BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SUTT (saluran udara tegangan tinggi) adalah sarana dari PLN untuk dapat menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit menuju gardu induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya yang memiliki tegangan diatas 20 kV sampai 150 kV. Tegangan pada kawat penghantar SUTT akan membangkitkan medan listrik di sekitar kawat penghantar saluran transmisi. Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, terhadap lingkungan di sekitarnya. Menurut Arbie (2012), sebagian warga yang tinggal di bawah jaringan SUTT merasa khawatir dapat terganggu kesehatannya, karena munculnya berbagai fenomena pada kabel jaringan listrik tegangan tinggi, seperti munculnya percikan api atau biasa disebut korona yang terlihat jelas pada malam hari, tespen dapat menyala redup tanpa disentuhkan pada benda apapun dan lain lain. Asumsi warga terhadap fenomena - fenomena tersebut merupakan indikator yang dapat mengganggu kesehatan. Gangguan kesehatan tidak hanya berupa penyakit, tetapi berbagai keluhan atau gejala fisik yang dialami oleh seseorang juga merupakan bentuk gangguan kesehatan. SNI 04-6918-2002 menyatakan, demi keselamatan manusia atau makhluk hidup serta untuk menghindari terganggunya operasional dari SUTT dan SUTET telah ditetapkan adanya jarak bebas minimum vertikal dan horisontal untuk SUTT dan SUTET. Jarak bebas minimum vertikal adalah jarak terpendek secara vertikal antara konduktor SUTT atau SUTET dengan permukaan bumi atau benda di atas permukaan bumi, sedangkan jarak bebas minimum horizontal adalah jarak terpendek secara horizontal dari sumbu vertikal menara/tiang ke bidang vertikal ruang bebas yang sejajar dengan sumbu vertikal menara atau tiang dan konduktor. Daerah yang dibentuk oleh jarak bebas minimum vertikal dan horizontal membentuk suatu daerah yang dinamakan ruang bebas. Ruang bebas yang dimiliki SUTT atau SUTET inilah yang tidak boleh terdapat manusia, makhluk hidup atau bangunan di dalamnya. SNI 04-6918-2002 ini juga mengatur nilai 1 2 ambang batas pemaparan intensitas medan listrik. Paparan intensitas medan listrik yang diijinkan untuk waktu 24 jam adalah 5kV/m dihitung 1 meter dari permukaan tanah. Penelitian besarnya intensitas medan listrik di bawah SUTT 150 kV konfigurasi horizontal dilakukan oleh Hendera Wahyudi (2015). Penelitian dilakukan dengan menghitung dan mengukur intensitas medan listrik di 7 titik di bawah SUTT 150 kV konfigurasi horizontal. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik yang menunjukkan bahwa karakteristik perhitungan dan pengukuran intensitas medan listrik memiliki bentuk yang sama yaitu medan listrik tertinggi didapatkan pada titik nomor 2 dan 6 yang berada di bawah phasa R dan T. Gambar 1.1 Rumah Penduduk di Bawah Titik Tertinggi Konduktor SUTT 150 kV Konfigurasi Horizontal. Salah satu variabel yang digunakan untuk menentukan intensitas medan listrik adalah tinggi konduktor ke tanah. Tinggi konduktor yang dijadikan acuan pada SNI 04-6918-2002 adalah andongan atau lendutan dari konduktor yang dapat dihitung menggunakan persamaan yang ada, sedangkan pembangunan rumah penduduk di bawah jaringan transmisi tidak semuanya berada pada andongan atau titik terendah dari konduktor ke tanah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1. Perhitungan andongan yang terdapat pada SNI 04-6918-2002 sulit untuk diterapkan kepada masyarakat umum, sehingga pada tugas akhir ini akan diberikan cara yang paling mudah untuk mengetahui tinggi konduktor ke 3 permukaan tanah tidak hanya di andongan saja, tetapi di sepanjang konduktor antara dua tiang transmisi SUTT 150 kV konfigurasi horizontal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada tugas akhir ini yaitu : 1. Bagaimana cara menentukan tinggi konduktor sampai ke permukaan tanah di antara dua tiang transmisi SUTT 150 kV konfigurai horizontal agar mudah dipahami ? 2. Berapakah tinggi bangunan maksimal yang direkomendasikan sehingga tidak melewati batas paparan medan listrik yang diijinkan oleh SNI ? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah 1. Untuk menentukan tinggi konduktor sampai ke permukaan tanah di antara dua tiang transmisi SUTT 150 kV konfigurai horizontal dengan cara yang mudah dipahami. 2. Untuk mendapatkan tinggi bangunan maksimal yang direkomendasikan sehingga tidak melewati batas paparan medan listrik yang diijinkan oleh SNI. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan suatu cara yang memungkinkan seseorang untuk mengetahui intensitas medan listrik di bawah konduktor di sepanjang saluran transmisi dengan hanya mengetahui tinggi konduktor ke tanah. 1.5 Batasan Masalah Untuk mempermudah penyelesaian masalah yang dibahas pada tugas akhir ini, maka diperlukan suatu batasan masalah. Batasan masalah pada tugas akhir ini dapat disusun sebagai berikut : 1. Sistem transmisi dianggap beroperasi pada tegangan 150 kV. 4 2. Permukaan konduktor dianggap sebagai permukaan dengan potensial listrik yang sama. 3. Perhitungan intensitas medan listrik dimulai dari 1 meter di atas permukaan tanah. 4. Faktor cuaca tidak diperhitungkan dalam perhitungan intensitas medan listrik. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan teori sistem tenaga listrik, saluran transmisi, medan listrik standarisasi nilai ambang batas medan listrik dan ruang bebas SUTT. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tempat dan waktu penelitian, sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, analisis data dan diagram alur analisis. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan hasil perhitungan medan listrik, analaisa hasil perhitungan dan rekomendasi pembangunan rumah di bawah saluran transmisi BAB V : PENUTUP Bab ini berisikan simpulan dan saran dari hasil dan pembahasan.