2017/1/26 Semalam Penyesalan Pria dan Wanita dalam Hubungan Cinta Sekitar separuh masyarakat di Amerika Serikat dan Eropa Barat pernah paling tidak menjalani hubungan cinta semalam. Wanita cenderung menyesalinya, sementara pria menikmati apa yang sudah terjadi. Riset baru melihat perbedaan perasaan orang setelah menolak kesempatan menjalani seks kasual. Sedikit sekali wanita menyesal menolak. Hampir sepertiga pria berharap bilang ya daripada tidak. Penemuan itu diterbitkan diEvolutionary Psychology.Hasil penemuan itu berasal dari survei terhadap 263 orang dewasa yang hidup di Norwegia. Penemuan ini sama persis dengan hasil penelitian di AS. Peneliti studi ini melaksanakan survei untuk mencari perbedaan antara dua negara, mengingat Norwegia adalah negara yang terhitung sekuler dan secara seksual lebih liberal. Ternyata polanya serupa di AS dan Norwegia. Pada survei Norwegia, 35 persen wanita menyesal berhubungan seks dengan orang yang baru ditemui. Hanya 20 persen pria yang menyesal. Sekitar 30 persen perempuan senang dengan pengalaman mereka. Sementara 50 persen pria yang senang. Ketika ditanyai mengenai penolakan terakhir terhadap seks kasual, 80 persen wanita dan 43 persen pria senang dengan keputusan mereka. Hanya sekitar 4 persen wanita menyesal melewatkan kesempatan dibandingkan dengan 30 persen pria. Untuk mencari tahu alasan tepat wanita cenderung menyesali seks kasual, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology serta University of Texas Austin menggali lebih dalam. Mereka menemukan wanita cenderung lebih khawatir pada masalah seperti kehamilan, infeksi menular seksual dan reputasi buruk. Beberapa dari masalah ini bukanlah hal unik dari wanita, peneliti mencatat wanita memang cenderung lebih khawatir secara umum dibandingkan pria yang lebih impulsif dan senang mengambil risiko. Responden survei pun ditanyai mengenai kesenangan seksual yang mereka dapatkan dari hubungan cinta semalam itu. Di situ periset menemukan hal yang tak mengejutkan. Pria lebih sering mengalami orgasme selama seks kasual daripada wanita. Di saat bersamaan lebih sedikit wanita mengatakan orgasme itu penting. Kendati demikian, perbedaan kecemasan atau kepuasan seksual tak cukup besar untuk perbedaan jenis kelamin dalam hal penyesalan. Tetapi periset berhipotesa, bahwa penyesalan lebih ke soal perbedaan evolusi antara pria dan wanita. Pria secara biologis diprogram untuk menghasilkan sebanyak mungkin anak. Wanita di sisi lain berkesempatan punya anak terbatas. sehingga mereka lebih peduli pada kualitas daripada kuantitas. Dorongan biologis tentu saja di masa sekarang kurang penting dibandingkan berabad-abad lampau. Periset mengakui bahwa stereotipi budaya akan pria aktif seksual dan wanita aktif seksual berperan pada kecenderungan wanita untuk mengalami hal negatif. Wanita pun cenderung dipaksa atau ditekan untuk berhubungan seks. Hal ini mendatangkan penyesalan. Tetapi fakta bahwa pola ini ada, bahkan di negara dengan budaya seks egaliter seperti Norwegia membuktikan, bahwa biologi evolusi masih berdampak. Apa pelajaran yang ditarik dari penelitian ini? Leif Edward Ottesen Kennair, profesor psikologi dari Norwegian University of Science and Technology mengatakan dalam masyarakat yang relatif liberal saat ini, mereka akan terganggu jika merasa tak enak setelah menjalani hubungan cinta semalam. "Beberapa wanita mungkin menemukan kenyamanan tak sendirian menyesali hubungan cinta semalam atau tidak mengalami orgasme dalam setiap hubungan cinta itu," kata Kennair. Tetapi, penting juga dicatat bahwa hasil penelitian ini hanyalah gambaran umum. Tidak sedikit wanita yang tak menyesali hubungan cinta semalam, seperti halnya banyak pria. Dengan kata lain, hal yang penting adalah perasaan terhadap seks, bukan terhadap masyarakat ataupun penelitian. Bagaimana pun, hubungan seks itu pun punya manfaat sehat. Hal yang penting adalah menggunakan proteksi dan mendapatkan informasi yang lengkap mengenai risikonya untuk melakukan hal yang baik untuk fisik dan emosi. Sumber: Kompas