Sifat Data Statistik a. Nilai Relatif / Nilai Sementara ( Relative Value ) Adalah nilai yang ditunjukan oleh angka atau bilangan itu sendiri. Contoh : Nilai relative dari bilangan 7 adalah bilangan 7 itu sendiri. Nilai relative dari bilangan 53 adalah bilangan 53 itu sendiri. b. Nilai Nyata ( True Value ) Adalah daerah tertentu dalam suatu daerah angka, yang diwakili oleh nilai relative. Contoh : Nilai nyata dari angka 7 adalah daerah antara ( 7 – 0.5 ) sampai dengan ( 7 – 0.5 ), jadi nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antara 6.5 – 5-5………………0.5. c. Data Stastistik memiliki Batas Bawah relative, Batas Atas Relatif, Batas Bawah Nyata, Batas Atas Nyata. Contoh : 1.) kita memiliki bilangan 10 -14 bilangan 10 itu disebut batas bawah relative. Bilangan 14 kita sebut batas atas relative. Batas bawah nyatanya adalah 10 – 0.5 = 9.5 sedangkan batas atas nyatanya adalah 14 + 0.5 = 14,50. selanjutnya, bilangan 10 -14 itu kita sebut nilai relative, sedang 9,5 – 14,5 kita sebut nilai Nyata. 2.) kita memiliki bilangan 30 bilangan 30 ini batas bawah nyatanya ( over limit ) = 30 – 0,5 = 29,5 batas atas Nyatanya ( upper limit ) = 30 + 0,5 =30,5. nilai nyatanya ( True value ) = 29,5 – 30,5. d. Data Statistik memiliki Nilai Tengah atau titik tengah (midpoint), yang dimaksud dengan nilai tengah dari sederetan bilangan yang terletak di tengah – tengah deretan bilangan tersebut. Contoh : 1.) deretan bilangan 3 4 5 6 7 nilai tengahnya = 5, sebab bilangan 5 tersebut merupakan bilangan yang berada di tengah – tengah deretan bilangan tersebut. 2.) Data kelompokan 20 – 24 nilai tengahnya = ( 20 + 24 ) : 2 = 22 sebab bilangan 22 adalah bilangan 22 adalah bilangan yang terletak di tengah – tengah deretan bilangan 20 21 22 23 24. e. Data Statistik sebagi data angka, dalam proses penghitungannya tidak mengunkan sistim pecahan, melainkan system decimal ( system perpuluhan) Contoh : 1.) Pecahan ½ harus di ubah menjadi 0.50 2.) Pecahan 3/8 harus di ubah menjadi 0,375 3.) Pecahan 15/ 72 harus di ubah menjadi 0,2083333 4.) Pecahan 1/6 harus di ubah menjadi 0,1666666 f. Data Statistik sebagasi data angka, dalam proses penghitunganya system pembulatan angka terentu. Dalam hubungan ini, perlu dikemukakan bhwa walaupun dalam pembulatan angka yang terletah dibelakang tanda decimal tidak selalu sama, namun pada dasarnya pembultn tersebut dilakukan sampai dengan tiga buah angka dibelakang tanda decimal, dengan catatan: 1.) jika setelah tiga angka di belakang tanda decimal ( tanda koma ) terdapat bilangan yang besarnya 50 atau kurang dari 50, maka bilangan yang besarnya kurang dari 50 it diangap = 0, dan bilangan 0 itu ditambah kepada blangan nomor tiga yang terletak di belakang tanda decimal Contoh : a) 0,11223344 dibulaykan menjadi 0,112 b) 0,85645385991 dibulatkan menjadi 0,856 2.) Jika setelah tiga angka di belakang tanda decimal tersebut bilangan yang besarnya 51 atau lebih dari 51,maka bilangan 51 atau bilangan yang besarnya lebih dari 51 itu dianggap =1 dan bilangan 1 itu ditambah kepada bilangan nomor tigaa yang terletak di belakang tanda decimal. Contoh : a) 0,2916994 dibulatkan menjadi 0,292 b) 0,85673212 dibulatkn menjadi 0,857