Perancangan Struktur Jacket danTopside Anjungan Lepas Pantai

advertisement
Reka Racana
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
© Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol. Xx
Agustus 2015
Perancangan Struktur Jacket danTopside
Anjungan Lepas Pantai
Ditinjau dari Analisis Inplace
YUNIZAR PUTRA MAHARDIKA1,
YESSI NIRWANA KURNIADI2, NUR LAELI HAJATI2
1Mahasiswa,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional, Bandung
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional, Bandung
Email: [email protected]
ABSTRAK
Pada penelitian ini, suatu struktur anjungan lepas pantai dirancang dengan
metode analisis inplace pada kondisi operasional dan badai. Lingkungan perairan
memberikan kontribusi besar terhadap kehandalan sehingga anjungan dapat
memenuhi kriteria perancangan untuk kondisi yang ditentukan. Untuk
mendukung analisis ini digunakan perangkat lunak SACS (Structure Analysis
Computer System) dan hasil pemodelan didasarkan pada peraturan API RP2A
WSD (American Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress
Design). Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan 2 tipe bracing KBrace dan X-Brace yang diaplikasikan pada struktur yang sama untuk
mendapatkan nilai Unity Check (UC) pada seluruh member. Struktur tipe K-Brace
dianggap unggul dalam hal keekonomisan, dan struktur tipe X-Brace unggul
dalam kekakuan dan kapasitas penampang. Dengan begitu dapat
direkomendasikan struktur tipe X-Brace lebih kuat dalam menahan beban.
Kata Kunci : anjungan lepas pantai, API, bracing, SACS, inplace, unity check.
ABSTRACT
On this research an offshore structure was designed with an inplace analysis on
operating and storm condition. Environmental loads of offshore give a major
contribution on offshore structure reliability to meet design criteria for specified
condition. Software SACS (Structure Analysis Computer System) was used to
support this analysis and modeling results based on API RP2A WSD (American
Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress Design). Analysis
was made by comparing the two types of bracing, K-Brace and X-Brace that were
applied to the same structure in order to obtain the value of the Unity Check
(UC) at all member. K-Brace type structure considered good in the economical
side, and X-Brace type structure considered good at stiffness and section
capacity. Therefore it is recommended that X-Brace type structure is stronger
than K-Brace type structure.
Keywords: offshore platform, API, bracing, SACS, inplace, unity check.
Reka Racana - 1
Yunizar Putra Mahardika, Yessi Nirwana Kurniadi, Nur Laeli Hajati
1. PENDAHULUAN
Aktivitas industri lepas pantai (offshore) pertama muncul di tahun 1947 hingga sekarang ini
banyak bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi ladang minyak/gas di lepas pantai.
Pada tahun 1947 untuk pertama kalinya anjungan lepas pantai struktur baja terpancang
dengan massa 1200 ton yang diinstalasikan di Teluk Mexico pada kedalaman laut 20 feet (6
meter).
Perkembangan industri lepas pantai selama ini sangat tergantung dengan perkembangan
industri minyak dan gas. Kenaikan harga minyak dan gas pada tahun 1973 telah mendorong
pertumbuhan industri offshore termasuk usaha mencari ladang-ladang minyak dan gas baru
di perairan dengan kondisi laut yang semakin ganas. Dengan demikian, meningkatnya
harga minyak dunia dari satu sisi telah mendorong bertambahnya aktivitas di lepas pantai
yang mengakibatkan bertambahnya kebutuhan bangunan-bangunan laut yang baru
(Murdjito, 1998).
Fungsi utama struktur anjungan lepas pantai (offshore platform) adalah untuk mendukung
bangunan bagian topside beserta fasilitas operasional di atas air laut selama waktu
operasional dengan aman. Terlepas dari jenis operasionalnya, gerakan horisontal, gerakan
vertikal, dan momen lentur suatu struktur anjungan lepas pantai merupakan kriteria penting
yang sangat menentukan perilaku anjungan tersebut di atas air.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anjungan Lepas Pantai
Anjungan lepas pantai adalah bangunan yang beroperasi di lepas pantai. Hal yang dimaksud
dengan lepas pantai adalah bagian lautan yang permukaan dasarnya di bawah pasang surut
terendah atau bagian lautan yang berada di luar daerah gelombang pecah arah ke laut
(Soedjono, 1999).
2.2 Jenis Kegiatan
Adapun klasifikasi kegiatan/pekerjaan pada anjungan lepas pantai yang dibagi kedalam 5
(lima) bagian, yaitu Exploration, Exploration, Exploratory Drilling, Development Drilling,
Production Operation, dan Transportation. Keseluruhan kegiatan ini merupakan elemen yang
terdapat pada saat perencanaan sampai kepada pengekplorasian atau operasional dari
anjungan lepas pantai (Soedjono, 1999).
2.3 Jenis dan Fungsi Anjungan Lepas Pantai
Terdapat beberapa jenis anjungan lepas pantai antara laiin jenis struktur terpancang,
struktur terapung, dan struktur lentur. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda
berdasarkan tujuan operasional dan dibangun dengan berdasarkan kedalaman laut.
Fungsi utama struktur anjungan lepas pantai (offshore platform) adalah untuk mendukung
bangunan topside beserta fasilitas operasional di atas air laut selama waktu operasi dengan
aman. Terlepas dari jenis operasionalnya, gerakan horisontal dan vertikal suatu struktur
offshore platform merupakan kriteria penting yang sangat menentukan perilaku anjungan
tersebut di atas air (Tawekal, 2012).
2.4 Tahapan Perencanaan Struktur
Dalam tahap perencanaan struktur lepas pantai terdapat berbagai bidang ilmu dan teknologi
yang terlibat. Keterkaitan antara bidang-bidang yang terlibat dalam sebuah perencanaan
struktur lepas pantai merupakan hal yang sangat penting dan sangat vital mengingat
Reka Racana - 2
Perancangan Struktur Jacket dan Topside Anjungan Lepas Pantai
Ditinjau dari Analisis Inplace
anjungan lepas pantai merupakan struktur yang berdiri di atas laut dengan berbagai macam
jenis beban lingkungan yang bekerja pada anjungan. Membutuhkan perencanaan yang
matang agar struktur anjungan lepas pantai dapat memikul seluruh beban-beban lingkungan
yang ada dan memenuhi perencanaan kelelahan struktur untuk kelangsungan umur
anjungan lepas pantai tersebut. Tahapan perencanaan struktur dibagi atas tiga kriteria, yaitu
kriteria operasional, kriteria lingkungan, dan kriteria fabrikasi dan instalasi (Rosyid, 1996).
2.5 Beban Anjungan Lepas Pantai
Keandalan struktur ditentukan oleh kondisi luar, beban-beban yang bekerja pada struktur
anjungan tersebut, konfigurasi struktur, dan mutu material struktur. Secara umum jenis
beban yang bekerja pada struktur anjungan lepas pantai dapat dikelompokkan menjadi
Beban Mati (dead load), Beban Hidup (live load),, Beban Lingkungan (environmental load),
Beban Konstruksi, Beban Pelepasan dan Pemasangan Ulang, Beban Dinamis (Tawekal,
2012).
2.6 Metode Analisis Perencanaan
Sesuai dengan karakteristik beban yang bekerja pada struktur anjungan, yakni sifat beban
statis atau dinamis serta perilakunya yang deterministik atau stokastik, maka dalam
perancangan anjungan lepas pantai dikenal beberapa tahapan analisis yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan jenis anjungan yang dirancang. Beberapa contoh analisis yang
digunakan dalam perancangan anjungan adalah Analisis Statik (Inplace Analysis), Pile
Analysis, Fatigue Analysis, Seismic Analysis, Loadout Analysis, Transportation Analysis,
Installation/Stability Analysis, Pile Driven Analysis. Pada tugas akhir ini metode analisis yang
digunakan hanya analisis inplace yang merupakan analisis dengan memperhatikan bebanbeban lingkungan yang ada dengan kala ulang 1 tahun pada kondisi operasional dan kala
ulang 100 tahun pada kondisi badai (Rosyid, 1996).
3. ANALISIS DATA
3.1 Data Aktual
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk masukan (input) perhitungan yang akan
dilakukan dalam perencanaan struktur jacket dan topside. Data yang digunakan pada
perencanaan struktur jacket dan topside dalam tugas akhir ini merupakan data yang sesuai
dengan kondisi di lapangan yang sumbernya diperoleh dari PT. ZEE Engineering yang sudah
berpengalaman dalam membangun anjungan lepas pantai.
Anjungan yang dianalisis adalah sebuah struktur baja yang dirancang tidak berpenghuni,
terdiri atas 3 kaki jacket dengan pile di dalam kaki jacket dan topside deck untuk mendukung
peralatan di atasnya. Anjungan ini dirancang dengan luasan deck 42’ X 25’ pada titik
kerjanya. Konstruksi jacket ini mendukung Cellar dan Sub Cellar Deck, Mezzanine Deck dan
Main deck (Drilling deck) dan 4 buah well conductors. Anjungan ini terletak pada kedalaman
perairan 74,875 ft. Berikut adalah data elevasi komponen anjungan:
: 74,875 ft
1. Kedalaman Perairan
: Main Deck
(+) 58’-0” ft
2. Level Deck
Mezzanine Deck
(+) 41’-8” ft
Cellar Deck
(+) 33’-0” ft
Sub Cellar Deck
(+) 23’-0” ft
3. Konduktor
: 4 buah (∅ 30 inch).
Reka Racana - 3
Yunizar Putra Mahardika, Yessi Nirwana Kurniadi, Nur Laeli Hajati
Pemodelan struktur anjungan lepas pantai dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Pemodelan struktur tipe K-Brace dan X-Brace
Data elevasi muka air dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Elevasi Muka Air
Operating
Storm
1 year (ft) 100 year (ft)
Deskripsi
Mean Sea Level (MSL)
High Astronomical Tide (HAT)
Storm Surge (SS)
Analysis Water Depth (MSL+½HAT+SS)
74,875
74,875
3,8
3,8
0,5
0,8
77,275
77,575
Data kecepatan arus dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Arus
Percent
of Depth
(%)
0
10
20
30
40
50
Kecepatan Arus
(ft/sec)
1-year 100-years
3,0
4,0
2,8
3,7
2,6
3,4
2,4
3,2
2,2
2,9
2,0
2,6
Percent
of Depth
(%)
60
70
80
90
100
Reka Racana - 4
Kecepatan Arus
(ft/sec)
1-year 100-years
1,8
2,4
1,6
2,2
1,4
2,0
1,2
1,7
0,8
1,0
Perancangan Struktur Jacket dan Topside Anjungan Lepas Pantai
Ditinjau dari Analisis Inplace
Data gelombang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Gelombang
Operasional (1 tahun)
Tinggi Maksimum, [ft]
16,7
7,1
Periode Maksimum, [detik]
Storm (100 tahun)
28,3
9,4
Data kecepatan angin dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Nilai Kecepatan Angin
Return Period (years) 1 hour average(mph)
1
100
38
68
Nilai koefisien seret dan inersia dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai koefisien seret (𝑪𝒅 ) dan koefisien inersia (𝑪𝒎 )
Section
Smooth members
Rough members
Jacket Walkways
𝑪𝒅
0,715
1,155
2,000
𝑪𝒎
1,760
1,320
2,000
Sumber: API RP 2A (21st Edition, 2000)
Data beban angin dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Wind Load
Load
Case
601
602
611
612
Description
1-year Wind Load 𝑋 dir.
1-year Wind Load 𝑌 dir.
100-years Wind Load 𝑋 dir.
100-years Wind Load 𝑌 dir.
Reka Racana - 5
Total Load
(kips)
8,720
7,560
27,680
24,100
Yunizar Putra Mahardika, Yessi Nirwana Kurniadi, Nur Laeli Hajati
Data beban gelombang dan arus dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. TotalWave and Current Load
Load
Case
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
Description
1-year Wave
and Current
Load 0°
1-year Wave
and Current
Load 30°
1-year Wave
and Current
Load 60°
1-year Wave
and Current
Load 90°
1-year Wave
and Current
Load 120°
1-year Wave
and Current
Load 150°
1-year Wave
and Current
Load 180°
1-year Wave
and Current
Load 210°
1-year Wave
and Current
Load 240°
1-year Wave
and Current
Load 270°
1-year Wave
and Current
Load 300°
1-year Wave
and Current
Load 330°
Total Load (kips)
𝑿
𝒀
Load
Case
142,831
3,797
751
122,581
68,982
752
69,278
115,812
753
1,477
132,745
754
-68,061
115,525
755
-122,089
65,751
756
-145,466
-1,765
757
-124,365
-67,998
758
-69,039
-114,726
759
-0,457
-130,252
760
66,865
-113,907
761
121,042
-63,969
762
Reka Racana - 6
Description
100-years Wave
and Current
Load 0°
100-years Wave
and Current
Load 30°
100-years Wave
and Current
Load 60°
100-years Wave
and Current
Load 90°
100-years Wave
and Current
Load 120°
100-years Wave
and Current
Load 150°
100-years Wave
and Current
Load 180°
100-years Wave
and Current
Load 210°
100-years Wave
and Current
Load 240°
100-years Wave
and Current
Load 270°
100-years Wave
and Current
Load 300°
100-years Wave
and Current
Load 330°
Total Load (kips)
𝑿
𝒀
430,284
6,260
365,099
201,591
201,947
355,926
0,860
412,672
-198,393
355,656
-362,352
196,694
-432,593
-4,087
-368,633
-201,332
-204,011
-354,237
-0,312
-410,050
200,201
-354,158
363,414
-195,584
Perancangan Struktur Jacket dan Topside Anjungan Lepas Pantai
Ditinjau dari Analisis Inplace
Jenis beban yang bekerja pada anjungan dapat dilihat pada Tabel 8.
Table 8. Jenis-jenis beban yang bekerja pada anjungan
SACS Modelling Load (Kips)
Load
Description
Case
Basic WeightContingencyFactored Load
1 Structural Dead Load
a. Topside
168,138
20%
201,767
b. Jacket
217,541
20%
261,049
c. Pile (above mudline)
90,504
20%
108,603
d. Conductor (above mudline)
111,696
20%
134,035
e. Marine Growth
125,412
20%
150,494
Sub Total : Computer Generated Dead Load
713,291
855,949
11 Jacket Non Generated Dead Load
97,122
20%
116,546
21 Non Generated Dead Load – Main Deck
27,520
20%
33,024
22 Non Generated Dead Load – Cellar Deck
12,918
20%
15,502
23 Non Generated Dead Load – Subcellar Deck
2,433
20%
2,920
24 Non Generated Dead Load – Wellhead Deck
4,244
20%
5,093
25 Non Generated Dead Load – Deck Misc.
34,005
20%
40,806
Sub Total : Non Generated Dead Load
178,242
213,891
111 Equipment Operating Load – Main Deck
72,469
20%
86,963
112 Equipment Operating Load – Cellar Deck
18,259
20%
21,911
113 Equipment Operating Load – Subcellar Deck
9,100
20%
10,920
Sub Total : Equipment Operating Load
99,828
119,794
211 Piping Operating Load – Main Deck
40,488
20%
48,586
212 Piping Operating Load – Cellar Deck
51,817
20%
62,180
250 X-Mas Tree Load
40,000
0%
40,000
Sub Total : Piping Operating Load
132,305
150,766
301 E & I Load – Main Deck
5,000
20%
6,000
302 E & I Load – Cellar Deck
401
402
403
404
405
501
502
7,018
Sub Total : E & I Load
Open Area Live Load – Main Deck (200 psf)
Open Area Live Load – Cellar Deck (100 psf)
Open Area Live Load – Subcellar Deck (100 psf)
Open Area Live Load – Wellhead Deck (100 psf)
Open Area Live Load – Jacket Walkway (100 psf)
Sub Total : Open Area Live Load
Crane (Self Weight) Load
Crane Maximum Axial (Operating) Load
Sub Total : Total Topside Operating Loads
TOTAL
12,018
218,197
44,188
17,976
22,699
18,659
321,719
58,000
22,000
645,870
1537,403
20%
0%
0%
0%
0%
0%
20%
100%
8,422
14,422
218,197
44,188
17,976
22,699
18,659
321,719
69,600
44,000
720,301
1790,141
3.3 Hasil Analisis Inplace
Hasil analisis inplace menunjukkan bahwa platform memadai untuk beban operasi platform.
Anjungan lepas pantai ini telah dirancang untuk beban operasi topside sebesar 720,301 kips.
Member dan join telah diperiksa menggunakan standar AISC dan API RP 2A-WSD.
Penambahan sebesar 1/3 kali terhadap allowable stress dilakukan untuk kondisi badai 100Reka Racana - 7
Yunizar Putra Mahardika, Yessi Nirwana Kurniadi, Nur Laeli Hajati
tahunan. Seluruh member dan join memiliki nilai unity check tidak lebih dari 1,0. Seluruh
rangka tubular jacket setelah dianalisis cukup untuk menahan tekanan hidrostatik. Ringkasan
hasil analisis dipaparkan pada beberapa tabel berikut ini. Hasil analisis terbagi menjadi 2
bagian berdasarkan jenis bracing yang digunakan, yaitu yang pertama jenis K-Brace dan
yang kedua jenis X-Brace.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 9.
Table 9. Summary of Result
No
1
Aspek
Pemeriksaan
Kondisi
K-Brace
X-Brace
Rekomendasi
720,301
720,301
X-Brace
𝐹𝑥 = +151,551 (arah
pengaruh lingkungan 0°)
𝐹𝑥 = -151,742 (arah
pengaruh lingkungan 180°)
K-Brace
𝐹𝑦 = +140,305 (arah
pengaruh lingkungan 90°)
𝐹𝑦 = +135,798 (arah
pengaruh lingkungan 90°)
X-Brace
𝐹𝑥 = -460,273 (arah
pengaruh lingkungan 180°)
𝐹𝑥 = -447,687 (arah
pengaruh lingkungan 180°)
X-Brace
𝐹𝑦 = +436,772 (arah
pengaruh lingkungan 60°)
𝐹𝑦 = -418,492 (arah
pengaruh lingkungan 240°)
X-Brace
𝑀𝑥 = +17.024,809 (arah
pengaruh lingkungan 270°)
𝑀𝑥 = +17.857,183 (arah
pengaruh lingkungan 300°)
K-Brace
𝑀𝑦 = -11.876,714 (arah
pengaruh lingkungan 180°)
𝑀𝑦 = -11.435,918 (arah
pengaruh lingkungan 180°)
X-Brace
𝑀𝑥 = +34.658,539 (arah
pengaruh lingkungan 240°)
𝑀𝑥 = +33.987,325 (arah
pengaruh lingkungan 240°)
X-Brace
𝑀𝑦 = -1.063,246 (arah
pengaruh lingkungan 210°)
𝑀𝑦 = -1.028,851 (arah
pengaruh lingkungan 210°)
X-Brace
1 YearOperating
0,86 (member 5001-5044,
Main Deck Primary Beam)
0,74 (member 5001-5044,
Main Deck Primary Beam)
X-Brace
100 YearsStorm
0,82 (member 205-301,
Jacket Diagonal Bracing at
row 1-3)
0,8 (member 205-301,
Jacket Diagonal Bracing at
row 1-3)
X-Brace
1 YearOperating
0,46 at Deck Brace
0,43 at Deck Brace
X-Brace
100 YearsStorm
0,75 at Jacket Elev. (-)74'10.5"
0,71 at Jacket Elev. (-)74'10.5"
X-Brace
Total Topside
Operating Load
(kips)
1 YearOperating
2
Maximum Base
Shear (kips)
100 YearsStorm
3
4
5
6
7
Maximum
Overturning
Moment (kips)
Maximum
Member Stress
Unity Check
(UC)
Maximum Joint
Punching Shear
Unity Check
Maximum Global
Lateral
Displacement
(inch)
1 YearOperating
100 YearsStorm
1 YearOperating
4,09 (from allowable = 5,91) 3,84 (from allowable = 5,91)
X-Brace
100 YearsStorm
5,38 (from allowable = 5,42) 5,11 (from allowable = 5,42)
X-Brace
0,59 (from allowable = 0,72) 0,53 (from allowable = 0,72)
X-Brace
0,27 (from allowable = 0,36) 0,21 (from allowable = 0,36)
X-Brace
0,41 (from allowable = 0,48) 0,30 (from allowable = 0,48)
X-Brace
0,13 (from allowable = 0,18) 0,09 (from allowable = 0,18)
X-Brace
Main Deck
Maximum
Wellhead Deck
Topside
Cellar Deck
Deflection (inch)
Subcellar Deck
Pada Gambar 2 dan Gambar 3 di bawah dapat dilihat bahwa nilai-nilai base shear
dan overturning moment yang ada pada masing-masing kala ulang 1 tahun dan 100
tahun memiliki grafik naik dan turun yang teratur. Grafik ini dapat mempermudah
Reka Racana - 8
Perancangan Struktur Jacket dan Topside Anjungan Lepas Pantai
Ditinjau dari Analisis Inplace
dalam menganalisa besarnya gaya-gaya yang ada pada arah tertentu. Rentang nilai
maksimum positif (+) dan nilai maksimum negatif (-) pada grafik dapat diperkecil
dengan menganalisa faktor-faktor apa saja yang berpengaruh.
Gambar 2. Grafik base shear 1 year-operating dan 100 years-storm
Gambar 3. Grafik overturning moment 1 year-operating dan 100 years-storm
Reka Racana - 9
Yunizar Putra Mahardika, Yessi Nirwana Kurniadi, Nur Laeli Hajati
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dengan analisis statis struktur dapat diketahui beban total dari struktur jacket yang
dirancang, yaitu sebesar 720,301 Kips.
2. Dengan analisis inplace dapat diketahui bahwa jacket yang didesain cukup kuat untuk
bertahan pada kondisi badai dengan periode ulang 100 tahun. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya UC (Unity check) pada setiap joint dan member yang menyusun struktur jacket
yang tidak lebih besar daripada 1.
3. Perbandingan hasil yang didapat pada anjungan bracing tipe K-Brace dengan anjungan
bracing tipe X-brace tidak berbeda jauh, dimana anjungan tipe X-Brace lebih dominan
dalam menahan beban-beban yang ada ditunjukan dari nilai UC (Unity Check) yang
memiliki nilai lebih kecil dari anjungan tipe K-Brace. Hal ini menunjukkan bahwa anjungan
tipe X-Brace memiliki kekakuan yang lebih besar dibandingkan dengan anjungan tipe KBrace, namun demikian anjungan tipe K-Brace tetap dapat menahan setiap beban yang
ada, dan dengan jumlah member yang cenderung lebih sedikit, anjungan tipe K-Brace
lebih ekonomis dibandingkan dengan anjugan tipe X-Brace.
4. Hasil dari analisis inplace untuk Global Lateral Displacement dan Topside Deflection
memiliki nilai yang tidak jauh berbeda antara kedua jenis anjungan dan masih dibawah
nilai yang disyaratkan.
Dengan demikian, kedua jenis anjungan yang telah dibuat dan dianalisis telah memenuhi
syarat yang ditentukan berdasarkan API RP2A-WSD 21st edition dan AISC-ASD 9th edition.
Namun dari anjungan yang ada, masing-masing memiliki keunggulan. Untuk X-Brace unggul
dalam kekakuan dan untuk K-Brace unggul dalam keekonomisan karena diduga memiliki
jumlah kuantitas member yang lebih sedikit, tanpa melihat faktor biaya lain seperti biaya
pembangunan di darat, transportasi menuju tempat instalasi, ataupun dari metode analisis
lain selain daripada analisis inplace.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada ZEE Engineering Consultancy Company yang
telah meminjamkan lisensi software SACS dan data-data yang digunakan dalam penelitian
ini.
DAFTAR RUJUKAN
API RP 2A American Petroleum Institute, Recommended Practice for Planning, Designing and
Constructing Fixed Offshore Platforms – Working Stress Design, API RP 2A – WSD, 21st
Edition, December 2000, Errata and Supplement of 1, 2 and 3.
Murdjito. (1998). Bangunan Lepas Pantai. Buku Kuliah FT Kelautan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Surabaya: FT Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rosyid, D.M. (1996). Perancangan Struktur Anjungan Lepas Pantai . Pelatihan Segitiga Biru,
FT Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya: FT Kelautan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
Soedjono, JJ, Soejantoko. (1999). Perancangan Sistem Bangunan Laut. P2T2 FT Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya: FT Kelautan Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Tawekal, R.L. (2012). Perencanaan Bangunan Lepas Pantai. Bandung: Penerbit Institut
Teknologi Bandung.
Reka Racana - 10
Download