persentasi kelompok 4

advertisement
ELEMEN PENGIKAT SAMBUNGAN PERMANEN
( PENGELASAN & PENYOLDERAN )
ANGGOTA KELOMPOK 4
ELEMEN MESIN ( LAS & SOLDER )
LAS
SOLDER
ELEMEN MESIN ( LAS & SOLDER )
PENGERTIAN
RUANG LINGKUP
KERJA LAS
KLASIFIKASI
PROSES
REAKSI KIMIA
PROSES LAS
PERUBAHAN
SIFAT
JENIS LAS
JENIS
SAMBUNGAN
LAS
JENIS JENIS
PENGELASAN
K3
WATCH THIS !!
ELEMEN MESIN ( LAS & SOLDER )
PENGERTIAN
JENIS - JENIS
BAHAN
PENGALIR
WATCH THIS !!
TEKNIK
PENYOLDERAN
PENGERTIAN LAS
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan
atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses
difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang
disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi
ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah
pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun
kelemahan yang paling utama adalah terjadinya
perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga
terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan
yang dilas.
PENGERTIAN LAS
KLASIFIKASI PROSES LAS
Sambungan las adalah ikatan dua buah logam
atau lebih yang terjadi karena adanya proses difusi
dari logam tersebut. Proses difusi dalam sambungan
las dapat dilakukan dengan kondisi padat maupun
cair. Dalam terminologi las, kondisi padat disebut
Solid state welding (SSW) atau Presure welding dan
kondisi cair disebut Liquid state welding (LSW) atau
Fusion welding.
KLASIFIKASI PROSES LAS
Proses SSW biasanya dilakukan dengan tekanan
sehingga proses ini disebut juga Presure welding Presure
welding. Proses SSW memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya adalah dapat menyambung dua buah
material atau lebih yang tidak sama, proses cepat,
presisi, dan hampir tidak memiliki daerah terpengaruh
panas (heat affected zone / HAZ).
LSW merupakan proses las yang sangat populer di
kalangan masyarakat kita, sambungan las terjadi karena
adanya pencairan ujung kedua material yang disambung.
REAKSI KIMIA SELAMA PROSES LAS
Dalam proses LSW bagian dari logam yang dilas harus
dipanasi sampai mencair. Pemanasan logam dengan
temperature yang sangat tinggi ini dapat megakibatkan
terjadinya reaksi kimia antara logam tersebut dengan Oksigen
dan Nitrogen yang ada dalam udara. Jika selama proses las
cairan logam las (welding pool) tidak dilindungi dari pengaruh
udara, maka logam akan bereaksi dengan Oksigen dan
Nitrogen membentuk Oxides dan Nitrides yang dapat
menyebabkan logam tersebut menjadi getas dan keropos
karena adanya kotoran (slag inclutions)
PERUBAHAN SIFAT LOGAM SETELAH
PROSES PENGELASAN
Pencairan logam saat pengelasan menyebabkan
adanya perubahan fasa logam dari padat hingga mencair.
Ketika logam cair mulai membeku akibat pendinginan cepat,
maka akan terjadi perubahan struktur mikro dalam deposit
logam las dan logam dasar yang terkena pengaruh panas
(Heat affected zone/HAZ). Struktur mikro dalam logam lasan
biasanya berbentuk columnar, sedangkan pada daerah HAZ
terdapat perubahan yang sangat bervariasi.
Perubahan ini mengakibatkan perubahan pula sifatsifat logam dari sebelumnya. Struktur mikro pearlite memiliki
sifat liat dan tidak keras, sebaliknya martensite mempunyai
sifat keras dang etas. Biasanya keretakan sambungan las
bearsal dari struktur mikro ini.
PERUBAHAN SIFAT LOGAM SETELAH
PROSES PENGELASAN
Perlakuan Panas Logam Las
Distribusi Temperatur Saat Pengelasan
PERUBAHAN SIFAT LOGAM SETELAH
PROSES PENGELASAN
RUANG LINGKUP PEKERJAAN LAS
Industri manufaktur tidak dapat terlepas dari
penyambungan logam. Penyambungan logam dilakukan
dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah untuk membuat
suatu barang yang tidak mungkin dilakukan dengan teknik
lain, memudahkan pekerjaan, serta dapat menekan biaya
produksi.
Proses penyambungan logam yang banyak digunakan
dalam industri manufaktur adalah las. Pengelasan logam
merupakan pilihan yang cukup tepat. Pengelasan tidak
membutuhkan waktu lama, konstruksi ringan, kekuatan
sambungan cukup baik, serta biaya relatif murah.
JENIS LAS
Las Karbid (las Otogen) Yaitu pengelasan yang menggunakan
bahan pembakar dari gas oksigen (zat asam) dan gas
acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya
untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder,
seperti; pagar besi,teralisdansebagainya
Las Listrik (Las Lumer) Yaitu pengelasan yang menggunakan
energi listrik. Untuk pengelasannyaMdiperlukan pesawat las
yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel
dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan satu kabel
yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las /
elektrode las.
JENIS SAMBUNGAN LAS
Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian
benda logam, seperti dapat dilihat dalam berikut:
JENIS SAMBUNGAN LAS
Keterangan :
a. sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan
disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung
pada kedua ujungnya.
b. sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan
disambung membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut
tersebut.
c. sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan
disambung saling menumpang (overlapping) satu sama lainnya.
d. sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada
bagian yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik.
e. sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua
bagian yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada
kedua ujung bagian tekukan yang sejajar tersebut.
JENIS - JENIS PENGELASAN
Las jalur (fillet weld), digunakan untuk mengisi tepi
pelat pada sambungan sudut, sambungan tumpang,
dan sambungan T dalam gambar berikut, logam
pengisi digunakan untuk menyambung sisi melintang
bagian yang membentuk segitiga siku-siku.
JENIS - JENIS PENGELASAN
Las alur (groove welds), ujung bagian yang akan disambung
dibuat alur dalam bentuk persegi, serong (bevel), V, U, dan J
pada sisi tunggal atau ganda, seperti dapat dilihat dalam
gambar di bawah, pengisi digunakan untuk mengisi
sambungan, yang biasanya dilakukan dengan pengelasan
busur dan pengelasan gas.
JENIS - JENIS PENGELASAN
Las sumbat dan las slot (plug and slot welds), digunakan untuk
menyambung pelat datar seperti dapat dilihat dalam gambar
di bawah, dengan membuat satu lubang atau lebih atau slot
pada bagian pelat yang diletakkan paling atas, dan
kemudian mengisi lubang tersebut dengan logam pengisi
sehingga kedua bagian pelat melumer menjadi satu.
JENIS - JENIS PENGELASAN
Las titik dan las kampuh (spot and seam welds), digunakan untuk
sambungan tumpang seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah.
Las-an titik adalah manik las yang kecil antara permukaan lembaran
atau pelat. Las-an titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi listrik.
Las-an kampuh hampir sama dengan las-an titik, tetapi las-an kampuh
lebih kontinu dibandingkan dengan las-an titik.
JENIS - JENIS PENGELASAN
Las lekuk dan las-an rata (flange and surfacing welds), Las-an lekuk
dibuat pada ujung dua atau lebih bagian yang akan disambung,
biasanya merupakan lembaran logam atau pelat tipis, paling sedikit
satu bagian ditekuk. Las-an datar tidak digunakan untuk menyambung
bagian benda, tetapi merupakan lapisan penyakang (ganjal) logam
pada permukaan bagian dasar
KESELAMATAN KERJA LAS
1. Radiasi dari busur sangat berbahaya terhadap mata, busur mengeluarkan sinar
infra merah dan ultra violet yang dapat merusak mata dan kulit. Helm las yang
dilengkapi dengan kaca gelap dapat melindungi mata dan Apron melindungi kulit dari
sengatan sinar.
2. Percikan las yang panas akan berbahaya bila kena tangan dan kaki terbuka begitu
juga dengan sepatu yang mudah terbakar. Oleh sebab itu sarung tangan dari kulit,
dan penutup dada dari kulit serta sepatu dari kulit dianjurkan dipakai pada waktu
mengelas.
3. Hindari menggoreskan elektrode pada material yang akan dilas apabila didekat
kita ada orang lain yang tidak menggunakan penutup mata penahan sinar busur listrik.
4. Asap pengelasan dapat membahayakan orang yang menghirupnya oleh sebab itu
ventilasai pada waktu mengelas harus terbuka .
5. Tersengat listrik kemungkinan dapat terjadi, hati hati jangan sampai lantai, sarung
tangan basah dan gunakan peralatan yang terisolasi.
6. Bahaya tersengat panas juga merupakan hal yang harus dihindari oleh karena itu
hindari memegang benda yang dilas dengan tangantanpa sarung tangan.
PERALATAN K3
WATCH THIS !!
PENGETIAN SOLDER
Sambungan solder merupakan penyambungan dari
logam (besi, baja, tembaga, kuningan, seng dan baja
paduan) dengan pewngkatan oleh bahan tambah yang
dicairkan, dimana titik cair bahan tambah lebih rendah
dari titik cair logam yang disambungkan.
Untuk sambungan yang membutuhkan kekuatan,
kerapatan dan ketahanan terhadap korosi maka
permukaan logam yang akan disolder harus benar-benar
dibersihkan. Pada permukaan logam juga ditambahkan
bahan pengalir untuk membantu pengaliran bahan
tambah ke seluruh permukaan bidang yang dlsolder.
JENIS – JENIS PENYAMBUNGAN
1. Penyolderan Lunak (Patri)
Penyolderan lunak digunakan pada semua logam terutama untuk logamlogam tipis dengan beban ringan serta kedap udara dan air.
Contoh pemakaian:
- Pelat-pelat pendingin pada kendaraan
- Tangki air/minyak
- Wadah/kotak peralatan
- Instalasi pipa tekanan rendah
- Sambungan kabel
- Talang air dan tutup atap
- ¾ Penyambungan logam yang dilapisi seng
JENIS – JENIS PENYAMBUNGAN
2. Penyolderan Keras
Penyolderan keras lebih sering digunakan untuk penyambungan pelatpelat dari logam berat dan menerima beban yang besar.
Contoh pemakaian:
- Flens pada pipa
- Instalasi pipa tekanan besar
- Penyangga dan rangka kendaraan
- Tangki uap
- Peralatan dari logam keras
- Konstruksi dari alat-alat ringan
BAHAN PENGALIR (FLUKS)
Untuk memperoleh hasil penyambungan yang
sempurnah maka permukaan logam yang akan disambung
harus benar-benar bersih. Karat atau debu-debu pada
permukaan logam akan menghambat aliran bahan tambah.
Untuk memudahkan pengaliran bahan keseluruh permukaan
penyambungan, digunakan bahan pengalir yang berfungsi
menghilangkan karat dan memudahkan pengaliran bahan
tambah. Bahan ini diberikan pada seluruh permukaan yang
akan disolderan.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan Batang /Kawat Penyolderan menggunakan
bahan tambah (biasanya tembaga)berupa batang yang
dipanaskan. Lebih sesuai untuk penyolderan lunak.
Membutuhkan bahan pengalir, serta lebih sering untuk
pekerjaan tunggal dengan bagian-bagian yang kecil.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan Busur Api Bahan tambah dicairkan dengan
busur api dari peralatan solder atau gas asetilen.
Membutuhkan bahan pengalir. Pemakaian pada penyolderan
lunak dank Keras, serta sesuai untuk pekerjaan tunggal.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan Celup Untuk penyolderan lunak atau keras.
Bahan tambah dalam bentuk cair ditempatkan pada
sebuah bak. Bisa juga bahan tambahnya berupa larutan
garam yang dipanaskan. Logam yang akan disolder
dicelupkan kedalam bak.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan dalam Oven Bagian logam yang akan disolder
dipersiapkan, demikian pula bak garamnya. Kemudian
dilewatkan kedalam oven yang memberi panas terus-menerus
dengan pengurangan gas disekelilingnya, tanpa penambahan
bahan pengalir.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan Tahanan dan Induksi Bagian bahan yang
akan disolder bersama bahan tambah dan bahan
pengalir dipanaskan dengan gulungan induksi listrik.
Sangat sesuai dan menghemat waktu untuk pengerjaan
masal dengan ban berjalan.
TEKNIK PENYOLDERAN
Penyolderan Sinar Panas dipanaskan dari sinar lampu
Halogen ( Daya sekitar 150-4000W) yang difokuskan lensa
cekung. Daerah panas yang dihasilkan mencapai diameter 15
mm. Metode ini sangat cocok untuk penyolderan benda-benda
teknik yang presisi dan peralatan listrik.
WATCH THIS !!
Download