bekerja. PENDAHULUAN Melepas lelah dengan menyanyi memang membuat bahagia. Konteks Penelitian Apalagi sekarang ini tempat Garut merupakan salah satu tempat karaoke menjamur. Tempat karaoke untuk melakukan wisata. Kota ini tidak memberi ruang bebas untuk bernyanyi hanya menawarkan Dodol, Kampung sepuasnya. Berkaraoke sangat mudah Sampireun, Wisata Cipanas, Asep syair lagu tidak perlu hapal di luar Strawberry kepala, sebab tertulis atau tempat Wisata pada layar Cangkuang Serta Darajat Pass saja, monitor dan perangkat audio visual masih banyak yang bisa wisatawan untuk menuntun sang penyanyi kapan temui disini. Kota berjulukan "Swiss mulai menyanyi dan kapan harus jeda van Java" ini, adalah sebuah kota yang dengan urut-urutan perwarnaan naskah berhawa sejuk. Bila menginjakan kaki dilayar monitor. ke kota ini, berat Berkaraoke bisa dilakukan sendiri meninggalkannya. Semua serba murah, atau berkelompok, tergantung fasilitas bahkan, untuk mencapai tempatnya yang ada pada sound sistem karaoke pun dari satu tempat ke tempat yang tersebut. Aneka jenis lagu pun sudah lainnya tersedia tidak seolah begitu jauh untuk dikunjungi. Bagi pecinta hiburan malam, Garut dan orang-orang yang memegang mic ditangan selalu menikmati dan bersenang-senang pun merupakan tempat yang tidak dengan lagu yang dibawakan. Gaya kalah dengan kota lainya. Mulai dari menyanyi pun bebas boleh duduk klub dangdut hingga diskotek tersedia santai, berdiri sambil berjoget pun tak di sini. Jangan tanya wanita-wanita ada yang melarang. Apalagi sejumlah yang bisa menemani anda, semuanya tempat hiburan yang menyediakan kebanyakan wanita mojang Garut yang cantik sebagai teman menjadi teman cantik-cantik. Karaoke menjadi salah berkaraoke. satu dari bernyanyi dan berdansa. Maka, atas deretan jenis hiburan malam di Garut. fenomena tersebut munculah istilah Setiap malam, karaoke selalu didatangi seorang pemandu lagu karaoke. tempat pengunjung. tempat hiburan Karaoke cukup malam merupakan akurat Bisa Profesi seorang pemandu lagu untuk karaoke pada saat ini merupakan suatu menghilangkan penat setelah lelah profesi yang cukup menjanjikan baik dalam salary-nya maupun posisinya sebagai profesi yang dianggap cukup cukup besar dan tips dari tamu membuat bagus pendapatan di masyarakat. Dengan munculnya seorang pemandu lagu seorang pemandu lagu karaoke tergolong tinggi. Perkembangan karaoke, banyak wanita yang tertarik kebutuhan hidup menggeluti profesi ini dengan harapan seorang pemandu lagu karaoke, sama peningkatan taraf seorang pemandu seorang wanita hidup. Menjadi halnya dengan manusia lainnya yang lagu karaoke, dipicu tidak butuh oleh pengetahuan kemajuan dan ilmu teknologi terus mempunyai latar belakang pendidikan mengalami perkembangan dari zaman yang tinggi. Mereka hanya dituntut ke untuk yang kebutuhan hidup manusia, semakin menarik. Salah satu tugas seorang menuntut pula terjadinya peningkatan pemandu lagu karaoke adalah menemani gaya kosumen (tamu) karaoke menyanyi di dampaknya, hal ini menuntut setiap karaoke orang memilki penampilan room. Menemani tamu zaman. Semakin hidup banyaknya (lifestyle). untuk Sebagai selalu uptodate. bernyanyi adalah suatu usaha yang Kehidupan di zaman modern ini, dilakukan membuat setiap orang ingin merasakan seorang pemandu lagu karaoke untuk menjalin hubungan baik kehidupan dan menarik para tamu karaoke agar Perekonomian datang kembali. memaksa seseorang melakukan suatu Karena itu, seorang pemandu lagu karaoke harus peka terhadap keinginan tamunya, serta dapat menjaga sikap agar tidak terjadi hal-hal yang tidak seharusnya. Hal ini merupakan tugas dari seorang pemandu lagu Karaoke untuk menyiasati pada setiap langkah untuk memuaskan konsumen yang datang atas pelayanan di karaoke tempat mereka bekerja. Tentu seorang menemani saja untuk mengundang pemandu lagu karaoke seorang tamu karaoke dikenakan biaya per jamnya. Gaji yang yang serba yang ada. melemah hal yang menurut beberapa orang tidak baik, demi memenuhi kebutuhan. Manusia mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya. Untuk itu dia menempuh jalan bertemu dengan orang lain yang melakukan pertunjukan dan memproyeksikan diri dengan peranan-peranan yang melakonkan hidup dan kehidupan diatas pentas secara khayali untuk menyajikan diinginkan gambaran ideal yang (RMA.Harymawan, 1986:194), dalam ilmu komunikasi hal tersebut dinamakan dramaturgi. Dengan konsep dramaturgi dan perilaku interaksi yang kita lakukan permainan peran yang dilakukan oleh seperti pertunjukan kehidupan kita manusia, terciptalah suasana-suasana sehari-hari yang menampilkan diri kita dan kondisi interaksi yang kemudian sendiri dalam cara yang sama dengan memberikan cara Munculnya makna tersendiri. menampilkan karakter orang lain dalam sebuah tergantung pada latar belakang sosial pertunjukan drama. Jadi disini dalam masyarakat itu sendiri. dramaturgi dramaturgi ini aktor sangat Istilah pemaknaan seorang dipopulerkan individu memiliki 2 panggung. Yaitu, panggung depan oleh Erving Goffman, salah seorang (Front sosiolog yang paling berpengaruh pada penampilan yang maksimal ketika abad berhadapan dengan orang lain dan 20. Dalam bukunya yang Stage) menunjukkan gaya, berjudul The Presentation of Self in panggung Everyday Life yang diterbitkan pada cenderung menukjukkan sifat keaslian. tahun 1959, Goffman memperkenalkan konsep dramaturgi penampilan yang bersifat teateris. Yakni memusatkan perhatian atas kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan drama di panggung. Ada aktor dan penonton. Tugas mempersiapkan aktor dirinya hanya dengan berbagai atribut pendukung dari peran yang ia bagaimana mainkan, makna masyarakatlah sedangkan itu tercipta, (penonton) yang memberi interpretasi. Individu tidak lagi bebas dalam menentukan makna tetapi konteks yang lebih luas menentukan makna (dalam hal ini adalah penonton dari sang aktor). Menurut adalah Goffman, menggali dramaturgi segala macam belakang (Back Stage) Fokus Penelitian Berdasarkan diperoleh penulis data dalam yang telah melakukan penelitian, penulis menemukan fenomena dari dramaturgi pemandu lagu karaoke di kota Garut. Penulis menetapkan fokus penelitian tersebut pemandu lagu yaitu dalam bagaimana memainkan panggung depan (Front Stage), panggung belakang (Back Stage) dan pengelolaan kesan (Impression Management) sebagai seorang pemandu lagu karaoke di kota Garut. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana panggung depan (front stage) pemandu lagu karaoke di kota Garut? 2. Bagaimana panggung belakang Manfaat Praktis (back stage) pemandu lagu karaoke di kota Garut? dengan dilakukannya penelitian ini 3. Bagaimana pengelolaan kesan (Impression Peneliti tentunya berharap management) maka akan menambah pengetahuan yang bermanfaat didalam pemandu lagu karaoke di kota pengaplikasiannya di masyarakat Garut? mengenai pemandu lagu karaoke, serta dijadikan acuan bagi peneliti Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan didalam mengembangkan menganalisis panggung depan kemampuannya (front stage) pemandu lagu menganalisis sebuah permasalahan karaoke di kota Garut. dan mencari jawaban mengenai 2. Untuk mengetahui menganalisis dan panggung masalah dalam dalam pembahasannya dalam hal ini peneliti mengkaji belakang (back stage) pemandu dramaturgi lagu karaoke di kota Garut. pemandu lagu karaoke. 3. Untuk mengetahui pengelolaan kesan (Impression management) pemandu lagu karaoke di kota Garut. Waktu dan Tempat Penelitian Jadwal Penelitian Penelitian ini berlangsung dan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan kurun waktu Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis penelitian selama 6 (enam) bulan Kegiatan penelitian ini berguna mengembangkan keilmuan seorang dan menganalisis untuk perilaku yang kajian berhubungan dengan masalah penelitian tentang terhitung mulai desember 2016 s/d mei 2017. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini Ilmu Komunikasi secara umum dan dilakukan di kota Garut. Penelitian kajian dramaturgi secara khusus, yang dilakukan tidak terfokus pada sehingga menjadi praktis bagi yang satu tempat, akan tetapi dilakukan membutuhkannya berdasarkan dikembangkan selanjutnya. dalam untuk penelitian kesepakatan peneliti dan informan. antara menjadi METODE Penelitian menggunakan dengan satuan dapat ini dilakukan tipe kualitatif mencari dan menemukan pola, Dramaturgi menemukan apa yang penting dan pendekatan dikelola, yang mensistensikannya, yang melihat kondisi dari suatu apa fenomena. memutuskan Bogdan dan Tailor yang dipelajari, apa yang (Moleong,2004:3) mendefinisikan diceritakan kepada metode kualitatif sebagai prosedur (Bodgan penelitian yang menghasilkan data Moleong, 2005:248). dan deskriptif yang berupa kata-kata dan dapat orang Biklen lain dalam Data yang diperoleh tertulis atau tulisan dari orang- dari orang dan perilaku yang dapat analisis melalui tahap-tahap diamati. sebagai berikut: Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada lapangan 1. Reduksi dilakukan Data (Data latar dan individu tersebut secara reduction) : Kategorisasi holistic (utuh). Jadi dalam hal ini dan mereduksi data, yaitu tidak melakukan boleh mengisolasikan penumpulan individu atau organisasi kedalam terhadap informasi penting variable atau hipotesis, tetapi perlu yang memandangnya sebagai bagian dari masalah keutuhan. selanjutnya kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian mengenai yang suatu sistematik hal dalam rangka mengetahui bagian-bagian, hubungan diantara bagian, dan hubungan dengan penelitian, data dikelompokkan sesuai topik Teknik Analisis Data Suatu terkait dengan keseluruhan. Menurut Bodgan & Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya masalah 2. Pengumpulan Data (Data collection): Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam narasi-narasi, bentuk sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian 3. Penyajian Display): Data (Data Melakukan interpretasi data yaitu menginterpretasikan tahap apa yang lainnya. Analisis dilakukan secara yang telah diinterpretasikan kontinue informan terhadap masalah sampai yang diteliti. untuk mengetahui kajian 4. Penarikan Kesimpulan dari akhir pertama penelitian, dramaturgi perilaku (Conclusion pemandu lagu karaoke di Drawing/verification): kota Garut. Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data yang telah disusun pada Teknik pemeriksaan tahap ketiga, sehingga dapat keabsahan data merupakan teknik memberi yang digunakan oleh peneliti untuk jawaban atas masalah penelitian. 5. Evaluasi: menguji kebenaran data yang Melakukan diperoleh dan dilaporkan dalam verifikasi hasil analisis data hasil penelitian dengan keadaan dengan yang objek di lapangan sesungguhnya. pada Susan informan, didasarkan Stainback menyatakan kesimpulan tahap keempat. bahwa “penelitian kuantitatif lebih Tahap dimaksudkan menekankan menghindari reliabilitas, sedangkan penelitian ini untuk pada kesalahan interpretasi dari kualitatif hasil validitas” (Sugiyono 2010:268). wawancara sejumlah dengan informan yang lebih aspek Penulis pada aspek menggunakan dapat mengaburkan makna teknik triangulasi untuk melakukan persoalan sebenarnya dari uji fokus penelitian. penelitian yang telah diperoleh. Dari kelima tahap keabsahan data dari hasil Teknik triangulasi yang digunakan analisis data diatas setiap oleh bagian-bagian yang ada di triangulasi dalamnya satu sumber data, dan triangulasi waktu. sehingga Triangulasi metode yang dilakukan saling berhubungan antara oleh penulis yaitu dengan cara tahap yang satu dengan membandingkan data yang telah sama berkaitan lainnya, penulis adalah metode, teknik triangulasi dikumpulkan dari berbagai metode memungkinkan pengumpulan yakni wawancarai untuk mendefinisikan wawancara, telaah dokumen atau dirinya sendiri dan lingkungannya dokumentasi, observasi. untuk menggunakan istilah-istilah Teknik triangulasi sumber data mereka sendiri mengenai fenomena digunakan dan yang cara menjawab pertanyaan” (Mulyana, data, dan oleh penulis dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber data, Teknik triangulasi waktu yang dilakukan oleh penulis adalah diteliti dengan narasumber pada waktu yang berbeda. penulis tidak di sekedar 2. Pengamatan berperan serta/observasi/pertisipasi Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang biasa dipergunakan untuk Teknik Pengumpulan Data Dalam yang 2008:180). dengan cara membandingkan hasil wawancara pihak penelitian menggunakan ini, beberapa menilai sesuatu melalui pengamatannya terhadap objeknya langkah untuk mengumpulkan data secara yang dibutuhkan, antara lain : sistematis. Dalam penelitian ini, 1. Wawancara mendalam (depth interview) Salah satu mengumpulkan data dengan seksama dan Untuk mengukur perilaku teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan teknik panduan pada observasi partisipan. penelitian ini adalah melakukan wawancara langsung, 3. Internet Searching subjek Disini penulis mencari penelitian atau dengan pemandu bahan materi penelitian di internet lagu karaoke. Metode wawancara yang sesuai dengan masalah yang yang digunakan adalah wawancara penulis teliti. mendalam, yaitu bertujuan untuk online menurut Burhan Bungin memperoleh bentuk-bentuk tertentu yaitu mengenai informasi dari sasaran penelusuran data melalui media penelitian. “wawancara mendalam online seperti internet atau media adalah metode yang selaras dengan jaringan lainnya yang menyediakan persfektif fasilitas simbolik, interaksionalisme karena hal tersebut tata Penelusuran data cara melakukan online, memungkinkan peneliti sehingga dapat memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, semudah secepat mungkin dan dapat Setelah melakukan pengumpulan data dan kemudian mengolahnya, pada pembahasan ini 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan, serta dokumen yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari merupakan peneliti hasil dari interpretasi hasil wawancara mendalam terhadap para informan dan perolehan data yang didapat langsung di lapangan. Pada bab ini seseorang. yang menjadi fokus Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang merupakan pemandu lagu karaoke di kota yang tertentu HASIL DAN PEMBAHASAN secara akademis (Bungin, 2008: 148). Garut lagu karaoke di kota Garut. atau dipertanggungjawabkan karya yang populer dikalangan pemandu memiliki yang peneliti. kriteria ditentukan Adapun oleh dalam penulis adalah mengenai panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang peneliti mendapat kemudahan dalam melakukan wawancara karena sebagian informan menawarkan diri untuk diteliti serta mendapatkan data sesuai kebutuhan penelitian. Selain itu dalam penelitian ini nama dari pemandu lagu karaoke bukan nama sesungguhnya, karena untuk menjaga kepentingan serta privasi dari pribadi seorang pemandu lagu karaoke melainkan menggunakan nama samaran atau nama panggilan (Back pengelolaan Stage) kesan serta (Impression Management) seorang pemandu lagu karaoke di kota Garut. Penelitian ini pun dilakukan memperoleh para informan/subjek penelitian, penelitian ditempat yang berbeda-beda, sesuai dengan waktu yang bisa diluangkan oleh subjek penelitian. Penulis melakukan penelitian tempat diantaranya yang di di berbeda-beda, tempat karaoke tersebut tempat mereka menjual jasa sebagai seorang pemandu lagu karaoke, tempat lainya adalah di salon yang merupakan tempat ia merias dan berdandan sebelum melaksanakan profesinya menjadi seorang pemandu lagu, tempat lain yaitu di cafe atau tempat bermain bersama teman-temannya, dan juga karaoke kost-kostn serta di rumah. Disana materi yang sangat menggiurkan. penulis melakukan wawancara dan Begitulah yang saat ini sedang observasi langsung di lapangan. trend Semuanya khususnya di kota Garut. dilakukan untuk memenuhi data penelitian yang dibutuhkan. Gambaran dengan di iming-iming kehidupan saat ini Sexy, paling tidak begitulah pandangan seorang pemandu lagu Umum Fenomena karaoke yang tertanam selama ini yang Kehidupan Pemandu Lagu Karaoke Menjadi seorang pemandu lagu sering kehidupan diperlihatkan sehari-hari. di Menurut karaoke bukanlah profesi yang Mey dunia seorang pemandu lagu dianggap tabu, bahkan banyak itu menarik dimana kita bisa wanita yang memilih mengambil mencukupi biaya hidup sendiri, profesi sampingan untuk menjadi pekerjaan seorang pemandu lagu karaoke. pemandu lagu karaoke Selain dapat lebih mandiri, alasan dikatakan tidak begitu lainnya adalah untuk memenuhi aturan seperti pekerjaan karyawan finansial pemeintahan yang sangat menjadi ataupun seorang dapat banyak karyawan berkecukupan. Pada zaman seperti swasta lainnya, dengan seperti itu saat ini yang dimana gaya hidup ia berhati-hati ketika berada di tinggi sangat banyak diikuti oleh lingkungan pekerjaannya sebagai remaja dan dewasa untuk bisa seorang pemandu lagu karaoke. hidup mewah juga menjadi alasan Karena utama dewasa selalu tampil sexy tidak sedikit bahkan remaja memilih profesi seorang pemandu lagu karaoke di menjadi seorang pemandu lagu zaman sekarang yang berperan karaoke. Lalu muncul lah jalan ganda, pintas, mereka tidak hanya menjual pemandu jasa sebagai pemandu lagu karaoke menggunakan jasa nya menemani saja, bernyayi di room karaoke, mereka untuk tetapi seorang juga menawarkan tuntutan selain lagu profesi menjadi karaoke seorang untuk kecantikan dan tubuhnya secara pun harfiah. Begitu banyak contoh di profesi diluar hal tersebut seperti jejaring sosial mengenai peran menjadi ganda karyawan, ataupun sebagai seorang sebagai pemandu lagu berperan dengan untuk ibu rumah berbagai tangga, anak dilingkungan rumahnya. sangat penting di kehidupan Tidak sedikit diantara mereka yang manusia, karena manusia adalah memilih mahluk jalan pintas guna sosial mendapatkan uang banyak dengan melakukan cara manusia instan. Ibaratnya, memanfaatkan dengan interaksi selalu dengan lainnya melalui yang komunikasi. Dan kehidupan sehari- diantara hari pun manusia berkomunikasi mereka juga yang menjadi seorang untuk saling bertukar informasi pemandu lagu karaoke plus. dengan orang lain. dimiliki kemolekan yang banyak yang Komunikasi Yang Dilakukan Seorang Pemandu Lagu Karaoke Komunikasi merupakan Impression Management (Pengelolaan Kesan) Yang Dilakukan Pemandu Lagu Karaoke bagian dari kehidupan manusia, Kita dan menterjemahkan gagasan kedalam menjadi kebutuhan untuk berkomunikasi, seseorang menunjang kebutuhan-kebutuhan. bentuk lambang Sebagai makhluk sosial, manusia maupun nonverbal. Proses tidak mampu untuk hidup sendiri, disebut penyandian (encoding). untuk itu manusia membutuhkan Bahasa interaksi dengan individu lainnya. penyandian, tetapi alat yang tidak Dalam begitu baik, untuk itu diperlukan interaksi itulah terjadi baik merupakan kecermatan dalam ataupun bagaimana mencocokan bahkan terjadi berbicara, kata dihampir setiap waktu ketika kita dengan bersinggungan dengan lingkungan bagaimana sekitar. Komunikasi tersebut dapat kebiasaan berupa komunikasi verbal maupun menyebabkan non verbal. kesalahpahaman. Seorang pemandu lagu dituntut Sehubungan dengan komunikasi untuk verbal memiliki kemampuan keadaan ini alat sebuah komunikasi yang disadari tidak verbal jika sebenarnya, menghilangkan berbahasa keracunan berkaitan yang dan dengan berkomunikasi dengan baik karena pengelolaan kesan yang dilakukan dipastikan selalu seorang pemandu lagu karaoke, dengan para berinteraksi pelanggan. Komunikasi adalah bagian yang Impression manaegement yang dilakukan melibatkan dua hal yang telah disebutkan yaitu selalu memasang senyum simpul yang ketika ia berpapasan dengan orang dengan lain, atau dengan menggunakan menggunakan simbol verbal dan intonasi nada yang rendah agar pengelolaan kesan yang dilakukan terkesan ia menghormati orang dengan yang sedang ada dihadapannya. pengelolaan tadi, kesan dilakukannya menggunakan simbol nonverbal. Oleh Dalam konsep Impression management mengasumsikan seseorang setiap orang melakukan pertunjukan bagi orang Goffman lain, sehingga ia menjadi aktor ketika yang menunjukan penampilannya bahwa melakukan karenanya interaksi dengan orang lain, maka ia ingin untuk membuat kesan bagi lawannya (Goffman, 1959:32). menyajikan suatu gambaran diri Goffman menjelaskan yang akan diterima orang lain. bahwa seluruh kegiatan individu Pengelolaan tersebut dalam suatu situasi sosial disebut dilakukan untk memupuk kesan dengan performa (performance), tertentu, dalam situasi tertentu dalam untuk mencapai tujuan tertentu. (performance) dibedakan dalam Untuk kesan dunia pertunjukan menimbulkan kesan dua panggung, yaitu panggung seseorang akan depan (front region atau front mempresentasikan dirinya melalui stage) dan panggung belakang atribut, tertentu, (back region atau back stage). termasuk pakaian tempat tinggal, Panggung depan merujuk kepada perabotan peristiwa tertentu, atau tindakan rumah tangga, cara sosial yang berjalan, berbicara, dan sebagainya memungkinkan individu bergaya (Mulyana, 2007:103). atau Ketika berkomunikasi, menampilkan peran seseorang akan formalnya. Subjek seperti sedang maka akan memainkan suatu pesan dia diatas ia mengelola dirinya agar tampak panggung sandiwara seperti apa yang dikehendakinya, khalayak bila seorang pemandu lagu karaoke wilayah belakang (back region atau menghendaki kesan yang ramah back stage) merujuk tempat dan dan sopan maka ia akan mengelola peristiwa yang memungkinkannya kesan yang demikian, misalnya persiapan peran wilayah depan. penonton. dihadapan Sebaliknya Panggung depan merupakan bagian (setting), performa individu yang secara geografis teratur berfungsi (personal front). dalam aturan baik yang bersifat maupun personal umum dan tetap untuk dapat Berdasarkan pengumpulan didefinisikan oleh mereka yang data dan mengolahnya, penulis menyaksikannya. Di panggung dapat mengatakan bahwa profesi terdapat peraturan seorang pemandu lagu karaoke (setting), misalnya berupa dekorasi, merupakan sebuah proses interaksi furniture, tata letak fisik dan latar yang belakang transaksi. depan ini “panggung” yang akhirnya menghasilkan Transaksi disini diperlukan. Selain itu personal dimaksudkan bahwa ketika seorang front misalnya, berupa pakaian, pemandu lagu karaoke melakukan jenis kelamin, usia, suku, ukuran, interaksi dengan berbagai pihak, dan bentuk tubuh, ekspresi muka, baik itu tamu karaoke maupun gerakan tubuh, dan sebagainya, penggemar karaoke lainnya akan diperlukan aktor untuk melengkapi berujung pada sebuah transaksi setting yang bersifat individual. untuk menggunakan jasa seorang Personal front, dibagi menjadi dua pemandu bagian interaksi yang terjadi, berarti ia yaitu penampilan (appearance) dan gaya (manner). Aktivitas pekerjaan yang dijalani informan) oleh subjek karaoke. Setiap menyampaikan sebuah kesan yang dikelola kepada untuk suatu diterjemahkan kesan yang ia seorang harapkan, suatu pengelolaan kesan yakni dalam bentuk verbal yang terdapat menjalaninya bagaikan panggung pada setiap interaksi mengandung pertunjukan yang ditonton oleh upaya pembentukan kesan akan banyak khalayak. Sebagai aktor ia dirinya dalam bentuk komunikasi ingin menampilkan suatu tindakan secara verbal, misalnya tutur kata performa yang ditunjukan agar yang sopan, formal, dan ramah, penonton (public internal maupun dengan eksternal) memiliki kesan terhadap maka apa yang ditampilkannya. Agar hal komunikasi tersebut dapat terpenuhi ia harus menterjemahkan mempersiapkan dan tujuannya. pemandu sebagai (para lagu lagu karaoke pengaturan upaya yang demikian, diharapkan peserta mampu segala maksud Ada dua jenis pengelolaan kesan yang subjek lakukan pada Panggung Depan (Front Stage) Sebagai Seorang Pemandu Lagu Karaoke satu peristiwa komunikasi yaitu Panggung depan merupakan suatu ketika peristiwa formal di tempat panggung yang terdiri dari bagian karaoke, pengelolaan kesan melalui pertunjukan atau appearance atas pesan penampilan komunikasi verbalnya dan gaya (manner) menggunakan bahasa yang formal (sudikin,2002;49-51). Di panggung dan non formal, bahasa formal inilah, aktor akan membangun dan sebagai media pengelolaan bahasa menunjukan sosok ideal dari identitas verbal dilakukan ketika pihak yang yang akan ditonjokan dalam interaksi dihadapinya adalah seseorang yang sosialnya. memiliki status sosial yang lebih Panggung depan merupakan bagian tinggi diatasnya secara profesional, performa individu yang secara teratur dan selalu menjaga nama baik berfungsi dalam aturan umum dan tempat tersebut. tetap untuk dapat didefinisikan oleh Sedangkan bahasa non formal ia mereka yang menyaksikannya. Di gunakan yang panggung depan ini terdapat peraturan dhadapinya adalah rekan sesama (setting), misalnya berupa dekorasi, seorang pemandu lagu karaoke di furniture, tata letak fisik dan latar tempat tersebut, pengelolaan kesan belakang tersebut diperlukan. Selain itu personal front karaoke ketika pihak dilakukan agar “panggung” memberikan kesan yang ramah, misalnya, dan tidak membedakan kelas serta kelamin, usia, suku, ukuran, dan status sosial yang dia dan orang bentuk tubuh, ekspresi muka, gerakan lain miliki. Dua jenis pengelolaan tubuh, dan sebagainya, diperlukan kesan aktor untuk melengkapi setting yang dalam komunikasi satu dilakukan peristiwa setiap harinya dan pada saat-saat tertentu saja. berupa yang pakaian, jenis bersifat individual. Pada panggung depan Goffman menyebut appearance atau penampilan bagian daripada front stage. Seperti bahasa nonverbal lainnya, penampilan menjadi simbol tersendiri bagi seorang pemandu lagu karaoke. Penampilan subjek pada panggung depan berbeda dengan yang sering terjadi di tempat tersebut pakaian wanita umum lainnya, subjek adalah misalnya ketika ada tamu atau selalu terlihat cantik, feminim, sexy, penggemar anggun dan ceria ketika berada di berkepentingan secara langsung panggung dengan untuk menemani pertunjukannya. Short karaoke subjek yang dress, hotpants, tanktop, high heels, berkaraoke dan menggunakan jasa wedges itulah yang kerap sekali sering pemandu lagu tersebut, sedangkan subjek gunakan ketika di panggung interaksi pertunjukan. dimaksudkan adalah seringnya terjadi Penampilannya menunjukan bahwa interaksi non dengan formal rekan yang kerjanya ia seorang pemandu lagu karaoke, ia sesama pemandu lagu karaoke di kota selalu terlihat cantik, wajahnya selalu Garut, misalnya ketika ada beberapa terlihat ceria. Seperti yang dikatakan hal yang perlu dikonfirmasikan, dan Goffman bahwa “Di area panggung hal tersebut membentuk kondisi non depan ini, individu akan menunjukan formal. sosok idealnya (penampilan sesuai tuntutan status Begitu juga pada nada suara pada sosialnya)” panggung depan, perbedaan nada Dengan suara pada panggung depan dan berpenampilan seperti yang dijelaskan panggung belakang sangat terlihat di atas sangat sesuai dengan profesi ia jelas, pada panggung depan nada suara saat ini sebagai seorang pemandu lagu yang karaoke. mempersuasi lawan bicara terdengar (sudikin,2002:105). Selain itu, pengelolaan kesan pada panggung depan sebagai upaya sangat statis, dan penuh dengan dilakukan keteraturan, namun pada panggung ketika berada dalam kondisi formal belakang nada suara yang tinggi dibagi kedalam dua kondisi (setting), digunakan dalam hal ini ada beberapa setting terkendali, walaupun demikian jarang yang yaitu terdengar nada suara yang tinggi ruangan room karaoke pribadinya, digunakan dan tidak pernah ada kata- dimana kata seringkali tempat yang digunakan digunakan, tersebut dapat kasar sangat yang dinamis, terlontar dan pada dikatakan tempat yang tidak terlalu panggung belakang ini. Kata-kata formal, artinya di tempat tersebut yang terlontar masih cukup terkendali seringkali terjadi interaksi baik formal walaupun ketika pada kondisi senda maupun non formal, interaksi formal gurau dengan sesama pemandu lagu karaoke lainnya. Panggung Bila ditelaah secara cermat oleh Belakang (Back Stage) Pemandu Lagu Karaoke peneliti, berdasarkan penggunaan nada Panggung belakang merupakan suara pada panggung depan dan panggung panggung belakang yang dilakukan dimana ia dapat menyusuaikan diri sebagai membentuk dengan situasi penontonya (sudikin, pengelolaan kesan dihadapan pihak 2002:49-51). Dalam arena ini, individu lain adalah upaya yang secara sengaja memiliki peran yang berbeda dari dilakukan dengan mengontrol tingkat panggung depan, ada alasan-alasan emosi, tertentu di mana individu menutupi upaya bahkan karakternya menyimpan dalam-dalam. penyembunyian karakter penampilan individu, Upaya atau tidak menunjukan pesan yang dengan sama dengan panggung depan. mengontrol nada suara sangat tetap Setelah menjelaskan mengenai stabil menurut Goffman dianggap panggung depan (Front Stage) subjek sebagai komunikasi di luar karakter, sebagai pemandu lagu karaoke, di sini membangun antara penulis akan menyajikan panggung nonformal belakang (Back Stage) dari subjek dibangun untuk berjalannya interaksi penelitian, panggung belakang yaitu dengan mengenai kondisi keseimbangan formal baik dan dan seperti yang diharapkan. Pada intinya kehidupan subjek yang sebenarnya, tanpa direkayasa atau Panggung depan dimanipulasi. Wilayah depan (front (front stage) pemandu lagu karaoke region), yaitu merujuk pada tempt dan bahwa pemandu lagu karaoke di kota peristiwa Garut hampir semuanya memerankan mempersiapkan peranan di wilayah panggung depan dengan baik, yang depan. Wilayah belakang ini ibarat dilakukan seperti cara berpakaian panggung sandiwara bagian belakang yang glamour, sexy bahkan terbuka, atau dengan polesan make-up (tata rias) sandiwara bersantai, mempersiapkan yang tebal bahkan menor, memakai diri, atau berlatih untuk memainkan aksesoris-aksesoris, perannya menggunakan gaya bahasa yang formal dan teratur, serta sikap dan perilaku. yang kamar memungkinkannya rias tempat dipanggung pemain depan. (mulyana,2001:114). Panggung belakang menjadi kehidupan yang sebenarnya bagi mey (informan1), di sini ia berperan dengan menyayangi deua orang tuanya. (hasil sikap yang asli, tanpa dibuat-buat atau wawancara orang tua Risa 27 Januari direkayasa. Di sini ia berperilaku 2017 ). sesuka hatinya, tanpa ada rasa takut ada orang lain Penulis melihat kepribadian yang sebenarnya dari subjek (informan) memperhatikannya. Ruang geraknya di adalah seorang wanita yang sederhana sini sangat bebas, karena ia kembali yang baik, loyal terhadap teman dan kepada pribadi yang sebenarnya. sesamanya, manja dan patuh kepada Mengenai wilayah panggung orang tuanya, ia sangat jauh dari kata belakang (Back Stage) subjek, penulis sexy, lingkungan sekitar rumahnya pun melihat perbedaan yang sangat begitu termasuk kepada jelas atau bertolak belakang. Subjek orang yang biasa selalu terlihat tampil cantik, dengan keluargany, kemewahan dan mewah, sexy,dan lain sebagainya, di keglamouran yang ia sini ia terkesan sebagai wanita pada ketika berada di panggung depan (front umumnya berpenampilan stage) hanyalah rekayasa semata guna sederhana sebagaimana wanita lain memenuhi tuntutan profesinya sebagai yang seusianya. Ketika ia berada di seorang rumah ia melepaskan keseluruhan Begitupun dengan pakaiannya yang perannya sebagai seorang pemandu selalu terihat sexy apalagi ketika ia karaoke, di mana yang biasanya tidak sedang bekerja, ini sangat jauh dengan terlepas dari make up dan pakaian penampilan sexynya itu, disini ia terlihat begitu sebenarnya, terlihat ia berpakaian biasa sederhana, tanpa make up dan pakaian saja seperti wanita rumahan lainnya rumah yang seadanya, sikapnya pun ketika berada di lingkungan rumahnya. kembali kepada asalnya, dimana ia Kegiatan Risa (informan2) di berperan sebagai anak dari sebuah rumah ketika diluar lingkungan kerja keluarga, ataupun seorang istri yang tidak jauh seperti kegiatan wanita pada harus mengurus anak dan suaminya, umumnya, seperti bermain bersama serta membantu orang tuanya dirumah. teman-teman, liburan untuk melepas Sifatnya yang manja pun selalu Risa rasa suntuk dan penat, shopping, serta (informan2) terhadap berkumpul bersama keluarga di rumah. kedua orang tuanya, ia adalah seorang Dapat diartikan bahwa, kehidupan wanita subjek yang yang perlihatkan manja dan sangat yang sederhana. pemandu di golongan orangBegitupun perlihatkan lagu pakaiannya luar panggung karaoke. yang depan mmerupakan kepribadian yang bekerja, penampilannya jauh dari kata sebenarnya. Ia tidak lebih seperti sexy. (Hasil wawancara Lia 2 februari wanita 2017). pada umumnya yang melakukan berbagai aktivitas yang Selain di rumah, dilingkungan bersama tidak berbeda dengan wanita lain temannya pun ia berpenampilan biasa seusianya. saja, Ketika bersama teman mainnya pun subjek wanita belakang dengan penampilannya ketika ia berada di biasa lingkungan kerjanya, gaya bicara pun seusianya, kegiatan yang ia lakukan sangat berbeda, disini ia memainkan pun tidak jauh seperti jalan-jalan ke perannya mall, cari tempat makan maupun sebenarnya, sebagai orang yang cuek, nongkrong-nongkrong tempat supel, ramai, manja, kocak, polos, sederhana, senang bercanda dan mudah bergaul. tertentu. seperti bertolak di Penampilannya sebagai melihat subjek subjek yang tidak seperti ia berada di lingkungan Penulis begitu kerjanya. Kaos, celana jeans, ataupun berpenampilan sederhana ketika di flatshoes yang kerap sekali ia pakai lingkungan bersama temannya, jauh ketika bermain bersama teman mainya. dengan kemewahan dan sexy. Sikapnya pun seperti wanita pada bicaranya pun seperti wanita lainnya umumnya saja, tidak ada rekayasa saja, tidak ada perbedaan yang begitu yang ia lakukan dengan sikapnya. mencolok. Saat ia sedang jalan-jalan Gaya Begitupun yang dikatakan oleh bersama temannya pun tidak ada Lia teman main Risa (informan2), ia sesuatu yang membuat mereka berjarak menegenal Risa sudah lebih dari 4 antara satu sama lainnya. tahun semenjak mereka masih satu Penulis melihat subjek begitu sekolah di bangku SMP, menurut Lia, cuek ketika berpakaian saat jalan-jalan Risa orangnya ramai, manja, orangnya bersama temannya, dalam artian dia cenderung cengeng, dan gampang tidak memakai pakaian yang sexy nangis. mengenai ataupun make up. Kaos, celana jeans, penampilan Risa, Lia mengatakan ataupun flatshoes yang kerap sekali ia bahwa penampilan Risa sehari-hari pakai ketika bermain bersama teman sangat tidak mainya. Accessories yang ia gunakan peduli atau santai sama seperti para biasanya hanya jam tangan, anting wanita ataupun Begitupun sederhana seusianya. cenderung Hal tersebut berbanding terbalik ketika ia sedang gelang. Begitupun yang diungkapkan Mey (informan1) ketika wawancara, ia tidak pernah memakai akan ada temannya yang menyangka make up ketika pergi jalan-jalan kalau ia berani berpakaian sexy ketika bersama ia temanya, paling hanya menjalankan perannya sebagai memakai bedak ataupun pelembab seorang pemandu lagu karaoke, teman muka agar tidak terlihat seperti muka Mey (informan1) pun tidak pernah bangun melihat dirinya memakai pakaian yang tidur. Dia tidak pernah memakai tanktop, baju sexy, atau heels sexy ketika berasa dilingkungan ketika bermain bersama temannya, bermain bersama temannya. karena ia merasa nyaman dengan Cara bergaul ia di lingkungan penampilan itu. (Hasil wawancara Risa tempat bermainberbeda dengan cara ia 5 februari 2017). bergaul di lingkungan kerjanya, ia Subjek banyak memiliki lebih merasa leluasa bergaul dengan banyak teman di lingkungan mainnya, teman-temannya, ia merasa lebih bebas ia hanyalah seorang wanita sederhana berperilaku karena tanpa ada rekayasa yang teman-teman untuk berekspresi dan ia meyakini berperilaku bahwa teman-temannya itu adalah ataupun berpakaian bebas tanpa diatur orang –orang yang baik, jadi ia leluasa atau dituntut oleh siapapun. Tidak ada untuk berhubungan lebih dekat. Gaya perbedaan yang begitu mencolok dari hidupnya pun lebih sesuai dengan subjek dan teman lainya ketika sedang kepribadian dia yang sebenarnya itu berada di lingkungan bermainnya, yang penuh dengan kesederhanaan, mulai dari cara berpakaian maupun berpakaian pun subjek nampak begitu gaya lebih tertutup dan lebih sopan ketika sama lainnya, seperti yang bicaranya. ingin Ia tidak pernah mengontrol ketika sedang berbicara berada dengan teman-temannya, dalan artian bersama temannya atau bisa disebut ia berbicara secara spontanitas, tanpa lebih islami walaupun hanya sesekali direkayasa atau dipersiapkan terlebih pada hari-hari tertentu saja ia memakai dahulu, mungkin ia sangat nyaman kerudung, dengan seperti itu, karena sifat ia yang pakaian yang tertutup. seperti demikian itu adalah pun tidak lingkungan minimal ia bermmain memakai sifat SIMPULAN DAN SARAN sebenarnya yang subjek miliki. Dia di pernah berpakaian sexy ketika berada di lingkungan bermainnya, mungkin tidak Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya maka, peneliti dapat mengemukakan beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan sebagai dari uraian kesimpulan- yang diinginkan sesuai dengan yang tujuan yang ingin didapatkan oleh telah dijabarkan sebelumnya. pemandu lagu tersebut sebelum 1. Panggung depan (front stage) pemandu lagu karaoke mereka memainkan peran di bahwa panggung depan dan belakang pemandu lagu karaoke di kota dengan mengelola kesan seperti Garut mempersiapkan setting, pakaian, hampir memerankan semuanya panggung dengan baik, seperti cara yang depan dilakukan berpakaian yang make-up (tata rias), bahasa, gaya dan penampilannya. penelitian ini Pada peneliti meneliti glamour, sexy bahkan terbuka, pengelolaan kesan mereka ketika dengan polesan make-up (tata rias) berada di panggung depan (saat yang tebal bahkan menor, memakai menjalani profesi pemandu lagu aksesoris-aksesoris, menggunakan karaoke) gaya bahasa yang formal dan belakangnya (saat mereka diluar teratur, serta sikap dan perilaku. profesi pemandu lagu karaoke) 2. Panggung belakang (back stage) dimana mereka memiliki perilaku pemandu lagu karaoke di kota yang benar-benar berbeda dan Garut ini benar-benar memainkan bertolak belakang. Disinilah kita sebuah dapat melihat bagaimana perilaku peran yang dan panggung utuh/sesungguhnya, mereka tidak mereka dalam berdramaturgi. seperti Saran pada saat berada di panggung depan (front stage) yang 1. Pengamatan mengenai studi menutupi keadaan mereka dengan dramaturgi tentang pemandu lagu benar-benar menunjukan karakter karaoke disarankan lebih spesifik diri mereka yang seutuhnya secara dan alamiah dan lebih berdinamika baik pembahasan untuk mengungkap dalam gaya bahasa, penampilan makna dibalik setiap simbol atau serta gayanya. kejadian tertentu. 3. Pengelolaan kesan (impression management) pemandu mendalam dalam analisis 2. Mengamati lebih teliti tentang lagu seluk-beluk pemandu lagu karaoke, karaoke di kota Garut mereka kaitan dengan pihak-pihak terkait, melakukan harapan dari pihak berwenang pengelolaan kesan dengan baik untuk mencapai kesan dengan melibatkan pihak kepolisian. 3. Untuk Findings, New York : Harcourt, Brace & World, Inc. memperjelas data yang Bungin, Burhan. 2003. Analisis diperoleh, disarankan untuk lebih Data Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT membaca referensi-referensi dari Raja Grafindo Persada. berbagai literatur baik buku dalam Bungin, Burhan. 2008. Penelitian negeri maupun luar negeri sebagai Kualitatif; tambahan yang lebih luas dan Kebijakan mendalam. Serta banyak membaca Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media dari Group. berbagai penelitian Komunikasi, Publik, Ekonomi, dan Ilmu Sosial sebelumnya untuk mendapatkan Cohen David. 1992. Bahasa Tubuh dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam Pergaulan. London, Sheldon Press, mengenai ilmu komunikasi SPCK. Effendy. khususnya studi dramaturgi Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta tersebut. : Professional Books. DAFTAR PUSTAKA Goffman, Ardianto, Elvinaro. (2007). Komunikasi Massa: Suatu Pengan untuk Public Simbiosa Rekatama Media. Basrowi Metode dan Penelitian Grounded Kriyantoro, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Perspektif 2002. Mikro: Simbolik, fenomenologi, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi Refleksi. Riset Liliweri Komunikasi. Jakarta: Surabaya: Berelson dan G. A. Steiner. (1964). Human Behavior:an Inventory of Scientific 1994. Komunikasi Aditya Bakti. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Insan Cendekia. Alo. Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi 1986, Kencana Prenada Media Group. Sukidin. theory, RMA. “Dramaturgi” Bandung: Rosdakarya. Relations Kuantitatif dan kualitatif. Bandung. : The Jakarta: Erlangga. Harymawan, Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode 1959. Presentation of Seelf in Everyday Life. tar . Bandung . Rosdakarya. Penelitian Erving. Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. (2009). Teori Jakarta:Salemba Humanika. Komunikasi. Moleong, Lexy J. (2004) Purwanto, Djoko 2006. (2010). Metode Penelitian Kualitatif . Komunikasi Bisnis, M.B.A, Bandung: Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Erlangga Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi __________(2009).. Pustaka Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Pelajar.Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Remaja Rosdakarya Komunikasi ______. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rahmat, Teori- teori Komunikasi : Remaja Karya CV Remaja Rosdakarya. Mulyana Jalaludin.1986. Rahmat, Jalaludin. 2008. Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Psikologi Komunikasi : PT Remaja Rosdakarya PT. Remaja Rosdakarya. Rekatama Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Saifuddin. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Rosdakarya Sugiyono, Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Media.Azwar, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Bandung : Alfabeta. Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Stephen W. Karen A. Foss. 2009. Theories of Human Communication. Jakarta Bandung : Remaja Rosdakarya Mulyana, Komunikasi Deddy. Suatu 2007. Pengantar Ilmu : PT. __________. 2008. Kualitatif : Metode PT. Remaja Notoatmodjo, Dan Soekidjo. Perilaku 2003. Kesehatan. Purwanto. Pendidikan Pemanfaatan. Pelajar. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Widiasarana Indonesia. Yuhana Ida, Ninuk Purnaningsih, Siti Sugiah Mugniesjah. 2006. Dasar- Rineka Cipta. Jakarta. Instrumen Rineka Cipta. Komunikasi. Jakarta : PT. Gramedia Rosdakarya. Pendidikan Widjaja. H. A. M. 2000. Ilmu Komunikasi : Pengantar Studi. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya. Penelitian : Salemba Humanika Djoko Penelitian Sosial Pengembangan Yogyakarta: (2007). Dasar Komunikasi. Departemen Sains dan Komunikasi dan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia: Pustaka dan Institut Pertanian Bogor. Pengembangan TESIS : 1. Siswantini, 2010. “Dunia Waria Kota Bandung”. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung. 2. Ruth Anasthasia, 2009. “Dramaturgi Kaum Homoseksual”. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung. 3. Iwan Supriyadi, 2015. “Success Story Penderita Gagal Ginjal Terminal Dalam Mempertahankan Karir Di Bawah Ancaman Kematian”. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.