Makalah - WordPress.com

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya lah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kimia
Dasar. Makalah ini secara garis besar membahas mengenai Mol dan Persamaan Reaksi Kimia.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu ViVi Sisca M sebagai
dosen mata kuliah Kimia Dasar yang senantiasa memberikan petunjuk, arahan, dan motivasi
selama mengikuti mata kuliah Kimia Dasar. Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurnah. Oleh sebab itu saran dan kritik yang berguna bagi
kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Bangko, sepetember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...
C. Tujuan……………………………………………………………………………………….
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Mol………………………………………………………………………………….
B. Fraksi Mol…………………………………………………………………………………...
C. Molaritas…………………………………………………………………………………….
D. Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia ……………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan daru penyusunan makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas di mata kuliah,
juga bertujuan unuk mengembangkan pengetahuan dibidang ilmu kimia dasar khususnya mol
dab perhitungan kimia.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. KONSEP MOL
Suatu jumlah zat dalam ilmu kimia disebut dengan mol. Suatu mol zat mengandung partikel
yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C-12, yaitu 6,02 x 10^23 partikel.
Jumlah partikel ini disebut bilangan Avogadro. Partikel zat dapat berupa atom, molekul, ataupun
ion, seperti contoh berikut ini :
– 1 mol besi ( Fe ) mengandung 6,02 x 10^23 atom besi ( dalam hal ini pasrtikel unsur besi
adalah atom ). Jadi jumlah partikel unsur besi adalah sama dengan jumlah atom besi.
– 1 mol air ( H2O ) mengandung 6,02 x 10^23 molekul air ( dalam hal ini partikel senyawa air
adalah molekul ) jadi jumlah partikel air adalah sama dengan molekul air.
– 1 mol Na+ mengandung 6,02 x 10^23 ion Na+ ( partikel ion Na+ adalah ion ) jadi jumlah
partikel Na+ adalah sama dengan jumlah ion Na+.
1. Menghitung jumlah partikel suatu zat.
Hubungan anara jumlah partikel dalam zat dengan jumlah mol dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :
JP = n x L
keterangan : JP = jumlah partikel
n = mol
L = tetapan avogadro = 6,02 x 10^23
contoh soal
1. Berapakah jumlah partkel ( atom emas ) yang dimiliki oleh 5 mol emas murni :
jawab :
JP = n x 6,02 x 10^23
= 5 x 6,02 x 10^23
= 30,1 x 10^23
= 3,01 x 10^24
2. Menghitung jumlah massa molar suatu zat
massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Massa molar umumnya
dinotasikan dengan mm. Massa 1 mol zat sa,a dengan massa molekul relatif zat tersebut dengan
stuannya dinyatakan oleh gram/mol. Massa molekul relatif biasanya dinyatakan dengan Mr.
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom, maka massa molar adalah sama dengan massa atom
relatif dalam suatu gram/mol. Massa atom relatif biasa disimbolkan dengan Ar.
3. Menghitung jumlah mol suatu zat
jumlah mol yang terkandung dalam suatu zat dapat dirumuskan sebagai berikut :
n = M/Ar atau n = M/Mr
keterangan : n = mol
M = massa zat atau massa molekul ( gram )
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
Contoh
1. Berapakah jumlah mol besi sebanyak 560 gram ? ( Ar Fe = 56 )
Jawab : n = M/Ar = 560/56 = 10 mol
2. Hitunglah jumlah mol dalam 180 gram air ( Ar H= 1 O= 16 )
Jawab : Mr H2O = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 16 )
= 2 + 16
= 18
n = M/Mr = 180/18 = 10 mol
B. FRAKSI MOL
Fraksi mol merupakan suatu konsentrasi yang menyatakan perbandingan antara jumlah salah
satu komponen larutan yakni jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut dengan jumlah
mol total larutan.
Fraksi mol disimbolkan dengan X. Misalnya didalam larutan hanya mengandung 2 komponen,
yaitu zat B sebagai zat terlarut dan zat A sebagai pelarut, maka fraksi mol A disimbolkan dengan
XA dan XB untuk fraksi mol zat terlarut. Dengan rumus
XA = nA/nA + nB
XB = nB/nA + nB
keterangan : XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol terlarut
nA = jumlah mol pelarut
nB = jumlah mol terlarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut sama dengan 1
XA + XB = 1
Contoh :
1. Sebanyak 27,6 gram etanol C2H5OH dilarutkan dalam 54 gram air ( Ar C = 12 H = 1 O = 16
). Hitunglah fraksi mol etanol dan fraksi mol air !
Jawab :
Diketahui = massa C2H5OH = 27,6 gram
massa H2O = 54 gram
Ar C = 12
Ar H = 1
Ar O = 16
Ditanya : X etanol dan X air
pertama-tama cari dulu Mr dari etanol dan air
Mr C2H5OH = 46 gr/mol
Mr H2O = 18 gr/mol
selanjutnya tentukan jumlah mol dari entanol dan air .
n C2H5OH = massa/mr = 27,6/46 = 0,6 mol
n H2O = massa/mr = 54/18 = 3 mol
berikutnya tentukan fraksi mol
X C2H5OH = 0,6 / 0,6 + 3 = 0,6/3,6
= 0,167
X H2O = 3/3+0,6 = 3/3,6 = 0,833
X C2H5OH + X H2O = 0,167 + 0,833 = 1
C. MOLARITAS
Dalam ilmu kimia molaritas ( M ) merupakan salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas
suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Misalnya 1,0 liter larutan
mengandung 0,5 mol senyawa X, maka larutan ini disebut larutan 0,5 molar ( 0,5 M ). Umumnya
konsentrasi larutan berair encer dinyatakan dengan satuan molar.
Molaritas dapat dituliskan dengan rumus :
M = n ( mol ) / v ( liter )
Jika zat yang dicari molaritasnya ada dalam suatu gram dan volume mililiter, maka molaritasnya
dapat dihitung dengan rumus.
M = n x 1000/mL atau
M = gr/Mr x 1000/mL
keterangan :
M = molaritas ( mol/liter )
n = mol zat terlarut ( mol )
v = volume larutan ( liter )
g = massa zat terlarut ( gr )
mr = massa molekul relatif zat terlarut.
Contoh
1. Tentukan molaritas dari larutan yang terdiri atas 17,1 gr gula pasir ( C12H22O11 ) dalam 0,25
liter larutan.
Jawab :
diketahui : massa 17,1 gr
Mr C12H22M11 = 342 gr/mol
V = 0,25 L
ditanyakan : M
penyelesaian : jumlah mol C12H22O11 = massa/gr
n C12H22O11 = 17,1 / 342
= 0,05 mol
M = n/v = 0,05/0,25 = 0,2 mol/L
D. REAKSI KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI
Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang
berbeda-beda. Sedangkan persamaa reaksi kimia menggambarkan perubahan zat-zat yang
bereaksi. Persamaan reaksi kimia meliputi rumus kimia dari zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil
reaksi yang dihubungkan dengan tanda panah. Fasa zat-zat yang bereaksi dinyatakan dengan
lambang s ( solid ), g untuk gas ( gasses ), l untuk cair ( liquid ), dan aq untuk zat-zat terlarut (
aquaeus ).
Dalam suatu reaksi berlaku hukum kekekalan massa, massa zat-zat yang bereaksi sama dengan
massa zat-zat hasil reaksi. Untuk itu suatu persamaan reaksi harus setara, yaitu jumlah atom
diruas kiri harus sama dengan jumlah atom diruas kanan. Untuk membuat suatu persamaan
reaksi setara ditambahkan koefisien yaitu bilangan didepan rumus.
Contoh
C3H8(g) + 5O2(g) —> 3CO2(g) + 4H2O(l)
pada persamaan reaksi ini, koefisien C3H8 = 1, O2 = 5, CO2 = 3, H2O = 4
dimana C3H8, O2, dan CO2 berwujud gas, sedangkan H2O berwujud cair.
Beberapa jenis reaksi adalah reduksi oksidasi ( redoks ) dan reaksi asam basa. Konsep reaksi
asam basa dikaitkan dengan perpindahan proton, sedangkan reaksi reduksi berkaitan dengan
proses perpindahan electron.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Download