Dasar-dasar Logika 01 Modul ke: Pengantar Logika Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sejarah • Berkembang bersamaan dengan filsafat. Disebut juga cabang filsafat • Abad yunani kuno (5-2 SM): Zeno, Citium, Plato, Aristoteles, Socrates, Stoa, Thalles, dkk Kata ‘logika’ digunakan pertama kali oleh Zeno dan Citium. Dirumuskan oleh Plato, Socrates dan kaum Sofis. Lalu dikembangkan sebagai ilmu oleh Aristoteles. • Organon Aristoteles: – – – – – – Categoriae (pengertian-pengertian) De interpretatiae (keputusan-keputusan) Analitica Priora (silogisme) Analitica Posteriora (Pembuktian) Topica (perdebatan) De Sophisticis Elenchis (Kesalahan berpikir) Logika tradisional • Abad Islam-Arab (VI-XIII): Al Kindi, Al Farabi, Ibn Rusyd, Ibn Sina, Al Ghazali, dkk Tiga pandangan hukum Islam terhadap filsafat: Haram, dianjurkan, dan boleh • Abad pertengahan eropa (XIII-XV): Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus, dkk Æ logika modern • Abad Modern: Rene Descartes, Francis Bacon (induktif), Emanuel Kant (logika transedental), Bertrand Russell, dkk Definisi Logos = perkataan, sabda, akal “Penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar” (Logic and Languange of Education) “Hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir” (Munjid) “Ilmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran” (Thaib Thahir) “Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah” (Irving M Copi) • • • • • Pengetahuan (Knowledge) Ilmu (Science) Pikiran (think) Benar (true) Salah (False) Asas-asas Pemikiran Asas identitas (principium identitatis) Dasar dari semua pemikiran dan asas pemikiran. Proposisi itu benar maka benarlah ia Asas Kontradiksi (principium contradictoris) Pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya. Jika kita mengakui sesuatu itu bukan A, maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah A. Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah. Asas Penolakan kemungkinan ketiga (principium exclusitertii) Antara pengakuan dan pengingkaran kebenaran terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran merupakan pertentangan mutlak, karena itu di samping tidak mungkin benar keduanya, juga tidak mungkin salah keduanya. Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah Mencapai Kebenaran 1. Metode Induksi Cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Penalaran ini dimulai dari kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus dan terbatas diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Khusus/individual Khusus/individual Khusus/individual Khusus/individual Umum 2. Metode Deduksi Cara berpikir dari pernyataan bersifat umum, menuju kesimpulan bersifat khusus Khusus/individual Khusus/individual Umum Khusus/individual Khusus/individual Kategorisasi Logika Secara kualitas: Logika Naturalis Fitrah, natural Logika Ilmiah/artifisialis Dibentuk Secara metode Logika tradisional Aristoteles-Aristotelian Abad yunani kuno Logika modern Robert Bacon, dkk Abad Eropa XIII Secara Obyek Logika Formal Berfikir deduktif Logika minor Logika Material Berfikir induktif Logika mayor Terima Kasih Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc