Volume 4 No. 2 13 Warta Tumbuhan Obat Indonesia 5. Adnan AZ. P Pachaly, G Will. Zur NMR-Spektroskopie von N-Acylaporphin Alkaloiden aus Tinospora crispa, Planta Medica. 1992;58:117-228. 6. Malon MH, AC Richard. Hypocratic and Pharmacodynamic Screening, in Wagner H et al. New Natural Products and Plant Drugs with Pharmacological, Biological or Therapeutical Activity, Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, N.Y, 1977. 10. Siest G, et el. Examens de laboratoire et medicaments. Expantion Scientific Francaise, Paris, 1985. 11. Goldberg AP. Diabetes Mellitus, in R Andres, et al. Principles of Geriatric Medicine, MC Graw-Hill Book Coy, New York, 1983. 12. Pissernski SA, et al. Practical Pharmacology, Brit J Pharmacol, 11,1956;816. 7. Turner RA, et el. Screening Methods in Pharmacology. Academic Press. New York, 1965. 13. Betz E. Measurement of local blood flow by means heat clearance, in: Blood flow through organs and tissues, Bain W H Livingstone, Edinburg, 1968;169-176. 8. Siegmund EA, et al. A method for evaluation both non narcotic and narcotic. Proc. Soc. Exptl. Biol. Med 1957;95:729-31. 14, 9. Ranti AS. Uji analgetik buah belimbing. Risalah Tumbuhan Obat Ill, UGM Press, 1983;302-306. EB, Drug Bioscreening, Fundamental of Technique in Pharmacology. Grace W; 1985. ~ ~ Company, PENGARUH EKSTRAK BATANG BROTOWALI TERHADAP AKTIVITAS BIOLOGI SERANGGA TRIBOLIUM CASTANEUM Hbst. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak b a t a n g brotowali t e r h a d a p aktivitas biologi s e r a n g g a Tribolium c a s t a n e u m H b s t . , y a n g b e r t u j u a n u n t u k mengevaluasi kemungkinan digunakannya ekstrak batang brotowali s e b a g a i insektisida nabati. Kegiatan penelitian meliputi: pengujian d a y a tolak tepung batang brotowali t e r h a d a p s e r a n g g a uji; pengaruh residu film ekstrak batang brotowali terhadap mortalitas s e r a n g g a uji; d a n pengaruh masing-masing unsur senyawa utama yang terkandung p a d a batang brotowali, yaitu: glikosida, b a s a , PENDAHUZ B ROTOWALI [Tinospora Crispa (L.) Miers.] merupakan tanaman tahunan dengan bentuk semak memanjat. Batangnya mengandung alkaloid, saponin, tanin dan flavanoid yang dapat digunakan sebagai obat kudis, demam dan peluruh air seni (I). Menurut Grainge dan Ahmed (2), batang brotowali yang mengandung alkaloida ini dapat juga berperan sebagai antiserangga. Pemakaian brotowali sebagai tanaman obat sudah lama dikenal di masyarakat Indonesia, namun penggunaan brotowali sebagai insektisida botani (anti serangga) belum diungkap. Untuk itu perlu di.jajaki penelitian ke arah penggunaan brotowali sebagai insektisida botani. Pada penelitian ini akan diu.ji pengaruh batang brotowali terhadap serangga Tribolium castaneum Mbst. Serangga ini merupakan hamagudang yang umum terdapat di tempat penyimpanan, menyerang berbagai komoditi pertanian di antaranya gandum, wijen, jagung, kopra, pala dan lainnya (3). Menurut Kalshoven (4), hama ini mempunyai ukuran panjang sekitar 3,5 mm, benvarna coklat kemerahan. Siklus hidupnya berkisar antara 6-7 minggu, sedangkan imagonya dapat hidup sampai dua tahun lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan digunakannya brotowali sebagai insektisida botani. BAHANDANCARA Penelitian dilaksanakan di laboratorium Entomologi dan Teknologi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Do1:or dari bu Ian Oktobc:r 1994 sarnpai denga,n Februari 1995. * Balittro, Bogor. heksan, netral, d a n dietileter terhadap d a y a tarik serangg a . Pengujian mortalitas dirancang dalam a c a k lengkap. Hasil penelitian menunjukkan b a h w a d a y a tolak tepung batang brotowali terhadap s e r a n g g a uji s e b e s a r 61,7%. Batang brotowali tidak berperan s e b a g a i insektisida, baik tepung brotowali maupun residu filmnya tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas s e r a n g g a uji. Dari ke lima unsur s e n y a w a y a n g diuji, glikosida yang paling tidak disukai oleh s e r a n g g a uji. Batang brotowali berasal dari kebun koleksi Balittro, sedangkan serangia Tribolium sp. merupakan hasil perbanyakan pada tepung terigu. Serangga yang digunakan berumur sekitar 30 hari. Penelitian terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain: Daya tolak tepung batang brotowali terhadap serangga uji Kegiatan ini menggunakan alat yang terdiri dari dua buah tabung plastik yang satu sama lain dihubungkan dengan pipa plastik, sehingga memungkinkan seranggapindah dengan leluasa dari satu tabung ke tabung lain. Tabung satu diisi dengan tepung terigu sedangkan tabung yang lain diisi dengan campuran tepung terigu dan tepung brotowali dengan perbandingan 9 : 1 atau setara dengan konsentrasi 10% tepung brotowali. Sebanyak 20 ekor seranggadimasukkan ke tabung yang berisi tepung brotowali 10%. Perlakuan ini diulang I 0 kali. Persentasepenolakan dihitung pada hari ke 7 dengan cara, serangga pindah % Penolakan = x 100% serangga uji Pengaruh tepung batang brotowali terhadap mortalitas serangga uji Penelitian menggunakan rancangan aeak lengkap dengan jumlah perlakuan 6 dan ulangan 4. Perlakuan terdiri dari konsentrasi tepung batang brotowali yang dicampur tepung terigu 0% (kontrol), 1%, 5% lo%, 15% dan satu perlakuan pencelupan serangga u.ji ke dalam tepung batang brotowali (1 00%) selama sekitar 10 detik, untuk kemudian dilepas dalam tepung terigu. Pengamatan mortalitas dilakukan pada hari setelah aplikasi ke I, 3,5,7,9 dan 1I . ~ 14 1998 Warta Tumbuhan Obat Indonesia Pengaruh residu film ekstrak batang brotowali terhadap mortalitas serangga uji Rancangan yang digunakan iidalah acak lengkap denganjumlah perlakuan 6 dan ulan gan 4. Keelnam perlakt an adalah konsentrasi .. . . tepung batang brotowa~ldalam aseton sebesar 0% (kontrol), I%, 5%,lO%, 15% dan 20%. Tepung batang brotowali dimasukkan ke dalam aseton dengan konsentrasi yang diinginkan dan didiamkan selama24 jam. Masing-masing konsentrasi diteteskan sebanyak 3 mL ke dalam tabung reaksi dan dibuat merata menutupi semua permukaan bagian dalam tabung reaksi, selan.jutnya dikering anginkan selama I jam. Sebanyak 20 ekor serangga uji dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi dan biarkan selama 1jam. Setelah itu serangga uji dimasukkan ke dalam 8 g tepung terigu yang tersimpan di dalam stoples berukuran tinggi 5 cm dan diameter 5,s cm. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas seranggauji pada hari setelah aplikasi ke 1,3, 5 , 7 , 9 dan 1I . Uji daya tarik beberapa senyawa utama batang brotowali Dari batang brotowali diekstraksi 5 senyawa utama, yaitu fraksi glikosida, basa, heksan, netral, dan dietileter. Penelitian daya tarik dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap denganjumlah perlakuan 6 dan ulangan 4. Ke enarn perlakuan terdiri dari ke lima fraksi di atas ditambah satu perlakuan kontrol. Alat yang digunakan berupa kotak plastik berukuran 10 cm x 15 cm dan dibuat menjadi 6 cabang yangdihubungkan dengan kotak-kotak masing-masing berukuran 5 cm x 4 cm. Ekstrak cair dari masingmasing fraksi dioleskan meratapada kertas saring berukuran 4 cm x 5 cm dan dikering anginkan, untuk kemudian disimpan pada kotak 5 cm x 4 cm. Sebanyak 60 ekor serangga uji disimpan pada kotak besar (I 0 cm x 15 cm) dan dibiarkan memilih kotak kecil yang disukai. Pengamatan dilaksanakan pada hari ke I dan ke 2 setelah aplikasi terhadap jumlah serangga pada masing-masing perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji daya tolak tepung batang brotowali terhadap serangga uji Pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa tepung batang brotowali sebesar 10% yang dicampur tepung terigu, mampu mengusir sebesar 61,7%populasi seranggauji. Dari hasil ini terlihat bahwa tepung batang brotowali tidak disukaildihindari oleh serangga uji. Batang brotowali mempunyai rasa yang pahit, mungkin rasa inilah yangmenyebabkan tidakdisukainyatepung ini oleh serangga Uji preferensi senyawa batang brotowali pada serangga uji Dari hasil ~!ji daya tarik beberapa senyawa utama dari batang brotowali, menunjukkan bahwa senyawa dari fraksi glikosida merupakan fraksi yang paling tidak disukai oleh serangga uji, seperti terlihat pada Tabel 1. Menurut hasil analisa dengan kromatografi menun.jukkan bahwa senyawa utama yang dominan pada fraksi ini didugaminyak atsiri. Tabel I.Jumlah serangga uji pada masing-masing fraksi dari batang brotowali Fraksi 1 hsa 2 hsa Dietileter Basa Glikosida Heksanl Netral Kontrol6 9 a 4 ab 8 a 4 ab 1 b b 3 5 ab ablO 0 b ab 4 ab a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5% UBD hsa = hari setelah aplikasi Pengaruh residu film ekcstrak bat ang brotowali terh: mortalitas serangga uji d:l"l,..l<^. - -..1..: L^":I.^ l l l u l a l I I ~ I I KG S ~ L U ~~telah Hasil pengamatan yang- ulralrunsllt aplikasi sampai dengan hari ke sebelas setelah aplikasi menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari residu film ekstrak batang brotowali terhadap mortalitas mulai dari konsentrasi terendah (1%) sampai tertinggi (15%) dan jugasecara dicelupkan kepada tepung brotowali 100% (Tabel 2). Dari kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak ada indikasi dari ekstrak batang brotowali sebagai pembunuh serangga (insektisida). ^^&.. ^ , . Tabel 2. Pengaru h residu filIm ekstrak batang brotowali terhadap persenta se mortalitaIS serangga uji Pengamatan hsa Perlakuan 1 Kontrol 1% 5% 10% 15% 20% O O 2,5 2,5 O 7 5 3 a a a a a a O O 2,5 2,5 O 0 a a a a a - 7 2,5a O a 2,5 a 2,5 a O a O 5 2,5 O -- a a a a .,,, Keterisngan: Angka yang diikuti huruf ya,,, tidak berbeda nyata pada taraf 5% UBD. - hsa = hari setelah aplikasi - -- , ,,, 5a 2,5a 5 a 5 a 2,5a -5 a O a 5 a 5 a 2,5a , Pengaruh tepung batang brotowali terhadap moratalitas serangga uji. Selain bentuk ekstrak cair batang brotowali, juga bentuk tepung dari batang brotowali diuji terhadap mortalitas seranggau.ji. Hasil pengamatan yang dilakukan pada hari ke satu hingga ke sebelas menun.jukkan bahwa tidak ada pengaruh dari tepung batang brotowali terhadap mortalitas serangga uji (Tabel 3). Tabel 3. Pengaruh tepung batang brotowali terhadap mortalitas serangga uji Perlakuan - 1 Kontrc 1% 5% 10% 15% Celup Oa 2,5 a 0a 2.5 a Oa - Pengamatan hsa 3 5 7 a 2,5a 2,5 a 0 a 2,5 a 0 a 2,5 a 5 a 2,5 a 0 a 2,5 a 2,5a 5 2,5 2,5 5 5 a a a a a 10 a 7.5a 2,5 a 2,5 a 7.5 a 7,5a 10 10 2,5 2,5 7.5 10 a a a a a a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5% UBD. - hsa = hari setelah aplikasi - Dari Tabel 2 dan 3 dapat diduga bahwa batang brotowali, baik dalam bentuk tepung, maupun dalam bentuk ekstrak cair, tidak berpengaruh terhadap mortalitas serangga uji. Kedua bentuk ini tidak ada indikasi sebagai pembunuh serangga(insektisida).