Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak

advertisement
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
RPP/RUU Tentang
1
2
3
4
5
6
RPP SISDIKNAS: RPP Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD
DIKDASMEN
DIKTI
WAJAR
SNP
BHP
Menu Utama
· Depan
· 10 Teratas
· Account Anda
· Download
· Forum Diskusi
· Kirim Berita
· Pencarian
· Statistik
· Survey
· Topik
Who's Online
Saat ini ada, 1 tamu 0
member yang sedang
online.
Anda bukan member.
Silakan daftar di sini,
gratis!
Link Terkait
· EDUCENTER - Pusat
RANCANGAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR:…. TAHUN ……
TENTANG
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Belajar dan Kursus di
BSD
· Lebih Banyak Tentang
Pendidikan Anak Usia
Dini
· Berita oleh Depdiknas
Berita terpopuler
tentang RPP
Pendidikan Anak Usia
Dini:
RPP Pendidikan Anak
Usia Dini
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Nilai Berita
Rata-rata: 2.5
Pemilih: 2
Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
Mengingat: Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 No.78
Tambahan Lembaran Negara No.4301);
Beri nilai berita ini:
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.
Vote!
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Opsi
Versi Cetak
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan anak usia dini, yang selanjutnya disebut PAUD, adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. PAUD jalur pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai
upaya pembinaan dan pengembangan anak berusia empat tahun sampai enam
tahun yang dilaksanakan melalui Taman Kanak-kanak, Raudhatul Athfal, dan
bentuk lain yang sederajat.
3. PAUD jalur pendidikan nonformal edu center adalah pendidikan yang
diselenggarakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir
sampai berusia enam tahun yang dilaksanakan melalui Taman Penitipan Anak,
Beri tahu Teman
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
Kelompok Bermain, dan bentuk lain yang sederajat.
4. PAUD jalur pendidikan informal adalah upaya pembinaan dan pengembangan anak
sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilaksanakan dalam bentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
5. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
6. Peserta didik pada PAUD adalah anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.
7. Taman Kanak-kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia lima tahun sampai
enam tahun.
8. Raudhatul Athfal yang selanjutnya disingkat RA adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan
keagamaan Islam bagi anak berusia lima tahun sampai enam tahun.
9. Taman Penitipan Anak selanjutnya disingkat TPA adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
kesejahteraan sosial, program pengasuhan anak, dan program pendidikan anak
sejak lahir sampai berusia enam tahun
10. Kelompok Bermain yang selanjutnya disingkat KB adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan dan program kesejahteraan bagi anak berusia dua tahun sampai enam
tahun
11. Program pembelajaran PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu pada jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan nonformal.
12. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
13. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, atau
Pemerintah Kota.
14. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan
nasional.
15. Menteri Agama adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Agama.
16. Menteri lain adalah Menteri selain Menteri dan Menteri Agama.
BAB II
FUNGSI DAN BENTUK SATUAN PAUD
Pasal 2
PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak
usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai
dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan
selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pasal 3
(1) Bentuk satuan PAUD jalur pendidikan formal meliputi TK, RA, atau bentuk lain yang
sederajat.
(2) Bentuk lain yang sederajat dengan RA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
lain Bustanul Athfal (BA), Tarbiyatul Athfal (TA), dan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an
(TKQ).
Pasal 4
(1) TK dan RA, atau bentuk lain yang sederajat menyelenggarakan program pendidikan
bagi anak berusia lima tahun sampai enam tahun.
(2) Penyelenggaraan pendidikan pada TK DAN RA atau bentuk lain yang sederajat
berlangsung selama satu tahun atau dua tahun.
(3) TK dan RA atau bentuk lain yang sederajat dapat diselenggarakan menyatu dengan
SD/MI sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini.
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(4) Ketentuan mengenai penyelenggaraan TK dan RA atau bentuk lain yang sederajat
lingkungan SD/MI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur oleh bupati/walikota atau
pejabat lain yang berwenang.
Pasal 5
(1) Bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal meliputi TPA, KB, atau bentuk lain
yang sederajat.
(2) Bentuk lain yang sederajat dengan TPA dan KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain Taman Bermain, Taman Balita, dan Taman Pendidikan Anak Sholeh (TAPAS),
dan PAUD yang diintegrasikan dengan program layanan yang telah ada seperti Posyandu
dan Bina Keluarga Balita.
Pasal 6
(1) TPA atau bentuk lain yang sederajat menyelenggarakan program pendidikan bagi
anak sejak lahir sampai berusia enam tahun.
(2) KB atau bentuk lain yang sederajat menyelenggarakan program pendidikan bagi anak
berusia tiga tahun sampai empat tahun.
(3) Pengelompokan anak untuk program pendidikan pada TPA, KB, dan bentuk lain yang
sederajat disesuaikan dengan kebutuhan, usia, dan perkembangan anak.
(4) Penyelenggaraan TPA, KB, atau bentuk lain yang sederajat dapat diintegrasikan
dengan progam layanan lain yang sudah berkembang di masyarakat sebagai upaya untuk
memperluas layanan PAUD kepada seluruh lapisan masyarakat.
BAB III
PESERTA DIDIK
Pasal 7
(1) Peserta didik terdiri atas anak sejak lahir sampai dengan berusia 6 tahun.
(2) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada PAUD yang diselenggarakan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 8
(1) Pendidikan agama diajarkan oleh pendidik yang seagama dengan peserta didik.
(2) Pelaksanaan pendidikan agama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam
ketentuan tersendiri.
Pasal 9
Peserta didik dapat memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat serta
kemampuannya.
Pasal 10
(1) Peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa dapat memperoleh pendidikan khusus atau layanan pendidikan
khusus sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.
(2) Pelaksanaan pendidikan khusus atau pelayanan khusus sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pasal 11
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(1) Peserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu dapat memperoleh beasiswa dari
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
(2) Pemberian beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
prinsip adil, memotivasi, dan cukup.
Pasal 12
(1) Peserta didik PAUD jalur pendidikan formal maupun nonformal berhak pindah ke jalur
atau satuan pendidikan lain yang setara baik dalam satu daerah maupun antar daerah.
(2) Peserta didik yang belajar di negara lain berhak pindah ke tingkat yang setara dengan
PAUD.
Pasal 13
(1) Setiap peserta didik PAUD dan orang tua / walinya wajib mentaati peraturan yang
berlaku
(2) Orang tua/wali peserta didik ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan
sesuai ketentuan yang berlaku, kecuali yang dibebaskan dari kewajiban tersebut.
BAB IV
PAUD JALUR PENDIDIKAN FORMAL
Bagian Kesatu
Program Pembelajaran
Pasal 14
(1) Program pembelajaran TK, RA dan bentuk lain yang sederajat dikembangkan
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki pendidikan dasar.
(2) Program pembelajaran TK, RA dan bentuk lain yang sederajat merupakan
seperangkat program pembelajaran yang dikelompokkan dalam:
a. pendidikan keimanan dan ketakwaan;
b. pendidikan budi pekerti dan kepribadian;
c. pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok pendidikan estetika;
e. kelompok pendidikan jasmani dan kesehatan.
(3) Kelompok pendidikan keimanan dan ketakwaan pada TK, RA atau bentuk lain yang
sederajat dimaksudkan untuk pencerahan diri dan peningkatan potensi spiritual.
(4) Kelompok pendidikan budi pekerti dan kepribadian pada TK, RA atau bentuk lain yang
sederajat dimaksudkan untuk pencerahan kesadaran moral/akhlak/etika dan peningkatan
kualitas diri.
(5) Kelompok Pendidikan keimanan dan ketakwaan serta budi pekerti dan kepribadian
pada TK, RA atau bentuk lain yang sederajat diamalkan sehari-hari oleh peserta didik
sehingga menjadi suatu kebiasaan baik di dalam maupun di luar sekolah, dengan contoh
pengamalan diberikan oleh setiap pendidik dalam interaksi sosialnya, serta
dikembangkan menjadi bagian dari budaya sekolah.
(6) Kelompok pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi pada TK, RA atau bentuk lain
yang sederajat dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik secara akademik
memasuki pendidikan dasar dengan menekankan pada penyiapan kemampuan
berkomunikasi dan berlogika yaitu berbicara, pramembaca, pramenulis dan praberhitung
yang harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak memaksa dan menyenangkan sehingga
anak menyukai belajar.
(7) Kelompok pendidikan estetika pada TK, RA atau bentuk lain yang sederajat
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(8) Kelompok pendidikan jasmani dan kesehatan pada TK, RA bentuk lain yang sederajat
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportifitas dan
kesadaran hidup sehat.
(9) Semua kelompok pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselenggarakan
sedemikian rupa sehingga terasa hidup, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan mendorong kreatifitas serta kemandirian.
(10) Program pembelajaran disusun dengan memperhatikan tingkat perkembangan fisik
dan psikologis peserta didik serta kebutuhan dan kepentingan terbaik anak.
(11) Pengembangan Program pembelajaran TK, RA dan bentuk lain yang sederajat
didasarkan pada prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain dengan
memperhatikan perbedaan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing anak, sosial
budaya, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.
(12) Pengembangan Program pembelajaran TK, RA dan bentuk lain yang sederajat harus
mengintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial.
(13) Program pembelajaran dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan relevansinya oleh
masing-masing satuan pendidikan.
Bagian Ketiga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 15
(1) Pendidik pada TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat disebut guru.
(2) Pendidik pada TK,RA sekurang-kurangnya terdiri atas guru kelas yang penugasannya
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan keperluan.
(3) Rasio pendidik terhadap peserta didik pada TK, RA atau bentuk lain yang sederajat
adalah satu pendidik untuk maksimal 25 peserta didik.
(4) Ketentuan mengenai kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, dan kualifikasi
psikologi pendidik dikembangkan oleh KSNP dan ditetapkan oleh Menteri.
(5) Tenaga kependidikan pada TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat sekurangkurangnya mencakup kepala TK,RA dan tenaga kebersihan.
(6) Persyaratan untuk menjadi kepala TK,RA meliputi:
a. Pernah menjadi guru TK,RA
b. Berijasah minimum diploma dua (DII)
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK, RA dan
d. Memiliki kemampuan
pendidikan.
kepemimpinan,
manajerial,
enterpreneurial
di
bidang
Bagian Keempat
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pasal 16
(1) TK, RA dan bentuk lain yang sederajat harus memiliki sarana dan prasarana belajar
yang diperlukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta
didik.
(2) Prasarana pendidikan TK, RA dan bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya
berupa ruang kelas, ruang guru, ruang bermain, halaman bermain, kamar mandi atau
kamar kecil.
(3) Rasio luas ruang kelas untuk TK, RA atau bentuk lain yang sederajat per peserta didik
adalah satu peserta didik sekurang-kurangnya membutuhkan 1,2 m2
(4) Sarana pendidikan pada TK, RA dan bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya
berupa alat bermain, alat peraga pendidikan, bahan ajar, dan sarana pendukung lainnya.
(5) Standar sarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3), dan (4)
dikembangkan oleh KSNP dan ditetapkan oleh Menteri.
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 17
(1) Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan pada TK, RA, dan bentuk lain yang
sederajat menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.
(2) Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan dengan memperhatikan masa pakai.
(3) Masa pakai sebagaimana dimaksud dengan ayat (2) ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Bagian Kelima
Pengelolaan Pendidikan
Pasal 18
(1) Pengelolaan TK,RA dan bentuk lain yang sederajat mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan.
(2) Pengelolaan TK, RA atau bentuk lain yang sederajat minimal mencakup pengaturan
tentang:
a. Program pembelajaran dan silabusnya
b. Kalender Kegiatan Pendidikan;
c. Pembagian tugas diantara pendidik
d. Pembagian tugas diantara tenaga kependidikan;
e. Biaya operasional satuan pendidikan
(3) Ketentuan mengenai pengelolaan TK, RA dan bentuk lain yang sederajat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dan (2) menjadi tanggungjawab satuan pendidikan masingmasing.
Pasal 19
(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu model TK, RA atau bentuk lain yang sederajat sebagai percontohan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Keputusan Menteri atau
Menteri lain yang terkait.
Bagian Keenam
Evaluasi
Pasal 20
(1) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada
TK, RA atau bentuk lain yang sederajat.
(2) Ketentuan mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengacu pada
panduan pelaksanaan evaluasi hasil belajar TK, RA yang diterbitkan oleh Balitbang.
Bagian Ketujuh
Akreditasi
Pasal 21
(1) Akreditasi TK, RA, dan bentuk lain yang sederajat dilakukan untuk menentukan
kelayakan kinerja program satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
(2) Akreditasi TK, RA, dan bentuk lain yang sederajat dilakukan oleh Badan Akreditasi
Sekolah Kabupaten/Kota.
Bagian Kedelapan
Pendirian satuan pendidikan
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 22
(1) Pendirian TK, RA dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setelah
memperoleh izin pendirian dari Pemerintah Daerah Kabupaten/kota
(2) Syarat-syarat untuk memperoleh ijin pendirian sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
a. memiliki pengelola
pendidikan;
yang
bertanggung
jawab
dalam
pengelolaan
program
b. tersedia sarana dan prasarana yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan
pembelajaran;
c. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan;
d. menggunakan program pembelajaran
e. memiliki sumber pembiayaan untuk kelangsungan program pendidikan.
(3) Syarat pendirian bentuk lain yang sederajat ditetapkan lebih lanjut dengan ketentuan
tersendiri.
(4) Syarat pendirian RA atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang.
BAB V
PAUD JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL
Bagian Kesatu
Program Pembelajaran
Pasal 23
(1) Program pembelajaran pada TPA, KB, dan bentuk lain yang sederajat merupakan
seperangkat program pembelajaran yang dilaksanakan secara fleksibel.
(2) Program pembelajaran disusun berdasarkan tahap perkembangan anak.
(3) Program pembelajaran pada TPA, KB, atau bentuk lain yang sederajat bagi peserta
didik yang berusia lima sampai enam tahun diselenggarakan dengan mengupayakan
kesiapan belajar peserta didik untuk memasuki pendidikan dasar.
(4) Program pembelajaran dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan
kebutuhan dan kepentingan terbaik anak serta memperhatikan kecerdasan jamak.
(5) Pengembangan program pembelajaran didasarkan pada prinsip bermain sambil
belajar dan belajar seraya bermain dengan memperhatikan perbedaan bakat, minat, dan
kemampuan masing-masing peserta didik, sosial budaya, serta kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat
(6) Pengembangan program pembelajaran harus mengintegrasikan kebutuhan peserta
didik terhadap kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial, termasuk kesejahteraannya.
(7) Program pembelajaran dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan relevansi-nya oleh
satuan pendidikan.
Bagian Kedua
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 24
(1) Pendidik pada TPA, KB, dan bentuk lain yang sederajat disebut pamong.
(2) Pendidik pada TPA, KB sekurang-kurangnya terdiri atas seorang pamong yang
penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan.
(3) Rasio pendidik terhadap peserta didik pada TPA, KB atau bentuk lain yang sederajat
harus mempertimbangkan kondisi serta usia peserta didik.
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(4) Tenaga kependidikan pada TPA, KB atau bentuk lain yang sederajat sekurangkurangnya mencakup pengelola satuan pendidikan dan tenaga kebersihan.
Bagian Ketiga
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pasal 25
(1) TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat harus memiliki sarana dan prasarana belajar
yang diperlukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan
perkembangan fisik, serta pertumbuhan kecerdasan jamak.
(2) Sarana pendidikan pada TPA, KB, dan bentuk lain yang sederajat sekurangkurangnya berupa alat bermain yang tersedia di lingkungan sekitar.
(3) Prasarana pendidikan pada TPA sekurang-kurangnya berupa tempat bermain,
ruang/tempat istirahat peserta didik, kamar mandi atau kamar kecil.
(4) Prasarana pendidikan pada KB sekurang-kurangnya berupa tempat bermain dan
kamar kecil.
(5) Standar sarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3), dan (4)
dikembangkan oleh KSNP dan ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 26
(1) Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan pada TK, RA, dan bentuk lain yang
sederajat menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.
(2) Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan dengan memperhatikan masa pakai.
(3) Masa pakai sebagaimana dimaksud dengan ayat (2) ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Bagian Keempat
Pengelolaan Pendidikan
Pasal 27
(1) Pengelolaan TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan.
(2) Pengelolaan TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat pada tingkat satuan pendidikan
menjadi hak otonom satuan pendidikan yang bersangkutan.
(3) Pengelolaan TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat pada tingkat satuan pendidikan
sekurang-kurangnya meliputi proses pembelajaran, ketenagaan, sarana dan prasarana,
ketenagaan, pembiayaan dan peserta didik.
Pasal 28
(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu model TPA, KB, atau bentuk lain yang sederajat sebagai percontohan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Keputusan Menteri atau
Menteri lain yang terkait.
Pasal 29
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi peningkatan kesadaran, kepedulian,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif orangtua/waliserta masyarakat terhadap
pendidikan anak usia dini.
(2) Peningkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan, kursus, penyuluhan, seminar, penerbitan brosur; leaflet; booklet; atau
kegiatan lain yang sejenis .
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
Bagian Kelima
Evaluasi
Pasal 30
(1) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada
TPA, KB atau bentuk lain yang sederajat.
Bagian Keenam
Akreditasi
Pasal 31
(1) Akreditasi TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat dilakukan untuk menentukan
kelayakan kinerja program pendidikan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
(2) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Bagian Ketujuh
Pendirian Satuan Pendidikan
Pasal 32
(1) Penyelenggaraan program pendidikan pada TPA, KB, dan bentuk lain yang sederajat
wajib didaftarkan pada Pemerintah Kabupaten/Kota atau lembaga yang berwenang.
(2) Hal-hal yang perlu dilaporkan dalam pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. pengelola yang bertanggung jawab dalam pengelolaan program pendidikan;
b. sarana dan prasarana
pembelajaran;
c. pendidik dan
pendidikan;
tenaga
yang
memungkinkan
kependidikan
yang
terselenggaranya
mengacu
pada
standar
kegiatan
nasional
d. program pembelajaran.
e. sumber pembiayaan untuk kelangsungan program pendidikan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PAUD OLEH LEMBAGA NEGARA LAIN
Pasal 33
(1) Lembaga PAUD dari negara lain yang terakreditasi atau yang diakui oleh pemerintah
dapat menyelenggarakan PAUD di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
bentuk penyertaan modal atau bentuk finansial lainnya dan pengajaran atau proses
lainnya.
(2) Besarnya penyertaan modal asing pada ayat (1) disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3) Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga negara lain harus bekerjasama
dengan penyelenggara nasional dan/atau lokal atas dasar prinsip kesetaraan.
(4) Tenaga kependidikan dan pendidik lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh negara
lain harus berasal dari penyelenggara atau lembaga pendidikan yang terkait.
(5) Tenaga kependidikan dan pendidik dari negara lain harus tunduk pada ketentuan
perundangan-undangan yang berlaku.
(6) Penyelenggara PAUD oleh lembaga negara asing tidak dapat memiliki tanah di
Indonesia.
(7) Proses perijinan dan partisipasi lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga
negara lain dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pasal 34
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(1) Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga negara lain wajib mengenalkan
budaya dan bahasa Indonesia kepada peserta didik.
(2) Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga negara lain wajib menyediakan
pendidik dan fasilitas untuk penananam nilai-nilai moral dan keagamaan yang sesuai
dengan agama anak yang berkewarganegaraan Indonesia.
(3) Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga negara lain
mengikutsertakan sekurang-kurangnya 30% pendidik warga negara Indonesia.
wajib
Pasal 35
(1) Pemerintah mengakui bentuk-bentuk kerjasama internasional pendidikan anak usia
dini, seperti program kembaran, waralaba, operasi bersama, patungan modal,
pemagangan sesuai dengan kondisi dan perkembangan selama mengikuti ketentuan yang
berlaku serta tidak bertentangan dengan tujuan PAUD di Indonesia.
(2) Pemerintah secara teratur mengadakan evaluasi dan pengawasan terhadap semua
bentuk pelayanan PAUD yang melibatkan partisipasi asing.
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 36
(1) Sumber pendanaan penyelenggara PAUD dapat diperoleh dari pemerintah,
pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, masyarakat dan/atau sumbangan dari
pihak lain yang tidak mengikat.
(2) Pendanaan PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi tanggungjawab
masyarakat.
(3) Pengumpulan dana dari masyarakat dapat berupa iuran, sumbangan, hibah, wakaf,
zakat, pembayaran nadzar, pinjaman, sumbangan perusahaan, keringanan dan
penghapusan pajak untuk pendidikan, penyertaan modal (saham), dan bentuk lain yang
sah secara hukum.
(4) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah membantu pendanaan
diselenggarakan oleh masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku.
PAUD
yang
Pasal 37
(1) Pendanaan PAUD yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan berkelanjutan.
(2) Prinsip keadilan dalam penentuan sumber pendanaan dilaksanakan dengan
memberikan keringanan beban pembiayaan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu
untuk mendapatkan pendidikan.
(3) Prinsip kecukupan dalam penentuan sumber pendanaan dilaksanakan melalui
penghimpunan dana pendidikan yang didasarkan pada kebutuhan untuk memenuhi
standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan.
(4) Prinsip berkelanjutan dalam penentuan sumber pendanaan dilaksanakan agar
pendanaan mampu mencapai, mempertahankan, bahkan meningkatkan mutu pendidikan
secara terus menerus.
(5) Penghimpunan dan penggunaan dana pendidikan harus dilakukan secara efisien,
efektif dan akuntabel.
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 38
(1) Pengawasan dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan mutu manajemen dan
meningkatkan kualitas pendidikan.
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
(2) Pengawasan mencakup pengawasan administratif dan pengawasan teknis edukatif
penyelenggara pendidikan.
Pasal 39
(1) Pemerintah provinsi mengkoordinasikan pengawasan terhadap penyelengga-raan
PAUD jalur formal dan nonformal lintas kabupaten/kota.
(2) Pemerintah kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap penyelengga-raan
PAUD jalur formal dan nonformal di wilayahnya.
(3) Dewan pendidikan
penyelenggaraan PAUD.
kabupaten/kota
ikut
melakukan
pengawasan
terhadap
Pasal 40
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan dewan pendidikandapat mengumumkan hasil
pengawasan secara terbuka kepada publik.
(2) Hasil pengawasan penyelenggaraan PAUD dapat dijadikan dasar untuk melakukan
pembinaan dan pengambilan tindakan administrasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 41
Semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan anak usia dini yang ada pada saat
diberlakukan Peraturan Pemerintah ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Pemerintah ini atau belum diganti dengan peraturan yang baru
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Semua ketentuan yang diperlukan untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah ini harus
diselesaikan paling lambat 2 (dua) tahun, terhitung sejak berlakunya Peraturan
Pemerintah ini.
Pasal 43
(1) Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(2) Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan peraturan pemerintah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal .......... 200..
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
Diundangkan di Jakarta
Pada Tanggal : ...
Laman RPP SISDIKNAS - RPP Pendidikan Anak Usia Dini
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
ttd
LEMBARAN NEGARA NOMOR ... TAHUN ...
Catatan: Revisi 27 Desember 2004
Associated Topics
Threshold 00
Menurut
Kiriman
Menurut Kiriman
Yang
lama
dulu
Yang lama
dulu
Ulangi
Isi komentar adalah tanggung jawab masing-masing pengirimnya.
Anda tidak dibolehkan mengirim komentar, silakan daftar di sini
Web site engine code is Copyright © 2003 by PHP-Nuke. All Rights Reserved. PHP-Nuke is Free Software released under the GNU/GPL license.
Generasi halaman: 15.87 detik
Download