6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian

advertisement
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Menyirih
Menyirih merupakan proses meramu campuran dari komponen-komponen
yang telah terpilih dan dibungkus dalam daun sirih. Campuran ini kemudian
ditempatkan didalam mulut dan dikunyah. Komponen utama dari sirih adalah biji
pinang (Areca cathecu), daun sirih (Piper betle) dan kapur (kalsium hidroksid).
Selain itu ditambahkan beberapa komponen tambahan seperti tembakau, gambir,
cengkeh, kayu manis dan jahe.6
2.2 Sejarah Menyirih
Menurut sejarah, nenek moyang di Asia Selatan, Asia tenggara, dan Asia
pasifik mengunyah sirih secara sosial diterima diseluruh lapisan mayarakat.
Kebiasaan mengunyah sirih ini telah diketahui dari berbagai negara seperti Srilanka,
Pakistan, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia, Cina, Papua Nugini,
beberapa pulau di Pasifik dan populasi yang bermigrasi ke tempat-tempat seperti
Afrika Selatan, Afrika timur, Eropa, Amerika Utara dan Australia.1
Pada beberapa negara, tembakau umumnya digunakan bersamaan dengan
campuran sirih.Literatur mengenai kebiasaan mengunyah sirih sudah ada di India
sekitar 2000 tahun yang lalu sedangkan tembakau baru dikenal pada tahun 16
masehi.Campuran sirih biasanya dikunyah secara terus-menerus, lalu diletakkan
diantara gusi dan mukosa untuk beberapa saat. Di Indonesia, campuran sirih dikunyah
terlebih dahulu dan kemudian potongan tembakau yang besar digunakan untuk
membersihkan gigi, kemudian dibiarkan didalam mulut.Hasil kunyahan campuran
yang ditambahkan dengan sejumlah tembakau dibentuk menjadi gumpalan dan
digosok-gosokkan kepermukaan gigi dan mukosa labial atau bukal dengan gumpalan
suntil dengan gerakan memutar.1,7-8
Universitas Sumatera Utara
7
2.3 Komposisi Menyirih
2.3.1 Pinang (Areca catechu)
Pinang (Areca catechu) adalah buah palem berbatang tunggal dan ramping
yang dapat tumbuh sampai 30 m (gambar 1).Pinang dibudidayakan dari Afrika Timur
dan Asia tenggara dan dari Indonesia pinang sering digunakan dalam ritual budaya
atau sosial, dan dijumpai dalam upacara-upacara kebudayaan Asia dan Pasifik.
Pinang dapat digunakan secara sendiri maupun bersama dengan komponen lain
seperti tembakau, kapur, gambir, dan bahan rempah-rempah lainnya, yang dibungkus
dalam daun sirih dan disebut sebagai campuran sirih.9
Di india produk olahan campuran sirih yang dikenal sebagai pan masala,
produk ini terdiri atas pinang, gambir, kapur, dan juga tembakau.Kebiasaan
mengunyah pinang telah diketahui berpotensi merusak kesehatan. Bukti-bukti bahwa
mengomsumsi pinang tanpa menggunakan tembakau atau kapur, memiliki efek yang
berpotensi berbahaya pada rongga mulut. efek ini dapat dibagi menjasi dua kategori
yaitu efek yang mempengaruhi jaringan keras gigi, jaringan periodonsium, dan sendi
temporomandibular dan efek yang mempengaruhi jaringan lunak, yaitu mukosa yang
melapisi rongga mulut.10
Seperti yang diketahui air liur penyirih mengandung nitrosamin yang berasal
dari alkaloid pinang.Alkaloid dalam pinang adalah arekolin, arekaidin, arekain,
guvacin, arekolidin, guvakolin, isoguvakolin dan kolin. Arekolin yang toksik,
bertindak sebagai nikotin ke dalam sistem saraf. Pinang juga dapat menyebabkan
sawan yang berakhir dengan lumpuh.11
Gambar 1. Biji buah pinang12
Universitas Sumatera Utara
8
2.3.2 Daun Sirih
Daun sirih (Piper Betel Lim) pada umumnya disebut betel (Bahasa Inggris),
paan (Bahasa India), phlu (Bahasa Thailand) dan sirih (Bahasa Indonesia).Daun sirih
banyak digunakan sebagai penyegar mulut dan tumbuh secara ekstensif di India,
Srilanka, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara. Daunnya
dikunyah tersendiri atau bersama dengan bahan lain seperti pinang, cengkeh,
kapulaga, pinang.13Daun sirih memiliki rasa pedas dan menghasilkan minyak esensial
yang banyak digunakan sebagai obat (gambar 2). Penelitian lain menunjukkan bahwa
minyak esensial dari daun sirih memiliki efek antijamur, dan antiseptik.14-5Daun sirih
kaya akan karoten, asam askorbat, dan fenolat. Senyawa fenolik dari tanaman ini
berkaitan dengan chavicol, chavibetol asetat, dan eugenol.16 Eugenol adalah zat
aromatik yang mudah menguap dan tidak jenuh yang dapat merangsang sistem saraf
pusat, dan merupakan sejenis alkaloid, yang terkenal memiliki sifat seperti kokain.17
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasan mengunyah daun sirih dapat mencegah
osteoporosis. Unsur utama daun sirih adalah minyak atsiri.18
Gambar 2. Daun Sirih19
2.3.3 Kapur
Kapur diperoleh dari berbagai sumber, seperti kerang laut, kerang air tawar,
batu kapur, dan batu karang.Supaya cocok untuk dikunyah, kapur diolah menjadi
bubuk (kalsium dioksida) dan dicampur dengan air sehingga konsistensinya seperti
pasta. Kapur dihaluskan dengan cara yang berbeda, tergantung asal-usulnya.
Universitas Sumatera Utara
9
Di Indonesia kerang dihancurkan dengan tangan, setelah dikurangi menjadi
bubuk halus, air, dan kadang-kadang sedikit minyak kelapa, ditambahkan untuk
membentuk pasta.19Kapur yang merupakan bagian dari campuran sirih menghidrolisa
arecoline menjadi arecaidine yang dapat merangsang sistem saraf pusat,
dikombinasikan dengan minyak lada esensial (campuran fenol dan zat terpenlike)
adanya sifat euphoria ketika diserap dari mukosa bukal. Pasta kapur melalui kontak
langsung menyebabkan percepatan pergantian sel. Di daerah tertentu kapur
ditambahkan langsung ke pinang, bukan dibungkus didalam daun sirih, kemudian
diletakkan pada tempat tertentu di mulut (biasanya pipi kanan atau kiri) dimana
cenderung terbentuk area ulserasi ganas.11 Pada perempuan penyirih suku Karo di
Pancur Batu, bahan kapur yang digunakan umumnya adalah yang terbentuk pasta2
(gambar 3).
Gambar 3. Kapur20
2.3.4Tembakau
Tembakau sering ditambahkan ke dalam campuran sirih. Bahan tembakau
dibuat dari daun Nicotiana rustica dan Nicotina tabacum yang dikeringkan dan
difermentasi sebagian, tanpa proses lebih lanjut (gambar 4). Di sebagian besar
wilayah Indonesia, tembakau tidak termasuk bahan campuran sirih, melainkan setelah
campuran sirih dikunyah selama beberapa menit, gumpalan tembakau (gambar 5)
yang diiris halus ditempatkan dalam komisura labial dan akhirnya digunakan untuk
membersihkan gigi.21
Universitas Sumatera Utara
10
Orang yang kecanduan tembakau kering banyak yang telah menggunakan
selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Masalah yang ditimbulkan adalah kanker mulut dan tenggorokan, leukoplakia,
penyakit pada gusi dan gigi.5Penelitian yang dilakukan The International Agency for
Research on Cancer (IARC)2004, menyatakan terdapat bukti yang cukup bahwa
campuran sirih dengan tembakau bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan
kanker mulut dan kanker faring.20
Gambar 4. A. Tembakau keringdan B. Gumpalan Tembakau24
2.3.5Gambir
Gambir adalah bahan astringen berwarna coklat kemerahan yang sering
digunakan dalam campuran bahan sirih.Terdapat dua jenis gambir berdasarkan pohon
atau semak darimana gambir tersebut diekstrak, salah satunya dari rebusan dan
ekstrak ini kayu Acacia catechu, Willd, yang berasal dari India dan Myanmar,
kadang-kadang disebut gambir hitam. Kandungan utamanya adalah catechu-tannic
acid (25-35%), acacatechin (2-10%), quercetin, dan red catechu.25
Jenis gambir yang lain diperoleh dari air ekstrak daun dan tunas Uncaria
Gambier yaitu sejenis semak merambat yang berasal dari Kepulauan Melayu,
kadang-kadang disebut gambir pucat. Kandungan utamanya adalah catechin (7-33%),
catechu-tannic-acid (22-50%), quercetin, dan red catechu.25
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 5. Gambir 26
2.4 Pengaruh Menyirih Terhadap Kesehatan
Menyirih memiliki efek positif dan negatif terhadap kesehatan umum maupun
rongga mulut. Efek positif kebiasaan menyirih dan menyuntil terhadap kesehatan
umum diantaranya dapatrelaksasi, meningkatkan konsentrasi,17 mengembalikan
semangat bekerja, meningkatkan kapasitas
kerja, kewaspadaan,
menambah
stamina,23dan menekan rasa lapar. Efek positif kebiasaan menyirih terhadap
kesehatan rongga mulut adalah dapat menyegarkan nafas dan menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi.24
Efek negatif kebiasaan menyirih terhadap kesehatan umum diantaranya terkait
dengan penyakit kardiovaskular, karsinoma hepatoseluler, sirosis hati, hiperlipidemia,
hiperkalsemia, penyakit ginjal kronis, hipertensi, diabetes melitus, sindrom
metabolik, induksi sindrom, ekstrapiramidal, sindrom milk-alkali, induksi dysplasia
serviks uterus, kanker kerongkongan dan hati, bayi dengan berat badan lahir rendah
pada ibu penyirih/penyuntil, dan predisposisi kolonisasi Helicobacter pylory dalam
saluran pencernaan.25-6 Efek negatif kebiasaan menyirih dan menyuntil terhadap
rongga mulut dapat dibagi dua, yaitu terhadap mukosa mulut dan terhadap gigi.
Terhadap mukosa mulut menyirih dapat menyebabkan leukoplakia, submukus
fibrosis oral, karsinoma sel skumosa, lesi likenoid, perubahan warna pada mukosa
mulut, penyakit periodontal, dan kanker mulut, terhadap gigi menyirih dapat
menyebabkan atrisi gigi.26
Universitas Sumatera Utara
12
2.5 Kelainan Mukosa Oral Terkait Menyirih
2.5.1 Mukosa penyirih
Mukosa penyirih adalah suatu kondisi di mana mukosa mulut mengalami
deskuamasi yang disebabkan oleh bahan-bahan menyirih atau efek traumatik pada
saat menyirih.Lesi terlihat terlokalisir pada tempat sirih diletakkan dan memiliki satu
atau lebih karakteristik seperti,perubahan warna mukosa menjadi kuning/coklat
kemerahan, mukosa yang kasar. Mukosa penyirih seringkali ditemukan pada lokasi
dimana seseorang meletakkan sirih, biasanya pada mukosa pipi dan sulkus.6
Gambar 6. Mukosa penyirih.27
2.5.2 Oral Submukus Fibrosis
Submukus fibrosis merupakan lesi prakanker yang dapat terjadi pada mukosa
mulut hingga faring, OSF juga terjadi akibat pinang yang digunakan untuk menyirih.
Efek komponen alkaloid dari biji buah pinang terhadap kecepatan perkembangan
fibroblast
manusia.
Menyirih
yang
dilakukan
secara
terus-menerus
akan
menghasilkan peningkatan pembentukan kolagen dan mengalami hialinisasi dan
fibrosis. Lebih jelasnya dapat dikatakan bahwa patogenesis OSF terdiri dari stimulasi
dan kandungan biji buah pinang khusunya alkaloid, yang menghasilkan perubahan
fenotif dan juga peningkatan kolagenesis. Jumlah besar dari tannin dan catehcin
flavonoid dalam biji buah pinang menghambat degradasi kolagen oleh kolagenase,
yang menghasilkan akumulasi kolagen.
Submukus fibrosis biasanya mengenai mukosa bukal, mukosa labial, area
retromolar, palatum lunak, faring serta esofagus Submukus fibrosisdidiagnosis secara
Universitas Sumatera Utara
13
klinis bila ditemukan adanya penebalan yang berwarna abu-abu pada mukosa oral dan
akan membatasi pergerakan mulut ataupun lidah.Mukosa bukal akan terlihat atrofi
dengan adanya perubahanwarna mukosaakibat menyirih. Bagian palatum akan
terlihat pucat dan uvula berkerut.Keadaan ini, akan menyebabkan kesulitan dalam
membuka mulut dan makan, kesulitan menelan dan bicara, rasa terbakar.28
Gambar 7. Submukus Fibrosis Oral
2.5.3 Leukoplakia
Leukoplakia merupakan kelainan yang berhubungan dengan kebiasaan
mengonsumsi tembakau yang memicu perubahan genetik dan lingkungan mukosa
mulut.Penambahan tembakau pada campuran
sirih akan menambah efek
karsinogenik.Leukoplakia menunjukkan beberapagambaran klinis:
-
Homogen terlihat sebagai plak berwarna putih sedikit meninggi dapat
disertai fisur dan garis- garis yang ireguler.
-
Leukoplakia nodular, terlihat sebagai plak berwarna putih atau merah dan
putih opak disertai dengan fisur dengan tepi yang irregular poliferasi dan
menimbul.
-
Speckled leukoplakia, terlihat sebagai gambaran lesi berwarna merah dan
putih, ulseratif, dan beludru dan berglanural.
-
Leukoplakia veruka,lesi terlihat sebagai papilomatosa, menebal, dapat
berfisur, berwarna abu-abu atau pink keabu-abuaan, poliferatif, indurasi,
dengan bentuk cauliflower dan pengukuran dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan rongga mulut menggunakan kaca mulut.31
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 8. Leukoplakia32
2.5.4 Kanker Rongga Mulut
Kanker rongga mulut adalah neoplasma ganas yang berasal dari mukosa yang
melapisi rongga mulut.Lokasi yang sering terjadi kanker rongga mulut adalah
mukosa labial, lidah, tonsil, gingiva, palatum keras, palatum lunak dasar mulut dan
mukosa bukal.Kebiasaan menyirih sebagai penyebab kanker rongga mulut telah
dikenal selama beberapa penelitian.Guha (2006) menemukan hubungan yang
bermakna antara kanker rongga mulut dan menyirih.Hal ini disebabkan karena saat
menyirih sering digunakan daun sirih mentah yang mengandung kiria-kira 1%
safrole, dimana bahan ini diduga bersifat karsinogenik pada manusia. Penambahan
tembakau pada sirih atau penggunaan tembakau setelah menyirih akan menambah
efek karsinogenik.8Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat disebabkan beberapa
hal yaitu seringnya mengonsumsi tembakau, minum alkohol, kekurangan nutrisi
seperti kekurangan vitamin, sering terkena sinar matahari yang dapat menyebabkan
bibir kering.Adapun gambaran klinis dari rongga mulut adanya bercak merah pada
bagian mukosa, adanya kombinasi bercak putih dan merah, adanya ulserasi atau erosi
pada bercak putih.32 (gambar 9).
Gambar 9. Kanker Rongga Mulut
Universitas Sumatera Utara
15
2.6 Kerangka Teori
Menyirih
Tembakau
Gambir
Kapur
Pinang
Sirih
Efek positif
Efek negatif
Kelainan Rongga mulut
Mukosa penyirih
Jaringan keras
Jaringan lunak
Oral submukus fibrosis
Leukoplakia
Kesehatan
umum
Kanker rongga mulut
Universitas Sumatera Utara
16
2.7 Kerangka Konsep
Kebiasaan menyirih :
1. Lama kebiasaan
menyirih
2. Komponen sirih
3. Frekuensi menyirih
Lokasi penempatan
sirih
4. Cara menyirih
Kelainan Mukosa Oral :
1. Mukosa penyirih
2. Oral squamous
fibrosis (OSF)
3. Leukoplakia
4. Kanker mulut
Universitas Sumatera Utara
Download