BAB I - WordPress.com

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan
alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai
peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus
dimainkan atau diperankan para manajer secara seimbang sehingga
diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan
kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa
menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan
bagi perusahaan itu sendiri. Jadi, peranan manajemen sangat dibutuhkan
dalam akuntansi biaya.
Sedangkan akuntansi biaya mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan pihak manajemen. Karena akuntansi biaya melengkapi manajemen
dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian,
perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan rutin maupun
keputusan strategik.
Selain itu akuntansi biaya mempunyai banyak peranan bagi manajemen,
yaitu: pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi dalam kaitannya dengan
biaya dan manfaat sangat membantu manajemen dalam melaksanakan
tugas-tugas.
Untuk itu penulis ingin menjelaskan lebih banyak kepada pembaca
tentangperanan akuntansi biaya bagi pihak manajemen, Sehingga pembaca
dapat mengetahui lebih jelas tentang akuntansi biaya dan manajemen.
1
1.2.
Landasan Teoritis
1. Apa konsep dasar akuntansi biaya ?
2. Apa konsep dasar manejemen?
3. Hubungan akuntansi biaya dengan manajemen?
4. Peranan akuntansi biaya untuk pihak manajemen?
5. Perbedaan akuntansi biaya dengan manajemen.
6. Persamaan akuntansi biaya dengan manajemen.
1.3.
Tujuan Pembahasan
1. Memahami konsep dasar akuntansi biaya
2. Mengetahui konsep dasar manajemen.
3. Mengetahui hubungan antara akuntansi biaya dan manajemen.
4. Mengetahui peranan akuntansi biaya bagi pihak manajemen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Akuntansi Biaya
2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi
pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi
dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan
konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini kami akan membahas
peranan akuntansi biaya bagi pihak menajemen untuk itu kami akan
membahas pengertian akuntansi biaya dan menajemen terlebih dahulu.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang
penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan,
perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan
perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses
pencatatan,
penggolongan,
peringkasan
dan
penyajian
biaya
pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya.
Matz - Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut :
“Cost accounting sometime call management accounting, should be
considered the key managerial partner, furnishing management with the
necessary accounting tools to plan and control activities.”
Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A.
Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa :
3
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan
alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk
dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan
penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi
biaya dalam bentuk laporan biaya. Akuntansi biaya dinyatakan oleh Fess
and Warren dalam bukunya adalah :
“Cost accounting emphasizes the determination and the control of costs.
It is concerned primarily with the costs of manufacturing processes and of
manufactured products. In addition, one of the most important duties of
the cost accountant is to gather and explain cost data, both actual and
prospective. Management uses these data in controlling current
operations and in planning for the future.
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah
sebagai
alat
pengambilan
informasi
bagi
seorang
keputusan.Disamping
itu,
pimpinan
dalam
dikemukakan
juga
rangka
bahwa
akuntansi biaya pada umumnya identik dengan manajerial dan sebagai
alat bagi seorang manajer dalam merencanakan dan mengontrol serta
mengevaluasi kegiatan perusahaan.
Menurut R. A. Supriyono, Akuntansi biaya bertujuan untuk :
o Perencanaan dan pengendalian biaya.
o Penentuan
harga
pokok
produk
atau
jasa
yang
dihasilkan
perusahaan dengan tepat dan teliti.
o Pengambilan keputusan oleh manajemen.
Adapun menurut Matz and Usry, Akuntansi Biaya mempunyai peranan
sebagai berikut :
4
o Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi
perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing.
o Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin
adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan
atau pembebanan biaya.
o Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan
penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan
dalam bentuk fisis.
o Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi
tahunan atau periode yang lebih singkat.
o Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan pendapatan atau
menurunkan biaya.
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang
tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga
kerja dan biaya-biaya tak langsung menetapkan standar untuk mengukur
efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran serta untuk
menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
secara teliti.
2.1.2. Manfaat dan Tujuan Akuntansi Biaya
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi
biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola
perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada
perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan
antara biaya produksi dan biaya non produksi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam
perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga
5
jelas yang mana biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk
biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan
demikian
memungkinkan
untuk
menentukan
harga
pokok
atau
menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya
bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari manajemen untuk berbagai
tujuan
dan
keperluan
yang
dibutuhkan
manajemen
termasuk
pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri
dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai :
1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
2. Pengendalian biaya.
3. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus,
perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.
Tujuan atau manfaat lain akuntansi biaya adalah menyediakan salah
satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaan, yaitu untuk
a. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan
informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun
perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan
dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
b. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan
dapat membantu dalam :
o penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun
barang dalam proses,
6
o penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan
kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual
berdasarkan harga pokok penetapan laba.
o Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
2.1.3. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang
digunakan untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga
didasarkan atas disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :
o Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b. Commercial Expense (Operating Expense)
1. Marketing and Selling Expense
2. General & Administration Expense
o Berdasarkan Periode Akuntansi
a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan
memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis
pengeluaran inidikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga
perolehan. Suatu pengeluarandikelompokkan sebagai capital
expenditure jika pengeluaran ini memberimanfaat lebih dari satu
periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, danpengeluaran ini
sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini
akanmemberi manfaat pada periode akuntansi dimana
pengeluaran ini terjadi.Pengeluaran ini menjadi beban pada
7
periode tersebut, dan dicantumkandalam income statement. Suatu
pengeluaran dikelompokkan sebagai revenueexpenditure jika
pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periodeterjadinya
pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan
umumnyapengeluaran ini sifatnya rutin.
o Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara
langsungdapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan
tertentu dalam jangkawaktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang
tidak dapatdipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat
tingkatan tertentu.
o Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai
hubungan phisikyang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau
programmedcost adalah semua biaya yang tidak mempunyai
hubungan yang akuratdengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang
terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau
kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan
administrasi.
o Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh
perubahanvolume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya
tetap perunit berubahberbanding terbalik dengan perubahan
volume kegiatan.
8
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear
antara biayaaktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang
jumlah totalnya berubahsecara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan, semakin besar volumekegiatan maka semakin
besar pula jumlah total biaya variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah
sesuaidengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat
perubahannya tidaksebanding/proporsional.
o Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat
diidentifikasikepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak
dapatdiidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau
biaya yangmanfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat
biaya.
2.1.4. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua
sistem yaitu :
a. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). yaitu
sistempembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang
dihasilkan sesuaidengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati.
Pada sistem ini, harga pokokproduksi baru dapat dihitung pada akhir
periode setelah biaya sesungguhnyadikumpulkan.
b. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem
pembebananharga pokok kepada produk atau pesanan yang
dihasilkan sebesar harga pokokyang telah ditentukan/ditaksir sebelum
suatu produk atau pesanan dikerjakan.
9
2.1.5. Sistem Pengumpulan Harga Pokok
a. Job Order Cost yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk
yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada
pesananmempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost
sheet. Padametode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan
pelanggan.
b. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana
biayadikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses
produksidiperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang
dihasilkanhomogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan
atas waktu. Padametode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock.
2.1.6 Manfaat Biaya Perunit
o Perusahaan Manufaktur
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan
biayasehingga biaya perunit dari suatu produk dapat
ditentukan.Informasi biaya perunitadalah sangat penting bagi
perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan,penentuan laba,
dan pengambilan keputusan lainnya.Pengungkapan biayapersediaan
dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang
dihadapisetiap perusahaan pada setiap akhir periode.
Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang
digunakantergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat
menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya
produksi ditambah biaya non produksi.
Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka
informasi biayaperunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan
untuk pengambilan keputusanuntuk menerima atau menolak
pesanan khusus, dalam kondisi perusahaanberoperasi dibawah
10
kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkanadalah
informasi biaya variabel.
o Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada
dasarnya
untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun
perusahaanmanufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan
jasa yang disediakan danmengidentifikasi total biaya untuk unit jasa
yang disediakan.
Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan
data biayadengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan
profitabilitas, kelayakan untukmemperkenalkan layanan baru,
membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanyaperusahaan jasa
tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai
persediaan,karena jasa tidak menghasilkan produk fisik.
2.1.7. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan
beberapa dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada
beberapa situasi tarif tersebut menimbulkan distorsi yang dapat
membuat stress perusahaan yangberproduksi dalam lingkungan produksi
canggih (advanced manufacturingenvironment). Gejala-gejala dari
sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya sebagai berikut :
a. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
b. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk
akal.
c. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
11
d. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang
kelihatanmenguntungkan.
e. Marjin laba sulit dijelaskan
f.
Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga
g. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi
databiaya bagi proyek khusus.
h. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan
2.1.8 Akuntansi sebagai suatu informasi
Informasi akuntansi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Informasi operasi
2. Informasi akuntansi keuangan
3. Informasi akuntansi manajemen.
Sistem informasi akuntansi manajemen dibagi lagi menjadi 3 yaitu :
3.1
informasi akuntansi penuh
3.2
informasi akuntansi diferensial
3.3
informasi akuntansi pertanggungjawaban
2.2. Konsep Dasar Manajemen
2.2.1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris),
berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata
laksana.Sehingga
manajemen
dapat
diartikan
bagaimana
cara
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi
tentang manajemen, diantaranya:
Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management”
mengemukakan,
“Manajemen
adalah
berhubungan
12
dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain”.
George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management”
memberikan
definisi:
membedakan
atas
“Manajemen
perencanaan,
adalah
suatu
pengorganisasian,
proses
yang
penggerakkan
pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu
maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.
Ensiclopedia of The Social Sciences.Manajemen diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
Mary Parker Follet.Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Thomas H. Nelson. Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni
memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya
dengan menguntungkan.
James A. F. Stoner. Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usahausaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.2. Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat
pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan.Dalam
prakteknya
harus
diusahakan
agar
prinsip-prinsip
manajemen
ini
hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
a. Pembagian kerja yang berimbang
13
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua
kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus
bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
b. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan
jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi
wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik
dan
mempertanggung
jawabkannya
kepada
atasan
secara
langsung.
c. Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan
nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan
waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
d. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima
satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala
seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama
merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
e. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin
oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja
yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara
para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang
banyak
dan
ada
pula
yang
sedikit,
padahal
mereka
memiliki
kemampuan yang sama. Manajemen adalah proses pencapaian tujuan
melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen
terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
14
o Ada tujuan yang hendak dicapai
o Ada pemimpin (atasan)
o Ada yang dipimpin (bawahan)
o Ada kerja sama.
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen
Keberhasilan
suatu
kegiatan
atau
pekerjaan
tergantung
dari
manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik
dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat
dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya
adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau
pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di
antaranya yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles
and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
o Perencanaan (Planning).
o Pengorganisasian (Organizing).
o Pengawasan (Controlling).
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”,
proses manajemen terbagi menjadi :
o Perencanaan (Planning).
o Pengorganisasian (Organizing).
o Pengawasan (Controlling).
o Pelaksanaan (Activating).
3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of
Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
o Perencanaan (Planning).
o Pengorganisasian (Organizing).
15
o Pengawasan (Controlling).
o Pengarahan (Directing).
2.2.4 Fungsi Manajemen
 Fungsi perencanaan (planning)
Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan
yang
merupakan
dasar
bagi
kegiatan-
kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu
yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa
yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan
perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaannya.
Contoh
:
suatu
perusahaan
sedang
merencanakan untuk membangun gedung baru, disinilah funsi
akuntansi biaya dapat digunakan dalam manajemen, akuntansi
biaya membantu manajemen untuk mengatur
biaya dalam
mambangun gedung tersebut.
 Fungsi pengorganisasian (organizing)
Fungsi
Pengorganisasian
dapat
didefinisikan
sebagai
proses
menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia
dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan
disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
 Fungsi pengarahan (commanding)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir
tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena
tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan
meliputi
pemberian
perintah-perintah
dan
motivasi
pada
personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut. Contoh
: ketika akuntansi biaya menghitung dan terlihat kerugian maka
akuntansi biaya harus memberitahukan kepada pihak manajemen
16
sehingga pihak manajemen dapat melakukan pengarahkan
kepada karyawan.
 Fungsi pengkoordinasi (coordinating)
Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu
harmonis.terarah
dan
diintergrasikan
menuju
tujuan-tujuan
bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam
organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka
pencapaian
tujuan
organisasi.
Contoh
:
suatu
perusahaan
mempunyai beberapa anak perusahaan maka pihak manajemen
pusat melakukan koordinasi kepada anak perusahaan mengenai
data keuangan anak perusahaan sehingga dapat diberikan
kepada pihak akuntansi dan dapat dihitung pengeluaran dan
pemasukan perusahaan.
 Fungsi pengawasan (controlling)
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam
rencana.Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi
perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencanarencana makin lengkap pula pengawasan. Contoh : misal kita
membuka toko yang memiliki banyak cabang lalu pada saat diteliti
oleh pihak akuntansi biaya ternyata salah satu cabang mengalami
kerugian, maka pihak manajemen harus melakukan pengawasan
sehingga dapat diketahui apa yang menyebabkan cabang
tersebut rugi.
2.2.5 Peranan Manajemen
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para
Manajer :
1. Peran Interpersonal
17
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di
sekelilingnya, meliputi;
 Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acaraacara perusahaan.
 Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para
karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang
muncul.
 Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal
maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal
dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
 Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti,
mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi
baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
 Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat
kepada para orang-orang dalam organisasi.
 Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada
pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri
maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
 Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang
kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
 Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan
keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
 Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa
yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
 Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam
dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
18
2.3
Hubungan Akuntansi Biaya dengan Manajemen
Diantara akuntansi biaya dengan manajemen terdapat beberapa
hubungan, misalnya dalam proses produksi suatu perusahaan
manajemen berfungsi untuk mendata dan mengumpulkan informasi
yang berhubungan dengan produksi maupun penjualan setelah didata
maka data tersebut dapat digunakan oleh akuntansi biaya untuk
menghitung berapa hasil yang diperoleh dari penjualan serta berapa
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan tersebut.
Jadi hubungan antara akuntansi biaya dengan manajemen yaitu
manajemen berfungsi untuk mengawasi dan mendata semua informasi
lalau memberikan semua informasi dan data- data tersebut supaya
dapat diolah dan dapat diketahui nilai- nilai yang dihasilkan dari produksi
tersebut, data- data tersebut dapat diolah menggunakan akuntansi
biaya.
Jadi akuntansi biaya dan manajemen harus saling berhubungan supaya
kegiatan produksi maupun biaya yang dibutuhkan dapat terpenuhi dan
tetap dapat menjalankan kegiatan produksi .
19
2.4 Peranan Akuntansi Biaya untuk Pihak Manajemen
Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi
untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan
efisiensi, serta membuat baik keputusan rutin maupun keputusan
strategik. Dalam hal ini, pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi
dalam kaitannya dengan biaya dan manfaat sangat membantu
manajemen dalam mencapai tugas-tugas berikut:
a. Penganggaran
Anggaran adalah pernyataan tertulis mengenai rencana manajemen
yang dapat dikuantifikasi. Anggaran yang bermanfaat dan realistik tidak
hanya dapat membantu mempererat kerja sama para karyawan,
memperjelas kebijakan, dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga
dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan
keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya.
Akuntansi biaya dan penganggaran memainkan peranan penting dalam
mempengaruhi perilaku peroranagan dan kelompok pada semua tahap
proses manajemen, yang meliputi tahap:
 Penetapan sasaran
 Penyediaan informasi kepada karyawan mengenai apa yang harus
mereka kerjakan agar sasaran ini tercapai
 Pemotivasian karyawan agar bekerja seperti yang diinginkan
 Pengevaluasian prestasi kerja
 Pengajuan saran ubtuk mengambil tindakan perbaikan
Alat untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan seperti yang
telah ditetapkan dalam anggaran :
1. Sistem kompensasi yang adil (fair salary)
2. Sistem penilaian kinerja karyawan (performance appraisal)
20
3. Sistem komunikasi dua arah yang memungkinkan bawahan
bertanya kepada atasan.
4. Sistem promosi yang didasarkan pada penilaian kinerja karyawan.
5. Adanya persamaan hak (equal opportunity)
6. Tidak ada diskriminasi (No discrimination)
7. Sistem pendukung karyawan, seperti pelatihan, bimbingan dan
perencanaan karir.
b. Pengendalian Biaya
Tanggung jawab atas pengendalian biaya harus diserahkan kepada
personel yang juga bertanggungjawab atas penganggaran untuk biaya
yang dikendalikannya. Untuk membantu proses pengendalian biaya,
akuntan biaya dapat menggunakan biaya standar. Biayya standar ini
ditentukan terlebih dahulu (predertemined) berdasarkan informasi yang
dikumpulkan dari pengalaman masa lalu dan dari penelitian ilmiah.
c. Penetapan harga
Kebijakan manajemen dalam rangka penetapan harga belum memadai
jika hanya ditunjukkan untuk memulihkan atau menutupi semua biaya,
teapi juga harus menjamin adanya laba, meskipun keadaan yang
dihadapi tidak menguntungkan.
d. Penghitugan Laba
Tujuan utama akuntansi biaya adalah pengalokasian biaya pabrikasi
(manufacturing cost) ke unit-unit produk dalam persediaan akhir dan ke
unit-unit yang dijual selama satu periode. Pada akhir periode fiskal,
penandingan ( matching) biaya terhadap pendapatan akan
menghasilkan laba untuk periode tersebut. Biaya dan laba dapat
dilaporkan menurut segmen perusahaan atau dapat dilaporkan untuk
perusahaan secara keseluruhan, tergantung pada kebutuhan
manajemen, prinsip akuntansi yang diterima umum dan keperluan
pelaporan pajak.
21
e. Pemilihan Alternatif
Dalam mengembangkan produk baru dan menghentikan produk yang
ada, maka informasi biaya yang terpercaya sangat penting bagi
keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Kesalahan dalam
perhitungan biaya akan menimbulkan kemungkinan bahwa usaha yang
tidak diharapkan akan timbul atau berlanjut, sedangkan usaha yang
diharapkan mungkin akan ditolak.
Akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam
mengambil keputusan mengenai:
 Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
 Pengendalian biaya.
 Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus,
perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.
22
2.5. Perbedaan antara akuntansi biaya dengan manajemen
Antara akuntansi biaya dengan manajemen terdapat perbedaanperbedaan diantaranya :
1. Dasar Pencatatan
Akuntasi biaya menggunakan prinsip yang diterima umum sebagai
pendoman pengelolaan data sedangkan manajemen lebih didasarkan
pada logika dan pengalaman. Akuntasi biaya dibuat berdasarkan standar
dan ketentuan yang berlaku, contoh: Standar akuntasi keuangan (SAK)
sedangkan manajmen tidak ada standarnya atau ketentuan. Contoh:
isntalasi rawat jalan, membuat data mengenai data kunjungan. Dibuat
berdasar golongan usia, jenis kelamin, dll. Hal ini dapat digunakan untuk
menghasilkan informasi yang lengkap. Contoh penetapan unit cost di poli
penyakit dalam. Jika tindakan jarang dilakukan maka unit cost nya tinggi. Di
sisi lain ada juga yang tindangan sering, maka unit cost nya rendah.
2. Fokus Informasi
Akuntasi biaya mengolah informasi keuangan masa lalu, sedang akuntasi
manajemen disamping masa lalu jug amenghasilkan informasi keuangan
masa yang akan dating sebagai dasar pengambilan keputusan.Contoh:
pembelian asset medis. Kalau dulu, drop-dropan dari pusat meskipun tidak
membutuhkan. Padahal setiap investasi yang dikeluarkan harus dapat
mengembalikannya. Baik penyusutan dan pemeliharaannya juga. Maka
sekarang sebelum membeli asset, harus ada studi kelayakan. Hal ini menjadi
penting karena menyangkut biaya yang besar dan jangka waktu yang
panjang.
3. Lingkup Informasi
Akuntasi biaya mengolah dan menyajikan informasi keuangan secara
keseluruhan, sedang manajmen menyajikan informasi keuangan bagianbagian hanya untuk keperluan manajemen. Yang jadi permasalahan,
baigan akuntansi biaya tidak dapat menyajikan informasi keuangan secara
baik, karena bagian manajemen yang tidak dapat memberikan informasi
dengan alasan bukan tanggungjawab mereka. Sedang manajemen, karena
melekat secara parsial, tidak dilakuan, atau dilakukan tapi belum diolah dan
menghasilkan informasi .
4. Sifat Laporan yang dihasilkan
23
Akuntasi biaya menghasilkan informasi berupa ringkasan dan berisi
informasi yang teliti, sedangkan manajemen menghasilkan informasi
yang lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan.
5. Perilaku manusia
Akuntasi biaya lebih mementingkan kejadian-kejadian ekonomi,
sedang manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran
kinerja manajemen berbagai jenjang organisasi.
6. Disiplin
Akuntasi biaya hanya bersumber dari satu disiplin sumber (ilmu
ekonomi), sedang manajemen memiliki dua disiplin sumber (ilmu
ekonomi dan psikologi sosial). Dan kita harus mengikuti disiplin ilmu
yang berlaku.
7. Sistem informasi
Didalam akuntansi biaya ketepatan informasi merupakan sesuatu
yang penting, sedangkan dalam manajemen ukuran taksiran informasi
adalah besar.
8. Pemakai
Hasil laporan dari akuntansi biaya digunakan oleh para manajer
puncak dan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan. Jika
manajemen data- data nya digunakan oleh para manajer dan
berbagai organisasi yang ada dalam perusahaan.
2.6. Persamaan akuntansi biaya dengan manajemen
1. Prinsip akuntasi yang diterima umum dalam akuntasi biaya
kemungkinan besar juga merupakan prnisip pengukuran yang relevan
dalam manajemen.
2. Akuntasi biaya dan manajemen menggunakan informasi operasi yang
sama sebagai bahan untuk menghasilkan informasi yang disajikan
kepada pemakainya.
3. Baik akuntansi biaya dan manajemen sama- sama bersandar pada
konsep pertanggungjawaban serta konsep kepengurusan.
24
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi fungsi
akuntansi
biaya
adalah memberikan informasi
bagi
manajemen yaitu dengan menganalisis data biaya dan pendapatan
yang telah dikumpulkan dan dicatat manajemen dapat menghitung laba
bersih perusahaan secara tepat.Dengan cara menghubungkan antara
besarnya biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang dihasilkan
pada periode tertentu, dari data biaya dan pendapatan tersebut.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammad-dhiauddin.blogspot.com/2011/01/pengertian-manajemendan-fungsinya.html
http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/04/pengertian-akuntansibiaya.html
http://economickingdom.blogspot.com/2010/10/peranan-akuntansi-biaya.html
http://hafidzf.wordpress.com/2010/02/15/akuntansi-biaya -dan-manajemen/
26
Latihan :
1. Dalam prakteknya, perencanaan dan pengendalian tidak dapat
dipisahkan. Salah satu contoh adalah fakta bahwa pengendalian berfungsi
sebagai masukan untuk siklus perencanaan berikutnya : misalnya tindakan
pengendalian mungkin saja menunjukkan cacat dalam perencanaan, dan
cacat tersebut diperbaiki saat membuat rencana periode berikutnya.
Diminta : Berikan paling tidak dua contoh lain yang menunjukkan
bagaimana perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan.
2. Pernyataan berikut ini merupakan satu contoh dari tiga jenis perencanaan.
Diminta : identifikasikan setiap nomor sebagai A, B, atau C
A : contoh dari rencana jangka pendek
B : contoh dari rencana jangka panjang
C : contoh dari rencana strategis
1. Suatu perkiraan dibuat di tahun 2009 atas total penjualan yang
diharapkan di tahun 2010, 2011, dan 2012.
2. Jumlah unit yangdiharapkan dijual tahun depan.
3. Suatu rencana untuk membubarkan salah satu dari dua devisi dalam
perusahaan.
4. Estimasi atas laba bersih triwulanan untuk sisa tiga bulan terakhir tahun
ini.
5. Suatu rencana untuk menjadi perusahaan pertama yang mendirikan
27
Download