INOVASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR LINGKUP P2IPK LAN PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA Oleh: DR. P.M. Marpaung M.Sc. Kepala Pusat Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas, LAN, RI, Jakarta. DR.Marps/P2IPK 2014 1 PENGANTAR: INOVASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR LINGKUP UNIT KERJA (1) Satu bentuk inovasi PROSES yang bertujuan meningkatkan kesadaran SDM untuk berinovasi, berbagi dan tumbuh kembang sesuai minat, fokus dan keinginan pegawai. Setiap anggota unit didorong untuk berbagi via klipping, pengalaman, karikatur dan atau sumber lainnya dengan cara memaparkan: a. Esensi klipping yang dipilih? b. Komentar Anda tentang klipping tersebut? c. Pembelajaran dari klipping tersebut? d. Bagaimana langkah dan strategi kalau esensi klipping diterapkan di unit kerja Anda? DR.Marps/P2IPK 2014 2 PENGANTAR: INOVASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR LINGKUP UNIT KERJA (2) Bangun kesadaran setiap anggota kelompok untuk berbagi via Email, paparan terprogram atau forum internal lainnya. Motivasi setiap anggota unit kerja melakukan hal yang sama. Catatan: awalnya akan didapat fokus klipping yang bervariasi, namun seiring perjalanan waktu, substansi akan lebih fokus sesuai tuntutan tugas dan TUSI unit kerja. Selamat mencoba! DR.Marps/P2IPK 2014 3 CONTOH INOVASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR LINGKUP P2IPK LAN PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA (Sumber: http://phreakaholic.com/) DR.Marps/P2IPK 2014 4 PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA (1) • Yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya ialah daya pikir, akal dan nalarnya tersebut menjadikan manusia mampu membedakan antara yang benar dan salah, antara yang baik dan buruk, antara yang halal dan yang haram, antara yang pantas dan yang tidak pantas, antara yang wajar dan yang tidak wajar. Dengan kata lain manusia dalam interaksinya dengan manusia lain terikat kepada penerapan norma moral dan etika, keterikatan tersebut berlaku dalam semua tindakan yang dilakukan, 5 DR.Marps/P2IPK 2014 PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA (2) CONTOH PERWUJUDAN NYA ANTARA LAIN: • Dalam upaya mencapai tujuan, norma-norma moral dan etika pasti tidak membenarkan penggunaan segala cara untuk mencapai tujuan, berarti baik tujuan maupun cara pencapaiannya harus sama-sama dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan etika. • Loyalitas adalah kesetiaan kepada berbagai pihak di mana seseorang menjadi anggota misalnya kepada negara, bangsa, pemerintah, organisasi dimana seseorang berkarya, kepada atasan, rekan-rekan setingkat, dan kepada para bawahan. • Kejujuran kepada diri sendiri, organisasi, mitra kerja dan masyarakat luas misalnya seorang produsen barang tertentu harus jujur dalam mempromosikan produknya dalam arti mutu, harganya, manfaatnya, jaminannya, layanan purna jualnya, dan justru tidak menggunakan teknik-teknik promosi secara tidak proporsional hanya menarik minat konsumen lama atau konsumen baru atas produk yang dihasilkannya. 6 DR.Marps/P2IPK 2014 PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA (3) • Etos kerja, setiap orang yang berkarya pada suatu organisasi selalu terikat pada etos kerja yang ditetapkan dan disepakati bersama, kaitanya antara lain adalah dengan produktivitas kerja, cara kerja yang efisien dan efektif, kinerja yang maksimal, mutu hasil pekerjaan yang setinggi mungkin, displin kerja antara lain dalam arti ketaatan pada jam kerja yang berlaku. • Iklim keterbukaan, termasuk penciptaan suasana saling mendukung dan saling mempercayai, Aspek keterbukaan yang sering mendapat sorotan antara lain menyangkut proses perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, dan pengenaan sanksi disiplin kepada para anggota organisasi yang dianggap melakukan suatu tindakan yang melanggar disiplin yang bagaimanapun beratnya, tetap harus bersifat manusiawi. 7 DR.Marps/P2IPK 2014 PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA (4) • Pemberdayaan sumber daya manusia dalam organisasi, sebagai sumber yang paling strategis, sumber daya manusia dalam semua organisasi akan lebih termotivasi untuk menampilkan kinerja yang memuaskan apabila manajemen memberdayakan mereka dalam kehidupan kerjanya. Salah satunya dalam bentuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengambil keputusan tentang berbagai hal yang menyangkut pekerjaannya. • Ketaatan pada peraturan perundangan-undangan, mutlak diperlukan demi terpeliharanya kehidupan sosial yang harmonis dan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengaturnya. Jadi norma-norma moral dan etika berperan selaku “perekat“ demi stabilitas dan solidaritas sosial yang sangat diperlukan dalam kehidupan bersama. 8 DR.Marps/P2IPK 2014 ANALISIS KLIPPING (1) JUDUL: PENERAPAN NORMA, MORAL DAN ETIKA 1. Esensi Klipping (What is it about?) a. Perbedaan manusia ada pada tingkat daya pikir, akal dan nalarnya b. Interaksi antar manusia terkait dengan penerapan norma, moral dan etika dalam kehidupannya c. Norma, moral dan etika memampukan kita untuk membedakan yang baik dan buruk, jelek dan bagus, dll. d. Faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam membangun norma, moral dan etika adalah loyalitas, kejujuran, etos kerja, transparansi dan keterbukaan, pemberdayaan SDM, dan ketaatan pada aturan. 9 DR.Marps/P2IPK 2014 ANALISIS KLIPPING (2) 2. Analisis Terhadap Klipping (What do I think of It?): a. Klipping ini membuka wawasan kita untuk mengenal norma, moral dan etika sebagai dasar dalam bertindak, berperilaku dan bekerja di (LAN). b. Contoh-contoh aktual dalam klipping menjadi referensi buat kita untuk bercermin melakukan kebaikan dan kebajikan. 3. Pembelajaran dan Penerapan (What Lesson learnt for better work implementation?) a. Kita perlu mendalami prioritas penerapan setiap komponen dari norma, moral dan etika, termasuk loyalitas, kejujuran, etos kerja, transparansi dan keterbukaan, pemberdayaan SDM, dan ketaatan pada aturan dan merencanakan bentuk aktualnya dalam tugas seharian. b. Mari tularkan hal baik ini kepada sesama aparatur, karena itulah makna kita belajar dan bekerja di P2IPK Lembaga Administrasi Negara. 10 DR.Marps/P2IPK 2014 TERIMA KASIH FURTHER CONTACT: [email protected] DR.Marps/P2IPK 2014 11