PROPOSAL KEGIATAN MAGANG PROFESI DI INDONESIAN YOUNG FARMERS “OKIAGARU FARM” CIANJUR JAWA BARAT BUDIDAYA ASPARAGUS (Aspargus officinalis. L) Disusun oleh : Irma Fitriana 20130210152 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN MAGANG PROFESI DI INDONESIAN YOUNG FARMERS “OKIAGARU FARM” CIANJUR JAWA BARAT BUDIDAYA ASPARAGUS (Aspargus officinalis. L) Oleh: Irma Fitriana 20130210152 Telah Disetujui dan Disahkan Sebagai Proposal Magang Pada tanggal 15 September 2016 Yogyakarta,15 September 2016 Mengetahui, Komisi Magang Dosen Pembimbing Magang Chandra Kurnia Setiawan, S.P, M.Sc. NIK : 19871007201310133058 Ir. Sukuriyati Susilo Dewi, M.S NIK : 19610225199409133019 ii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii I. PENDAHULUAN ............................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Tujuan Magang Profesi ................................................................................2 II. PROFIL PERUSAHAAN .................................................................................4 A. Sejarah Perusahaan ......................................................................................4 B. Kondisi Ligkungan .......................................................................................6 C. Manajemen Perusahaan ................................................................................6 III. RENCANA KEGIATAN.................................................................................10 A. Waktu dan Tempat Magang ....................................................................... 10 B. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 10 C. Macam Kegiatan........................................................................................ 10 D. Rencana dan Jadwal Kegiatan ................................................................... 15 IV. PENUTUP.......................................................................................................16 V. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................17 iii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya.Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia terdiri dari dua jenis, yaitu asparagus putih dan asparagus hijau (Didid, 2010).Pada mulanya, asparagus tumbuh secara liar di hutan dan tumbuhan ini bisa memiliki tinggi hingga 3 meter. Saat ini asparagus telah banyak dikembangan di berbagai daerah di Indonesia diantaranya Jawa Barat, Bali, Malang dan Boyolali (Dani,2014). Menurut Novy (2010), asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretic tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolestrol serta mengandung sangat sedikit natrium.Tanaman ini juga merupakan sumber rutin suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.Sebagaimana sayuran lainnya, asparagus juga memiliki nilai gizi yang baik seperti vitamin K, C, A, B1 dalam bentuk thiamin, B2 dalam bentuk riboflavin, B3 dalam bentuk biacin dan B6 dalam bentuk pyridoxine. Dibandingkan sayuran lainnya Asparagus memiliki harga jual yang relatif tinggi. Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal, harga harga jual untuk sayuran asparagus mencapai Rp 200.000/kg untuk produk sayuran segar dan biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu terkenal dikalangan masyarakat menengah ke bawah namun demikian, prospek pengembangan asparagus cukup bagus (Didid, 2010). Menurut Dani (2014), sampai pada bulan Juni 2014 kemampuan produksi asparagus di Indonesia hanya mencapai 70 kg/hari dengan jumlah permintaan mencapai 3,5 ton/hari. Hal ini disampaikan oleh Dadang Taryana selaku ketua Jaringan Petani Asparagus (Indonesia). Produksi yang masih terbatas mendorong petani untuk meningkatkan produksi dengan target dapat mencapai 200 kg/hari di bulan Agustus 2014. Prospek usaha pertanian komoditas asparagus masih cukup besar sehingga muncul wacana adanya pembukaan lahan produksi asparagus dibeberapa wilayah di Jawa Barat minimal 6,5 hektar. Dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya asparagus maka mahasiswa melaksanakan magang profesi di produsen asparagus yang berlokasi Okiagaru Farm, Cianjur, Jawa Barat. Bisnis utama dari Okiagaru adalah sebagai pemasok tanaman hortikultura, terutama sayur-sayuran jepang diantaranya daikon, kabocha, gobo, daun ohba, daun mint, paprika, horenzo, kyuri, lemon, lolorosa, nasubi, negi, parsley, shungiku, paprika, ubi jepang, asparagus dan lain lain. Okiagaru Farm merupakan CV yang memiliki produk unggulan yang salah satunya adalah asparagus. Hasil panen yang dipasok merupakan hasil dari kebun sendiri serta kemitraan dengan beberapa petani. Okiagaru memiliki luas lahan sekitar 3 ha untuk memasok produk-produknya ke supermarket dan restoran-restoran Jepang yang ada di Bandung dan Jakarta seperti Restauran Sushi tei Bandung, Restauran Yoshinoya Jakarta, dan Supermarket Kosmo Jakarta. Selain itu, Okiagaru Farm merupakan Kelompok Pemuda Tani (KPT) yang sudah mampu bersaing dengan perusahaan besar produsen sayuran seperti Amazing Farm dan Parung Farm. Oleh karena itu, untuk dapat mengambil kesempatan prospek bisnis sayuran asparagus Okiagaru Farm menjadi tempat magang profesi yang dapat menambah ilmu keterampilan budidaya, pasca panen dan pemasaran asparagus. B. Tujuan Magang Profesi 1. Bagi Instansi: a. Menjalankan fungsi sosial terutama dalam pendidikan dan pembinaan tenaga kerja. b. Memberikan gambaran nyata bahwa dalam dunia kerja keterampilan merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap individu. 2. Bagi Lembaga: a. Dapat berperan dalam mensukseskan program pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia. 2 b. Memberikan gambaran secara nyata tentang dunia kerja kepada para mahasiswa dan mengukur keberhasilan belajar peserta didik. c. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Pertanian UMY dengan instansi terkait. 3. Bagi Peserta Magang: a. Untuk mengetahui teknik budidaya dan pascapanen tanaman asparagus di Agribusiness Institution Indonesian Young Farmers “ Okiagaru Farm. b. Mengembangkan softskill mahasiswa dalam melakukan kegiatan magang profesi. c. Membangun kerjasama atau teamwork yang baik dengan pihak Okiagaru Farm selama kegiatan magang profesi berlangsung. d. Agar mahasiswa memperoleh wawasan, keterampilan dan pengalaman melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki sehingga dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan budidaya dan pasca panen khususnya komoditas asparagus. e. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat. 3 II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Okiagaru Farm merupakan kelompok pemuda tani (KPT) yang berdiri pada tanggal 25 Desember 2004 yang bertempat di Desa Siliwangi, Kecematan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Perintis sekaligus kelompok pemuda tani (KPT) Okiagaru Farm adalah Agus Ali Nurdin, S.E. Okiagaru berasal dari bahasa Jepang yang artinga bangkit dan membangkitkan (bangun dan membangunkan). Kegiatan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga 2008 yaitu pembuatan kompos, pembibitan tanaman hias dan budidaya ikan nila. Pada tahun 2008, Agus Ali Nurdin, S.E (Mr. Guslee) dipilih oleh Kementerian Pertanian RI untuk mengikuti kegiata magang pertaia di Jepang selama satu tahun. Program ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh pihak Puslatan BPSDMP Kementerian Pertanian RI yang bekerjasama dengan Japan Agricultural Exchange Council (JAEC). Tujuan program magang pertaian dan Jepang adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) petani muda Indonesia dalam mengelola usaha pertanian yang berorientasi agribisnis. Tahun 2009, sepulang Mr. Guslee dari magang di Jepang beliau melakukan kerjasama dengan Yuki Aramdhani yang juga alumni magang jepang untuk mengembangkan usaha Okiagaru Farm dalam pertanian terintegrasi dan ramah lingkungan “spelialis sayuran organik”. Lahan yang dikelola saat itu seluas 2 hektar yang berlokasi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.komoditas yang ddibudidayakan yaitu wortel, pakcoy, bawang daun, sawi, kol, gobo, dll. Produk Okiagaru Farm kemudian dijula ke CV. BSB dan supplier lokal. Seiring permintaan pasar yang semakin banyak, pada tahun 2012 Okiagaru Farm melakukan ekspansi lahan seluas 3,5 hektar di wilayah Kecamatan Ciputri,Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Komoditas yang dibudidayakan yaitu sawi, kol, tomat, terong, kyuri, gobo, bawang daun, horenso, daikon, cabe, buncis, dll.P roduk dijual secara langsung ke swalayan Cosmo dan Restauran Yoshinoya 4 Jakarta, serta Restauran Sushi Tei Bandung.Kegiatan Okiagaru meliputi budidaya pertanian, pemasaran produk pertanian, pusat pelatihan pertanian, penelitian dan pengembangan pertanian. Pada bulan April 2014, Okiagaru sudah tidak menggarap lahan lagi karena kontrak lahan sudah habis dan tidak dilakukan perpanjangan kontrak. Bulan Juli 2014, Okiagaru Farm berpindah lokasi dan menetap di Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dan mengelola lahan milik Prabowo seluas 6000-8000 m2. Okiagaru Farm resmi dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur No. 147.161/1135/PP sebagai Kelompok Pemuda Tani. Kegiatan yang dilakukan sekarang yaitu bekerjasama dengan Agribusiness Development Center-Institus Pertanian Bogor (ADC-IPB) untuk (riset), magang peserta calon magang Jepang, mahasiswa Institus Pertanian Bogor (IPB), dan SMK Pertanian, persiapan trading ke swalayan AEON (2015), persiapan kerjasama dengan JAEC (2015). Selain bekerjasama dengan Institus Pertanian Bogor (IPB), Okiagaru Farm juga bekerjasama dalam hal riset dan permodalan dengan konsultan Jepang, Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Agro Farm. Mitra kerjasama dalam penjualan produk (trading) Okiagaru Farm adalah PT AEON, Izi Hotel, PT. MOG, Sushi Tei, Yoshinora dan Pizza Hut (sedang negosiasi). Okiagaru Farm juga memiliki mitra supplier yaitu beberapa petani/buruh tani di sekitar wilayah kampung Tunggilis dan sekitarnya. Produk unggulan Okiagaru Farm yaitu gobo, terong, lobak jepang, asparagus, wortel, zukini, kyuri, jamur tiram, brokoli, daun bawang, seledri, tomat horenzo dll. Tidak semua produk diproduksi secara mandiri dalam kata lain dibudidayakan sendiri sehingga Okiagaru menjalin kerjasama juga dengan petani/buruh tani disekitar wilayah Cianjur untukmenjadi mitra suppliernya. 5 B. Kondisi Ligkungan Saat ini lokasi Okiagaru Farm terletak di kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang secara geografis terletak di kaki Gunung Gede yang sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan areal perkebunan dan persawahan. Berada berketinggian 1.110 mdpl dan berada pada perbukitan.berelief halus dengan kemiringan lereng 8-15 %. Curah hujan rata-rata berkisar 1.000-1.500 mm/tahun.Jenis tanah di wilayah ini didominasi oleh tiga jenis tanah yaitu regosol, andosol dan latosol sedangkan untuk wilayah Desa Ciputri memiliki jenis tanah latosol. Kabupaten Cianjur memang terkenal dengan kawasan pertaniannya dan komoditas unggulan pada produk hortikultura. C. Manajemen Perusahaan Okiagaru Farm adalah Kelompok Pemuda Tani (KPT) yang dipimpin oleh Agus Ali Nurdin, SE sebagai pemilik sekaligus sebagai perintis Okiagaru Farm. Bentuk struktur organisasi pada Okiagaru Farm adalah organisasi lini atau garis. Bentuk organisasi ini dipilih karena masih terbatasnya jumlah karyawan dan tuntutan pekerjaan yang tidak terlalu tinggi. Dalam menjalankan bisnisnya, Okiagaru Farm memiliki visi dan misi yang digunakan untuk mencapai tujuan bisnis. Visi merupakan kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapaidi masa depan. Visi juga merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam mencapai sebuah visi, diperlukan sebuah program khusus yang mampu dilakukan perusahaan yang selanjutnya akan menjadi sebuah pernyataan usaha. Visi dan misidibuat dengan menyesuaikan usaha dan bidang yng digeluti oleh perusahaan. Okiagaru Farm dalam menjalankan usahanya yang bergerak dibidang agribisnis, khususnya sayuran. Berikut adalah visi dan misinya : 6 1. Visi Okiagaru Farm Kelompok Pemuda Tani Indonesia yang Mandiri, Inovatif, Profesional, dan bertaraf Internasional. 2. Misi Okiagaru Farm - Menciptakan produk pertanian yang sehat dan kontinyu dengan kualitas tinggi. - Meningkatkan daya saing petani sebagai pelaku utama dalam sistem agribisnis. - Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan petani muda Indonesia. Selain visi dan misi Okiagaru Farm juga memiliki logo sebagai berikut : Gambar 1. Logo Okiagaru Farm (Sumber : Okiagaru Farm) Makna logo Okiagaru Farm : 1. Lingkaran Lingkaran yang digambarkan pada logo Okiagaru Farm merupakan enso yang dalam bahasa Jepang memiliki arti lingkaran. Enso menyimbolkan berbagai hal meliputi pencerahan total, kekuatan, alam semesta dan sesuatu yang elegant.Pelukisan enso yang sempurna menggambaran kesempurnaan secara mental dan spiritual. Enso pada logo Okiagaru Farm menggambarkan energy total secara mental berbisnis yang tidak keluar dari spiritual. 2. Caping Caping melambangkan usaha yang dijalankan bergerak di sektor pertanian 3. Huruf Jepang Tulisan OKIAGARU yang artinya bangkit dan membangkitkan (bangun 7 dan membangunkan) Arti secara keseluruhan logo adalah bahwa usaha yang dijalankan Okiagaru bergerakdi sektor pertanian yang menyatukan antara mental peta muda alumni magang Jepang yang memiliki prinsip ekonomi syariah. Struktur organisasi adalah sebuah kerangka atau rangkaian dari tugas yang bertujuan untuk agar anggota yang bekerja didalamnya dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Bentuk organisasi yang digunakan Okiagaru adalah bentuk organisasi lini atau garis dimana bentuk tersebut dinilai secara sederhana dan nilai disiplin yang lebih terjamin. Berikut adalah struktur organisasinya : Agus Ali Nurdin, SE Pimpinan Keterangan : Garis komando Garis koordinasi Mia Nurhasanah Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan Yuki Aramdhani, A.Md Kepala Bidang Produksi buruh M. As’ad SA, A.Md Kepala Bidang Pelatihan M. Husni Ersa, A.Md Kepala Bidang Pengadaan dan Pemasaran Produk buruh buruh buruh Gambar 2. Struktur Organisasi Okiagaru Farm Masing-masing posisi jabatan memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.Setiap jabatan memilikiperan yang penting bagi keberlangsungan jalannyausaha Okiagaru Farm.Tugas dan fungsi masing-masing jabatan disesuaikan dengan visi misi serta tujuan Okiagaru Farm. Berikut penjelasan deskripsi pada masing-masing posisi jabatan : 8 Tabel 1. Tugas dan fungsi jabatan di Okiagaru Farm No 1 Jabatan Pimpinan 2 Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan 3 Kepala Bidang Produksi 4 Kepala Pengadaan dan Pemasaran Bidang Produk Kepala Bidang Pelatihan 5 6 Buruh tani Tugas dan Fungsi a. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang berlangsung di Okiagaru Farm. b. Sebagai pelaksana sekaligus pembuat kebijakan. melalui musyawarah mufakat di Okiagaru Farm. c. Menjalankan fungsi manajemen yang terdiri dari : 1) Perencanaan mengenai sumberdaya manusia, produksi, keuangan dan pemasaran. 2) Memimpin dan mengaarahkan seluruh pekerja agar bekerja secara optimal. 3) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap semua aktivitas bubidaya sayuran. a. Mengatur keluar masuknya keuangan secara umum. b. Mencatat semua keuangan yang masuk dan keluar di Okiagaru Farm. c. Membuat laporan keuangan (laporan laba/rugi, penerimaan dll) secara periodic d. Membuat dan menghitung gaji karyawan a. Bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatan dan rencana tanam dikebun. b. Mencatat semua kegiatan di kebun setiap hari. c. Menciptakan produk secara berkelanjutan dengan kualitas tinggi. d. Membuat perkiraan waktu dan jumlah panen. e. Membuat pngkelompokan produk berdasarkan kelas. f. Membuat peta wilayah produksi. g. Membuat rencana anggaran biaya setiap 2 minggu. h. Membuat aturan kerja dan sanksi bagi buruh kebun secara tertulis dengan adanya pemberitahuan daari pimpinan Okiagaru Farm. i. Memberikan pengarahan dan evaluasi pekerja sebelum dan setelah bekerja. a. Mengumpulkan produk dari kebun, mitra dan pasar tradisional untuk dijual kepada konsumen b. Membangun relasi yang kuat dalam mempertahankan reputasi pasar. a. Mengelola dan bertanggung jawab dalam pengadaan kegiatan diklat, agrowisata, praktek kerja lapangan, fieldtrip dan lainnya. b. Menyiapkan silabus dan modul pembelajaran. c. Memasarkan jasa pelatihan (training). a. Membantu kepala bidang produksi dalam menjalankan aktivitas kebun. b. Mengerjakan kegiatan dikebun mulai dari persiapan bahan penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga panen dan pasca panen. 9 III. RENCANA KEGIATAN A. Waktu dan Tempat Magang Kegiatan ini dilaksanakan di Agribusiness Institu tion Indonesian Young Farmers “OKIAGARU FARM” Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan waktu pelaksanaannya sekitar 240 jam kerja yang dimulai pada bulan September sampai Oktober 2016. B. Metode Pengumpulan Data Pelaksanaan magang ini menggunakan metode: 1. Metode Peran Serta Metode peran serta adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang dilaksanakan di Okiagaru Farmmenerima tugas dari pimpinan atau asisten seperti halnya karyawan pada umumnya di bawah pengawasan pimpinan atau asisten, dan bertanggung jawab atas segala yang dilakukan. 2. Metode Observasi Dan Wawancara Observasi dan wawancara dilakukan dengan pengamatan dan pengajuan pertanyaan langsung kepada pimpinan, karyawan atau tenaga kerja di Okiagaru Farmuntuk mendapatkan data-data sekunder. C. Macam Kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan mengikuti kegiatan budidaya, pasca panen dan pemasaran yang dilakukan di Indonesian Young Farmer “OKIAGARU FARM” dengan fokus kegiatan pada komoditas Asparagus. Kegiatan kerja yang akan diikuti antara lain: 10 1. Persiapan Tanam a. Pembibitan Proses pengembangbiakan asparagus bisa dilakukan dengan metode generatif berupa biji, dan secara vegetatif melalui stek dan kultur jaringan. Penyemaian dengan metode generatif dilakukan dengan merendam benih dalam air pada suhu 30o C selama 48 jam agar kulit pelindung benih yang keras menjadi lunak sehingga perkecambahannya cepat. Persemaian dilakukan di bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20 cm, sedangkan ukuran parit dibuat dengan lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm. Benih ditanam dengan jarak 10 x 15 cm dan berkedalaman 3 cm. Setiap lubang penanaman cukup diisi sebutir benih asparagus, kemudian tutupi lubang penanaman tadi menggunakan media sekam padi atau jerami untuk menjaga kelembaban di lahan tersebut. Pemindahan bibit asparagus dari lahan persemaian ke lahan penanaman dapat dilakukan setelah tanaman berusia 2-3 bulan. Bibit-bibit yang akan dipindahkan dipilih dari bibit yang berkualitas tinggi, berkondisi sehat, dan berstruktur normal. Bibit yang sudah dicabut kemudian dipotong bagian akar dan tunasnya sehingga menyisakan akar sepanjang 20 cm dan tunas berukuran 20 cm. Bibit-bibit asparagus ini harus segera ditanam di lahan yang sudah disiapkan untuk menghindari kematiannya. b. Persiapan lahan/pengolahan tanah Lahan tanam diolah terlebih dahulu dengan dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm dan merata, kemudian dibuat parit-parit . Tambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg untuk lahan seluas 1.000 m2. Kemudian, sistem drainase berupa parit dibuat dengan kedalaman berkisar antara 15-20 cm mengelilingi lahan. Sedangkan untuk lubang penanaman yang ideal, jarak antartanaman adalah 40-50 cm dengan jarak antarbaris sekitar 130 cm. c. Penanaman Bibit asparagus layak tanam adalah bibit yang memiliki usia antara 5-6 bulan. Bibit yang sudah diambil dari lahan persemaian, kemudian bagian akarnya dimasukkan ke dalam lubang penanaman lalu dikubur kembali. Penanaman 11 dilakukan pada sore hari saat matahari sudah bersinar cukup redup. Penanaman pada waktu ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi bibit-bibit asparagus agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. d. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan taaman yang penting dilakukan meliputi : 1) Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan cara menggenangi parit (dileb) setinggi 20 cm atau setengah dari tinggi guludan ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang irigasi. Pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali. 2) Pemupukan Dosis pemupukan asparagus yakni Urea (200-300 kg/hektar), SP-36 (200-600 kg/hektar) , KCl (200-400 kg/hektar), Kompos (20 ton/hektar) yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara dimasukan ke dalam lubang bekas galian rebung. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. 3) Penyiangan dan pembumbunan Pemeliharaan tanaman asparagus sangat insentif. Selain membersihkan gulma, guludan harus dijaga tetap tinggi sehingga perlu dilakukan pembumbunan bersamaan saat penyiangan dilakukan. 4) Pemangkasan Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang diperlihara cukup 3-5 batang saja . Pemangkasan juga dilakukan pada batang/cabang yang terserang hama atau penyakit. 12 5) Hama dan penyakit Seperti tanaman yang lainnya tanaman asparagus juga memiliki hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi. Hama dan penyakit pada tanaman asparagus dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 2. Hama dan Penyakit pada tanaman Asparagus No 1 3 Jenis Hama Kumbang merah (Crioceris duodecimipuntata) Kumbang biru (Crioceris asparagi) Cendawan Stemphylium sp 4 Cendawan Botrytis sp 2 Ciri-ciri Penggerek batang Penggereng rebung dan daun Daun menampakan noda berwarna kecoklatan mengering Rebung busuk lunak berair Cara pengendalian Bayrusil dan Tamaron 0,2-0,5 cc/liter Bayrusil dan Tamaron 0,2-0,5 cc/liter Dithane M-45 , Antracol, Difolatan, Benlate, Cobox Dithane M-45 , Antracol, Difolatan, Benlate, Cobox Dipisahkan dari rebung yang masih bagus dan dibuang Pemangkasan Fusarium asparagi Busuk rebung selama pengangkutan 6 Penyakit karat daun Puccina asparagi Bercak kecoklatan pada daun 7 Cercospora asparagi Bercak daun dan Pemangkasan ranting asparagus berawarna abu abu 5 2. Panen dan Pasca panen a. Panen Tanaman dapat dipanen rebungnya setelah berumur 8-18 bulan dari tanam. Asparagus yang dapat dipanen adalah asparagus yang memiliki ciri-ciri rebung telah tampak ujungnya diatas tanah atau permukaan tanah retak suatu tanda ujung rebung muncul dengan kondisi pucuk yang masih kuncup. Panen dilakukan dengan dua cara yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong daun muda merupakan cara yang lebih baik karena tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Asparagus dapat 13 dipanen terus menerus hingga umur produktif 3-4 tahun dengan interval panen 2 hari sekali setelah pemanenan kedua. b. Pasca panen Asparagus yang sudah dipanen disimpan dalam ruangan khusus dengan suhu 0o10o C. Tujuannya adalah agar asparagus memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki ketahanan yang cukup lama. Untuk pengiriman asparagus, daun bisa dikemas dengan cara mengikat setiap 5-10 tangkai batang sesuai dengan kelasnya. Small (S) panjang bagian berdaun 40-50 cm, Medium (M) panjang bagian berdaun 50-60 cm, Large (L) panjang bagian berdaun lebih dari 60 cm. Bagian atas asparagus dibungkus kertas dan diikat dengan tali kemudian dimasukan dalam bak khusus yang diisi dengan air setinggi 5 cm dengan posisi berdiri hingga bagian bawahnya terendam oleh air. Asparagus dapat langsung dikemas menggunakan sterofoam dan plastic wrap. Sebelum dikemas, asparagus dipotong sedikit bagian ujung bawah kemudian ditimbang ± 250 gram. Asparagus disusun rapi dalam sterofoam dandi wrapping dengan rapi. Selain menggunakan sterofoam dan plastic wrap, biasanya asparagus tidak dikemas secara khusus tetapi hanya ditimbang kemudian diikat menggunakan tali atau plester. Beberapa produsen mengolahnya menjadi asparagus kaleng (canning) dan serbuk herbal dalam bentuk instan dan kemasan sachet untuk meningkatkan harga jual. 14 D. Rencana dan Jadwal Kegiatan Kegiatan magang ini akan dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai dari bulan September sampai bulan Oktober 2016 dengan jam kerja efektif di lokasi magang selama bulan Oktober 2016. Adapun rencana kerja yang akan diikuti adalah: No 1 2 3 4 Uraian Kegiatan September 2 3 4 Proposal Pengenalan & Managemen Okiagaru Farm Persiapan tanam a. Pembibitan b. Persiapan lahan c. Penanaman d. Pemeliharaan e. Panen & Pasca panen Penyusunan Lapaoran & Ujian 15 1 Waktu Pelaksanaan Oktober November 2 3 4 1 2 3 4 Desember 1 2 IV. PENUTUP Demikian Proposal Magang di Agribusiness Institution Indonesian Young Farmers “OKIAGARU FARM” Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan adanya pelaksanaan magang ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif dan memberi manfaat bagi mahasiswa dan perguruan tinggi maupun tempat magang berlangsung. Untuk itu doa dan dukungan dari segala pihak terkait sangat kami harapkan bagi terlaksananya program magang yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan perusahaan dapat berjalan dengan sebaik mungkin 16 V. DAFTAR PUSTAKA Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. 2012. Teknik Budidaya Aparagus. http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/587teknik-budidaya-asparagus-asparagus-officinalisdiakses pada tanggal 22 Mei 2016. Didid Wahyu. 2010. Teknologi Budidaya Asparagus. http://diediedwahyoe.blogspot.com/2010/12/bioteknologi-pertanian_24.html diakses pada tanggal 22 Mei 2016. Novy Sulistiawati. 2010. Budiaya dan Pemasaran Asparagus. http://blogs.unpad.ac.id/novysulistiawati09/category/budidaya-danpemasaran-asparagus/ diakses pada tanggal 22 Mei 2016. R. Siti Nugraha, Dani. 2014. Petani Asparagus Kewalahan Permintaan.http://m.inilah.com/news/detail/2105548/indeks.html tanggal 23 Mei 2016. Pemenuhi diakses Muizzin Nisak. 2012. Teknologi Pengolahan Pasca Panen Asparagus.http://muizzunnisak.blogspot.co.id/2012/10/teknologi-penangananpascapanen.html diakses tanggal 24 Mei 2016. Sunarjono, H. Hendro. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya 17