TUGAS KELOMPOK PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI Oleh : Nysa Ayu Farisandi (115100313111002) Erlina Nur Maharani (125100307111004) Fenti nur Addina (125100307111010) Anna Wijayanti (125100307111054) JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 RESUME MINERAL KALSIUM 1. Kandungan dalam beberapa makanan Bahan Makanan Kalsium mg Bayam 267 Kangkung 73 Nanas 16 Pepaya 23 Pisang Ambon 8 Jeruk Manis 33 Kacang Ijo 125 Pete Segar 95 Tempe Kedele 129 Keju 777 Tepung susu 904 (Riyadi, 2002) 2. Fungsi Pembentukan tulang dan gigi, Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium, Mengatur pembekuan darah, Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin, Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin, Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan dan meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel (Moehji, 2006). 3. Defisiensi : Akibatnya bagi kesehatan Menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. Kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang (Moehji, 2006). 4. Suapan anjuran Angka kecukupan kalsium sehari dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004). Angka Kecukupan Kalsium Yang dianjurkan: Golongan Umur 0-6 bln 7-11 bln 1-3 thn 4-6 thn 7-9 thn AKK* (mg) 200 400 500 500 600 Golongan Umur Wanita : 10-12 thn 13-15 thn 16-18 thn 19-29 thn 30-49 thn 50-64 thn ≤ 65 thn AKK* (mg) 1000 1000 1000 800 800 1000 1000 Pria : 10-12 thn 1000 13-15 thn 1000 16-18 thn 1000 Hamil : + 150 19-29 thn 800 30-49 thn 800 Menyusui : 50-64 thn 1000 0-6 bln + 150 ≤ 65 thn 1000 7-12 bln +150 5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan Untuk contoh pada makanan remis. Pengolahan dengan cara perengukusan menyebabkan kehilangan kadar kalsium remis sebanyak 30,74%,perebusan sebanyak 41,11% dan perebusan garam 23,13%. Mengonsumsi remis sebanyak 100 g dapat menyumbangkan kalsium dalam keadaan segar sebanyak 39,91%, kukus sebanyak 36,11%, rebus sebanyak 34,17% dan rebus garam sebanyak 45,79% dari angka kecukupan gizi. Turunnya kadar kalsium ini didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan terjadi penurunan yang signifikan pada mineral terutama, fosfor, kalsium, kalium dan seng pada Colocasia esculenta (L.) Schott setelah dilakukan proses pemasakan (lewu, 2010) BESI 1. Kandungan dalam beberapa makanan Jenis Fe (mg) Daging 2.2-5 Ikan 1.2-4 Telur 1.2-1.5 KacangHijau 6 KacangKedelai 15.7 (Riyadi, 2002) 2. Fungsi Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita. Zat besi memiliki fungsi yang sangat vital didalam tubuh manusia. Fungsi zat besi antara lain adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, pembentukan hemoglobin dalam darah, mempertahankan pigmentasi rambut, meningkatkan kekuatan fisik dan mental. Zat besi juga sangat penting dalam proses pembentukan hemoglobin serta membantu system kekebalan tubuh dalam menangkal berbagai serangan virus dan bakteri. Untuk mentransportasikan oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein dan membentuk hemoglobin dalam sel darah merah serta myoglobin di dalam serabut otot. Bila zat besi bergabung dengan protein di dalam sel zat besi akan membentuk enzim yang berperan serta dalam pembentukan energi di dalam sel (Almatsier, 2001) 3. Defisiensi : Akibatnya bagi kesehatan Kesulitan bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut (Almatsier, 2001). 4. Suapan anjuran Kebutuhan zat besi relatif lebih tinggi pada bayi dan anak daripada orang dewasa apabila dihitung berdasarkan per kg berat badan. Bayi yang berumur dibawah 1 tahun, dan anak berumur 6 – 16 tahun membutuhkan jumlah zat besi sama banyaknya dengan laki – laki dewasa. Tetapi berat badannya dan kebutuhan energi lebih rendah daripada laki – laki dewasa. Untuk dapat memenuhi jumlah zat besi yang dibutuhkan ini, maka bayi dan remaja harus dapat mengabsorbsi zat besi yang lebih banyak per 1000 kcal yang dikonsumsi. Wanita membutuhkan lebih banyak, sekitar 18 mg per hari, karena mengalami menstruasi dan memiliki resiko lebih tinggi terkena anemia. Sedangkan pria membutuhkan 8 mg zat besi setiap hari Zat Besi hewani lebih mudah diserap tubuh: sekitar 10-20% dibanding dari nabati yang hanya 1- 5%. Contoh : Zat Besi yang terdapat dalam sayur bayam hanya dapat diserap tubuh 1% sementara zat besi dari ikan dapat diserap hingga 11 % Angka kejadian Anemia begitu tinggi karena tidak mudah memenuhi kebutuhan zat besi hanya secara alami, juga karena tubuh membutuhkan variasi konsumsi makanan yang dapat membantu penyerapan dan metabolisme zat besi dalam tubuh. dengan mengkonsumsi makanan sumber zat besi maka kebutuhan vit A dalam tubuh akan tercukupi. Sumber vit A didapat dari makanan yang mengandung zat besi. setiap hari ada sejumlah zat besi yang hilang melalui urine, tinja, keringat, dan pelepasan sel kulit mati, rambut dan kuku yang bervariasi dari 0.2 - 0.5 mg per hari. Berdasarkan perkiraan 10% zat besi yang dalam makanan dapat diabsorbsi ( National Research Council) (Almatsier, 2001). 5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan Pada dasarnya tujuan pemasakan adalah untuk melunakkan sellulosa dan hemisellulosa sehingga lebih mudah dicerna, mengubah zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan menjadi bentuk yang tersedia bagi tubuh, menambah dan mengubah citarasa, memperbaiki warna, tekstur serta membunuh organisme patogenik dan menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatanyang terdapat pada bahan makanan mentah. Disamping itu pemasakan dapat merusak zat gizi makanan. Hal ini dikarenakan zat gizi tersebut peka terhadap ph pelarut, oksigen, cahaya dan panas atau kombinasinya. Sediaoetama (2007) mengemukakan bahwa kehilangan zat gizi dapat terjadi karena pemasakan dan pemotongan sayur yang kecil-kecil. Faktor-faktor yang mempengaruhi zat gizi sayuran pada saat pemasakan adalah metode pemasakan, lama dan suhu pemasakan, volume air, ukuran sayuran, dengan reaksi media pemasak. Kehilangan zat gizi selama proses pemasakan sayuran diantaranya adalah melalui zat-zat yang mudah menguap dan zat yang rusak oleh panas. Salah satu perubahan penting dalam pemasakan sayuran adalh kehilangan mineral zat besi (Shafiq,2007). NATRIUM 1. Kandungan dalam beberapa makanan No Nama Bahan Makanan 1 Garam Kadar (mg) 38.758 Natrium 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (Paath, 2004) Builon blok Kecap Saus Tomat Keju Ham/Daging kornet Sosis Mentega/Margarin Kraker Asin Roti Bakar 5.000 4.000 2.100 1.250 1.250 1.000 987 710 700 2. Fungsi Sebagai kation utama da;am cairan akstraselular, natrium menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut. Natriumlah yang sebagaian besar mengatur tekanan tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel. Di dalam sel tekanan osmosis diatur oleh kalium guna menjaga cairan tidak keluar dari sel. Secara normal tubuh dapat menjaga keseimbangan antara natrium di luar sel dan kalium di dalam sel. Bila seseorang memakan terlalu banyak garam, kadar natrium darah akan meningkat. Rasa haus yang ditimbulkan akan menyebabkan minum sedemikian banyak sehingga konsentrasi natrium darah akan kembali normal. Ginjal kemudian akan mengeluarkan kelebihan cairan natrium tersebut dari tubuh. Hormon aldosteron menjaga agar konsentrasi natrium di dalam darah berada pada nilai normal. Bila jumlah natrium di dalam sel meningkat secara berlabihan, air akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak. Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakanatau oedema dalam jaringan tubuh. Keseimbangan cairan jugaakan terganggu bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel untuk mengencerkan natrium dalam sel. Cairan ekstraselular akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekana darah.Natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi saraf dan konsentrasi oto. Natrium berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium (Paath, 2004) 3. Defisiensi : Akibatnya bagi kesehatan Defisiensi natrium dapat mengakibatkan kurang sempurnanya pencernaan karbohidrat. Untunglah devisiensi natrium ini jarang terjadi, karena natrium terdapat pada hamper semua bahan pangan mentah maupun yang telah diolah(Purwitasari, 2009). 4. Suapan anjuran Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. Taksiran kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg. Kebutuhan natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan, kehilangan natrium malaui keringat dan sekresi lain. Penduduk di negeri panas membutuhkan lebih banyak natrium daripada penduduk di negeri dingin. WHO (1990) menunjukkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium). Pembatasan ini dilakukan mengingat peranan potensial natrium dalam menimbulkan tekanan darah tinggi (hipertensi) (Purwitasari, 2009). 5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan Untuk contoh makanan remis. Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan kehilangan kadar natrium remis sebanyak 44,87% dan perebusan sebanyak 47,70%, tetapi terjadi peningkatan kandungan natrium sebesar 8,27% pada perebusan garam. Mengonsumsi remis sebanyak 100 g dapat menyumbangkan natrium dalam keadaan segar sebanyak 3,18-15,24%, kukus sebanyak 2,29-10,98%, rebus sebanyak 2,15-10,33% dan rebus garam sebanyak 5,13-24,63% dari angka kecukupan gizi. Peningkatan kadar natrium dikarenakan adanya penetrasi garam pada daging remis pada saat perebusan (Ella,2012). IODIN 1. Kandungan dalam beberapa makanan Jenis Kadar iodat yang Kadar iodida yang makanan didapat (mg L-1) terbentuk (mg L-1) Sayur I-/IO3- 23,91 6,11 0,256 36,95 6,69 0,181 59,50 7,20 0,121 14,79 17,38 1,166 21,06 27,65 1,313 24,00 42,01 1,750 bayam Bubur Nasi (Cahyadi,2006) 2. Fungsi Penambahan garam beryodium Sebelum pemasakan Saat pemasakan Siap saji Sebelum pemasakan Saat pemasakan Siap saji Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak.Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan.Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Disamping untuk produksi hormone tiroid yaitu hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan saraf otot pusat, pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian besar metabolism sel tubuh kecuali sel otak.Yodium juga dibutuhkan untuk sel darah merah dan pernafasan sel serta menjaga keseimbangan.metabolisme tubuh Yodium dari makanan akan diserap dan menjadi bentuk iodida. Yodida adalah bentuk yodium yang berada dalam tubuh yang merupakan bagian penting dari dua hormone yaitu triiodothyronine/T3 dan tetraiodothyronine/T4, yang dihasilkan oleh hormone thyroid. Iodine ini yang berperan mengatur suhu tubuh, reproduksi dan fungsi iodine lainnya. Tubuh yang sehat mengandung 15-20 mg iodium dimana 70-80 % ada di kelenjar gondok dalam bentuk thyroglobulin. Sisanya di kelenjar air liur, kelenjar lambung, jaringan dan sebagian kecil beredar di seluruh tubuh.Umumnya bahan makanan sumber hewani seperti ikan dan kerang mengandung tinggi yodium. Bahan makanan sumber nabati yang mengandung tinggi yodium adalah rumput laut.Yodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormone tiroksintriodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormone tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energy dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolism sampai 30 %. Disamping itu kedua hormone ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Yodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesa protein dana bsorbsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah.Yodium disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin(Supariasa 2001). 3. Defisiensi : Akibatnya bagi kesehatan Pada orang dewasa, kekurangan yodium menimbulkan keadaan lemas dan cepat lelah, produktivitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah, serta gondok pada leher. Selain disebabkan oleh kekurangan yodium murni, penyakit gondok juga bisa timbul akibat zat goiterogen. Zat tersebut ditemukan dalam sayuran dari jenis Brassica seperti kubis, lobak, dan kol kembang. Zat ini juga ditemukan dalam kacang kedelai, kacang tanah, dan obat-obatan tertentu. Zat goiterogen dapat menghalangi pengambilan yodium oleh kelenjar gondok sehingga konsentrasi yodium dalam kelenjar gondok sangat rendah. Selain itu, zat tersebut juga dapat menghambat perubahan yodium dari bentuk anorganik menjadi bentuk organik sehingga menghambat pembentukan hormon tiroksin (Supariasa 2001). 4. Suapan anjuran Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 12 mikrogram per kg berat badan. Kebutuhan yodium setiap hari di dalam makanan yang dianjurkan saat ini adalah (Supariasa 2001): 1. 50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama). 2. 90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun). 3. 120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun). 4. 150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun). 5. 200 mikrogram untuk ibu hamil dan menyusui. 5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan Walaupun dalam makanan sehari-hari asupan garam sudah tercukupi akan tetapi garam hanya lah garam tanpa jumlah iodium yang berarti. Ini terjadi karena kandungan yodium dalam garam berkurang atau hilang akibat proses pemasakan dan penyimpanan yang tidak benar. Dari hasil penelitian kandungan yodium akan berkurang jika disimpan di dekat daerah panas, lembab dan tidak ditutup. Selain penyimpanan, kandungan yodium akan berkurang akibat proses pemasakan DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Cahyadi, W.2006.Penentuan Kadar Spesi Iodium dalam Garam Beriodium Yang Beredar di Pasar dan Sediaan Makanan.Univ Pasudan:FT Lewu MN, Adebola PO , Afolayan A.J.2010. Effect cooking on the mineral contents and antinutrional factor in seven accessions of Colocasia esculenta (L.) schott growing in South Africa. Journal of Food Composition and Analysis 23:398-393 Moehji,S. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Bharatara Paath, E. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Buku Kedokteran ECG Purwitasari, D. 2009. Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika Riyadi, H. 2002. Gizi dan kesehatan keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka Salamah,E.2012.Kandungan mineral remis (Corbicula javanica) akibat proses pengolahan.Bogor. IPB Jurnal Akuatika Vol. III No. 1/ Maret 2012 (74-83) ISSN 0853-2523 Shafiq. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Supariasa 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran ECG Zakaria. 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi Pangan. Bogor: Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB BAB II HASIL dan PEMBAHASAN Pada hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa mineral diklasifikasikan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Yang termasuk dalam mineral makro adalah kalsium dan natrium. Sedangkan yang termasuk dalam mineral mikro adalah besi dan iodium. Masingmasing memiliki sifat yang berbeda diantaranya adalah: Kalsium adalah mineral yang paling banyak berada di dalam tubuh manusia. Kalsium sangat dibutuhkan oleh manusia karena memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai hal yang menyangkut system organ dalam tubuh manusia. Pada manusia normal kandungan kalsium mencapai 1,5 sampai 2,2 persen dari berat tubuh atau memiliki berat 700 sampai dengan 1400 g. Kalsium tersebar di dalam dan diluar sel serta berperan serta dalam berbagai aktifitas kehidupan. Pada besi dapat dilihat bahwa pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Dalam keadaan normal, yodium dikonsumsi hewan melalui air dan tumbuh-tumbuhan yang menyerap zat tersebut dari tanah. Yodium ditemui dalam bentuk inorganik dan organik dalam jaringan tubuh. Yodium berada dalam satu siklus di alam. Sebagian yodium ada di laut, sebagian lagi merembes dibawa hujan, angin dan banjir turun ke tanah dan gunung di sekitarnya. Yodiumterdapat di lapisan bawah tanah, sumur minyak dan gas alam. Air berasal dari sumur-sumur tersebut merupakan sumber yodium. Yodium di dalam tanah dan laut terdapat sebagai iodide. Ion iodide dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur yodium yang mudah menguap. Yodium kemudian dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian yodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan menyebabkan yodium yang tersedia di tanah hanyut terbawa air Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium. BAB III PENUTUP 3. 1 Kesimpulan Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian komposisi cairan tubuh 65%. Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro.Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. 3.2 Saran Sebaiknya sebagai mahasiswa harus terus mengasah dan menambah wawasan pengetahuan kita mengenai Mineral Mikro dan juga sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan. Mineral Mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral. Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.