372 PENGONTROL PERANGKAT LISTRIK RUMAH

advertisement
PENGONTROL PERANGKAT LISTRIK RUMAH TANGGA
MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID
Dhimas Cahya Kardiana, Ilham Sayekti
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedarto, SH. 1,
Semarang, 50275
E-mail : [email protected], [email protected].
Abstrak
“Pengontrol Perangkat Listrik Rumah Tangga Menggunakan Smartphone Berbasis
Android” merupakan alat yang dibuat untuk mengatasi permasalahan pengontrolan
perangkat listrik yang masih banyak dilakukan secara manual, baik di lingkungan rumah
tangga maupun perkantoran. Tujuan dari dibangunnya alat ini adalah untuk menyediakan
perangkat pengendali peralatan listrik yang mudah dan praktis dengan memanfaatkan
smartphone berbasis android sebagai pengendali utamanya. Perintah dari smartphone akan
dikirim ke rangkaian kontrol melalui koneksi bluetooth. Rangkaian kontrol menggunakan
bluetooth HC-05 sebagai penerima data dan Arduino mikrokontroler ATMega328P
sebagai pengolah data. Perintah yang diterima dari smartphone diolah untuk menggerakkan
rangkaian driver AC yang menggunakan SSR (Solid State Relay) dengan kemampuan arus
beban maksimum 5 Ampere. Sistem ini juga dilengkapi dengan sensor arus ACS712-5A
yang digunakan untuk mengetahui kondisi perangkat listrik saat menyala atau mati. Data
kondisi perangkat listrik dari sensor arus akan diolah oleh mikrokontroler lalu dikirimkan
ke smartphone dan ditampilkan pada program aplikasi. Melengkapi system jika terjadi
kerusakan atau gangguan pada smartphone, peralatan juga dilengkapi dengan sarana
pengoperasian secara manual. Hasil pengujian menunjukkan alat dapat bekerja dengan baik
pada jarak lebih kurang 8 meter.
Kata Kunci: Android, Arduino, Bluetooth, Smartphone.
Abstract
"Household Electrical Control Devices Using Android-Based Smartphone" is a tool created
to address the problems of controlling electrical devices are still done manually, both in
households and offices. The purpose of the construction of this tool is to provide a device
controlling the electrical equipment that is easy and practical to utilize android based
smartphone as the main controller. Command of the smartphone will be sent to the control
circuit via a Bluetooth connection. The control circuit using bluetooth HC-05 as the
recipient of the data and the Arduino microcontroller ATmega328P as a data processor.
Commands received from the smartphone processed to drive the AC driver circuit which
uses SSR (Solid State Relay) with a maximum load current capability of 5 Ampere. The
system is also equipped with ACS712-5A current sensors are used to determine the current
condition of electrical devices on or off. Data condition of the electrical devices of the
current sensor will be processed by the microcontroller and then transmitted to and
displayed on a smartphone application programs. Completing the system in case of damage
or interference with the smartphone, the equipment is also equipped with a means of
manual operation. The test results demonstrate the tools can work well at a distance of
approximately 8 meters.
Keywords : Android, Arduino, Bluetooth, Smartphone.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
372
PENDAHULUAN
Smartphone
merupakan salah satu jenis perangkat komunikasi pintar yang
perkembangannya sangat pesat saat ini. Di dalam smartphone terdapat sistem operasi
yang canggih diantaranya Android, Ios, Symbian, Java, BB, Windows Mobile. Sistem
operasi yang paling mendominasi pada pasar smartphone Indonesia adalah android,
dimana sistem operasi ini bersifat open source atau aplikasi dapat dikembangkan oleh
siapapun, tanpa harus meminta izin dari pihak pembuat. Smartphone android dapat
memungkinkan penggunanya untuk mendownload berbagai aplikasi gratis.
Pemanfaatan smartphone android sebagai alat komunikasi dan telepon cerdas
telah banyak mengalami perkembangan seperti sebagai alat untuk menampilkan hasil
pengukuran suhu dan kelembaban (Novianda Fratama, 2013), rancang bangun kendali
lampu on/off dengan smartphone android via bluetooth (Darwin Sudarma, 2014). alat
bantu anak retardasi mental menggunakan android (Dyah Anggraini, 2013) dan
sebagainya.
Dengan kemampuan yang luar biasa yang dimiliki oleh smartphone, belum
banyak masyarakat yang mengetahui, bahwa kemampuan smartphone tidak hanya dapat
digunakan untuk berkomunikasi, mengirim data baik teks maupun video dan lainnya,
namun dapat dikembangkan untuk keperluan lain yaitu pada pengendalian peralatan
listrik, baik yang berada dalam rumah tangga, lingkungan sekolahan maupun
perkantoran dan lain sebagainya melalui sistem operasi yang dimilikinya, yaitu android.
Untuk dapat mengoperasikan smartphone sebagai pengendali peralatan listrik
melalui program aplikasinya, yang berbasis android, harus dibuat programnya terlebih
dahulu sebelum akhirnya diinstallkan ke dalam smartphone yang akan digunakan.
Melengkapi sistem yang akan dibuat maka diperlukan alat penerima data yang
digunakan untuk menerima data/perintah yang dikirim dari smartphone. Alat penerima
data tersebut adalah sebuah mikrokontroller yang dilengkapi dengan bluetooth pada
masukannya dan pada keluarannya dihubungkan dengan driver untuk menggerakkan
peralatan listrik yang akan dikendalikan.
Keuntungan dari pengembangan sistem ini salah satunya adalah pengendalian
peralatan listrik dapat dilakukan pada semua smartphone yang telah diinstall program
aplikasinya, sehingga jika pada suatu ruangan yang telah dibangun dengan sistem yang
lengkap, maka untuk mengendalikan peralatan listrik yang ada tidak perlu lagi
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
373
dilakukan secara manual karena dapat dilakukan melalui smartphone, walaupun pada
alat yang akan dibangun dilengkapi dengan dua mode pilihan yaitu, otomatis atau
manual. Hal ini untuk menghindari apabila smartphone yang digunakan tidak sedang
dalam kondisi aktif, maka pengendalian dapat dilakukan secara manual. Untuk
memudahkan kontrol terhadap peralatan yang dikendalikan, pada fitur di program
aplikasinya dilengkapi dengan umpanbalik yang menginformasikan bahwa alat listrik
yang dikendalikan telah aktif (ON) atau mati (OFF). Dari uraian yang telah dijelaskan
pada latar belakang diatas, beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan bagaimana
mengembangkan sistem komunikasi antara smartphone yang berbasis android dengan
peralatan listrik agar pekerjaan pengendalian peralatan listrik menjadi lebih efisien dan
apakah komunikasi smartphone dengan Mikrokontroller ATMega328P, yang bertindak
sebagai perantara komunikasi dengan peralatan listrik yang akan dikendalikan, dapat
dilakukan dalam jarak relatif jauh, seperti halnya jangkauan Smartphone dalam
berkomunikasi?
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun suatu sistem kontrol otomatis menggunakan smartphone berbasis android
dan mikrokontroller untuk mengendalikan peralatan listrik yang terpasang di rumah
tangga, perkantoran dan sebagainya dan, membuat program aplikasi dengan sistem
operasi android untuk smartphone agar dapat berkomunikasi dengan mikrokontroller
yang diaplikasikan pada kendali peralatan listrik.
METODE PENELITIAN
Arduino yang bersifat open source memungkinkan para pengembang dengan
bebas dapat mengembangkan mikrokontroler Arduino. Arduino Pro Mini adalah salah
satu pengembangan dari Arduino dengan board berbasis mikrokontroler ATMega328P
yang beroperasi pada tegangan 5 volt. Dapat diprogram dengan compiler Arduino IDE
menggunakan USB-TTL. Mikrokontroler ATMega328P merupakan mikrokontroler
keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega328P ini
antara lain ATMega8, ATMega168 yang membedakan antara mikrokontroler antara lain
adalah kecepatan self programmable flash program memory.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
374
Gambar 1 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328P TQFP
ATMega328P memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan
PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat
difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai peripheral lainnya.
Berikut penjelasan PORT pada ATMega328p TQFP :
1. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output.
Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini :
a) ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b) OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran
PWM (Pulse Width Modulation).
c) MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi
SPI.
d) Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e) TOSC1
(PB6)
dan
TOSC2
(PB7)
dapat
difungsikan
sebagai
sumber clock external untuk timer.
f)
XTAL1
(PB6)
dan
XTAL2
(PB7)
merupakan
sumber clock utama
mikrokontroler.
2. Port C
Port
C merupakan
jalur
data
7
bit
yang
dapat
difungsikan
sebagai input/output digital. Fungsi alternatif Port C antara lain sebagai berikut :
a) Terdapat 6 buah ADC channel (PC0, PC1, PC2, PC3, PC4, PC5) ditambah 2
channel untuk ADC6 dan ADC7 sehingga total ada 8 ADC dengan resolusi
sebesar 10 bit. ADC dapat digunakan untuk mengubah input yang berupa
tegangan analog menjadi data digital
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
375
b) I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.
I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki
komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas dan accelerometer nunchuck.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki
fungsi alternatif dibawah ini:
a) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level
sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan
RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data
serial.
b) Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program,
misalkan
pada
saat
program
berjalan
kemudian
terjadi
interupsi
hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan
program interupsi.
c) XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun
juga
dapat
memanfaatkan clock dari
CPU,
sehingga
tidak
perlu
membutuhkan external clock.
d) T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1
dan timer 0.
e) AIN0
dan
AIN1
keduanya
merupakan
masukan input untuk analog
comparator.
Berikut ini gambar rangkaian sistem Arduino Pro Mini:
Gambar 2 Rangkaian sistem Arduino Pro Mini
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
376
Arduino Pro Mini dengan chip ATMega328P memiliki beberapa fitur antara lain :
1.
Memiliki 131 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu
siklus clock.
2.
Memiliki 32 x 8-bit register serba guna.
3.
Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
4.
Memiliki kecepatan 32 KB Flash program memory.
5.
Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar
1KB
sebagai
tempat
penyimpanan
data
semi
permanen
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
6.
Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7.
Memiliki pin I/O sebanyak 23 pin.
8.
Memiliki 8 pin input analog, 6 pin PWM (Pulse Width Modulation) output.
Power On Reset
Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada
saat sistem pertama kali dinyalakan. Pin RST juga dapat diberi rangkaian manual reset.
Pemberian rangkaian ini membuat sistem dapat di-reset oleh user setiap saat dengan
menekan tombol reset.
Gambar 3 Rangkaian Power on reset
Fungsi penambahan kapasitor 0,1 µF/10V pada rangkaian Power-On Reset berfungsi
saat diberi arus pertama kali seperti saklar tertutup sampai kapasitor terisi muatan penuh
kapasitor bersifat seperti saklar terbuka. Resistor 10KΩ bertujuan untuk membatasi arus
dari VCC yang masuk ke pin RST pada saat tombol reset ditekan.
Osilator
Seperti halnya manusia yang memiliki jantung untuk dapat hidup, mikrokontroler
memiliki osilator untuk dapat beroperasi. Di dalam mikrokontroler sendiri sudah
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
377
terdapat rangkaian osilator internal dengan frekuensi kristal sebesar 8 MHz.
Penggunaan kristal pada rangkaian osilator untuk menstabilkan frekuensi tinggi dalam
waktu yang panjang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa osilator sebagai
denyut untuk mikrokontroler maka diperlukan rangkaian untuk menghasilkan denyut
yang stabil dan sesuai bagi mikrokontroler. Untuk mendapatkan denyut yang sesuai
dengan mikrokontroler yang digunakan maka diperlukan rangkaian osilator eksternal.
Gambar 4 Rangkaian osilator eksternal mikrokontroler ATMega328P
Gambar 4 adalah rangkaian osilator yang umum digunakan sebagai sumber
frekuensi denyut pada mikrokontroler. Dalam hal ini rangkaian osilator menggunakan
kristal dengan frekuensi 16 MHz dikarenakan dengan menggunakan Mikrokontroler
ATMega328P kristal 16 MHz mampu menghasilkan frekuensi denyut yang sesuai
dengan waktu riil, berdasarkan pada datasheet Mikrokontroler ATMega328P yang
mampu beroperasi maksimum menggunakan kristal dengan nilai frekuensi sampai
dengan 20 MHz.
TRIAC
TRIAC atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolakbalik) adalah sebuah komponen elektronik yang ekivalen dengan dua buah SCR yang
disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi
untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dua arah
yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). TRIAC
dapat dinyalakan baik dengan tegangan positif ataupun negatif pada elektrode gerbang.
TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada
pensaklaran elektronik dua arah. Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan arus
pada satu arah saja.
1. Simbol TRIAC
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
378
Gambar 5 Simbol TRIAC
Gambar 5 adalah simbol TRIAC yang memiliki 3 terminal yaitu anoda 1 (A1), anoda 2
(A2), dan gate (G). 2. Karakteristik TRIAC
TRIAC dapat dipandang SCR yang simetris. Karena kurva karakteristiknya tidak
ada perbedaan antara karakteristik maju dan karakteristik terbalik.
Gambar 6 Karakteristik TRIAC
Bila diperhatikan pada gambar, terlihat bahwa karakteristik maju dan
karakteristik terbalik TRIAC tidak ada perbedaan. Tegangan tembus (break over) dapat
diatur dengan mengatur arus gate seperti halnya pada SCR. Jadi arus pada kedua
terminal anoda TRIAC akan mengalir dengan mengatur arus gatenya.
3. Prinsip Kerja TRIAC
Gambar 7 (a) menjelaskan bahwa TRIAC pada dasarnya merupakan gabungan
dari 2 buah SCR yang dirangkai secara bolak balik dengan gate yang disatukan.
(a)
(b)
Gambar 7 Skema Pengganti TRIAC
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
379
Dari Gambar 7 (b) maka dapat dijelaskan prinsip/cara kerja TRIAC sebagai berikut:
a. Jika A2 diberi tegangan lebih positif dari A1 dan gate diberi trigger, maka saklar S1
menutup (ON).
b. Jika A1 diberi tegangan lebih positif dari A2 dan gate diberi trigger, maka saklar S2
menutup (ON).
IC MOC
IC MOC302X merupakan driver TRIAC yang didalamnya menggunakan
optocoupler. Terdiri dari aluminium gallium arsenide LED inframerah, digabungkan ke
sebuah chip phototriac. Dua chip ini dirakit dalam paket DIP 6 pin, berisi optotriac yang
diisolasi antara LED dan phototriac. Chip phototriac ini dirancang untuk driver TRIAC
dengan beban tegangan 220V AC. Chip phototriac adalah perangkat yang kompleks
mempunyai fungsi yang sama sebagai TRIAC, menghasilkan sinyal yang diperlukan
untuk men-driver gate TRIAC yang lebih besar. IC MOC302X mampu mengendalikan
TRIAC dengan daya yang lebih besar dengan jumlah minimum dari komponen
tambahan.
Gambar 8 Skema dalam MOC302X
Phototriac mampu menahan tegangan 220 Volt di kedua arah dalam keadaan off.
Phototriac dipicu ke keadaan on (konduksi) saat LED diberi forward bias sesuai dengan
kebutuhan arus untuk LED dapat menyala sehingga dapat men-trigger gate phototriac.
Saat LED menyala, maka gate phototriac mendapatkan trigger untuk membuat
phototriac konduksi. Saat phototriac digunakan untuk mengontrol beban AC, setelah
LED tidak dialiri arus, phototriac akan off (mati) karena proses komutasi dari rangkaian
AC.
Sistem Operasi Android Pada Smartphone
Sistem operasi Android adalah sistem operasi yang dirancang untuk perangkat
seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya
dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang
kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada
tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
380
perusahaan - perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang
bertujuan
untuk
memajukan standar
terbuka perangkat
seluler. Ponsel
Android
pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.
Antarmuka pengguna Android didasarkan pada penggunaan masukan sentuh
yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, seperti menggesek, mengetuk, mencubit,
dan membalikkan cubitan untuk memanipulasi obyek di layar. Android adalah sistem
operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache.
Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan
perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat
perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki
sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas
perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java.
Android menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem
operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi
tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada awalnya
sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet, Android juga
dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol permainan, kamera digital,
dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang terbuka telah mendorong
munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode
sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi.
Sejak pertama kali diluncurkan hingga sekarang, Android senantiasa melakukan
perbaruan melalui perbaikan bug dan penambahan fitur - fitur baru. HTC Dream yang
dirilis pada Oktober 2008 merupakan smartphone pertama yang menggunakan sistem
operasi berbasis Android. Hingga saat ini tak terhitung lagi berapa banyak smartphone
yang mengusung Android sebagai sistem operasi.
Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan perangkat seperti ponsel,
telepon nirkabel, televisi, komputer pribadi, stereo, pemutar DVD, pusat hiburan, TV
dan radio satelit untuk berkomunikasi satu sama lain. Perangkat ini dapat berkomunikasi
satu sama lain tanpa rangkaian kabel. Semua hal tersebut dilakukan dengan
menggunakan sinyal radio. Bluetooth menciptakan jaringan area kecil yang beroperasi
pada frekuensi sekitar 2.45 gigahertz (GHz). Secara global alokasi frekuensi bluetooth
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
381
telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan
lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Jarak jangkauan bluetooth biasanya sekitar
sepuluh meter. Dengan daya yang rendah, perangkat bluetooth tidak akan mengganggu
perangkat lain dan ini juga sangat memudahkan pada penggunaan baterai. Bluetooth
menggunakan teknik yang disebut dengan FHSS (Frequency Hopping Spread
Spectrum), menggunakan tujuh puluh sembilan frekuensi yang dipilih secara acak dan
berubah dari satu ke yang lain secara teratur. Pemancar mengubah frekuensi sebanyak
enam ratus kali setiap detik. Jadi tidak mungkin bahwa dua pemancar akan berada di
frekuensi yang sama pada waktu yang sama. Kemudahan pengaturan bluetooth
merupakan salah satu daya tarik yang besar. Tidak perlu melalui banyak instruksi
manual. Ketika perangkat bluetooth siap diaktifkan, secara otomatis mengirimkan sinyal
radio ke perangkat lain. Kemudian “mendengarkan” sinyal radio untuk selanjutnya
direspon. Setelah mengidentifikasi sinyal, koneksi pun selanjutnya terpasang dan tetap
aktif dengan perangkat lain dalam jarak kurang lebih sepuluh meter.
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio Transceiver, Baseband link
management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB
Interface), flash dan voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat
keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan
aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan
konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 9 Blok fungsional pada sistem bluetooth
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan
packet switching. Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai
kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai
dengan 10 meter (~30 feet). Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan ke dalam
komputer, printer, handphone dan peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk
menggantikan kabel. Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan bluetooth
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
382
ditransmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip bluetooth kemudian
informasi tersebut diterima oleh komputer, handphone dan peralatan lainnya.
Gambar 10 Proses distribusi aliran data dari antena sampai ke host pada
teknologi bluetooth
Tiga buah lapisan fisik yang penting dalam protokol arsitektur bluetooth adalah :
1. Bluetooth radio, adalah lapisan terendah dari spesifikasi bluetooth. Lapisan ini
mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
2. Baseband, lapisan yang memungkinkan hubungan Radio Frequency (RF) terjadi
antara beberapa unit bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini
menggunakan frequency-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam
bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapisan ini
melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi
hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
3. LMP (Link Manager Protocol), bertanggung jawab terhadap link set-up antar
perangkat bluetooth. Hal ini termasuk aspek security seperti autentifikasi dan
enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis
baseband.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan Diagram Blok dari sistem Pengontrol Perangkat Listrik
Menggunakan Smartphone Berbasis Android.
Gambar 11 Diagram Blok secara keseluruhan
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
383
Penjelasan mengenai keterangan dan fungsi dari diagram blok Gambar 11 sebagai
berikut:
a. Smartphone
Pada alat ini smartphone dengan sistem operasi Android digunakan untuk
mengontrol dan memantau kondisi perangkat listrik.
b. Bluetooth
Bluetooth HC-05 digunakan untuk menerima data yang dikirim oleh smartphnne
dan juga untuk mengirim data hasil pembacaan sensor ke smartphone.
c. Mikrokontroler
Mikrokontroler ATMega 328P digunakan untuk mengolah data yang diterima dari
smartphone yang akan digunakan sebagai perintah untuk mengontrol perangkat
listrik.
d. Driver
Driver Triac BT136 dan Optotriac MOC3020 difungsikan untuk menggerakan
perangkat listrik beban AC.
e. Perangkat Listrik
Perangkat listrik berupa empat buah lampu dan satu kipas angin sebagai output dari
sistem ini.
f. Sensor Arus
Sensor arus digunakan untuk mengetahui kondisi perangkat listrik yang dikontrol.
g. Catu Daya DC
Catu daya DC berfungsi untuk mengubah sumber tegangan dari jala-jala PLN agar
sesuai dengan kebutuhan untuk menyuplai rangkaian. Alat ini menggunakan catu
daya konvensional.
Cara Kerja Tiap Blok
Pada sub bab ini akan dijelaskan cara kerja dari setiap bagian pada Diagram Blok.
Smartphone
Pada alat ini, perintah untuk mengontrol perangkat listrik berdasarkan perintah
dari aplikasi Android yang ada pada smartphone. Sehingga smartphone yang ada di
setiap anggota keluarga di install aplikasi android terlebih dahulu. Berikut tampilan
aplikasi Android yang ada pada smartphone.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
384
Gambar 12 Tampilan aplikasi Android
Pada saat pertama kali aplikasi dibuka atau dijalankan, akan muncul pesan untuk
menyalakan bluetooth jika sebelum aplikasi dijalankan bluetooth belum aktif. Tekan
tombol ya untuk menyalakan bluetooth. Setelah bluetooth yang ada pada smartphone
sudah aktif, pada aplikasi Android terdapat indikator yang menunjukkan apakah
smartphone sudah terhubung dengan mikrokontroler atau tidak, yaitu kata disconnected
jika belum terhubung dan kata connected jika sudah terhubung. Untuk menghubungkan
dengan mikrokontroler, tekan tombol bluetooth kemudian pilih HC-05.
Pada aplikasi terdapat tombol-tombol untuk menyalakan perangkat listrik. Untuk
menyalakan lampu 1, maka cukup menekan tombol Lamp 1 ON dan untuk mematikan
cukup menekan tombol Lamp 1 OFF. Untuk menyalakan lampu 2, maka cukup
menekan tombol Lamp 2 ON dan untuk mematikan cukup menekan tombol Lamp 2
OFF. Untuk menyalakan lampu 3, maka cukup menekan tombol Lamp 3 ON dan untuk
mematikan cukup menekan tombol Lamp 3 OFF. Untuk menyalakan lampu 4, maka
cukup menekan tombol Lamp 4 ON dan untuk mematikan cukup menekan tombol
Lamp 4 OFF. Untuk menyalakan kipas angin, maka cukup menekan tombol Fan ON
dan untuk mematikan cukup menekan tombol Fan OFF.
Bluetooth
Bluetooth yang terdapat pada rangkaian mikrokontroler berfungsi sebagai input
untuk menerima perintah dari smartphone. Pada alat ini bluetooth yang digunakan HC05 dengan 4 pin yang terhubung ke mikrokontroler yaitu pin 5 volt, ground, pin RX dan
TX.
Gambar 13 Rangkaian bluetooth dengan mikrokontroler
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
385
Pin RX bluetooth terhubung pin TX mikrokontroler, sedangkan pin TX
bluetooth terhubung ke RX mikrokontroler. Pin TX pada bluetooth berfungsi untuk
mengirimkan data yang diterima dari smartphone ke mikrokontroler dan pin RX
mikrokontroler berfungsi menerima data dari bluetooth. Pin TX mikrokontroler
berfungsi untuk mengirimkan data dari mikrokontroler ke bluetooth melalui pin RX
bluetooth yang berfungsi menerima data dari mikrokontroler.
Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan pada alat ini yaitu Arduino pada board Pro Mini
dengan IC Mikrokontroler ATMega 328P TQFP.
Gambar 14 Board Pro Mini dengan IC Mikrokontroler ATMega 328P
Mikrokontroler sebagai pengolah data dari smartphone untuk menggerakkan
perangkat listrik melalui driver yang terhubung pada output mikrokontroler. Data yang
diterima dari smartphone berupa kode angka, masing-masing angka merupakan perintah
yang difungsikan untuk mengaktifkan output mikrokontroler. Satu angka sebagai satu
perintah untuk menyalakan atau mematikan output mikrokontroler. Berikut tabel data
yang diterima dari smartphone untuk mengaktifkan output mikrokontroler:
Tabel 1
Data dari smartphone ke mikrokontroler
Output
Data
Logic
mikrokontroler
"0"
pin 9
1
"1"
pin 9
0
"2"
pin 8
1
"3"
pin 8
0
"4"
pin 7
1
"5"
pin 7
0
"6"
pin 6
1
"7"
pin 6
0
"8"
pin 5
1
"9"
pin 5
0
"N"
pin 9-5
1
"F"
pin 9-5
0
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
386
Jika data yang diterima berupa angka 0, maka output pin 9 akan on, jika data yang
diterima berupa angka 1, maka output pin 9 akan off. Begitu seterusnya untuk setiap
data yang digunakan untuk mengontrol output mikrokontroler dapat dilihat pada Tabel 1
Driver
Berikut ini rangkaian driver yang digunakan untuk menggerakkan perangkat listrik.
Gambar 15 Rangkaian driver beban lampu
Gambar 3.6 Rangkaian driver beban kipas angin.
Alat ini menggunakan driver berupa TRIAC BT136 dan Optotriac yaitu IC
MOC3020. TRIAC berfungsi sebagai sakelar dua arah untuk mengontrol beban AC
sedangkan optotriac berfungsi sebagai isolator untuk mengisolasi tegangan AC dengan
rangkaian kontrol tegangan DC agar tidak saling terhubung. Untuk beban AC berupa
lampu, rangkaian driver yang digunakan adalah rangkaian dengan beban resistive
karena lampu yang digunakan merupakan perangkat listrik yang bersifat resisitif. Untuk
beban AC berupa kipas angin, rangkaian driver yang digunakan adalah rangkaian
dengan beban inductive karena kipas angin yang digunakan merupakan perangkat listrik
yang bersifat induktif.
Pada saat output dari mikrokontroler logika 1, maka input IC MOC3020
mendapatkan tegangan untuk menyalakan led yang ada pada IC MOC3020. Led yang
ada di luar IC MOC3020 berfungsi sebagai indikator nyala led yang ada di dalam IC.
Gate optotriac mendapatkan cahaya dari led sehingga output MOC3020 aktif dan
memberikkan trigger pada gate TRIAC BT136 sehingga TRIAC aktif dan mampu
menyalakan perangkat listrik. Pada saat output dari mikrokontroler logika 0, maka input
dari IC MOC3020 tidak mendapatkan tegangan. Dengan tidak adanya tegangan maka
led yang ada pada IC MOC3020 akan mati. Gate optotriac tidak aktif karena tidak
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
387
mendapatkan cahaya dari led dan tidak dapat mentrigger gate TRIAC BT136 sehingga
TRIAC tidak aktif dan mematikan perangkat listrik.
Sensor arus
Pada alat ini menggunakan sensor arus ACS712-5A dengan kemampuan arus
maksimum 5 amper. Sensor arus ini berfungsi untuk mendeteksi kondisi perangkat
listrik yang dikontrol.
Gambar 17 Sensor Arus ACS 712
Saat perangkat listrik menyala maka input sensor arus akan dialiri arus. Arus ini
akan dikonversi menjadi tegangan. Tegangan hasil keluaran sensor yang akan masuk ke
mikrokontroler berupa tegangan DC yang mengandung ripple sehingga tegangan ini
masuk ke input ADC mikokontroler. Oleh mikrokontroler tegangan ini diolah menjadi
data yang akan digunakan sebagai indikator kondisi perangkat listrik saat menyala.
Saat perangkat listrik mati maka input sensor arus tidak dialiri arus. Saat tidak ada arus
yang mengalir, tegangan keluaran sensor yang masuk ke mikrokontroler berada pada
tegangan referensi. Tegangan referensi ini digunakan sebagai kondisi saat perangkat
listrik mati.
Catu daya DC
Catu daya DC adalah perangkat yang digunakan untuk mensuplai daya listrik
pada rangkaian kontrol. Catu daya DC mengubah tegangan AC dari jala-jala PLN
menjadi tegangan DC yang sesuai dengan kebutuhan daya listrik dari rangkaian kontrol
yaitu tegangan keluaran 5 Volt dan arus maksimum 500mA. Berikut gambar rangkaian
dari catu daya yang digunakan pada alat ini.
Gambar 18 Rangkaian catu daya
Tegangan jala-jala 220 Volt masuk ke terminal primer trafo. Trafo sebagai
komponen yang berfungsi sebagai transfer daya dari tegangan 220 volt AC di ubah
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
388
menjadi tegangan 9 volt AC. Dari nilai Vef 9 volt dari sekunder trafo didapatkan nilai
Vmak dengan rumus:
VM = Vef √2
(1)
Sehingga didapatkan nilai VM :
VM = 12,73 volt
Hasil keluaran dari trafo disearahkan oleh rangkaian penyearah gelombang
penuh menggunakan dua buah dioda penyearah sehingga tegangan yang dihasilkan
sudah berupa tegangan DC. Besarnya VDC ini dapat dihitung menggunakan rumus:
VDC = VM -
(2)
Besarnya nilai VDC disarankan adalah 2,5 volt diatas nilai output regulator agar
regulator 7805 dapat bekerja. Pada rancangan catu daya ini besarnya VDC diatur 10 volt.
Dengan ditetapkannya nilai VDC maka untuk mencari besarnya nilai Vrpp dapat
menggunakan rumus:
Vrpp = (VM – VDC) 2
(3)
Sehingga besarnya nilai Vrpp:
Vrpp = 5,46 volt
Hasil penyearahan difilter oleh kapasitor filter C1 sehingga hasil penyearahan
mempunyai ripple yang kecil dan tegangan DC ini digunakan sebagai input untuk
regulator 7805. Besarnya nilai C1 dapat dicari menggunakan rumus:
C1 =
(4)
Sehingga besarnya nilai C1:
C1 = 915,75 uF
Nilai C1 adalah nilai minimum untuk mendapatkan nilai VDC 10 volt. Untuk
menghindari apabila terjadi drop tegangan, maka dipasang nilai C1 sebesar 2200uF agar
besarnya VDC mendekati nilai 12 volt. Keluaran dari regulator 7805 berupa tegangan
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
389
DC stabil 5 volt. Dengan menambahkan kapasitor C2 pada output regulator 7805
diharapkan dapat meredam kondisi transien. Besarnya nilai C2 disarankan sebesar
100nF.
Cara kerja secara keseluruhan
Alat Pengontrol Perangkat Listrik Rumah Tangga Menggunakan Smartphone
Berbasis Android ini menggunakan tombol pada aplikasi Android sebagai perintah
untuk mengontrol perangkat listrik. Saat perintah on pada aplikasi ditekan, maka
perintah tersebut akan dikirim ke mikrokontroler melalui bluetooth. Bluetooth sebagai
input dari mikrokontroler akan memberikan data perintah dari smartphone dan data
tersebut digunakan untuk mengontrol keluaran dari mikrokontroler. Keluaran dari
mikrokontroler akan mengontrol driver untuk menggerakan perangkat listrik.
Sensor arus akan mendeteksi kondisi perangkat listrik. Saat perangkat listrik
menyala (ON), sensor akan memberikan umpan balik kondisi perangkat listrik (ON) ke
mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengirimkan kondisi tersebut ke smartphone
melalui bluetooth kemudian ditampilkan kondisi perangkat listrik on pada aplikasi
Android. Saat perangkat listrik mati (OFF), sensor memberikan umpan balik kondisi
perangkat listrik (OFF) ke mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengirimkan
kondisi tersebut ke smartphone melalui bluetooth kemudian ditampilkan kondisi
perangkat listrik off pada aplikasi Android.
PEMBAHASAN
1. Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kondisi keluaran dari
rangkaian sehingga akan mempermudah pengecekan apabila terjadi kerusakan pada
alat. Dalam melakukan pengukuran terdapat urutan kerja yang harus dilakukan pada
setiap bagian. 2.
2. Hasil Pengukuran
Pada sub bab ini berisi hasil pengukuran pada masing-masing blok rangkaian yang
dilakukan pengukuran.
a. Pengukuran catu daya
Pada alat ini menggunakan catu daya konvensional, maka pengukuran yang
dilakukan yaitu di titik-titik proses untuk mendapatkan hasil keluaran berupa tegangan
DC 5 Volt.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
390
Gambar 19 Titik pengukuran pada catu daya
Berikut tabel hasil pengukuran pada catu daya:
Tabel 2
Hasil pengukuran pada catu daya
No
Pegukuran
Terukur
1
V primer trafo
220 Volt
2
Vsekunder
8,5 Volt
trafo
3
VM
12, 73 Volt
4
VDC
10,5 Volt
5
Vripple
4,46 Volt
6
Vout
4,9 Volt
7
I total
160 mA
8
P total
35,2 watt
b. Pengukuran output mikrokontroler
Pengukuran pada output mikrokontroler bertujuan untuk mengetahui berapa
tegangan keluaran dari mikrokontroler pada saat kondisi on dan off sebelum masuk ke
driver. Berikut tabel hasil pengukuran pada output mikrokontroler:
Tabel 3
Hasil pengukuran tegangan output mikrokontroler.
No
1
2
3
4
5
Output
mikrokontroler
pin 9
pin 8
pin 7
pin 6
pin 5
Kondisi logic
“1”
“0”
4,6 Volt
0 Volt
4,6 Volt
0 Volt
4,6 Volt
0 Volt
4,6 Volt
0 Volt
4,6 Volt
0 Volt
c. Pengukuran tegangan pada perangkat listrik
Pengukuran tegangan pada perangkat listrik bertujuan untuk mengetahui berapa
tegangan yang menyuplai perangkat listrik saat on maupun saat off, sehingga dapat
diketahui apakah perangkat listrik sudah mendapatkan suplai tegangan sesuai dengan
kebutuhan atau tidak. Berikut tabel hasil pengukuran tegangan pada perangkat listrik:
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
391
Tabel 4
Hasil pengukuran tegangan pada perangkat listrik
d. Pengukuran tegangan pada output sensor arus
Pengukuran tegangan pada output sensor arus bertujuan untuk mengetahui
berapa tegangan keluaran sensor pada saat ada beban dan tidak ada beban untuk semua
beban.
Tabel 5
Hasil pengukuran tegangan pada output sensor arus
3. Pengujian
Pengujian jaringan bluetooth yaitu dengan cara menghubungkan smartphone
dengan rangkaian kontrol. Dengan menggunakan smartphone perintah yang digunakan
untuk menggontrol perangkat listrik yaitu dengan cara menekan tombol yang terdapat
pada aplikasi Android. Dalam memberikan perintah terdapat batasan kemampuan
jangkauan bluetooth agar tetap dapat terhubung antara smartphone dengan rangkaian
kontrol. Oleh karena itu dilakukan pengujian jarak jangkauan bluetooth. Berikut hasil
pengujian jarak jangkauan bluetooth:
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
392
Tabel 6
Hasil pengujian jarak bluetooth
Kondisi
Jarak
Terhalang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 – 1 meter
1 – 2 meter
2 – 3 meter
3 – 4 meter
4 – 5 meter
5 – 6 meter
6 – 7 meter
7 – 8 meter
8 – 9 meter
9 – 10 meter
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang baik
Tidak terhubung
Tidak
terhalang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang baik
Spesifikasi alat
Dari hasil pengukuran didapatkan spesifikasi alat yang dibuat. Berikut ini
spesifikasi alat Pengontrol Perangkat Listrik Rumah Tangga Menggunakan Smartphone
Berbasis Android:
1.
Nama Alat
: “Pengontrol
Perangkat
Listrik
Rumah
Tangga
Menggunakan Smartphone berbasis Android”
2.
Pengontrol
:
Smartphone dengan OS Android
3.
Mikrokontroler
: ATMega 328P pada board Arduino Pro Mini
4.
Jaringan wireless
: Bluetooth
5.
Jangkauan bluetooth : ± 8 meter
6.
Feedback
: Indikator perangkat listrik pada aplikasi Android
7.
Catu Daya DC
: + 5 volt
8.
Tegangan jala-jala
: 220 VAC, 50 Hz
9.
Daya rangkaian
: 35,2 Watt
10. Dimensi modul
: 85cm x 25cm x 75cm
11. Perangkat Listrik
: Empat buah lampu dan satu buah kipas angin
Petunjuk pengoperasian alat
Petunjuk pengoperasian modul
Berikut adalah petunjuk pengoprasian modul dengan benar:
1.
Siapkan alat peraga.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
393
2.
Pasangkan empat buah lampu dan kipas angin pada alat, pastikan semua perangkat
listrik terpasang dengan benar.
2
Gambar 20 Alat peraga tampak depan
3.
Hubungkan kabel power ke jala-jala 220 Volt AC.
4.
Tekan tombol power yang terdapat pada samping kanan alat.
USB
4
3
Gambar 21 Alat peraga tampak samping kanan
Petunjuk pengoperasian smartphone
Berikut adalah petunjuk pengoprasian smartphone dengan benar:
1. Siapkan smartphone Android, jalankan aplikasi Android TA_2015 yang terdapat
pada smartphone.
2. Hubungkan smartphone dengan alat pada saat pertama kali aplikasi Android
dijalankan dengan cara menekan tombol bluetooth.
3. Tekan tombol-tombol yang terdapat pada layar smartphone sebagai perintah untuk
mengontrol perangkat listrik.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Gambar 23 Tombol tombol perintah pada Android
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
394
Berikut keterangan fungsi tombol-tombol yang terdapat pada aplikasi Android:
1. Tombol Bluetooth untuk menghubungkan bluetooth smartphone Android dengan
rangkaian kontrol.
2. Tombol Lamp 1 ON untuk menyalakan lampu 1.
3. Tombol Lamp 1 OFF untuk mematikan lampu 1.
4. Tombol Lamp 2 ON untuk menyalakan lampu 2.
5. Tombol Lamp 2 OFF untuk mematikan lampu 2.
6. Tombol Lamp 3 ON untuk menyalakan lampu 3.
7. Tombol Lamp 3 OFF untuk mematikan lampu 3.
8. Tombol Lamp 4 ON untuk menyalakan lampu 4.
9. Tombol Lamp 4 OFF untuk mematikan lampu 4.
10. Tombol Fan ON untuk menyalakan kipas angin.
11. Tombol Fan OFF untuk mematikan kipas angin.
12. Tombol All ON untuk menyalakan semua perangkat listrik.
13. Tombol All OFF untuk mematikan semua perangkat listrik.
14. Tekan tombol back pada smartphone untuk keluar dari aplikasi.
KESIMPULAN
Dengan terselesaikannya Tugas Akhir ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Smartphone berbasis Android dapat digunakan untuk menyalakan dan mematikan
perangkat listrik dengan jarak jangkauan ± 8 meter.
2.
Rangkaian kontrol menggunakan mikrokontroler Arduino dapat digunakan untuk
mengontrol perangkat listrik berupa lampu dan kipas angin dengan tegangan AC
220 Volt.
3.
Aplikasi Android selain untuk menyalakan dan mematikan perangkat listrik juga
dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perangkat listrik apakah menyala atau
mati.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16 Menggunakan
Bahasa C. Bandung.
Dwi Febriansyah, Haris, Kuswara, Kaharudin. 2014. “Alat Kendali Lampu Rumah
Menggunakan Bluetooth Berbasis Android“. Jurnal Jurusan Teknik Informatika.
STMIK PalComTech, Palembang.
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
395
Ibrahim, K.F. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta.
Janu Anggoro, Dwi Atmojo, Riza Hafidlotul Ulya. 2011. Pengontrolan Peralatan
Listrik Jarak Jauh Menggunakan Remote Infrared. Tugas Akhir. Politeknik
Negeri Semarang.
Jati Wicaksono, Sofyan Farnandy. 2013. Pengontrol Delapan Peralatan Listrik Secara
Wireless RF. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Semarang.
https://bellcode.wordpress.com/2012/01/02/android-and-arduino-bluetoothcommunication/
(05 Februari 2015)
http://www.element14.com/community/thread/30004/l/using-bluetooth-with-arduino
(05 Februari 2015)
http://www.element14.com/community/people/neilk/blog/2014/07/14/mit-app-inventorcreating-android-app-to-control-arduino-via-bluetooth
(05 Februari 2015)
http://ilmulistrik.com/triac.html (04 Mei 2015)
http://blog.miarana.com/id/2015/01/adc-pada-mikrokontroler-avr.html
PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 | ISSN: 2477 – 2097
(04 Mei 2015)
396
Download