BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan atau diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan bagi perusahaan itu sendiri. Jadi, peranan manajemen sangat dibutuhkan dalam akuntansi biaya. Sedangkan akuntansi biaya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pihak manajemen. Karena akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan rutin maupun keputusan strategik. Selain itu akuntansi biaya mempunyai banyak peranan bagi manajemen, yaitu: pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi dalam kaitannya dengan biaya dan manfaat sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas-tugas. Untuk itu penulis ingin menjelaskan lebih banyak kepada pembaca tentangperanan akuntansi biaya bagi pihak manajemen, Sehingga pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang akuntansi biaya dan manajemen. 1 1.2. Landasan Teoritis 1. Apa konsep dasar akuntansi biaya ? 2. Apa konsep dasar manejemen? 3. Hubungan akuntansi biaya dengan manajemen? 4. Peranan akuntansi biaya untuk pihak manajemen? 5. Perbedaan akuntansi biaya dengan manajemen. 6. Persamaan akuntansi biaya dengan manajemen. 1.3. Tujuan Pembahasan 1. Memahami konsep dasar akuntansi biaya 2. Mengetahui konsep dasar manajemen. 3. Mengetahui hubungan antara akuntansi biaya dan manajemen. 4. Mengetahui peranan akuntansi biaya bagi pihak manajemen. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep Dasar Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini kami akan membahas peranan akuntansi biaya bagi pihak menajemen untuk itu kami akan membahas pengertian akuntansi biaya dan menajemen terlebih dahulu. Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan. Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Matz - Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut : “Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.” Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa : 3 Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Akuntansi biaya dinyatakan oleh Fess and Warren dalam bukunya adalah : “Cost accounting emphasizes the determination and the control of costs. It is concerned primarily with the costs of manufacturing processes and of manufactured products. In addition, one of the most important duties of the cost accountant is to gather and explain cost data, both actual and prospective. Management uses these data in controlling current operations and in planning for the future. Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah sebagai alat pengambilan informasi bagi seorang keputusan.Disamping itu, pimpinan dalam dikemukakan juga rangka bahwa akuntansi biaya pada umumnya identik dengan manajerial dan sebagai alat bagi seorang manajer dalam merencanakan dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan. Menurut R. A. Supriyono, Akuntansi biaya bertujuan untuk : o Perencanaan dan pengendalian biaya. o Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti. o Pengambilan keputusan oleh manajemen. Adapun menurut Matz and Usry, Akuntansi Biaya mempunyai peranan sebagai berikut : 4 o Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing. o Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya. o Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisis. o Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat. o Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya. Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan biaya-biaya tak langsung menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran serta untuk menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti. 2.1.2. Manfaat dan Tujuan Akuntansi Biaya Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga 5 jelas yang mana biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai : 1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa. 2. Pengendalian biaya. 3. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang. Tujuan atau manfaat lain akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu untuk a. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. b. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam : o penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, 6 o penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok penetapan laba. o Pengambilan Keputusan oleh Manajemen. 2.1.3. Klasifikasi Biaya Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya : o Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan a. Factory Cost (Biaya Produksi) 1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost) 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost) 3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead) b. Commercial Expense (Operating Expense) 1. Marketing and Selling Expense 2. General & Administration Expense o Berdasarkan Periode Akuntansi a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran inidikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluarandikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberimanfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, danpengeluaran ini sifatnya tidak rutin. b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akanmemberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi.Pengeluaran ini menjadi beban pada 7 periode tersebut, dan dicantumkandalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenueexpenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periodeterjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnyapengeluaran ini sifatnya rutin. o Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsungdapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangkawaktu tertentu. b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak dapatdipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu. o Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisikyang eksplisit dengan output. b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau programmedcost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang akuratdengan output. c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi. o Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahanvolume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubahberbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. 8 b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biayaaktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubahsecara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volumekegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel. c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuaidengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidaksebanding/proporsional. o Berdasarkan Objek yang dibiayainya a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikepada objek atau pusat biaya tertentu. b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapatdiidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yangmanfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya. 2.1.4. Sistem Akuntansi Biaya Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu : a. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). yaitu sistempembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuaidengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokokproduksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnyadikumpulkan. b. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem pembebananharga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokokyang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan. 9 2.1.5. Sistem Pengumpulan Harga Pokok a. Job Order Cost yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesananmempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Padametode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan. b. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biayadikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksidiperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang dihasilkanhomogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Padametode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock. 2.1.6 Manfaat Biaya Perunit o Perusahaan Manufaktur Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biayasehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan.Informasi biaya perunitadalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan,penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya.Pengungkapan biayapersediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapisetiap perusahaan pada setiap akhir periode. Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakantergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi. Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi biayaperunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusanuntuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaanberoperasi dibawah 10 kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkanadalah informasi biaya variabel. o Perusahaan Jasa Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaanmanufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan danmengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan. Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biayadengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untukmemperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanyaperusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan,karena jasa tidak menghasilkan produk fisik. 2.1.7. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan beberapa dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yangberproduksi dalam lingkungan produksi canggih (advanced manufacturingenvironment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya sebagai berikut : a. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan b. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal. c. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi. 11 d. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatanmenguntungkan. e. Marjin laba sulit dijelaskan f. Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga g. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi databiaya bagi proyek khusus. h. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan 2.1.8 Akuntansi sebagai suatu informasi Informasi akuntansi dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Informasi operasi 2. Informasi akuntansi keuangan 3. Informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen dibagi lagi menjadi 3 yaitu : 3.1 informasi akuntansi penuh 3.2 informasi akuntansi diferensial 3.3 informasi akuntansi pertanggungjawaban 2.2. Konsep Dasar Manajemen 2.2.1. Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan 12 dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: membedakan atas “Manajemen perencanaan, adalah suatu pengorganisasian, proses yang penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Ensiclopedia of The Social Sciences.Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi. Mary Parker Follet.Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Thomas H. Nelson. Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan. James A. F. Stoner. Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usahausaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.2.2. Prinsip Manajemen Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan.Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas : a. Pembagian kerja yang berimbang 13 Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang. b. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung. c. Disiplin Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan. d. Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut. e. Kesatuan arah Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan). Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama. Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu: 14 o Ada tujuan yang hendak dicapai o Ada pemimpin (atasan) o Ada yang dipimpin (bawahan) o Ada kerja sama. 2.2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu : 1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi : o Perencanaan (Planning). o Pengorganisasian (Organizing). o Pengawasan (Controlling). 2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen terbagi menjadi : o Perencanaan (Planning). o Pengorganisasian (Organizing). o Pengawasan (Controlling). o Pelaksanaan (Activating). 3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi : o Perencanaan (Planning). o Pengorganisasian (Organizing). 15 o Pengawasan (Controlling). o Pengarahan (Directing). 2.2.4 Fungsi Manajemen Fungsi perencanaan (planning) Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan- kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya. Contoh : suatu perusahaan sedang merencanakan untuk membangun gedung baru, disinilah funsi akuntansi biaya dapat digunakan dalam manajemen, akuntansi biaya membantu manajemen untuk mengatur biaya dalam mambangun gedung tersebut. Fungsi pengorganisasian (organizing) Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama. Fungsi pengarahan (commanding) Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut. Contoh : ketika akuntansi biaya menghitung dan terlihat kerugian maka akuntansi biaya harus memberitahukan kepada pihak manajemen 16 sehingga pihak manajemen dapat melakukan pengarahkan kepada karyawan. Fungsi pengkoordinasi (coordinating) Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis.terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Contoh : suatu perusahaan mempunyai beberapa anak perusahaan maka pihak manajemen pusat melakukan koordinasi kepada anak perusahaan mengenai data keuangan anak perusahaan sehingga dapat diberikan kepada pihak akuntansi dan dapat dihitung pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Fungsi pengawasan (controlling) Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana.Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencanarencana makin lengkap pula pengawasan. Contoh : misal kita membuka toko yang memiliki banyak cabang lalu pada saat diteliti oleh pihak akuntansi biaya ternyata salah satu cabang mengalami kerugian, maka pihak manajemen harus melakukan pengawasan sehingga dapat diketahui apa yang menyebabkan cabang tersebut rugi. 2.2.5 Peranan Manajemen Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer : 1. Peran Interpersonal 17 Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi; Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acaraacara perusahaan. Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul. Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal. 2. Peran Informasi Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ; Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung. Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi. Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar. 3. Peran Pengambil Keputusan Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ; Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan. 18 2.3 Hubungan Akuntansi Biaya dengan Manajemen Diantara akuntansi biaya dengan manajemen terdapat beberapa hubungan, misalnya dalam proses produksi suatu perusahaan manajemen berfungsi untuk mendata dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan produksi maupun penjualan setelah didata maka data tersebut dapat digunakan oleh akuntansi biaya untuk menghitung berapa hasil yang diperoleh dari penjualan serta berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan tersebut. Jadi hubungan antara akuntansi biaya dengan manajemen yaitu manajemen berfungsi untuk mengawasi dan mendata semua informasi lalau memberikan semua informasi dan data- data tersebut supaya dapat diolah dan dapat diketahui nilai- nilai yang dihasilkan dari produksi tersebut, data- data tersebut dapat diolah menggunakan akuntansi biaya. Jadi akuntansi biaya dan manajemen harus saling berhubungan supaya kegiatan produksi maupun biaya yang dibutuhkan dapat terpenuhi dan tetap dapat menjalankan kegiatan produksi . 19 2.4 Peranan Akuntansi Biaya untuk Pihak Manajemen Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan rutin maupun keputusan strategik. Dalam hal ini, pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi dalam kaitannya dengan biaya dan manfaat sangat membantu manajemen dalam mencapai tugas-tugas berikut: a. Penganggaran Anggaran adalah pernyataan tertulis mengenai rencana manajemen yang dapat dikuantifikasi. Anggaran yang bermanfaat dan realistik tidak hanya dapat membantu mempererat kerja sama para karyawan, memperjelas kebijakan, dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Akuntansi biaya dan penganggaran memainkan peranan penting dalam mempengaruhi perilaku peroranagan dan kelompok pada semua tahap proses manajemen, yang meliputi tahap: Penetapan sasaran Penyediaan informasi kepada karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan agar sasaran ini tercapai Pemotivasian karyawan agar bekerja seperti yang diinginkan Pengevaluasian prestasi kerja Pengajuan saran ubtuk mengambil tindakan perbaikan Alat untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan dalam anggaran : 1. Sistem kompensasi yang adil (fair salary) 2. Sistem penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) 20 3. Sistem komunikasi dua arah yang memungkinkan bawahan bertanya kepada atasan. 4. Sistem promosi yang didasarkan pada penilaian kinerja karyawan. 5. Adanya persamaan hak (equal opportunity) 6. Tidak ada diskriminasi (No discrimination) 7. Sistem pendukung karyawan, seperti pelatihan, bimbingan dan perencanaan karir. b. Pengendalian Biaya Tanggung jawab atas pengendalian biaya harus diserahkan kepada personel yang juga bertanggungjawab atas penganggaran untuk biaya yang dikendalikannya. Untuk membantu proses pengendalian biaya, akuntan biaya dapat menggunakan biaya standar. Biayya standar ini ditentukan terlebih dahulu (predertemined) berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu dan dari penelitian ilmiah. c. Penetapan harga Kebijakan manajemen dalam rangka penetapan harga belum memadai jika hanya ditunjukkan untuk memulihkan atau menutupi semua biaya, teapi juga harus menjamin adanya laba, meskipun keadaan yang dihadapi tidak menguntungkan. d. Penghitugan Laba Tujuan utama akuntansi biaya adalah pengalokasian biaya pabrikasi (manufacturing cost) ke unit-unit produk dalam persediaan akhir dan ke unit-unit yang dijual selama satu periode. Pada akhir periode fiskal, penandingan ( matching) biaya terhadap pendapatan akan menghasilkan laba untuk periode tersebut. Biaya dan laba dapat dilaporkan menurut segmen perusahaan atau dapat dilaporkan untuk perusahaan secara keseluruhan, tergantung pada kebutuhan manajemen, prinsip akuntansi yang diterima umum dan keperluan pelaporan pajak. 21 e. Pemilihan Alternatif Dalam mengembangkan produk baru dan menghentikan produk yang ada, maka informasi biaya yang terpercaya sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Kesalahan dalam perhitungan biaya akan menimbulkan kemungkinan bahwa usaha yang tidak diharapkan akan timbul atau berlanjut, sedangkan usaha yang diharapkan mungkin akan ditolak. Akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai: Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa. Pengendalian biaya. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang. 22 2.5. Perbedaan antara akuntansi biaya dengan manajemen Antara akuntansi biaya dengan manajemen terdapat perbedaanperbedaan diantaranya : 1. Dasar Pencatatan Akuntasi biaya menggunakan prinsip yang diterima umum sebagai pendoman pengelolaan data sedangkan manajemen lebih didasarkan pada logika dan pengalaman. Akuntasi biaya dibuat berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku, contoh: Standar akuntasi keuangan (SAK) sedangkan manajmen tidak ada standarnya atau ketentuan. Contoh: isntalasi rawat jalan, membuat data mengenai data kunjungan. Dibuat berdasar golongan usia, jenis kelamin, dll. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang lengkap. Contoh penetapan unit cost di poli penyakit dalam. Jika tindakan jarang dilakukan maka unit cost nya tinggi. Di sisi lain ada juga yang tindangan sering, maka unit cost nya rendah. 2. Fokus Informasi Akuntasi biaya mengolah informasi keuangan masa lalu, sedang akuntasi manajemen disamping masa lalu jug amenghasilkan informasi keuangan masa yang akan dating sebagai dasar pengambilan keputusan.Contoh: pembelian asset medis. Kalau dulu, drop-dropan dari pusat meskipun tidak membutuhkan. Padahal setiap investasi yang dikeluarkan harus dapat mengembalikannya. Baik penyusutan dan pemeliharaannya juga. Maka sekarang sebelum membeli asset, harus ada studi kelayakan. Hal ini menjadi penting karena menyangkut biaya yang besar dan jangka waktu yang panjang. 3. Lingkup Informasi Akuntasi biaya mengolah dan menyajikan informasi keuangan secara keseluruhan, sedang manajmen menyajikan informasi keuangan bagianbagian hanya untuk keperluan manajemen. Yang jadi permasalahan, baigan akuntansi biaya tidak dapat menyajikan informasi keuangan secara baik, karena bagian manajemen yang tidak dapat memberikan informasi dengan alasan bukan tanggungjawab mereka. Sedang manajemen, karena melekat secara parsial, tidak dilakuan, atau dilakukan tapi belum diolah dan menghasilkan informasi . 4. Sifat Laporan yang dihasilkan 23 Akuntasi biaya menghasilkan informasi berupa ringkasan dan berisi informasi yang teliti, sedangkan manajemen menghasilkan informasi yang lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan. 5. Perilaku manusia Akuntasi biaya lebih mementingkan kejadian-kejadian ekonomi, sedang manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen berbagai jenjang organisasi. 6. Disiplin Akuntasi biaya hanya bersumber dari satu disiplin sumber (ilmu ekonomi), sedang manajemen memiliki dua disiplin sumber (ilmu ekonomi dan psikologi sosial). Dan kita harus mengikuti disiplin ilmu yang berlaku. 7. Sistem informasi Didalam akuntansi biaya ketepatan informasi merupakan sesuatu yang penting, sedangkan dalam manajemen ukuran taksiran informasi adalah besar. 8. Pemakai Hasil laporan dari akuntansi biaya digunakan oleh para manajer puncak dan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan. Jika manajemen data- data nya digunakan oleh para manajer dan berbagai organisasi yang ada dalam perusahaan. 2.6. Persamaan akuntansi biaya dengan manajemen 1. Prinsip akuntasi yang diterima umum dalam akuntasi biaya kemungkinan besar juga merupakan prnisip pengukuran yang relevan dalam manajemen. 2. Akuntasi biaya dan manajemen menggunakan informasi operasi yang sama sebagai bahan untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya. 3. Baik akuntansi biaya dan manajemen sama- sama bersandar pada konsep pertanggungjawaban serta konsep kepengurusan. 24 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Jadi fungsi akuntansi biaya adalah memberikan informasi bagi manajemen yaitu dengan menganalisis data biaya dan pendapatan yang telah dikumpulkan dan dicatat manajemen dapat menghitung laba bersih perusahaan secara tepat.Dengan cara menghubungkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang dihasilkan pada periode tertentu, dari data biaya dan pendapatan tersebut. 25 DAFTAR PUSTAKA http://muhammad-dhiauddin.blogspot.com/2011/01/pengertian-manajemendan-fungsinya.html http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/04/pengertian-akuntansibiaya.html http://economickingdom.blogspot.com/2010/10/peranan-akuntansi-biaya.html http://hafidzf.wordpress.com/2010/02/15/akuntansi-biaya -dan-manajemen/ 26 Latihan : 1. Dalam prakteknya, perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan. Salah satu contoh adalah fakta bahwa pengendalian berfungsi sebagai masukan untuk siklus perencanaan berikutnya : misalnya tindakan pengendalian mungkin saja menunjukkan cacat dalam perencanaan, dan cacat tersebut diperbaiki saat membuat rencana periode berikutnya. Diminta : Berikan paling tidak dua contoh lain yang menunjukkan bagaimana perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan. 2. Pernyataan berikut ini merupakan satu contoh dari tiga jenis perencanaan. Diminta : identifikasikan setiap nomor sebagai A, B, atau C A : contoh dari rencana jangka pendek B : contoh dari rencana jangka panjang C : contoh dari rencana strategis 1. Suatu perkiraan dibuat di tahun 2009 atas total penjualan yang diharapkan di tahun 2010, 2011, dan 2012. 2. Jumlah unit yangdiharapkan dijual tahun depan. 3. Suatu rencana untuk membubarkan salah satu dari dua devisi dalam perusahaan. 4. Estimasi atas laba bersih triwulanan untuk sisa tiga bulan terakhir tahun ini. 5. Suatu rencana untuk menjadi perusahaan pertama yang mendirikan 27