makalah-pegadaian

advertisement
MAKALAH
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
PEGADAIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2011
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lain
dengan judul Pegadaian. Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lain ini berisi
sejarah perkembangan pegadaian, pengertian, manfaat, serta berbagai macam produk
dari pegadaian. Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bantuan beberapa pihak,
yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu selaku dosen pengampu mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Lain serta teman-teman yang telah membantu, yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Diisadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan
makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca. Amin.
Jakarta,
Agustus 2011
Penyusun
2
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda
(VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang
memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di
Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda
(1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat
diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari
Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut
berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah
darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris).
Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu
pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak
yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan
‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang
dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia
Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang
mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal
1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat),
selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
3
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian
yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan
Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak
banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi
kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang
pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang
yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor
Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang
kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian
kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian
sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak
1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan
Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui
dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM)
hingga sekarang.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin
dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service
obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang
signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat
mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak
menguntungkan.
B. Pengertian
4
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah
hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergaak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai
utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk
melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di
Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan
lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke
masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undangundang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi
pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan
informal
yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada
fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti
lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya.
1. Pimpinan
Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin sebuah dewan direksi yang terdiri
dari seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan dari masingmasing anggota dewan direksi adalah 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan
tersebut berakhir yang bersengkutan dapat diangkat kembali. Di samping
dewan direksi yang bertugas menjalankan dan mengelola kegiatan usaha,
Perum pegadaian juga mempunyai sebuah dewan pengawas yang fungsi
utamanya adalah untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha Perum
Pegadaian agar selalu sesuai dengan ketemtuan yang berlaku dan dapat
5
merealisasikan misinya untuk membantu masyarakat dalam bidangpendanaan
atas dasar hokum gadai. Dewan pengawas juga bertanggung jawab untuk
mengawasi pengelolaan keuangan perum pegadaian agar badan usaha ini tidak
mengalamikerugian yang dapat memberatkan keuangan negara. Anggota
dewan direksi dan dewan pengawas diangkat dan diberhentikan oleh presidan
atas usul Menteri Keuangan dibantu oleh sebuah Direktorat Jenderal.
2. Kegiatan Usaha
Penghimpunan Dana
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari :
a) Pinjaman jangka pendek dari perbankan
b) Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80%
dari total dana jangka pendek yang dihimpun)
c) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang
kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan
diterioma dimuka, dan lain-lain)
d) Penerbitan obligasi
e) Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali
menerbitkan obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun.
Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25 miliardan
penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp 25
miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah
diterbitkan adalah Rp 50 miliar.
f) Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:
1) Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar
2) Penyertaan modal pemerintah
6
3) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan pegadaian inio berdiri pada masa Hindia Belanda.
Penggunaan Dana
Dana yang berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha Perum Pegadaian. Dana tersebutantara lain digunakan untuk hal-hal
berikut :
a) Uang kas dan dana likuid lain
Perum pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagi kebutuhan
seperti: kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan atas dasar hokum gadai, biaya operasional yang harus segera
dikeluarkan, pembayaran pajak, dan lain-lain.
b) Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara
langsung dapat menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun
sangat penting agar kegiatan usahanya dapat dijalankan dengan baik.
Aktiva tetap dan peralatan ini antara lain adalah berupa tanah, kantor atau
bangunan, computer, kendaraan, meubel, brankas, dan lain-lain.
c) Pendanaan kegiatan operasional
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak
kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk : gaji pegawai, honor,
perawatan peralatan, dan lain-lain.
d) Penyaluran dana
Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk
pembiayaan datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah
dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena
memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini
7
diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap
dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari bunga yang
dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan
utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan, meskipun
tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang
lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan jaminan gadai.
e) Investasi lain
Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai
kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat,
dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek
dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum
Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama
yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum
Pegadaian dapat memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang
property, seperti kantor dan took. Pelaksanaan investasi ini biasanya
bekerja sama dengan pihak ketiga seperti pengembang (developer),
kontraktor, dan lain-lain.
3. Proses Pinjaman atas Dasar Hukum gadai
Barang yang dapat digadaikan
Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di pegadaian
dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yng dapat
digadaikan meliputi:
a. Barang perhiasan
b. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu
mulia.
c. Kendaraan
d. Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
e. Barang elektronik
8
f. Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise,
dan lain-lain
g. Barang rumah tangga
h. Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
i. Mesin-mesin
j. Tekstil
k. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan sumber
daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang ditanggung
oleh Perum Pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka
ada barang-barang tertentu yang tidak dapat digadaikan. Barang-barang yang
tidak dapat digadaikan meliputi :
a. Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus.
b. Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak
c. Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat
penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
d. Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut
e. Barang yang amat kotor
f. Kendaraan yang sangat besar
g. Barang-barang seni yang sulit ditaksir
h. Barang yang sangat mudah terbakar
i. Senjata api, amunisi, dan mesiu
j. Barang yang disewabelikan
k. Barang milik pemerintah
l. Barang ilegal
9
Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang bergerak
sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada kantor.pegadaian
setempat. Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat tergantung pada nilai
barang yang akan digadaikan, maka barang yang diterima dari calon
peminjam terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh petugas penaksir.
Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan
khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang
akan digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh Perum
Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan
nilai sebenarnya. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis
barang adalah sebagai berikut :
a. Barang berkantong
1) Emas
a) Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar
taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan harga yang terjadi.
b) Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.
c) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
2) Permata
a) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan pasar permata yang ada.
b) Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata
c) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
10
3) Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)
a) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari
barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
b) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak
ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan presentase
tertentu. Sebagai contoh, emas yang menurut harga pasar adalah senilai Rp
100.00, nilai taksirannya tidak sebesar Rp 100.000. Nilai taksiran emas
tersebut adalah sebesar Rp 88.000. angka pengali sebesar 88% ditentukan oleh
Perum Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang tetap sepanjang
masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan. Perum pegadaian
sudah menetapkan pengali untuk berlian adalah 45%, angka pengali untuk
tekstil adalah 83%, dan seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan acuan
untuk menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.
Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan
besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas
menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah
uang pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap nilai taksiran,
dan presentase ini juga telah ditentukan oleh Perum Pegadaian berdasarkan
golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
11
Nasabah
1. Permohonan dan
peyerahan barang bergerak
Petugas penaksir
2. Informasi penetapan
jumlah pinjaman
Kasir
3. Pencairan uang
Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu
pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan pelunasan
pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat melunasi
kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo.
Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan langsung ke
kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang
disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat
mengambil kembali barang yang digadaikan.
Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan
oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi
hal-hal berikut:
12
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alasan, dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi
seluruh kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1) Pokok pinjaman
2) Sewa modal atau bunga
3) Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga
yang lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal
pemberian pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang
tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian yang timbul
ditanggung oleh perum pegadaian.
4. Manfaat
Bagi nasabah
Manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum
Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih
sederhana dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan
dengan kredit perbankan. Di samping itu, mengingat jasa yang ditawarkan
oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat
memperoleh manfaat antara lain :
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.penaksiran atas suatu barang antara
penjual dan pembeli sering sulit sampai pada suatu kesepakatan yang
sama.
13
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya. Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman
menempatkan
mempunyai
barang
sarana
bergeraknya
penyimpanan
ditempat
suatu
sendiri,
barang
atau
tidak
bergerak
dapat
menempatkan barang bergeraknya di Perum pegadaian.
Bagi Perum Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan
kepada nasabahnya adalah :
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik
Negarayang bergerak dlam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara
yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang
diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk :
1) Dana pembangunan semesta (55%)
2) Cadangan umum (20%)
3) Cadangan tujuan (5%)
4) Dana sosial (20%)
5. Pegadaian Syariah
Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di
Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. Perum Pegadaian mengeluarkan produk
berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pada dasarnya
14
produk-produk berbasis syariah mempunyai karakteristik seperti, tidak
memunggut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang
sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan
melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil.
Pegadaian syariah atau kerap dikenal dengan istilah rahn, dalam
pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI).
Sebagai
penerima
gadai
ataudisebut
mutahim,penggadai
akan
mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjammeminjam yang disebut dengan Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat
(ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu akad tidak
diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual
oleh muhtarin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat (ijaroh)
merupakan kesepakatan antara penggadai dengan
penerima gadai untuk
menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan
jasa simpan.
Salah satu inovasi produk yang diluncurkan oleh pegadaian adalah
Program Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian yang saat ini lebih dikenal
dengan Gadai Gabah.program ini diluncurkan atas landasan pemikiran bahwa
dalam rangka mengurangi kerugian petani akibat perbedaan harga jual gabah
pada saat panen raya.sasaran utama program ini adalah membantu petani agar
bisa menjual gabah yang dimilikinya sesuai dengan harga dasar yang
ditetapkan oleh pemerintah. Pengalaman saat ini ketika terjadi panen raya ,
petani selalu dirugikan . Untuk mencegah kerugian yang diderita oleh petani
pada saat musim panen akibat anjloknya harga gabah, Perum pegadaian
meluncurkan gadai gadai gabah. Dengan sistem ini, petani menggadaikan
gabahnya pada musim panen, untuk ditebus dan dijual ketika harga gabah
kembali normal.Petani menggadaikan sebagian gabahnya pada musim panen
pada perum pegadaian dengan harga yang berlaku saat itu. Setelah harga
gabah kembali normal, petani dapat menebusnya dengan harga yang sama
15
ketika menggadaikan gabahnya ditambah harga sewa modal sebesar 3,5
persen per bulan. Jika selama batas empat bulan (masa jatuh tempo kredit)
petani tidak dapat menebusnya, gabah akan dilelang oleh perum pegadaian .
kelebihan harga gabah akan diberikan kepada petani. Gabah yang diterima
sebagai barang jaminan adalah Gabah kering Giling (GKG). Bila gabah petani
bukan gabah kering giling maka petani akan dikenakan proses penanganan
(handling) sebesar Rp 10 per kg.
C. Produk
1. KCA (Kredit Cepat Aman)
Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini,
Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam
perbankan.
Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian
uang pinjaman yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan
pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp.
200.000.000,-. Jaminannya berupa benda bergerak, baik berupa barang
perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat rumah tangga
lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat
diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya
administrasinya saja.
2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan
(UMKM) serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang
diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif,
terutama bagi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian
16
berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk
fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha UMKM adalah
kredit KREASI.
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan
usahanya.

Prosedur pengajuannya sederhana, mudah dan cepat.

Dalam tempo 3 hari kredit sudah bisa cair.

KREASI dapat diperoleh di kantor cabang diseluruh Indonesia.

Jangka waktu pinjaman fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24
bulan, atau pun 36 bulan.

Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah, hanya 0.9% per bulan, flat.

Agunan BPKB kendaraan bermotor (mobil plat kuning / hitam, serta
sepeda
motor)
sehingga kendaraan dapat tetap dipergunakan untuk mendukung
operasional usaha.

Pelunasan kredit dilakukan dengan angsuran tetap setiap bulan.

Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon untuk sewa modal.
Persyaratan :

Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga

Menyerahkan dokumen usaha yang sah

Usaha telah berjalan minimal 1(satu) tahun

Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli,
fotokopi STNK, dan faktur pembelian)

Memenuhi kriteria kelayakan usaha
17
Prosedur pemberian KREASI :

Nasabah mengisi formulir aplikasi Kredit KREASI.

Nasabah
menyerahkan
dokumen-dokumen
usaha,
agunan
dan
persyaratan lainnya.

Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen yang diserahkan.

Petugas melakukan survey ke tempat usaha untuk menganalisis
kelayakan usaha serta menaksir agunan.
3.

Nasabah bersama istri / suami menandatangani surat perjanjian kredit

Pencairan kredit.
Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha
Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.
Keungulan :

Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu
yang relatif cepat.

Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12
bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan.

Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8%
per tahun *)

Agunan perhiasan hanya emas

Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan

Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan
dengan jumlah angsuran tetap

Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam
memberikan pelayanan
18

Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon sewa modal.
Persyaratan :

Membawa agunan berupa perhiasan emas

Fotocopy Identitas Diri (KTP dan KK)

Fotocopy Surat Ijin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari
Lurah/Kades.
Prosedur Pemberian Kredit :

Nasabah mengisi formulir aplikasi kredit KRASIDA

Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas, serta
persyaratan lainnya

Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang
diserahkan
4.

Petugas Pegadaian menaksir agunan yang diserahkan

Bersama Suami/Istri untuk menandatangani surat perjanjian kredit

Pencairan kredit
Gadai Syariah ( Ar- Rahn)
RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip
Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan
Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan).
Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai
Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.
Persyaratan:

Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, Paspor, dll).

Mengisi formulir permintaan Rahn.
19

Menyerahkan barang jaminan (marhun) bergerak, seperti: perhiasan
emas, berlian; kendaraan bermotor; barang-barang elektronik.
Prosedur Pemberian Pinjaman (Marhun Bih):

Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn.

Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri dengan
fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket.

Petugas Pegadaian menaksir (marhun) agunan yang diserahkan.

Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhun.

Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad
dan menerima uang pinjaman
5.
Jasa Taksiran
Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli
akan harga atau nilai harta benda miliknya.
Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui
dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih
dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman.
Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya kualitas emas atau
batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa
barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi.
6. Jasa Titipan
Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box.
Harta dan surat berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai
hilang, rusak atau di salahgunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak
selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan sendiri.
20
Jika anda mendapatkan kesulitan "mengamankan"nya di rumah
sendiri, karena akan dinas ke luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah haji,
berlibur, sekolah di luar negeri , dll. Percayakan saja penyimpanannya
kepada kami. Jangka waktu penitipan dua minggu sampai dengan satu
tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga dan melindunginya
dengan penuh perhatian.
7.
KRISTA
Membantu
mengembangkan
Usaha
Rumah
Tangga,
serta
menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban
Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif,
Usaha Rumah Tangga melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang
cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat
diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah kredit KRISTA. KRISTA
adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang diberikan kepada Usaha Rumah
Tangga untuk pengembangan usahanya.

Prosedur pengajuannya sangat mudah.

Pelayanan mudah, cepat dan aman

Proses ± hanya 3 hari.

Pinjaman sampai dengan Rp 3.000.000,00

Pinjaman dapat diangsur sampai 36 bulan dengan jumlah angsuran
tetap.

Sewa modal cukup kompetitif, hanya 1% per bulan.

Agunan tidak menjadi persyaratan mutlak.
Persyaratan :
 Pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil / tukang sayur / K5)
21
 Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan.
 Menerapkan system tanggung renteng pada anggota kelompok.
 Tidak sedang mempunyai hutang modal kerja kepada kelompok usaha
/ lembaga keuangan lain.
 Tempat tinggal / domisili jelas dibuktikan dengan identitas diri (KTP
dan KK).
8.
ARRUM (ar-rahn untuk usaha mikro kecil)
Bagi Anda para pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan
ARRUM untuk pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.
Keunggulan:

Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (± 3 hari), serta biayabiaya yang kompetitif dan relatif murah.

Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18
bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan.

Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor)
sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk
kebutuhan operasional usaha.

Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran
agunan.

Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap.

Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon ijaroh.

Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam
memberikan pelayanan.
22
Persyaratan:

Calon nasabah merupakan pengusaha mikro kecil dimana usahanya
telah berjalan minimal 1 tahun

Memiliki
kendaraan
bermotor
(mobil/motor)
sebagai
agunan
pembiayaan

Melampirkan:
a. Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK)
b. Copy KTP Suami/Istri
c. Copy Surat Nikah
d. Copy dokumen usaha yang sah (bagi pengusaha informal cukup
menyerahkan surat keterangan usaha dari Kelurahan atau Dinas
terkait)
e. Asli BPKB Kendaraan bermotor
f. Copy rekening koran/tabungan (jika ada)
g. Copy pembayaran listrik dan telpon
h. Copy pembayaran PBB
i. Copy laporan keuangan usaha

Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Proses memperoleh pembiayaan ARRUM.

Mengisi formulir aplikasi pembiayaan ARRUM

Melampirkan dokumen-dokumen usaha, agunan, serta dokumen
pendukung lainnya yang terkait.

Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang
dilampirkan.

Petugas Pegadaian melakukan survey analisis kelayakan usaha serta
menaksir agunan.

Penandatanganan akad pembiayaan.

Pencairan pembiayaan.
23
9.
Mulia
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh
kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga
merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil.
Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah
penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai,
dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi Abadi Abadi adalah
persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan
Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan
biaya-biaya yang disepakati.
Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia :
a. Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
1) Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
2) Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang
3) Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
b. Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset Anda
c. Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam memenuhi kebutuhan dana
yang
mendesak,
memenuhi
kebutuhan
modal
kerja
untuk
pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis
Anda, dll.
d. Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr,
dan 1kg
Persyaratan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi :

Copy KTP Pemohon * | **

Copy Kartu Keluarga *

Copy NPWP **
24

Copy AD/ART **

Menyerahkan Uang Muka * | **
* = Perorangan
** = Badan Usaha
10. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang
bekerjasama dengan Western Union.
Keuntungan dan keunggulan :

Dapat dilayani di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.

Standar layanan yang berkualitas dalam hal Keamanan, Operasi dan
Layanan Pelanggan.

Cara Cepat dan mudah pengiriman ke seluruh dunia.

Transaksi aman dan hanya dibayarkan kepada orang yang dituju.

Biaya yang cukup kompetitif.

Tanpa harus memiliki Rekening Bank

Tidak ada biaya apapun untuk penerima uang.
Syarat yang harus dipenuhi nasabah Pengirim Uang :

Mengisi dan melengkapi form Pengiriman Uang.

Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)

Mengetahui nama dan alamat lengkap Calon Penerima Uang
Syarat yang harus dipenuhi nasabah Penerima uang :

Mengisi dan melengkapi form Menerima Uang.

Membawa Nomor Kontrol Kiriman Uang atau MTCN.

Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)

Mengetahui dengan baik nama pengirim.
25

Mengetahui tempat asal uang.

Mengetahui dengan benar berapa jumlah yang akan diambil.
26
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergaak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang
berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama
orang yang mempunyai utang. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan
kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana
ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undangundang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi
pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan
informal
yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada
fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti
lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin sebuah dewan
direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan beberapa direktur.
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari :
g) Pinjaman jangka pendek dari perbankan
h) Dana jangka pendek
i) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya Penerbitan obligasi
j) Penerbitan obligasi
k) Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:
4) Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar
27
5) Penyertaan modal pemerintah
6) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan pegadaian inio berdiri pada masa Hindia Belanda.
Dana yang berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai
kegiatan usaha Perum Pegadaian. Dana tersebutantara lain digunakan untuk halhal berikut :
f) Uang kas dan dana likuid lain
g) Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
h) Pendanaan kegiatan operasional
i) Penyaluran dana
j) Investasi lain
Barang-barang yng dapat digadaikan meliputi:
l. Barang perhiasan
m. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu
mulia.
n. Kendaraan
o. Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
p. Barang elektronik
q. Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise,
dan lain-lain
r. Barang rumah tangga
s. Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
t. Mesin-mesin
u. Tekstil
v. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
Barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir
nilainya oleh petugas penaksir. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh
28
Perum Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan
nilai sebenarnya.
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan
dilakukan oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila
terjadi hal-hal berikut:
3) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alasan, dan
4) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari
Perum Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih
sederhana dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan
kredit perbankan.
Produk dari pegadaian:
11. KCA (Kredit Cepat Aman)
12. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
13. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
14. Gadai Syariah ( Ar- Rahn)
15. Jasa Taksiran
16. Jasa Titipan
17. KRISTA
18. ARRUM (ar-rahn untuk usaha mikro kecil)
19. Mulia
20. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
29
Daftar Pustakaa
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. 2006.
Yogyakarta: Salemba Empat
30
Download
Study collections