BAB I - PPID Kota Padang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG.
Sesuai dengan amanat Undang - Undang Nomor 25 Tahun
2004
tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional,
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara
Penyusunan Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang merupakan penjabaran visi, misi dan program
kepala daerah. Dari dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan
daerah yang tertuang dalam RPJMD ini kemudian dijadikan
pedoman dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja
Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis
SKPD adalah
dokumen perencanaan satuan kerja perangkat
daerah untuk periode 5 (lima) tahun dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Renstra SKPD merupakan tanggungjawab Kepala SKPD yang
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
SKPD.
1
Penyusunan
Renstra-SKPD
Bagian
Hukum
Sekretariat
Daerah Kota Padang berpedoman pada Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2009-2014 dan
diselaraskan
dengan
program
pembangunan
yang
menjadi
prioritas Kepala Daerah sebagaimanana tertuang dalam RPJMD
Kota Padang namun dengan tetap mendasarkan pada tugas dan
fungsi Bagian Hukum serta memperhatikan program dan kegiatan
yang telah dicapai sebelumnya termasuk permasalahan/kendala
yang dihadapi.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai salah satu Unit Satuan
Kerja Perangkat Daerah perlu menyusun Renstra SKPD sebagai
dokumen perencanaan kegiatan.
Dalam Ketentuan Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4) UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa RenstraSKPD disiapkan dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM
Daerah, sedangkan rancangan RPJM Daerah disusun dengan
menggunakan rancangan Renstra SKPD dan berpedoman pada
RPJP Daerah. Dengan demikian dokumen Renstra-SKPD tidak bisa
dipisahkan dari keberadaan 2 (dua) dokumen yang lain yaitu RPJP
Daerah dan RPJM Daerah.
Adapun secara substansi Renstra-SKPD juga terkait dengan
perencanaan sebelumnya dalam artian merupakan perencanaanperencanaan yang telah ada.
2
1.2. LANDASAN HUKUM
1.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi
Sumatera Tengah;
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ;
3.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 ;
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional ;
5.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
79
Tahun
2005
tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah ;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9.
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang Tahun
2004-2020;
3
10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan tata Keja Sekretariat daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun
2014-2019;
12. Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub
Bagian pada Sekretariat Daerah;
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
:
Maksud
disusunnya
Renstra
SKPD adalah sebagai
pedoman perencanaan atau dasar pelaksanaan kegiatan
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang serta
memberikan arah kebijakan, program dan kegiatan
yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan.
Tujuan
:
Tujuan
disusunnya
mengoptimalkan
Renstra
peran
SKPD
untuk
Hukum
Sekretariat
Daerah Kota Padang dalam pencapaian
visi, misi,
Pemerintah Kota
Bagian
adalah
sesuai dengan tugas dan fungsi
Bagian Hukum agar selaras dengan program prioritas
Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD.
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
4
1.4. Sistematika Penulisan
BAB
II
GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2. Sumber Daya Bagian Hukum
2.3. Kinerja Pelayanan Bagian Hukum
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bagian Hukum
BAB
III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Sumbar
3.4.
Telaahan
RTRW
dan
Kajian
Lingkungan
Hidup
Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB
IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
4.3. Strategi Dan Kebijakan
BAB
V
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
KINERJA,
KELOMPOK
SASARAN,
DAN
INDIKATOR
PENDANAAN
INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
BAB VII
PENUTUP
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM
2.1.
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Bagian
Hukum
Sekretariat
Daerah
Kota
Padang
dibentuk
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 13 Tahun 2012 .
Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub
Bagian pada Sekretariat Daerah, Bagian Hukum mempunyai Tugas Pokok
menyusun program, melaksanakan, membantu perumusan kebijakan,
penyusunan pedoman, mengkoordinasikan pelaksanaan perumusan
Peraturan Perundang-undangan, telaahan hukum, bantuan hukum dan
dokumentasi hukum.
Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
tersebut,
Bagian
Hukum
mempunyai fungsi:
a. penelaahan dan pengevaluasian pelaksanaan Peraturan Perundangundangan dan penyiapan bahan rancangan Peraturan Daerah;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan dan melakukan
dokumentasi hukum;
c. pengkoordinasian perumusan Peraturan Daerah dan Keputusan
Kepala Daerah;
d. melakukan pemberian bahan pertimbangan dan bantuan hukum
kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah yang timbul;
6
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan masingmasing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian. Bagan
Susunan Organisasi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang
adalah sebagai berikut :
BAGIAN HUKUM
SUB BAGIAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SUB BAGIAN
BANTUAN HUKUM
SUB BAGIAN
DOKUMENTASI HUKUM
Sub Bagian Perundang-undangan
Sub
Bagian
Perundang-undangan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan perumusan rancangan peraturan perundangundangan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Penjabaran tugas Sub Bagian Perundang-undangan adalah :
a. menghimpun, mempelajari dan mengolah data dan informasi
yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan
serta
menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman
dan petunjuk teknis di bidang peraturan perundang-undangan;
b. menginventarisasi
permasalahan-permasalahan
yang
berhubungan dengan bidang peraturan perundang-undangan
dan menyiapkan bahan petunjuk dan pemecahan masalah;
7
c.
menyiapkan Rancangan Produk Hukum Pemerintah Daerah yang
terdiri dari
peraturan Daerah, Keputusan Walikota, Keputusan
Bersama Walikota, Surat Keputusan Walikota dan Instruksi;
d. melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait
sesuai
dengan
bidang tugasnya dalam
rangka peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan pemerintah
daerah;
e. mempelajari pedoman dan petunjuk di bidang penelitian,
pengolahan data Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
yang berhubungan dengan tugas pemerintah daerah;
f.
memantau perkembangan hukum dan peraturan perundangundangan yang menyangkut pemerintah daerah serta melakukan
penelitian, pengkajian serta penelaahan produk hukum;
g. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Perundang- undangan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Sub Bagian Bantuan Hukum
Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan
dalam penyelesaian masalah hukum dan pelayanan bantuan hukum.
Penjabaran tugas Sub Bantuan Hukum adalah :
a. mencari,
mengumpulkan,
menghimpun
dan
mempelajari
peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis dan bahan lainnya serta mengolah data dan
informasi yang berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum;
b. mengiventarisasi
permasalahan-permasalahan
yang
berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum dan menyiapkan
bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis
8
di Bidang Bantuan Hukum serta bahan
petunjuk pemecahan
masalah;
c.
melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait
sesuai dengan bidang tugas;
d. mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan data yang
berhubungan dengan penyelesaian sengketa pidana, perdata;
e. menyiapkan bahan konsultasi dengan instasi lain dalam rangka
penyelesaian sengketa pidana atau perdata;
f.
mempelajari, meneliti dan menyelesaikan perkara atau sengketa
dengan Surat Gugatan yang ditujukan kepada Pemerintah
Daerah dan Pegawai dalam lingkungan Pemerintah Daerah yang
tersangkut Perkara dalam kedinasan;
g. memberikan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan
kepada Pegawai lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut
perkara kedinasan;
h. menyiapkan bahan dalam rangka penyuluhan hukum dan
Peraturan Perundang-undangan yang menyangkut bidang tugas
Pemerintah Daerah;
i.
menyiapkan konsep Surat Kuasa untuk mewakili Pemerintah
Daerah atau Pegawai dilingkungan
Pemerintah Daerah dalam
menyelesaiakan perkara;
j.
mengikuti
perkembangan
hukum
yang menyangkut
tugas
Pemerintah Daerah;
k. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Bantuan Hukum;
l.
melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9
Sub Bagian Dokumentasi Hukum
Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melakukan
dokumentasi dan publikasi produk-produk hukum, menerbitkan
Lembaran Daerah, serta mengatur penyebaran dokumen hukum.
Penjabaran tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum adalah :
a. melaksanakan
administrasi,
penatausahaan
keuangan,
program
peralatan,
atau
kegiatan,
perlengkapan
aset,
kepegawaian, dokumentasi dan arsip di lingkup Bagian Hukum.
b. mencari,
mengumpulkan,
menghimpun
dan
mempelajari
peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis
serta mengolah data dan informasi yang
berhubungan dengan bidang Dokumentasi Hukum;
c.
menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan
petunjuk teknis di bidang Dokumen Hukum;
d. menginventarisasi
permasalahan-permasalahan
yang
berhubungan dengan bidang Dokumen Hukum dan menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah;
e. melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi terkait
sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka pelaksanaan
tugas;
f.
melakukan
pencatatan,
statistik
dan
kartotik
dibidang
perundang-undangan;
g. melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan pengambilan bahanbahan Dokumentasi Hukum;
h. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
sistim jaringan Dokumen dan Informasi Hukum;
i.
menyiapkan bahan dalam rangka mengundangkan peraturan
daerah dalam Lembaran Daerah;
10
j.
mengumpulkan atau menghimpun dan memperbanyak produkproduk hukum yang berhubungan dengan tugas Pemerintah
Daerah;
k. menyiapkan bahan dan produk-produk hukum dalam rangka
mempublikasikan
segala
peraturan
perundang-undangan
menyangkut tugas Pemerintah Daerah dan produk hukum
lainnya;
l.
membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Dokumentasi Hukum;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.2 SUMBER DAYA BAGIAN HUKUM
a. Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan tugas, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Padang didukung oleh pegawai berjumlah 16 0rang
Secara rinci data pegawai di Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Padang dapat dibagi sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
NO.
GOLONGAN
JUMLAH (ORANG)
1.
Golongan IV
1
2.
Golongan III
3.
Golongan II
3
4.
Golongan I
-
12
11
Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO.
PENDIDIKAN
JUMLAH (ORANG)
1.
S2
2
2.
S1
10
3.
Sarjana Muda/D3/D2
2
4.
SLTA/Sederajat
2
5.
SLTP/Sederajat
-
6.
SD
-
Tabel 3. Jumlah Jabatan Struktural menurut Eselon.
N
O.
JABATAN
1.
2.
ESELON
III A
IV A
Kepala Bagian
1
-
Kepala Sub Bagian
-
3
b. Perlengkapan/Aset
Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung aktivitas Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang terus diupayakan
bertambah sesuai dengan kebutuhan. Adapun sarana prasarana
yang dimiliki, antara lain :
NO.
JENIS
JUMLAH
1.
Kendaraan Dinas Roda 4 (Mobil)
1
2.
Kendaraan Dinas Roda 2 (Sepeda Motor)
7
3.
Mesin Ketik Manual
2
4.
Lemari Besi
6
12
5.
Rak Besi
2
6.
Filling Besi
3
7.
Lemari Kaca
1
8.
Lemari Kayu
6
9.
Meja Rapat
1
10.
Kursi Tamu
1
11.
Kursi Putar
6
12.
Kursi Biasa
30
13.
Meja Biro
16
14.
Lemari Es
1
15.
Televisi
2
16.
Komputer
6
17.
Lap Top
7
18.
Scaner
1
19.
Printer
7
20.
UPS
4
21.
Proyektor
1
22.
Camera
1
Untuk melaksanakan program dan kegiatan masing-masing sub
bagian,
Bagian
Hukum
Sekretariat
Daerah
Kota
Padang
memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Padang.
2.3
KINERJA PELAYANAN BAGIAN HUKUM
Pelayanan
yang
diselenggarakan
Bagian
Hukum
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan perundang-undangan
Pelayanan
perundang-undangan
diselenggarakan
dalam
rangka terciptanya produk hukum daerah yang aspiratif dan
13
akomodatif. Pelayanan perundang-undangan secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun Program Legislasi Daerah Kota Padang dengan
berkoordinasi dengan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota
Padang;
b. Melakukan penelitian dan pengoreksian produk hukum
daerah yang disampaikan SKPD terkait;
c. menghimpun
dan
perundang-undangan
mengumpulkan
yang
data
peraturan
berhubungan
dengan
penyusunan peraturan daerah;
d. pengharmonisasian
pembulatan,
pemantapan
konsepsi
produk hukum;
e. Melakukan pembahasan produk Hukum daerah dengan
SKPD pemrakarsa dan SKPD terkait;
f. Melaksanakan koordinasi dengan DPRD Kota Padang dalam
penyusunan Prolegda Kota Padang
g. Melaksanakan rapat pembahasan bersama DPRD Kota
Padang mengenai Ranperda yang diusulkan Pemerintah
Kota dan Ranperda Inisiatif DPRD.
h. Melaksanakan pelayanan penomoran dan pengundangan
produk hukum daerah yang telah ditandatangani Walikota.
2. Pelayanan Bantuan Hukum.
a. Menyiapkan kajian hukum guna memberikan pertimbangan
hukum yang akan diambil oleh Kepala Daerah terkait
dengan permasalahan hukum;
b. Melaksanakan penyuluhan hukum kepada mayarakat dalam
upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat;
c. pengelolaan data yang berhubungan dengan bantuan
hukum;
14
d. penginvetarisasian permasalahan hukum di lingkungan
Pemerintah Daerah;
e. memfasilitasi
penyelesaian
permasalahan
hukum
dari
seluruh SKPD;
f. penyiapan bahan pemberian perlindungan hukum dalam
rangka pelaksanaan tugas kepada pegawai di lingkungan
Pemerintah Daerah;
3. Pelayanan Dokumentasi Hukum.
Pelayanan
Dokumentasi
Hukum
diselenggarakan
dalam
rangka tersediannya sarana informasi hukum yang berkualitas.
Pelayanan Dokumentasi Hukum secara umum adalah sebagai
berikut :
a. pengelolaan
dan
mendokumentasikan
produk
hukum
daerah;
b. penyiapan bahan pengundangan Peraturan Daerah dan
Peraturan
Walikota
untuk
didokumentasikan
serta
menerbitkan Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
c. pelaksanaan
administrasi
dan
penataan
dokumentasi
hukum;
d. penyusunan dan pengolahan Sistem Jaringan Dokumentasi
dan Informasi Hukum;
e. penyebaran produk hukum;
f. Melakukan pelayanan peminjaman buku dan peraturan
perundang-undangan
kepada
SKPD/Instansi
dan
masyarakat;
15
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
BAGIAN HUKUM.
Berangkat dari visi dan misi pembangunan Daerah Kota Padang
dalam bidang hukum dan memperhatikan prioritas pembangunan
daerah, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kota Padang Tahun 2009-2014 pengembangan produk hukum,
penegakan hukum dan mewujudkan budaya hukum masyarakat
telah dicapai beberapa kemajuan.
Dalam masa jabatan Walikota hasil pemilihan kepala daerah tahun
2009-2014 telah dihasilkan berbagai produk hukum daerah, dalam
bentuk Peraturan Daerah sebanyak 70
Peraturan Walikota sebanyak 236, dan
Keputusan Walikota sebanyak 2.309
Keberhasilan dalam membentuk Peraturan Daerah dan Peraturan
Walikota sebagai bentuk produk hukum yang bersifat pengaturan
pada dasarnya diupayakan untuk pencapaian visi dan misi
pembangunan daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Padang Tahun 2004-2020.
Walaupun berbagai produk hukum daerah telah dihasilkan, namun
beberapa
permasalahan
masih
menjadi
tantangan
dalam
pembangunan hukum terutama dalam pembentukan Peraturan
Daerah, dimana rancangan peraturan daerah tersebut pada
umumnya dibuat tanpa melalui kajian akademis, sesuai dengan
amanat
Undang-Undang
Pembentukan
Peraturan
Nomor
12
Tahun
Perundang-undangan
2011
agar
tentang
suatu
Rancangan Peraturan daerah agar disertai penjelasan atau Kajian
Naskah Akademik.
16
Seharusnya materi yang diatur dalam ranperda telah melalui
pengkajian dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademis,
tapi kenyataannya pada umumnya Naskah Akademis lahir setelah
adanya Ranperda, karena sebagai syarat untuk adanya Ranperda
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun
2011 tersebut. Untuk masa yang akan datang diharapkan agar
setiap penyusunan Ranperda didahului dengan kajian akademis,
berdasarkan kajian tersebut baru lahir suatu Ranperda.
Dalam hal penyebaran informasi hukum masih belum optimal,
karena belum didukung oleh sarana dan prasarana seperti
teknologi berbasis internet (website) dan kurangnya nya sumber
daya aparatur khususnya yang mempunyai latar belakang
pendidikan dibidang komputer.
Untuk masa yang akan datang perlu upaya peningkatan dalam
menghasilkan produk hukum yang baik dan berkualitas, melalui
keterlibatan
masyarakat,
pegkajian
akademis,
pembinaan
sumberdaya aparatur perancang peraturan perundang-undangan
peningkatan budaya hukum masyarakat juga perlu dioptimalkan
melalui penyuluhan hukum dan sosialisasi produk hukum, dan
melengkapi sarana dan prasarana.
17
BAB III
ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan
atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah
karena dampaknya yang signifikan dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan
datang. Ini berarti bahwa apabila isu strategis ini tidak diantisipasi
dengan baik akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
dapat
menghilangkan
peluang
untuk
meningkatkan
proses
pembangunan hukum yang berdampak pada penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Good Governance).
Perbaikan tata pemerintah ini meliputi tranparansi pemerintahan,
profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik,
ketaatan terhadap hukum. Karena itu reformasi birograsi dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi
merupakan upaya pokok
yang perlu segera dilakukan dalam periode lima (5) tahun
mendatang
Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan daerah yang
bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu
strategis dari Pemerintah daerah Kota Padang yaitu antara lain
“isu strategis Reformasi Birokrasi,” sebagaimana yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
daerah
Kota
Padang
Tahun
2014-2019.
Dimana
dalam
pelaksanaan RPJMD Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan
misi ke 6 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan melayani. Dengan tujuan yang hendak dicapai
dalam misi ini adalah terbangunnya tata pemerintahan yang baik,
bersih
dan
melayani
melalui
penerapan
prinsip-prinsip
pemerintahan yang baik (good government).
18
3.1.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan
SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
1. Kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur masih
terbatas,
2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya penegakan hukum,
3. Database produk hukum yang tersedia belum valid
4. Minimnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung
pelaksanaan tugas di Bagian Hukum.
3.2.
TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH.
Visi Walikota dan Wakil Walikota Padang terpilih adalah “
Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan,
Perdagangan dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan
Berbudaya “
Dari visi tersebut terdapat 6 hal pokok yang menjadi landasan dan
sasaran utama yang diharapkan dapat tercapai dalam periode 5
tahun mendatang yaitu :
1. Pendidikan,
melalui
pendidikan
akan
dapat
diwujudkan
sumberdaya manusia yang berkulaitas sebagai modal dasar
untuk mendorong proses pembangunan Kota.
2. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil
dan
menengah
(UKM)
dapat
mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan warga kota.
3. Pariwisata, khususnya wisata bahari dengan memanfaatkan
pantai Padang yang indah dan bersih serta pulau-pulau yang
19
berdekatan, merupakan potensi Kota yang sangat penting
disamping perdagangan. Kharakteristik kegiatan pariwisata
yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik
pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan memungkinkan
pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan
sektor-sektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi
kota menjadi semakin cepat dan efesien.
4. Religius, baik Islam dan agama lainnya
yang dianut warga
Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan
dan membimbing tingkah laku masyarakat dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli
terhadap kepentingan umum masyarakat;
5. Tata kehidupan masyarakatnya didasarkan pada budaya lokal,
khususnya budaya minangkabau dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati
satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional
masyarakat.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi atau upaya umum
yang akan dilakukan adalah :
1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
sumberdaya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing;
2. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah
barat sumatera;
3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang
nyaman dan berkesan;
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan
ekonomi kerakyatan;
20
5. Menciptakan
kota
Padang
yang
aman,
bersih,
tertib,
bersahabat dan menghargai kearifan lokal;
6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
melayani.
Dalam rangka melaksanakan pembangunan Kota Padang yang
berkelanjutan khususnya dibidang hukum,
Sebagaimana telah
dimuat dalam Rancangan Peraturan Daerah Kota Padang tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang
Tahun
2014-2019,
guna
mewujudkan
pemerintahan
yang
demokratis, berkeadilan, transparansi dan akuntabel merupakan
suatu kewajiban. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah
Kota Padang telah menetapkan beberapa tujuan guna mencapai
misi Pemerintah Kota Padang. Oleh karena itu perlu melakukan
berbagai
kebijakan
lanjutan
dibidang
hukum
baik
melalui
penyusunan Peraturan Daerah, sosialisasi Peraturan Daerah dan
pembelaan hukum di Pengadilan serta penyelesaian permasalahan
hukum.
Bahwa dalam melaksanakan program sesuai dengan tugas dan
fungsi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang kedepan
(tahun 2014-2019) yang telah direncanakan dalam beberapa
kegiatan yaitu :
1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
lebih
tinggi
dan
kepentingan umum
2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang
berkualitas
3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum serta Peningkatan
Kesadaran Hukum masyarakat
21
Bahwa implementasi dalam mewujudkan tugas dan fungsi
Bagian Hukum perlu didukung dengan upaya-upaya peningkatan
yaitu :
1.
Keterlibatan
masyarakat
dalam
proses
pembentukan
peraturan daerah melalui sosialisasi rancangan peraturan
daerah benar-benar dapat lebih efektif dalam mewujudkan
peraturan
perundang-undangan
yang
demokratis,
berkeadilan dan mampu mengakomodasikan kebutuhan
daerah dan masyarakat serta perkembangan keadaan.
2.
Pelayanan bantuan hukum baik pembelaan di pengadilan
maupun penyelesaian permasalahan hukum yang lain dapat
diberikan lebih baik dan memadai melalui peningkatan
koordinasi dengan instansi terkait serta dukungan dari
berbagai pihak yang kompeten.
3.
Penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang lebih
terarah dalam arti dapat menjangkau ke berbagai instansi
terkait dan masyarakat pada umumnya.
Bahwa upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu
dilakukan guna meningkatkan kinerja Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Padang khususnya sehingga dapat memberikan
jawaban atas harapan yang diinginkan sesuai dengan visi, misi
serta tujuan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dalam
melaksanakan
pembangunan
yang
berlandaskan
demokrasi,
keadilan, transparansi dan akuntabel.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang
mampu memberikan jawaban atas harapan tersebut sangatlah
tidak mudah, sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan
hukum perlu ditingkatkan di instansi/SKPD masing-masing.
22
3.3 TELAHAAN RENSTRA SEKRETARIAT JENDRAL KEMENTERIAN
DALAM NEGERI DAN RENSTRA PROVINSI SUMATERA
BARAT.
Tugas pokok Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sangat
relevan dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, khususnya pada misi ke
enam yaitu : “ Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik, Bersih dan Melayani “ yang bertujuan tercapainya tata
kelola pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dan melayani
melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (goood
governance).
Tugas pokok Bagian Hukum yang diimplementasikan dalam Rentra
SKPD tahun 2014-2019 telah mengakomodir Renstra Kementrian
Dalam Negeri dengan visi “ Terwujudnya Sekretariat Jendral
Kementerian Dalam Negeri yang mampu memberikan
Pelayanan Prima Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang
Baik
dalam
Mendukung
Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan Dalam Negeri pada Tahun 2014” .
Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance), merupakan
perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih
dan berwibawa. Prinsip-prinsip Tata kelola Pemerintahan yang baik
antara
lain
:
Akuntabilitas,
Pengawasan,
Daya
Tanggap,
Profesionalisme, Efisiensi, dan Efektifitas, Transparansi, Kesetaraan,
Wawasan kedepan,, Partisipasi dan penegakan hukum.
Misi Sekretariat Jendral Kementerian Dalam Negeri adalah :
M1. Memantapkan Pengelolaan perencanaan dan kerjasama luar
negeri lingkup Kementerian Dalam Negeri yang berbasis
kinerja, bermanfaat dan terukur.
23
M2. Memantapkan organisasi dan kepegawaian Kementerian Dalam
Negeri yang efisien, efektif dan profesional, dengan didukung
oleh SDM aparatur yang profesional dan bebas KKN.
M3.
Memantapkan Produk Hukum dan Kebijakan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan
dapat dipertanggungjawabkan.
M4.
Memantapkan
kualitas informasi dan kehumasan dalam
penyelen-ggaraan pemerintahan dalam negeri secara aktual
dan terpercaya dengan sistem layanan dan akses informasi
berbasis e-government
M5.
Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
keuangan dan aset, serta standar pelayanan umum di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri secara berkulaitas dan
memadai.
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut
diatas, setjen telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam
periode waktu 2010-2014 yakni :
T1. Meningkatkan kulitas penyusunan perencanaan dan kerjasama
luar negeri dalam aspek program, anggaran dan monev
Kementerian Dalam Negeri dan Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
T2. Meningkatkan kualitas organisasi dan kepegawaian dalam rangka
optimalisasi kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah.
T3. Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan
strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah, serta fasilitasi penyelesaian sengketa hukum.
24
T4. Meningkatkan kualitas pengelolaan data, informasi, komunikasi
dan kehumasan lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk
mendukung pelayanan informasi publik.
T5. Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik
Negara (BMN) Kementerian Dalam Negeri, serta pelayanan
umum, dan sarana dan prasarana gedung kantor lingkup
Kementerian Dalam Negeri.
Dan salah satu kegiatan Sekretariat jendral kementerian Dalam
Negeri adalah Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan
Hukum, outputnya adalah tersusunnya hasil harmonisasi peraturan
perundang-undangan Kementerian Dalam Negeri, Kajian Hukum dan
kebijakan daerah, , penyelesaian sengketa hukum serta dokumentasi
hukum Kementerian Dalam Negeri hingga tercapai keselarasan arah
dalam implementasi pembangunan.
Begitu pula halnya dengan Rrenstra Biro Hukum Sekretariat Daerah
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 sudah diakomodir dalam
Renstra bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dimana Visi
Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera barat adalah “
Terwujudnya Produk Hukum dan Perlindungan Hukum”,
dengan Misi :
1. Mewujudkan produk hukum yang berkualitas dan efektif.
2. Mewujudkan perlindungan hukum dan HAM.
3. Mewujudkan sarana dan informasi hukum
4. Melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan klarifikasi
produk hukumKabupaten/Kota.
25
3.4
TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 20102030 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daeah Nomor 4
Tahun 2012 telah diimplementasikan
oleh Pemerintah Daerah
Kota Padang.
RTRW telah diacu dalam hal pemberian advice planning terhadap
ijin lokasi pemanfaatan lahan dan rencana penggunaan kawasan
dalam skala besar.
Terkait dengan isu lingkungan, isu lingkungan yang paling utama
di Kota Padang adalah tingginya pencemaran akibat kegiatan
produksi suatu perusahaan
dan kerusakan lingkungan akibat
aktivitas pertambangan (galian C). Hingga sekarang Kota Padang
belum mempunyai Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS), sehingga perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap
lingkungan hidup di Kota Padang belum tersedia.
3.5
PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS
Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan derah yang
bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu
trategis dari Pemerintah kota Padang yaitu antara lain isu
strategis Reformasi Birokrasi, sebagaimana yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Padang Tahun 2014-2019, dimana dalam pelaksanaan RPJM
Daerah Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan misi 6, yaitu
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, bersih
dan melayani, dengan tujuan yang hendak dicapai adalah
terbangunnya
tata
pemerintahan
yang
baik,
bersih,
dan
profesional melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan
26
yang baik (good government) terutama prinsip profesional,
transparansi,
akuntabilitas,
partisipatif,
efektif
dan
efesien.
Dengan sasaran yang hendak dicapai adalah :
a. Meningkatnya kinerja aparatur kota;
b. Tersedianya data dan informasi statistik;
c. Meningkatnya efektifitas peraturan daerah;
d. meningkatnya efektifitas pelayanan satu pintu;
e. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara
elektronik
f. meningkatnya kompetentsi aparatur daerah;
g. berkurangnya temuan audit keuangan;
h. meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan;
i. meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan rencana
pembangunan kota.
Faktor strategis daerah pada dasarnya adalah unsur penting yang
dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan yang
dimiliki suatu daerah , jika faktor strategis tersebut dapat
dimanfaatkan dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat
mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan daerah
yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat secara keseluruhan.
Tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan
pelaksanaan pembangunan baik
ditingkat nasional maupun
daerah. Karena itu upaya perbaikan tata pemerintahan yang baik
(good governance) merupakan isu strategis yang sangat penting
untuk mendorong proses pembangunan daerah kota Padang yang
meliputi transparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur
daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum
27
dan
lain-lain.
Sehingga
reformasi
birokrasi
dalam
hal
ini
merupakan upaya pokok yang perlu dilakukan dalam periode 5
(lima) tahun mendatang.
Untuk meminimalisir isu-isu tersebut Bagian Hukum mempunyai
tugas
menyusun
program,
melaksanakan,
membantu
merumuskan kebijakan, menyusun pedoman, mengkoordinasikan
pelaksanaan
merumuskan
Peraturan
Perundang-undangan,
telaahan hukum, bantuan hukum dan dokumentasi hukum.
Pelaksanaan dari tugas dimaksud menunjukkan bahwa tata
pemerintahan
yang
baik
sangat
menentukan
keberhasilan
pelaksanaan pembangunan di bidang hukum. Sedangkan tatangan
masa depan merupakan permasalahan dan kendala yang harus
dipecahkan
untuk dapat mewujudkan
masa depan yang lebih
baik.
Isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Bagian Hukum, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan harmonisasi penyusunan produk hukum
daerah.
Produk hukum daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari
satu
kesatuan
sitem
peraturan
perundang-undangan
nasional. Oleh karena itu harmonisasi produk hukum daerah
dengan produk hukum yang lebih tinggi atau yang sederajat
diperlukan dalam rangka menjaga agar produk hukum daerah
tetap berada dalam kerangka kesatuan sistem hukum nasional,
tidak saling bertentangan atau tumpang tindih.
2. Kurangnya pemahaman SKPD pemrakarsa produk hukum
daerah terhadap prosedur pembentukan
dan teknis
penyusunan peraturan perundang-undangan.
28
Setiap SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
perlu memprakarsai terciptanya suatu produk hukum daerah, baik
Peraturan Daerah, Peraturan Walikota atau Keputusan Walikota.
Seharusnya SKPD tersebut telah memahami teknis penyusunan
produk hukum daerah tapi dalam pelaksanaannya masih banyak
ditemukan kesalahan yang terjadi berulang-ulang.
3. Belum semua proses penyusunan Produk hukum daerah
yang bersifat penetapan (Keputusan Walikota) melalui
Bagian Hukum
produk hukum daerah merupakan bagian dari kesatuan hukum
nasional
dibentuk
dalam
rangka
melaksanakan
ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Produk hukum
daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi sehingga materi muatan suatu produk
hukum daerah sinkron dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.
4. Aparatur yang melakukan konsultasi ke Bagian hukum
seringkali tidak memahami kegiatannya.
Dalam proses pengoreksian produk hukum daerah seringkali yang
melakukan konsultasi ke Bagian Hukum tidak memahami
kegiatannya hal ini karena SKPD Cuma mengirim orang (caraka)
untuk mengambil produk hukum yang di koreksi sehingga waktu
melakukan penyempurnaan pada SKPD nya mengalami kendala
sehingga seringkali proses pengoreksian jadi berulang-ulang.
29
5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan
jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)
Sarana utama yang harus dimiliki dalam pengelolaan JDIH adalah
unit komputer beserta sistem jaringan Informasi dan Komunikasi
(website).
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Jaringan Dokumentasi Dan Informasi
Hukum Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah,
Pengelola JDIH melakukan pengelolaan JDIH, meliputi:
a. pengumpulan,
pengolahan,
penyimpanan,
penyebarluasan
produk hukum; dan
b. penataan
sistem
informasi
hukum
melalui
pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
Agar produk hukum kita dapat diakses oleh semua pihak
dibutuhkan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum
berbasis
teknologi
website.
Untuk
itu
diharapkan
tersedianya perangkat lunak dan sumberdaya manusia dibidang
informasi teknologi untuk pengoperasiannya untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat
dalam mengakses
produk hukum daerah dan nasional melalui Sistem JDIH.
6. Perlu peningkatan pengetahuan teknis dalam penanganan
perkara bagi aparatur selaku kuasa hukum.
Untuk meningkatkan pengetahuan teknis bagi aparatur yang
menangani masalah hukum khususnya aparatur sebagai kuasa
hukum perlu upaya pembekalan teknis guna meningkatkan
pengetahuan teknik beracara di pengadilan baik teori maupun
praktek di lapangan dan mampu melakukan proses penegakan
hukum. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan dan
mengasah keterampilan beracara di pengadilan.
30
7. Perlu peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
hukum masyarakat, dan dalam rangka menghadapi kemajuan
teknologi dan globalisasi era reformasi perlu dilaksanakan
penyuluhan
hukum
terpadu
kepada
masyarakat
yang
dilaksanakan di Kecamatan/kelurahan se kota Padang.
Dalam rangka meminimalisir
permasalahan yang dikemukakan
diatas, dalam Renstra bagian Hukum Tahun 2014-2019 diperlukan
perencanaan strategis dengan harapan adanya peningkatan
pelayanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
dalam
bentuk penetapan visi, misi, sasaran, strategi dan langkahlangkah
kebijakan
pelayanan
kepada
yang
SKPD
akan
diambil
terkait
dan
untuk
peningkatan
masyarakat
agar
penyelenggaraan pemerintahan di Kota Padang dapat terlaksana
dengan baik.
31
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.
VISI DAN MISI
Bagian Hukum sebagai salah satu instansi unsur staf
Sekretariat Daerah pada Pemerintah Daerah Kota Padang terus
menerus
melakukan
perubahan
ke
melaksanakan peningkatan pelayanan
arah
perbaikan
dalam
baik untuk lingkungan
intern maupun ekstern.
Berdasarkan visi Pemerintah Daerah Kota Padang dan tugas
Bagian Hukum
Setda Kota Padang
maka arah yang harus
ditempuh oleh Bagian Hukum harus sejalan dengan visi dan misi
Pemerintah Daerah Kota Padang.
Oleh karena itu harus dilihat
1 (satu) diantara 6 (enam) misi dari Pemerintah Daerah yang
dapat dijadikan dasar Visi Bagian Hukum. Dari 6 (enam) misi
yang dimiliki Pemerintah Daerah yaitu :
1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing;
2. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan wilayah
barat Sumatera;
3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang
nyaman dan berkesan;
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan
ekonomi kerakyatan;
5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib,
bersahabat dan menghargai kearifan lokal;
6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
melayani.
32
maka misi nomor 6 (enam) yang dapat dijadikan dasar Visi Bagian
Hukum, yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan melayani.
Sebagai tindak lanjut melaksanakan kebijakan Walikota
Padang
yang terkandung dalam visi dan misi Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
2014-
2019,Bagian Hukum menetapkan visi sebagai berikut:
”TERWUJUDNYA
PELAYANAN
PRODUK
INFORMASI
HUKUM,
HUKUM
DAN
DAERAH,
PELAYANAN
BANTUAN HUKUM YANG BERKUALITAS”.
Dengan visi ini akan menempatkan Bagian Hukum sebagai
penyiap bahan perumusan kebijakan peraturan perundangundangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan
dokumentasi hukum, bantuan hukum dan penegakan hukum
dalam rangka menunjang terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih dan melayani.
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut untuk
merealisasikannya diperlukan langkah-langkah dalam perumusan
kebijakan
peraturan
perundang-undangan,
telaahan
hukum,
pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dan
pelayanan bantuan hukum.
Bagian Hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya maka
akan sangat strategis apabila untuk merealisasikan visi lebih
menitik
beratkan
pada
peningkatan
kualitas
hasil
dalam
perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan
hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum,
dan pelayanan bantuan hukum, dan penegakan hukum. Untuk
meningkatkan kualitas ini harus didukung oleh sumberdaya
manusia, keuangan, sarana, parasarana, teknologi dan kebijakan.
Hal tersebut memang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
33
dalam penetapan misi organisasi. Atas dasar pertimbangan
tersebut maka Misi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Padang adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah
2. Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan
Informasi
Dan
Dokumentasi Hukum
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum Dan
Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat.
4.2.
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
1. TUJUAN
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai unit
staf yang mempunyai fungsi dan menyiapkan
bahan kebijakan
perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan
hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum,
dalam kurun waktu lima (5) tahun kedepan harus sudah
mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan apa yang hendak dicapai
lima tahun kedepan harus dirumuskan dengan cermat dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dikuasai. Sehingga tujuan
lebih realistik dalam kurun waktu lima tahun kedepan
dapat
tercapai. Tujuan tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor kunci
keberhasilan
organisasi
karena
untuk
tercapainya
sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi
organisasi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu lima (5) tahun.
34
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka tujuan yang
hendak dicapai oleh Bagian Hukum Setda Kota Padang untuk lima
tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
lebih
tinggi
dan
kepentingan umum
2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang
berkualitas
3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan
Kesadaran Hukum masyarakat
2. SASARAN
sasaran
Bagian Hukum Sekretariat daerah Kota Padang
adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
lebih
tinggi
dan
kepentingan umum, sasarannya adalah
 Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah
 Tersedianya
Perda
yang
menjadi
dasar/pedoman
pembangunan daerah
 Tersedianya aparatur yang memahami proses penyusunan
produk hukum.
 Tersedianya
aparatur
yang
memahami
peraturan
perundang-undangan.
2. Mewujudkan jaringan dokumentasi dan informasi Hukum yang
berkualitas, sasarannya adalah :
 Pengelolaan
Bahan
dokumentasi
dan
penyebarluasan
produk hukum
35
 Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat
3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan
Kesadaran Hukum masyarakat, sasarannya adalah :
 Terselesaikannya perkara hukum Pemko dan meningkatnya
Kesadaran Hukum masyarakat
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
N
TUJUAN
O
SASARA
INDIKATOR
TARGET
KINERJA
N
SASARAN
SASARAN PADA TAHUN
KE-
1
Mewujudk
1. Meningk
Jumlah
produk
an produk
atnya
Hukum
Daerah
hukum
kualitas
yang
yang tidak
produk
bertentangan
bertentan
hukum
dengan peraturan
1
2
3
4
5
12
1
1
1
1
2
2
2
2
4
4
4
4
0
0
0
0
tidak
gan
perundang-
dengan
undangan
peraturan
kepentingan umum
perundan
a. Ranperda
dan
gundangan
b. Draf Perwako
40
yang lebih
tinggi dan
c.
kepenting
Draf
40
4
4
4
4
Keputusan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
an umum
2. Tersedi
anya
Jumlah Perda yang
ditetapkan
12
perda
yang
menjadi
dasar/p
edoman
36
pemban
gunan
daerah
3. Tersedi
a. Jumlah
50
1
-
-
-
99
104
100
100
-
49
50
104
-
2
2
2
2
2
57
57
57
57
57
1000
1500
2000
2500
3000
anya
aparatur yang
0
aparatu
telah
4
r
mengikuti
yang
memah
Bimtek
ami
Penyusunan
proses
Peraturan
penyusu
Perundang-
nan
undangan
produk
b. Jumlah aparatur
hukum
penyusunan
produk hukum
yang di evaluasi
4. Tersedian
Jumlah aparatur
ya
yang telah
aparatur
mengikuti Sosialisasi
yang
Peraturan
memaha
Perundang-
mi
undangan
peraturan
perundan
gundangan
2
Mewujudka 1. Pengelolaa 1. Jumlah Aparatur
n jaringan
n Bahan
yg mengikuti
dokumentas
dokumenta
Bimtek JDIH
i dan
si dan
informasi
penyebarlu
Hukum yang
Hukum
asan
disebarluaskan
yang
produk
berkualitas
hukum
2. Layanan
informasi
2. Jumlah Produk
jumlah Produk
Hukum Daerah yang
37
hukum
dapat diakses
yang
masyarakat
cepat
dan
akurat
3
Mewujudka
Terselesaik 1. Penanganan
n Pelayanan
annya
Bantuan
Perkara
Hukum Dan
Hukum
Hukum
Peningkatan
Pemko dan
Masyarakat
Kesadaran
Meningkatn
Hukum
ya
masyarakat
Kesadaran
15
14
13
12
11
1100
1050
1000
950
900
Perkara Hukum
2. Jumlah Kasus
Hukum
Masyarakat
4.3
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. STRATEGI
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta
selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan
strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana
SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder
layanan. Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan
prinsip-prinsip:
a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang
saling bertolak-belakang;
b. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran SKPD dan
pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment
masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan;
c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan
dalam proses internal SKPD; dan
38
d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling
melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.
Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka strategi yang
akan dilaksanakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang
untuk mencapai sasaran disajikan dalam tabel sebagai berikut ;
Tabel.4.2
Penentuan Strategi
N
Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Strategi
o.
1
Meningkatnya
1. Jumlah Produk Hukum
kualitas produk
Daerah yang tidak
sinkronisasi terhadap
hukum daerah
bertentangan dengan
Rancangan Produk Hukum
peraturan perundang-
Daerah agar tidak
undangan dan
bertentangan dengan
kepentingan umum.
peraturan perundang-
2. Jumlah Perda yang
ditetapkan.
2.
Optimalisasi harmonisasi dan
Tersedianya
1. Jumlah Aparatur yang
undangan dan kepentingan
umum
Optimalisasi Aparatur
aparatur yang
telah mengikuti Bimtek
penyusunan peraturan
memahami
Penyusunan Peraturan
perundang-undangan
penyusunan
Perundang-undangan
Peraturan
2. Jumlah Aparatur yang
Perundang-
telah mengikuti
undangan
Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan
3. Jumlah aparatur
penyusunan produk
hukum daerah yang
dievaluasi
3
Pengelolaan
Bahan
dokumentasi dan
penyebarluasan
1. Jumlah Aparatur yang
mengikuti Bimtek JDIH
2. Jumlah Produk Hukum
Pengembangan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi
Hukum
yang disebarluaskan
39
4
5
Layanan informasi
Jumlah Produk Hukum
Pengembangan kualitas
hukum yang
Daerah yang dapat diakses
database produk hukum
cepat dan akurat
masyarakat
daerah
Terlaksananya
1. Penanganan Perkara
Pelayanan
Hukum
Bantuan Hukum
2. Peningkatan Kesadaran
dan Peningkatan
Hukum Masyarakat
Pengembangan Layanan
Bantuan Hukum dan
Peningkatan Kesadaran
Hukum
Kesadaran Hukum
masyarakat
2..KEBIJAKAN
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang
dirumuskan harus dapat:
a. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara
lebih rasional.
b. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit,
dan operasional;
c. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang
menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional
berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan
faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran;
dan
d. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang
menjadi tugas dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar
kepentingan umum.
Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka kebijakan Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang untuk melaksanakan strategi
disajikan dalam tabel sebagai berikut ;
40
Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI
:
”TERWUJUDNYA
PRODUK
HUKUM
DAERAH,
PELAYANAN
INFORMASI HUKUM, DAN PELAYANAN BANTUAN HUKUM
YANG BERKUALITAS”.
MISI I : Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Mewujudkan
Meningkatnya
Optimalisasi harmonisasi dan Peningkatan kualitas
produk hukum
kualitas produk
sinkronisasi terhadap
SDM Penyusunan
yang tidak
hukum daerah
Rancangan Produk Hukum
Produk Hukum
bertentangan
Daerah agar tidak
Daerah
dengan
bertentangan dengan
peraturan
peraturan perundang-
perundang-
undangan dan kepentingan
undangan yang
umum
lebih tinggi dan
kepentingan
umum
MISI II : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi
Hukum
Tujuan
Mewujudkan
Sasaran
1. Pengelolaan
Strategi
Kebijakan
Pengembangan Jaringan
Penguatan Jaringan
Jaringan
Bahan
Dokumentasi dan Informasi
Dokumentasi dan
Dokumentasi dan
dokumentasi
Hukum
Informasi Hukum
Informasi Hukum
dan
yang berkualitas
penyebarluas
an produk
hukum
2. Layanan
Pengembangan kualitas
informasi
database produk hukum
hukum yang
daerah
cepat dan
akurat
41
MISI III : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum dan
Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat
Tujuan
Sasaran
Fasilitasi
Mewujudkan
Pelayanan
Pelayanan
Bantuan Hukum
Bantuan
dan Penegakan
Hukum dan
Hukum bagi
Penegakan
aparat dan
Hukum Bagi
masyarakat
Aparat
Strategi
Pengembangan Layanan
Bantuan Hukum dan
Peningkatan Kesadaran
Hukum
Kebijakan
Peningkatan
kesadaran terhadap
penegakan hukum
Masyarakat
42
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan oleh Bagian Hukum, maka program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019), adalah
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
kegiatan:
a. Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan;
b. Monitoring dan evaluasi.
2. Program
Penataan
Peraturan
Perundang-undangan,
dengan
kegiatan :
a. Penyelesaian Perkara Hukum Pemerintah Kota.
b. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum.
c. Pembahasan Ranperda di DPRD
d. Pembinaan Keluarga Sadar Hukum
e. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah.
f. Penyuluhan Hukum Terpadu.
g. Monitoring dan Evaluasi.
Sebagai penjabaran atas visi dan misi Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Padang, maka selanjutnya ditetapkan program kerja yang
merupakan implementasi dari kebijakan. Untuk itu program kerja yang
berkaitan dengan kewenangan wajib yang harus dilaksanakan Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah :
” penataan peraturan perundang-undangan ”.
Dengan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif sebagaimana tercantum pada
lampiran Rencana Strategis Bagian Hukum 2014-2019 ini.
43
Kegiatan-kegiatan
yang
Sekretariat Daerah Kota Padang
dilaksanakan
oleh
Bagian
Hukum
seluruhnya dibiayai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang
44
Tabel lampiran
45
Tabel lampiran
46
Tabel lampiran
47
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Program Kerja Bagian Hukum yang merupakan implementasi
dari kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan wajib adalah
Penataan Peraturan Perundang-undangan.
Indikator Kinerja Bagian Hukum yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD Tahun 2014-1019 adalah :
No
Indikator Kinerja
Kondisi
Kinerja
pada
awal
Periode
Tahun 0
1
1.
2.
Kondisi
Kinerja
pada
Akhir
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
1
2
3
4
5
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah Produk Hukum
Daerah
yg
tidak
bertentangan
dengan
peraturan
perundangundangan
dan
kepentingan umum
a. Ranperda
12
12
12
12
12
12
12
b.
Draf Perwako
38
40
40
40
40
40
40
c.
Draf Keputusan
395
400
400
400
400
400
400
Jumlah Perda yang yang
9
20
20
20
20
20
20
49
50
104
50
50
50
50
-
53
53
53
53
53
53
1
2
2
2
2
2
2
57
57
57
57
57
57
57
30
50
60
70
80
90
90
16
10
10
10
10
10
10
ditetapkan
3.
Jumlah
Aparatur
mengikuti
yang
Bimtek
Peraturan PerUU
4.
Jumlah
Laporan
pada
Monev
masing-masing
SKPD
5.
Pembinaan
Jaringan
Anggota
Dokumentasi
dan Informasi Hukum
6.
Jumlah
Produk
hukum
yang disebarluaskan
7.
Prosentase
Hukum
Daerah
Produk
yang
dapat diakses masyarakat
8.
Penanganan
Perkara
Hukum Pemko
48
9.
Jumlah Kasus Hukum di
1500
1100
1000
900
800
700
700
Masyarakat
10.
Jumlah
Perda
yang
-
1
-
-
-
-
-
Keluarga
yang
-
-
11
11
11
11
11
ditetapkan
11.
Jumlah
sadar hukum di 11 Kec
49
BAB VII
PENUTUP
Pembuatan Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Padang, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
Kota
Padang
Tahun
2014-2019.
Untuk
mewujudkan
pembangunan kota Padang yang berkelanjutan khususnya di bidang
hukum dan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ,
bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan
yang baik
(good goverment) merupakan kewajiban aparatur di
lingkungan Pemerintah Kota Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut
memerlukan kerjasama yang berkesinambungan sehingga kualitas SDM
dapat ditingkatkan dengan baik dan benar.
Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang 20142019 yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi
Bagian Hukum dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kota Padang
yang lebih baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang Tahun
2014-2019
yang disusun dalam kerangka Sistem Perencanaan
pembangunan Nasional untuk rencana Pembangunan jangka menengah
juga merupakan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Bagian
Hukum selama periode 2014-2019. Bagian yang terpenting
rangkaian
Renstra
perencanaan
Bagian
Hukum
pembangunan
ini
adalah
daerah
dalam
dalam
rangka
dari
penyusunan
wewujudkan
akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Ukuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang
mampu memberikan jawaban ataupun harapan sangatlah tidak mudah,
50
sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan hukum perlu
ditingkatkan di instansi/ SKPD masing-masing.
KEPALA BAGIAN HUKUM,
SYUHANDRA, SH
Pembina Tingkat I
Nip. 19630410 199103 1 007
51
52
Download