
sedemikian luhur itu kini dikenal bukan lagi dengan nama yang tak boleh
diucapkan karena teramat keramat seperti dihayati dalam agama Yahudi
dulu. Kini Ia dapat diseru sebagai Abba, “Pak”. Tentu saja terjemahan seperti
ini hanya dapat mengalihbahasakan satu sisi arti sebutan itu, yakni perasaan
akrab.
Panggilan Abba juga mengungkapkan kepatuhan penuh dari yang
mengucapkannya, dan bukan hanya itu saja, seruan itu juga mengungkapkan
bahwa Dia adalah tumpuan harapan yang paling tepercaya. Bila semuanya
tak ada lagi, seperti pada saat-saat terakhir Yesus di salib, yang diserukannya,
seperti dicatat Lukas, ialah “ke dalam tanganMu, Abba – ya Bapa – kuserahkan
nyawaku”. Atau seperti dicatat Yohanes, terucap oleh Yesus, “Sudah
terlaksana!” dan Yohanes menjelaskan lebih lanjut “Ia menundukkan kepala
dan menyerahkan nyawanya”. Bahasa badaniah ini – menundukkan kepala –
mengungkapkan keikhlasan dalam penyerahan tadi.
Dalam Yoh 17:11 Yesus menyerahkan para murid kepada Bapanya. Muridmurid itu karya terbesar Yesus karena dalam diri merekalah nanti ia tetap bisa
hadir bagi orang-orang yang membutuhkannya. Juga oleh murid-murid itu
nanti Allah yang dapat diseru sebagai Bapa tadi akan diperkenalkan kepada
banyak orang. Tetapi agar semuanya ini tetap berlangsung butuh kekuatan
dan perhatian dari atas sana sendiri.
Rina
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Doa Sang Guru
Kamis 12 Mei 2016
Nereus & Akhilleus, Pankrasius
Kis. 22:30; 23:6-11;
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11;
Yoh. 17:20-26.
Yoh. 17:20 “Dan bukan untuk
mereka ini saja Aku berdoa, tetapi
juga untuk orang-orang, yang percaya
kepada-Ku oleh pemberitaan mereka”
Hari ini Gereja sejagat memperingati tiga orang martirnya, yang dengan gagah
berani memberikan kesaksian tentang imannya yang kudus kepada dunia dan para
penguasanya. Mereka menanggapi panggilan Sang Guru Ilahi untuk menunjukan
kepada dunia betapa indah dan mengagumkan iman Kristiani yang percaya akan
Kristus yang hidup dan bangkit dari alam maut. Ketiganya percaya bahwa ajaran atau
kabar gembira Tuhan Yesus yang diwartakan oleh para rasul-Nya adalah satu-satunya
jalan menuju keselamatan kekal. Kehidupan ketiga martir gereja ini, menjadi model
dan juga tantangan untuk para pengikut Tuhan Yesus di jaman modern ini. Mereka telah
menunjukkan dan membuktikan melalui hidupnya akan kekuatan sebuah doa yang
lahir dari iman yang benar dan hidup.
Santo Nereus dan Achilles adalah prajurit atau serdadu Romawi yang menjadi martir
pada abad pertama kekristenan. Konon katanya mereka pernah dibabtis sendiri oleh St.
Petrus rasul. Ketika mereka menjadi Kristen, mereka menyerahkan peralatan senjatanya
dan melihatnya sebagai hal yang memalukan dan akhirnya mereka dibuang dan
dibunuh atas perintah Raja Trajan yang memimpin Romawi pada saat itu. Keduanya
mengakui imannya akan Tuhan Yesus, dan dengan bangga memberikan kesaksian
imanya itu kepada raja Romawi.
Sementara itu, St. Pancras adalah anak muda yang berasal dari keluarga kafir di Syiria.
Ia pergi ke Roma dan memeluk keyakinan Kristen di sana. Di tahun 304, pada masa
pemerintahan kaisar Diokletius ia dipenggal kepalanya karena imannya akan Tuhan
Yesus dan menjadi martir pada usia 14 tahun. Dia dimakamkan di gereja Roma dan ia
menjadi pelindung dari gereja tersebut hingga saat ini.
St. Nereus, Achilles dan Pancras sudah dihormati oleh gereja Katholik sejak tanggal 12
Mei abad ke empat masehi.
Marilah kita memohon rahmat dari Bapa di surga agar kita dianugrehi iman yang kuat
akan Tuhan Yesus yang bangkit sebagaimana dimiliki oleh ketiga martir gereja yang
dirayakan hari ini. Amin.
Anis
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kasih yang Hakiki
SP Maria dr Fatima
Kis. 25:13b-21;
Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab;
Yoh. 21:15-19.
Jumat 13 Mei 2016
Yoh 21 : 16
“Gembalakanlah DombaKu”
Usai membaca bacaan injil hari ini dimana Yesus menanyakan ke Simon apakah Simon
mengasihi Yesus sebanyak tiga kali dengan pertanyaan yang sama, membuat pikiran
saya langsung mengingat sebuah liryk lagunya Bryan Adams yang berjudul “when you
love someone” yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dalam liryk lagu itu
ada kaliamat-kalimat yang saya suka yaitu antara lain bahwa ketika kamu mencintai
seseorang kamu akan melakukan apapun, kamu akan melakukan semua hal-hal gila
yang tidak dapat kamu jelaskan. Kamu akan menembak bulan dan memadamkan
matahari. Ya ketika kamu mencintai sesorang.
Dalam kehidupan kita saya yakin kita mempunyai orang-orang yang kita kasihi. Entah
itu orangtua kita, sahabat kita, anak kita, pasangan hidup kita ataupun siapa pun
orang yang membuat kita benar benar mau mengorbankan apapun dan melakukan
hal apapun untuk orang-orang yang kita kasihi. Pertanyaan sekarang, “apakah Anda
mengasihi Yesus?” Sekali lagi,” apakah Anda mengasihi Yesus?” Sekali lagi saya bertanya
kepada Anda, ”APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENGASIHI YESUS?” Jika jawabannya “Ya”
“apakah yang sudah Anda lakukan untuk Yesus Tuhan kita?” Apakah yang sudah Anda
korbankan kepadaNya sebagai tanda bahwa Anda mengasihiNya?“
Dalam bacaan hari ini Yesus memerintahkan Simon untuk menggembalakan dombaNya
dan mengikuti Dia. Jika saat itu Simon hanya berkata bohong kalau dia mengasihi Yesus
bisa saja Yesus mengetahui kedalaman hati simon dan memerintahkan orang lain dan
tentunya bukan Simon untuk menggembalakan dombanya. Namun kenyataanya Simon
benar-benar mengasihi Yesus. Bukan hanya melalui kata-kata yang dikeluarkannya tetapi
juga melalui tindakan nyata yang dibuktikan hingga akhir hayatnya. Kita tahu bahwa
mengikuti Yesus bukanlah hal yang muda, namun Yesus tidak menginginkan banyak dari
kita. Yesus juga tidak mewajibkan kita dengan persyaratan-persayaratan berat yang
harus kita penuhi untuk bisa mengikuti Dia. Hanya sebuah pertanyaan yang harus kita
refleksikan secara mendalam di dalam kehidupan kita. Yaitu “Apakah kamu mengasihi
Aku?” Semoga jawaban Anda sesuai kedalaman hati Anda yang sesunggunya.
Doa : Tuhan, bantulah kami untuk memiliki kemampuan mengasihiMu lebih dan lebih
dalam lagi.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Mempelai Kristus
Sabtu 14 Mei 2016
Yoh 15:16a
”Bukan kamu yang
memilihAku, tetapi Akulah yang memilih
kamu.”
Pesta St. Matias,
Kis 1:15-17, 20-26 ,
Mzm 113:1-2, 3-4, 5-6, 7-8 ,
Yoh 15:9-17
Dalam Injil hari ini disebutkan :” Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu”. Kutipan di atas memperkuat pernyataan bahwa kita adalah mempelai Kristus
yang telah dipilih oleh Allah Bapa sendiri. Karena Yesus adalah orang Yahudi, maka mari
kita melihat sebagian dari prosesi pernikahan Yahudi Kuno untuk membandingkannya
dengan keadaan kita sekarang.
Adapun urut-urutannya adalah sebagai berikut:
1.Seleksi Mempelai Wanita : Kita telah dipilih/diseleksi oleh Bapa sendiri.
2.Harga seorang Mempelai Wanita: Kita telah ditebus/dibeli dengan darah yang mahal
yiatu darah Yesus sendiri.
3. Ketubah: Perjanjian persetujuan, kita mempelajari peraturan/perintah Allah.
4.Persetujuan dari Mempelai Wanita: Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya .
5.Cawan Perjanjian : Cawan ini adalah perjanjian baru oleh DarahKu yang ditumpahkan
bagimu.
6. Pemberian Kasih: Kita menerima Roh Kudus.
7. Mikvah: Meninggalkan hidup yang lama, kita menerima Sakramen Baptis.
8.Saatnya Mempelai Pria Pergi: Yesus, Mempelai Pria sudah pergi ke rumah Bapa untuk
mempersiapkan tempat bagi kita.
9. Masa Penantian: Kita hanya dapat menunggu dengan setia.
10. Kembalinya Sang Mempelai Pria : Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun
yang tahu, malaikat-makaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapak sendiri.
Kita telah menjalani urutan 1-7, dan pada urutan yang ke 8, Tuhan Yesus juga sudah naik
ke surga yaitu 40 hari setelah kebangkitanNya, jadi kita sekarang berada dalam urutan
yang ke 9 yaitu dalam masa penantian dan setelah itu yang ke 10 yaitu kedatangan Yesus
kembali untuk menjemput kita. Karena itu hendaklah kita mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya seperti 5 orang gadis bijaksana yang mempunyai cukup persediaan
minyak dalam buli-buli, supaya ketika Mempelai Pria tiba , kita dapat ikut bersamaNya
masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Penuntun ke jalan yang benar
HARI RAYA PENTAKOSTA
Kis. 2:1-11; Mzm.
104:1ab,24ac,29bc-30,31,34;
1Kor.12:3b-7,12-13 atau Rm. 8:8-17;
Yoh. 14:15-16,23b-26
Minggu 15 Mei 2016
Yoh. 14:16 “Aku akan minta
kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain”
Pernahkah Anda pergi ke suatu tempat untuk pertama kalinya tetapi Anda tersesat?
Walaupun sudah menggunakan GPS, tetapi ternyata rumah atau tempat yang dituju
ternyata jalannya belum terekam GPS sehingga kita butuh bantuan atau pertolongan
dengan menanyakan seseorang.
Saya pernah mengalaminya ketika pergi ke desa Lere, di bawah Gunung Egon,
Maumere yang masih aktif, untuk merayakan Triduum Paskah. Jalan sangat kecil,
saya mengandalkan aplikasi waze lewat Iphone, ternyata waze tidak menangkap
jalan tersebut di petanya, ditambah lagi signal selluler langsung hilang alias tidak ada
komunikasi ketika memasuki wilayah gunung Egon. Itu belum seberapa, ketika sampai
ke tempat tujuan, listrik pun belum ada.
Nah, untuk menjaga-jaga supaya saya sampai di stasi Lere sebelum misa dimulai, saya
berangkat dua jam sebelumnya. Ternyata memang dibutuhkan waktu lebih dari itu.
selain karena jalannya buruk, saya agak ragu-ragu ketika tiba di persimpangan, mau
ikut kiri atau kanan karena tidak ada petunjuk jalan. Ketika itulah saya benar-benar
membutuhkan seorang penolong yang menunjukkan arah. Saya memutuskan untuk
menunggu kendaraan lewat.
Sekitar 15 menit kemudian ada sebuah mobil pick up lewat dan saya langsung
menanyakan tempat tujuan saya, kemudian sopir pick up itu memberikan petunjuk
kepada saya dengan jelas. Akhirnya sampailah saya di tujuan dan umat sudah siap
menunggu untuk perayaan Kamis Putih.
Ketika merenungkan bacaan injil di hari Raya Pentekosta ini, saya diingatkan kembali
akan hidup saya yang senantiasa membutuhkan pertolongan dari Roh Kudus. Yesus
dalam bacaan hari ini menjanjikan kedatangan RohNya sendiri, yakni Roh Kudus
sebagai penolong, penghibur dan yang menuntun kepada kebenaran.
Kalau Anda mengalami keraguan atau berada di persimpangan jalan hidup,
berhentilah sejenak, mintalah bantuan Roh Kudus, Dia sungguh akan menuntun Anda
ke jalan yang benar.
Selamat Hari Raya Penta kosta!
RP. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Iman yang Sempurna
Senin 16 Mei 2016
Mrk. 9:24“Aku percaya.
Tolonglah aku yang tidak percaya ini.”
Yak. 3:13-18;
Mzm. 19:8,9,10,15;
Mrk. 9:14-29.
Ayah sang anak yang kemasukan ini sudah ibaratnya tipis imannya, bahkan tidak lagi
yakin akan kemampuan Tuhan Yesus untuk mengusir Roh jahat yang menyiksa anaknya
tersebut. Tuhan Yesus pun kecewa saat sang ayah berkata, “Jika kamu dapat?”
Kesabaran Tuhan Yesus dicoba dengan ketidakpercayaan orang orang dijaman itu.
Mungkin kita berpikir bahwa kita tidak seperti sang ayah, kita percaya pada Tuhan
Yesus. Tetapi pemikiran ini tidak tepat dan kita ‘miss the point’. Ini sangat berbahaya.
Mengapa? Sang ayah ini bukan tidak punya iman, tetapi imannya tidak sempurna.
Perkataannya kalau diterjemakan ke dalam Bahasa Inggris, adalah, “I believe Lord,
help my unbelief.” Sikap ini yang juga digemakan oleh doa Santo Agustinus dari Hippo,
adalah sikap pengenalan diri yang sangat baik. Ini adalah suatu expresi kerendahan
hati, kemiskinan hati dimana kita tahu bahwa tanpa pertolongan Tuhan, kita tidak
mampu percaya. Iman itu adalah sungguh murni sebuah pemberian dari Tuhan.
Hal positif lain yang sangat penting adalah, sang ayah tidak menolak koreksi dari Tuhan
Yesus. Kadang kita dengan kesombongan rohani, mentah mentah menolak kritik dari
saudari-saudara kita yang lain, yang mungkin datang dari Roh Kudus. Tetapi sang ayah
ini mau menerima keberadaan dirinya dimana dia miskin rohani, miskin iman dan dia
minta kepada Tuhan Yesus iman yang dia butuhkan. Alhasil, anaknya pun disembuhkan
dari kemasukannya.
Yesus berkata bahwa Roh jahat itu tidak bisa diusir selain dengan doa dan puasa.
(Mt.17:21) Puasa membantu kita untuk mengosongkan diri supaya hal-hal yang buruk
(terutama Roh jahat!) dikosongkan. Doa mengisi kekosongan itu dengan Roh Kudus, Roh
Tuhan sendiri. Dinamika iman juga begitu. Kita mengosongkan diri kita tentang persepsi
kita akan Tuhan yang salah, dan kita mengisinya dengan harapan baru bahwa Tuhan
yang menciptakan kita, dan seluruh alam semesta, sangat mencintai kita dan sangat
mampu untuk menyelamatkan kita. Mari teman kita senantiasa memohon kepada
Tuhan: Tuhan aku percaya, tolonglah aku disaat aku kurang percaya.
Diakon David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kisah Orang Kudus
Selasa 17 Mei 2016
Santo S. Paskalis
Baylon
Yak. 4:1-10;
Mzm. 55:7-8,9-10a,10b-11a,10b-11a,23;
Mrk. 9:30-37.
Paskalis, seorang kudus dari Spanyol, dilahirkan pada tahun 1540. Sejak usia tujuh tahun,
ia bekerja sebagai gembala. Ia tidak pernah punya kesempatan untuk bersekolah.
Namun demikian, ia belajar sendiri membaca dan menulis. Ia bertanya kepada
siapa saja yang ia jumpai untuk membantunya belajar. Ia belajar dengan giat, agar
supaya ia dapat membaca buku-buku rohani. Ia membisikkan doa-doa sepanjang hari
sementara ia menggembalakan dombanya.
Ketika berusia dua puluh empat tahun, bocah gembala itu menjadi seorang broeder
Fransiskan. Teman-temannya suka padanya. Paskalis seorang yang mudah bergaul
dan juga seorang yang lembut hati. Rekan biarawan memperhatikan bahwa seringkali
ia mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang paling berat dan tidak menyenangkan.
Paskalis melakukan mati raga, bahkan lebih keras dari yang ditetapkan dalam peraturan
biara. Namun demikian, ia seorang yang senantiasa penuh sukacita. Dulu, ketika masih
seorang gembala, ia merindukan berada di gereja untuk berdoa kepada Yesus; tetapi,
tidak bisa. Sekarang, ia bisa. Jadi, ia sangat senang menemani Kristus dalam Sakramen
Mahakudus. Ia juga diijinkan menjadi pelayan Misa.
Dua hal yang amat dicintai Paskalis adalah: Ekaristi Kudus dan Bunda Maria. Setiap hari
Paskalis berdoa rosario dengan cinta yang amat besar. Ia juga menuliskan doa-doa
yang indah kepada Bunda Surgawi kita.
St. Paskalis membuat sebuah buku kecil dari kertas-kertas buram. Dalam buku
catatannya, ia menuliskan pemikiran-pemikirannya dan doa-doanya yang indah.
Setelah ia wafat, pemimpin biaranya menunjukkan buku catatan Paskalis pada uskup
agung setempat. Bapa Uskup membacanya dan berkata, “Jiwa-jiwa bersahaja ini telah
mencuri surga dari kita!”
Paskalis wafat pada tahun 1592 dalam usia lima puluh dua tahun. Ia dinyatakan kudus
oleh Paus Alexander VIII pada tahun 1690.
Bagaimana mempererat hubungan kita dengan Yesus dalam Ekaristi dan dengan Bunda
Maria? Jawabannya mungkin merupakan ajakan bagi kita untuk mengunjungi Yesus
dalam Sakramen Mahakudus secara istimewa dan mohon Bunda Maria membantu kita
agar setia pada Putra-nya.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Kisah Orang Kudus
Rabu 18 Mei 2016
Santo
Yohanes I
Yohanes I
Yak. 4:13-17;
Mzm. 49:2-3,6-7,8-10,11;
Mrk. 9:38-40.
Yohanes I adalah seorang imam dari Roma. Ia menjadi paus setelah
wafatnya Paus St Hormisdas pada tahun 523. Pada masa itu, penguasa
Italia adalah Theodoric si Gothic, seorang Arian. (Orang-orang Arian tidak
percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.) Pada awal kekuasaannya Theodoric
tidak mengusik orang-orang Katolik. Tetapi, kemudian ia berubah
dan menjadi sombong serta penuh curiga terhadap setiap orang. Ia
membayangkan adanya suatu persekongkolan melawan dirinya. Tak
lama berselang, ia percaya bahwa seluruh dunia sedang berusaha
merebut tahta dan kekuasaannya. Satu-satunya orang yang hampir pasti
tak menginginkan tahta maupun kekuasaannya adalah paus.
Theodoric berusaha melibatkan Paus Yohanes dalam masalah-masalah
politiknya. Sang kaisar sedang menghadapi masalah dengan Kaisar Justin
I dari Konstantinopel. Terdapat laporan bahwa Justin bersikap amat keras
terhadap orang-orang Arian di timur. Theodoric mengutus suatu delegasi
untuk berunding dengan Justin. Delegasi ini dipimpin oleh Paus Yohanes
I. Kaisar Justin menyambut paus berserta pengikutnya dengan gembira.
Justin dengan senang hati bersedia mengubah kebijakannya yang keras.
Misi Paus Yohanes berhasil gemilang. Namun demikian, Kaisar Theodoric
tidak senang. Ia membayangkan bahwa Paus Yohanes dan Kaisar Justin
I pastilah bersekongkol melawannya. Paus kembali ke Roma dan tiba di
Ravenna, ibukota Theodoric. Paus Yohanes diculik dan dilemparkan ke
dalam penjara oleh para prajurit Theodoric. Di sana paus wafat akibat
kehausan dan kelaparan pada tahun 526.
Marilah kita senantiasa memohon terang dan bimbingan Roh Kudus agar
kita dapat melihat kebajikan dalam diri orang-orang lain.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Sandungan
Yak. 5:1-6;
Mzm. 9:14-15ab,15cd-16,
17-18,19-20;
Mrk. 9:41-50.
Kamis 19 Mei 2016
Mrk.9:43,”Dan jika tanganmu menyesatkan
engkau, penggallah, karena lebih baik engkau
masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung
dari pada dengan utuh kedua tanganmu di
buang ke dalam neraka
Kata-kata Yesus ini keras, tanpa ampun. Sama juga kalau diagnose dokter
mengatakan bahwa kaki atau tangan kita harus dipotong untuk menyelamatkan
bagian tubuh yang lain, karena penyakit tertentu, maka itu harus dilakukan.
Dari pada itu akan membusuk lalu menjadi tambah ganas dan bisa membawa
maut.
Yesus mengumpamakan anak kecil, orang lemah, karena mereka gampang
sekali disesatkan. Tetapi jika kita perhatikan kata-kata Yesus, “lebih baik baginya,
jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dibuang ke dalam
laut”. Orang yang selalu menjadi batu sandungan, tidak pernah berpikir tentang
akibat dari apa yang dilakukannya. Yesus tidak mau kepolosan anak kecil
dirusak oleh contoh buruk, bujukan jahat, situasi moral bejat, dan sebagainya.
Renungan bagi kita orang tua apakah kita juga menjadi sandungan bagi
anak-anak? Atau apakah kita juga sering menjadi sandungan bagi orang lain
dalam lingkungan, atau apa saja. Tentu semua orang akan menolak jika suatu
saat lehernya diikat kemudian dicemplungi ke laut.
Saudaraku, maknailah kehidupan ini dengan contoh tauladan yang baik,
pelihara hikmat Tuhan dalam hati, tutur kata dan tingkah laku sehingga tidak
dipenggal dalam kehidupan bersama orang lain. Kiranya Tuhan selalu menjadi
andalan kita dalam segala perkara hidup, dan memelihara lidah dan mulut,
tangan dan kaki, mata dan telinga sehingga tidak menjadi batu sandungan
bagi orang lain dan diri sendiri.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Amoris Laetitia
Jumat 20 Mei 2016
2
Kor 5
“Pelayanan untuk Perdamaian ”
Bernardinus dari Sienna
Yak. 5:1-6;
Mzm. 49:14-15ab,15cd-16,
17-18,19-20;
Mrk. 9:41-50.
Bulan lalu saya melihat berita pada saat saya ada di tempat adik saya di Belanda, saya
tidak tau apakah berita tersebut disiarkan di Indonesia.
Beritanya yaitu Paus Fransiskus mengunjungi Yunani di shelter pengungsian Siria (Syrian
refugees), dan Paus membawa 12 refugee pada saat Dia kembali ke Vatican. Padahal
kita tahu bahwa bulan maret sebelunya ada bom di bandara udara Internasional di
Brussel, serta banyak orang mencurigai bahwa yang melakukan bom adalah jaringan
dari IS. Tetapi Paus Fransiskus melakukan tindakan yang luar biasa, Beliau menunjukkan
kasih kristus melalui perbuatannya.
Beberapa dari penduduk didaerah eropa begitu ketakutan terhadap adanya
pengungsi dari Syria ini, bahkan ada yang menyatakan bahwa terorisme di Paris dan
Belgia beberapa bulan sebelumnya adalah dari kelompok IS(Islamic state) ini.
Tetapi Paus Fransiskus dengan kasihnya malah membawa ke Vatican 12 orang dari
para pengungsi ini. Dengan kasihnya dia bisa mengalahkan segala ketakutan, dengan
kasihnya dia bisa mengalahkan kecurigaan.
Saya bangga menjadi orang katolik yang dipimpin oleh Paus Fransiskus, karena Dia
sendiri menunjukkan bagaimana menjadi pelayan, bagaimana melayani untuk
perdamaian.
Amoris Laetitia adalah anjuran Apostolik yang ditulis oleh Paus Fransiskus sendiri, yang
artinya sendiri adalah “the joy of Love”/ ‘kegembiraan kasih’ kasih didalam keluarga
merupakan kasih didalam Gereja. Mari kita memulai saling membagikan kasih kita
dimulai didalam keluarga terlebih dahulu, karena keluarga merupakan cerminan dari
Gereja.
Amoris laetitia bisa didownload dan dibaca melalui : http://w2.vatican.va/content/
dam/francesco/pdf/apost_exhortations/documents/papa-francesco_esortazioneap_20160319_amoris-laetitia_en.pdf
dan janganlah kita khawatir akan hari esok, karena Tuhan sudah menyediakan yang
terbaik buat kita. Serukan HAKUNA MATATA! (Jangan Khawatir)
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kisah Orang Kudus
Yak. 5:13-20;
Mzm. 141:1-2,3,8;
Mrk. 10:13-16.
Sabtu 21 Mei 2016
B. Eugene de Mazenod
Eugene dilahirkan di Perancis pada tahun 1782. Ia ditahbiskan menjadi imam pada
tahun 1811. Pater Eugene seorang yang peka terhadap kebutuhan mereka yang miskin
dan berkekurangan dan ia melayani mereka. Ia senantiasa antusias mencari cara-cara
baru untuk menjangkau kaum muda. Ia rindu membawa mereka kepada kasih dan
mengamalkan iman mereka. Ia percaya akan nilai perutusan paroki. Ia sadar bahwa
para imam misionaris di suatu paroki dapat melakukan banyak hal guna membangunkan
kembali dedikasi umat terhadap iman mereka.
Pater de Mazenod memulai suatu ordo religius baru bagi para imam dan broeder awam
pada tahun 1826. Mereka adalah para misionaris yang disebut Oblata Maria Immaculata
(Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa). Pelayanan mereka yang teristimewa
adalah pergi kepada orang-orang yang belum pernah mendengar mengenai Yesus dan
Gereja-Nya. Pater de Mazenod dan ordonya sungguh gagah berani dalam menjawab
permintaan-permintaan dari para uskup yang membutuhkan bantuan mereka. Para uskup
dari Amerika Utara dengan anusias menanti Oblata. Uskup Ignace Bourget dari Montreal
khususnya nyaris tak sabar. Dalam waktu sepuluh tahun, Oblata telah berkembang pesat.
Mereka menjangkau seluruh Canada dan memulai pelayanan di Amerika Serikat juga.
Pada tahun 1837, Pater de Mazenod ditahbiskan sebagai Uskup Marseilles, Perancis. Ia
dikenal karena kesetiaan dan kasihnya kepada paus. Ia juga seorang organisator dan
pendidik yang berbakat. Uskup de Mazenod tetap menjadi Superior Oblata hingga
wafatnya pada tahun 1861. Karya besar yang dirintis Uskup de Mazenod terus berlanjut
hingga kini melalui para misionaris Oblata di seluruh dunia. Mereka ada di daerah-daerah
misi, paroki-paroki dan universitas-universitas.
Hidup Uskup Eugene de Mazenod ditandai dengan kegagahberanian dalam menjawab
kebutuhan-kebutuhan umat Allah sebagaimana dilihatnya. Bagaimanakah aku dapat
terlebih peka terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka yang ada di sekitarku?
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Kebenaran
Minggu 22 Mei 2016
Yoh. 16:13 Apabila Ia datang yaitu
Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Ams. 8:22-31;
Mzm. 8:4-5,6-7,8-9; Rm. 5:1-5;
Yoh. 16:12-15.
Apa itu kebenaran? Quid est veritas?(Yoh. 18:38), itulah pertanyaan Pilatus kepada Yesus
ketika ia memeriksa dan mengadili Yesus. Apakah kebenaran itu sama artinya dengan tidak
salah? Apa tidak salah saja cukup untuk orang menjadi benar? Banyak orang bijak bilang
kebenaran itu relatif, tergantung dari perspektif mana kita melihat satu masalah. Saya punya
pendangan sendiri. Bagi saya kebenaran itu bukan sekedar tidak pernah berbuat salah. Untuk
menjadi orang benar, kita harus terus berbuat salah. Tetapi berbuat salah melulu tidak lantas
menjadikan kita benar. Kebenaran itu akan dengan sendirinya muncul, ketika kita mengakui
dan mengoreksi kesalahan kita terus menerus. Kebenaran itu seperti batu akik. Awalnya
kelihatan seperti batu kotor tak berbentuk dan tidak ada nilainya, tetapi ketika sudah dipotong
dan digosok secara terus menerus maka akan nampaklah kemuliaan batu itu.
Yesus menyebut Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran yang akan memimpin kita ke dalam
seluruh kebenaran dan akan memberitakan kita akan hal-hal yang akan datang (Yoh. 16:13).
Roh Kudus itu bukan roh untuk meramal masa depan. Melainkan Ia adalah pribadi yang akan
menemani kita dalam proses penggosokan diri kita dari yang tadinya batu biasa saja menjadi
batu mulia yang tinggi nilainya. Hal-hal yang akan datang yang dimaksud adalah potensi
setiap kita sebagai anak Allah. Mungkin pada detik ini Anda merasa sebagai manusia tidak
berguna dan tidak berarti, karena berbagai sebab dalam hidup. Mungkin begitu awalnya
yang dirasakan setiap batu akik sebelum digosok. Kita perlu berbuat salah, tapi kita harus
mengaku salah dan biarkan Roh Kudus yang menguatkan kita untuk bangun lagi setiap kali
kita jatuh dalam kesalahan.
Allah Bapa kita sudah bisa melihat potensi kebenaran, kemuliaan, dan kebaikan dalam setiap
diri kita. Kita saja yang belum sadar akan potensi itu. Kita perlu Yesus untuk menyampaikan
apa yang Bapa kita bisa lihat tentang kita. Setelah itu kita perlu Roh Kudus yang sudah diutus
ke dalam hidup kita untuk membantu kita melihat nilai-nilai berharga itu. Masih bingung juga?
Jauh di dalam tiap diri kita masing-masing sebenarnya ada keinginan untuk menjadi orang
benar. Saya yakin tidak pernah ada orang yang bercita-cita menjadi orang yang tidak benar.
Hanya saja kendalanya ialah kita tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang benar. Nah,
pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus ini, kita diingatkan bahwa kita bisa menjadi orang
benar dengan berani berbuat salah dan mengakui bahwa Yesus lah yang telah menanggung
kesalahan kita sambil minta pertolongan Roh Kudus membantu memperbaiki kesalahankesalahan kita itu.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Kekayaan
1Ptr. 1:3-9;
Mzm. 111:1-2,5-6,9,10c;
Mrk. 10:17-27.
Senin 23 Mei 2016
Mrk 10:23: “Alangkah sukarnya orang
yang beruang masuk ke dalam Kerajaan
Allah.”
Mengapa Tuhan Yesus menganggap kekayaan sebagai penghalang bagi seseorang
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah? Karena kenyataannya adalah bahwa orang yang
memiliki kekayaan cenderung menggantungkan hidupnya pada kekayaan itu. Memang
harus diakui, ikatan yang paling sulit dilepaskan manusia untuk mengikuti Yesus adalah
harta benda.
Maka benarlah sabda Yesus “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam
Kerajaan Allah.” Orang yang memiliki sikap lepas bebas adalah orang yang memiliki
kebijaksanaan berkata “cukup”. Artinya berani berkata “cukup” atas keperluan tanah milik,
barang, uang, dan orang demi mengarahkan hidupnya kepada Kristus. Karena manusia,
tidak akan pernah puas akan harta milik.
Orang kaya yang diceritakan dalam Injil hari ini sesungguhnya adalah orang kaya yang baik
karena melaksanakan hukum Yahudi dengan taat. Namun ketika Yesus memintanya untuk
membagikan hartanya kepada orang miskin, ia serta-merta meninggalkan Yesus, karena
“banyak hartanya”. Hati orang kaya itu baik, tetapi hartanya yang banyak mengeruhkan
hatinya, dan kekeruhan hati ini membuatnya memilih harta dan berpisah dengan Yesus.
Uang dan harta adalah sarana kebahagiaan untuk semua orang dan itu adalah rahmat
dari Tuhan, seharusnya, semakin seseorang memiliki banyak uang dan harta, semakin
bebaslah ia melakukan kebaikan: mendekatkan diri kepada Allah dan menolong orangorang yang membutuhkan.
Kekayaan bisa menjadi berkat ketika kita tidak memandang kekayaan di atas segalagalanya. Menjadi berkat ketika kita mau berbagi dengan orang-orang miskin. Melalui
kekayaan, kita bisa menghadirkan Kerajaan Allah ditengah-tengah dunia ini. Orang-orang
miskin dapat merasakan kehadiran Kerajaan Allah dalam hidupnya sehari-hari melalui
kekayaan kita.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Waktu Bagimu
Selasa 24 Mei 2016
Mzm 98 : 1 “Nyanyikanlah nyanyian
baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang ajaib...”
1Ptr. 1:10-16;
Mzm. 98:1,2-3ab,3c-4;
Mrk. 10:28-31.
Kadang-kadang hal-hal yang coba kita lawan adalah hal-hal yang kita kira
sedang menjatuhkan kita, yang sebenarnya adalah tangan Tuhan yang coba
mendorong kita ke dalam suatu masa yang baru.
Dia sedang menggugah kita keluar dari situasi nyaman dan akan menempatkan
kita dalam situasi yang tidak menyenangkan, situasi yang memaksa kita
menggunakan iman kita. Kita mungkin tidak menyukainya, karena merasa tidak
nyaman.
Sama seperti Tuhan yang secara ajaib membuka pintu-pintu, seperti hal yang tidak
pernah kita bayangkan, dan usahakan..Eh justru kita dapatkan dengan mudah.
Demikian juga secara ajaib juga Dia menutup pintu-pintu seperti disuatu kondisi
yang mana kita merasa optimis akan suatu hal, eh tiba-tiba hilang atau lenyap
tanpa kabar. Dalam hidup ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Dia Tuhan
sedang mengarahkan setiap langkah hidup kita.
Kita sadari atau tidak perjalanan hidup tak akan lepas dari yang namanya
perubahan. Kita bertumbuh dari bayi, menjadi anak kecil, dewasa dan akhirnya
menjadi orang tua. Secara alami kita mengalami perubahan jasmani. Demikian
pula seiring dengan perubahan karakter,pola pikir, pandangan hidup dll.
Terbukalah dengan perubahan.
Tidak semua perubahan itu buruk. Mungkin awalnya terkesan “memaksa”
sehingga tidak nyaman. Tuhan tidak akan mengizinkan jika tidak mempunyai
maksud untuk itu. Ia akan menggunakannya untuk memperluas dengan harapan
untuk mendorong kita dalam suatu pengalaman iman yang baru.
Sama seperti Tuhan secara ajaib membawa orang-orang tertentu datang,
demikian juga Dia membawa orang-orang tertentu pergi dari kehidupan kita.
Seakan-akan Dia berkata:
“Ini adalah waktu bagimu untuk naik ke tingkat yang baru. Dan jangan takut Aku
ada bersamamu.”
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Menjadi Pelayan
1Ptr. 1:18-25;
Mzm. 147:12-13,14-15,19-20;
Mrk. 10:32-45.
Rabu 25 Mei 2016
Mrk 10:43 Tidaklah demikian diantara
kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar
di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu”
Tentang melayani… kenapa melayani bisa membuat orang menjadi besar dan
terkemuka? Rasa rasanya yang ingin ditekankan Yesus disini bahwa dengan melayani,
seseorang akan memiliki jiwa rendah hati, karena dibutuhkan kebesaran jiwa dan
menundukan ego saat kita melayani orang lain. Apa jadinya seorang pemimpin jika
dia tidak memiliki jiwa melayani sesama? Tentu yang akan terjadi semua tidakan yang
diambil semata demi memenuhi kepentingan kebutuhan diri sendiri. Semua keputusan
hanya berputar pada diri sendiri. Buat orang lain, dia akan masa bodoh, karena dia
tidak memiliki jiwa melayani orang lain. Yang pertama dan utama adalah diri sendiri.
Apakah orang seperti ini bisa menjadi pemimpin besar dan dicintai ? Pastilah tidak.
Yang ada terjadilah makar, pemberontakan dimana mana karena tidak ada yang
merasa puas dipimpin oleh seorang yang hanya peduli dengan diri sendiri.
Sebuah contoh lainnya adalah sebuah kelompok koor yang melayani di misa ekaristi.
Yang dilayani adalah umat banyak yang hadir. Haruslah disadari menyanyi di koor,
adalah bentuk pelayanan nyata kepada umat banyak. Jika setiap individu yang
berada di dalamnya sudah menyadari ini, maka tentu akan memberikan yang terbaik
sebagai bentuk pelayanan pribadi. Tepuk tangan bukan menjadi tujuan, tapi kepuasan
umat mendapatkan pelayanan koor itu yang dilihat. Akan tetapi bila tidak menyadari
hal ini, maka menyanyi pun akan sekedar menjalankan tugas, bukan lagi kebahagiaan
mendapat kesempatan melayani sesama. Hanya tugas semata. Toh tidak dinilai
kebagusan menyanyinya. Saya percaya, Tuhan menilainya. Setiap pekerjaan kita pasti
dinilai.
Maka melayani, bukan dilayani. Ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan bukan hanya
diam dan dilayani. Memang enak dilayani, tapi akan lebih enak jika menjadi pelayan
apalagi pelayan kesayangan Tuhan. Dengan semakin memperbanyak pelayanan
pelayanan kita, semakin membentuk kerendahan hati, dan percayalah.. pekerjaan
besar akan menanti kita, karena kita dipercaya Tuhan mampu melakukannya. Bila kita
setia kepada perkara kecil, membuat kita terlatih dan dipercayakan terhadap perkara
besar. Mari melayani.…
Syaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Kamis 26 Mei 2016
Iman Orang Buta yang Patut Diteladani
Markus 10:52 “Pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau!” Pada saat itu
juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus
dalam perjalanan-Nya.”
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
1 Petrus 2:2-5,9-12 ;
Mazmur 100:2-5 ;
Markus10:46-52
Beriman kepada Kristus dengan sungguh akan menjadi keselamatan bagi orang
percaya.
Yesus berkata kepada orang buta dalam cerita injil hari ini : “pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau”. Orang buta itu memperlihatkan iman yang sungguh
dan benar. Hal itu terlihat bagaimana ia begitu setia tetap berseru mamanggil
dan berseru kepada Yesus walau begitu banyak tantangan yang melarang dia
untuk tidak berseru. Ia tidak menyianyiakan kesempatan yang ada dan tidak mau
terbelenggu dengan situasinya yang dipandang hina dan rendah karena matanya
buta. Ia mengenal Yesus yang sanggup membebaskan dan menyelamatkan
dia dan di atas semuanya itu ia katakan kepada Yesus bahwa ingin sembuh.
Yesus melihat dan menilai hal itu sebagai iman yang kuat dan tentunya dapat
menyelamatkan siorang buta.
Pengalamannya ini mengajarkan kepada kita bahwa ukuran untuk datang kepada
Yesus bukanlah jabatan, status atau hal-hal duniawi lainnya, namun ukurannya
adalah iman. Kualitas iman orang buta ini menjadi kunci utama kesembuhan yang
ia terima dari Yesus.
Berkat Tuhan yang kita terima hendaklah membuat kita semakin sungguh
mengikutiNya. Orang buta yang memperoleh kesembuhan dan keselamatan itu
akhirnya mengikut Yesus. Mari kita juga datang dan bersyukur kepada Tuhan buat
setiap kebaikan yang telah Dia berikan pada kita.
Yudi
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Berbuah
1Ptr. 4:7-13;
Mzm. 96:10,11-12,13;
Mrk. 11:11-26.
Jumat 27 Mei 2016
Mrk 11:13
Dan dari jauh Ia melihat pohon
ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya
untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apaapa pada pohon itu.
Kadang Firman berbicara lembut dan menyentuh hati saya. Tetapi ada
kalanya, Firman menegur saya dengan sangat keras, seperti injil hari ini.
Menjadi pohon ara yang tumbuh besar dan memiliki daun sebenarnya
sudahlah cukup kan, toh saat itu bukanlah musim buah ara. Tetapi ternyata
hanya menjadi besar dan berdaun yang seakan-akan sudah menunjukkan
adanya pertumbuhan tidaklah cukup.
Sebuah pohon akan dinilai dari buah nya, yang bahkan pohon itu sendiri tidak
menikmati. Orang lainlah yang merasakan buah itu.
Untuk apa memberikan waktu dalam komunitas dan pelayanan?
Toh, saya tetap hidup, toh saya tetap menunjukkan pertumbuhan dengan
adanya daun-daun itu?
Toh, siapa sih di dunia se dinamis ini, masih buang-buang waktu untuk orang
lain.
Toh, teman-teman ku lainnya yang di sekeliling ku juga tidak ada yang hidup
dalam pelayanan dan komunitas? Dan hidup mereka baik-baik saja.
Sahabat,
Menjadi besar dan terlihat bukanlah pencapaian dari panggilan kita. Ketika
DIA memberikan anugerah kehidupan, maka IA memberikan juga kemampuan
serta memanggil kita untuk berbuah. Buah itu mungkin bukan kita yang akan
merasakannya, tetapi saya yakin akan ada sukacita penuh, dan berlimpah di
dalam diri, saat sekeliling kita dapat menikmati buah yang kita berikan.
Marilah berbuah bersama, walau saat ini bukan musim buah ;-)
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Dengan Kuasa manakah?
Sabtu 28 Mei 2016
Mrk 11: 28 ”Dengan kuasa manakah
Engkau melakukan hal-hal itu ? Dan sipakah
yang memberikan kuasa itu kepada-Mu
sehingga Englau melakukan hal-hal itu?’
Hari Biasa . Yud 17:20b-25 ,
Mzm 63:2, 3-4, 5-6,
Mrk 11:27-33
Dalam injil hari ini diceritakan tentang keresahan iman-iman kepala dan ahli-ahli Taurat
sehubungan dengan banyaknya tindakan Yesus yang tidak sesuai dengan aturan mereka,
sehingga mereka menganggap Yesus telah melanggar otoritas mereka. Karena itu dengan
maksud untuk menjerat dan mempersalahkan Yesus di depan publik supaya mereka dapat
menangkapnya mereka menanyakan dengan kuasa manakah Yesus telah melakukan halhal tersebut. Namun jebakan mereka mengenai diri mereka sendiri karena pertanyaan
mereka ditanggapi Yesus dengan pertanyaan pula.
Dari jaman dulu sampai sekarang kekuasaan mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia, entah itu kekuasaan dalam kelompok masyarakat yang terkecil yaitu
keluarga entah itu dalam kelompok yang lebih besar lagi bahkan sampai sebuah negara.
Dalam kehidupan, ada kalanya kita menjadi orang yang berkuasa atau tunduk kepada
orang lain yang berkuasa, namun sebagai murid Kristus kita menyadari bahwa apapun
kekuasaan yang kita miliki itu adalah pemberian dari Tuhan Allah oleh karena itu segala
wewenang harus digunakan sesuai dengan peraturan dan kehendak-Nya, yaitu untuk
melayani sesama dengan penuh Kasih.
Dalam dunia sekuler sekarang ini sangat banyak para penguasa, baik yang berkuasa
dalam kelompok kecil maupun besar yang menggunakan kekuasaannya hanya untuk
kepentingannya diri sendiri serta kaum kerabatnya , mereka dengan mudahnya akan
mengorbankan kepentingan orang banyak yang telah mempercayakan kehidupan
mereka dalam kekuasaannya.
Sebagai murid Kristus tentu saja kita tidak pernah meragukan dan mempertanyakan
sumber otoritas Yesus, namun demikian kita harus tetap berhati-hati agar tidak menjadi
seperti ahli-ahli Taurat. Bisa saja kita telah menolak untuk melihat kehadiran Yesus dalam
situasi tertentu yang tidak ingin kita alami, atau dalam diri seseorang yang tidak sepaham
dengan kita. Yang perlu diingat adalah pesan kebaikan dan keselamatan yang ditujukan
pada kita, bukan melalui siapa, karena Tuhan Allah dapat memakai siapa saja untuk
berkomunikasi dengan kita untuk membantu kita keluar dari siatuasi yang rumit.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Mengingat Yesus dalam setiap pilihan kita
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Kej. 14:18-20;
Mzm. 110:1,2,3,4; 1Kor. 11:23-26;
Luk. 9:11b-17
Minggu 29 Mei 2016
1 Kor 11:24 ”Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku!”
Terkadang dalam menjalani hidup ini, banyak hal yang mampu membuat kita kecewa &
sedih. Misal ketika mengalami gesekan dengan orang lain, ketika menerima perlakuan
yang menurut kita tidak semestinya kita terima, ataupun ketika menerima penghakiman.
Kadang menurut pemikiran kita, kita benar tapi mungkin kenyataannya apa yang
kita pikirkan tidaklah seperti itu, karena kita tidak tahu alasan dibalik tindakan orang
lain. Begitu juga sebaliknya...kadang orang lain menilai kita salah, padahal orang
lain tersebut tidak mengetahui latar belakang dari tindakan kita. Terlepas dari semua
itu, tentu hal itu akan menggoreskan rasa kecewa dan kesedihan, terutama jika itu
berkaitan dengan orang yang kita kasihi.
Saya memikirkan ayat ini, bagaimana Yesus menyerahkan hidupNya untuk kita, yang
sering kali menyakitiNya dengan dosa-dosa kita. Ia menyerahkan tubuhNya untuk
didera, disiksa, dihakimi tanpa sepatah kata pun terucap pembelaan dari Nya. Ia, Sang
Kebenaran, tapi menerima semua ketidak adilan & penghakiman yang ditujukan pada
diriNya.
Saya membandingkan reaksi Yesus yang jauuuuhhhh berbeda dengan reaksi saya
pribadi dalam menghadapi masalah. Tindakan Yesus ketika menghadapi “masalah
besar” Nya, dibanding dengan tindakan saya ketika menghadapi “masalah kecil”
dengan sahabat baru-baru ini. Yesus menanggung dengan rela. Tetapi dalam
kelemahan & kekurangan saya, saya perlu waktu...untuk memahami, menyadari dan
menerima sesuatu.....juga untuk membuang semua rasa negatif yang ada.
Namun pada akhirnya saya menyerah pada kasih. Saya mengasihi sahabat saya.
Bagi saya, kebersamaan kami jauh lebih berharga dari pada rasa marah, kecewa dan
kesedihan saya. Dan sekarang saya bisa kembali tersenyum padanya tanpa beban
dan ganjalan.
Semoga ayat ini semakin menguatkan saya untuk selalu mengingat Yesus, bukan hanya
dalam Ekaristi Kudus, tetapi dalam setiap pilihan tindakan yang akan saya ambil.
Jesus bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Alasan Hidup Saleh
Senin 30 Mei 2016
2 Pet.1:3“Karena kuasa ilahiNya
telah menganugerahkan kepada kita
segala sesuatu yang berguna untuk hidup
saleh oleh pengenalan kita akan Dia…”
2Ptr. 1:1-7;
Mzm. 91:1-2,14-15ab,15c-16;
Mrk. 12:1-12
Ayat-ayat pembuka dari surat Petrus yang kedua ini menurut saya sangat indah…
kita dipanggil untuk “menambahkan kepada iman (kita) kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan dan kepada ketekunan kesalehan dan kepada
kesalehan kasih… “ Dan semua ini adalah untuk “berhasil dalam pengenalan
(kita) akan Kristus Yesus.” (2 Pet 1:5-8)
Pengenalan akan Kristus! Inilah gol kita untuk semua usaha rohani kita…. Inilah
tujuan mengapa kita bergiat untuk menjadi orang yang baik, yang penuh
pengetahuan, kebajikan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan cinta kasih.
Kita tidak melakukan ini semua supaya kita bisa masuk surga, atau supaya kita
tidak masuk neraka. Motivasi ini tidaklah salah. Tetapi kalau hanya ini motivasi kita,
iman kita sangatlah dangkal. Kita juga tidak berbuat ini dari motivasi ketakutan,
atau kesombongan rohani, atau karena hukum Tuhan mengharuskan kita berbuat
seperti ini. Iman Katolik kita bukanlah iman yang legalistik, iman yang mau menakutnakuti orang, tetapi iman Katolik kita berdasar pada relasi personal dan komunal
dengan Tuhan dan sesama. Lewat usaha kita untuk mempunyai relasi yang baik
dengan diri sendiri dan dengan orang lain yaitu lewat bebajikan, penguasaan
diri, ketekunan, kesalehan dan cinta kasih, kita belajar untuk mengenal Kristus, juru
selamat kita. Dengan ini kita semakin lagi mengenal Kristus yang hidup dalam diri
kita. Pengenalan akan Kristus, inilah yang akan menyelamatkan kita karena hanya
Dia yang mampu menyelamatkan kita, dan bukan oleh segala kebajikan kita. Dia
menyelamatkan kita dengan hidup didalam kita lewat Roh KudusNya.
Ya Bapa, kami mengucap syukur untuk segala anugerah yang berguna bagi kami
untuk hidup saleh. Utuslah kembali Roh KudusMu agar dalam upaya kami untuk
hidup saleh ini, kami semakin lagi mengenal PutraMu Tuhan kami Yesus Kristus yang
hidup dalam diri kami. Amin
Diakon David Lemewu , MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
www.DOJCC.com
Berbagi dengan sesama
Selasa 31 Mei 2016
SP Maria mengunjungi Elisabeth
Roma 12: 9 : “ Hendaklah kasih
Zef 3: 14-18a atau Rm 12 : 9-16b ;
MT Yes 12: 2-3, 4 bcd 5-6 ; Luk 1 :
39 - 56
itu jangan pura-pura! Jauhilah yang
jahat dan lakukanlah yang baik”.
Hubungan antara dua orang atau lebih dalam sebuah persaudaraan tidak sepenuhnya
penuh dengan kasih. Seringkali dalam sebuah persaudaraan, masing-masing memendam
keirian dan ketidaksukaan. Ada saudara yang saling menjelekkan satu sama lain, ada
saudara yang iri hati jika saudaranya mendapatkan yang lebih baik dibandingkan
dirinya. Tetapi tidak sedikit pula hubungan persaudaraan dilandasi dengan sebuah kasih
tulus tanpa mengenal pamrih. Kasih yang tidak berpura - pura.
Bunda Maria mengajarkan kita akan sebuah kasih yang tulus. Mendengar berita gembira
bahwa saudarinya Elizabeth tengah mengandung di hari tuanya, beberapa waktu
kemudian Maria mengunjungi Elizabeth saudaranya. Maria tidak membawa apa-apa.
Maria hanya membawa dirinya. Ketulusan dan kasihnya yang tidak pura-pura untuk turut
bergembira bersama Elizabeth. Elizabeth yang penuh dengan Roh Kudus dan bayi yang
ada di dalam kandungannya melonjak penuh dengan kegembiraan mendengar salam
Maria yang penuh dengan ketulusan. Karena Maria datang dengan penuh kasih murni.
Maria tidak memiliki maksud untuk sekedar membuktikan bahwa Elizabeth benar-benar
mengandung di hari tuanya.
Beberapa hal yang terjadi dalam hidup kita saat kita mengalami kegembiraan, dan
saudara-saudara kita datang untuk mengunjungi kita, seringkali mereka datang tidak
dengan tulus. Tetapi datang dengan maksud untuk membuktikan, apakah saudaranya
benar-benar mengalami kegembiraan. Mereka punya maksud lain. Dan saat kita
mengalami kesedihan, seringkali juga saudara kita mengunjungi kita dengan niat lain.
Niat untuk membuktikan : benar kan..dia sedang mengalami pencobaan Tuhan. Ada
niat kasih yang penuh dengan pura-pura. Dan kita tidak bisa melihat kasih yang penuh
dengan pura-pura. Kita hanya tahu, wah, kita dikunjungi. Seperti di jaman modern ini,
banyak kunjungan-kunjungan yang dibarengi dengan pembuktian foto-foto. Sedangkan
niat dalam hati tidak sepenuhnya tulus.
Kehadiran secara fisik seringkali membuat orang bisa mengalami dan merasakan empati
dari orang lain dengan tulus. Seperti Maria, yang hadir melewati perjalanan jauh untuk
saudarinya. Maria yang tidak hanya mengutus orang lain untuk berbagi pesan rahmat
kebahagiaan kepada saudarinya. Mari kita belajar juga dari teladan Bunda Maria, untuk
berbagi dengan sesama, penuh dengan kasih tanpa pura-pura melalui kehadiran yang
tulus. Bukan hanya pembuktian kehadiran dengan niat lain di hati yang penuh dengan
pura-pura. Menjadi saluran rahmat bagi sesama dalam kasih Tuhan.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 78 / 2016
Kamis 31 Maret 2016
Disciples
Choir
Bagi yang rindu melayani dalam
paduan suara, Mari bergabung
bersama kami
Voice of Disciples Choir
Hubungi : 0878 6180 5088
Celebration Meal
23 April 2016
Celebration Meal
23 April 2016
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan
bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan.
Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari
Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal terbuka untuk umum
Mau Ikutan untuk bulan ini ?
Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Download