KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan dan rahmat-Nya, sehingga modul ini dapat terwujud. Modul ini disusun berdasarkan materi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMK yang meliputi materi pokok untuk semester gasal Tataran Madya, yaitu meliputi : Menyimak dan Membaca. Harapan kami semoga modul ini bermanfaat untuk anak didik dan digunakan sebagai bahan acuan untuk mengajar. Sampit,…….Juli 2012 MENYIMAK 1 Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing. a.Ringkasan Materi Dalam kedudukannya sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut: 1.sebagai lambang kebanggaan nasional 2.sebagai lambang identitas nasional 3.sebagai alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar belakang social,budaya maupun bahasanya Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut : 1.sebagai bahasa resmi kenegaraan 2.sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan 3.sebagai bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan 4.sebagai bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional 5.sebagai sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern 6.sebagai bahasa media massa 7.sebagai pendukung sastra Indonesia 8.sebagai pemerkaya bahasa daerah Bahasa-bahasa yang berkedudukan sebagai bahasa daerah memiliki fungsi sebagai berikut: 1.sebagai lambang kebanggaan daerah 2.sebagai lambang identitas daerah 3.alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat daerah 4.sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia 5.pendukung sastra daerah dan sastra Indonesia Dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah memiliki fungsi sebagai berikut: 1.sebagai pendukung bahasa Indonesia 2.sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan Sekolah Dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia 3.sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia 4.sebagai pelengkap bahasa Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat daerah Bahasa yang berkedudukan sebagai bahasa asing memiliki fungsi sebagai berikut: 1.sebagai alat perhubungan antarbangsa 2.sebagai sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional 3.sebagai sumber pengembangan bahasa Indonesis 4.sebagai bahasa keagamaan dan budaya 5.sebagai sumber pemerkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia B. BAHASA DAN LOGIKA DALAM KOMUNIKASI a.Ringkasan Materi Baik tidaknya suatu ekspresi bahasa (kalimat, paragraf, wacana) terletak pada logika I pula atau penalarannya.Logika atau penalaran merupakan proses berpikir yang yang berusaha menghubungkan evidensi-evidensi menuju suatu rangkaian,inferensi atau simpulan yang masuk akal. Macam-macam hubungan-hubungan logis antarevidensi itu antara lain: 1.Penggabungan, misal : Tenaga kami terbatas.Lagi pula waktu yang tersedia amat sempit 2.Urutan waktu/kronologis, missal -Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga sebesar 50 poin.Bulan depan Bank Indonesia berencana menurunkan suku bunga sebesar 50 poin lagi 3.Pemilihan, misal : -Kamu mau bernyanyi atau mau bermain ? 4.Pertentangan, misal : -Rumah itu bagus, tapi konstruksinya kurang kuat. 5.Penguatan, misal : -Pasien itu luka parah.Ia duduk pun tidak dapat, apalagi berdiri. 6.Waktu, misal : -Beberapa minggu setelah terjadi gempa, bahan bangunan laris sekali. 7.Perbandingan, misal : -Untuk daerah rawan gempa, konstruksi rangka atap baja jauh lebih aman daripada rangka beton bertulang. Latihan 1 1. Buatlah masing – masing 2 kalimat pertentangan ! 2. Buatlah masing – masing 2 kalimat pemilihan ! 3. Buatlah masing – masing 2 kalimat urutan waktu/kronologis Informasi verbal dan non verbal Cara mengungkapkan informasi dapat dilakukan dengan verbal dan non verbal. Cara verbal meliputi informasi lisan dan tulis.Cara non verbal biasanya ditampilkan dalam bentuk bagan, tabel, diagram, grafik, denah atau matrik.Penyajian informasi verbal yang menggunakan kalimat – kalimat informative dianggap lebih mudah dimengerti banyak orang, tetapi penggunaan bagan,tabel, diagram, grafik, denah, dan matrik terkadang lebih menarik dan efektif. C. PENALARAN DALAM PENGAMBILAN SIMPULAN a. Ringkasan materi 1. Deduktif Berfikir deduktif bertolak dari suatu pernyataan umum menuju ke hal – hal yang bersifat khusus. a.Silogisme Silogisme di mulai dengan menggunakan pernyataan umum (premis umum / mayor), di ikuti pernyataan khusus (premis khusus / minor lalu menarik kesimpulan terhadap yang khusus tadi. Contoh : Binatang menyususi berkembang biak dengan cara beranak (premis umum). Ikan paus adalah binatang menyusui (premis khusus).Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ikan paus juga berkembang biak dengan cara melahirkan anak. b. Akibat – Sebab – sebab Contoh : Di mana – mana banjir. Bagaimana tidak, hutan di tebangi. Bantaran sungai di bangun rumah, banyak sampah menutupi saluran air. c. Sebab – Akibat – akibat Contoh : Suku bunga Bank Central AS naik. Dolar yang beredar di pasar akan terserap ke Bank Rupiah mengalami tekanan. 2. Induktif Berfikir induktif dimulai dengan menemukakan peristiwa – peristiwa khusus menuju kepeda kesimpulan umum. a.Generalisasi Generalisasi penyajian fakta – fakta / gejala – gejala / kejadian – kejadian yang bersifat khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Contoh : Besi adalah jenis logam, jika dipanaskan memuai. Tembaga adalah jenis logam, jika dipanaskan memuai. Kesimpulan : Semua jenis logam jika dipanaskan memuai. b. Sebab-sebab- Akibat : penyajian sejumlah sebab menuju simpulan yang berupa akibat. c. Akibat-akibat- sebab : penyajian sejumlah akibat menuju simpulan yang berupa sebab. d. Sebab-akibat berantai: sebab menimbulkan akibat, akibat ini menimbulkan akibat selanjutnya, demikian seterusnya. e. Analogi :Pengambilan kesimpulandengan asumsi bahwa jika dua hal memiliki beberapa kesamaan, maka dalam aspek lain pun memiliki kesamaan. 3. Campuran (Deduktif – Induktif) Pola ini bertolak dan suatu pernyataan umum di ikuti penjelasan yang bersifat khusus, lalu kembali merumuskan simpulan umum sebagai penegasan. Latihan 1 Tentukanlah apakah kalimat-kalimat berikut menggunakan pola berpikir deduktif, induktif atau campuran. 1.Pegawai yang baik tidak mau menerima suap. Ali seorang pegawai yang baik. Ali tidak mau menerima suap. 2.Harga BBM dalam negeri jauh di bawah harga pasar internasional.Dengan demikian, pemerintah harus mensubsidi BBM untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara itu, menyelundupan BMM akan terus marak karene menguntungkan. 3.Mobilnya dijual. Rumah dijual. Perusahaannya pun dijual. Habis semua hartanya. Hobinya bermain judi telah membuatnya habis-habisan. Latihan 2 1.Premis umum : Pemimpin yang jujur tidak melakukan korupsi Premis khusus : Pak Isa pemimpin yang jujur Kesimpulan : ………… 2.Premis umum : Semua pemilik mobil wajib membayar pajak Premis khusus: Pak Budiman memiliki sebuah mobil Kesimpulan : ….. MENYIMAK 2 MEMAHAMI PERINTAH LISAN, BAIK YANG DIUNGKAPKAN MAUPUN YANG TIDAK A.KALIMAT PERINTAH 1.Pengertian dan cirri Kalimat perintah adalah kalimat yang mengharapkan respon atau tanggapan dari mitra komunikasi. Ciri-ciri kalimat perintah ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1.Intonasi naik pada bagian awal 2.Penggunaan tanda seru dalam bahasa tulis 3.Penggunaan partikel lah pada predikat verba 4.Penggunaan pola susun inverse (P-S), missal: -Datanglah kamu ke rumah saya! 5.Penggunaan predikat verba tanpa awalan, missal: -Balaslah surat itu? Untuk memperhalus perintah, biasanya digunakan sarana-sarana penghalus seperti: a.Pelembut intonasi , dalam bahasa tulis berupa penghilangan tanda seru b.Pemakaian partikel lah c.Pemakaian kata penghalus: maaf, tolong, sebaiknya, silakan, mohon d.Pengubahan ke struktur tanya e.Pengubahan ke struktur berita 2.Macam kalimat perintah Kalimat perintah perintah dibedakan atas beberapa macam: 1.Perintah biasa/suruh, misal -Jawablah dengan singkat dan jelas! 2.Larangan, misal -Jangan engkau sakiti hatinya! 3.Sindiran, misal: - Ambillah kembali semua yang telah kauberikan padaku! 4.Permintaan /harapan, misal: - Saya minta Anda belajar dengan sungguh-sungguh. 5.Permohonan, misal: - Saya mohon Bapak berkenan hadir. 6.Persilaam,misal: - Hadirin dipersilakan berdiri. 7.Saran, misal: - Saya sarankan Anda pulang saja. Berdasarkan kompleksitasnya , kalimat perintah dibedakan atas: a.Kalimat perintah sederhana, misal: - Makanlah! - Tidurlah! b.Kalimat perintah kompleks, misal: - Servis lengkap mobil ini,! (meliputi: stel klep, stel pengapian, bersihkan kalburasi, dll) Berdasarkan bentuk responnya kalimat perintah bisa dibedakan atas: a.Kalimat perintah yang menghendaki respon jawaban, misal: - Katakan dengan jujur apa yang ada dalam hatimu! b.Kalimat perintah yang menghendaki respon tindakan, misal: - Hapuslah papan tulis! Berdasarkan waktu untuk meresponnya, kalimat perintah dapat dibedakan atas: a.Kalimat perintah yang menghendaki respon sesaat, misal: - Matikan lampu itu! b.Kalimat perintah yang responnya membutuhkan waktu lama, misal: - Buatkan rumah untuk ibumu, kasihan rumahnya akan roboh! Latihan 1 1. Buatlan 2 kalimat perintah persilaan! 2. Buatlah 2 kalimat perintah sindiran! 3. Buatlah 2 kalimat perintah yang responnya membutuhkan waktu lama! 4. Buatlah 2 kalimat perintah yang menghendaki respon jawaban! MODUL MEMBACA 1 MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS 1.Surat Perintah Surat perintah adalah surat yang berisi tentang perintah untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu sesuai dengan bidang keahlian atau kewenangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami surat perintah, antara lain: - Kop lembaga/organisasi - Judul dan nomor - Pihak yang diperintah - Isi perintah - Tata cara pelaksanaan perintah - Tanggal surat - Petugas yang member perintah - Tembusan Surat perintah disusun secara lugas , singkat dan jelas. 2.Surat Edaran adalah surat yang berisi pemberitahuan resmi untuk dimengerti secara umum dalam suatu organisasi atau instansi. Surat edaran termasuk kategori surat resmi. Bahasa surat edaran selain singkat , jelas, padat, selalu mencerminkan unsur formalitas. Latihan 1 1.Apa yang dimaksud dengan surat perintah? 2.Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami surat perintah! Latihan 2 Contoh surat edaran PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN SMK NEGERI 20 JL. AMBON SEMARANG EDARAN Nomor 330/1.13.1/SMKN 20 01/LL/06 Diberitahukan kepada seluruh guru dan karyawan/wati SMKN 20 Semarang, berkenaan dengan adanya musibah bencana alam di Provinsi NAD ( Nangroe Aceh Darussalam ) dihimbau untuk menyisihkan sebagian pendapatan gajinya dalam rangka membantu saudara kita di Aceh. Adapun teknis pelaksanaannya akan dikoordinasikan oleh Bendaharawan Gaji SMKN 20 Semarang Drs. Hartono. Demikian edaran kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr, diucapkan terima kasih. Dibuat di Semarang Tanggal 9 Januari 2006 Kepala sekolah Drs. Abdullah NIP 133232323 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1.Surat edaran tersebut ditujukan kepada siapa ? 2.Apa tujuan darai edaran tersebut ? 3.Mengapa surat edaran tersebut tidak terdapat alamat yang dituju ? 3.Pengumuman Pengumuman adalah pemberitahuan tentang sesuatu yang ditujukan kepada khalayak umum. Penyampaian pengumuman dapat melalui: papan pengumuman, surat kabar, media massa maupun elektronik. Pengumuman dibedakan menjadi dua,yaitu: a.Pengumuman resmi Pengumuman resmi ditandai oleh cirri-ciri sebagai berikut: 1.Terdapat lop kedinasan 2.Terdapat nomor pengumuman 3.Bahasa pengumuman singkat, jelas dan formal 4.Terdapat tanda tangan cap pembuat pengumuman b.Pengumuman tidak resmi Pengumuman tidak resmi ditandai oleh cirri-ciri sebagai berikut: 1.Tanpa kop kedinasan 2.Tanpa nomor pengumuman 3.Tanpa cap/stempel 4.Memo Memorandum adalah salah satu jenis surat dinas.Memorandum yang disingkat dengan memo, digunakan untuk surat menyurat intern antara pejabat dengan pejabat lain . Spesifikasi Memo 1.Menggunakan kop lembaga/instansi/perusahaan 2.Dibuat pada lembaran kecil tercetak memo, kepada, dari, isi 3.Dibuat dalam keadaan mendesak dan pekerjaan harus segera dilaksanakan 4.Isinya dapat berupa pemberitahuan/perintah/pesan/petunjuk/penjelasa 5.Cukup ditulis tangan 6.Bahasanya singkat/padat tanpa basa basi, tetepi lengkap dan jelas 7.Tanpa nomor dan tidak perlu cap/stempel Contoh Memo PT. GANECA REKA TAMA INDONESIA Jln. Jeruk No 34 BANDUNG MEMO Tanggal : 25 Mei 2005 Kepada : Direktur Teknik Dari : Direktur Utama Isi Untuk mengikuti rapat tender dengan Perumtel 27 mei 2005 moho disiapkan : 1.Daftar rekanan 2.Perhitungan biaya proyek 3.Proposal Terima kasih Dirut GM. Tumboen Latihan 3 Tulislah sebuah memo dari Dr. Robert Winarno Kepala Rumah Sakit Umum Santo Baromeus, Jl. H. Juanda No 68 Bandung untuk kepala Bagian Pendidikan rumah sakit tersebut. Isinya meminta laporan tentang rencana kerja penerimaan siswa Sekolah Pendidikan Keperawatan dan Sekolah Bidan untuk tahun ajaran yang akan datang. Laporan diminta sampai 3 hari setelah memo tersebut diterima. Memo dibuat tanggal 28 April 2007. MODUL MEMBACA 2 Memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam teks A.Kelas Kata, Bentuk Kata, dan Makna Kata Kata-kata dalam suatu bahasa dikelompokkan berdasarkan bentuk dan perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk dan perilaku sama atau mirip, dimasukkan ke dalam kelompok yang sama. Dengan kata lain, menurut penggunaannya dalam kalimat, kata-kata itu dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya. Kategori sintaksis itu disebut kelas kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat empat kelas kata utama, yaitu: 1.Kata kerja (verba) 2.Kata benda(nomina) 3.Kata sifat(adjektiva) 4.Kata keterangan(adverbial) Selain kelas kata utama, ada satu kelas lain yang disebut kata tugas yang meliputi: kata depan (preposisi), kata sambung(konjungsi), dan partikel.Menurut bentuknya, kata –kata dibedakan atas:kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk.Setiap kata yang menjadi dasar pembentukan kata baru ( kata turunan ) disebut kata dasar. Kata turunan yang diturunkan dari kata dasar berupa: 1.Kata berimbuhan ( dibentuk dengan menambahkanimbuhan atau afiks ke kata dasarnya ) 2.Kata ulang ( dibentuk dengan mengulang kata dasarnya ) 3.Kata majemuk ( dibentuk dengan mamadukan dua kata dasar atan lebih ) Makna kata yang kita kenal dalam bahasa Indonesia terdiri dari : 1.Makna leksikal ( Makna kata secara lepas atau menurut kamus ) 2.Makna Kontekstual ( Makna kata yang ditentukan oleh hubungannya dengan kata yang lain ) 3.Makna Gramatikal ( lazim disebut nosi ), Makna Denotatif ( Makna Harfiah ), Makna Konotatif ( Makna Kias ). Arti awalan Ter 1.Ter berarti paling Contoh : Budi murid terpandai di kelas 2 2.Ter berarti dalam keadaan sudah di Contoh : Ketika saya pulang pintu itu terbuka 3.Ter berarti tiba – tiba Contoh : Teringat aku akan kejadian masa masa lalu 4. Ter berarti tidak sengaja Contoh : Maaf, kakimu terinjak oleh ku Arti awalan pe 1.Alat untuk Contoh : Tongkat pemukul korban itu disita polisi sebagai barang bukti 2.Yang mempunyai sifat Contoh : Anak pemalas itu tidak naik kelas Arti awalan Me-Kan 1.Membuat jadi Contoh : Ketika bermain di ruang tamu, adik menjatuhkan guci keramik ibu 2.Melakukan tindakan untuk orang lain Contoh : Ibu membelikan adik boneka di pasar malam Latihan 1 1.Jelaskan kategori / Kelas kata dan makna kata – kata berikut : a. Demo d.Beraroma b. Dihabisi e.Kasus c. Tradisional 2.Jelaskan nosi imbuhan pada kata – kata bergaris bawah dalam kalimat – kalimat di bawah ini : a. Ramuan jamu itu dapat dijadikan pengusir bau kotoran lemak. b. Bau tak sedap itu bersumber dari kotoran ayam pedaging yang dipelihara peternak setempat. c. Suatu saat terlintas di benak Onah tentang manfaat jamu yang digeluti ibunya. d. Warga usul agar ternak ayam itu dihabisi saja. e. Barangkali juga ramuan itu bisa diterapkan untuk menghilangkan bau kotoran ternak. Pembentukan Frasa Perbedaan Frasa dan kalimat Dari segi konstruksinya, frasa dan kalimat tidak berbeda, keduanya terbentuk dari dua kata atau lebih. Meski begitu, keduanya mudah dibedakan karena ada ciri yang melekat pada frasa maupun kalimat , yaitu : a. Sepanjang apapun, setiap frasa menduduki satu fungsi sintaksis dalam kalimat, misalnya hnya menduduki salah satu di antara fungsi – fungsi S, P, O, dan keterangan saja. b. Jika frasa ataupun kalimat itu terdiri darai dua kata saja, keduanya mudah dibedakan dari mungkin tidaknya dilakukan pembalikan urutan katanya. Jika urutan kata yang menjadi unsurnya dapat dibalikkan, konstruksinya itu pastilah kalimat. Jika urutannya tidak dapat dibalikkan konstruksinya itu pastilah frasa. Latihan 2 Tentukan frasa atau kalimat ! 1.Gedung bersejarah tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika itu 2.Itu gedung yang bersejarah 3.Bintang film yang sudah tidak popular itu 4.Itu bintang film yang sudah tidak popular lagi 5.Dalam menangani masalah – masalah keluarga tidak mampu Perubahan makna 1.Meluas ( Generalisasi ) : Cakupan makna sekarang lebih luas daaripada semula. KATA MAKNA DASAR MAKNA SEKARANG Bapak Orang tua laki - laki Semua laki – laki yang lebih tua/lebih tinggi kedudukannya. Ibu Orang tua perempuan, istri ayah Semua perempuan yang lebih tua/lebih tinggi kedudukannya. Saudara Anak sekandung, orang yang Semua orang yang sederajat. mempunyai hubungan darah 2.Menyempit ( Spesialisasi ) : Cakupan makna sekarang lebih sempit daripada cakupan makna semula. KATA MAKNA DASAR MAKNA SEKARANG Sarjana Orang pandai Lulusan perguruan tinggi Madrasah Sekolah Sekolah agama Pembantu Orang yang membantu Pelayan rumah tangga 3.Membaik ( Ameliorasi ) : Makna sekarang lebih baik/hormat daripada semula. Misalnya : - Kata : Wanita, putra, putri, anugerah ( lebih hormat daripada : perempuan, anak laki – laki, anak perempuan, pemberian ). - Kata abdi tidak lagi berkesan rendah. 4.Memburuk ( Penyorasi ) : Makna sekarang terasa kurang hormat, terasa kasar. Misalnya : - Kata : Perempuan, bini, bunting, buruh, gerombolan ( kurang halus disbanding : wanita, istri, hamil, karyawan, kelompok ). 5.Sinentesia : Perubahan makna karena pertukaran tanggapan antara dua indra. - Kata – katanya pedas. ( pencecap di pendengaran ). - Lagunya enak di dengar. ( pengecap ke pendengaran ). - Suaranya lembut. ( peraba ke pendengaran ).