MODUL PERKULIAHAN Akuntansi Keuangan Kontemporer Pokok Bahasan Accounting and Capital Market Fakultas Pasca Sarjana Program Studi Magister Akuntansi Abstract Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh Dr.Harnovinsah,Ak., CA Kompetensi Materi ini menjelaskan Peran Memahami dan mampu menjelaskan akuntan khususnya akuntan serta menganalisis Peran Akuntan Di Pasar Modal. publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat penting. PENDAHULUAN Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal Etika dalam Praktik Investasi dan Pasar Modal Pasar modal adalah tempat, tidak terbatas hanya secara fisik, di mana orang membeli dan menjual surat berharga atau instrument keuangan, seperti saham, surat utang, dan produk keuangan lainnya. Surat-surat berharga yang dikeluarkan penjual tersebut memberikan hak tak berwujud (intangible rights) kepada pembelinya untuk memperoleh deviden, bunga, penempatan manajemen, dan hakhak lainnya. Pembeli dalam menentukan keputusan investasinya umumnya mengandalkan informasi tentang perusahaan yang diberikan oleh pengurus perusahaan yaitu direktur dan komisaris. Untuk memastikan akurasinya, maka informasi tersebut juga diverifikasi oleh akuntan, analis, konsultan hukum, otoritas bursa, dan Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan ketatnya pengawasan atas informasi seperti ini, apakah menjamin bahwa pasar modal telah bebas dari pelanggaran, baik pelanggaran regulasi maupun pelanggaran etika? Bernard Black, Profesor Hukum di Northwestern University Amerika Serikat, pernah menulis bahwa eksistensi pasar modal dengan satu dan lain hal merupakan sebuah keajaiban karena investor bersedia menyerahkan bagian (besar) uangnya untuk membeli hak tak berwujud, dengan nilai atas hak itu sangat ditentukan oleh kualitas informasi yang diberikan oleh penjual hak tersebut. Dengan kata lain, nilai atas hak tersebut ditentukan oleh kejujuran penjual tentang hal itu. Kita perlu memberikan penekanan pada sebuah kata kunci yang melandasi kegiatan di pasar modal: kejujuran. Saat ini telah terjadi reduksi mengenai makna kejujuran di pasar modal. Kejujuran dianggap sama dan sebangun dengan keterbukaan (disclosure). Padahal, keduanya merupakan sebuah sikap yang berada pada kuadran berbeda. Keterbukaan hanya menyangkut prosedur, sesuatu yang sifatnya Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 2 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id legalitas formal, sementara kejujuran mencakup sebuah sikap mental dan nilai-nilai etika. Masalah etika ini perlu kita angkat sebagai pusat perhatian karena sebuah pasar, seperti pasar modal Indonesia, tidak hanya perlu menyandarkan diri kepada aspek legal semata, tapi juga pada etika. Sebuah bursa yang kehilangan etika akan kehilangan kredibilitasnya. ETIKA BAGI EMITEN Dalam menanamkan dana, investor menilai kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk itulah informasi yang menggambarkan kondisi dan kinerja emiten menjadi hal yang sangat krusial dalam pasar modal. Dengan posisinya sebagai pihak yang pasif dan tidak mengetahui secara detail seluk-beluk perusahaan, investor berpotensi menjadi pihak yang dirugikan dalam kaitannya dengan keandalan informasi. Untuk itulah, pemerintah melalui Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan melindungi kepentingan investor melalui aturan-aturan, salah satunya adalah Undang-Undang yang mengatur mengenai pasar modal di Indonesia adalah UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Meskipun telah dilindungi dengan aturan, investor masih merupakan pihak yang berpotensi dirugikan. Hal ini disebabkan karena banyak celah yang belum diatur oleh peraturan dan sifat dari akuntansi yang memiliki berbagai alternatif dalam menyajikan kondisi atau aktivitas ekonomi emiten. Dengan sifat akuntansi yang demikian, maka laporan keuangan yang dihasilkan juga dapat disajikan dengan berbagai pendekatan. Emiten sebagai pengelola dana tidak boleh sekedar memenuhi batasan-batasan yang tertuang dalam aturan. Emiten harus mengutamakan kepentingan investor meskipun tidak diatur dalam aturan. Dalam hal ini kepentingan investor adalah laporan keuangan yang handal dan relevan. Terkait dengan penyajian laporan keuangan, Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan emiten untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan triwulanan. Laporan keuangan tahunan wajib diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 3 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keuangan Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan laporan keuangan triwulanan tidak wajib diaudit. Fungsi dari audit yang dilakukan oleh akuntan publik adalah untuk meningkatkan keandalan informasi dalam laporan keuangan. Setiap upaya emiten untuk menyajikan informasi yang bersifat menyesatkan akan diminimalisir dan dikoreksi oleh akuntan publik, sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan investasi. Karena hanya laporan keuangan tahunan yang diwajibkan untuk diaudit, maka terdapat celah bagi emiten untuk menyajikan informasi yang tidak semestinya dalam laporan triwulanan. Meskipun pada periode audit akan dikoreksi oleh akuntan publik, investor telah menyajikan informasi yang tidak semestinya selama tiga triwulan. Dalam periode tiga triwulan tersebut, investor berpotensi membuat keputusan yang tidak efisien terkait alokasi modal yang dimiliki sebagai akibat dari laporan keuangan triwulanan yang disajikan oleh emiten. Dampak negatif dari pembuatan keputusan yang tidak efisien tersebut akan terakumulasi pada kuartal ke empat setelah laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh akuntan publik disajikan. Dengan memperjualbelikan sahamnya pada bursa, secara langsung manajemen memiliki kepentingan terhadap harga saham. Perusahaan yang dianggap memiliki kinerja baik oleh para investor akan diapresiasi ke dalam peningkatan harga saham, dan peningkatan harga saham tersebut merupakan salah satu dasar yang digunakan untuk memberikan kompensasi kepada manajemen perusahaan. Adanya kepentingan tersebut membuat manajemen emiten melakukan tindakan-tindakan yang mampu meningkatkan harga saham perusahaan dengan cara yang tidak beretika, yang pada akhirnya akan menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan para investor. Beberapa macam praktik penyimpangan yang terjadi pada pasar modal: 1. Penipuan Penipuan menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 90 huruf c, adalah: membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 4 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. Larangan tersebut ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta melakukan penipuan pun tak lepas dari jerat pasal ini. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), penipuan diatur dalam pasal 378 tentang penipuan. 2. Manipulasi Pasar Manipulasi pasar menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 91 adalah, tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap pihak yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam hal modal dan teknologi atau sarana yang kemungkinan bisa melakukan penggambaran sedemikian rupa sehingga pasar memahami dan merespon gambaran tersebut sebagai suatu hal yang benar. Manipulasi pasar yang terjadi di pasar modal antara lain: a) Insider Trading Insider trading merupakan perdagangan efek yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan, dimana perdagangan efek tersebut didasarkan karena adanya informasi dari orang dalam perusahaan yang penting dan mengandung fakta material. Umumnya para pelaku insider trading mengharapkan keuntungan ekonomi. Orang-orang yang menempati posisi tersebut disebut sebagai insiders sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 95 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah: 1. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud 2. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan. Dijelaskan dalam penjelasan Pasal 95 yang dimaksud dengan “orang dalam” dalam termasuk: 1. Komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi orang dalam. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 5 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Pihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, atau huruf c di atas. b) Marking the close Marking the close yaitu tindakan merekayasa harga permintaan atau penawaran Efek pada saat atau mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga efek atau harga pembukaan yang tinggi pada hari perdagangan berikutnya. c) Painting the tape Painting the tape yaitu kegiatan perdagangan antara rekening efek satu dengan rekening efek lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak atau mempunyai sedemikian rupa sehingga tercipta perdagangan semu. d) Cornering the market Cornering the market yaitu membeli efek dalam jumlah besar sehingga dapat menguasai pasar (menyudutkan pasar). e) Pools Pools yaitu penghimpunan dana dalam jumlah besar oleh sekelompok investor dimana dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang yang memahami kondisi pasar. Manager dari pools tersebut membeli saham suatu perusahaan dan menjualnya kepada anggota kelompok investor tersebut untuk mendorong frekuensi jual beli Efek sehingga dapat meningkatkan harga Efek tersebut. f) Wash Sale Wash Sale yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yang tidak menimbulkan perubahan kepemilikan dan/atau manfaatnya (beneficiary of ownership) atas transaksi saham tersebut. Tujuannya untuk membentuk harga naik, turun atau tetap dengan memberi kesan seolah-olah harga terbentuk melalui transaksi yang berkesan wajar. Selain itu juga untuk memberi kesan bahwa Efek tersebut aktif diperdagangkan. ETIKA BAGI INVESTOR Dalam melakukan investasi di pasar modal kebanyakan investor mencari dan memfokuskan perhatiannya terhadap investasi yang aman dan menjanjikan keuntungan yang tinggi, hanya sedikit yang memperhatikan investasi yang beretika. Apabila investor akan melakukan investasi yang berdasar etika, hendaklah perhatian Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 6 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id utamanya ditujukan kepada produk dan jasa perusahaan tersebut. Misalnya, jangan melakukan investasi di perusahaan yang memproduksi bahan-bahan yang mengakibatkan penyakit atau merusak lingkungan. Selanjutnya, memperhatikan bagaimana dana yang diperoleh perusahaan tersebut disalurkan, misalnya investasi di reksadana dapat menjadi investasi yang tidak beretika apabila dana yang dihimpun diinvestasikan di perusahaan- perusahaan yang produksinya mengakibatkan penyakit atau merusak lingkungan. Bagi investor yang tidak aktif menjalankan bisnis itu sendiri terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu: 1. Pendekatan Negatif Pendekatan negatif ini disebut juga teori penghindaran, di mana para investor yang beretika, akan menghindari investasi di bidang atau perusahaan yang tidak disukainya, atau bertentangan dengan prinsip etika bisnis yang dianutnya atau juga melakukan kegiatan bisnis di bidang-bidang yang melanggar ketentuan lingkungan, produksi zat kimia yang berbahaya, produksi senjata, atau melakukan investasi di negara-negara yang melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia. 2. Pendekatan Positif Dalam hal ini para investor hanya akan melakukan investasi pada bidang usaha atau bisnis yang sesuai dengan etika bisnis yang dianutnya. Dalam penerapannya investor dapat menyusun daftar perusahaan atau bidang bisnis yang dipandang sesuai dengan etika bisnis yang umum. 3. Pendekatan Aktif Dengan pendekatan ini para investor akan melakukan investasi di bidang bisnis yang menurutnya tidak sesuai dengan etika bisnis yang umum dianut, dan dalam melakukan investasi di bidang itu terkandung tujuan untuk mengambil alih kontrol terhadap perusahaan tersebut untuk selanjutnya melakukan perubahan agar perusahaan tersebut menjalankan bisnis sesuai dengan etika bisnis yang umum. Praktik-praktik tidak terpuji di industri pasar modal memiliki sejumlah konsekuensi: 1. Kerugian pemodal atau investor, terutama investor berskala menengah ke bawah, yang dirugikan dengan aksi manipulatif. 2. Jika praktik-praktik tidak terpuji tersebut berlangsung terus menerus tanpa ada sistem yang mampu mendominasi dan membongkarnya, penetrasi industri pasar modal akan semakin lamban. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 7 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masyarakat akan semakin takut dan ragu untuk berinvestasi di pasar modal jika aksi manipulatif masih terus terjadi. Harus menjadi catatan bersama bahwa dalam berbagai kasus pelanggaran di industri pasar modal, kerugian yang dialami investor bukanlah bagian dari risiko investasi. Praktik penipuan atau penggelapan dana nasabah, misalnya, tentu tidak masuk dalam risiko investasi yang dipikirkan investor sebelum memutuskan untuk menaruh dananya pada produk investasi tertentu. Apa yang terjadi dalam sejumlah kasus di sektor finansial tanah air yang menyita perhatian publik dewasa ini adalah risiko di luar lingkup investasi. Sehingga, berbagai pelanggaran itu harus diusut sampai tuntas, sampai ke akar-akarnya. Setelah semuanya tuntas, habitus baru industri pasar modal harus dibentuk dengan landasan etika bisnis yang kuat agar tak ada lagi aksi manipulasi yang merugikan pada masa mendatang. Pasar modal yang kuat dan menjanjikan adalah industri pasar modal yang menyuburkan etika bisnis. Contoh Kasus produk investasi reksadana fiktif Contoh kasus yang menjadi perhatian publik adalah produk investasi reksadana fiktif yang menyeret tiga institusi, PT Antaboga Delta Sekuritas, PT Bank Century Tbk (BCIC), dan PT Signature Capital Securities. Investasi reksadana fiktif tersebut menyebabkan nasabah mengalami kerugian. Produk investasi fiktif yang dijual melalui Bank Century ini menunjukkan bahwa ada unsur ketidakjujuran yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, etika dalam berbisnis telah ditinggalkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara bahkan cara yang tidak jujur dan tidak memperdulikan pihak-pihak yang dirugikan akibat tindakan mereka. Kasus pelanggaran etika tersebut tidak hanya terjadi sekali saja tetapi sudah berulang kali dan tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Selain itu, adanya aksi penggelapan dana nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas semakin menyita perhatian publik. Kasus-kasus ini belum termasuk aksi penggorengan saham dan naked short selling yang diduga menyebabkan bursa saham minus besar-besaran hingga perdagangannya sempat dihentikan sementara pada tahun lalu. PROFESI AKUNTAN Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 8 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi akuntansi sendiri menurut Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi keuangan walaupun dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni atau ilmu social murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik. Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika ekonomi global. Profesi akuntan dianggap sebagai suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang dihasilkan akan menjadi landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak berkepentingan, kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki seorang akuntan. Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi, pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada saat ini dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat dia bernaung. Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk menghasilkan informasi keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan tersebut maka informasi yang dihasilkan akan menyesatkan para penggunanya. Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem ekonomi dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi akuntan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global khususnya para pemegang saham dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar kompetensi dari seorang akuntan diharapkan terus terbaharui sehingga menjadi nilai tambah dalam entitasnya. Peran akuntan publik di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 9 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pendapat wajar (unqualified) terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan. Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal. Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling. Dengan demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah terbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh karena itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan, bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing, maka jika terjadi kesalahan, akuntan tersebut dapat dimintakan pertanggungjawabannya. Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap kewajaran laporan keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen sepenuhnya. Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan kepada emiten sebagai objek investasi mengingat kepentingan investor berkaitan dengan investasi yang ditanamnya. Namun para pemodal kerap kurang menyadari bahwa sah tidaknya Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 10 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebuah informasi tentang emiten, terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas dari akuntan publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan emiten. Dari sini bisa dilihat bahwa peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat besar. Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan terhambat karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang. Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan pemeriksaan keuangan. Akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Semua ini melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan publik dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan publik dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya. Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pemeriksa laporan keuangan. 2. Penyusun standar akuntansi. Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas, maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada manajemen. Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan keuangan haruslah disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan untuk memastikan kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang independen. Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 11 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan mematuhi serta menjunjung tinggi kode etik profesi.Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menginformasikan ke publik.Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal terbagi menjadi: 1. Perikatan Atestasi 2. Perikatan Non-atestasi Tanggung Jawab Akuntan Publik Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga memiliki tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya: a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya. b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud atau kepentingan para nasabahnya. Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya 2. Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 12 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu 4. Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan bagi emiten 5. Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaannya Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Tanggung jawab yuridis Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana b. Tanggung jawab finansial Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut. c. Tanggung jawab moral Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 13 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tantangan dan Peluang Akuntan Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indoenesia. Akuntan dalam memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar modal internasional. Keadaan ini mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan pasar modal yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal tersebut adalah kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh pihak investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan. Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan sekaligus memberi peluang bagi Profesi Akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya akuntan asing memberikan ancaman bagi profesi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di negara maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest. PROFESI AKUNTAN DALAM AKTIVITAS PERUSAHAAN DI PASAR MODAL Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90, tentang Peraturan Pasar Modal menyebutkan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu system keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara-perantara efek. a. Profesi Akuntan Perusahaan/Manajemen Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 14 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Profesi akuntan yang bekerja dibawah lini CFO mempunyai fungsi untuk menyediakan informasi yang berguna bagi manajer dalam hal pengambilan keputusan ekonomi guna mendukung langkah manajemen untuk pertimbangan arah perusahaan kedepannya.Para akuntan bekerja dengan suatu sistem terintergrasi untuk mengolah data keuangan perusahaan menjadi informasi yang berguna. Kehandalan informasi yang dihasilkan para akuntan tersebut berimbas pada kualitas informasi yang dihasilkan sehingga para manajemen dengan akurat dapat melakukan peramalan bisnis, proses penganggaran yang efektif, meminimalisir pemborosan biaya, dan sebagainya. Pada akhirnya kegiatan perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya akan terekam dalam suatu informasi yang bisa diandalkan bagi pengambilan keputusan para pemegang saham dalam rencana pembelian atau penjualan kembali saham emiten tersebut. b. Profesi Auditor Internal Profesi auditor internal beberapa tahun terakhir ini memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan Good Corporate Governance, Risk Management, dan Internal Control. Runtuhnya harga saham diberbagai negara ketika skandal kecurangan Enron terbongkar menghasilkan suatu aturan baru yaitu dengan munculnya Sarbanes-Oxlay Act yang salah satu isinya menyatakan bahwa setiap perusahaan yang listing di Wall Street pada waktu itu wajib untuk memiliki komisi/dewan internal audit sendiri. c. Profesi Akuntan Publik Profesi akuntan publik merupakan profesi yang sangat berperan dalam mempengaruhi keputusan para pemegang saham secara eksplisit. Opini yang diberikan terhadap laporan keuangan entitas didasarkan pada PABU sehingga pengungkapan dan tingkat materialitas laporan keuangan oleh manajemen sangat berpengaruh terhadap opini yang akan diberikan. Independensi secara fakta dan penampilan menjadi suatu keharusan bagi para akuntan publik dalam melakukan audit laporan keuangan. Dalam teknisnya, auditor eksternal bekerja menurut standar audit dan satuan kerja yang telah ditentukan sehingga idealnya para auditor mengaudit perusahaan kliennya dengan sangat objektif. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 15 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam perkembangannya, auditor eksternal diwajibkan memberikan opini Going Concern terhadap kelangsungan bisnis kliennya dan selain itu ranah hukum mulai menyentuh perkembangan dari profesi tersebut terutama dalam bidang jasa audit. Hal tersebut diharapkan akan meminimalisir kejadian kehancuran pasar modal seperti sebelumnya yang pernah terjadi. PERANAN PROFESI AKUNTAN DI PASAR MODAL Peran akuntan di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified) terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan. Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturanperaturan yang berlaku di pasar modal. Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap kewajaran laporan keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen sepenuhnya. Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan pemeriksaan keuangan. akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat penting. Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas, maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 16 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada manajemen. TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya: a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya. b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud atau kepentingan para nasabahnya. Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya b. Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten c. Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu d. Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan bagi emiten e. Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaannya Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 17 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Tanggung jawab yuridis Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana b. Tanggung jawab financial Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut. c. Tanggung jawab moral Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK Yang Sekarang Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan. Secara Rinci Peran Akuntan Pada Pasar Modal Adalah Sebagai berikut: Peran Akuntan di Pasar Modal Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper atau guardian angel dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan Tanggung-jawab Akuntan di Pasar Modal Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 18 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berkualitas dan independen atas laporan keuangan Ruang Lingkup Kegiatan Akuntan di Pasar Modal Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal adalah: Perikatan Atestasi; dan Perikatan Non-atestasi. Pengendalian Mutu KAP di Pasar Modal Setiap Kantor Akuntan Publik memiliki Pengendalian Mutu dimana Akuntan wajib mengikuti dan menerapkan Pengendalian Mutu dimaksud pada setiap penerimaan penugasan. Pengendalian mutu merupakan cerminan KAP yang berkualitas yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Pedoman Pengendalian Mutu tersebut sekurang-kurangnya mencakup: pedoman penerimaan dan penolakan klien kepastian mutu dan kebijakan etika pedoman manajemen risiko pengendalian mutu penugasan pedoman independensi prosedur penugasan dan penelaahan mutu. TANTANGAN DAN PELUANG AKUNTAN Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indoenesia. Akuntan dalam memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar modal internasional. Keadaan ini mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan pasar modal yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal tersebut adalah kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh pihak investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 19 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan sekaligus memberi peluang bagi Profesi Akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya akuntan asing memberikan ancaman bagi profesi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di negara maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest. RISET AKUNTANSI DALAM CAPITAL MARKET FILOSOFI AKUNTANSI POSITIF Teori positif berusaha untuk memahami fenomena akuntansi dengan mengamati peristiwa empiris dan menggunakan hasil ini untuk membuat prediksi tentang yang lebih luas pengamatan dan atau untuk memprediksi masa depan. Kejadian ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa mendeskripsikan, dan dari teori normatif , yang mengatur apa yang harus terjadi. Milton Friedman menyatakan tentang teori akuntansi positif dalam ekonomi : “Tujuan dari sebuah ilmu pengetahuan positif adalah perkembangan 'teori' atau 'hipotesis' yang valid dan bermakna prediksi tentang fenomena yang belum diobservasi.” Konsisten dengan pandangan Watt friedman dan Zimmerman menegaskan : “Tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. Penjelasan ini berarti memberikan alasan praktek yang diamati. Misalnya teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan mengapa perusahaan terus menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan-perusahaan tertentu beralih di antara sejumlah teknik praktek akuntansi berarti bahwa teori ini memprediksi fenomena.”Fenomena teramati tidak selalu fenomena masa depan, mereka termasuk fenomena yang telah terjadi, tetapi berdasarkan bukti sistematis yang belum dikoleksi. Untuk penelitian teori positif berusaha untuk mendapatkan bukti empiris tentang atribut perusahaan yang terus menggunakan teknik akuntansi yang sama dari tahun ke tahun versus atribut perusahaan yang terus-menerus beralih teknik akuntansi kita juga mungkin tertarik dalam memprediksi reaksi perusahaan akan lobi untuk dan terhadap standar tersebut, meskipun standar sudah direalisasi. Contoh teori-teori ini memberikan bukti yang dapat digunakan untuk memprediksi dampak peraturan akuntansi sebelum implementasi. (Godfrey, 2010 : 404) Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan seperti yang di bawah ini: Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 20 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Apakah biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif ? 2. Apakah biaya dan manfaat dari regulasi dan standar akuntansi ? 3. Apa pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham ? 4. Bagaimana model akuntansi penilaian lebih unggul dalam memprediksi harga di masa depan, return laba atau arus kas ? Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, teori akuntansi positif didasarkan pada beberapa asumsi tentang perilaku individu : 1. Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif utility keuangan maksimal (REMs). 2. Manajer memiliki discrection untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung memaksimalkan utilitas mereka (self-interest) oq untuk mengubah pembiayaan perusahaan, investasi dan kebijakan produksi untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri. 3. Manajer akan mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai perusahaan. ( Godfrey, 2010 : 405 ) KEKUATAN DARI TEORI AKUNTANSI POSITIF Jensen berpendapat bahwa teori akuntansi normatif terdahulu menjadi teori positif akuntansi. Dalam rangka untuk bahan kebijakan akuntansi yang sesuai, dia percaya perlu untuk mengetahui bagaimana dunia sebenarnya beroperasi. Untuk mendukung argumennya, ia memberikan contoh berikut menggunakan salah satu bentuk penyesuaian nilai pasar ke rekening untuk memperbaiki pengambilan keputusan :“Akuntansi telah membenarkan efek level harga umum disesuaikan akuntansi (GPLA) pada nomor akuntansi. Tapi manajer tertarik dalam memaksimalkan nilai perusahaannya juga harus memperkirakan baik secara eksplisit maupun implisit bagaimana prosedur akuntansi tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dan bagaimana GPLA mempengaruhi nilai perusahaan adalah masalah yang murni positif dalam arti bahwa istilah ini digunakan dalam ilmu sosial.” Jensen selanjutnya mengatakan pada akhirnya Hibah, kita semua tertarik pada pertanyaan normatif, sebuah keinginan bagaimana untuk mencapai tujuan memotivasi minat kita pada topik metodologi ini dan dalam positif teori. Dengan demikian, kita perlu mengetahui bagaimana dunia keuangan saat ini membuat (atau akan membuat) penyesuaian nilai historis sebelum ada perubahan normatif dalam standar akuntansi. ( Godfrey, 2010 : 405 ) A. Ketidakpuasan Terhadap Standar Prespektif Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 21 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa thes membuat resep tertentu untuk akuntansi dan praktik audit yang tidak seluruhnya didasarkan pada diidentifikasi, pengamatan empiris atau metode. Watt dan Zimmerman menegaskan bahwa resep valid memerlukan spesifikasi keduanya sebuah tujuan dan fungsi objektif. Tujuan pemantauan dan pengendalian perquisites manajemen, atau keputusan ekonomi dan memprediksi arus kas masa depan atau dengan cara lain, mungkin menjadi lebih merata Distribusi apakah akuntan memiliki keuntungan lebih dari orang lain atau kelompok masyarakat dalam merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi objektif adalah spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai wajarnya mempengaruhi distribusi kekayaan antara pemegang saham, kreditur dan manajer. Hal ini berlangsung lebih dari sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi untuk mengukur nilai wajar . (Godfrey, 2010 : 405 ) Sebuah teori normatif yang didasarkan pada pertimbangan nilai, bagaimanapun, menghasilkan resep irrefutable bahkan jika dikembangkan teori akuntansi dengan logika, tidak menentukan tujuan atau fungsi objektif yang independen dari masalah. Dengan pendekatan ini, validitas resep adalah irrefutable. Menurut Popper, tidak ada jumlah pengujian empiris yaitu, tes teori terhadap data dunia nyata dapat membuktikan teori yang harus benar, tetapi teori harus disangkal, atau mampu difalsification. Seharusnya tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga mereka dapat memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan untuk menilai pasar saham dengan melaporkan nilai saat ini untuk mengendalikan pembayaran manajemen kompensasi dengan mewajibkan praktik akuntansi konservatif, atau untuk menyebarkan kekayaan merata di seluruh masyarakat, karena praktek tujuan, atau untuk menyebarkan secara merata di seluruh masyarakat. Karena tujuan subyektif tidak ada cara menilai kesesuaian tujuan mereka mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari perusahaan. Asumsi bahwa salah satu tujuan normatif adalah akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang solvabilitas dari perusahaan. Asumsi teori normatif yang lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset sebesar biaya saat ini untuk menunjukkan investor bagaimana dana mereka telah berhasil mempertahankan kapasitas operasi perusahaan. Beberapa faktor mencegah teori yang falsifiable : a. Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau membantah klaim bahwa rekening keuangan harus menyediakan kreditur dengan ukuran solvabilitas perusahaan karena ini adalah nilai - penilaian sarat. b. Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan dari rekening keuangan harus melaporkan kepada invertors Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 22 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tentang pemeliharaan kapasitas operasi lagi, karena ini adalah nilai judgement. Syarat teori tidak dapat diperingkat dengan obyektif karena tidak mungkin untuk membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan baik lebih penting daripada lainnya. Menurut standar Popper's, normatif, dan teori preskriptif adalah metodologis yang lemah. ( Godfrey, 2010 : 406 ). Ada masalah metodologis lebih lanjut dengan teori normatif dan preskriptif : jika mereka difalsifikasi, pilihan fungsi objektif masih harus dijustifikasi. Jika untuk atribut teori akuntansi normatif suatu seperti tujuan sebagai peningkatan kualitas informasi dalam laporan akuntansi, itu akan perlu untuk menunjukkan bahwa resep mereka tidak benar-benar melayani yang misalnya untuk pengguna (termasuk regulator, serikat, debt holders, pemegang saham dan manajemen) menemukan informasi akuntansi yang dihasilkan oleh nilai wajar keputusan benar-benar ditingkatkan keputusan oleh pemegang saham untuk menjawab pertanyaan ini, akan diperlukan untuk memastikan kegunaan neraca dan laporan laba rugi disusun berdasarkan konsep biaya historis, dan untuk menunjukkan bahwa alternatif nilai historis lebih berguna. Ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut jumlah keuntungan, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi biaya historis, menyampaikan informasi yang memadai kepada peserta pasar, dan apakah mereka ditipu oleh manipulasi pasar tidak efisien karena pengungkapan informasi yang tidak memadai atau informasi akuntansi menjadi kurang relevan. Lebih lanjut, mengapa setelah hampir 40 tahun proklamasi manfaat alternatif teknik pengukuran nilai wajar hanya segelintir perusahaan dengan sukarela mengadopsi mereka sebagai tambahan pengungkapan dan akhirnya menggunakan pelaporan keuangan standar internasional (IFRS) dengan menggunakan pengukuran nilai wajar dalam ekonomi dan dampak sosial pada bisnis dan masyarakat, dan memiliki standar akuntansi yang telah diputuskan tanpa campur tangan politik. Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan pandangan teori positif bahwa penulis standar akuntansi preskriptif mungkin telah gagal untuk sepenuhnya memahami dampak dari penerapan metode pengukuran nilai wajar. ( Godfrey, 2010 : 407 ) RUANG LINGKUP TEORI AKUNTANSI POSITIF Ini adalah pelajaran untuk melihat perkembangan teori akuntansi positif dalam dua tahap. Pertama dan tahap penelitian kronologis sebelumnya terlibat dalam akuntansi dan perilaku pasar modal. Dari tahap ini tidak menjelaskan praktek akuntansi, hal ini menyelidiki hubungan antara pengumuman data akuntansi dan reaksi harga saham menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan metode historicol cost tidak memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal dalam penilaian saham tetapi pada saat yang sama akuntansi tidak memonopoli informasi yang digunakan Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 23 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id untuk perusahaan. Nilai ini adalah asumsi yang mendukung argumen bahwa laporan akuntansi terbaik yang mungkin dapat melayani pelayanan satu fungsi. Akhirnya, teori-teori ekonomi keuangan, terutama pada hipotesis pasar yang efisien dan CAPM, yang dimasukan dalam literatur ini. Literatur tahap kedua berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi di perusahaan .Disana ada dua fokus, pusat pertama ada upaya untuk menjelaskan apakah perusahaan membuat pilihan akuntansi tertentu untuk perspektif oportunistik sering dicap ex post, karena mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi setelah fakta untuk memaksimalkan sudut pandang sesuai ketertarikan mereka. mengasumsikan bahwa perusahaan pilih akuntansi praclude manajer dari pilihan oportunistik, ex post, metode akuntansi. Alasan untuk ini adalah bahwa hal itu baik tidak mungkin atau tidak efisien untuk menghilangkan semua perilaku oportunistik residual oleh manajer. Prespektif efesiensi tidak mengharuskan kebijakan akuntansi sebenarnya dipilih ex-ante hanya itu pilihan dibuat seolah-olah itu dipilih ex ante untuk memaksimalkan nilai perusahaan daripada membuat kesempatan.Kedua tahap literatur akuntansi positif menarik ekstensif. Pertama hak kekayaan kontraktor, bagaimanapun, kami garis besar riset pasar modal, yang meliputi pekerjaan penelitian awal dan berkelanjutan dalam paradigma akuntansi positif. ( Godfrey, 2010 : 407 ) PENELITIAN PASAR MODAL DAN HPOTESIS PASAR EFISIEN Dua jenis penelitian pasar modal sangat penting untuk teori akuntansi positif : (1) kelompok studi yang mencoba untuk menentukan dampak dari rilis informasi akuntansi atas kembali saham, dan (2) studi yang mempertimbangkan dampak perubahan kebijakan akuntansi atas prices.most berbagi penelitian di bidang ini telah dilakukan dalam paradigma yang berlaku dalam keuangan-hipotesis ekonomi pasar efisien (EMH). EMH mengacu pada harga teori mikroekonomi, yang dicirikan oleh itu penekanan pada permintaan dan penawaran informasi sama dengan pendapatan marjinal. ( Godfrey, 2010 : 408 ) Fama dan rekan-rekannya yang pertama kali menciptakan pasar frase efisien sebagai pasar yang yang menyesuaikan dengan cepat ke informasi baru. Kemudian Fama mendefinisikan pasar yang efisien sebagai salah satu di mana harga "sepenuhnya mencerminkan" informasi yang tersedia berdasarkan asumsi bahwa: a) Ada biaya transaksi tidak ada efek yang diperdagangkan b) Informasi adalah biaya tersedia - implikasi bebas informasi terkini untuk harga saat ini dan distibutions harga di masa depan. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 24 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c) Tidak ada biaya transaksi di pasar sekuritas Implikasi dari asumsi ini bahwa dalam sebuah pasar modal yang efisien informasi sepenuhnya dimasukkan ke dalam harga saham ketika itu direalisasikan. Fama menjelaskan tiga informasi pasar : d) Bentuk lemah efisiensi pasar dimana harga sekuritas pada waktu tertentu sepenuhnya mencerminkan informasi yang terdapat dalam urutan atas harga masa lalu yaitu, investor tidak dapat keuntungan dari penggalian informasi berdasarkan siklus harga (DOW teori), pola harga (kepala dan bahu), atau peraturan lain seperti perilaku aneh, rata-rata bergerak dan kekuatan relatif. e) Bentuk bentuk semi kuat menegaskan bahwa harga keamanan sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, di samping harga – harga masa lalu berarti bahwa tidak ada strategi perdagangan yang menguntungkan tersedia untuk membuat keuntungan kelebihan dari menganalisis informasi yang tersedia untuk publik, di samping untuk membuat kelebihan dari analisis publik data ekonomi, politik, hukum atau keuangan yang tersedia yang lebih penting dengan menyesuaikan laporan akuntansi untuk nilai wajar yang tidak dilaporkan. f) Bentuk yang kuat menunjukkan bahwa harga keamanan sepenuhnya mencerminkan semua informasi, termasuk informasi yang tidak tersedia untuk umum, misalnya, informasi pribadi hanya tersedia untuk manajer, direksi atau analis keuangan yang memiliki akses ke informasi orang dalam. Dari tiga bentuk, bentuk semi kuat adalah yang paling langsung berhubungan dengan penelitian akuntansi, karena informasi akuntansi dari publik teori akuntansi normatif dan penetapan standar akuntansi lembaga memberikan upaya untuk memperdebatkan manfaat bentuk di mana laporan akuntansi diungkapkan kepada investor untuk pengambilan keputusan, jika harga merefleksikan seluruh informasi publik yang tersedia (termasuk nilai aktiva lancar dan kewajiban), maka argumen normatif untuk pengukuran yang tepat dan pelaporan yang sangat lemah. ( Belkaoui, 2004:142-143 ) Ketika kita berbicara tentang pasar sebagai efisien kami tidak menyarankan bahwa setiap, atau apapun, investor memiliki pengetahuan dari semua informasi pasar efisien tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah benar disajikan oleh suatu perusahaan atau properti ditafsirkan oleh individu. Pembuat keputusan apakah itu berarti bahwa manajer membuat keputusan manajemen terbaik atau yang Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 25 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id investor dapat memprediksi kejadian masa depan dengan efisiensi precision.market mutlak dalam konteks EMH hanya berarti bahwa harga keamanan mencerminkan dampak keseluruhan dari semua informasi yang relevan, dan melakukannya dengan cara yang tidak bias dan cepat yaitu permainan harga pasar and wajar seorang yang dekat dengan nilai pasar fundamental tidak sempurna tetapi mereka mengantisipasi dan menggabungkan data yang relevan.Sedangkan EMH adalah teori tentang mekanisme harga pasar keamanan, modal riset pasar (CMR) merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis tentang perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan model pasar, yang berasal dari model penetapan harga aset modal (CAMP), untuk memperkirakan (atau abnormal) mengembalikan tak terduga atas saham biasa perusahaan pada saat peristiwa yang terjadi (misalnya pengumuman keuntungan). ( Godfrey, 2010 : 409 ) DAMPAK PENGUMUMAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM Sebuah studi oleh Ball dan Brown adalah dasar dari akuntansi positif. Seperti sudah disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan kandungan informasi laba akuntansi bagi pasar saham, dalam pembelaan kritik teori normatif untuk metode biaya historis perhitungan keuntungan. Pandangan umum oleh ahli teori normatif adalah bahwa keuntungan biaya historis tidak ada artinya, karena keseluruhan hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi. Ball dan Brown menguji kegunaan angka laba biaya historis untuk keputusan investasi. Mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terdapat pada laba berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan diri untuk mencerminkan informasi tersebut. Hasil Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan. Pertama, ada informasi konten yang signifikan dalam sejarah profit figure meskipun cara serampangan tampaknya itu dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada rilis terus informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satusatunya sumber informasi tentang perusahaan-sebenarnya cukup kecil dan hanya dapat berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk perdagangan pada informasi akuntansi, setelah rilis, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut diperhitungkan. (Godfrey, 2010 : 414) Besarnya Studi baru saja dibahas terkonsentrasi pada pengenalan keuntungan tak terduga dan abnormal return, yaitu, positif atau negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau penurunan tak terduga keuntungan. Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga terhadap keuntungan dan abnormal return. Teori yang mendasari tes-tes ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak terduga. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 26 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-0,15% berhubungan dengan laba tak terduga 1%. Salah satu alasan untuk ukuran respon kecil kemungkinan bahwa tes tidak mengijinkan kemungkinan bahwa perusahaan mungkin memiliki hubungan proporsional berbeda antara keuntungan tak terduga dan abnormal return. Artinya, mereka tidak memungkinkan untuk fakta bahwa sensitivitas hubungan antara abnormal return dan keuntungan tak terduga (koefisien respon produktif, ERC) dapat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. (Godfrey, 2010 : 415) Asimetri informasi dan ukuran perusahaan Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumbersumber lain dari laporan akuntansi adalah fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya pencarian informasi yang tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar. Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh: 1. Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan kecil 2. Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan melaporkan konstan dalam pers keuangan dan oleh kegiatan mencari analis keuangan. Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terdapat dalam akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa laba memberikan informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil. Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia diperiksa proposisi bahwa: 1. Keamanan harga perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga keamanan perusahaan kecil. 2. Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Abnormal return kumulatif dari perusahaan kecil portofolio melebihi orang-orang dari portofolio perusahaan besar dan harga perusahaan besar lebih mungkin telah memasukkan informasi baru dalam pengumuman laba sebelum harga keamanan perusahaan kecil. (Godfrey, 2010 : 415) Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 27 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Votalitas Peneliti lain telah menggunakan indeks alternatif isi informasi dari pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari tes ini adalah bahwa jika ada informasi dalam pengumuman pendapatan, kita dapat mengekspektasi perubahan harga yang lebih besar dari harga pengumuman. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal return 8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba. Hasil Beaver konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu pengumuman varians return perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya. Varians teknik abnormal return juga telah digunakan oleh peneliti lain. Grant menemukan bahwa OTC perusahaan mengalami varians lebih besar dari abnormal return dari New York Stock Exchange perusahaan pada tanggal pengumuman. Ini menunjukkan bahwa kandungan informasi laba akan lebih besar pada perusahaanperusahaan yang lebih kecil dan ada sedikit alternatif sumber informasi. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5) Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer. (Godfrey, 2010 : 426) Banyak penelitian yang diuraikan dalam bab ini adalah pengembangan penelitian Ball dan Brown. Williams dan Findlay berpendapat bahwa hasil dari penelitian ini mendukung EMH dan bentuk akuntansi tidak begitu penting untuk tujuan penilaian, dari fakta bahwa EMH diasumsikan deskriptif valid. Watts dan Zimmerman menyarankan, tidak ada upaya untuk membedakan EMH dari dua hipotesis bersaing, manajer menggunakan akuntansi secara sistematis menyesatkan pasar saham atau bahwa pasar efisien dan mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Dengan kata lain, pasar sadar akan implikasi dari manipulasi akuntansi dan menyesuaikan untuk mereka atau mereka tertipu oleh manipulasi? Kita sekarang beralih ke pertimbangan literatur yang tidak berusaha untuk membedakan hipotesis. Hipotesis dalam literatur disebut sebagai hipotesis mekanistik dan hipotesis no effect, dan penelitian berupaya untuk menentukan apakah manipulasi akuntansi dapat "membodohi" pelaku pasar n jika ada strategi perdagangan yang timbul berbagai bentuk akuntansi. ( Godfrey, 2010 : 426 ) STRATEGI PERDAGANGAN A. Perubahan informasi setelah pengumuman Dalam sebagian besar penelitian informasi akuntansi berupa angka, efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi berhubungan dengan apakah angkaangka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas. Namun, beberapa peneliti mempertanyakan asumsi ini. Dua temuan yang awalnya Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 28 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mempertanyakan efisiensi pasar modal adalah kehadiran drift pasca-pengumuman yang telah didokumentasikan dalam sejumlah studi, termasuk penelitian Ball dan Brown, dan Ou dan Penman tentang aturan perdagangan dimana abnormal return bisa didapatkan dengan perdagangan informasi akuntansi yang sudah umum. Drift pasca-pengumuman muncul dimana abnormal return muncul setelah pengumuman laba, sehingga kandungan informasi pengumuman laba tidak sepenuhnya dimasukkan ke dalam harga saham pada tanggal pengumuman. Sebuah fraksi besar arus terjadi pada tanggal pengumuman laba dan arus berikutnya konsisten memiliki tanda yang diperkirakan untuk keuntungan portofolio ekstrim. Penelitian Ou dan Penman's memeriksa apakah laporan informasi akuntansi keuangan tahun berjalan dapat digunakan untuk meramalkan tanda perubahan laba tahun berikutnya cukup untuk mengaktifkan abnormal return positif. Bukti juga menunjukkan bahwa pasar gagal untuk mengenali manipulasi laba. Ada juga banyak penelitian yang menunjukkan bahwa analis keuangan tertipu oleh angka-angka keuntungan dan optimis dalam perkiraan mereka. (Godfrey, 2010 : 427) B. Winner-losser strategies dan sikap optimis para analis keuangan. Para pemenang / pecundang adalah contoh dari sebuah asosiasi jangka panjang anomali. Efek ini menghasilkan strategi trading. Saham yang menghasilkan tingkat positif ekstrim (pemenang) atau pengembalian negatif ekstrim (pecundang) adalah rankedd di terakhir kinerja mereka tiga tahun dan ditempatkan dalam portofolio. Terlalu percaya diri tentang informasi pribadi juga menyebabkan investor untuk meremehkan pentingnya informasi publik disebarluaskan. Selanjutnya, dalam membentuk ekspektasi, hipotesis investor memberikan terlalu banyak perhatian kinerja laba perusahaan di masa lalu dan terlalu sedikit fakta bahwa kinerja cenderung kembali. Ada juga keyakinan bahwa pasar lambat bereaksi terhadap kejadian dalam menggabungkan informasi baru. Ada juga efek momentum diamati, dengan saham yang mempunyai hasil tinggi selama tahun lalu cenderung mempunyai hasil yang tinggi selama 3 sampai 6 bulan berikutnya. Hal ini attributted bias konservatisme, dimana investor yang lambat untuk memperbarui kepercayaan mereka, yang memberikan kontribusi untuk underreaction investor. (Godfrey, 2010 : 428) C. Mekanistik atau efek perilaku Dua hipotesis yang telah dibentuk : 1. Pasar bereaksi secara mekanik untuk perubahan dalam angka akuntansi, tanpa memperhatikan apakah angka tersebut hanya perias atau memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara sistematis diperdaya oleh perubahan akuntansi yang menaikkan atau menurunkan keuntungan (hipotesis mekanistik). 2. Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu, pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain perubahan yang meningkatkan nilai sekarang dari penghematan pajak atau mempengaruhi arus kas perusahaan (hipotesis “no-effect” diturunkan dari Efficient Market Hypothesis). Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 29 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengujian dari kedua hipotesis mempertimbangkan perilaku tingkat abnormal return pada dan sekitar saat perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis no-effect, seharusnya tidak ada abnormal return bila ada 'perubahan kosmetik' dalam kebijakan akuntansi, karena tidak berpengaruh pada arus kas. Sebaliknya, di bawah hipotesis mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak memiliki berpengaruh terhadap arus kas - yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar. Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka mempelajari dua perubahan akuntansi yaitu perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan segera dan beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus. Hasil Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah 'tertipu' untuk beberapa waktu. (Godfrey, 2010 : 430) D. Memanipulasi angka akuntansi Penghasilan yang dihitung berdasarkan GAAP adalah ukuran sempurna berisi 'pendapatan ekonomi' atau 'nilai fundamental'. Hal ini karena standar akuntansi yang tidak pasti atau konsisten di seluruh negara; akuntan dipengaruhi oleh subjektivitas dan interpretasi budaya dalam perkiraan mereka, dan mengelola atau memanipulasi laporan keuangan untuk derajat yang bervariasi. Manajemen dapat memilih untuk memindahkan angka akuntansi terhadap nilai fundamental (menyiratkan suatu perspektif informasi) atau jauh dari nilai fundamental (yaitu mengambil perspektif oportunistik). Dalam perspektif oportunistik, kecurangan adalah varian paling ekstrim dari manajemen laba dan digunakan oleh para manajer untuk menipu pengguna laporan keuangan. Manipulasi ekuitas terjadi ketika para manajer mencoba untuk memanipulasi rekening untuk menaikkan harga saham untuk meningkatkan jumlah kekayaan mereka pada saham atau opsi, atau meningkatkan harga penawaran saham perdana atau berpengalaman. Kompensasi manajemen adalah ketika manajer memanipulasi rekening sehingga memaksimalkan utilitas dari skema bonus yang terikat ke nomor akuntansi.Perspektif informasi berputar di sekitar signalling theory. Signalling theory mengacu pada praktek dimana manajer menggunakan pengetahuan orang dalam laporan keuangan untuk menggambarkan informasi ekonomi mengenai perusahaan untuk pihak yang berkepentingan. (Godfrey, 2010 : 432) E. Mendeteksi kualitas dan probabilitas akuntansi manajemen Bukti pasar modal menunjukkan bahwa perubahan kosmetik manajer untuk mempengaruhi harga saham. Bukti juga menunjukkan bahwa harga akan kembali ke nilai fundamental, tetapi mungkin membutuhkan waktu bahkan sampai satu tahun atau lebih.Kita dapat menggunakan reaksi harga saham sebagai indikasi kualitas. Laporan auditor dan pendapatnya juga dapat digunakan sebagai proxy untuk kualitas tetapi ada beberapa perdebatan tentang apakah benar-benar auditor Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 30 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id independen. Kekuatan tata kelola perusahaan juga dapat menjadi indikator dan pengganti kualitas informasi. (Godfrey, 2010 : 432) MASALAH UNTUK AUDITOR Bukti empiris yang dibahas dalam bab ini menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki kandungan informasi (harga saham), dan reaksi pasar terhadap akrual cenderung menjadi bias karena investor tidak muncul untuk sepenuhnya menghargai sifat pembalikan dari akrual. Ada beberapa bukti hubungan antara audit dan biaya modal.Banyak penelitian meneliti hubungan antara pilihan auditor dan biaya modal (ditinjau dalam bab ini) dan permintaan untuk kualitas audit (ditinjau dalam bab 11) menghadapi masalah metodologis yang sama. Para peneliti tidak dapat melakukan percobaan terkontrol untuk membuktikan hubungan kausal antara pilihan auditor dan biaya modal. Bukti dari data arsip klien yang menggunakan auditor lebih besar cenderung memiliki biaya modal yang lebih rendah dapat dijelaskan dalam tiga cara berbeda:1. Investor menilai baik kualitas pekerjaan audit dan atau perlindungan asuransi yang disediakan oleh auditor besar, dan membayar lebih untuk saham atau biaya bunga yang lebih rendah. 2. Perusahaan dianggap sebagai investasi yang baik karena alasan lain, dan manfaat ekonomi dari biaya modal yang lebih rendah memungkinkan manajer untuk membayar biaya lebih tinggi dibebankan oleh auditor besar. Dalam hal ini biaya modal menyebabkan auditor pilihan.3. Pemilihan auditor dan biaya modal bisa baik disebabkan oleh faktor lain, seperti kualitas manajemen perusahaan atau peluang investasi. (Godfrey, 2010 : 434) KESIMPULAN a. Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab pertanyaang berikut : (1) Apa manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi yang dipilih?, (2) Apa manfaat dan kekurangan peraturan dan proses penetapan standar?, (3) Apa dampak pelaporan keuangan terhadap harga saham?, (4) Penilaian akuntansi yang mana yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil dan laba dimasa yang akan datang? b. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif : (1) Manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai kebijakan dalam memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan pendanaan, investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. c. Keunggulan teori positif : (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive yang dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative teori dilandasi kebijakan yang mungkin menyebabkan ketidak sesuaian dengan keadaan yang sebenarnya d. Pasar modal efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan dengan informasi baru. Asumsi pada pasar moal efisien adalah : (1) Tidak ada biaya Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 31 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga kini dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang e. Salah satu tujuan teori akuntansi posiitif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi terhadap harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari yang diharapkan akan mempenngaruhi harga saham. Laba akuntansi historis mengandung informasi yang cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di pasar, jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan. f. Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin berlawanan dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan Freeman: (1) Perusahaan memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2) Perusahaan besar mempunyai tingkat informasi yang lebih besar yang dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan likuiditas dan masalah kontrak. g. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5) Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer. h. Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi: (1) Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-losser strategies dan sikap optimis para analis keuangan. i. Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang bervariasi. j. Beberapa masalah bagi auditor adalah : (1) Berdasarkan bukti empiris, laba akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas audit Daftar Pustaka Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 32 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id GodFrey, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton and Scott Holmes, 2010, Accounting Theory, 7th Edition, John Wiley $ Sons Australia. Akuntansi Keuangan Kontemporer ‘13 33 Dr.Harnovinsah,Ak.,CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id