PALANG PINTU PELINTASAN KERETA API MENGUNAKAN INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLER Gunawan1) Muhamad Arifin2) 1)Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA 2)Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Jalan Soekarno Hatta 456 Bandung, 40266 [email protected], [email protected] ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, musibah merupakan suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun, diantaranya adalah terjadinya ketabrak motor atau penguna jalan. Hal itu dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, baik kerugian material maupun kerugian jiwa yang ditimbulkan, dimana kejadian tersebut tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ke lalaian penguna jalan atau pengendara KA. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat mendeteksi kedatangan kereta api dan memberikan peringatan kepada penguna jalan lain, palang pintu perlintasan kerata api mengunakan inframerah dengan dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega16 dapat menanganinya, dimana sensor inframerah akan mengirimkan sinyal ketika kereta tersebut akan melalui perlintasan dan ATMega16 akan menerima tersebut lalu memberikan peringatan dengan cara membunyikan alarm dan menutup palang pintu perlintasan. ATMega16 diprogram menggunakan perangkat lunak CV AVR dengan menggunakan bahasa C, digunakan untuk mengontrol seluruh sistem. Inframerah digunakan sebagai sensor penanda dimana bila sensor tersebut terputus maka dipastikan bahwa kereta akan lewat. Buzzer dan motor stepper digunakan sebagai peringatan terhadap pengguna jalan lain bahwa kereta akan lewat. Led digunakan sebagai lampu penanda kepada masinis mengenai perlintasan tersebut apakah sudah aman dilalui atau belum. Kata kunci : Keamanan, inframerah, buzzer, ATMega16 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kecelakaan kereta api di Indonesia yang terjadi secara beruntun di Indonesia sudah berada pada tingkat kritis. Berdasarkan data dari Ditjen Perhubungan Darat, kecelakaan KA, tahun 1997 (156 kecelakaan, 73 orang meninggal), Tahun 1998 (109 kecelakaan kecelakaan, 47 orang meninggal), Tahun 1999 (196 kecelakaan, 94 orang meninggal), Tahun 2000 (126 kecelakaan, 98 orang meninggal). Dari klasifikasi di atas, yang menjadi fokus penelitian ini adalah kecelakaan kereta api yang berhubungan dengan tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain. Dua Persilangan kereta api sebagai perpotongan antara jalan raya dan rel lintasan kereta api merupakan lokasi potensial untuk terjadinya tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain. Adanya perpotongan yang sebidang antara lintasan kereta api dan jalan raya menimbulkan banyak konflik yang sangat potensial untuk terjadinya kecelakaan kereta api yang serius, mengingat selalu ada saat-saat kereta api dan kendaraan bermotor harus melewati persilangan secara bersamaan (PJKA Bandung, 1986). 1.2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil penelitisan yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana melakukan palang pintu kereta api, dalam melakukan keamanan 2. Bagaimana melakukan kenyamanan dan keselamatan bagi kendaraan yang sedang melintas real kereta api 1.3. Ruang Lingkup Untuk memfokuskan penelitian, maka ruang lingkup permasalahan hanya mencakup sebagai berikut: 1. Pengontrolan dilakukan oleh mikrokontroler beserta komponen pendukungnya. 2. Kekuatan sensor untuk mendeteksi kereta api yang mendekat area jalan raya 3. Sensor di terapkan ke dua alur itu di real dan jalan raya 1.4. Tujuan Dari identifikasi permasalahan di atas maka penulis memiliki maksud dan tujuan, adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeteksi sekaligus menanggulangi tingkat kecelakaan yang sering terjadi 2. Pengaman dan pengkontrolan secara otomatis 2. Dasar Teori 2.1. Teori Dasar Mikrokontroler Menurut Widodo Budiharto (2008) bahwa, Mikrokontroler adalah suatu chip yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya pengukur suhu digital (termometer digital), sistem keamanan rumah (Home Remote System), sistem kendali mesin industri, robot penjinak bom, dan lain-lain. 2.2. Buzzer Menurut Albert Paul dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Elektronika. Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karen penggunaanya cukup mudah yatu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz. (Paul, 1989) 2.3. LED Menurut Widodo Budiharto dalam bukunya yang berjudul 10 Proyek Robot Spektakuler. LED adalah komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelh dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapakan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenik, dan posfor. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Pada saat ini warna cahaya LED yang banyak dibuat adalah merah, kuning, hijau. Pada dasarnya, semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED, selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum, dan disipasi dayanya. (Budiharto, 2008) 2.4. Inframerah Inframerah adalah radiasi,elektromagnetik dengan panjang.gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah energi foton, h ialahkonstanta Planck —6.626 × 10 −34 J•s— dan f adalah frekuensi gelombang. Kurang dari 200 tahun yang lalu keberadaan infrared menjadi bagian dari spektrum elektromagnetik bahkan tidak dicurigai. Makna asli dari spektrum infrared, atau hanya ‘infrared‘ seperti yang sering disebut, sebagai bentuk radiasi panas mungkin kurang jelas hari ini daripada pada waktu penemuannya oleh (Herschel pada tahun 2008.) Penemuan ini dibuat secara tidak sengaja saat mencari bahan optik baru. Sir William HerschelRoyal Astronom kepada Raja George III dari Inggris, dan sudah terkenal dengan penemuan planet Uranus, sedang mencari bahan penyaring optik untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop selama pengamatan. Sementara pengujian sampel berbeda dari kaca berwarna yang memberikan kecerahan pengurangan serupa ia tertarik untuk menemukan bahwa beberapa sample melewatkan sangat sedikit panas matahari, sementara yang lain melewatkan begitu banyak panas yang ia mengambil resiko kerusakan mata setelah beberapa detik pengamatan. 2.5. Motor DC Motor DC adalah suatu motor penggerak yang dikendalikan dengan arus searah ( DC ). Bagian motor DC yang paling penting adalah rotor dastator, yang termasuk statoradalah badan motor, sikat-sikar dan inti kutub magnet. Bagian rotor adalah bagian yang berputar dari motor DC, yang termasuk rotorialah lilitan jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros,bantalan dan kipas. ( Heryanto dan Adi, 2008 ) Driver motor digunakan untuk menggerakkan motor DC menggunakan mikrokontroler. Arus yang mampu diterima atau yang dikeluarkan oleh mikrokontroler sangat kecil ( dalam satuan miliampere ) sehingga agar mikrokontroler dapat menggerakkan motor DC diperlukan suatu rangkaian driver motor yang mampu mengalirkan arus sampai dengan beberapa ampere. Rangkaian drivermotor DC dapat berupa rangkaian transistor, relay atau IC ( Integrated Circuit ). Rangkaian driver yang umum digunakan adalah dengan IC L293D. IC L293D berisi 4 channel driver dengan kemampuan mengalirkan arus sebesar 600mA per channel. Tegangan kerja IC L293D dari 6 volt sampai dengan 36 volt dan arus impuls tak berulang maksimum sebesar 1,2 ampere. Konfigurasi pin IC L293D ditunjukkan pada Gambar 2.7. ( Wiyono, 2007) 3. Analisis Perangkat Lunak 3.1. Use Case Diagram Berikut ini adalah gambaran dari palang pintu otomatis kereta api pendeteksi dini berbasis mikrokontroler dimana terdapat 1 aktor, yaitu Sensor inframerah dan User. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri, seperti yang terlihat pada gambar dibawah. Sensor inframerah mendeteksi kedatangan KA dan Buzeer Menyala untuk melakukan peringatan dan LED menampilkan informasi tentang peringatan pintu akan di tutup . Kemudian inframerah mengirimkan data kepada inframerah dan inframerah menerimah data setelah KA selesai Melintas maka palang pintu akan tertutup dan buzzer on. Sensor Inframerah Mendeteksi kedatangan mendeteksi Kereta kedatangan KA beraktivitas Actor Reaksi Sistem 1.Sensor Inframerah 2.Pengiriman data bahwa kereta api api yang sedang melintas melintaas Nama Use Case : Mendeteksi Kedatangan KA Actor : Lampu LED Tujuan : Peringatan Untuk Pintu Di Tutup Tabel III.2 Mendeteksi Kedatangan KA Pendeteksi Awal Ketentuan Sensor Inframerah Mendeteksi Kereta kedatangan api yang beraktivitas Actor Reaksi Sistem 1.Lampu LED 2.Pengiriman data untuk penutupan palang pintu 3.2. Use Case Scenario Nama Use Case : Palang Pintu Otomatis Nama Use Case : Pengiriman Data Actor : LED Tujuan : Palang Pintu di Buka Tabel III.3 Pengirimna Data KA Actor : Sensor Inframerah Tujuan : Mendeteksi Pendeteksi Awal Ketentuan Lampu LED Peringatan kedatangang KA pentutupan Palng Pintu KA Tabel III.1 Mendeteksi Kedatangan KA Pendeteksi Awal Actor Reaksi Sistem 1.Lampu LED 2.Pintu akan dibuka Ketentuan Nama Use Case : Palang Pintu KA Di 1.Buzzer Tutup 2.Buzzer akan on dan setealah selseai KA Actor : LED melinta Maka akan ON Tujuan : Palang Pintu Ditutup dan Pintu Akan terbuka Tabel III.4 Palang Pintu KA Di Tutup Pendeteksi Awal Ketentuan Lampu LED Peringatan pentutupan Palng Pintu KA Actor Reaksi Sistem 1.Lampu LED 2.Pintu akan Ditutup ON Nama Use Case : Data Diterimah Actor : LED Tujuan : Palang dibuka Tabel III.5 Data Diterima Pendeteksi Awal Ketentuan Lampu LED Palang Pintu KA On Actor Reaksi Sistem 1.Lampu LED 2.Pintu Pintu Akan dibuka Nama Use Case : Palang Pintu Otomatis KA Actor : Buzzer Tujuan : Peringatan Buzzer akan berbunyi Tabel III.5 Data Diterima Pendeteksi Awal Ketentuan Lampu LED Peringatan pentutupan Palng Pintu Di Actor Reaksi Sistem 4. 5. 6. 7. Analisis Perangkat Keras Implementasi Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka