Peradangan Usus Buntu ( Appendiksitis ) klasifikasi Usus Buntu • Usus Buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari yang terdapat di usus besar, tepatnya di daerah pembatasan dengan usus halus. • Usus Buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh, tapi bukan merupakan organ yang penting. • Appendiks termasuk organ intra peritoneal, walaupun kadang di temukan di retroperitoneal. • Organ ini tidak mempunyai kedudukan yang menetap didalam rongga perut ( rongga peritoneal ). • Panjangnya 5 – 10 cm dengan berbagai posisi ( retrocaecal, pelvical ). • Appendiksitis sering terjadi pada usia antara 10- 30 tahun. • Appendiksitis sering di sebut sebagai umbai cacing. Gambar : Lokasi Appendiks Penyebab Usus Buntu Penyebab usus buntu adalah karena kuman ( bakteri ) yang masuk ke dalam tubuh, bukan akibat dari banyak makan biji-bijian atau cabai. Beberapa factor penyebab terjadinya usus buntu adalah : a. Faktor Sumbatan Faktor obstruksi merupakan factor terpenting terjadinya appendiksitis yaitu 90% . Faktor sumbatan biasanya terjadi akibat : Pembesaran jaringan limfe (lymphoid) ± 60% Stasis fecal ( Sembelit / susah buang air besar ) ± 35% Karena benda asing dan sebab lainnya ±4% Sumbatan oleh parasit dan cacing ± 1% b. Faktor Bakteri Infeksi enterogen merupakan faktor pathogenesis primer pada apendisitis akut. Bakteri dapat menginfeksi bagian appendiks yang menyebabkan peradangan pada daerah tersebut. Pada hasil kulture jaringan biasanya di temukan adanya bacteriodes Fragillis dan E. Coli, Splanchicus, lacto-bacilus, pseudomonas, bacteriodes spalnicus. Kuman yang menyebabkan peradangan adalah kuman an aerob. c. Kecenderungan Familiar Hal ini di hubungkan dengan adanya kelebihan bentuk dari organ appendiks yang terlalu panjang. Dihubungkan dengan kebiasaan makanan dalam keluarga dengan diet rendah serat dapat mempermudah terjadinya fecolith dan mengakibatkan obstruksi lumen. d. Faktor Diet Pada seseorang yang pola makannya rendah serat memiliki risiko appendiksitis yang lebih tinggi. e. Hambatan aliran lendir ke secum ( usus ) Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari, lendir itu secara nornmal di curahkan ke dalam lubang appendiks dan selanjutnya ngalir ke sekum. Terhambatnya aliran lendir dari appendiks akan membentuk sumbatan pada appendiks yang menimbulkan peradangan dan infeksi pada daerah appendiks. Tanda dan Gejala a. Radang Usus Buntu Akut ( Mendadak ) Meriang bahkan Panas tinggi Mual & muntah Nyeri perut kanan bawah Untuk berjalan sakit sehingga sedikit terbongkok Note: tidak semua orang memiliki tanda dan gejala sama b. Radang Usus Buntu KroniK Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag. Dimana terjadi nyeri tumpul di daerah sekitar pusar. Demam yang hilang timbul Mual & muntah Nyeri berpindah ke perut bawah dengan tanda kas pada appendiks akut yaitu nyeri pada titik Mc Burney. Bila posisi usus buntunya kebelakang, rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur / tusuk vagina. Jenis Pemeriksaan Usus Buntu a. Pemeriksaan Fisik Dengan pengamatan: akan tampak adanya pembengkakan rongga perut dimana perut tampak mengencang (distensi). Perabaan : Didaerah perut kanan bawah, sering kali bila di tekan akan terasa nyeri dan bila tekanan di lepas juga akan terasa nyeri ( Blumberg Sign ), ini merupakan kunci utama diagnosis appendiksitis. Dengan tindakan: tungkai kanan dan paha di tekuk kuat / tungkai di angkat tinggitinggi, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Pada pemeriksaan dubur dan vagina menimbulkan rasa nyeri. Pada suhu dubur (rectal) lebih tinggi dari pada ketiak ( axilla ). b. Pemeriksaan Laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium darah, ditemukan peningkatan sel darah putih ( Leukosit ) ± 10.000 – 18.000/mm³. Jika terjadi peningkatan lebih dari itu, maka kemungkinan appendiks sudah mengalami perforasi ( pecah ). c. Pemeriksaan Radiologi Foto polos perut: akan tampak adanya fekalit ( feses yang keras ). Ultrasonografii (USG) CT Scan: dapat terlihat jelas gambaran appendiks. Pencegahan Diet tinggi serat ( sayuran & buah ): dapat membantu melancarkan aliran pergerakan makanan dalam saluran cerna sehingga tidak tertumpuk lama dan mengeras. Minum air putih minimal 8 gelas perhari. Tidak menunda buang air besar. Pemberian obat cacing setiap 6 bulan. Menjaga kebersihan makanan agar tidak banyak mengandung parasit. Penanganan Pemberian antibiotik : untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Operasi : bisa di lakukan insisi kecil & lapatomy( dengan membuka rongga abdomen ) Gambar : Pengangkatan Usus Buntu Appendicitis Classification of Appendicitis Appendicitis is a little extrusion shaped like finger found on large intestine. Appendicitis may have some function in body defenses, but it is not essential organ. Appendicitis include in intra peritoneal organ, through sometimes can be found in retroperitoneal. This organ doesn’t have constant position in peritoneum. The length is about 5-10 cm with any position. Appendicitis may occur on age between 10-30 years old. Sometimes, appendicitis is called frilled worm. Picture: Location Appendix The Caused of Appendicitis The caused of appendicitis is bacterium that coming into the body. It’s not because eating too much grain of chili, but some factor may cause appendicitis are: 1. Obstruction Factor Obstruction factor is the most important happened appendicitis it’s about 90%. Obstruction factor usually happened because of: Bubonic ± 60%. Constipation ± 35%. Other factor ±4%. Obstruction by parasite and worm ± 1%. 2. Bacteria Factor Enterogen infection is a pathogenesis primer on acute appendicitis. Bacterium can infect to be part of appendix that caused inflammation on that area. As the result of network culture, usually found bacterium Fragillis, E. Coli, Splanchicus, lacto-bacillus, pseudomonas, bacteriodes spalnicus. Bacterium that caused inflammation is an aerobe bacterium. 3. Familiar Tendency Related with longish and over shaping of appendix organ. Connected with food habit in family, with low fiber diet can easily cause fecolith and caused obstruction of lumen. 4. Diet Factor On person who has low fiber diet may has high risk of getting appendicitis. 5. The Resist of Mucus to Secum Appendix production mucus 1-2 ml every day, mucus normally poured into the appendix hole and guide to secum. The resist of mucus from appendix will form corking on appendix and causing inflammation and infection on that area. Sign and Symptom Appendicitis a) Acute Appendicitis (sudden) High fever Queasy & vomiting Pain in right underside abdomen Pain for walking so little stooping Note: not everyone has a same sign and symptom. b) Chronic Appendicitis On this stadium, this symptom may occur and have same symptom with bounce up disease. Unstable Fever. Queasy and vomiting Pain in underside abdomen with specific symptom acute that is painful point on Mc Burney. If position of appendix resided in the back, anus and jabbing examination needed to diagnose this disease. Typical of appendicitis Examination a. Physical Examination With observation will show swollen on abdomen cavity and tighten With groping: Right underside abdomen. If emphasized, will feel pain and if the emphasize released, steel feel pain (blumberg sign), this is the main key of appendix diagnose. Action: right ankle and thigh bended up strongly, therefore it will feel worse pain in abdomen. Getting pain on anus and vagina examination Anus temperature is higher than armpit. b. Laboratory Inspection On blood examination, found increasing of leukocytes ± 10.000-18.000/mm³. If it happened, appendix has already broke down. c. Radioscopy Abdomen roentgen: Shown fekalit (Ossify Feces). Ultrasonografy (USG) Ct-scan: Appeared appendix figure Prevention High fiber diet (Vegetables and fruits): can help to launch food stream on digestion so that it can’t heap longer and ossify. Drinking more water mineral 8 glass / day Not to delay defecated Use worm medicine every 6 month to prevent worms Keep healthy food and avoiding from parasite. Handling of Appendix Giving antibiotic: to prevent furthermore complication. Operation: can be done by laparatomy (Open with abdomen cavity) Picture: Appendectomy