CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program Social Inequality and Misperception Viewed Through Marxism Theory in Flipped (2010) by Rob Reiner Fitria Rahmayanti NIM: 1201002280 Penulisan tugas akhir ini menganalisis tentang kesenjangan sosial dalam masyarakat. Dalam masyarakat, ada beberapa hal yang harus dimiliki dan dilakukan seseorang untuk dapat masuk kedalam masyarakat tersebut. Sebagian orang meyakini bahwa kepribadian adalah nilai utama untuk dapat diterima dengan mudah dalam masyarakat. Apabila seseorang memiliki kepribadian yang baik maka masyarakat akan menerima kedatangannya, dan bisa juga sebaliknya. Namun dalam masyarakat sering kali aspek kepribadian tidaklah hal yang penting untuk dapat diterima dalam masyarakat karena ada aspek yang lebih penting lagi untuk diutamakan, yaitu aspek ekonomi. Sebagian besar masyarakat menilai seseorang bersadarkan ekonomi yang dimiliki. 58 59 Dengan adanya pendapat ini, tidak jarang terjadinya kesenjangan sosial hingga melahirkan tingkatan atau kelas dalam masyarakat berdasarkan kekayaan. Kesenjangan sosial inilah yang kemudian menjadi topik utama dalam penulisan tugas akhir ini. Tugas akhir ini akan mengangkat masalah kesenjangan sosial yang terlihat dalam sebuah karya sastra berupa film. Film yang digunakan adalah Flipped yang diadaptasi dari novel karya Wendelin Van Draneen. Film ini menceritakan tentang perbedaan persepsi dari dua anak berbeda, Juli Baker dan Bryce Loski, sejak pertama kali mereka bertemu. Peran keluarga, keluarga Baker dan keluarga Loski, terutama orang tua bagi masing-masing anak merupakan kunci utama akan persepsi mereka saat menilai seseorang. Dalam tugas akhir ini, penulisan akan dibagi menjadi lima bab dimana bab-bab tersebut akan dipecah pula menjadi bab-bab kecil. Bab pertama berisi kata pengantar dari penulisan ini. Pada bab ini penulis memberikan alasan ketertarikannya terhadap teori yang akan digunakan dan film yang dipakai. Masyarakat tidak pernah lepas dari permasalahan-permasalahan sosial. Dan kesenjangan sosial dari satu kelompok terhadap kelompok yang lain adalah permasalahan yang sangat mudah terlihat dalam masyarakat. Dari tahun ke tahun, kesenjangan sosial tidak menghilang, tetapi justru menjadi pembicaraan utama. Inilah alasan penulis menggunakan topic kesenjangan sosial karena sampai sekarang hal tersebut masih ada di masyarakat seluruh penjuru dunia. Dan Flipped adalah film yang menunjukan bahwa kesenjangan sosial dapat terjadi pada permasalahan yang sangat sederhana oleh siapapun. Dalam film ini, kesenjangan sosial dalam masyarakat bisa terjadi karena keluarga Baker memiliki halaman rumah yang berantakan. Dan halaman rumah inilah yang dijadikan alat oleh sekelompok orang untuk merendahkan keluarga Baker. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil dan remaja sudah mulai melakukan 60 kesenjangan sosial dalam film Flipped. Hal ini yang merupakan alasan penulis tertarik menggunakan Flipped sebagai media analisa. Dalam bab ini berisi pula permasalahan yang akan diangkat dari film Flipped yaitu bagaimana kesenjangan sosial terlihat dalam film dan bagaimana kesalahpahaman bisa terjadi pada salah satu karakter. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut. Penelitian tersebut fokus kepada dua keluarga utama dalam film Flipped, keluarga Baker dan keluarga Loski. Selain itu dua pemeran utama, Juli Baker dan Bryce Loski, juga akan dibahas. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian perpustakaan. Bab dua berisi tentang teori yang digunakan dalam penulisan ini. Teori utama yang akan digunakan adalah Marxim Literary Criticism yang kemudian akan dipecah menjadi Social Class dan Class Struggle. Marxism adalah teori yang dikemukakan oleh Karl Marx. Marxism merupakan teori yang mempelajari tentang permasalahanpermasalahan sosial dalam masyarakat. Permasalahan-permasalahan tersebut selalu mengacu kepada ekonomi dan materi, karena itu pembahasan Marxism tidak pernah lepas dari kesenjangan sosial. Social Class adalah teori yang mempelajari tingkatan atau kelas-kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Karl Marx membagi kelas sosial menjadi tiga: aristocracy, bourgeoisie dan proletariat. Namun, kelas sosial yang selalu dipakai oleh masyarakat adalah kelas atas yaitu orang-orang kaya dan kelas bawah yaitu orangorang miskin. Class Struggle adalah pembahasan Marxism yang menganalisis tentang perjuangan orang-orang kelas bawah yang ditindak oleh orang-orang kelas atas. Perjuangan ini dilakukan agar mereka terbebas dari penindasan dan memiliki kesetaraan yang sama dengan kelas atas. 61 Teori pendukung yang akan digunakan di dalam bab dua adalah Elements of Fiction (tipe karya sastra) dan Social Inequality. Dalam penulisan ini, tipe karya sastra yang digunakan adalah Character, Characterization, Social Setting dan Point of view. Character adalah pembahasan tentang peranan suatu karakter dalam karya sastra. Characterization adalah pembahasan yang berpusat kepada sifat yang dimiliki karakter tersebut. Social Setting menganalisis bukan hanya tentang tempat dan waktu yang digunakan dalam suatu karya sastra, tetapi juga menganalisis tentang keadaan sosial pada saat itu. Poin of View adalah analisa yang membahas berdasarkan siapa sudut pandang suatu karya sastra diceritakan. Social Inequality adalah kesenjangan atau ketidaksetaraan antara seseorang dengan orang lain dimana kesenjangan ini terjadi dalam masyarakat. Kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat umunya dikarenakan oleh adanya perbedaan kasta, kelas, ekonomi, dan pendidikan. Hal tersebut memiliki hubungan dengan teori Karl Marx, dimana dalam masyarakat selalu terjadi kelompok kelas berdasarkan ekonomi. Social Inequality dalam chapter dua ini dibagi menjadi dua sub-bab kecil yaitu Misperception dan Social Prejudice. Misperception adalah kesalahan persepsi antara seseorang dengan orang lain yang dikarenakan beberapa faktor, seperti perbedaan pendidikan, perbedaan kekayaan dan perbedaan kebutuhan. Social Prejudice adalah teori yang mempelajari tentang prasangka-prasangka yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok kepada kelompok lain di dalam masyarakat. Bab ketiga adalah analisa dimana semua permasalahan dalam film akan dibahas secara jelas dan tepat. Kutipan-kutipan dan potongan-potongan adegan dalam film akan digunakan sebagai bukti dari analisa tersebut. Bab ini terpecah menjadi tiga sub-bab, yaitu analisa karakter-karakter yang terdapat di dalam film, analisa tentang kesenjangan 62 sosial yang terlihat didalam film dan analisa tentang kesalahpahaman yang terjadi di dalam film. Analisa pertama adalah pembahasan tentang karakter-karakter dan keluargakeluarga di dalam film Flipped yang menunjukan adanya kesenjangan sosial karena analisa ini akan dihubungkan dengan Marxism teori. Keluarga yang akan dibahas adalah keluarga Baker dan keluarga Loski. Keluarga Baker adalah keluarga yang hidup berkekurangan namun bahagia. Keluarga Loski adalah keluarga kaya yang hidupnya tidak bahagia karena penuh keterbatasan. Setelah itu pembahasan karakter yang berkaitan dengan teori Marxism, yaitu Juli Baker, Bryce Loski, Mr. Baker dan Mr. Loski. Juli Baker adalah anak yang ramah dan baik kepada semua orang. Dia selalu berpegang teguh dengan apa yang ia yakini walaupun orang-orang sekitar selalu berpikiran buruk tentangnya. Bryce Loski adalah anak yang tidak mampu mengungkapkan pendapatnya kepada siapapun sehingga ia selalu mengerjakan sesuatu berdasarkan keinginan orang lain, bukan dirinya. Mr. Baker adalah ayah Juli yang selalu memberikan kebebasan namun bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Mr. Loski adalah ayah Bryce yang selalu mengatur semua anggota keluarganya dan selalu berkata kasar bahkan kepada keluarganya. Analisa kedua adalah pembahasan tentang kesenjangan sosial yang terjadi pada keluarga tersebut. Kesenjangan sosial ini berdasarkan dari kelas sosial dan prasangka buruk dalam masyarakat. Kelas sosial dalam masyarakat terjadi saat keluarga Loski yang kaya memandang rendah keluarga Baker karena mereka miskin. Hal ini menimbulkan kelas atas dan kelas bawah dimana keluarga Loski adalah kelas atas dan keluarga Baker adalah kelas bawah. Alat yang digunakan oleh keluarga Loski untuk memandang rendah keluarga Baker adalah halaman yang kumuh dan berantakan yang 63 dimiliki keluarga Baker. Selanjutnya adalah analisis kesenjangan sosial berdasarkan prasangka sosial dalam masyarakat. Prasangka sosial terjadi ketika orang-orang dalam masyarakat berpikiran negatif kepada keluarga Baker setiap kali keluarga ini melakukan sesuatu yang tidak mungkin mereka mampu melakukannya. Keluarga Baker bukanlah orang kaya yang memiliki banyak uang. Saat salah satu anggota keluarga Baker melakukan sesuatu yang membutuhkan uang banyak, beberapa masyarakat sekita berprasangka bahwa mereka melakukan sesuatu yang negative untuk mendapatkan banyak uang. Prasangka sosial lainnya juga muncul karena keluarga Baker memiliki saudara yang cacat mental/autis. Ayah Juli memiliki adik laki-laki yang autis. Hal ini juga menimbulkan prasangka buruk oleh beberapa kelompok terhadap keluarga Baker. Kekurangan yang dimiliki satu anggota keluarga mencerminkan bagaimana keluarga tersebut. Adanya anggota keluarga yang autis atau cacat mental membuat beberapa karakter dalam film ini berprasangka bahwa semua anggota keluarga Baker juga cacat mental atau autis. Prasangka ini selalu muncul karena tidak adanya komunikasi dan saling mengenal antara keluarga Baker dengan beberapa kelompok di masyarakat. Analisa selanjutnya adalah kesalahpaham atau Misperception yang terjadi pada pemeran utama dalam film, yaitu Juli dan Bryce. Judul dari film ini adalah Flipped, yang berarti terjadinya pertukaran persepsi dari salah satu pemeran utama. Dan Bryce adalah pelaku yang memiliki kesalahpahaman terhadap Juli. Bryce selalu menganggap Juli adalah anak nakal yang sangat menggangu. Dalam persepsi Bryce, semua tindakan yang dilakukan Juli selalu memalukan dan tidak membuat nyaman. Bagi Juli, apa yang dia lakukan adalah benar karena dia selalu bertanggung jawab akan apa yang ia lakukan. Kesalahpahaman Bryce kepada Juli terjadi karena adanya perbedaan latar belakang antara Bryce dan Juli. Juli adalah anak dari keluarga miskin. Walaupun ia hidup serba 64 berkekurangan, Juli tidak pernah membatasi dirinya dalam melakukan semua tindakan. Hal ini umum bagi orang-orang yang hidup berkekurangan karena bagi mereka kebebasan untuk mengekspresikan perasaan dan perbuatan adalah satu-stunya hal yang membuat mereka bahagia. Mereka tidak pernah memikirkan tentang identitas dan gambaran diri mereka dalam masyarakat sehingga hidup mereka tidak penuh dnegan batasan-batasan. Karena itu mereka tidak pernah merasa takut dengan adanya omonganomongan negative dari orang-orang sekitar tentang mereka. Inilah alasan mengapa Juli bebas melakukan setiap tindakan yang selalu membuatnya bahagia asalkan ia bertanggung jawab. Sementara itu, Bryce yang berasal dari keluarga kaya memiliki batasan-batasan terhadap apapun yang ia lakukan. Bagi orang-orang yang memiliki kekayaan, hal yang selalu mereka utamakan adalah identitas dan gambaran tentang dirinya. Hal ini yang selalu membuat orang kaya yang selalu membatasi dirinya dalam melakukan sebuah tindakan agar tidak dipandang rendah dalam masyarakat. Mereka tidak bisa melakukan semua yang mereka inginkan karena takut akan dipandang negative. Hal ini yang membuat Bryce berpikiran bahwa Juli selalu salah. Latar belakang ini lah yang membuat persepsi diantara dua orang tidak bisa disatukan. Di akhir cerita Bryce mengalami pertukaran persepsi yang berbeda dimana akhirnya ia menyadari bahwa Juli adalah anak yang baik dan tidak seburuk yang ia pikirkan selama ini. Bab keempat adalah kesimpulan dari analisa di bab tiga. Setelah analisa yang dilakukan, akhirnya tujuan dari analisa ini untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan terjawab. Dua permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana kesenjangan sosial terjadi dalam film Flipped dan bagaimana kesalahpahaman terbentuk pada salah satu pemeran utama? Kesenjangan sosial yang terjadi dalam film ini terlihat 65 dari kelas sosial dalam masyarakat dan prasangka buruk dalam masyarakat terhadap keluarga Baker. Bentuk rumah dan halaman menjadi alat utama bagaimana kesenjangan sosial tersebut terjadi. Jawaban dari pertanyaan kedua, bagaimana kesalahpahaman terhadap Juli terbentuk dalam diri Bryce, adalah keluarga. Bryce banyak menghabiskan waktunya dirumah bersama orang tuanya. Dan Bryce selalu belajar tentang sesuatu atau seseorang berdasarkan dari apa yang dia lihat dan dia dengar. Bryce adalah cowok belia dimana ia masih membutuhkan arahan dari orang tuanya untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Namun, dari kecil ayahnya sudah mulai membatasi keluarganya dengan keluarga Baker. Ayah Bryce yang selalu menghina dan memandang keluarga Baker membuat Bryce belajar tentang Juli sehingga melahirkan persepsi yang salah tentang Juli. Bab terakhir adalah cerita singkat dari bab satu sampai dengan bab empat. Cerita singkat ini dituliskan dalam Bahasa Indonesia dengan tujuan agar pihak manapun dapat memahami isi dan tujuan dari penulisan ini.