PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA TANJUNGPINANG E- Jurnal Naskah Publikasi Oleh : EKO PUJIANTO NIM : 100569201070 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017 SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini: Nama : EKO PUJIANTO NIM : 100569201070 Jurusan/Prodi : SOSIOLOGI Alamat : Perm. Senggarang Permai Blok. D No.1 Kelurahan Air Raja Nomor TELP : 085264034501 Email : - Judul Naskah : Perilaku Pergaulan Bebas Masyarakat Di Rumah Kos Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 8 Februari 2017 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Nanik Rahmawati,S.Sos, M.Si NIDN. 1013048002 Emmy Solina, S.Pd,M.Si NIDN. 1020118401 PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA TANJUNGPINANG Eko Pujianto Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji 2017 ABSTRAK Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Perilaku pergaulan bebas bisa terjadi pada kalangan masyarakat baik itu pelajar, mahasiswa, masyarakat umum baik itu pegawai swasta maupun pegawai di instansi pemerintah yang tinggal sebagai penghuni kos karena jauh dari pantauan orang tua. Oleh sebab itu, banyak memicu berbagai konflik yang panjang dari segi bergaul yang banyak mengartikan kedalam hal positif membuat mereka menjadi lebih mandiri, namun tak lepas dari segi negatif yang kurangnya pengawasan dari orang tua dan pemilik kos, kurangnya kontrol sosial dengan lingkungan masyarakat yang ada di kawasan Sungai Jang dan penghuni kos dengan bebasnya bisa melakukan segala sesuatu melanggar aturan-aturan, norma sosial dan sanksi seperti melakukan perilaku pergaulan bebas. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku pergaulan bebas pada penghuni kos yang tergolong dari kalangan masyarakat pada pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pegawai instansi pemerintah dan masyarakat umum lainnya yang tinggal sebagai penghuni rumah kos di Kelurahan Sungai Jang. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan mengacu kepada perilaku pergaulan seks bebas yaitu pada penghuni kos, pergaulan bebas, kontrol sosial , aturan dan sanksi. Adapun yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang. Setelah data yang terkumpul maka data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa perilaku pergaulan bebas pada penghuni kos di Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang membutuhkan banyak perhatian karena akan masuk kedalam ranah perilaku menyimpang, penghuni kos tersebut terpengaruh pada lingkungan rumah kos disekitarnya. Kurangnya kontrol sosial antara penghuni kos dengan pemilik kos, penghuni kos dengan masyarakat yang ada dilingkungan sekitaran tempat tinggal dan kurangnya pengawasan antara RT dengan pemilik kos serta dengan penghuni rumah kos sehingga kerap kali rumah kos yang ada dikawasan Sungai Jang kerap di raziai oleh aparat Satpol PP, RT, serta masyarakat setempat. Kata Kunci : Pergaulan Bebas, kontrol sosial, aturan dan sanksi. PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA TANJUNGPINANG Eko Pujianto Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji 2017 A B S T R A C K Free sex is a behavior that is driven by sexual desire directed in the form of behavior. Behaviors promiscuity may occur in the society be it student, students, the general public both private employees and employees in government agencies who lived as boarders because it is far from monitoring the elderly. Therefore, many trigger a variety of protracted conflict in terms of associating that many interpret into positive things to make them become more self-sufficient, but not separated from the negative aspects of the lack of supervision from parents and owners of boarding houses, a lack of social control by the communities that exist in Jang River region and boarders with free can do anything in violation of the rules, social norms and sanctions such behavior, promiscuity. The purpose of this research is to determine the behavior of promiscuity in boarders belonging of the community in the school, students, private sector employees, employees of government agencies and the general public living as a resident boarding house in Sungai Jang. The discussion in this paper uses qualitative descriptive technique by referring to the behavior of sexual promiscuity is on the boarders, promiscuity, social control, rules and sanctions. As for who serve as informants in this study as many as seven people. Once the data is collected, the data in this study were analyzed with descriptive qualitative data analysis techniques. The conclusion of this study is that the behavior of free association in boarders in Sungai Jang Tanjungpinang requires a lot of attention because it will be entered into the realm of deviant behavior, boarders are affected in boarding houses surrounding environment. Lack of social control among boarders with the owner of the boarding, boarders with existing community environment Area shelter and lack of supervision between RT with boarding house owner as well as with the residents of the boarding house so often the boardinghouse that no area of the river Jang often in raid by officers municipal Satpol PP , RT, and the local community. Keywords: Free association, social control, rules and sanctions BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor yang menyebabkan seks bebas adalah adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan pergaulan lingkungan. Fenomena seks juga dalam kehidupan manusia bisa dikategorikan seumur dengan kehidupan dan peradaban ummat manusia itu sendiri. Seks dalam tatanan tradisi, agama dan kebudayaan adalah sesuatu yang eksklusif, sakral dan “tabu” untuk diperbincangkan manusia, dikarenakan seks merupakan awal dari kehidupan umat manusia. Maraknya seks bebas di zaman sekarang ini terbentuk dalam kebahagiaan suatu pernikahan yang terletak pada suatu hubungan biologis antara laki-laki dan perempuan yang menitikberatkan pada hubungan cinta atau faktor cinta. Tapi kenyataannya banyak diantara mereka baik itu lakilaki ataupun perempuan memilih gaya hidup dunia kebaratan yang sesuai dengan modernisasi, termasuk gaya hidup (life style). Salah satu tempat yang menjadi pusat rumah rumah kos di Tanjungpinang adalah daerah sungai jang. Dimana Sungai jang adalah perumahan yang pertama kali terbentuknya di Tanjungpinang pada tahun sekitar 1985 dan bertambah pesatnya di tahun 2016 perkembangan sei jang menjadi semakin pesat dengan letak yang strategis berdekatan dengan akses tempat sekolah, perkuliahan, pelabuhan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Untuk itu banyak pendatang dari luar Tanjungpinang yang mencari rumah kos di daerah Sei jang karena berbagai kemudahan akses lokasi sangat strategis dan efisien dalam waktu dan biaya untuk menunjang rutinitas sehari hari. Perilaku merupakan suatu rangkaian tingkah laku seseorang dalam cara berpikir, cara pandangan, sifat atau karakter seseorang. Perilaku dalam pergaulan bebas tidak terlepas dari pengaruh lingkungan tempat tinggal maupun godaan apapun. Sebagai penghuni kos mereka mampu melakukan berbagai hal di area terotorialnya yaitu dalam kamar hal ini di dukung oleh informasi yang di dapatkan dari seorang ibu kos (IR) pada rabu, 15 januari 2015 menyatakan “ sebagai ibu kos saya tidak mengatur atau mengekang penghuni kos, karena saya berfikiran mereka sama sama dewasa dan sudah mengetahui mana yang baik mana yang buruk yang jelas mereka haru membayar uang sewa kos tepat waktu” . Sedangkan Menurut (SH) “sebagai ibu kos saya memberi batasan kepada penghuni kos dalam menerima tamu dari luar pada waktu dan jam jam tertentu baik kedatangan atau jam pulang bertamu serta saya membatasi penghuni kos khusus untuk wanita saja. Rumah kos yang saya buat di belakang rumah khusus saya sewakan untuk penyewa laki laki sehingga dengan adanya pembatasan dan pengawasan yang saya buat berharap tidak di salah gunakan rumah kos untuk hal hal negatif . Meningkatnya seksualitas di kalangan masyarakat umum khususnya bagi mahasiswa,pelajar, dan pekerja baik itu pegawai swasta maupun pegawai instansi pemerintah sekalipun ataupun masyarakat umum sekaligus tidak hanya terjadi dalam seks bebas yang sifatnya “suka sama suka” atau saling merelakan untuk berhubungan seks, akan tetapi juga telah bermuara pada tindak kriminalitas yang berupa pemerkosaan, prostitusi, pelecehan dan trafficking. Hal yang sama terjadi pada masyarakat Tanjungpinang khususnya didaerah rumah kos dikawasan sei jang terjadinya penggerebekan yang dilakukan oleh satpol PP pada masyarakat umum yang tinggal di rumah kos yang membuat gerah dari masyarakat sekitar sehingga melaporkan kepada pihak bersangkutan agar rumah kos di razia dan terhadap pasangan kumpul kebo yaitu beberapa wanita diantaranya yang sedang bersama dengan seorang pria dengan status suami orang. Saksi yang diberikan dengan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama selama masih tinggal dirumah kos yang ada di Tanjungpinang. sedangkan beberapa diantaranya terdapat dari mereka sepasang yang berstatus mahasiswa di grebek yang dilakukan oleh Satpol PP di rumah kos, sanksi yang diberikan kepada sepasang yang masih berstatus pendidikan ini diberikan pengarahan yang baik agar tidak melakukan tindakan asusila lagi. Masyarakat Seijang sebagian ada yang memantau daerah perumahan mereka yang dijadikan tempat kost-kosan dengan kos-kosan yang selalu dipantau oleh pemilik rumah maupun Rukun Tetangga (RT) setempat sehingga setiap tamu yang datang atau menginap harus melapor 1x 24 jam, ada juga sebagian masyarakat yang tidak peduli disekitaran rumah mereka yang digunakan. Sebagai tempat kos-kosan karena tidak mau mencampuri apa yang ada disekitar rumah mereka dan mereka acuh tak acuh terhadap lingkungan disekitarnya dan ada juga pemilik rumah yang membuat rumah kos tidak memantau tempat tinggal yang dijadikan rumah kos-kosannya yang terjaring razia oleh Satpol PP yang meresahkan masyarakat Sei jang karena pemilik rumah kos-kosan tidak tahu keadaan yang terjadi dirumah kos-kosannya sebagai tempat perzinahan atau prostitusi. Melihat berbagai fakta yang terjadi pada saat ini , tidak sedikit dari para penghuni kos-kosan yang tergolong dari berbagi kalangan seperti pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah maupun masyarakat umum yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama dalam masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Alasan peneliti mengambil tema ini dengan alasan bahwa fenomena perilaku seks bebas dikalangan masyarakat umum baik itu para pelajar, mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah dan lain-lain yang tinggal dirumah kos merupakan fenomena yang menarik. Hal ini mendorong peneliti untuk mengamati lebih jauh tentang pergaulan seks bebas dikalangan masyarakat yang tinggal di rumah kos didaerah kelurahan Sei jang. Berdasarkan latar belakang diatas, pergaulan bebas dikalangan masyarakat mempunyai sikap yang tidak baik dan menyimpang dari normanorma agama dan hal-hal yang negatif. Atas dasar inilah peneliti tertarik mengkaji lebih dalam dan mengangkat kasus diatas dengan judul “ PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS KELURAHAN SEI JANG KOTA TANJUNGPINANG”. B. Perumusan Masalah Adapun rumusan dan permasalahan ini penulis merumuskan permasalahan ini dengan merangkum pertanyaan “ Mengapa semakin maraknya Perilaku Pergaulan Seks bebas rumah kos yang ada di Kelurahan Sei jang?”. C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “ mengapa semakin maraknya rumah kos yang ada di wilayah Sungai Jang Kota Tanjungpinang”. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Akademis : Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang sama khususnya dibidang sosiologi dalam melihat perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang pada penghuni kos yang terdiri dari kalangan pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah maupun masyarakat umum lainnya yang tinggal di rumah kos daerah Sungai Jang. b. Secara Teoritis : Sebagai bahan informasi dan acuan bagi masyarakat akan pentingnya dikalangan pelajar,mahasiswa perilaku dan Pergaulan masyarakat Bebas umum. Diharapkan dapat memberikan manfaat serta acuan bagi semua pihak terhadap perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang pada penghuni kos yang terdiri dari kalangan pelajar,mahasiswa dan masyarakat umum yang tinggal dirumah kos-kosan daerah Sungai Jang. D. Konsep Operasional Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif, karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi ataupun fenomena apa adanya. Pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini menggunakan konsep operasional dengan menggunakan teori kontrol secara internal yaitu masing-masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang semakin luasnya dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis (Rita Eka Izzaty dkk.2008:139). Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi sebab akibat bagi mereka yang tinggal sebagi penghuni kos yang memicu dampak positif dan dampak negatif. Untuk itu dalam hal ini peneliti menyimpulkan fenomena yang terjadi pada penghuni rumah kos dan masyarakat sekitarannya, antara lain: 1. Perilaku pergaulan bebas Munculnya perilaku pergaulan bebas pada rumah kos disebabkan kurangnya pengawasan orang tua maupun pengawasan dari pemilik kos. Orang tua memberi kepercayaan yang penuh agar anaknya bisa belajar lebih mandiri dan dewasa dalam menghadapi kehidupan dunia luar. Akan tetapi sebagai pemilimk kos juga tidak memiliki peranan yang kuat untuk memperhatian atau memberikan pengawasan kepada penghuni kos. 2. Masyarakat Masyarakat yang tinggal di Sungai Jang kerap kali menerima acuan atau cibiran dari masyarakat lainnya karena melihat rumah kos yang menjadi tempat prostitusi yang dengan bebas nya penghuni kos membawa keluar masuk pasangan atau kekasih nya untuk tinggal bersama. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar terfokus dalam penelitian sesuai dengan apa yang terjadi dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Pendekatan ini digunakan dalam usaha melihat mengapa perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang . 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Sungai Jang. Alasan peneliti memilih lokasi ini dimana dalam lingkungan Sungai Jang terdapat banyak rumah kost yang ditemukan oleh pendatang dari daerah untuk menuntut ilmu dan bekerja, dikarenakan lokasi dan tempat di Sungai Jang sangat strategis dan letaknya di tengah-tengah pusat kota sehingga akses pencapaian yang dituju sangat mudah. Dan rumah kost yang sudah terjaring razia sudah terdata di Satpol pp dalam aksi penggerebekan. 3. Jenis Data Dalam melakukan penelitian tentunya menggunakan metode penelitian guna memperoleh data yang akurat dan relevan dengan maksud dan tujuan penelitian untuk memperoleh data tersebut maka penulis melakukan pengumpulan data melalui: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan guna memperoleh data yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu Perilaku Pergaulan Bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang pada masyarakat umum baik dikalangan remaja (pelajar, mahasiswa,pegawai swasta maupun pegawai instansi pemerintah) yang tinggal di rumah kos daerah kelurahan Sungai Jang. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatureliteratur dan buku-buku bacaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian. Data ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen yaitu mengumpulkan data yang diperlukan melalui dokumen-dokumen dan literature-literatur serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan Perilaku Pergaulan Bebas Masyarakat Kota Tanjungpinang pada masyarakat umum yang tinggal dirumah kost daerah Kelurahan Sungai Jang. 4. Populasi dan Sampel Dari sumber yang didapatkan dari penghuni rumah kos yang tinggal di Kelurahan Sungai Jang dan menjadi informan yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan cara peneliti mengsurvei dari lokasi rumah kos yang akan diteliti sehingga informan dengan terbukanya sedikit bercerita tentang kejadiankejadian yang sering terjadi di rumah kos kawasan Kelurahan Sungai Jang. Bahkan diantara informan yang sebagai penghuni kos salah satunya adalah pelaku yang sempat terjaring razia penggerebekan oleh Satpol PP dengan warga sekitar sehingga penghuni kos malu dengan perbuatanya sehingga kerap kali berpindah-pindah rumah kos yang ada di seputaran kawasan yang ada di Sungai Jang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2011: 68), teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi, dengan kriteria informan yaitu: 1. Pemilik rumah Kost, 2. Penghuni rumah kost, dan 3. Melibatkan seorang informan dari masyarakat yang salah satunya seorang RT yang tinggal di Kelurahan Sungai Jang yang mengetahui keadaan yang terjadi pada sekitaran lingkungan tempat tinggal mereka. 5. Teknik dan Alat pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode yang sesuai dan tepat. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah: a. Observasi Penulis melakukan pengamatan perilaku pergaulan bebas terhadap penghuni rumah kos daerah Kelurahan Sungai Jang. Karena tingkat kedewasaan bagi seorang remaja harus mendapatkan perhatian yang layak karena mereka cepat terpengaruh dengan keadaan diluar lingkungannya bisa bersifat positif maupun hal yang negatif. b. Wawancara Pengambilan data melalui wawancara secara langsung dengan Key Informan dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai interview guide. Wawancara merupakan suatu proses percakapan yang dimaksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kegiatan, kejadian, organisasi, motivasi dan lain-lainnya. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang para penghuni kost-kosan yang tinggal didaerah Kelurahan Sungai Jang. c. Dokumentasi Pengambilan data melalui dokumen tertulis dan elektronik. Dokumen yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan datadata yang lain. Dalam penelitian ini dapat mengambil data-data yang bersumber dari buku-buku, dokumen-dokumen, majalah dan arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan selain berfungsi dengan dokumen tertulis yang dibutuhkan. F. Teknik Analisis Data Data yang telah didapatkan selanjutnya akan dianalisa dengan teknikteknik sebagai berikut dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2012:248) teknik analisis data merupakan upaya yang dilakukan apabila dengan jalan bekerjanya dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dalam satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola serta menemukan apa yang penting dan harus dipelajari sehingga dapat memutuskan dan dapat menceritakannya kepada orang lain. Menurut Moleong (2012: 35) menyatakan “analisa dan kualitatif adalah proses yang mengorganisasikan dan penguratan data kedalam pola dan kategori serta satu uraian dasar, sehingga dapat dikemukakannya kedalam tema seperti disarankan oleh data”. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah : menelaah dari semua data yang tersedia dari berbagai informan yang didapat dari sumber pendukung lainnya tentang perilaku pergaulan bebas Masyarakat dirumah kos keluarahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang. Kemudian melakukan reduksi data dan menyusun data kedalam satuansatuan, mengadakan pemeriksaan dan keabsahan data serta menafsirkan data secara deskriptif serta tentang Perilaku Pergaulan Bebas Mayarakat di Rumah Kos Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kontrol Sosial Perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang khususnya pada daerah wilayah Kelurahan Sungai Jang perlu ditekankan karena semakin banyaknya rumah kos yang ada di daerah sei jang maka semakin banyaknya juga seks bebas yang terjadi pada masyarakat umum khususnya pada pelajar, mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah dan lain-lainnya yang kurangnya pengawasan dari pemilik kos terhadap penghuni kos. Untuk itu, dalam hal ini peneliti ingin memakai Teori kontrol sosial dalam pengendalian sosial terhadap masyarakat umum yang digolongkan pada pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah dan lain-lainnya dalam perilaku pergaulan bebas sebagai penghuni kos di daerah Sungai Jang. Menurut T.B.Rahayu (2009:93) menyatakan” didalam teori ini penyebab kejahatan dan lemahnya ikatan individu ataupun ikatan sosial dengan masyarakat atau macetnya integrasi sosial. Yang dimaksud kedalam kelompok lemahnya ikatan sosial adalah kelompok dari kelas bawah yang cenderung melanggar hukum karena sedikit terikat pada peraturan konvensional dan lebih lenderung menyimpang dari aturan-aturan kelompoknya. Teori kontrol sosial memfokuskan diri pada suatu teknik dan strategi yang mengatur tingkah laku manusia dan membawanya pada penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan dari masyarakat. teori kontrol sosial merupakan penyimpangan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian sosial. B. Pergaulan Bebas Pergaulan bebas sering terjadi di rumah kos karena pergaulan bebas merupakan suatu perbuatan sosial yang menyimpang yang melanggar nilainilai dan norma-norma yang berlaku. Pergaulan bebas juga merupakan salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia yang disebabkan manusia itu adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antara manusia yang dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan kelompok. Sedangkan bebas merupakan terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan bebas berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik dari pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negative. Pergaulan yang positif berupa kerjasama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya pada masyarakat umum dikalangan pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pekerja di instansi pemerintah dan lain-lain. Pergaulan bebas yang terjadi akibat proses bergaul dengan orang lain dan terlepas dari ikatan yang berdampak salah satunya adalah seks bebas. Lingkungan tempat tinggal sangat berperan terhadap pembentukan kepribadian seseorang, jika dilingkungan tersebut merupakan lingkungan yang kurang kondusif maka akan mudah terjurumus kedalam pergaulan seks bebas Seks bebas disebut extra marial intercourse atau kinky sex yang merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar (amiruddin dkk, 1998). C. Peran Agen Sosial Perilaku seks pranikah merupakan perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota badan antara pris dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim atau hubungan badan, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri dan dilakukan tanpa melalui proses pranikah yang secara resmi menurut hukum dan agama dengan kepercayaan masing-masing individu (Widiastuti,dkk,2009). Menurut Kamanto Sunarto(2004:24) “ menyatakan diantaranya ada beberapa bagian dari peranan agen sosial yang berkaitan dengan kontrol sosial antara lain: 1. Keluarga Keluarga merupakan tempat untuk tumbuh dan berkembang bagi seorang anak. Keluarga merupakan dasar pembantu utama dalam struktur sosial yang lebih luas dan tergantung pada eksistensinyak, karena agen sosialisasi meliputi ayah,ibu, saudara kandung, kerabat yang belum menikah bahkan yang sudah menikah dan tinggal dalam satu rumah. 2. Teman bermain Pada tahap ini teman bermain atau teman sebaya yang mempunyai peran agen sosial dalam kontrol sosial menunjukkan seseorang belajar berinteraksi dengan seseorang yang sederajat karena sebaya. 3. Sekolah Dalam agen sosial ini masyarakat juga telah mengnal sistem pendidikan formal yang mempersiapkan untuk penguasaan peranperan baru dikemudian hari dan seseorang tidak bergantung lagi pada orang tuanya. 4. Media massa Media massa diidentifikasi dalam agen sosialisasi yang berpengaruh pada perilaku khalayaknya karena menyangkut kearah perilaku prososial maupun antisosial. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sungai Jang 1. Kondisi geografis kelurahan Sungai Jang Berdasarkan penelusuran disejumlah tempat Kecamatan Bukit Bestari terdiri dari 5 kelurahan dan salah satunya kelurahan Sungai Jang. dikawasan daerah Kelurahan Sungai Jang. Tempat tersebut merupakan daerah perumnas paling pertama ditahun ± 1985 yang ada di Sungai Jang. Karena perumnas tersebut dijadikan sebagai perumahan dengan bentuk yang sama ditahun 1985 tetapi setelah di era globalisasi perumnas bukan menjadi rumah perumnas saja melainkan bercampur menjadi rumah kost . letak daerah sungai jang sangat strategis berdekatan dengan tempat sekolahan, pusat perbelanjaan, pelabuhan, arah perkantoran dan akses jalan pun sangat mudah. 2. Daftar rumah Kos di Sungai Jang Kota Tanjungpinang dibentuk melalui UU no.5 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 memiliki potensi perdagangan, industri dan jasa serta menjadi tujuan wisata dan juga merupakan salah satu berbasis kawasan pertumbuhan IMS-GT ( Indonesia, Singapore- Growth Triangle) dan AFTA. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang khususnya pada Kelurahan Sungai Jang adalah dengan berpenghasilan mendirikan rumah kost-kost. Hampir rata-rata disetiap gang yang ada diSei jang terdapat rumah kost-kosan baik itu bangunan sendiri maupun bangunan yang bercampur dengan rumah pemilik. 3. Sarana dan Prasarana di rumah kos Sungai Jang Rumah kos merupakan sebuah hunian yang dapat dipergunakan oleh sebagian kelompok masyarakat sebagai tempat tinggal sementara atau sebuah hunian yang sengaja dibangun atau didirikan oleh pemilik kos untuk disewakan kepada beberapa orang dengan sistem pembayaran perbulan. Fungsi kos-kosan ini sebagai tempat tinggal yang berkembang dengan penambahan aktivitas dan sarana pendukung baik di dalam kos-kosan maupun yang disekitar kos-kosan yang menyediakan fasilitas warnet atau Wifi. Tempat kos ada yang diawasi maupun tidak diawasi oleh pemilik kos. Rumah kos yang diawasi merupakan penghuni kos yang tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kos, dan pemilik kos tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung untuk tamu yang dibatasi hingga jam tertentu dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu. 4. Karakteristik Rumah kos di Sungai Jang Hunian rumah kos dalam peneliti ini terdapat berbagai macam karekteristik salah satunya hunian rumah kos yang di bangun tersendiri dari pemilik kos, adapun rumah kos yang dibangun berdekatan dengan pemilik kos dan ada juga rumah kos yang dibuat rumah kos menjadi satu atap tempat tinggal antara pemilik kos dengan penghuni rumah kos. Karena rumah kos yang dibangun tersendiri rata penghuni kosnya bercampur sedangkan rumah kos yang dibuat berdekatan dengan pemilik kos rata-rata penghuninya di tentukan seperti rumah kos untuk putri dan putra saja, sedangkan rumah kos yang dibangun satu atap dengan pemilik kos hanya bisa di tentukan siapa aja yang berhak untuk tinggal dirumah kos dengan pemilik kos. Rata-rata diantaranya dari kaum kerabat atau kenalan yang mau tinggal dirumah kos yang satu atap dengan pemilik rumah kos. 5. Pengawasan masyarakat terhadap penghuni rumah kos di Sungai Jang Kelurahan Sungai Jang salah satu tempat yang banyak terdapat rumah-rumah kost di kawasannya karena kurangnya pengawasan terhadap keluarga, pemilik kos, rukun tetangga (rt) serta masyarakat sekitar yang tinggal dilingkungan tersebut merasa acuh dan tidak peduli dengan keadaan dilingkungan sekitar apalagi jika para penghuni kos melakukan tindakan penyimpangan barulah mereka mengambil sikap yang tidak bisa di toleransi oleh masyarakat sekitar. Untuk itu harus adanya interaksi sosial baik penghuni kos maupun masyarakat yang tinggal dilingkungan sekitar yang harus sama-sama menjaga keharmonisan tempat tinggal yang mereka tempati. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Informan Sebelum membahas tentang “Perilaku Pergaulan Bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang pada penghuni rumah kost” hendaklah dapat dilihat dan dipahami hbagaimana karakteristik dari informan yang menjadi atau yang membantu penelitian ini dengan hasil yang sebenarnya. Dalam penelitian ini ada 7 orang yang menjadi informan dalam penelitian ini salah satunya adalah penghuni kost, pemilik kost, dan seorang lagi diambil dari ketua Rukun Tetangga (RT) yang tinggal dikelurahan Sungai Jang. Alasan peneliti mengambil informan berdasarkan kriterianya karena untuk memberikan gambaran terhadap permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan pada perilaku pergaulan seks bebas pada penghuni kost yang mengakibatkan dampak pengaruh buruk bagi masyarakat yang tinggal dilingkungan sekitar dikelurahan Sungai Jang. Sehingga penghuni kost kerap kali mendapat permasalahan atas tindakan perbuatannya yang menjadi sorotan pada pemilik kost, RT dan Satpol PP. B. Profil Informan Dari criteria profil informan diatas dapat kita telusuri sebagai berikut: 1. Nama : Agus alias AG (nama samaran) Umur : 17 Tahun Status : Pelajar Alamat Kos : Jl. Cempa no.03 Kelurahan Sei jang Keterangan : AG sebagai informan diatas berasal dari Selat Mendaun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun datang ke Tanjungpinang untuk melanjutkan pendidikan sekolahnya di bangku SMU karena di Selat Mendaun belum ada sekolah ke jenjang pandidikan SMU bagi anak-anak yang ada di Selat Mendaun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMU harus keluar daerah. Daerah yang terdekat adalah Kabupaten Karimun, tetapi informan lebih memilih untuk bersekolah di Tanjungpinang dengan alasan pendidikan dan sekolahnya sangat terjamin dan Tanjungpinang sudah termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Untuk itu informan mencari rumah kos sebagai tempat tinggal yang terdekat dari tempat sekolahnya dan salah satunya rumah kos di daerah Kelurahan Sungai Jang di jalan Cempa no.03. 2. Nama : Ipan alias IP (nama samara) Umur : 20 Tahun Status : Mahasiswa Alamat Kos : Jl. Pengibu no. 12 Kelurahan Sungai Jang Keterangan : IP sebagai informan berasal dari Kecamatan Siantan Kepulauan Anambas ini datang ke Tanjungpinang untuk kuliah di salah satu universitas perguruan tinggi negeri yang ada di Tanjungpinang ini karena mudah dijangkau dan biaya transportasinya tidak terlalu besar dibandingkan harus kuliah di luar pulau jawa. Disamping itu IP awalnya tinggal dirumah saudaranya untuk beberapa bulan dan pindah mencari rumah koskosan bersama teman-teman satu kampung dan menetap dirumah kos didaerah Kelurahan Sungai Jang di jalan Pengibu no.12. 3. Nama : Dian alias DN (nama samara) Umur : 21 Tahun Status : Pegawai Swasta Alamat Kos : Jl. Batam no.25 Kelurahan Sungai Jang Keterangan : Dn sebagai informan berasal dari KecamatanSenayang Kabupaten Lingga datang ke Tanjungpinang dan bekerja sebagai salah satu pegawai swasta yang ada di Tanjungpinang sejak 5 tahun dan tinggal dirumah kos dijalan Batam no.25 Kelurahan Sei jang ini sekitar 2 tahun dan sebelumnya sudah pernah pindah rumah kos kesana kemari dan akhirnya menetap dirumah kos yang ada di kelurahan Sungai Jang karena tempatnya sangat nyaman dan harga rumah kosnya sangat terjangkau. 4. Nama : Siah alias SH (nama samara) Umur : 52 Tahun Status : Pemilik Kos Alamat Kos : Jl. Cempa no. 3 kelurahan Sungai Jang Keterangan : SH sebagai informan tinggal di Kelurahan Sungai Jang sejak 30 tahun dan mempunyai usaha rumah kos ini sekitar 10 tahun karena suaminya mempunyai tahan yang luas sehingga membangun rumah kos sekitar 20 kamar sebagai investasi di hari tua hingga sampai suaminya pensiun nanti. 5. Nama : Irna alias IR (nama samara) Umur : 55 Tahun Status : Pemilik Kos Alamat Kos : Jl. Pengibu no.12 Kelurahan Sungai Jang Keterangan : IR sebagai informan tinggal di Tanjungpinang sejak 28 tahun, mempunyai rumah tunggal 5 unit dan 4 unit disewakan dan dikontrakan untuk penghuni kos akan tinggal di rumah yang akan disewakan atau dikontrakkan. 6. Nama : Tina alias TN (nama samara) Umur : 58 Tahun Status : Pemilik Kos Alamat Kos : Jl. Batam no.25 Kelurahan Sungai Jang Keterangan : TN sebagai informan tinggal di Tanjungpinang sejak 25 tahun mempunyai rumah kos di Kelurahan Sungai Jang sekitar 10 tahun yang dibangun di satu atap dengan rumah induk tempat tinggalnya dan dibangun lagi rumah kos yang masih di kawasan tempat tinggalnya. 7. Nama : Taufik alias TK (nama samara) Umur : 63 Tahun Status : RT Alamat : Jl. Cempa no. 3 Kelurahan Sungai Jang Keterangan : TK sebagai informan tinggal diTanjungpinang sejak 15 Tahun dan menjadi Ketua RT sekitar 7 tahun di Lingkungan Kelurahan Sungai Jang. C. PERGAULAN BEBAS DIRUMAH KOST SUNGAI JANG TANJUNGPINANG Masalah yang dihadapi dalam lingkungan tempat tinggal dapat ditarik sebuah esensi bahwa pada dasarnya penghuni kost yang tinggal dirumah kost harus mendapat banyak perhatian yang penuh dimana kurangnya perhatian dari orang-orang terdekat akan terjadi perubahan terhadap situasi dalam dirinya secara psikologis. Konflik ini berlanjut dengan munculnya rasa keingintahuan dan rasa kemauan yang terus berlanjut akan pergaulan seks bebas dan tidak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi pada seks bebas. Rasa kemandirian membawa hal yang positif untuk tinggal dirumah kos karena jauh dari pantauan orang tua. Dan , akhirnya semua permasalahan pada penghuni kost menjadi dasar yang mempengaruhi aspek dari perilaku pergaulan bebas dikalangan remaja. Kuatnya pengaruh lingkungan tempat tinggal pada remaja tidak terlepas juga dari dukungan ketahanan psikologis dan dukungan sosial, dan harapan-harapan remaja terhadap masa depan nanti. Hal-hal yang mempengaruhi pada perilaku pergaulan bebas pada penghuni kos berarti terletak pada lingkungan tempat tinggal mereka dirumah kos yang tidak memberikan aturan dan larangan dari pemilik kos sehingga penghuni kos dengan bebasnya melakukan perbuatan dalam pergaulan bebas dengan semaunya. 1. Kontrol Sosial Masyarakat Sungai Jang 2. Aturan-aturan dan sanksi 3. Kontrol sosial yang dilakukan oleh RT BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa perilaku pergaulan bebas pada penghuni rumah kos yang bisa saja terjadi pada anak-anak remaja baik dikalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pegawai instansi pemerintah maupun pada masyarakat umum sekalipun pada wilayah Kelurahan Sungai Jang membutuhkan banyak perhatian karena akan masuk kedalam perilaku menyimpang. Sebagai penghuni kos tersebut terpengaruh terhadap lingkungan rumah kos tempat tinggal mereka yaitu di rumah kos. Sebagian penghuni rumah kos kerap kali melakukan perbuatan seks bebas atau tindakan asusila seperti orang yang sudah mempunyai ikatan pernikahan tanpa memikir adanya dampak dari perbuatan yang mereka lakukan. Hal tersebut di peroleh dari beberapa penjelasan berikut ini: Bagi penghuni kos terjadinya seks bebas baik dikalangan pelajar, mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah maupun masyarakat umum dikarenakan banyak faktor yang paling utama adalah pesatnya perkembangan zaman yang membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak penghuni kos baik dikalangan remaja, mahasiswa dan masyarakat umum yang bergaul tanpa adanya batasan dan etika. Seks bebas bisa menyebabkan pada remaja khusus bagi pelajar dan mahasiswa bisa menyebabkan kehilangan pendidikannya, selain itu hamil diluar nikah dapat berujung aborsi dan pada kematian. Dan yang terakhir sebenarnya adalah bagaimana remaja dan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pegawai instansi pemerintah dan masyarakat umum dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma-norma serta ajaran yang diberikan oleh orang tua tentang menanamkan nilai-nilai keimanan. Peran orang tualah yang dituntut untuk memperhatikan tumbuh kembang dan tingkah laku dalam kesehari-hari pada anak remaja, memeberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh karena ini permasalahan ini merupakan tugas dari seluruh elemen yang saling berkaitan antara masyarakat, orang tua dan lingkungan sekitar terhadap tumbuh kembang anak-anak remaja. B. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Kontrol sosial pada masyarakat Sungai Jang pada penghuni rumah kos sebaiknya menertibkan pengawasan aturan-aturan yang dibuat oleh pemilik rumah kos sebagaimana terhindar dari perilaku perbuatan yang menyimpang dan tindakan asusila sehingga aturan dan sanksi yang diberikan oleh pemilik kos bertujuan untuk mendisiplinkan penghuni rumah kos agar mempunyai tanggung jawab serta meningkatkan taraf kedewasaan serta norma-norma sosial yang menjurus pada perilaku menyimpang. Sebagai penghuni rumah kos harus mempunyai tujuan hidup yang jelas dengan meningkatkan keimanan dan norma-norma agama serta melibatkan peran agen sosial dan lebih selektif dalam memilih teman bergaul agar terhindar dari perilaku pergaulan bebas. 2. Kepada pemilik rumah kos, sebagai pengganti peranan orang kedua harus lebih memperhatikan dan peduli terhadap perilaku dan perkembangan para penghuni kos dan aturan-aturan dan sanksi yang diberikan pada penghuni kos. Adapun rasa tanggung jawab dan kedisiplinan pemilik rumah kos membuat hubungan yang baik bagi pemilik rumah kos dan penghuni rumah kos sehingga interaksinya berjalan dengan baik, baik dilingkungan sekitar maupun dengan tetangga setempat yang ada dikawasan rumah kos di daerah Kelurahan Sungai Jang. 3. Sebagai kepala lingkungan masyarakat setempat atau Rukun Tetangga (RT), diharapkan peran dan fungsi harus lebih diterapkan pada penghuni rumah kos yang tinggal dikawasan rumah kos di Kelurahan Sei jang sehingga kontrol sosial yang dilakukan oleh Rt juga membantu pemilik rumah kos agar terdisiplinan penghuni rumah kos terhadap aturan-aturan dan sanksi-sanksi yang diberikan dan tidak meresehkan warga setempat sehingga dengan adanya sanksi yang diberikan secara tegas disertai pengawasan yang ketat dan terhindar dari perilaku pergaulan bebas dan tindakan asusila. DAFTAR PUSTAKA Agustina,S.Chyntia. 2003. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Faktor Sosial Budaya dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sayung I Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Semarang: UNDIP Ammiruddin,dkk.1998. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Atmasasamita, Romli. 1992. Tindak Pidana, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi. Bandung: PT.Eresco. Bagong, Suyanto, 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Media Group. F.E.Hagan. 2013. Pengantar Kriminologi. Teori Metode dan Perilaku Kriminal Jakarta: Kencana. Hassan, Saleh.2008. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kartono, Kartini. 1992. Patologi Sosial II Kenakalan Remaja.Jakarta: Rajawali. Kamanto, S.2004. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Medan: FISIP USU Moleong, Lexy.J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rodaskarya. Rita, Eka, Izzaty,dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Sa’abah,M,Umar.2001. Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam. Yogyakarta: UI Press. Soekanto,S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: alfabeta. T. B.Rahayu. 2009. Sosiologi perilaku menyimpang. Surabaya: PT.Revka Petra Medika. Widyastuti, Yani,dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.. Skripsi: Kasmawati.2015. Seks Bebas dikalangan Mahasiswa Kost Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.