3/27/2017 Konsumsi pornografi dan perilaku seksual pranikah pada sampel mahasiswa Indonesia Bahaya Pornografi Terhadap Tumbuh Kembang Otak Anak Usia Remaja • Konsumsi pornografi pada laki-laki 94.6%, pada perempuan 74.4% • Terpapar pornografi pertama kali: pria 14.4 tahun, wanita 16.1 tahun • Konsumsi dan penerimaan pornografi di Indonesia comparable dengan sampel western • Tidak terdapat perbedaan penerimaan pornografi di antara kedua gender • Konsumsi pornografi berkorelasi signifikan dengan tingkah laku seksual pranikah. (Hald and Mulya, 2013) Fakta lainnya • Supriati dan Fikawati (2009): 83% dari 395 anak SMP telah terpapar dengan pornografi. • Hald (2006) laki-laki ditemukan menggunakan pornografi lebih sering, terpapar pornografi pada usia yang lebih muda, dan lebih banyak menggunakan pornografi pada saat masturbasi. Bagaimana proses individu mengalami adiksi pornografi? Neurobiologi Adiksi 1 3/27/2017 Sirkuit reward: Dopamine Addict vs non-addict people • Adanya sirkuit reward di otak manusia yang dipengaruhi oleh pelepasan neurotransmitter Dopamine • Natural reinforcers (makanan, sex, cinta, persahabatan, keterbaruan) dan addictive chemicals Dopamine meningkat • Dopamine bertujuan untuk mencari kesenangan, bukan kesenangan itu sendiri • Wanting (dopamine) lebih kuat daripada Liking (opioid) Perubahan pada otak individu yang terpapar adiksi • Semakin sering melihat pornografi, sirkuit reward semakin kurang aktif, sehingga membutuhkan stimulisasi seksual yang lebih kuat lagi untuk membuat efek reward • Desensitisasi berkurangnya reseptor dopamine otak kurang sensitif terhadap hal yang menyenangkan dan mengabaikan aktivitas hidup lainnya butuh peningkatan dopamine (toleransi) butuh stimulus seks yang lebih menantang bahkan lebih keras, aneh, dan mengganggu Dopamine meningkat saat melihat supernormal stimulus Dopamine meningkat saat mencari keterbaruan, habituasi menurunkan dopamine Coolidge effect Perubahan pada otak individu yang terpapar adiksi • Sensitisasi: adanya memori bawah sadar ketika aktif akan memicu jaringan saraf untuk bekerja bersama-sama untuk mendapatkan kesenangan. Misalnya, ketika menghidupkan computer, ketika sendiri, ketika melihat pop up iklan di layar computer memunculkan dorongan yang besar untuk melakukan tindakan pornografi sesegera mungkin perubahan fisiologi 2 3/27/2017 Perubahan pada otak individu yang terpapar adiksi Perubahan pada otak individu yang terpapar adiksi • Hypofrontality penurunan aktivitas di area otak prefrontal yang melemahkan kontrol diri seseorang ketika dihadapkan keinginan bawah sadar yang kuat mengabaikan konsekuensi negatif yang bakal terjadi. • Koneksi saraf antara area sirkuit reward dan korteks prefrontalis semakin buruk akibat meningkatnya paparan pornografi Pengendalian diri yang buruk, bertindak tanpa pikir panjang konsekuensi negatif dari tindakannya. Perubahan pada otak individu yang terpapar adiksi Pemangkasan sinaps pada remaja • Disfungsi sirkuit stress stress akibat harus memenuhi dorongan segera. Jika tidak terpenuhi akan mengalami withdrawal symtoms: insomnia, kecemasan, irritability, perubahan mood, sakit kepala, gelisah, lelah, konsentrasi buruk, depresi, buruknya koneksi sosial, keluhan fisik, dll. Sumber: Johnson & Haan, 2011 Perkembangan Kognitif: Usia Remaja (11-20 Tahun) Socio emotional network Mengakibatkan: • Pengambilan keputusan yang beresiko • Kecenderungan tinggi untuk mengikuti teman • Sensitif terhadap stimulus sosial dan emosional • Misalnya: tekanan teman sebaya • Menjadi lebih aktif saat pubertas Cognitive-control network Executive Brain Function • Kemampuan meregulasi respon terhadap stimulus • Matang secara bertahap pada usia dewasa Efek perubahan otak pada tingkah laku remaja Alasan banyak remaja melakukan berbagai perilaku beresiko Pentingnya mencari teman dan lingkungan bergaul yang baik 3 3/27/2017 Bahaya adiksi pornografi dibandingkan adiksi lainnya • Bisa diakses 24 jam 7 hari tanpa batas dan terjaga privasi • Pornografi banyak mulai terpapar saat puberitas, di mana periode ini merupakan puncak plastisitas pada area otak prefrontal yang rentan terhadap adiksi • Tidak ada kata “kenyang” Faktor penyebab lainnya Kurangnya social bonding Kurangnya kelekatan emosional • Bonding antara individu dengan sistem sosial di sekitarnya dapat mengikat individu tersebut dan menjadikannya percaya terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat. • Social bonding yang rendah memiliki kaitan dengan berbagai tingkah laku beresiko • Penerimaan terhadap norma agama dan sosial sangat bergantung pada kelekatan emosional individu dengan significant others nya (dalam hal ini lingkungan keluarga dan sekolah). • Remaja Amerika yang banyak mencari materi pornografi online melaporkan kedekatan emosional yang lebih rendah dengan orang tuanya (Mesch, 2009). Kemudahan akses internet • Ketersediaan akses internet menjadikan akses terhadap konten pornografi menjadi lebih terjangkau bagi siapa saja. • Peningkatan konten seksual di internet – tahun 1998 hingga 2007 meningkat dari 28,000 hingga 4.2 juta (12% websites). (Beaver & Paul, 2011) Dampaknya adiksi pada remaja 4 3/27/2017 Dampak adiksi internet Dampak adiksi internet • Remaja dan anak yang terpapar dengan materi pornografi cenderung lebih menerima sexual permisiveness, aktivitas seksual pada usia yang lebih muda, dan penerimaan terhadap sikap negatif kepada perempuan dan kekerasan seksual. • 17% individu yang mengkonsumsi pornografi di internet masuk ke dalam kriteria problematic viewing of Internet pornography – mengalami depresi, isolasi sosial, hubungan yang rusak, dan menurunnya produktivitas • Problematic viewing dapat dipicu karena berbagai kejadian termasuk pikiran dan keinginan yang muncul berulang-ulang untuk menonton Dampak adiksi internet Dampak adiksi internet • Penelitian longitudinal: remaja yang awalnya terbebas dari masalah kesehatan mental, namun kemudian menggunakan internet secara berlebihan, memunculkan simtom depresi 2.5 kali lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak terpapar internet secara berlebihan. • Penelitian di Cina: Siswa baru yang sebelumnya belum mengenal internet, namun ketika satu tahun kemudian mengalami kecanduan internet menyebabkan peningkatan skor depresi, kecemasan, permusuhan, masalah interpersonal, dan gangguan psikotis. • Penelitian lainnya di Cina pada 2293 siswa SMP kelas 1 dalam rentang satu tahun, individu yang mengalami adiksi internet meningkatkan skor depresi dan permusuhan dibandingkan yang tidak mengalami adiksi. Namun siswa yang tadinya mengalami adiksi, namun selama perjalanan satu tahun tidak mengalami adiksi lagi menunjukkan penurunan skor depresi, permusuhan, dan kecemasan sosial dibandingkan yang tetap mengalami adiksi. • Penelitian di Taiwan: Adanya korelasi antara adiksi internet dan usaha untuk bunuh diri. • Penelitian di Belgia: anak 14 tahun yang adiksi pornografi menurunkan prestasi belajarnya 6 bulan kemudian. Penanganan adiksi berbasis otak Jadi, apa yang perlu dilakukan untuk membentengi anak dari paparan pornografi? 5 3/27/2017 Menghindari pemicu adiksi Manipulasi sirkuit reward • Hindari aktivitas yang akan memunculkan kecanduan: videogame, junk food, gambling, media sosial, acara TV yang tidak penting, dan lain-lain. • Lakukan dan pelajari hal baru, terkait pengembangan hobi, ide kreatif, dan hal yang lebih bertujuan daripada sekedar pemuasan jangka pendek. Hal ini untuk mendistraksi kebiasaan dan mendapatkan imbalan atas prestasi baru: misa: diskusi dengan orang lain, seting ruang kerja, berkunjung, bercocok tanam dll. Penguatan fungsi eksekutif • Pendidikan berbasis agama dan pembentukan karakter yang baik • Beribadah, zikir, relaksasi akan mengoptimalkan kerja otak frontal sebagai fungsi kontrol diri • Menjadi model yang baik bagi anak berdasarkan teladan dari Rasulullah Melibatkan Remaja dalam Pengambilan Keputusan “Remaja dengan orang tua yang menekankan kontrol & menolak mendengar pendapat anak, cenderung menjadi sangat berorientasi pada teman sebaya” Membantu Anak Meningkatkan Regulasi Diri & Tingkah Laku Prososial • Bersikap hangat dan suportif • Membangun hubungan yang responsif • Membantu anak memahami perasaan orang lain dan dampak perilakunya terhadap orang lain • Menggunakan logika dan persuasi untuk mengajak anak mau mengikuti aturan • Mencontohkan perilaku peduli dan perhatian pada orang lain Mengatasi stress yang muncul yang memungkinkan kambuh kembali • Exercise sebagai beneficial stressor dan mood regulator, peningkatan dopamine, meningkatkan percaya diri, fitness, dan perbaikan fungsi seksual • Rekreasi dan menikmati alam bisa memunculkan kreativitas, insight, dan pemecahan masalah. Bisa juga sekedar berjalan di taman kota • Sosialisasi dengan lingkungan yang baik karena isolasi membuat kita tertekan. Dengan sosialisasi menurunkan kadar kortisol. 6 3/27/2017 Tips lain untuk orang tua dan pendidik Pahami keunikan perkembangan remaja Bantu mencari alternatif aktivitas positif Introspeksi penggunaan media digital Komunikasi efektif dua arah dipupuk sejak dini Jelajahi internet bersama dan open space Pembentukan komunitas orangtua untuk kegiatan bersama Buat kontrak pemakaian internet Gunakan fasilitas internet protection Adanya sistem hadiah/ reward yang efektif Kembangkan interaksi nyata daripada dunia maya Pemilihan lingkungan sosial dan pendidikan yang baik 7 3/27/2017 Penanganan pecandu pornografi Penanganan pecandu pornografi • Temukan forum kelompok orang yang berjuang mengatasi pornografi • Menjalankan sesi konsultasi/terapi, mengatasi masalah lainnya, terapi obat (antidepresan) untuk mengatasi kecemasan atau menarik diri • Membuat catatan progres pemulihan Psikoterapi: • Motivational interviewing • Behavior therapy • 12-step programs • Emotion focused therapy Farmakoterapi: • Citalopram – memoderasi dan mengurangi secara signifikan penggunaan pornografi dan aktivitas masturbasi • Serotonin reuptake inhibitor – untuk mengurangi keinginan, arousal, dan orgasme • Antipsychotics – diberikan apabila ada indikasi disturbed reality testing, thought disorders, dan agitasi yang parah Semoga anak kita dapat berkembang secara optimal dan terlindung dari hal dan perilaku yang tidak baik 8