74 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 Rancang Bangun Alat Pengisi dan Pemutus Baterai Laptop Otomatis Untuk Berbagai Jenis Laptop Design and Construction Auto Stop and Fill Charger For Various Types of Laptop Indra Kurnia, Bobi Kurniawan Fakultas Teknik dan Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Jl. Dipati ukur No 112, Bandung Email : [email protected] Abstrak Kemajuan teknologi yang terjadi di sekitar kita saat ini membuat kita untuk berusaha mengikutinya. Berdasarkan hal tersebut, kini telah banyak orang yang menggunakan laptop sebagai perangkat untuk membantu pekerjaannya. Kemajuan teknologi yang terjadi itu juga harus diimbangi dengan pemahaman pengguna dalam merawat segala perangkat yang ada di laptopnya. Berdasarkan dari pengalaman yang terjadi bahwa banyak pengguna yang sering kali lalai dalam melakukan pencabutan charger dari laptop ketika baterai laptop sudah penuh. Bila charger tidak dicabut dari laptop maka daya akan tetap dikirimkan ke baterai walaupun baterai sudah penuh. Hal tersebut dapat membuat baterai laptop menjadi rusak. Melihat hal diatas, perangkat alat pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis merupakan salah satu jawaban untuk menanggulangi hal tersebut. Dengan performa yang maksimum maka akan membantu dalam perawatan baterai dan menghindari terjadinya kerusakan baterai. Sehingga charger laptop akan otomatis berhenti memberi daya ke laptop ketika baterainya sudah penuh, dan akan otomatis mengisi baterai ketika baterai laptop kita hendak kosong. Pada rancang ini yang akan dilakukan meliputi pembuatan software configuration dan hardware yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung tegangan yang dikirimkan dari charger ke laptop. Kata Kunci : baterai, otomatis, charger Abstract Advances in technology are happening around us today makes us to try to follow it. Based on that, now more people are using laptops as a tool to assist their work. Now users with very diverse, ranging from young children to the elderly. Advances in technology that occurred must also be balanced with an understanding of users in the care of all the devices on the laptop. Based on the experience that happened a lot of users that are often negligent in performing revocation charger from the laptop when the laptop battery is full. When the charger is not disconnected from the laptop then the power will still be delivered to the battery while the battery is full. This can make laptop batteries become damaged. Seeing the above, the device auto-stop and fill charger is one answer to solve the problem. With the maximum performance will be helped in the treatment of batteries and to avoid any battery that is damaged. So the charger will automatically stop power to the laptop when the battery is full, and will automatically charge the battery when we want to empty your laptop battery. In the design of this will include software and hardware configuration that serves as a breaker and junction voltage that is sent from the charger to the laptop. Keyword – battery, auto, charger I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi berjalan seiring dengan peningkatan kebutuhan manusia akan perangkat yang dapat membantu pekerjaannya sehari – hari. Berdasarkan hal tersebut, banyak yang kita jumpai orang memilih laptop sebagai perangkat bantu kerja mereka untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi waktu. Laptop diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dibidang yang ditekuni oleh para penggunanya. Oleh karena itu perawatan yang baik terhadap perangkat di laptop sangatlah berpengaruh terhadap performa kerja dari laptop tersebut. 75 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 Dari hal diatas, salah satu peforma baik yang sering dinilai dari sebuah laptop adalah berapa lama laptop tersebut dapat bertahan dengan menggunakan baterainya. Karena laptop adalah komputer yang bisa dibawa kemana saja, jadi sangat diharapkan agar laptop tersebut dapat bertahan lama menggunakan baterai tanpa dihubungkan dengan listrik dari PLN. Maka pemahaman pengguna dalam perawatan baterai laptop juga sangat diperlukan agar baterai dapat terjaga. Dari pengalaman yang terjadi bahwa banyak pengguna yang lalai dalam hal pencabutan charger dari laptop ketika baterai sudah penuh. Hal tersebut dapat membuat baterai manjadi cepat kehabisan daya dari waktu normal. Dan satu hal yang paling fatal adalah meledaknya laptop dan terjadinya kebakaran. Pada penelitian ini, akan dirancang sebuah alat pengisi yang bisa mengisi dan menghentikan secara otomatis tanpa harus menyalakan dan mematikan charger pada umumnya yang dapat digunakan untuk berbagai tipe laptop. Dengan alat ini pengguna tidak perlu khawatir jika sedang mengisi baterai karena bila baterai sudah terisi penuh maka dengan otomatis charger tersebut akan menghentikan pengisiannya dan akan otomatis mengisi baterai ketika baterai laptop kita hendak kosong. Pada rancang bangun alat ini yang akan dilakukan meliputi pembuatan software dan hardware yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung tegangan yang dikirimkan dari charger ke laptop. II. TINJAUAN TEORI A. Sistem Pengisian Baterai Laptop Gambar 1. Sistem Pengisian Baterai Konsep kerja charger baterai adalah charger mengubah tegangan AC dari PLN (biasanya 220 V) menjadi tegangan DC yang lebih besar dari pada tegangan baterai. Dengan adanya beda tegangan antara charger dengan baterai maka listrik akan mengalir. Misal, pengguna (user) ingin mengisi baterainya yang memiliki tegangan 10,8 V, maka tegangan yang digunakan untuk charger harus lebih besar dari pada tegangan baterai tersebut misalnya 18 V. Sistem pengisian baterai laptop pada umumnya sama saja antara satu laptop dengan laptop yang lain. Membutuhkan suatu charger yang memiliki tegangan yang lebih tinggi dibanding dengan tegangan baterai laptop itu. Baterai laptop akan diisi hingga penuh (100%). Ketika baterai sudah penuh, tidak ada perubahan yang terjadi pada charger. Charger akan terus mengisi baterai walaupun baterai sudah penuh (100%). Perubahan yang terjadi hanyalah peringatan bahwa baterai sudah penuh (bisa berupa indikator lampu ataupun berupa peringatan dari software), namun jika charger belum dicabut dari laptop maka baterai akan terus diisi. Ada laptop yang sudah menggunakan sistem otomatis menghentikan pengisian baterai ketika baterai sudah penuh, namun output dari charger yang keluar masih mengeluarkan arus dan tegangan. . B. Mikrokontroler Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika hari gelap kontroler akan menyalakan lampu dan begitu pula sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb). Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua komponen yang diperlukan guna membangun suatu kontroler dapat dikemas dalam satu keping. Maka lahirlah computer keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga mikrokontroler. Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keeping. C. Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau 76 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian2 digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. Pada umumnya , transistor memiliki dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal dengan singkatan BJT) dan field effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana masing-masing jenis ini bekerja secara berbeda-beda. a) Bipolar Transistor merupakan transistor yang memiliki dua macam muatan mengalirkan arus listrik, yaitu elektron dan hole, oleh sebab itu disebut bipolar. Dalam transistor jenis ini, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas yang dinamakan zona depletion, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. Transistor bipolar memiliki kategori tambahan yaitu homojunction untuk satu jenis semikonduktor (semua silikon), dan heterojunction yang memiliki lebih dari satu jenis semikonduktor (terutama silikon dan silicongermanium, Si/Si1-xGex/Si). Saat ini homojunction silikon, biasanya disebut BJT, adalah jenis silikon yang paling umum digunakan. Namun, kinerja tertinggi (frekuensi dan kecepatan) adalah hasil dari transistor bipolar hetero (HBT). b) Field Effect Transistor, merupakan transistor jenis kedua yang disebut juga transistor unipolar. Transistor jenis ini hanya menggunakan satu pembawa muatan yaitu elektron saja atau lubang saja tergantung dari tipe FET-nya. Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu saluran konduksi sempit dengan zona depletion di kedua sisinya. Bandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan saluran konduksi tersebut. Jika dilihat dari banyak kategorinya, maka transistor bisa dikelompokkan sebagai berikut : a) Berdasarkan materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide b) Berdasarkan kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain c) Berdasarkan tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain. d) Berdasarkan polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel e) Berdasarkan maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power f) Berdasarkan maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain g) Berdasarkan Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi Setelah diketahui pengelompokkan transistor berdasarkan kategorinya, kita juga akan mengetahui fungsi-fungsi dari kegunaan transistor secara umum : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sebagai penguat amplifier. Sebagai pemutus dan penyambung (switching). Sebagai pengatur stabilitas tegangan. Sebagai peratas arus. Dapat menahan sebagian arus yang mengalir. Menguatkan arus dalam rangkaian. Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi. D. Relay Gambar 2. Relay Relay adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik (normally close dan normally open). 77 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 Normally open (NO) adalah keadaan ketika saklar terhubung dengan kontak ini saat relay tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka. Normally close (NC) adalah keadaan dimana saklar terhubung dengan kontak ini saat relay aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup. Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC. sehingga kita tidak perlu melihat datasheet untuk sekedar mengonfigurasi mikrokontroler. F. USB to RS-232 USB to RS-232 adalah konektor yang dapat menghubungkan antara komputer yang menggunakan USB dengan perangkat elektronik lainnya yang menggunakan RS-232. Gambar 4. USB to RS 232 Gambar 3. Sistem kerja relay saat NO dan NC E. Code Vision AVR CodeVision AVR merupakan sebuah software yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler yang sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya di download ke dalam mikrokontroler menggunakan downloader. Salah satu compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C. CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan. CodeVision telah menyediakan konfigurasi yang bisa diatur pada masing-masing chip mikrokontroler yang akan kita gunakan, USB adalah singkatan dari Universal Serial Bus dan pada dasarnya merupakan standar antarmuka eksternal untuk komunikasi komputer dengan berbagai perangkat lain. Perangkat USB yang umum digunakan sekarang adalah keyboard, mouse, pen drive, kamera digital, CD & DVD Writer eksternal, printer, dll. Saat ini ada dua versi USB yang digunakan, yakni USB 2.0 dan USB 3.0. Karena USB selalu memiliki kompatibilitas ke belakang dengan versi-versi sebelumnya, USB 3.0 juga kompatibel dengan USB 2.0. Perangkat-perangkat USB baru biasanya kompatibel dengan USB 2.0. USB 2.0 memiliki kecepatan transmisi data maksimal sebesar 480 Mbps atau 60 MBps dan inilah yang menjadi perbedaan paling mendasar antara kedua standar ini. Kelebihan lain dari USB adalah, perangkat-perangkatnya hot-pluggable, yang berarti anda tidak perlu me-restart sistem anda untuk menggunakannya. Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang dari 15 meter. Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232 dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung. III. PERANCANGAN ALAT A. Perancangan Sistem Pada perancangan Alat pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis ini secara umum sistem terdiri dari input, proses, dan output. Setiap 78 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 bagian mempunyai fungsi masing-masing yang berkaitan dalam sistem sehingga alat ini dapat berjalan sesuai keinginan. Gambar 5. Blok diagram sistem Gambaran secara umum cara kerja sistem alat pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis ini berdasar Gambar 3.1 adalah pertama-tama input tegangan AC dari PLN untuk menyalakan charger laptop, tetapi kondisi pada saat charger baru dinyalakan adalah tidak mencharge laptop, dikarenakan mikrokontroler belum mendapat perintah yang dikirimkan dari software. Pada software dapat dilakukan pengaturan set point low dan set point full yang diinginkan. Pengaturan set point bertujuan sebagai acuan untuk mengaktifkan pengisian dan pemutusan charger otomatis. Pada saat level baterai mencapai set point low yang ditentukan, software mengirimkan logika bit “1” ke mikrokontroler untuk mengaktifkan relay dan charger mulai mengisi baterai laptop, setelah mencapai level baterai mencapai set point full yang ditentukan, software mengirimkan logika bit “0” ke mikrokontroller untuk memberi perintah relay off dan charger memutuskan tegangan yang mengalir ke baterai laptop. B. Perancangan Alat Perancangan alat terbagi kedalam dua bagian yaitu perancangan hardware yang akan membahas segala sesuatu mengenai hardware hingga pengontrol switch pada relay. Kemudian perancangan perangkat lunak (software) yang akan membahas tentang alir program yang tersinkronisasi dengan perangkat kerasnya. Berikut ini akan dibahas secara detail perancangan hardware yang berupa rangkaian elektronik dan juga perancangan software. C. Perancangan Software Perangkat lunak digunakan untuk mengatur kerja dari mikrokontroler pada sistem tersebut agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada Gambar 7 merupakan diagram alir sistem pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis. Pada awal diagram alir menginisialisasi port serial yang dipakai pada laptop. Kemudian menginisialisasi kapasitas baterai laptop yang dipakai, kemudian memeriksa kondisi level baterai. Pada alat dan software sudah diatur default, jika kondisi level baterai yang diperiksa kurang dari 30%, maka charger akan menyala dan memulai mengisi baterai sampai kondisi penuh, yaitu kondisi default saat penuh pada alat dan software adalah 100%. Jika kondisi level baterai masih di atas 30%, mikrokontroler akan terus membaca kondisi baterai dan memberi perintah charger off. Dan jika pada saat kondisi charger sedang on atau charger sedang off, mikrokontroler mendapat informasi laptop off, maka charger akan on sampai waktu pengisian yang sudah ditentukan berdasarkan rumus, yaitu lama waktu pengisian = (kapasitas baterai – kondisi baterai terakhir ) ∕ 4 A (merupakan besar output arus charger). Adapun tampilan pada software yang dibuat berupa form yang sudah berbentuk aplikasi program pada windows ditunjukkan pada Gambar 8. D. Prosedur penggunaan perangkat a. Pemasangan perangkat Gambar 6. Alat yang dibuat Pemasangan perangkat berguna untuk prosedur keamanan dalam menggunakan alat dengan baik dan benar. Pemasangan ini dilakukan untuk menghubungkan perangkat dengan laptop agar alat pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis 79 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun langkah – langkah pemasangannya adalah sebagai berikut : Gambar 7. Diagram Alir sistem Pengisi dan Pemutus Baterai Laptop Otomatis Gambar 8. Tampilan software Output dari charger dihubungkan ke laptop seperti laptop pada umumnya. Menghubungkan laptop dengan rangkaian alat pengisi dan pemutus baterai laptop otomatis menggunakan USB to Serial RS-232 Set level voltage charger sesuai dengan spesifikasi baterai dari laptop masing-masing yang dibutuhkan. 80 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 b. Konfigurasi Software Konfigurasi ini bertujuan untuk mensinkronisasi perangkat dengan software, dimana software sebagai otak yang mengendalikan dan menjalankan perangkat sesuai kebutuhan kita. Adapun langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut: 1. Mendeteksi port serial yang terhubung pada laptop untuk mengkoneksikan perangkat dengan laptop, kemudian pilih port serial lalu koneksikan 1. Memasukkan data kapasitas baterai pada laptop yang dipakai 2. Melakukan pengaturan Set point full dan set point low atau biarkan pengaturan set point secara default 3. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut maka akhiri konfigurasi dengan pilih set, maka perangkat akan berjalan sesuai setting softwarenya. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian perangkat ini menggunakan bermacam-macam tipe laptop. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari software dan hardware yang telah dibuat dan dihubungkan. A. Hasil pengujian output tegangan dari mikrokontroler yang masuk ke driver relay Untuk membuktikan apakah mikrokontroler memberikan memberi perintah untuk eksekusi kepada perangkat driver pengontrol, yang menentukan kondisi charger off atau charger on. Maka didapat hasil pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan dari mikrokontroler yang masuk ke driver relay Output Tegangan (V) Tipe Laptop Charger Charger OFF ON Notebook 0.0015 V 5.05 V Lenovo (DC) (DC) Netbook 0.0008 V 5.07 V Samsung (DC) (DC) Notebook 0.002 V 5.03 V Asus (DC) (DC) Notebook 0.0018 V 5.05 V Acer (DC) (DC) Berdasarkan hasil percobaan Tabel 1 nilai tegangan yang keluar dari output mikrokontroler terdapat dua kondisi yaitu pada saat charger on dan pada saat charger off. Besar nilai tegangan yang keluar dari mikrokontroler pada saat charger on adalah stabil pada 5 V (DC) dan besar nilai tegangan yang keluar dari mikrokontroler pada saat charger off adalah stabil pada 0 V (DC). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat dianalisa dan diambil kesimpulan bahwa : 1. Ketika charger on, driver relay mendapatkan nilai masukan perintah bit “1” dari mikrokontroler, dimana nilai bit “1” bernilai 5 Volt, karena tegangan maksimal pada mikrokontroler yang dipakai adalah 5 Volt. Tegangan 5 Volt ini juga berfungsi untuk menggerakkan relay ke posisi aktif. Jadi, ketika driver relay mendapatkan input bit “1”, maka charger akan selalu dalam kondisi aktif. 2. Ketika charger off, driver relay mendapatkan nilai masukan perintah bit “0” dari mikrokontroler, dimana nilai bit “0” bernilai 0 Volt, karena tegangan minimum pada mikrokontroler yang dipakai adalah 0 Volt. Tegangan 0 Volt ini tidak menggerakkan relay, sehingga posisi relay tetap pada kondisi Normally Open (NO) yaitu saklar off. Jadi, 81 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 ketika driver relay mendapatkan input bit “0”, maka charger akan selalu dalam kondisi off. B. Hasil pengujian output tegangan charger Pada pengujian alat harus didapatkan hasil output tegangan yang sesuai pada tiap-tiap laptop. Mula-mula pengujian dilakukan pada pengujian software laptop, pengujian akan dibuat berhenti mengisi baterai pada saat mencapai nilai 67% dan akan mengisi lagi pada saat 64% , kemudian didapat data sebagai berikut untuk keadaan 67%. Gambar 9. Hasil Pengujian Software Gambar 13. Hasil yang terbaca pada OS Gambar 14. Hasil output charger yang terbaca pada perangkat Ketika baterai menunjukkan 64 % dan 67%, kemudian diukur output charger-nya menggunakan multi meter untuk mencari nilai besar tegangan dari laptop yang telah diuji. Hasil percobaan dan hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2, dimana pengujian menggunakan beberapa tipe merek laptop yang berbeda-beda. Gambar 10. Hasil yang terbaca pada OS Tabel 2. Hasil Pengukuran tegangan Output Charger dari Berbagai Tipe Tipe Output Charger (V) Kondisi charger Keadaan Keadaan Keadaan Keadaan 67 % 64 % 67 % 64 % Notebook 0V 20.2 V OFF ON Lenovo (DC) (DC) Netbok 0V 19.22 V OFF ON Samsung (DC) (DC) Notebook 0V 18.05 V OFF ON Asus (DC) (DC) Notebook 0V 19.33 V OFF ON Acer (DC) (DC) Rata-rata tingkat keberhasilan 100% Laptop Gambar 11. Hasil output charger yang terbaca pada perangkat Pada keadaan 64% didapatkan data sebagai berikut : Gambar 12. Hasil Pengujian Software Berdasarkan hasil percobaan Tabel 2 rata-rata tingkat keberhasilan 100%. Tingkat keberhasilan dilihat dari nilai besar tegangan yang keluar dari output charger. Besar nilai output charger sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada pada tiap masing-masing laptop, baik itu pada saat kondisi charger sedang off atau pada saat kondisi charger sedang on. 82 TELEKONTRAN, VOL. 2, NO. 1, NOVEMBER 2014 Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat dianalisa dan diambil kesimpulan bahwa : 1. Ketika baterai sudah 67% maka charger akan diputuskan, dan ketika diukur di ujung chargernya menggunakan multimeter maka voltase yang terukur adalah 0 Volt. 2. Ketika baterai sudah 64% maka charger akan disambungkan, dan ketika diukur di ujung chargernya menggunakan multimeter maka voltase yang terukur adalah 19 Volt, 18 Volt, dan sebagainya, tergantung dari spesifikasi output dari tiap-tiap tipe laptop. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan, pengujian, hingga analisa maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil pengujian telah didapat ketepatan antara status baterai yang ditunjukkan oleh sistem operasi laptop dibandingkan dengan hasil deteksi software yang dibuat dan indikator tegangan pada perangkat, yang menunjukkan bahwa charger off atau charger on. Sehingga sangat membantu dan bermanfaat dalam usaha perawatan baterai laptop. 2. Berdasarkan dari hasil pengujian, lama waktu pengisian baterai laptop pada saat laptop mati yang didasari dari perhitungan rumus hukum ampere-hour tidak berjalan 100% tepat dan terdapat tingkat eror sebesar lebih kurang 10% dalam pengisian baterai. 3. Perangkat ini dapat bekerja dengan baik pada saat laptop menyala atau pada saat laptop mati. 4. Perangkat ini dapat mengurangi kerusakan yang banyak terjadi pada baterai laptop yang sering dialami oleh pengguna (user), karena pada perangkat tidak ada lagi tegangan yang keluar pada output charger B. Saran Untuk pengembangan dalam merancang dan merealisasikan charger selanjutnya ada baiknya mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini agar didapat hasil yang maksimal : 1. Pengisian baterai laptop pada saat laptop mati bergantung dari waktu yang didapat berdasarkan algoritma persamaan yaitu hubungan antara kapasitas baterai dan hasil kondisi baterai terakhir yang disimpan. Untuk itu penulis menyarankan agar saat laptop mati bisa dibaca kondisi baterainya. 2. Pembuatan alat diusahakan yang dalam ukuran yang tidak terlalu besar dan juga tidak merepotkan. 3. Agar bisa menggunakan nirkabel seperti wifi atau bluetooth sebagai media transmisi datanya. DAFTAR PUSTAKA [12] Vera Tjahyono, Yohana Kurniawati. 2008. Mahir Visual C# dalam Sehari. Penerbit DutaIlmu : Jawa Tengah [13] R.H.Sianipar. 2012. Belajar Dasar Pemrograman C# Melalui Contoh untuk Menjadi Seorang Programmer C# yang Mahir dan Tangguh. Penerbit Informatika : Bandung