BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Sesuai dengan amanat Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pemerintah Daerah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah. Dari dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan daerah yang tertuang dalam RPJMD ini kemudian dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis SKPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra SKPD merupakan tanggungjawab Kepala SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. 1 Penyusunan Renstra-SKPD Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2009-2014 dan diselaraskan dengan program pembangunan yang menjadi prioritas Kepala Daerah sebagaimanana tertuang dalam RPJMD Kota Padang namun dengan tetap mendasarkan pada tugas dan fungsi Bagian Hukum serta memperhatikan program dan kegiatan yang telah dicapai sebelumnya termasuk permasalahan/kendala yang dihadapi. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai salah satu Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu menyusun Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan kegiatan. Dalam Ketentuan Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4) UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa RenstraSKPD disiapkan dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah, sedangkan rancangan RPJM Daerah disusun dengan menggunakan rancangan Renstra SKPD dan berpedoman pada RPJP Daerah. Dengan demikian dokumen Renstra-SKPD tidak bisa dipisahkan dari keberadaan 2 (dua) dokumen yang lain yaitu RPJP Daerah dan RPJM Daerah. Adapun secara substansi Renstra-SKPD juga terkait dengan perencanaan sebelumnya dalam artian merupakan perencanaanperencanaan yang telah ada. 2 1.2. LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 ; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang Tahun 2004-2020; 3 10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan tata Keja Sekretariat daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019; 12. Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub Bagian pada Sekretariat Daerah; 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : Maksud disusunnya Renstra SKPD adalah sebagai pedoman perencanaan atau dasar pelaksanaan kegiatan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang serta memberikan arah kebijakan, program dan kegiatan yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan. Tujuan : Tujuan disusunnya mengoptimalkan Renstra peran SKPD untuk Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dalam pencapaian visi, misi, Pemerintah Kota Bagian adalah sesuai dengan tugas dan fungsi Bagian Hukum agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 4 1.4. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya Bagian Hukum 2.3. Kinerja Pelayanan Bagian Hukum 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bagian Hukum BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Sumbar 3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi Dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN INDIKATOR PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA BAB VII PENUTUP 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM 2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 13 Tahun 2012 . Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub Bagian pada Sekretariat Daerah, Bagian Hukum mempunyai Tugas Pokok menyusun program, melaksanakan, membantu perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, mengkoordinasikan pelaksanaan perumusan Peraturan Perundang-undangan, telaahan hukum, bantuan hukum dan dokumentasi hukum. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bagian Hukum mempunyai fungsi: a. penelaahan dan pengevaluasian pelaksanaan Peraturan Perundangundangan dan penyiapan bahan rancangan Peraturan Daerah; b. penghimpunan peraturan perundang-undangan dan melakukan dokumentasi hukum; c. pengkoordinasian perumusan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; d. melakukan pemberian bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah yang timbul; 6 e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan masingmasing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian. Bagan Susunan Organisasi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah sebagai berikut : BAGIAN HUKUM SUB BAGIAN PERUNDANG-UNDANGAN SUB BAGIAN BANTUAN HUKUM SUB BAGIAN DOKUMENTASI HUKUM Sub Bagian Perundang-undangan Sub Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan rancangan peraturan perundangundangan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya. Penjabaran tugas Sub Bagian Perundang-undangan adalah : a. menghimpun, mempelajari dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan serta menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang peraturan perundang-undangan; b. menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang peraturan perundang-undangan dan menyiapkan bahan petunjuk dan pemecahan masalah; 7 c. menyiapkan Rancangan Produk Hukum Pemerintah Daerah yang terdiri dari peraturan Daerah, Keputusan Walikota, Keputusan Bersama Walikota, Surat Keputusan Walikota dan Instruksi; d. melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pemerintah daerah; e. mempelajari pedoman dan petunjuk di bidang penelitian, pengolahan data Hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas pemerintah daerah; f. memantau perkembangan hukum dan peraturan perundangundangan yang menyangkut pemerintah daerah serta melakukan penelitian, pengkajian serta penelaahan produk hukum; g. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Perundang- undangan; h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sub Bagian Bantuan Hukum Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan dalam penyelesaian masalah hukum dan pelayanan bantuan hukum. Penjabaran tugas Sub Bantuan Hukum adalah : a. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis dan bahan lainnya serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum; b. mengiventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum dan menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis 8 di Bidang Bantuan Hukum serta bahan petunjuk pemecahan masalah; c. melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait sesuai dengan bidang tugas; d. mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan data yang berhubungan dengan penyelesaian sengketa pidana, perdata; e. menyiapkan bahan konsultasi dengan instasi lain dalam rangka penyelesaian sengketa pidana atau perdata; f. mempelajari, meneliti dan menyelesaikan perkara atau sengketa dengan Surat Gugatan yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah dan Pegawai dalam lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut Perkara dalam kedinasan; g. memberikan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan kepada Pegawai lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut perkara kedinasan; h. menyiapkan bahan dalam rangka penyuluhan hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang menyangkut bidang tugas Pemerintah Daerah; i. menyiapkan konsep Surat Kuasa untuk mewakili Pemerintah Daerah atau Pegawai dilingkungan Pemerintah Daerah dalam menyelesaiakan perkara; j. mengikuti perkembangan hukum yang menyangkut tugas Pemerintah Daerah; k. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Bantuan Hukum; l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 9 Sub Bagian Dokumentasi Hukum Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melakukan dokumentasi dan publikasi produk-produk hukum, menerbitkan Lembaran Daerah, serta mengatur penyebaran dokumen hukum. Penjabaran tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum adalah : a. melaksanakan administrasi, penatausahaan keuangan, program peralatan, atau kegiatan, perlengkapan aset, kepegawaian, dokumentasi dan arsip di lingkup Bagian Hukum. b. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang Dokumentasi Hukum; c. menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Dokumen Hukum; d. menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Dokumen Hukum dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; e. melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka pelaksanaan tugas; f. melakukan pencatatan, statistik dan kartotik dibidang perundang-undangan; g. melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan pengambilan bahanbahan Dokumentasi Hukum; h. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistim jaringan Dokumen dan Informasi Hukum; i. menyiapkan bahan dalam rangka mengundangkan peraturan daerah dalam Lembaran Daerah; 10 j. mengumpulkan atau menghimpun dan memperbanyak produkproduk hukum yang berhubungan dengan tugas Pemerintah Daerah; k. menyiapkan bahan dan produk-produk hukum dalam rangka mempublikasikan segala peraturan perundang-undangan menyangkut tugas Pemerintah Daerah dan produk hukum lainnya; l. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum; m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 SUMBER DAYA BAGIAN HUKUM a. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang didukung oleh pegawai berjumlah 16 0rang Secara rinci data pegawai di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dapat dibagi sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan NO. GOLONGAN JUMLAH (ORANG) 1. Golongan IV 1 2. Golongan III 3. Golongan II 3 4. Golongan I - 12 11 Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan NO. PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG) 1. S2 2 2. S1 10 3. Sarjana Muda/D3/D2 2 4. SLTA/Sederajat 2 5. SLTP/Sederajat - 6. SD - Tabel 3. Jumlah Jabatan Struktural menurut Eselon. N O. JABATAN 1. 2. ESELON III A IV A Kepala Bagian 1 - Kepala Sub Bagian - 3 b. Perlengkapan/Aset Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung aktivitas Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang terus diupayakan bertambah sesuai dengan kebutuhan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki, antara lain : NO. JENIS JUMLAH 1. Kendaraan Dinas Roda 4 (Mobil) 1 2. Kendaraan Dinas Roda 2 (Sepeda Motor) 7 3. Mesin Ketik Manual 2 4. Lemari Besi 6 12 5. Rak Besi 2 6. Filling Besi 3 7. Lemari Kaca 1 8. Lemari Kayu 6 9. Meja Rapat 1 10. Kursi Tamu 1 11. Kursi Putar 6 12. Kursi Biasa 30 13. Meja Biro 16 14. Lemari Es 1 15. Televisi 2 16. Komputer 6 17. Lap Top 7 18. Scaner 1 19. Printer 7 20. UPS 4 21. Proyektor 1 22. Camera 1 Untuk melaksanakan program dan kegiatan masing-masing sub bagian, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang. 2.3 KINERJA PELAYANAN BAGIAN HUKUM Pelayanan yang diselenggarakan Bagian Hukum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan perundang-undangan Pelayanan perundang-undangan diselenggarakan dalam rangka terciptanya produk hukum daerah yang aspiratif dan 13 akomodatif. Pelayanan perundang-undangan secara umum adalah sebagai berikut : a. Menyusun Program Legislasi Daerah Kota Padang dengan berkoordinasi dengan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Padang; b. Melakukan penelitian dan pengoreksian produk hukum daerah yang disampaikan SKPD terkait; c. menghimpun dan perundang-undangan mengumpulkan yang data peraturan berhubungan dengan penyusunan peraturan daerah; d. pengharmonisasian pembulatan, pemantapan konsepsi produk hukum; e. Melakukan pembahasan produk Hukum daerah dengan SKPD pemrakarsa dan SKPD terkait; f. Melaksanakan koordinasi dengan DPRD Kota Padang dalam penyusunan Prolegda Kota Padang g. Melaksanakan rapat pembahasan bersama DPRD Kota Padang mengenai Ranperda yang diusulkan Pemerintah Kota dan Ranperda Inisiatif DPRD. h. Melaksanakan pelayanan penomoran dan pengundangan produk hukum daerah yang telah ditandatangani Walikota. 2. Pelayanan Bantuan Hukum. a. Menyiapkan kajian hukum guna memberikan pertimbangan hukum yang akan diambil oleh Kepala Daerah terkait dengan permasalahan hukum; b. Melaksanakan penyuluhan hukum kepada mayarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat; c. pengelolaan data yang berhubungan dengan bantuan hukum; 14 d. penginvetarisasian permasalahan hukum di lingkungan Pemerintah Daerah; e. memfasilitasi penyelesaian permasalahan hukum dari seluruh SKPD; f. penyiapan bahan pemberian perlindungan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah; 3. Pelayanan Dokumentasi Hukum. Pelayanan Dokumentasi Hukum diselenggarakan dalam rangka tersediannya sarana informasi hukum yang berkualitas. Pelayanan Dokumentasi Hukum secara umum adalah sebagai berikut : a. pengelolaan dan mendokumentasikan produk hukum daerah; b. penyiapan bahan pengundangan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota untuk didokumentasikan serta menerbitkan Lembaran Daerah dan Berita Daerah; c. pelaksanaan administrasi dan penataan dokumentasi hukum; d. penyusunan dan pengolahan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; e. penyebaran produk hukum; f. Melakukan pelayanan peminjaman buku dan peraturan perundang-undangan kepada SKPD/Instansi dan masyarakat; 15 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM. Berangkat dari visi dan misi pembangunan Daerah Kota Padang dalam bidang hukum dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2009-2014 pengembangan produk hukum, penegakan hukum dan mewujudkan budaya hukum masyarakat telah dicapai beberapa kemajuan. Dalam masa jabatan Walikota hasil pemilihan kepala daerah tahun 2009-2014 telah dihasilkan berbagai produk hukum daerah, dalam bentuk Peraturan Daerah sebanyak 70 Peraturan Walikota sebanyak 236, dan Keputusan Walikota sebanyak 2.309 Keberhasilan dalam membentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota sebagai bentuk produk hukum yang bersifat pengaturan pada dasarnya diupayakan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Padang Tahun 2004-2020. Walaupun berbagai produk hukum daerah telah dihasilkan, namun beberapa permasalahan masih menjadi tantangan dalam pembangunan hukum terutama dalam pembentukan Peraturan Daerah, dimana rancangan peraturan daerah tersebut pada umumnya dibuat tanpa melalui kajian akademis, sesuai dengan amanat Undang-Undang Pembentukan Peraturan Nomor 12 Tahun Perundang-undangan 2011 agar tentang suatu Rancangan Peraturan daerah agar disertai penjelasan atau Kajian Naskah Akademik. 16 Seharusnya materi yang diatur dalam ranperda telah melalui pengkajian dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademis, tapi kenyataannya pada umumnya Naskah Akademis lahir setelah adanya Ranperda, karena sebagai syarat untuk adanya Ranperda sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tersebut. Untuk masa yang akan datang diharapkan agar setiap penyusunan Ranperda didahului dengan kajian akademis, berdasarkan kajian tersebut baru lahir suatu Ranperda. Dalam hal penyebaran informasi hukum masih belum optimal, karena belum didukung oleh sarana dan prasarana seperti teknologi berbasis internet (website) dan kurangnya nya sumber daya aparatur khususnya yang mempunyai latar belakang pendidikan dibidang komputer. Untuk masa yang akan datang perlu upaya peningkatan dalam menghasilkan produk hukum yang baik dan berkualitas, melalui keterlibatan masyarakat, pegkajian akademis, pembinaan sumberdaya aparatur perancang peraturan perundang-undangan peningkatan budaya hukum masyarakat juga perlu dioptimalkan melalui penyuluhan hukum dan sosialisasi produk hukum, dan melengkapi sarana dan prasarana. 17 BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apabila isu strategis ini tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau dapat menghilangkan peluang untuk meningkatkan proses pembangunan hukum yang berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Perbaikan tata pemerintah ini meliputi tranparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum. Karena itu reformasi birograsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi merupakan upaya pokok yang perlu segera dilakukan dalam periode lima (5) tahun mendatang Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan daerah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu strategis dari Pemerintah daerah Kota Padang yaitu antara lain “isu strategis Reformasi Birokrasi,” sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah Kota Padang Tahun 2014-2019. Dimana dalam pelaksanaan RPJMD Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan misi ke 6 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani. Dengan tujuan yang hendak dicapai dalam misi ini adalah terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good government). 18 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain : 1. Kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur masih terbatas, 2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum, 3. Database produk hukum yang tersedia belum valid 4. Minimnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung pelaksanaan tugas di Bagian Hukum. 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH. Visi Walikota dan Wakil Walikota Padang terpilih adalah “ Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya “ Dari visi tersebut terdapat 6 hal pokok yang menjadi landasan dan sasaran utama yang diharapkan dapat tercapai dalam periode 5 tahun mendatang yaitu : 1. Pendidikan, melalui pendidikan akan dapat diwujudkan sumberdaya manusia yang berkulaitas sebagai modal dasar untuk mendorong proses pembangunan Kota. 2. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota. 3. Pariwisata, khususnya wisata bahari dengan memanfaatkan pantai Padang yang indah dan bersih serta pulau-pulau yang 19 berdekatan, merupakan potensi Kota yang sangat penting disamping perdagangan. Kharakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan memungkinkan pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektor-sektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efesien. 4. Religius, baik Islam dan agama lainnya yang dianut warga Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan dan membimbing tingkah laku masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli terhadap kepentingan umum masyarakat; 5. Tata kehidupan masyarakatnya didasarkan pada budaya lokal, khususnya budaya minangkabau dalam rangka mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi atau upaya umum yang akan dilakukan adalah : 1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing; 2. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah barat sumatera; 3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan; 4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan; 20 5. Menciptakan kota Padang yang aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal; 6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani. Dalam rangka melaksanakan pembangunan Kota Padang yang berkelanjutan khususnya dibidang hukum, Sebagaimana telah dimuat dalam Rancangan Peraturan Daerah Kota Padang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, guna mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparansi dan akuntabel merupakan suatu kewajiban. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Padang telah menetapkan beberapa tujuan guna mencapai misi Pemerintah Kota Padang. Oleh karena itu perlu melakukan berbagai kebijakan lanjutan dibidang hukum baik melalui penyusunan Peraturan Daerah, sosialisasi Peraturan Daerah dan pembelaan hukum di Pengadilan serta penyelesaian permasalahan hukum. Bahwa dalam melaksanakan program sesuai dengan tugas dan fungsi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang kedepan (tahun 2014-2019) yang telah direncanakan dalam beberapa kegiatan yaitu : 1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum 2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas 3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum serta Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat 21 Bahwa implementasi dalam mewujudkan tugas dan fungsi Bagian Hukum perlu didukung dengan upaya-upaya peningkatan yaitu : 1. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembentukan peraturan daerah melalui sosialisasi rancangan peraturan daerah benar-benar dapat lebih efektif dalam mewujudkan peraturan perundang-undangan yang demokratis, berkeadilan dan mampu mengakomodasikan kebutuhan daerah dan masyarakat serta perkembangan keadaan. 2. Pelayanan bantuan hukum baik pembelaan di pengadilan maupun penyelesaian permasalahan hukum yang lain dapat diberikan lebih baik dan memadai melalui peningkatan koordinasi dengan instansi terkait serta dukungan dari berbagai pihak yang kompeten. 3. Penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang lebih terarah dalam arti dapat menjangkau ke berbagai instansi terkait dan masyarakat pada umumnya. Bahwa upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang khususnya sehingga dapat memberikan jawaban atas harapan yang diinginkan sesuai dengan visi, misi serta tujuan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan demokrasi, keadilan, transparansi dan akuntabel. Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang mampu memberikan jawaban atas harapan tersebut sangatlah tidak mudah, sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan hukum perlu ditingkatkan di instansi/SKPD masing-masing. 22 3.3 TELAHAAN RENSTRA SEKRETARIAT JENDRAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN RENSTRA PROVINSI SUMATERA BARAT. Tugas pokok Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sangat relevan dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, khususnya pada misi ke enam yaitu : “ Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani “ yang bertujuan tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (goood governance). Tugas pokok Bagian Hukum yang diimplementasikan dalam Rentra SKPD tahun 2014-2019 telah mengakomodir Renstra Kementrian Dalam Negeri dengan visi “ Terwujudnya Sekretariat Jendral Kementerian Dalam Negeri yang mampu memberikan Pelayanan Prima Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dalam Mendukung Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Dalam Negeri pada Tahun 2014” . Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance), merupakan perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Prinsip-prinsip Tata kelola Pemerintahan yang baik antara lain : Akuntabilitas, Pengawasan, Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi, dan Efektifitas, Transparansi, Kesetaraan, Wawasan kedepan,, Partisipasi dan penegakan hukum. Misi Sekretariat Jendral Kementerian Dalam Negeri adalah : M1. Memantapkan Pengelolaan perencanaan dan kerjasama luar negeri lingkup Kementerian Dalam Negeri yang berbasis kinerja, bermanfaat dan terukur. 23 M2. Memantapkan organisasi dan kepegawaian Kementerian Dalam Negeri yang efisien, efektif dan profesional, dengan didukung oleh SDM aparatur yang profesional dan bebas KKN. M3. Memantapkan Produk Hukum dan Kebijakan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan dapat dipertanggungjawabkan. M4. Memantapkan kualitas informasi dan kehumasan dalam penyelen-ggaraan pemerintahan dalam negeri secara aktual dan terpercaya dengan sistem layanan dan akses informasi berbasis e-government M5. Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset, serta standar pelayanan umum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri secara berkulaitas dan memadai. Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut diatas, setjen telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014 yakni : T1. Meningkatkan kulitas penyusunan perencanaan dan kerjasama luar negeri dalam aspek program, anggaran dan monev Kementerian Dalam Negeri dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. T2. Meningkatkan kualitas organisasi dan kepegawaian dalam rangka optimalisasi kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. T3. Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi penyelesaian sengketa hukum. 24 T4. Meningkatkan kualitas pengelolaan data, informasi, komunikasi dan kehumasan lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung pelayanan informasi publik. T5. Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Dalam Negeri, serta pelayanan umum, dan sarana dan prasarana gedung kantor lingkup Kementerian Dalam Negeri. Dan salah satu kegiatan Sekretariat jendral kementerian Dalam Negeri adalah Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum, outputnya adalah tersusunnya hasil harmonisasi peraturan perundang-undangan Kementerian Dalam Negeri, Kajian Hukum dan kebijakan daerah, , penyelesaian sengketa hukum serta dokumentasi hukum Kementerian Dalam Negeri hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan. Begitu pula halnya dengan Rrenstra Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 sudah diakomodir dalam Renstra bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dimana Visi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera barat adalah “ Terwujudnya Produk Hukum dan Perlindungan Hukum”, dengan Misi : 1. Mewujudkan produk hukum yang berkualitas dan efektif. 2. Mewujudkan perlindungan hukum dan HAM. 3. Mewujudkan sarana dan informasi hukum 4. Melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan klarifikasi produk hukumKabupaten/Kota. 25 3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 20102030 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daeah Nomor 4 Tahun 2012 telah diimplementasikan oleh Pemerintah Daerah Kota Padang. RTRW telah diacu dalam hal pemberian advice planning terhadap ijin lokasi pemanfaatan lahan dan rencana penggunaan kawasan dalam skala besar. Terkait dengan isu lingkungan, isu lingkungan yang paling utama di Kota Padang adalah tingginya pencemaran akibat kegiatan produksi suatu perusahaan dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan (galian C). Hingga sekarang Kota Padang belum mempunyai Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), sehingga perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap lingkungan hidup di Kota Padang belum tersedia. 3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan derah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu trategis dari Pemerintah kota Padang yaitu antara lain isu strategis Reformasi Birokrasi, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, dimana dalam pelaksanaan RPJM Daerah Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan misi 6, yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, dengan tujuan yang hendak dicapai adalah terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih, dan profesional melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan 26 yang baik (good government) terutama prinsip profesional, transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efektif dan efesien. Dengan sasaran yang hendak dicapai adalah : a. Meningkatnya kinerja aparatur kota; b. Tersedianya data dan informasi statistik; c. Meningkatnya efektifitas peraturan daerah; d. meningkatnya efektifitas pelayanan satu pintu; e. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik f. meningkatnya kompetentsi aparatur daerah; g. berkurangnya temuan audit keuangan; h. meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan; i. meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan rencana pembangunan kota. Faktor strategis daerah pada dasarnya adalah unsur penting yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan yang dimiliki suatu daerah , jika faktor strategis tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan daerah yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat secara keseluruhan. Tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan baik ditingkat nasional maupun daerah. Karena itu upaya perbaikan tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu strategis yang sangat penting untuk mendorong proses pembangunan daerah kota Padang yang meliputi transparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum 27 dan lain-lain. Sehingga reformasi birokrasi dalam hal ini merupakan upaya pokok yang perlu dilakukan dalam periode 5 (lima) tahun mendatang. Untuk meminimalisir isu-isu tersebut Bagian Hukum mempunyai tugas menyusun program, melaksanakan, membantu merumuskan kebijakan, menyusun pedoman, mengkoordinasikan pelaksanaan merumuskan Peraturan Perundang-undangan, telaahan hukum, bantuan hukum dan dokumentasi hukum. Pelaksanaan dari tugas dimaksud menunjukkan bahwa tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan di bidang hukum. Sedangkan tatangan masa depan merupakan permasalahan dan kendala yang harus dipecahkan untuk dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik. Isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bagian Hukum, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan harmonisasi penyusunan produk hukum daerah. Produk hukum daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan sitem peraturan perundang-undangan nasional. Oleh karena itu harmonisasi produk hukum daerah dengan produk hukum yang lebih tinggi atau yang sederajat diperlukan dalam rangka menjaga agar produk hukum daerah tetap berada dalam kerangka kesatuan sistem hukum nasional, tidak saling bertentangan atau tumpang tindih. 2. Kurangnya pemahaman SKPD pemrakarsa produk hukum daerah terhadap prosedur pembentukan dan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan. 28 Setiap SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu memprakarsai terciptanya suatu produk hukum daerah, baik Peraturan Daerah, Peraturan Walikota atau Keputusan Walikota. Seharusnya SKPD tersebut telah memahami teknis penyusunan produk hukum daerah tapi dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kesalahan yang terjadi berulang-ulang. 3. Belum semua proses penyusunan Produk hukum daerah yang bersifat penetapan (Keputusan Walikota) melalui Bagian Hukum produk hukum daerah merupakan bagian dari kesatuan hukum nasional dibentuk dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Produk hukum daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi sehingga materi muatan suatu produk hukum daerah sinkron dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 4. Aparatur yang melakukan konsultasi ke Bagian hukum seringkali tidak memahami kegiatannya. Dalam proses pengoreksian produk hukum daerah seringkali yang melakukan konsultasi ke Bagian Hukum tidak memahami kegiatannya hal ini karena SKPD Cuma mengirim orang (caraka) untuk mengambil produk hukum yang di koreksi sehingga waktu melakukan penyempurnaan pada SKPD nya mengalami kendala sehingga seringkali proses pengoreksian jadi berulang-ulang. 29 5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Sarana utama yang harus dimiliki dalam pengelolaan JDIH adalah unit komputer beserta sistem jaringan Informasi dan Komunikasi (website). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah, Pengelola JDIH melakukan pengelolaan JDIH, meliputi: a. pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebarluasan produk hukum; dan b. penataan sistem informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Agar produk hukum kita dapat diakses oleh semua pihak dibutuhkan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum berbasis teknologi website. Untuk itu diharapkan tersedianya perangkat lunak dan sumberdaya manusia dibidang informasi teknologi untuk pengoperasiannya untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dalam mengakses produk hukum daerah dan nasional melalui Sistem JDIH. 6. Perlu peningkatan pengetahuan teknis dalam penanganan perkara bagi aparatur selaku kuasa hukum. Untuk meningkatkan pengetahuan teknis bagi aparatur yang menangani masalah hukum khususnya aparatur sebagai kuasa hukum perlu upaya pembekalan teknis guna meningkatkan pengetahuan teknik beracara di pengadilan baik teori maupun praktek di lapangan dan mampu melakukan proses penegakan hukum. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan dan mengasah keterampilan beracara di pengadilan. 30 7. Perlu peningkatan kesadaran hukum masyarakat Untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat, dan dalam rangka menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi era reformasi perlu dilaksanakan penyuluhan hukum terpadu kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan/kelurahan se kota Padang. Dalam rangka meminimalisir permasalahan yang dikemukakan diatas, dalam Renstra bagian Hukum Tahun 2014-2019 diperlukan perencanaan strategis dengan harapan adanya peningkatan pelayanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam bentuk penetapan visi, misi, sasaran, strategi dan langkahlangkah kebijakan pelayanan kepada yang SKPD akan diambil terkait dan untuk peningkatan masyarakat agar penyelenggaraan pemerintahan di Kota Padang dapat terlaksana dengan baik. 31 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI Bagian Hukum sebagai salah satu instansi unsur staf Sekretariat Daerah pada Pemerintah Daerah Kota Padang terus menerus melakukan perubahan ke melaksanakan peningkatan pelayanan arah perbaikan dalam baik untuk lingkungan intern maupun ekstern. Berdasarkan visi Pemerintah Daerah Kota Padang dan tugas Bagian Hukum Setda Kota Padang maka arah yang harus ditempuh oleh Bagian Hukum harus sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Padang. Oleh karena itu harus dilihat 1 (satu) diantara 6 (enam) misi dari Pemerintah Daerah yang dapat dijadikan dasar Visi Bagian Hukum. Dari 6 (enam) misi yang dimiliki Pemerintah Daerah yaitu : 1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing; 2. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan wilayah barat Sumatera; 3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan; 4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan; 5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal; 6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani. 32 maka misi nomor 6 (enam) yang dapat dijadikan dasar Visi Bagian Hukum, yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani. Sebagai tindak lanjut melaksanakan kebijakan Walikota Padang yang terkandung dalam visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014- 2019,Bagian Hukum menetapkan visi sebagai berikut: ”TERWUJUDNYA PELAYANAN PRODUK INFORMASI HUKUM, HUKUM DAN DAERAH, PELAYANAN BANTUAN HUKUM YANG BERKUALITAS”. Dengan visi ini akan menempatkan Bagian Hukum sebagai penyiap bahan perumusan kebijakan peraturan perundangundangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, bantuan hukum dan penegakan hukum dalam rangka menunjang terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani. Berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut untuk merealisasikannya diperlukan langkah-langkah dalam perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dan pelayanan bantuan hukum. Bagian Hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya maka akan sangat strategis apabila untuk merealisasikan visi lebih menitik beratkan pada peningkatan kualitas hasil dalam perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dan pelayanan bantuan hukum, dan penegakan hukum. Untuk meningkatkan kualitas ini harus didukung oleh sumberdaya manusia, keuangan, sarana, parasarana, teknologi dan kebijakan. Hal tersebut memang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi 33 dalam penetapan misi organisasi. Atas dasar pertimbangan tersebut maka Misi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah : 1. Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Hukum 3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat. 4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH 1. TUJUAN Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai unit staf yang mempunyai fungsi dan menyiapkan bahan kebijakan perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dalam kurun waktu lima (5) tahun kedepan harus sudah mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan apa yang hendak dicapai lima tahun kedepan harus dirumuskan dengan cermat dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikuasai. Sehingga tujuan lebih realistik dalam kurun waktu lima tahun kedepan dapat tercapai. Tujuan tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi karena untuk tercapainya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi organisasi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima (5) tahun. 34 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka tujuan yang hendak dicapai oleh Bagian Hukum Setda Kota Padang untuk lima tahun kedepan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum 2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas 3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat 2. SASARAN sasaran Bagian Hukum Sekretariat daerah Kota Padang adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum, sasarannya adalah Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah Tersedianya Perda yang menjadi dasar/pedoman pembangunan daerah Tersedianya aparatur yang memahami proses penyusunan produk hukum. Tersedianya aparatur yang memahami peraturan perundang-undangan. 2. Mewujudkan jaringan dokumentasi dan informasi Hukum yang berkualitas, sasarannya adalah : Pengelolaan Bahan dokumentasi dan penyebarluasan produk hukum 35 Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat 3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat, sasarannya adalah : Terselesaikannya perkara hukum Pemko dan meningkatnya Kesadaran Hukum masyarakat Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD N TUJUAN O SASARA INDIKATOR TARGET KINERJA N SASARAN SASARAN PADA TAHUN KE- 1 Mewujudk 1. Meningk Jumlah produk an produk atnya Hukum Daerah hukum kualitas yang yang tidak produk bertentangan bertentan hukum dengan peraturan 1 2 3 4 5 12 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 0 0 0 0 tidak gan perundang- dengan undangan peraturan kepentingan umum perundan a. Ranperda dan gundangan b. Draf Perwako 40 yang lebih tinggi dan c. kepenting Draf 40 4 4 4 4 Keputusan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 an umum 2. Tersedi anya Jumlah Perda yang ditetapkan 12 perda yang menjadi dasar/p edoman 36 pemban gunan daerah 3. Tersedi a. Jumlah 50 1 - - - 99 104 100 100 - 49 50 104 - 2 2 2 2 2 57 57 57 57 57 1000 1500 2000 2500 3000 anya aparatur yang 0 aparatu telah 4 r mengikuti yang memah Bimtek ami Penyusunan proses Peraturan penyusu Perundang- nan undangan produk b. Jumlah aparatur hukum penyusunan produk hukum yang di evaluasi 4. Tersedian Jumlah aparatur ya yang telah aparatur mengikuti Sosialisasi yang Peraturan memaha Perundang- mi undangan peraturan perundan gundangan 2 Mewujudka 1. Pengelolaa 1. Jumlah Aparatur n jaringan n Bahan yg mengikuti dokumentas dokumenta Bimtek JDIH i dan si dan informasi penyebarlu Hukum yang Hukum asan disebarluaskan yang produk berkualitas hukum 2. Layanan informasi 2. Jumlah Produk jumlah Produk Hukum Daerah yang 37 hukum dapat diakses yang masyarakat cepat dan akurat 3 Mewujudka Terselesaik 1. Penanganan n Pelayanan annya Bantuan Perkara Hukum Dan Hukum Hukum Peningkatan Pemko dan Masyarakat Kesadaran Meningkatn Hukum ya masyarakat Kesadaran 15 14 13 12 11 1100 1050 1000 950 900 Perkara Hukum 2. Jumlah Kasus Hukum Masyarakat 4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. STRATEGI Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip: a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak-belakang; b. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran SKPD dan pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan; c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam proses internal SKPD; dan 38 d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi. Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka strategi yang akan dilaksanakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang untuk mencapai sasaran disajikan dalam tabel sebagai berikut ; Tabel.4.2 Penentuan Strategi N Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi o. 1 Meningkatnya 1. Jumlah Produk Hukum kualitas produk Daerah yang tidak sinkronisasi terhadap hukum daerah bertentangan dengan Rancangan Produk Hukum peraturan perundang- Daerah agar tidak undangan dan bertentangan dengan kepentingan umum. peraturan perundang- 2. Jumlah Perda yang ditetapkan. 2. Optimalisasi harmonisasi dan Tersedianya 1. Jumlah Aparatur yang undangan dan kepentingan umum Optimalisasi Aparatur aparatur yang telah mengikuti Bimtek penyusunan peraturan memahami Penyusunan Peraturan perundang-undangan penyusunan Perundang-undangan Peraturan 2. Jumlah Aparatur yang Perundang- telah mengikuti undangan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 3. Jumlah aparatur penyusunan produk hukum daerah yang dievaluasi 3 Pengelolaan Bahan dokumentasi dan penyebarluasan 1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek JDIH 2. Jumlah Produk Hukum Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang disebarluaskan 39 4 5 Layanan informasi Jumlah Produk Hukum Pengembangan kualitas hukum yang Daerah yang dapat diakses database produk hukum cepat dan akurat masyarakat daerah Terlaksananya 1. Penanganan Perkara Pelayanan Hukum Bantuan Hukum 2. Peningkatan Kesadaran dan Peningkatan Hukum Masyarakat Pengembangan Layanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum Kesadaran Hukum masyarakat 2..KEBIJAKAN Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang dirumuskan harus dapat: a. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional. b. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional; c. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan d. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum. Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka kebijakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang untuk melaksanakan strategi disajikan dalam tabel sebagai berikut ; 40 Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan VISI : ”TERWUJUDNYA PRODUK HUKUM DAERAH, PELAYANAN INFORMASI HUKUM, DAN PELAYANAN BANTUAN HUKUM YANG BERKUALITAS”. MISI I : Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Mewujudkan Meningkatnya Optimalisasi harmonisasi dan Peningkatan kualitas produk hukum kualitas produk sinkronisasi terhadap SDM Penyusunan yang tidak hukum daerah Rancangan Produk Hukum Produk Hukum bertentangan Daerah agar tidak Daerah dengan bertentangan dengan peraturan peraturan perundang- perundang- undangan dan kepentingan undangan yang umum lebih tinggi dan kepentingan umum MISI II : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Hukum Tujuan Mewujudkan Sasaran 1. Pengelolaan Strategi Kebijakan Pengembangan Jaringan Penguatan Jaringan Jaringan Bahan Dokumentasi dan Informasi Dokumentasi dan Dokumentasi dan dokumentasi Hukum Informasi Hukum Informasi Hukum dan yang berkualitas penyebarluas an produk hukum 2. Layanan Pengembangan kualitas informasi database produk hukum hukum yang daerah cepat dan akurat 41 MISI III : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat Tujuan Sasaran Fasilitasi Mewujudkan Pelayanan Pelayanan Bantuan Hukum Bantuan dan Penegakan Hukum dan Hukum bagi Penegakan aparat dan Hukum Bagi masyarakat Aparat Strategi Pengembangan Layanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum Kebijakan Peningkatan kesadaran terhadap penegakan hukum Masyarakat 42 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Bagian Hukum, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019), adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan: a. Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan; b. Monitoring dan evaluasi. 2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan kegiatan : a. Penyelesaian Perkara Hukum Pemerintah Kota. b. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. c. Pembahasan Ranperda di DPRD d. Pembinaan Keluarga Sadar Hukum e. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah. f. Penyuluhan Hukum Terpadu. g. Monitoring dan Evaluasi. Sebagai penjabaran atas visi dan misi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang, maka selanjutnya ditetapkan program kerja yang merupakan implementasi dari kebijakan. Untuk itu program kerja yang berkaitan dengan kewenangan wajib yang harus dilaksanakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah : ” penataan peraturan perundang-undangan ”. Dengan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif sebagaimana tercantum pada lampiran Rencana Strategis Bagian Hukum 2014-2019 ini. 43 Kegiatan-kegiatan yang Sekretariat Daerah Kota Padang dilaksanakan oleh Bagian Hukum seluruhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang 44 Tabel lampiran 45 Tabel lampiran 46 Tabel lampiran 47 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Program Kerja Bagian Hukum yang merupakan implementasi dari kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan wajib adalah Penataan Peraturan Perundang-undangan. Indikator Kinerja Bagian Hukum yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2014-1019 adalah : No Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada awal Periode Tahun 0 1 1. 2. Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 1 2 3 4 5 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Produk Hukum Daerah yg tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan dan kepentingan umum a. Ranperda 12 12 12 12 12 12 12 b. Draf Perwako 38 40 40 40 40 40 40 c. Draf Keputusan 395 400 400 400 400 400 400 Jumlah Perda yang yang 9 20 20 20 20 20 20 49 50 104 50 50 50 50 - 53 53 53 53 53 53 1 2 2 2 2 2 2 57 57 57 57 57 57 57 30 50 60 70 80 90 90 16 10 10 10 10 10 10 ditetapkan 3. Jumlah Aparatur mengikuti yang Bimtek Peraturan PerUU 4. Jumlah Laporan pada Monev masing-masing SKPD 5. Pembinaan Jaringan Anggota Dokumentasi dan Informasi Hukum 6. Jumlah Produk hukum yang disebarluaskan 7. Prosentase Hukum Daerah Produk yang dapat diakses masyarakat 8. Penanganan Perkara Hukum Pemko 48 9. Jumlah Kasus Hukum di 1500 1100 1000 900 800 700 700 Masyarakat 10. Jumlah Perda yang - 1 - - - - - Keluarga yang - - 11 11 11 11 11 ditetapkan 11. Jumlah sadar hukum di 11 Kec 49 BAB VII PENUTUP Pembuatan Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019. Untuk mewujudkan pembangunan kota Padang yang berkelanjutan khususnya di bidang hukum dan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik , bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good goverment) merupakan kewajiban aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan kerjasama yang berkesinambungan sehingga kualitas SDM dapat ditingkatkan dengan baik dan benar. Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang 20142019 yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Bagian Hukum dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kota Padang yang lebih baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019 yang disusun dalam kerangka Sistem Perencanaan pembangunan Nasional untuk rencana Pembangunan jangka menengah juga merupakan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Bagian Hukum selama periode 2014-2019. Bagian yang terpenting rangkaian Renstra perencanaan Bagian Hukum pembangunan ini adalah daerah dalam dalam rangka dari penyusunan wewujudkan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Ukuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang mampu memberikan jawaban ataupun harapan sangatlah tidak mudah, 50 sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan hukum perlu ditingkatkan di instansi/ SKPD masing-masing. KEPALA BAGIAN HUKUM, SYUHANDRA, SH Pembina Tingkat I Nip. 19630410 199103 1 007 51 52