Document

advertisement
bekerja.
PENDAHULUAN
Melepas
lelah
dengan
menyanyi memang membuat bahagia.
Konteks Penelitian
Apalagi
sekarang
ini
tempat
Garut merupakan salah satu tempat
karaoke menjamur. Tempat karaoke
untuk melakukan wisata. Kota ini tidak
memberi ruang bebas untuk bernyanyi
hanya menawarkan Dodol, Kampung
sepuasnya. Berkaraoke sangat mudah
Sampireun, Wisata Cipanas, Asep
syair lagu tidak perlu hapal di luar
Strawberry
kepala, sebab tertulis
atau
tempat
Wisata
pada layar
Cangkuang Serta Darajat Pass saja,
monitor dan perangkat audio visual
masih banyak yang bisa wisatawan
untuk menuntun sang penyanyi kapan
temui disini. Kota berjulukan "Swiss
mulai menyanyi dan kapan harus jeda
van Java" ini, adalah sebuah kota yang
dengan urut-urutan perwarnaan naskah
berhawa sejuk. Bila menginjakan kaki
dilayar monitor.
ke
kota
ini,
berat
Berkaraoke bisa dilakukan sendiri
meninggalkannya. Semua serba murah,
atau berkelompok, tergantung fasilitas
bahkan, untuk mencapai tempatnya
yang ada pada sound sistem karaoke
pun dari satu tempat ke tempat yang
tersebut. Aneka jenis lagu pun sudah
lainnya
tersedia
tidak
seolah
begitu
jauh
untuk
dikunjungi.
Bagi pecinta hiburan malam, Garut
dan
orang-orang
yang
memegang
mic
ditangan
selalu
menikmati
dan
bersenang-senang
pun merupakan tempat yang tidak
dengan lagu yang dibawakan. Gaya
kalah dengan kota lainya. Mulai dari
menyanyi pun bebas boleh duduk
klub dangdut hingga diskotek tersedia
santai, berdiri sambil berjoget pun tak
di sini. Jangan tanya wanita-wanita
ada yang melarang. Apalagi sejumlah
yang bisa menemani anda, semuanya
tempat hiburan yang menyediakan
kebanyakan
wanita
mojang
Garut
yang
cantik
sebagai
teman
menjadi
teman
cantik-cantik. Karaoke menjadi salah
berkaraoke.
satu
dari
bernyanyi dan berdansa. Maka, atas
deretan jenis hiburan malam di Garut.
fenomena tersebut munculah istilah
Setiap malam, karaoke selalu didatangi
seorang pemandu lagu karaoke.
tempat
pengunjung.
tempat
hiburan
Karaoke
cukup
malam
merupakan
akurat
Bisa
Profesi seorang pemandu lagu
untuk
karaoke pada saat ini merupakan suatu
menghilangkan penat setelah lelah
profesi yang cukup menjanjikan baik
dalam salary-nya maupun posisinya
sebagai profesi yang dianggap cukup
cukup besar dan tips dari tamu membuat
bagus
pendapatan
di
masyarakat.
Dengan
munculnya seorang pemandu lagu
seorang
pemandu
lagu
karaoke tergolong tinggi.
Perkembangan
karaoke, banyak wanita yang tertarik
kebutuhan hidup
menggeluti profesi ini dengan harapan
seorang pemandu lagu karaoke, sama
peningkatan
taraf
seorang
pemandu
seorang
wanita
hidup.
Menjadi
halnya dengan manusia lainnya yang
lagu
karaoke,
dipicu
tidak
butuh
oleh
pengetahuan
kemajuan
dan
ilmu
teknologi
terus
mempunyai latar belakang pendidikan
mengalami perkembangan dari zaman
yang tinggi. Mereka hanya dituntut
ke
untuk
yang
kebutuhan hidup manusia, semakin
menarik. Salah satu tugas seorang
menuntut pula terjadinya peningkatan
pemandu lagu karaoke adalah menemani
gaya
kosumen (tamu) karaoke menyanyi di
dampaknya, hal ini menuntut setiap
karaoke
orang
memilki
penampilan
room.
Menemani
tamu
zaman.
Semakin
hidup
banyaknya
(lifestyle).
untuk
Sebagai
selalu
uptodate.
bernyanyi adalah suatu usaha yang
Kehidupan di zaman modern ini,
dilakukan
membuat setiap orang ingin merasakan
seorang
pemandu
lagu
karaoke untuk menjalin hubungan baik
kehidupan
dan menarik para tamu karaoke agar
Perekonomian
datang kembali.
memaksa seseorang melakukan suatu
Karena itu, seorang pemandu lagu
karaoke harus peka terhadap keinginan
tamunya, serta dapat menjaga sikap agar
tidak
terjadi
hal-hal
yang
tidak
seharusnya. Hal ini merupakan tugas
dari seorang pemandu lagu Karaoke
untuk menyiasati pada setiap langkah
untuk memuaskan konsumen yang
datang atas pelayanan di karaoke
tempat mereka bekerja.
Tentu
seorang
menemani
saja
untuk
mengundang
pemandu
lagu
karaoke
seorang
tamu
karaoke
dikenakan biaya per jamnya. Gaji yang
yang
serba
yang
ada.
melemah
hal yang menurut beberapa orang tidak
baik,
demi
memenuhi
kebutuhan.
Manusia mempunyai kebutuhan untuk
berhubungan
dengan
sesamanya.
Untuk itu dia menempuh jalan bertemu
dengan orang lain yang melakukan
pertunjukan dan memproyeksikan diri
dengan
peranan-peranan
yang
melakonkan hidup dan kehidupan
diatas pentas secara khayali untuk
menyajikan
diinginkan
gambaran
ideal
yang
(RMA.Harymawan,
1986:194), dalam ilmu komunikasi hal
tersebut dinamakan dramaturgi.
Dengan konsep dramaturgi dan
perilaku interaksi yang kita lakukan
permainan peran yang dilakukan oleh
seperti pertunjukan kehidupan kita
manusia, terciptalah suasana-suasana
sehari-hari yang menampilkan diri kita
dan kondisi interaksi yang kemudian
sendiri dalam cara yang sama dengan
memberikan
cara
Munculnya
makna
tersendiri.
menampilkan
karakter orang lain dalam sebuah
tergantung pada latar belakang sosial
pertunjukan drama. Jadi disini dalam
masyarakat itu sendiri.
dramaturgi
dramaturgi
ini
aktor
sangat
Istilah
pemaknaan
seorang
dipopulerkan
individu
memiliki
2
panggung. Yaitu, panggung depan
oleh Erving Goffman, salah seorang
(Front
sosiolog yang paling berpengaruh pada
penampilan yang maksimal ketika
abad
berhadapan dengan orang lain dan
20.
Dalam
bukunya
yang
Stage) menunjukkan gaya,
berjudul The Presentation of Self in
panggung
Everyday Life yang diterbitkan pada
cenderung menukjukkan sifat keaslian.
tahun 1959, Goffman memperkenalkan
konsep
dramaturgi
penampilan
yang
bersifat
teateris.
Yakni
memusatkan perhatian atas kehidupan
sosial sebagai serangkaian pertunjukan
drama yang mirip dengan pertunjukan
drama di panggung. Ada aktor dan
penonton.
Tugas
mempersiapkan
aktor
dirinya
hanya
dengan
berbagai atribut pendukung dari peran
yang
ia
bagaimana
mainkan,
makna
masyarakatlah
sedangkan
itu
tercipta,
(penonton)
yang
memberi interpretasi. Individu tidak
lagi bebas dalam menentukan makna
tetapi
konteks
yang
lebih
luas
menentukan makna (dalam hal ini
adalah penonton dari sang aktor).
Menurut
adalah
Goffman,
menggali
dramaturgi
segala
macam
belakang
(Back
Stage)
Fokus Penelitian
Berdasarkan
diperoleh
penulis
data
dalam
yang
telah
melakukan
penelitian, penulis menemukan fenomena
dari dramaturgi pemandu lagu karaoke di
kota Garut. Penulis menetapkan fokus
penelitian
tersebut
pemandu
lagu
yaitu
dalam
bagaimana
memainkan
panggung depan (Front Stage), panggung
belakang (Back Stage)
dan pengelolaan
kesan (Impression Management) sebagai
seorang pemandu lagu karaoke di kota
Garut.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana panggung depan
(front stage) pemandu lagu
karaoke di kota Garut?
2. Bagaimana panggung belakang
Manfaat Praktis
(back stage) pemandu lagu
karaoke di kota Garut?
dengan dilakukannya penelitian ini
3. Bagaimana pengelolaan kesan
(Impression
Peneliti tentunya berharap
management)
maka akan menambah pengetahuan
yang
bermanfaat
didalam
pemandu lagu karaoke di kota
pengaplikasiannya di masyarakat
Garut?
mengenai pemandu lagu karaoke,
serta dijadikan acuan bagi peneliti
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui
dan
didalam
mengembangkan
menganalisis panggung depan
kemampuannya
(front stage) pemandu lagu
menganalisis sebuah permasalahan
karaoke di kota Garut.
dan mencari jawaban mengenai
2. Untuk
mengetahui
menganalisis
dan
panggung
masalah
dalam
dalam
pembahasannya
dalam hal ini peneliti mengkaji
belakang (back stage) pemandu
dramaturgi
lagu karaoke di kota Garut.
pemandu lagu karaoke.
3. Untuk
mengetahui
pengelolaan
kesan
(Impression
management) pemandu lagu
karaoke di kota Garut.
Waktu dan Tempat Penelitian
Jadwal Penelitian
Penelitian ini berlangsung
dan dilaksanakan oleh peneliti
dengan menggunakan kurun waktu
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
penelitian selama 6 (enam) bulan
Kegiatan penelitian ini berguna
mengembangkan
keilmuan
seorang
dan
menganalisis
untuk
perilaku
yang
kajian
berhubungan
dengan masalah penelitian tentang
terhitung mulai desember 2016 s/d
mei 2017.
Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ini
Ilmu Komunikasi secara umum dan
dilakukan di kota Garut. Penelitian
kajian dramaturgi secara khusus,
yang dilakukan tidak terfokus pada
sehingga menjadi praktis bagi yang
satu tempat, akan tetapi dilakukan
membutuhkannya
berdasarkan
dikembangkan
selanjutnya.
dalam
untuk
penelitian
kesepakatan
peneliti dan informan.
antara
menjadi
METODE
Penelitian
menggunakan
dengan
satuan
dapat
ini
dilakukan
tipe
kualitatif
mencari dan menemukan pola,
Dramaturgi
menemukan apa yang penting dan
pendekatan
dikelola,
yang
mensistensikannya,
yang melihat kondisi dari suatu
apa
fenomena.
memutuskan
Bogdan
dan
Tailor
yang
dipelajari,
apa
yang
(Moleong,2004:3) mendefinisikan
diceritakan
kepada
metode kualitatif sebagai prosedur
(Bodgan
penelitian yang menghasilkan data
Moleong, 2005:248).
dan
deskriptif yang berupa kata-kata
dan
dapat
orang
Biklen
lain
dalam
Data yang diperoleh
tertulis atau tulisan dari orang-
dari
orang dan perilaku yang dapat
analisis melalui tahap-tahap
diamati.
sebagai berikut:
Menurut
mereka,
pendekatan ini diarahkan pada
lapangan
1. Reduksi
dilakukan
Data
(Data
latar dan individu tersebut secara
reduction) : Kategorisasi
holistic (utuh). Jadi dalam hal ini
dan mereduksi data, yaitu
tidak
melakukan
boleh
mengisolasikan
penumpulan
individu atau organisasi kedalam
terhadap informasi penting
variable atau hipotesis, tetapi perlu
yang
memandangnya sebagai bagian dari
masalah
keutuhan.
selanjutnya
kegiatan
yang
mengacu pada penelaahan atau
pengujian
mengenai
yang
suatu
sistematik
hal
dalam
rangka mengetahui bagian-bagian,
hubungan diantara bagian, dan
hubungan
dengan
penelitian,
data
dikelompokkan sesuai topik
Teknik Analisis Data
Suatu
terkait
dengan
keseluruhan.
Menurut Bodgan & Biklen, analisis
data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, memilah-milahnya
masalah
2. Pengumpulan Data (Data
collection):
Data
yang
dikelompokkan selanjutnya
disusun
dalam
narasi-narasi,
bentuk
sehingga
berbentuk
rangkaian
informasi yang bermakna
sesuai
dengan
masalah
penelitian
3. Penyajian
Display):
Data
(Data
Melakukan
interpretasi
data
yaitu
menginterpretasikan
tahap
apa
yang
lainnya.
Analisis dilakukan secara
yang telah diinterpretasikan
kontinue
informan terhadap masalah
sampai
yang diteliti.
untuk mengetahui kajian
4. Penarikan
Kesimpulan
dari
akhir
pertama
penelitian,
dramaturgi
perilaku
(Conclusion
pemandu lagu karaoke di
Drawing/verification):
kota Garut.
Pengambilan
kesimpulan
berdasarkan susunan narasi
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
yang telah disusun pada
Teknik
pemeriksaan
tahap ketiga, sehingga dapat
keabsahan data merupakan teknik
memberi
yang digunakan oleh peneliti untuk
jawaban
atas
masalah penelitian.
5. Evaluasi:
menguji
kebenaran
data
yang
Melakukan
diperoleh dan dilaporkan dalam
verifikasi hasil analisis data
hasil penelitian dengan keadaan
dengan
yang
objek di lapangan sesungguhnya.
pada
Susan
informan,
didasarkan
Stainback
menyatakan
kesimpulan tahap keempat.
bahwa “penelitian kuantitatif lebih
Tahap
dimaksudkan
menekankan
menghindari
reliabilitas, sedangkan penelitian
ini
untuk
pada
kesalahan interpretasi dari
kualitatif
hasil
validitas” (Sugiyono 2010:268).
wawancara
sejumlah
dengan
informan
yang
lebih
aspek
Penulis
pada
aspek
menggunakan
dapat mengaburkan makna
teknik triangulasi untuk melakukan
persoalan sebenarnya dari
uji
fokus penelitian.
penelitian yang telah diperoleh.
Dari kelima tahap
keabsahan data
dari hasil
Teknik triangulasi yang digunakan
analisis data diatas setiap
oleh
bagian-bagian yang ada di
triangulasi
dalamnya
satu
sumber data, dan triangulasi waktu.
sehingga
Triangulasi metode yang dilakukan
saling berhubungan antara
oleh penulis yaitu dengan cara
tahap yang satu dengan
membandingkan data yang telah
sama
berkaitan
lainnya,
penulis
adalah
metode,
teknik
triangulasi
dikumpulkan dari berbagai metode
memungkinkan
pengumpulan
yakni
wawancarai untuk mendefinisikan
wawancara, telaah dokumen atau
dirinya sendiri dan lingkungannya
dokumentasi,
observasi.
untuk menggunakan istilah-istilah
Teknik triangulasi sumber data
mereka sendiri mengenai fenomena
digunakan
dan
yang
cara
menjawab pertanyaan” (Mulyana,
data,
dan
oleh
penulis
dilakukan
dengan
menggunakan
berbagai
sumber
data, Teknik triangulasi waktu
yang dilakukan oleh penulis adalah
diteliti
dengan
narasumber
pada waktu yang berbeda.
penulis
tidak
di
sekedar
2. Pengamatan
berperan
serta/observasi/pertisipasi
Teknik
pengamatan
atau
observasi merupakan salah satu
bentuk teknik pengumpulan data
yang biasa dipergunakan untuk
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
yang
2008:180).
dengan cara membandingkan hasil
wawancara
pihak
penelitian
menggunakan
ini,
beberapa
menilai
sesuatu
melalui
pengamatannya terhadap objeknya
langkah untuk mengumpulkan data
secara
yang dibutuhkan, antara lain :
sistematis. Dalam penelitian ini,
1. Wawancara
mendalam
(depth
interview)
Salah
satu
mengumpulkan
data
dengan
seksama
dan
Untuk mengukur perilaku teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
menggunakan
teknik
panduan
pada
observasi partisipan.
penelitian ini adalah melakukan
wawancara
langsung,
3. Internet Searching
subjek
Disini
penulis
mencari
penelitian atau dengan pemandu
bahan materi penelitian di internet
lagu karaoke. Metode wawancara
yang sesuai dengan masalah yang
yang digunakan adalah wawancara
penulis teliti.
mendalam, yaitu bertujuan untuk
online menurut Burhan Bungin
memperoleh bentuk-bentuk tertentu
yaitu
mengenai informasi dari sasaran
penelusuran data melalui media
penelitian. “wawancara mendalam
online seperti internet atau media
adalah metode yang selaras dengan
jaringan lainnya yang menyediakan
persfektif
fasilitas
simbolik,
interaksionalisme
karena
hal
tersebut
tata
Penelusuran data
cara
melakukan
online,
memungkinkan
peneliti
sehingga
dapat
memanfaatkan
data
informasi
online yang berupa data maupun
informasi
teori,
semudah
secepat
mungkin
dan
dapat
Setelah
melakukan
pengumpulan data dan kemudian
mengolahnya, pada pembahasan ini
4. Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan
catatan, serta dokumen yang bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau
karya
monumental
dari
merupakan
peneliti
hasil
dari
interpretasi
hasil
wawancara
mendalam terhadap para informan
dan perolehan data yang didapat
langsung di lapangan. Pada bab ini
seseorang.
yang menjadi fokus
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 5 orang yang merupakan
pemandu lagu karaoke di kota
yang
tertentu
HASIL DAN PEMBAHASAN
secara
akademis (Bungin, 2008: 148).
Garut
lagu karaoke di kota Garut.
atau
dipertanggungjawabkan
karya
yang populer dikalangan pemandu
memiliki
yang
peneliti.
kriteria
ditentukan
Adapun
oleh
dalam
penulis adalah mengenai panggung
depan (Front Stage) dan panggung
belakang
peneliti
mendapat
kemudahan
dalam
melakukan
wawancara
karena
sebagian
informan menawarkan diri untuk
diteliti serta mendapatkan data
sesuai kebutuhan penelitian. Selain
itu dalam penelitian ini nama dari
pemandu lagu karaoke bukan nama
sesungguhnya,
karena
untuk
menjaga kepentingan serta privasi
dari pribadi seorang pemandu lagu
karaoke melainkan menggunakan
nama samaran atau nama panggilan
(Back
pengelolaan
Stage)
kesan
serta
(Impression
Management) seorang pemandu
lagu karaoke di kota Garut.
Penelitian ini pun dilakukan
memperoleh para informan/subjek
penelitian,
penelitian
ditempat yang berbeda-beda, sesuai
dengan
waktu
yang
bisa
diluangkan oleh subjek penelitian.
Penulis melakukan penelitian
tempat
diantaranya
yang
di
di
berbeda-beda,
tempat
karaoke
tersebut tempat mereka menjual
jasa sebagai seorang pemandu lagu
karaoke, tempat lainya adalah di
salon yang merupakan tempat ia
merias dan berdandan sebelum
melaksanakan profesinya menjadi
seorang pemandu lagu, tempat lain
yaitu di cafe atau tempat bermain
bersama teman-temannya, dan juga
karaoke
kost-kostn serta di rumah. Disana
materi yang sangat menggiurkan.
penulis melakukan wawancara dan
Begitulah yang saat ini sedang
observasi langsung di lapangan.
trend
Semuanya
khususnya di kota Garut.
dilakukan
untuk
memenuhi data penelitian yang
dibutuhkan.
Gambaran
dengan
di
iming-iming
kehidupan
saat
ini
Sexy, paling tidak begitulah
pandangan seorang pemandu lagu
Umum
Fenomena
karaoke yang tertanam selama ini
yang
Kehidupan Pemandu Lagu Karaoke
Menjadi seorang pemandu lagu
sering
kehidupan
diperlihatkan
sehari-hari.
di
Menurut
karaoke bukanlah profesi yang
Mey dunia seorang pemandu lagu
dianggap tabu, bahkan banyak
itu menarik dimana kita bisa
wanita yang memilih mengambil
mencukupi biaya hidup sendiri,
profesi sampingan untuk menjadi
pekerjaan
seorang pemandu lagu karaoke.
pemandu
lagu
karaoke
Selain dapat lebih mandiri, alasan
dikatakan
tidak
begitu
lainnya adalah untuk memenuhi
aturan seperti pekerjaan karyawan
finansial
pemeintahan
yang
sangat
menjadi
ataupun
seorang
dapat
banyak
karyawan
berkecukupan. Pada zaman seperti
swasta lainnya, dengan seperti itu
saat ini yang dimana gaya hidup
ia berhati-hati ketika berada di
tinggi sangat banyak diikuti oleh
lingkungan pekerjaannya sebagai
remaja dan dewasa untuk bisa
seorang pemandu lagu karaoke.
hidup mewah juga menjadi alasan
Karena
utama
dewasa
selalu tampil sexy tidak sedikit
bahkan remaja memilih profesi
seorang pemandu lagu karaoke di
menjadi seorang pemandu lagu
zaman sekarang yang berperan
karaoke. Lalu muncul lah jalan
ganda,
pintas, mereka tidak hanya menjual
pemandu
jasa sebagai pemandu lagu karaoke
menggunakan jasa nya menemani
saja,
bernyayi di room karaoke, mereka
untuk
tetapi
seorang
juga
menawarkan
tuntutan
selain
lagu
profesi
menjadi
karaoke
seorang
untuk
kecantikan dan tubuhnya secara
pun
harfiah. Begitu banyak contoh di
profesi diluar hal tersebut seperti
jejaring sosial mengenai peran
menjadi
ganda
karyawan, ataupun sebagai seorang
sebagai
pemandu
lagu
berperan dengan
untuk
ibu
rumah
berbagai
tangga,
anak
dilingkungan
rumahnya.
sangat
penting
di
kehidupan
Tidak sedikit diantara mereka yang
manusia, karena manusia adalah
memilih
mahluk
jalan
pintas
guna
sosial
mendapatkan uang banyak dengan
melakukan
cara
manusia
instan.
Ibaratnya,
memanfaatkan
dengan
interaksi
selalu
dengan
lainnya
melalui
yang
komunikasi. Dan kehidupan sehari-
diantara
hari pun manusia berkomunikasi
mereka juga yang menjadi seorang
untuk saling bertukar informasi
pemandu lagu karaoke plus.
dengan orang lain.
dimiliki
kemolekan
yang
banyak
yang
Komunikasi Yang Dilakukan Seorang
Pemandu Lagu Karaoke
Komunikasi
merupakan
Impression
Management
(Pengelolaan
Kesan)
Yang
Dilakukan Pemandu Lagu Karaoke
bagian dari kehidupan manusia,
Kita
dan
menterjemahkan gagasan kedalam
menjadi
kebutuhan
untuk
berkomunikasi,
seseorang
menunjang kebutuhan-kebutuhan.
bentuk
lambang
Sebagai makhluk sosial, manusia
maupun
nonverbal.
Proses
tidak mampu untuk hidup sendiri,
disebut
penyandian
(encoding).
untuk itu manusia membutuhkan
Bahasa
interaksi dengan individu lainnya.
penyandian, tetapi alat yang tidak
Dalam
begitu baik, untuk itu diperlukan
interaksi
itulah
terjadi
baik
merupakan
kecermatan
dalam
ataupun
bagaimana
mencocokan
bahkan
terjadi
berbicara,
kata
dihampir setiap waktu ketika kita
dengan
bersinggungan dengan lingkungan
bagaimana
sekitar. Komunikasi tersebut dapat
kebiasaan
berupa komunikasi verbal maupun
menyebabkan
non verbal.
kesalahpahaman.
Seorang pemandu lagu dituntut
Sehubungan dengan komunikasi
untuk
verbal
memiliki
kemampuan
keadaan
ini
alat
sebuah komunikasi yang disadari
tidak
verbal
jika
sebenarnya,
menghilangkan
berbahasa
keracunan
berkaitan
yang
dan
dengan
berkomunikasi dengan baik karena
pengelolaan kesan yang dilakukan
dipastikan
selalu
seorang pemandu lagu karaoke,
dengan
para
berinteraksi
pelanggan.
Komunikasi adalah bagian yang
Impression
manaegement
yang
dilakukan melibatkan dua hal yang
telah
disebutkan
yaitu
selalu memasang senyum simpul
yang
ketika ia berpapasan dengan orang
dengan
lain, atau dengan menggunakan
menggunakan simbol verbal dan
intonasi nada yang rendah agar
pengelolaan kesan yang dilakukan
terkesan ia menghormati orang
dengan
yang sedang ada dihadapannya.
pengelolaan
tadi,
kesan
dilakukannya
menggunakan
simbol
nonverbal.
Oleh
Dalam konsep Impression
management
mengasumsikan
seseorang
setiap
orang
melakukan pertunjukan bagi orang
Goffman
lain, sehingga ia menjadi aktor
ketika
yang menunjukan penampilannya
bahwa
melakukan
karenanya
interaksi
dengan orang lain, maka ia ingin
untuk
membuat
kesan
bagi
lawannya (Goffman, 1959:32).
menyajikan suatu gambaran diri
Goffman
menjelaskan
yang akan diterima orang lain.
bahwa seluruh kegiatan individu
Pengelolaan
tersebut
dalam suatu situasi sosial disebut
dilakukan untk memupuk kesan
dengan performa (performance),
tertentu, dalam situasi tertentu
dalam
untuk mencapai tujuan tertentu.
(performance) dibedakan dalam
Untuk
kesan
dunia
pertunjukan
menimbulkan
kesan
dua panggung, yaitu panggung
seseorang
akan
depan (front region atau front
mempresentasikan dirinya melalui
stage) dan panggung belakang
atribut,
tertentu,
(back region atau back stage).
termasuk pakaian tempat tinggal,
Panggung depan merujuk kepada
perabotan
peristiwa
tertentu,
atau
tindakan
rumah
tangga,
cara
sosial
yang
berjalan, berbicara, dan sebagainya
memungkinkan individu bergaya
(Mulyana, 2007:103).
atau
Ketika
berkomunikasi,
menampilkan
peran
seseorang
akan
formalnya. Subjek seperti sedang
maka
akan
memainkan suatu pesan dia diatas
ia
mengelola dirinya agar tampak
panggung
sandiwara
seperti apa yang dikehendakinya,
khalayak
bila seorang pemandu lagu karaoke
wilayah belakang (back region atau
menghendaki kesan yang ramah
back stage) merujuk tempat dan
dan sopan maka ia akan mengelola
peristiwa yang memungkinkannya
kesan yang demikian, misalnya
persiapan peran wilayah depan.
penonton.
dihadapan
Sebaliknya
Panggung depan merupakan bagian
(setting),
performa individu yang secara
geografis
teratur berfungsi
(personal front).
dalam
aturan
baik
yang
bersifat
maupun
personal
umum dan tetap untuk dapat
Berdasarkan pengumpulan
didefinisikan oleh mereka yang
data dan mengolahnya, penulis
menyaksikannya.
Di
panggung
dapat mengatakan bahwa profesi
terdapat
peraturan
seorang pemandu lagu karaoke
(setting), misalnya berupa dekorasi,
merupakan sebuah proses interaksi
furniture, tata letak fisik dan latar
yang
belakang
transaksi.
depan
ini
“panggung”
yang
akhirnya
menghasilkan
Transaksi
disini
diperlukan. Selain itu personal
dimaksudkan bahwa ketika seorang
front misalnya, berupa pakaian,
pemandu lagu karaoke melakukan
jenis kelamin, usia, suku, ukuran,
interaksi dengan berbagai pihak,
dan bentuk tubuh, ekspresi muka,
baik itu tamu karaoke maupun
gerakan tubuh, dan sebagainya,
penggemar karaoke lainnya akan
diperlukan aktor untuk melengkapi
berujung pada sebuah transaksi
setting yang bersifat individual.
untuk menggunakan jasa seorang
Personal front, dibagi menjadi dua
pemandu
bagian
interaksi yang terjadi, berarti ia
yaitu
penampilan
(appearance) dan gaya (manner).
Aktivitas pekerjaan yang
dijalani
informan)
oleh
subjek
karaoke.
Setiap
menyampaikan sebuah kesan yang
dikelola
kepada
untuk
suatu
diterjemahkan
kesan
yang
ia
seorang
harapkan, suatu pengelolaan kesan
yakni
dalam bentuk verbal yang terdapat
menjalaninya bagaikan panggung
pada setiap interaksi mengandung
pertunjukan yang ditonton oleh
upaya pembentukan kesan akan
banyak khalayak. Sebagai aktor ia
dirinya dalam bentuk komunikasi
ingin menampilkan suatu tindakan
secara verbal, misalnya tutur kata
performa yang ditunjukan agar
yang sopan, formal, dan ramah,
penonton (public internal maupun
dengan
eksternal) memiliki kesan terhadap
maka
apa yang ditampilkannya. Agar hal
komunikasi
tersebut dapat terpenuhi ia harus
menterjemahkan
mempersiapkan
dan tujuannya.
pemandu
sebagai
(para
lagu
lagu
karaoke
pengaturan
upaya
yang
demikian,
diharapkan
peserta
mampu
segala
maksud
Ada dua jenis pengelolaan
kesan yang subjek lakukan pada
Panggung Depan (Front Stage) Sebagai
Seorang Pemandu Lagu Karaoke
satu peristiwa komunikasi yaitu
Panggung depan merupakan suatu
ketika peristiwa formal di tempat
panggung yang terdiri dari bagian
karaoke, pengelolaan kesan melalui
pertunjukan atau appearance atas
pesan
penampilan
komunikasi
verbalnya
dan
gaya
(manner)
menggunakan bahasa yang formal
(sudikin,2002;49-51). Di panggung
dan non formal, bahasa formal
inilah, aktor akan membangun dan
sebagai media pengelolaan bahasa
menunjukan sosok ideal dari identitas
verbal dilakukan ketika pihak yang
yang akan ditonjokan dalam interaksi
dihadapinya adalah seseorang yang
sosialnya.
memiliki status sosial yang lebih
Panggung depan merupakan bagian
tinggi diatasnya secara profesional,
performa individu yang secara teratur
dan selalu menjaga nama baik
berfungsi dalam aturan umum dan
tempat
tersebut.
tetap untuk dapat didefinisikan oleh
Sedangkan bahasa non formal ia
mereka yang menyaksikannya. Di
gunakan
yang
panggung depan ini terdapat peraturan
dhadapinya adalah rekan sesama
(setting), misalnya berupa dekorasi,
seorang pemandu lagu karaoke di
furniture, tata letak fisik dan latar
tempat tersebut, pengelolaan kesan
belakang
tersebut
diperlukan. Selain itu personal front
karaoke
ketika
pihak
dilakukan
agar
“panggung”
memberikan kesan yang ramah,
misalnya,
dan tidak membedakan kelas serta
kelamin, usia, suku, ukuran, dan
status sosial yang dia dan orang
bentuk tubuh, ekspresi muka, gerakan
lain miliki. Dua jenis pengelolaan
tubuh, dan sebagainya, diperlukan
kesan
aktor untuk melengkapi setting yang
dalam
komunikasi
satu
dilakukan
peristiwa
setiap
harinya dan pada saat-saat tertentu
saja.
berupa
yang
pakaian,
jenis
bersifat individual.
Pada panggung depan Goffman
menyebut
appearance
atau
penampilan bagian daripada front
stage.
Seperti
bahasa
nonverbal
lainnya, penampilan menjadi simbol
tersendiri bagi seorang pemandu lagu
karaoke. Penampilan subjek pada
panggung
depan
berbeda
dengan
yang sering terjadi di tempat tersebut
pakaian wanita umum lainnya, subjek
adalah misalnya ketika ada tamu atau
selalu terlihat cantik, feminim, sexy,
penggemar
anggun dan ceria ketika berada di
berkepentingan
secara
langsung
panggung
dengan
untuk
menemani
pertunjukannya.
Short
karaoke
subjek
yang
dress, hotpants, tanktop, high heels,
berkaraoke dan menggunakan jasa
wedges itulah yang kerap sekali sering
pemandu lagu tersebut, sedangkan
subjek gunakan ketika di panggung
interaksi
pertunjukan.
dimaksudkan adalah seringnya terjadi
Penampilannya menunjukan bahwa
interaksi
non
dengan
formal
rekan
yang
kerjanya
ia seorang pemandu lagu karaoke, ia
sesama pemandu lagu karaoke di kota
selalu terlihat cantik, wajahnya selalu
Garut, misalnya ketika ada beberapa
terlihat ceria. Seperti yang dikatakan
hal yang perlu dikonfirmasikan, dan
Goffman bahwa “Di area panggung
hal tersebut membentuk kondisi non
depan ini, individu akan menunjukan
formal.
sosok idealnya (penampilan sesuai
tuntutan
status
Begitu juga pada nada suara pada
sosialnya)”
panggung depan, perbedaan nada
Dengan
suara pada panggung depan dan
berpenampilan seperti yang dijelaskan
panggung belakang sangat terlihat
di atas sangat sesuai dengan profesi ia
jelas, pada panggung depan nada suara
saat ini sebagai seorang pemandu lagu
yang
karaoke.
mempersuasi lawan bicara terdengar
(sudikin,2002:105).
Selain itu, pengelolaan kesan pada
panggung
depan
sebagai
upaya
sangat statis, dan penuh dengan
dilakukan
keteraturan, namun pada panggung
ketika berada dalam kondisi formal
belakang nada suara yang tinggi
dibagi kedalam dua kondisi (setting),
digunakan
dalam hal ini ada beberapa setting
terkendali, walaupun demikian jarang
yang
yaitu
terdengar nada suara yang tinggi
ruangan room karaoke pribadinya,
digunakan dan tidak pernah ada kata-
dimana
kata
seringkali
tempat
yang
digunakan
digunakan,
tersebut
dapat
kasar
sangat
yang
dinamis,
terlontar
dan
pada
dikatakan tempat yang tidak terlalu
panggung belakang ini. Kata-kata
formal, artinya di tempat tersebut
yang terlontar masih cukup terkendali
seringkali terjadi interaksi baik formal
walaupun ketika pada kondisi senda
maupun non formal, interaksi formal
gurau dengan sesama pemandu lagu
karaoke lainnya.
Panggung
Bila ditelaah secara cermat oleh
Belakang
(Back
Stage)
Pemandu Lagu Karaoke
peneliti, berdasarkan penggunaan nada
Panggung belakang merupakan
suara pada panggung depan dan
panggung
panggung belakang yang dilakukan
dimana ia dapat menyusuaikan diri
sebagai
membentuk
dengan situasi penontonya (sudikin,
pengelolaan kesan dihadapan pihak
2002:49-51). Dalam arena ini, individu
lain adalah upaya yang secara sengaja
memiliki peran yang berbeda dari
dilakukan dengan mengontrol tingkat
panggung depan, ada alasan-alasan
emosi,
tertentu di mana individu menutupi
upaya
bahkan
karakternya
menyimpan
dalam-dalam.
penyembunyian
karakter
penampilan
individu,
Upaya
atau tidak menunjukan pesan yang
dengan
sama dengan panggung depan.
mengontrol nada suara sangat tetap
Setelah menjelaskan mengenai
stabil menurut Goffman dianggap
panggung depan (Front Stage) subjek
sebagai komunikasi di luar karakter,
sebagai pemandu lagu karaoke, di sini
membangun
antara
penulis akan menyajikan panggung
nonformal
belakang (Back Stage) dari subjek
dibangun untuk berjalannya interaksi
penelitian, panggung belakang yaitu
dengan
mengenai
kondisi
keseimbangan
formal
baik
dan
dan
seperti
yang
diharapkan.
Pada
intinya
kehidupan
subjek
yang
sebenarnya, tanpa direkayasa atau
Panggung
depan
dimanipulasi. Wilayah depan (front
(front stage) pemandu lagu karaoke
region), yaitu merujuk pada tempt dan
bahwa pemandu lagu karaoke di kota
peristiwa
Garut hampir semuanya memerankan
mempersiapkan peranan di wilayah
panggung depan dengan baik, yang
depan. Wilayah belakang ini ibarat
dilakukan seperti cara berpakaian
panggung sandiwara bagian belakang
yang glamour, sexy bahkan terbuka,
atau
dengan polesan make-up (tata rias)
sandiwara bersantai, mempersiapkan
yang tebal bahkan menor, memakai
diri, atau berlatih untuk memainkan
aksesoris-aksesoris,
perannya
menggunakan
gaya bahasa yang formal dan teratur,
serta sikap dan perilaku.
yang
kamar
memungkinkannya
rias
tempat
dipanggung
pemain
depan.
(mulyana,2001:114).
Panggung belakang menjadi
kehidupan yang sebenarnya bagi mey
(informan1), di sini ia berperan dengan
menyayangi deua orang tuanya. (hasil
sikap yang asli, tanpa dibuat-buat atau
wawancara orang tua Risa 27 Januari
direkayasa. Di sini ia berperilaku
2017 ).
sesuka hatinya, tanpa ada rasa takut
ada
orang
lain
Penulis
melihat
kepribadian
yang
sebenarnya dari subjek (informan)
memperhatikannya. Ruang geraknya di
adalah seorang wanita yang sederhana
sini sangat bebas, karena ia kembali
yang baik, loyal terhadap teman dan
kepada pribadi yang sebenarnya.
sesamanya, manja dan patuh kepada
Mengenai wilayah panggung
orang tuanya, ia sangat jauh dari kata
belakang (Back Stage) subjek, penulis
sexy, lingkungan sekitar rumahnya pun
melihat perbedaan yang sangat begitu
termasuk kepada
jelas atau bertolak belakang. Subjek
orang
yang biasa selalu terlihat tampil cantik,
dengan keluargany, kemewahan dan
mewah, sexy,dan lain sebagainya, di
keglamouran yang ia
sini ia terkesan sebagai wanita pada
ketika berada di panggung depan (front
umumnya
berpenampilan
stage) hanyalah rekayasa semata guna
sederhana sebagaimana wanita lain
memenuhi tuntutan profesinya sebagai
yang seusianya. Ketika ia berada di
seorang
rumah ia melepaskan
keseluruhan
Begitupun dengan pakaiannya yang
perannya sebagai seorang pemandu
selalu terihat sexy apalagi ketika ia
karaoke, di mana yang biasanya tidak
sedang bekerja, ini sangat jauh dengan
terlepas dari make up dan pakaian
penampilan
sexynya itu, disini ia terlihat begitu
sebenarnya, terlihat ia berpakaian biasa
sederhana, tanpa make up dan pakaian
saja seperti wanita rumahan lainnya
rumah yang seadanya, sikapnya pun
ketika berada di lingkungan rumahnya.
kembali kepada asalnya, dimana ia
Kegiatan Risa (informan2) di
berperan sebagai anak dari sebuah
rumah ketika diluar lingkungan kerja
keluarga, ataupun seorang istri yang
tidak jauh seperti kegiatan wanita pada
harus mengurus anak dan suaminya,
umumnya, seperti bermain bersama
serta membantu orang tuanya dirumah.
teman-teman, liburan untuk melepas
Sifatnya yang manja pun selalu Risa
rasa suntuk dan penat, shopping, serta
(informan2)
terhadap
berkumpul bersama keluarga di rumah.
kedua orang tuanya, ia adalah seorang
Dapat diartikan bahwa, kehidupan
wanita
subjek
yang
yang
perlihatkan
manja
dan
sangat
yang
sederhana.
pemandu
di
golongan orangBegitupun
perlihatkan
lagu
pakaiannya
luar
panggung
karaoke.
yang
depan
mmerupakan
kepribadian
yang
bekerja, penampilannya jauh dari kata
sebenarnya. Ia tidak lebih seperti
sexy. (Hasil wawancara Lia 2 februari
wanita
2017).
pada
umumnya
yang
melakukan berbagai aktivitas yang
Selain di rumah, dilingkungan bersama
tidak berbeda dengan wanita lain
temannya pun ia berpenampilan biasa
seusianya.
saja,
Ketika bersama teman mainnya
pun
subjek
wanita
belakang
dengan
penampilannya ketika ia berada di
biasa
lingkungan kerjanya, gaya bicara pun
seusianya, kegiatan yang ia lakukan
sangat berbeda, disini ia memainkan
pun tidak jauh seperti jalan-jalan ke
perannya
mall, cari tempat makan maupun
sebenarnya, sebagai orang yang cuek,
nongkrong-nongkrong
tempat
supel, ramai, manja, kocak, polos,
sederhana,
senang bercanda dan mudah bergaul.
tertentu.
seperti
bertolak
di
Penampilannya
sebagai
melihat
subjek
subjek
yang
tidak seperti ia berada di lingkungan
Penulis
begitu
kerjanya. Kaos, celana jeans, ataupun
berpenampilan sederhana ketika di
flatshoes yang kerap sekali ia pakai
lingkungan bersama temannya, jauh
ketika bermain bersama teman mainya.
dengan kemewahan dan sexy.
Sikapnya pun seperti wanita pada
bicaranya pun seperti wanita lainnya
umumnya saja, tidak ada rekayasa
saja, tidak ada perbedaan yang begitu
yang ia lakukan dengan sikapnya.
mencolok. Saat ia sedang jalan-jalan
Gaya
Begitupun yang dikatakan oleh
bersama temannya pun tidak ada
Lia teman main Risa (informan2), ia
sesuatu yang membuat mereka berjarak
menegenal Risa sudah lebih dari 4
antara satu sama lainnya.
tahun semenjak mereka masih satu
Penulis melihat subjek begitu
sekolah di bangku SMP, menurut Lia,
cuek ketika berpakaian saat jalan-jalan
Risa orangnya ramai, manja, orangnya
bersama temannya, dalam artian dia
cenderung cengeng, dan gampang
tidak memakai pakaian yang sexy
nangis.
mengenai
ataupun make up. Kaos, celana jeans,
penampilan Risa, Lia mengatakan
ataupun flatshoes yang kerap sekali ia
bahwa penampilan Risa sehari-hari
pakai ketika bermain bersama teman
sangat
tidak
mainya. Accessories yang ia gunakan
peduli atau santai sama seperti para
biasanya hanya jam tangan, anting
wanita
ataupun
Begitupun
sederhana
seusianya.
cenderung
Hal
tersebut
berbanding terbalik ketika ia sedang
gelang.
Begitupun
yang
diungkapkan Mey (informan1) ketika
wawancara, ia tidak pernah memakai
akan ada temannya yang menyangka
make up ketika pergi jalan-jalan
kalau ia berani berpakaian sexy ketika
bersama
ia
temanya,
paling
hanya
menjalankan
perannya
sebagai
memakai bedak ataupun pelembab
seorang pemandu lagu karaoke, teman
muka agar tidak terlihat seperti muka
Mey (informan1) pun tidak pernah
bangun
melihat dirinya memakai pakaian yang
tidur.
Dia
tidak
pernah
memakai tanktop, baju sexy, atau heels
sexy
ketika
berasa
dilingkungan
ketika bermain bersama temannya,
bermain bersama temannya.
karena ia merasa nyaman dengan
Cara bergaul ia di lingkungan
penampilan itu. (Hasil wawancara Risa
tempat bermainberbeda dengan cara ia
5 februari 2017).
bergaul di lingkungan kerjanya, ia
Subjek
banyak
memiliki
lebih merasa leluasa bergaul dengan
banyak teman di lingkungan mainnya,
teman-temannya, ia merasa lebih bebas
ia hanyalah seorang wanita sederhana
berperilaku karena tanpa ada rekayasa
yang
teman-teman
untuk berekspresi dan ia meyakini
berperilaku
bahwa teman-temannya itu adalah
ataupun berpakaian bebas tanpa diatur
orang –orang yang baik, jadi ia leluasa
atau dituntut oleh siapapun. Tidak ada
untuk berhubungan lebih dekat. Gaya
perbedaan yang begitu mencolok dari
hidupnya pun lebih sesuai dengan
subjek dan teman lainya ketika sedang
kepribadian dia yang sebenarnya itu
berada di lingkungan bermainnya,
yang penuh dengan kesederhanaan,
mulai dari cara berpakaian maupun
berpakaian pun subjek nampak begitu
gaya
lebih tertutup dan lebih sopan ketika
sama
lainnya,
seperti
yang
bicaranya.
ingin
Ia
tidak
pernah
mengontrol ketika sedang berbicara
berada
dengan teman-temannya, dalan artian
bersama temannya atau bisa disebut
ia berbicara secara spontanitas, tanpa
lebih islami walaupun hanya sesekali
direkayasa atau dipersiapkan terlebih
pada hari-hari tertentu saja ia memakai
dahulu, mungkin ia sangat nyaman
kerudung,
dengan seperti itu, karena sifat ia yang
pakaian yang tertutup.
seperti
demikian
itu
adalah
pun
tidak
lingkungan
minimal
ia
bermmain
memakai
sifat
SIMPULAN DAN SARAN
sebenarnya yang subjek miliki.
Dia
di
pernah
berpakaian sexy ketika berada di
lingkungan bermainnya, mungkin tidak
Berdasarkan
uraian
pada
pembahasan sebelumnya maka, peneliti
dapat mengemukakan beberapa hal yang
dapat
ditarik
kesimpulan
sebagai
dari
uraian
kesimpulan-
yang diinginkan sesuai dengan
yang
tujuan yang ingin didapatkan oleh
telah
dijabarkan sebelumnya.
pemandu lagu tersebut sebelum
1. Panggung depan (front stage)
pemandu
lagu
karaoke
mereka
memainkan
peran
di
bahwa
panggung depan dan belakang
pemandu lagu karaoke di kota
dengan mengelola kesan seperti
Garut
mempersiapkan setting, pakaian,
hampir
memerankan
semuanya
panggung
dengan
baik,
seperti
cara
yang
depan
dilakukan
berpakaian
yang
make-up (tata rias), bahasa, gaya
dan
penampilannya.
penelitian
ini
Pada
peneliti
meneliti
glamour, sexy bahkan terbuka,
pengelolaan kesan mereka ketika
dengan polesan make-up (tata rias)
berada di panggung depan (saat
yang tebal bahkan menor, memakai
menjalani profesi pemandu lagu
aksesoris-aksesoris, menggunakan
karaoke)
gaya bahasa yang formal dan
belakangnya (saat mereka diluar
teratur, serta sikap dan perilaku.
profesi pemandu lagu karaoke)
2. Panggung belakang (back stage)
dimana mereka memiliki perilaku
pemandu lagu karaoke di kota
yang benar-benar berbeda dan
Garut ini benar-benar memainkan
bertolak belakang. Disinilah kita
sebuah
dapat melihat bagaimana perilaku
peran
yang
dan
panggung
utuh/sesungguhnya, mereka tidak
mereka dalam berdramaturgi.
seperti
Saran
pada
saat
berada
di
panggung depan (front stage) yang
1. Pengamatan
mengenai
studi
menutupi keadaan mereka dengan
dramaturgi tentang pemandu lagu
benar-benar menunjukan karakter
karaoke disarankan lebih spesifik
diri mereka yang seutuhnya secara
dan
alamiah dan lebih berdinamika baik
pembahasan untuk mengungkap
dalam gaya bahasa, penampilan
makna dibalik setiap simbol atau
serta gayanya.
kejadian tertentu.
3. Pengelolaan kesan (impression
management)
pemandu
mendalam
dalam
analisis
2. Mengamati lebih teliti tentang
lagu
seluk-beluk pemandu lagu karaoke,
karaoke di kota Garut mereka
kaitan dengan pihak-pihak terkait,
melakukan
harapan dari pihak berwenang
pengelolaan
kesan
dengan baik untuk mencapai kesan
dengan
melibatkan
pihak
kepolisian.
3. Untuk
Findings, New York : Harcourt, Brace &
World, Inc.
memperjelas
data
yang
Bungin, Burhan. 2003. Analisis
diperoleh, disarankan untuk lebih
Data Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT
membaca referensi-referensi dari
Raja Grafindo Persada.
berbagai literatur baik buku dalam
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian
negeri maupun luar negeri sebagai
Kualitatif;
tambahan yang lebih luas dan
Kebijakan
mendalam. Serta banyak membaca
Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media
dari
Group.
berbagai
penelitian
Komunikasi,
Publik,
Ekonomi,
dan
Ilmu
Sosial
sebelumnya untuk mendapatkan
Cohen David. 1992. Bahasa Tubuh
dan memperkaya ilmu pengetahuan
dalam Pergaulan. London, Sheldon Press,
mengenai
ilmu
komunikasi
SPCK. Effendy.
khususnya
studi
dramaturgi
Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi
Antar Manusia. Jakarta
tersebut.
:
Professional
Books.
DAFTAR PUSTAKA
Goffman,
Ardianto,
Elvinaro.
(2007). Komunikasi Massa: Suatu Pengan
untuk
Public
Simbiosa Rekatama Media.
Basrowi
Metode
dan
Penelitian
Grounded
Kriyantoro, Rachmat. 2006. Teknik
Praktis
Perspektif
2002.
Mikro:
Simbolik,
fenomenologi,
Hermeneutik,
Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan
Metodologi
Refleksi.
Riset
Liliweri
Komunikasi.
Jakarta:
Surabaya:
Berelson dan G. A. Steiner. (1964).
Human Behavior:an Inventory of Scientific
1994. Komunikasi
Aditya Bakti.
Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi
Antarpribadi. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti.
Insan
Cendekia.
Alo.
Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra
Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi,
Interaksi
1986,
Kencana Prenada Media Group.
Sukidin.
theory,
RMA.
“Dramaturgi” Bandung: Rosdakarya.
Relations
Kuantitatif dan kualitatif. Bandung. :
The
Jakarta: Erlangga.
Harymawan,
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode
1959.
Presentation of Seelf in Everyday Life.
tar . Bandung . Rosdakarya.
Penelitian
Erving.
Littlejohn, Stephen W dan Karen
A.
Foss.
(2009).
Teori
Jakarta:Salemba Humanika.
Komunikasi.
Moleong,
Lexy
J.
(2004)
Purwanto,
Djoko
2006.
(2010). Metode Penelitian Kualitatif .
Komunikasi Bisnis, M.B.A, Bandung:
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Erlangga
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi
__________(2009)..
Pustaka
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Pelajar.Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu
Remaja Rosdakarya
Komunikasi
______. 2007.
Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Rahmat,
Teori-
teori Komunikasi : Remaja Karya CV
Remaja Rosdakarya.
Mulyana
Jalaludin.1986.
Rahmat, Jalaludin. 2008.
Deddy.
2001. Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:
Psikologi Komunikasi : PT Remaja
Rosdakarya
PT. Remaja Rosdakarya.
Rekatama
Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Saifuddin.
(2007).
Metode
Penelitian. Yogyakarta:
Rosdakarya
Sugiyono,
Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi
Media.Azwar,
2010.
Memahami Penelitian Kualitatif.
Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru
Bandung : Alfabeta.
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.
Stephen W. Karen A. Foss. 2009.
Theories of Human Communication. Jakarta
Bandung : Remaja Rosdakarya
Mulyana,
Komunikasi
Deddy.
Suatu
2007.
Pengantar
Ilmu
:
PT.
__________.
2008.
Kualitatif
:
Metode
PT.
Remaja
Notoatmodjo,
Dan
Soekidjo.
Perilaku
2003.
Kesehatan.
Purwanto.
Pendidikan
Pemanfaatan.
Pelajar.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu
Widiasarana Indonesia.
Yuhana Ida, Ninuk Purnaningsih,
Siti Sugiah Mugniesjah. 2006. Dasar-
Rineka Cipta. Jakarta.
Instrumen
Rineka Cipta.
Komunikasi. Jakarta : PT. Gramedia
Rosdakarya.
Pendidikan
Widjaja. H. A. M. 2000. Ilmu
Komunikasi : Pengantar Studi. Jakarta : PT.
Remaja Rosdakarya.
Penelitian
: Salemba Humanika
Djoko
Penelitian
Sosial
Pengembangan
Yogyakarta:
(2007).
Dasar Komunikasi. Departemen Sains
dan
Komunikasi
dan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia:
Pustaka
dan
Institut Pertanian Bogor.
Pengembangan
TESIS :
1. Siswantini, 2010. “Dunia Waria
Kota Bandung”. Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas
Padjadjaran Bandung.
2. Ruth Anasthasia, 2009.
“Dramaturgi Kaum Homoseksual”.
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran Bandung.
3. Iwan Supriyadi, 2015. “Success
Story Penderita Gagal Ginjal
Terminal Dalam Mempertahankan
Karir Di Bawah Ancaman
Kematian”. Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas
Padjadjaran Bandung.
Download