Proposal Magang Profesi - Blog UMY Community

advertisement
PROPOSAL KEGIATAN MAGANG PROFESI
DI INDONESIAN YOUNG FARMERS “OKIAGARU FARM”
CIANJUR JAWA BARAT
BUDIDAYA ASPARAGUS (Aspargus officinalis. L)
Disusun oleh :
Irma Fitriana
20130210152
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN MAGANG PROFESI
DI INDONESIAN YOUNG FARMERS “OKIAGARU FARM”
CIANJUR JAWA BARAT
BUDIDAYA ASPARAGUS (Aspargus officinalis. L)
Oleh:
Irma Fitriana
20130210152
Telah Disetujui dan Disahkan Sebagai Proposal Magang
Pada tanggal 15 September 2016
Yogyakarta,15 September 2016
Mengetahui,
Komisi Magang
Dosen Pembimbing Magang
Chandra Kurnia Setiawan, S.P, M.Sc.
NIK : 19871007201310133058
Ir. Sukuriyati Susilo Dewi, M.S
NIK : 19610225199409133019
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Magang Profesi ................................................................................2
II. PROFIL PERUSAHAAN .................................................................................4
A. Sejarah Perusahaan ......................................................................................4
B. Kondisi Ligkungan .......................................................................................6
C. Manajemen Perusahaan ................................................................................6
III. RENCANA KEGIATAN.................................................................................10
A. Waktu dan Tempat Magang ....................................................................... 10
B. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 10
C. Macam Kegiatan........................................................................................ 10
D. Rencana dan Jadwal Kegiatan ................................................................... 15
IV. PENUTUP.......................................................................................................16
V. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................17
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian
batang muda atau tunasnya.Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
dunia terdiri dari dua jenis, yaitu asparagus putih dan asparagus hijau (Didid,
2010).Pada mulanya, asparagus tumbuh secara liar di hutan dan tumbuhan ini bisa
memiliki tinggi hingga 3 meter. Saat ini asparagus telah banyak dikembangan di
berbagai daerah di Indonesia diantaranya Jawa Barat, Bali, Malang dan Boyolali
(Dani,2014). Menurut Novy (2010), asparagus telah digunakan sejak lama sebagai
bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya
sifat diuretic tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin
sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.Asparagus merupakan sumber
terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau
kolestrol serta mengandung sangat sedikit natrium.Tanaman ini juga merupakan
sumber rutin suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.Sebagaimana
sayuran lainnya, asparagus juga memiliki nilai gizi yang baik seperti vitamin K,
C, A, B1 dalam bentuk thiamin, B2 dalam bentuk riboflavin, B3 dalam bentuk
biacin dan B6 dalam bentuk pyridoxine.
Dibandingkan sayuran lainnya Asparagus memiliki harga jual yang relatif
tinggi. Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal, harga harga jual untuk sayuran
asparagus mencapai Rp 200.000/kg untuk produk sayuran segar dan biasanya
hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu
terkenal dikalangan masyarakat menengah ke bawah namun demikian, prospek
pengembangan asparagus cukup bagus (Didid, 2010). Menurut Dani (2014),
sampai pada bulan Juni 2014 kemampuan produksi asparagus di Indonesia hanya
mencapai 70 kg/hari dengan jumlah permintaan mencapai 3,5 ton/hari. Hal ini
disampaikan oleh Dadang Taryana selaku ketua Jaringan Petani Asparagus
(Indonesia). Produksi yang masih terbatas mendorong petani untuk meningkatkan
produksi dengan target dapat mencapai 200 kg/hari di bulan Agustus 2014.
Prospek usaha pertanian komoditas asparagus masih cukup besar sehingga
muncul wacana adanya pembukaan lahan produksi asparagus dibeberapa wilayah
di Jawa Barat minimal 6,5 hektar.
Dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang
budidaya asparagus maka mahasiswa melaksanakan magang profesi di produsen
asparagus yang berlokasi Okiagaru Farm, Cianjur, Jawa Barat. Bisnis utama dari
Okiagaru adalah sebagai pemasok tanaman hortikultura, terutama sayur-sayuran
jepang diantaranya daikon, kabocha, gobo, daun ohba, daun mint, paprika,
horenzo, kyuri, lemon, lolorosa, nasubi, negi, parsley, shungiku, paprika, ubi
jepang, asparagus dan lain lain. Okiagaru Farm merupakan CV yang memiliki
produk unggulan yang salah satunya adalah asparagus. Hasil panen yang dipasok
merupakan hasil dari kebun sendiri serta kemitraan dengan beberapa petani.
Okiagaru memiliki luas lahan sekitar 3 ha untuk memasok produk-produknya ke
supermarket dan restoran-restoran
Jepang yang ada di Bandung dan Jakarta
seperti Restauran Sushi tei Bandung, Restauran Yoshinoya Jakarta, dan
Supermarket Kosmo Jakarta. Selain itu, Okiagaru Farm merupakan Kelompok
Pemuda Tani (KPT) yang sudah mampu bersaing dengan perusahaan besar
produsen sayuran seperti Amazing Farm dan Parung Farm. Oleh karena itu, untuk
dapat mengambil kesempatan prospek bisnis sayuran asparagus Okiagaru Farm
menjadi tempat magang profesi yang dapat menambah ilmu keterampilan
budidaya, pasca panen dan pemasaran asparagus.
B. Tujuan Magang Profesi
1. Bagi Instansi:
a. Menjalankan fungsi sosial terutama dalam pendidikan dan pembinaan
tenaga kerja.
b. Memberikan gambaran nyata bahwa dalam dunia kerja keterampilan
merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap individu.
2. Bagi Lembaga:
a. Dapat berperan dalam mensukseskan program pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
2
b. Memberikan gambaran secara nyata tentang dunia kerja kepada para
mahasiswa dan mengukur keberhasilan belajar peserta didik.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Pertanian
UMY dengan instansi terkait.
3.
Bagi Peserta Magang:
a. Untuk mengetahui teknik budidaya dan pascapanen tanaman asparagus
di Agribusiness Institution Indonesian Young Farmers “ Okiagaru
Farm.
b. Mengembangkan softskill mahasiswa dalam melakukan kegiatan
magang profesi.
c. Membangun kerjasama atau teamwork yang baik dengan pihak
Okiagaru Farm selama kegiatan magang profesi berlangsung.
d. Agar mahasiswa memperoleh wawasan, keterampilan dan pengalaman
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki
sehingga dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan
budidaya dan pasca panen khususnya komoditas asparagus.
e. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
3
II. PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Okiagaru Farm merupakan kelompok pemuda tani (KPT) yang berdiri
pada tanggal 25 Desember 2004 yang bertempat di Desa Siliwangi, Kecematan
Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Perintis sekaligus
kelompok pemuda tani (KPT) Okiagaru Farm adalah Agus Ali Nurdin, S.E.
Okiagaru berasal dari bahasa Jepang yang artinga bangkit dan membangkitkan
(bangun dan membangunkan). Kegiatan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga
2008 yaitu pembuatan kompos, pembibitan tanaman hias dan budidaya ikan nila.
Pada tahun 2008, Agus Ali Nurdin, S.E (Mr. Guslee) dipilih oleh
Kementerian Pertanian RI untuk mengikuti kegiata magang pertaia di Jepang
selama satu tahun. Program ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang
dilaksanakan oleh pihak Puslatan BPSDMP Kementerian Pertanian RI yang
bekerjasama dengan Japan Agricultural Exchange Council (JAEC). Tujuan
program magang pertaian dan Jepang adalah untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia (SDM) petani muda Indonesia dalam mengelola usaha
pertanian yang berorientasi agribisnis.
Tahun 2009, sepulang Mr. Guslee dari magang di Jepang beliau
melakukan kerjasama dengan Yuki Aramdhani yang juga alumni magang jepang
untuk mengembangkan usaha Okiagaru Farm dalam pertanian terintegrasi dan
ramah lingkungan “spelialis sayuran organik”. Lahan yang dikelola saat itu seluas
2 hektar yang berlokasi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat.komoditas yang ddibudidayakan yaitu wortel, pakcoy, bawang daun, sawi,
kol, gobo, dll. Produk Okiagaru Farm kemudian dijula ke CV. BSB dan supplier
lokal.
Seiring permintaan pasar yang semakin banyak, pada tahun 2012 Okiagaru
Farm melakukan ekspansi lahan seluas 3,5 hektar di wilayah Kecamatan
Ciputri,Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Komoditas yang dibudidayakan yaitu
sawi, kol, tomat, terong, kyuri, gobo, bawang daun, horenso, daikon, cabe, buncis,
dll.P roduk dijual secara langsung ke swalayan Cosmo dan Restauran Yoshinoya
4
Jakarta, serta Restauran Sushi Tei Bandung.Kegiatan Okiagaru meliputi budidaya
pertanian, pemasaran produk pertanian, pusat pelatihan pertanian, penelitian dan
pengembangan pertanian.
Pada bulan April 2014, Okiagaru sudah tidak menggarap lahan lagi karena
kontrak lahan sudah habis dan tidak dilakukan perpanjangan kontrak. Bulan Juli
2014, Okiagaru Farm berpindah lokasi dan menetap di Kampung Tunggilis, Desa
Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dan mengelola lahan milik Prabowo
seluas 6000-8000 m2. Okiagaru Farm resmi dikukuhkan oleh Kepala Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
Kabupaten
Cianjur
No.
147.161/1135/PP sebagai Kelompok Pemuda Tani. Kegiatan yang dilakukan
sekarang yaitu bekerjasama dengan Agribusiness Development Center-Institus
Pertanian Bogor (ADC-IPB) untuk (riset), magang peserta calon magang Jepang,
mahasiswa Institus Pertanian Bogor (IPB), dan SMK Pertanian, persiapan trading
ke swalayan AEON (2015), persiapan kerjasama dengan JAEC (2015).
Selain bekerjasama dengan Institus Pertanian Bogor (IPB), Okiagaru Farm
juga bekerjasama dalam hal riset dan permodalan dengan konsultan Jepang, Ikatan
Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani Nelayan Andalan
(KTNA), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Agro Farm.
Mitra kerjasama dalam penjualan produk (trading) Okiagaru Farm adalah PT
AEON, Izi Hotel, PT. MOG, Sushi Tei, Yoshinora dan Pizza Hut (sedang
negosiasi). Okiagaru Farm juga memiliki mitra supplier yaitu beberapa
petani/buruh tani di sekitar wilayah kampung Tunggilis dan sekitarnya. Produk
unggulan Okiagaru Farm yaitu gobo, terong, lobak jepang, asparagus, wortel,
zukini, kyuri, jamur tiram, brokoli, daun bawang, seledri, tomat horenzo dll. Tidak
semua produk diproduksi secara mandiri dalam kata lain dibudidayakan sendiri
sehingga Okiagaru menjalin kerjasama juga dengan petani/buruh tani disekitar
wilayah Cianjur untukmenjadi mitra suppliernya.
5
B. Kondisi Ligkungan
Saat ini lokasi Okiagaru Farm terletak di kampung Tunggilis, Desa Ciputri,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang secara geografis terletak di
kaki Gunung Gede yang sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi
pegunungan dan sebagian lagi merupakan areal perkebunan dan persawahan.
Berada berketinggian 1.110 mdpl dan berada pada perbukitan.berelief halus
dengan kemiringan lereng 8-15 %. Curah hujan rata-rata berkisar 1.000-1.500
mm/tahun.Jenis tanah di wilayah ini didominasi oleh tiga jenis tanah yaitu
regosol, andosol dan latosol sedangkan untuk wilayah Desa Ciputri memiliki jenis
tanah latosol. Kabupaten Cianjur memang terkenal dengan kawasan pertaniannya
dan komoditas unggulan pada produk hortikultura.
C. Manajemen Perusahaan
Okiagaru Farm adalah Kelompok Pemuda Tani (KPT) yang dipimpin oleh
Agus Ali Nurdin, SE sebagai pemilik sekaligus sebagai perintis Okiagaru Farm.
Bentuk struktur organisasi pada Okiagaru Farm adalah organisasi lini atau garis.
Bentuk organisasi ini dipilih karena masih terbatasnya jumlah karyawan dan
tuntutan pekerjaan yang tidak terlalu tinggi. Dalam menjalankan bisnisnya,
Okiagaru Farm memiliki visi dan misi yang digunakan untuk mencapai tujuan
bisnis.
Visi merupakan kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapaidi masa depan. Visi juga merupakan
hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang. Dalam mencapai sebuah visi, diperlukan sebuah
program khusus yang mampu dilakukan perusahaan yang selanjutnya akan
menjadi sebuah pernyataan usaha. Visi dan misidibuat dengan menyesuaikan
usaha dan bidang yng digeluti oleh perusahaan. Okiagaru Farm dalam
menjalankan usahanya yang bergerak dibidang agribisnis, khususnya sayuran.
Berikut adalah visi dan misinya :
6
1. Visi Okiagaru Farm
Kelompok Pemuda Tani Indonesia yang Mandiri, Inovatif, Profesional,
dan bertaraf Internasional.
2. Misi Okiagaru Farm
-
Menciptakan produk pertanian yang sehat dan kontinyu dengan
kualitas tinggi.
-
Meningkatkan daya saing petani sebagai pelaku utama dalam sistem
agribisnis.
-
Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan petani
muda Indonesia.
Selain visi dan misi Okiagaru Farm juga memiliki logo sebagai berikut :
Gambar 1. Logo Okiagaru Farm (Sumber : Okiagaru Farm)
Makna logo Okiagaru Farm :
1. Lingkaran
Lingkaran yang digambarkan pada logo Okiagaru Farm merupakan enso
yang dalam bahasa Jepang memiliki arti lingkaran. Enso menyimbolkan
berbagai hal meliputi pencerahan total, kekuatan, alam semesta dan
sesuatu yang elegant.Pelukisan enso yang sempurna menggambaran
kesempurnaan secara mental dan spiritual. Enso pada logo Okiagaru Farm
menggambarkan energy total secara mental berbisnis yang tidak keluar
dari spiritual.
2. Caping
Caping melambangkan usaha yang dijalankan bergerak di sektor pertanian
3. Huruf Jepang
Tulisan OKIAGARU yang artinya bangkit dan membangkitkan (bangun
7
dan membangunkan)
Arti secara keseluruhan logo adalah bahwa usaha yang dijalankan
Okiagaru bergerakdi sektor pertanian yang menyatukan antara mental peta muda
alumni magang Jepang yang memiliki prinsip ekonomi syariah.
Struktur organisasi adalah sebuah kerangka atau rangkaian dari tugas yang
bertujuan untuk agar anggota yang bekerja didalamnya dapat bekerjasama dengan
baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Bentuk organisasi yang digunakan
Okiagaru adalah bentuk organisasi lini atau garis dimana bentuk tersebut dinilai
secara sederhana dan nilai disiplin yang lebih terjamin. Berikut adalah struktur
organisasinya :
Agus Ali Nurdin, SE
Pimpinan
Keterangan :
Garis komando
Garis koordinasi
Mia Nurhasanah
Kepala Bidang Administrasi
dan Keuangan
Yuki Aramdhani, A.Md
Kepala Bidang Produksi
buruh
M. As’ad SA, A.Md
Kepala Bidang Pelatihan
M. Husni Ersa, A.Md
Kepala Bidang Pengadaan
dan Pemasaran Produk
buruh
buruh
buruh
Gambar 2. Struktur Organisasi Okiagaru Farm
Masing-masing
posisi
jabatan memiliki
tugas
dan
fungsi
yang
berbeda.Setiap jabatan memilikiperan yang penting bagi keberlangsungan
jalannyausaha Okiagaru Farm.Tugas dan fungsi masing-masing jabatan
disesuaikan dengan visi misi serta tujuan Okiagaru Farm. Berikut penjelasan
deskripsi pada masing-masing posisi jabatan :
8
Tabel 1. Tugas dan fungsi jabatan di Okiagaru Farm
No
1
Jabatan
Pimpinan
2
Kepala Bidang
Administrasi dan
Keuangan
3
Kepala Bidang
Produksi
4
Kepala
Pengadaan dan
Pemasaran
Bidang Produk
Kepala Bidang
Pelatihan
5
6
Buruh tani
Tugas dan Fungsi
a. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang
berlangsung di Okiagaru Farm.
b. Sebagai pelaksana sekaligus pembuat kebijakan. melalui
musyawarah mufakat di Okiagaru Farm.
c. Menjalankan fungsi manajemen yang terdiri dari :
1) Perencanaan mengenai sumberdaya manusia, produksi, keuangan
dan pemasaran.
2) Memimpin dan mengaarahkan seluruh pekerja agar bekerja secara
optimal.
3) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap semua aktivitas
bubidaya sayuran.
a. Mengatur keluar masuknya keuangan secara umum.
b. Mencatat semua keuangan yang masuk dan keluar di Okiagaru
Farm.
c. Membuat laporan keuangan (laporan laba/rugi, penerimaan dll)
secara periodic
d. Membuat dan menghitung gaji karyawan
a. Bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatan dan rencana
tanam dikebun.
b. Mencatat semua kegiatan di kebun setiap hari.
c. Menciptakan produk secara berkelanjutan dengan kualitas tinggi.
d. Membuat perkiraan waktu dan jumlah panen.
e. Membuat pngkelompokan produk berdasarkan kelas.
f. Membuat peta wilayah produksi.
g. Membuat rencana anggaran biaya setiap 2 minggu.
h. Membuat aturan kerja dan sanksi bagi buruh kebun secara tertulis
dengan adanya pemberitahuan daari pimpinan Okiagaru Farm.
i. Memberikan pengarahan dan evaluasi pekerja sebelum dan
setelah bekerja.
a. Mengumpulkan produk dari kebun, mitra dan pasar tradisional
untuk dijual kepada konsumen
b. Membangun relasi yang kuat dalam mempertahankan reputasi
pasar.
a. Mengelola dan bertanggung jawab dalam pengadaan kegiatan
diklat, agrowisata, praktek kerja lapangan, fieldtrip dan lainnya.
b. Menyiapkan silabus dan modul pembelajaran.
c. Memasarkan jasa pelatihan (training).
a. Membantu kepala bidang produksi dalam menjalankan aktivitas
kebun.
b. Mengerjakan kegiatan dikebun mulai dari persiapan bahan
penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga panen dan pasca
panen.
9
III. RENCANA KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat Magang
Kegiatan ini dilaksanakan di
Agribusiness Institu tion Indonesian Young
Farmers “OKIAGARU FARM” Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan waktu pelaksanaannya sekitar 240 jam kerja
yang dimulai pada bulan September sampai Oktober 2016.
B. Metode Pengumpulan Data
Pelaksanaan magang ini menggunakan metode:
1. Metode Peran Serta
Metode peran serta adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dengan melibatkan
diri dalam kegiatan yang dilaksanakan di Okiagaru Farmmenerima tugas dari
pimpinan atau asisten seperti halnya karyawan pada umumnya di bawah pengawasan
pimpinan atau asisten, dan bertanggung jawab atas segala yang dilakukan.
2. Metode Observasi Dan Wawancara
Observasi dan wawancara dilakukan dengan pengamatan dan pengajuan
pertanyaan langsung kepada pimpinan, karyawan atau tenaga kerja di Okiagaru
Farmuntuk mendapatkan data-data sekunder.
C. Macam Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan mengikuti kegiatan budidaya, pasca panen
dan pemasaran yang dilakukan di Indonesian Young Farmer “OKIAGARU FARM”
dengan fokus kegiatan pada komoditas Asparagus. Kegiatan kerja yang akan diikuti
antara lain:
10
1. Persiapan Tanam
a. Pembibitan
Proses pengembangbiakan asparagus bisa dilakukan dengan metode generatif
berupa biji, dan secara vegetatif melalui stek dan kultur jaringan. Penyemaian
dengan metode generatif dilakukan dengan merendam benih dalam air pada suhu
30o C selama 48 jam agar kulit pelindung benih yang keras menjadi lunak
sehingga perkecambahannya cepat. Persemaian dilakukan di bedengan dengan
ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20 cm, sedangkan ukuran parit dibuat dengan
lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm. Benih ditanam dengan jarak 10 x 15 cm dan
berkedalaman 3 cm. Setiap lubang penanaman cukup diisi sebutir benih asparagus,
kemudian tutupi lubang penanaman tadi menggunakan media sekam padi atau
jerami untuk menjaga kelembaban di lahan tersebut. Pemindahan bibit asparagus
dari lahan persemaian ke lahan penanaman dapat dilakukan setelah tanaman
berusia 2-3 bulan. Bibit-bibit yang akan dipindahkan dipilih dari bibit yang
berkualitas tinggi, berkondisi sehat, dan berstruktur normal. Bibit yang sudah
dicabut kemudian dipotong bagian akar dan tunasnya sehingga menyisakan akar
sepanjang 20 cm dan tunas berukuran 20 cm. Bibit-bibit asparagus ini harus segera
ditanam di lahan yang sudah disiapkan untuk menghindari kematiannya.
b. Persiapan lahan/pengolahan tanah
Lahan tanam diolah terlebih dahulu dengan dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm
dan merata, kemudian dibuat parit-parit . Tambahkan pupuk kandang sebanyak 2
kg untuk lahan seluas 1.000 m2. Kemudian, sistem drainase berupa parit dibuat
dengan kedalaman berkisar antara 15-20 cm mengelilingi lahan. Sedangkan untuk
lubang penanaman yang ideal, jarak antartanaman adalah 40-50 cm dengan jarak
antarbaris sekitar 130 cm.
c. Penanaman
Bibit asparagus layak tanam adalah bibit yang memiliki usia antara 5-6 bulan.
Bibit yang sudah diambil dari lahan persemaian, kemudian bagian akarnya
dimasukkan ke dalam lubang penanaman lalu dikubur kembali. Penanaman
11
dilakukan pada sore hari saat matahari sudah bersinar cukup redup. Penanaman
pada waktu ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi bibit-bibit
asparagus agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
d. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan taaman yang penting dilakukan meliputi :
1) Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara menggenangi parit (dileb) setinggi 20 cm atau
setengah dari tinggi guludan ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian
sisa air dibuang irigasi. Pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
2) Pemupukan
Dosis pemupukan asparagus yakni Urea (200-300 kg/hektar), SP-36 (200-600
kg/hektar) , KCl (200-400 kg/hektar), Kompos (20 ton/hektar) yang diberikan
setiap 3 bulan sekali dengan cara dimasukan ke dalam lubang bekas galian
rebung. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan
berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur
dan ditutup dengan tanah.
3) Penyiangan dan pembumbunan
Pemeliharaan tanaman asparagus sangat insentif. Selain membersihkan gulma,
guludan harus dijaga tetap tinggi sehingga perlu dilakukan pembumbunan
bersamaan saat penyiangan dilakukan.
4) Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang
selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang diperlihara
cukup 3-5 batang saja . Pemangkasan juga dilakukan pada batang/cabang yang
terserang hama atau penyakit.
12
5) Hama dan penyakit
Seperti tanaman yang lainnya tanaman asparagus juga memiliki hama dan
penyakit yang dapat menurunkan produksi. Hama dan penyakit pada tanaman
asparagus dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 2. Hama dan Penyakit pada tanaman Asparagus
No
1
3
Jenis Hama
Kumbang merah (Crioceris
duodecimipuntata)
Kumbang biru (Crioceris
asparagi)
Cendawan Stemphylium sp
4
Cendawan Botrytis sp
2
Ciri-ciri
Penggerek batang
Penggereng rebung
dan daun
Daun menampakan
noda
berwarna
kecoklatan mengering
Rebung busuk lunak
berair
Cara pengendalian
Bayrusil dan Tamaron
0,2-0,5 cc/liter
Bayrusil dan Tamaron
0,2-0,5 cc/liter
Dithane
M-45
,
Antracol,
Difolatan,
Benlate, Cobox
Dithane
M-45
,
Antracol,
Difolatan,
Benlate, Cobox
Dipisahkan dari rebung
yang masih bagus dan
dibuang
Pemangkasan
Fusarium asparagi
Busuk rebung selama
pengangkutan
6
Penyakit karat daun Puccina
asparagi
Bercak
kecoklatan
pada daun
7
Cercospora asparagi
Bercak daun dan Pemangkasan
ranting
asparagus
berawarna abu abu
5
2. Panen dan Pasca panen
a. Panen
Tanaman dapat dipanen rebungnya setelah berumur 8-18 bulan dari tanam.
Asparagus yang dapat dipanen adalah asparagus yang memiliki ciri-ciri rebung
telah tampak ujungnya diatas tanah atau permukaan tanah retak suatu tanda ujung
rebung muncul dengan kondisi pucuk yang masih kuncup. Panen dilakukan
dengan dua cara yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda.
Cara panen dengan memotong daun muda merupakan cara yang lebih baik karena
tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Asparagus dapat
13
dipanen terus menerus hingga umur produktif 3-4 tahun dengan interval panen 2
hari sekali setelah pemanenan kedua.
b. Pasca panen
Asparagus yang sudah dipanen disimpan dalam ruangan khusus dengan suhu 0o10o C. Tujuannya adalah agar asparagus memiliki rasa yang lebih manis dan
memiliki ketahanan yang cukup lama. Untuk pengiriman asparagus, daun bisa
dikemas dengan cara mengikat setiap 5-10 tangkai batang sesuai dengan kelasnya.
Small (S) panjang bagian berdaun 40-50 cm, Medium (M) panjang bagian berdaun
50-60 cm, Large (L) panjang bagian berdaun lebih dari 60 cm. Bagian atas
asparagus dibungkus kertas dan diikat dengan tali kemudian dimasukan dalam bak
khusus yang diisi dengan air setinggi 5 cm dengan posisi berdiri hingga bagian
bawahnya terendam oleh air. Asparagus dapat langsung dikemas menggunakan
sterofoam dan plastic wrap. Sebelum dikemas, asparagus dipotong sedikit bagian
ujung bawah kemudian ditimbang ± 250 gram. Asparagus disusun rapi dalam
sterofoam dandi wrapping dengan rapi. Selain menggunakan sterofoam dan plastic
wrap, biasanya asparagus tidak dikemas secara khusus tetapi hanya ditimbang
kemudian diikat menggunakan tali atau plester. Beberapa produsen mengolahnya
menjadi asparagus kaleng (canning) dan serbuk herbal dalam bentuk instan dan
kemasan sachet untuk meningkatkan harga jual.
14
D. Rencana dan Jadwal Kegiatan
Kegiatan magang ini akan dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai dari bulan
September sampai bulan Oktober 2016 dengan jam kerja efektif di lokasi magang
selama bulan Oktober 2016. Adapun rencana kerja yang akan diikuti adalah:
No
1
2
3
4
Uraian Kegiatan
September
2 3 4
Proposal
Pengenalan &
Managemen Okiagaru
Farm
Persiapan tanam
a. Pembibitan
b. Persiapan lahan
c. Penanaman
d. Pemeliharaan
e. Panen & Pasca
panen
Penyusunan Lapaoran
& Ujian
15
1
Waktu Pelaksanaan
Oktober
November
2 3 4 1 2 3 4
Desember
1
2
IV. PENUTUP
Demikian Proposal Magang di Agribusiness Institution Indonesian Young
Farmers “OKIAGARU FARM” Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan adanya pelaksanaan magang ini diharapkan
dapat memberikan masukan yang positif dan memberi manfaat bagi mahasiswa dan
perguruan tinggi maupun tempat magang berlangsung. Untuk itu doa dan dukungan
dari segala pihak terkait sangat kami harapkan bagi terlaksananya program magang
yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan perusahaan dapat
berjalan dengan sebaik mungkin
16
V.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. 2012. Teknik Budidaya Aparagus.
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/587teknik-budidaya-asparagus-asparagus-officinalisdiakses pada tanggal 22 Mei
2016.
Didid
Wahyu.
2010.
Teknologi
Budidaya
Asparagus.
http://diediedwahyoe.blogspot.com/2010/12/bioteknologi-pertanian_24.html
diakses pada tanggal 22 Mei 2016.
Novy
Sulistiawati.
2010.
Budiaya
dan
Pemasaran
Asparagus.
http://blogs.unpad.ac.id/novysulistiawati09/category/budidaya-danpemasaran-asparagus/ diakses pada tanggal 22 Mei 2016.
R.
Siti
Nugraha, Dani. 2014. Petani Asparagus Kewalahan
Permintaan.http://m.inilah.com/news/detail/2105548/indeks.html
tanggal 23 Mei 2016.
Pemenuhi
diakses
Muizzin
Nisak.
2012.
Teknologi
Pengolahan
Pasca
Panen
Asparagus.http://muizzunnisak.blogspot.co.id/2012/10/teknologi-penangananpascapanen.html diakses tanggal 24 Mei 2016.
Sunarjono, H. Hendro. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya
17
Download