GLOBAL WARMING Isu global yang sering didengungkan oleh semua pihak warga penghuni bumi adalah pemanasan global (global warming). Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara global. Penyebab terjadinya global warming menurut Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuanpenemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut. Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gasgas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer bertambah mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi asam nitrat bertambah 15%. Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan menjaring panas pada atmosfer bumi. Para ilmuwan umumnya percaya bahwa pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan manusia lainnya merupakan penyebab utama dari bertambahnya konsentrasi karbon dioksida dan gas rumah kaca. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbedabeda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gasgas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32°Celcius. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan didalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon. Kelompok yang ada di Gas Rumah Kaca (GRK) adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (NO), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis GRK yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transport, penggundulan hutan, dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya (HFC, PFC, SF6 ) hanya menyumbang kurang dari 1%. Pemanasan yang terjadi di bumi ini dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan berkembangnya pembangunan. Aktifitas manusia yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim antara lain : Populasi manusia yang semakin meningkat, Ekploitasi lingkungan meningkat dengan marak dan meluasnya perubahan tataguna lahan yang berakibat pada penciutan luasan hutan, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka permintaan akan meningkat dan para produsen akan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan dan dengan meningkatnya Kemajuan industri menimbulkan naiknya sampah ke darat, laut dan udara yang berlanjut dengan perusakan gas ozon di kutub atau lubang ozon di kutub dan konsentrasi gas buang yang menjadi selimut gas atau gas rumah kaca. Selain itu gas emisi menyubang dalam pemanasan global yang terjadi, gas emisi di peroleh dari beberapa sektor. Gas emisi adalah keluarnya gas karbondioksida dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin. Emisi dapat mencemari udara, karena kandungan karbon dioksidanya merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Penyebab terjadinya Global Warming adalah : 1) Penggundulan hutan Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Karena pohon merupakan penyerap CO2, CO2 diserap oleh pohon dan mengeluarkan O2 yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. CO2 dikelolah oleh pohon melalui fotosintesis yang di bantu oleh matahari. 2) Gas efek rumah kaca Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya 18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. 3) Gas Emisi Gas emisi adalah keluarnya gas karbondioksida dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin, selain itu sektor pertanian juga ikut menyumbang dalam gas emisi yang menyebabkan pemanasan global. Emisi dapat mencemari udara, karena kandungan karbon dioksidanya merupakan salah satu penyebab pemanasan global. 4) Efek umpan balik Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detaildetail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat. 5) Variasi matahari Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gasgas rumah kaca. Dampak yang terjadi terhadap Global Warming : Gletser Menciut gletser-cair Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 – 0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik. Pulau Tenggelam tenggelamnya-pulau Indonesia, Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam. Meningkatnya permukaan laut Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut, para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair permukaan laut akan naik mencapai 7m² cukup untuk menenggelamkan seluruh pelabuhan, daratan rendah diseluruh dunia. Badai suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun belakangan ini , negaranegara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun masuk kategori badai mematikan Kekeringan keringAfrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah. Air akan makin sulit di dapat dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini. Perang dan Konflik Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak. Mahkluk Hidup Punah Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekurangan bahan makanan. Ekosistem Hancur Perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir , badai, atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air, udara bersih, bahan bakar, sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk survive. Perekonomian Kacau Ladang tani , perkebunan yang biasanya menghasilkan akan musnah oleh banjir atau kekeringan. Penduduk akan di buat makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya akan jauh berkurang dan harganya pasti akan melambung naik. Pemerintah juga membutuhkan biaya yang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana dan menanggulangi penyakit yang mewabah. Serta populasi manusia yang meningkat yang diiringi juga dengan pembangunan menyebabkan lahan pangan juga berkurang. Solusi menurut islam untuk mengatasi masalah global warming : Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang terutama umat muslim yang dapat di mulai dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini: 1. Batasilah emisi karbon dioksida Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lainlain, penghematan bahan bakar sehingga memperkecil polusi yang nantinya akan merusak vegetasi darat dan lautan. 2. Tanamlah lebih banyak pohon (GO GREEN) Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. 3. Manfaatkan Sumber Energi dari Alam Gunakan sumber daya alam yang sudah disediakan seperti matahari untuk kebutuhan kegiatan sehari-hari. Dengan transportasi menggunakan tenaga surya maka akan menghemat bahan bakar dan mengurangi gas emisi karbondioksi CO2 pada kendaraan, dengan bantuaan sinar matahari akan bermanfaat untuk makhluk hidup yang berada di bumi. 4. Hemat Pemakaian Listrik Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan. Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya. Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar. 5. REUSE (Gunakan Kembali) Gunakan bahan yang dapat digunakan kembali jangan menggunakan bahan yang hanya sekali pakai seperti pemakaian gelas menggunakan plastik maupun sterofoam. Manfaatkan kembali barang yang sekiranya dapat digunakan sehingga mengurangi penumpukan sampah yang dapat merusak lingkungan, dengan sikap kita peduli pada lingkungan akan menyelamatkan bumi kita dari kerusakan. 6. Mengoptimalkan sumber daya air Dengan menghemat air dan menjaga sumber daya alam air tetap bersih serta tidak membuang limbah atau sampah ke laut dan sungai. Karena itu dengan kesadaran yang dilakukan dari diri sendiri akan menyelamatkan lingkungan hidup untuk masa depan anak cucu kita bersama. 7. RECYCLE (Daur Ulang) Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan. Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya. Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah. Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda. 8. Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah. Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti busway dan kereta api. Naik kendaraan pribadi bersama-sama secra bergantian misalnya dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan. Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian Gunakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar. Gunakan energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol (nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax). 9. Informasikan Bahaya Pemanasan Global Beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global. Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Luangkan waktu Anda untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi. Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyekproyek konservasi alam lingkungan. 10. Memanfaatkan emisi dari sektor peternakan Emisi yang diproduksi oleh sektor peternakan menyumbang besar dalam pemanasan global. Karena baik dari kotoran yang dihasilkan oleh seekor sapi menghasilkan kotoran sekitar 14,6 ton selama setahun, kentut dan sendawa seekor sapi mengeluarkan gas emisi CO2. DAFTAR PUSTAKA http://www. Wordpress/wikipedia.com www.Kaskus.com www.infosayangibumi.com/ Sutikno.S.E M.E Surya pos Stocker, Thomas F. (20-01-2001). "7.5.2 Sea Ice". Climate Change 2001: The Scientific Basis. Contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Intergovernmental Panel on Climate Change. Diakses pada 11 Februari 2007 “GLOBAL WARMING” DISUSUN OLEH : FERDYTA ISMIBAHARI (100231100061)