PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA Pengantar Definisi tidak pernah dapat menampilkan dengan sempurna pengertian sesuatu yang dikandungnya. Logika mengantarkan kita ke arah pemahaman garis besar tentang suatu definisi. Logika mengantarkan kita terhadap pemahaman lebih lanjut mengenai sebuah definisi. Logika Dari bahasa Yunani : Logos (perkataan, alasan, uraian, pemikiran, yang harus memperhatikan kaidah-kaidah berpikir yang universal), Zeno dari Citium. Logika = Logos + Scientia : ilmu berpikir Logika=Mantiq: berkata atau berucap. Berpikir : kegiatan mental yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran. Logika : cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari azas-azas dan aturan-aturan penalaran agar dapat dihasilkan pengetahuan atau kebenaran. N. Driyakara: logika adalah ilmu pengetahuan yang memandang hukum-hukum susunan atau bentuk pikiran manusia yang menyebabkan pikiran dapat mencapai kebenaran. Nuril Huda: logika adalah ilmu yang mempelajari dan merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan praktis bagi mencapai kesimpulan yang valid dan pemecahan persoalan yang bijaksana. Ir. Poedjawijatna: logika adalah filsafat budi (manusia) yang mempelajari tehnik berpikir untuk mengetahui bagaimana manusia berpikir dengan semestinya. OBYEK LOGIKA Obyek: sesuatu yang merupakan bahan dari penelitian atau pembentuk pengetahuan. Obyek material: hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh disiplin ilmu. Cth: manusia, berpikir. Obyek formal: sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan tersebut, atau sudut dari mana obyek material tersebut disorot. Contoh: berpikir lurus dan tepat, atau menyorot manusia dari perspektif psikologi, sosiologi, antropologi. JENIS LOGIKA Logika naturalis Kemampuan berlogika merupakan bawaan kodrat. Manusia melakukan aktifitas berlogika tapi tidak menyadari ia sedang mempraktekkan aturan-aturan berpikir. Logika artifisial Dari segi bentuk dan isinya, logika artifisial terbagi menjadi logika material dan logika formal. Logika formal dapat terbagi menjadi logika tradisional dan modern. Logika tradisional mempelajari asas dan aturan penyimpulan yang sah, seperti silogisme dan logika induktif. Logika modern mengkaji logika dengan lingkup yanglebih luas. PEMBAGIAN LOGIKA Logika makna luas dan logika makna sempit. Dalam arti luas logika digunakan untuk menyebut 3 cabang filsafat, yaitu logika simbolis, epistemologi, dan metodologi. Dalam makna sempit, istilah logika semakna dengan logika induktif. Logika deduktif dan logika induktif Logika deduktif dan induktif merupakan ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dengan berpangkal dari kesimpulan (hal umum) atau sesuatu yang khusus. Logika formal dan logika material. Logika murni dan logika terapan. Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan dimaksud. Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, contoh: logika ilmu hayat bagi biologi, logika sosiologi bagi sosiologi. Logika filsafati dan logika matematik. SEJARAH LOGIKA Perkembangan Logika di zamanYunani Tokoh-tokoh: Aristoteles, Theopratus, Porphyrius. Aristoteles: memiliki karya tentang filsafat yang disebut dengan organon. Organon merupakan himpunan 6 buah naskah karya Aristoteles yang berbicara tentang penalaran, terdiri dari: categories, on intepretation, prior analyties, posterior analyties, topics, dan sophistical refutations. Aristoteles membagi ilmu pengetahuan dalam 3 golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis, produktif, dan teoritis. Logika pada masa itu dikenal dengan nama analitika dan dialektika. Theopratus mengembangkan aliran peripatetik, diantara berbicara tentang pengertian yang mungkin dan sifat asasi dari setiap kesimpulan. Perkembangan Logika pada zaman Islam Tokoh-tokoh: Said bin Jakub Al-Dimsyiki, Abu abdillah Al- Khawarizmi, Ahmad Ibnu Taimiah, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, AlDuwani, Al-Akhdhari, dll. Perkembangan kajian logika pada zaman Islam banyak diwarnai dengan kegiatan menyalin dan mengadopsi karya Aristoteles. Al-Khawarizmi sebagai contoh: telah menyusun dan menciptakan aljabar. Ibnu Sina menghasilkan karya yang bernama Asyiffa yang memuat kajian tentang logika. Perkembangan Logika di Barat Tokoh-tokoh: Petrus Hispanus, Leibniz, Leonhard Euler, John Stuart Mill, George Boole, Augustus de Morgan, John Venn. Petrus Hispanus menyusun pelajaran logika dalam bentuk sajak yang dikumpul menjadi satu dan dikenal dengan sebutan summulae. John Stuart Mill mempertemukan kajian tentang sistem induksi dan deduksi. Leibniz menganjurkan mengganti pernyataan dengan simbol-simbol agar sifatnya lebih umum dan mudah dianalisis. John Venn melahirkan diagram venn untuk menggambarkan hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme. MANFAAT LOGIKA Melatih jiwa dan memperhalus jalan pikiran. Mendidik kekuatan berpikir dan mengembangkannya dengan sebaik mungkin sehingga akan mampu berpikir cepat, cermat, komprehensif, dan akurat. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan obyektif. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan. Manfaat Logika Meningkatkan daya nalar. Pengembangan diri sebagai manusia (rasionalitas). Sikap kritis (kecenderungan batin untuk mempertimbangkan sedalam-dalamnya setiap gagasan yang dijumpai). Ruang Lingkup Logika Illustrasi : dokter vs dukun. Ruang lingkup logika : menyelidiki secara rasional tentang penalaran. Dalam logika, tidak hanya menerapkan penalaran dalam penyelidikannya, tetapi penalaran itu sendiri menjadi objek penyelidikannya. Logika mempelajari, mengkaji, menyelidiki penalaran. Logika dan Bahasa Bahasa : alat untuk mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran. Hal yang diungkapkan oleh manusia, tidak semuanya berupa pikiran, tetapi juga perasaan, emosi serta harapan. Beberapa fungsi bahasa : fungsi ekspresif, fungsi komunikatif, fungsi deskriptif, fungsi argumentatif. Perlunya Logika Logika sebagai ilmu akan membawa manusia kepada prinsip pemikiran yang benar. Dengan mempelajari logika, akan meningkatkan kemampuan penalaran, sehingga dapat membedakan benar dan salah. Dengan mempelajari logika, akan menyadarkan kita agar waspada terhadap bukti dan alasan yang diajukan. Membantu untuk bersifat kritis. Perlunya Logika Mampu memahami arti atau perbendaharaan kata dari setiap tulisan, ucapan. Logika menyadarkan kita akan adanya perwujudan arti dalam kata-kata/bahasa, sehingga kita lebih cemat dalam penggunaan bahasa. Lebih mudah dalam membuat metode pokok dari prosedur ilmiah TUGAS I Mengumpulkan pengertian/arti/definisi logika Mencari fungsi/manfaat logika Mengapa orang membutuhkan logika, padahal dia telah memiliki kemampuan berpikir? SEKIAN DAN TERIMA KASIH