KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kimia Dasar. Makalah ini secara garis besar membahas mengenai Mol dan Persamaan Reaksi Kimia. Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu ViVi Sisca M sebagai dosen mata kuliah Kimia Dasar yang senantiasa memberikan petunjuk, arahan, dan motivasi selama mengikuti mata kuliah Kimia Dasar. Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurnah. Oleh sebab itu saran dan kritik yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Bangko, sepetember 2015 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………………………… B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………... C. Tujuan………………………………………………………………………………………. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN A. Konsep Mol…………………………………………………………………………………. B. Fraksi Mol…………………………………………………………………………………... C. Molaritas……………………………………………………………………………………. D. Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia ………………………………………………………. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………………………… B. Saran ………………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Tujuan daru penyusunan makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas di mata kuliah, juga bertujuan unuk mengembangkan pengetahuan dibidang ilmu kimia dasar khususnya mol dab perhitungan kimia. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN A. KONSEP MOL Suatu jumlah zat dalam ilmu kimia disebut dengan mol. Suatu mol zat mengandung partikel yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C-12, yaitu 6,02 x 10^23 partikel. Jumlah partikel ini disebut bilangan Avogadro. Partikel zat dapat berupa atom, molekul, ataupun ion, seperti contoh berikut ini : – 1 mol besi ( Fe ) mengandung 6,02 x 10^23 atom besi ( dalam hal ini pasrtikel unsur besi adalah atom ). Jadi jumlah partikel unsur besi adalah sama dengan jumlah atom besi. – 1 mol air ( H2O ) mengandung 6,02 x 10^23 molekul air ( dalam hal ini partikel senyawa air adalah molekul ) jadi jumlah partikel air adalah sama dengan molekul air. – 1 mol Na+ mengandung 6,02 x 10^23 ion Na+ ( partikel ion Na+ adalah ion ) jadi jumlah partikel Na+ adalah sama dengan jumlah ion Na+. 1. Menghitung jumlah partikel suatu zat. Hubungan anara jumlah partikel dalam zat dengan jumlah mol dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : JP = n x L keterangan : JP = jumlah partikel n = mol L = tetapan avogadro = 6,02 x 10^23 contoh soal 1. Berapakah jumlah partkel ( atom emas ) yang dimiliki oleh 5 mol emas murni : jawab : JP = n x 6,02 x 10^23 = 5 x 6,02 x 10^23 = 30,1 x 10^23 = 3,01 x 10^24 2. Menghitung jumlah massa molar suatu zat massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Massa molar umumnya dinotasikan dengan mm. Massa 1 mol zat sa,a dengan massa molekul relatif zat tersebut dengan stuannya dinyatakan oleh gram/mol. Massa molekul relatif biasanya dinyatakan dengan Mr. Untuk unsur yang partikelnya berupa atom, maka massa molar adalah sama dengan massa atom relatif dalam suatu gram/mol. Massa atom relatif biasa disimbolkan dengan Ar. 3. Menghitung jumlah mol suatu zat jumlah mol yang terkandung dalam suatu zat dapat dirumuskan sebagai berikut : n = M/Ar atau n = M/Mr keterangan : n = mol M = massa zat atau massa molekul ( gram ) Ar = massa atom relatif Mr = massa molekul relatif Contoh 1. Berapakah jumlah mol besi sebanyak 560 gram ? ( Ar Fe = 56 ) Jawab : n = M/Ar = 560/56 = 10 mol 2. Hitunglah jumlah mol dalam 180 gram air ( Ar H= 1 O= 16 ) Jawab : Mr H2O = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 16 ) = 2 + 16 = 18 n = M/Mr = 180/18 = 10 mol B. FRAKSI MOL Fraksi mol merupakan suatu konsentrasi yang menyatakan perbandingan antara jumlah salah satu komponen larutan yakni jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut dengan jumlah mol total larutan. Fraksi mol disimbolkan dengan X. Misalnya didalam larutan hanya mengandung 2 komponen, yaitu zat B sebagai zat terlarut dan zat A sebagai pelarut, maka fraksi mol A disimbolkan dengan XA dan XB untuk fraksi mol zat terlarut. Dengan rumus XA = nA/nA + nB XB = nB/nA + nB keterangan : XA = fraksi mol pelarut XB = fraksi mol terlarut nA = jumlah mol pelarut nB = jumlah mol terlarut Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut sama dengan 1 XA + XB = 1 Contoh : 1. Sebanyak 27,6 gram etanol C2H5OH dilarutkan dalam 54 gram air ( Ar C = 12 H = 1 O = 16 ). Hitunglah fraksi mol etanol dan fraksi mol air ! Jawab : Diketahui = massa C2H5OH = 27,6 gram massa H2O = 54 gram Ar C = 12 Ar H = 1 Ar O = 16 Ditanya : X etanol dan X air pertama-tama cari dulu Mr dari etanol dan air Mr C2H5OH = 46 gr/mol Mr H2O = 18 gr/mol selanjutnya tentukan jumlah mol dari entanol dan air . n C2H5OH = massa/mr = 27,6/46 = 0,6 mol n H2O = massa/mr = 54/18 = 3 mol berikutnya tentukan fraksi mol X C2H5OH = 0,6 / 0,6 + 3 = 0,6/3,6 = 0,167 X H2O = 3/3+0,6 = 3/3,6 = 0,833 X C2H5OH + X H2O = 0,167 + 0,833 = 1 C. MOLARITAS Dalam ilmu kimia molaritas ( M ) merupakan salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Misalnya 1,0 liter larutan mengandung 0,5 mol senyawa X, maka larutan ini disebut larutan 0,5 molar ( 0,5 M ). Umumnya konsentrasi larutan berair encer dinyatakan dengan satuan molar. Molaritas dapat dituliskan dengan rumus : M = n ( mol ) / v ( liter ) Jika zat yang dicari molaritasnya ada dalam suatu gram dan volume mililiter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus. M = n x 1000/mL atau M = gr/Mr x 1000/mL keterangan : M = molaritas ( mol/liter ) n = mol zat terlarut ( mol ) v = volume larutan ( liter ) g = massa zat terlarut ( gr ) mr = massa molekul relatif zat terlarut. Contoh 1. Tentukan molaritas dari larutan yang terdiri atas 17,1 gr gula pasir ( C12H22O11 ) dalam 0,25 liter larutan. Jawab : diketahui : massa 17,1 gr Mr C12H22M11 = 342 gr/mol V = 0,25 L ditanyakan : M penyelesaian : jumlah mol C12H22O11 = massa/gr n C12H22O11 = 17,1 / 342 = 0,05 mol M = n/v = 0,05/0,25 = 0,2 mol/L D. REAKSI KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda-beda. Sedangkan persamaa reaksi kimia menggambarkan perubahan zat-zat yang bereaksi. Persamaan reaksi kimia meliputi rumus kimia dari zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi yang dihubungkan dengan tanda panah. Fasa zat-zat yang bereaksi dinyatakan dengan lambang s ( solid ), g untuk gas ( gasses ), l untuk cair ( liquid ), dan aq untuk zat-zat terlarut ( aquaeus ). Dalam suatu reaksi berlaku hukum kekekalan massa, massa zat-zat yang bereaksi sama dengan massa zat-zat hasil reaksi. Untuk itu suatu persamaan reaksi harus setara, yaitu jumlah atom diruas kiri harus sama dengan jumlah atom diruas kanan. Untuk membuat suatu persamaan reaksi setara ditambahkan koefisien yaitu bilangan didepan rumus. Contoh C3H8(g) + 5O2(g) —> 3CO2(g) + 4H2O(l) pada persamaan reaksi ini, koefisien C3H8 = 1, O2 = 5, CO2 = 3, H2O = 4 dimana C3H8, O2, dan CO2 berwujud gas, sedangkan H2O berwujud cair. Beberapa jenis reaksi adalah reduksi oksidasi ( redoks ) dan reaksi asam basa. Konsep reaksi asam basa dikaitkan dengan perpindahan proton, sedangkan reaksi reduksi berkaitan dengan proses perpindahan electron. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA