File

advertisement
Unsur, Senyawa dan Formula
Unsur
Dapat terdiri dari Atom tunggal atau Molekul
Senyawa
Merupakan kombinasi dua atau lebih unsurunsur
Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam
suatu Formula (Rumus Molekul).
dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa
Ionik
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Rumus Molekul dan Model
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Penamaan Senyawa Molekul Biner
non-Logam + non-Logam
Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur nonLogam, maka unsur yang lebih bersifat logam
dituliskan terlebih dahulu.
Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk
molekul, maka digunakan angka Yunani.
Contoh,
mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4
penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Senyawa-Senyawa yang Umum
H2O
SO3
Air (water)
NH3
ammonia
N2O
dinitrogen monoksida
CO
karbon monoksida
CS2
karbon disulfida
sulfur trioksida
CCl4
karbon tetraklorida
PCl5
fosfor pentaklorida
SF6
sulfur heksaflorida
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Penamaan Senyawa Molekul Biner
Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)
Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan
Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa
Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan
muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral
(muatan total = 0)
contoh:
Cu2+ + S2Al3+ + SO42-
CuS
Al2(SO4)3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Nama Senyawa : logam + nonlogam + ida
contoh : NaCl
CaCl2
Na2SO4
: natrium klorida
: kalsium klorida
: natrium sulfat
Note : jika logam memiliki lebih dari satu bilangan
oksidasi, maka untuk membedakan bilangan oksidasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung
dengan angka romawi!!
Contoh : FeCl2
FeCl3
SnO
Sn2O
:
:
:
:
besi (II) klorida
besi (III) klorida
timah (II) oksida
timah (I) oksida
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Tata Nama
NaCl
natrium klorida
KI
kalium iodida
Fe2O3
besi (III) oksida
Mg3N2
magnesium (II) nitrida
N2O4
dinitrogen tetraoksida
SO3
sulfur trioksida
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Tata Nama
NH4NO3
ammonium nitrat
KClO4
kalium perklorat
CaCO3
kalsium karbonat
NaOH
natrium hidroksida
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Aturan Bilangan Oksidasi
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1,




kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I)
Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikatan dengan logam
Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikatan dengan F atau membentuk senyawa peroksida
Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol
Bilangan oksidasi total untuk
ion poliatom =
muatannya
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Muatan dari Beberapa Kation dan Anion
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
contoh:
NaCl
O2F2
BO Na = +1 (golongan IA)
BO Cl = -1 (golongan VIIA)
MgO
BO F = -1
BO O = +1
NaH
BO Mg = +2 (golongan IIA)
BO O = -2
BO Na = +1
BO H = -1
HClO2
BO H = +1
BO O = -2
BO Cl = +3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh;
Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam
senyawa CuCl dan CuO!
Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur
logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka
untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan
bilangan oksidasi total untuk senyawa.
CuCl
BO Cu + BO Cl = 0
BO Cu + (-1) = 0
BO Cu = +1
CuO
BO Cu + BO O = 0
BO Cu + (-2) = 0
BO Cu = +2
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh; untuk ion poliatom.
Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion
NH4+.
Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi
total = muatannya.
NH4+
BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom)
BO N + 4 (+1) = +1
BO N = -3
PO43BO P + 4 BO O = -3
BO P + 4 (-2) = -3
BO P = + 5
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ion Poli atomik
Ammonium
NH4+
sulfat
SO42-
perklorat
ClO41-
sulfit
SO32-
cianida
CN1-
karbonat
CO32-
hidroksida
OH1-
Fosfat
PO43-
nitrat
NO31-
Fosfit
nitrit
NO21-
PO33-
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
PERSAMAAN REAKSI
Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus
kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya
masing-masing
PENTING!!!
 Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi/
reaktan) menjadi zat baru (produk).
 Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi
tidak berubah.
 Ikatan kimianya yang berubah, dimana ikatan kimia
pereaksi diputus dan terbentuk ikatan kimia baru
dalam produknya.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
PERSAMAAN REAKSI
Reaksi setara antara H2 dan O2
membentuk air.
2 H2
+ O2
2 H2O
Perhatikan:
2 H2O
koefisien
angka indeks
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
KIMIA
Contoh ;
Langkah 1:
Al(s) + H2SO4(aq)
Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
(belum setara)
Langkah 2:
2Al(s) + 3 H2SO4(aq)
Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
(setara)
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
KIMIA
 LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN:
 Tetapkan koefisien salah satu zat (biasanya yang
paling kompleks), sama dengan 1, dan zat lain
dengan abjad.
 Setarakan lebih dahulu unsur yang berkaitan
langsung dengan zat yang diberi koefisien 1.
 3. Setarakan unsur lain. Biasanya unsur O diseta-
rakan paling akhir.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
SETARAKAN REAKSI:
Gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
CH4(g)
+
O2(g)
CO2(g)
+
H2O(g)
1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, yang lain dengan abjad.
1 CH4(g)
+ a O2(g)
b CO2(g)
+ c H2O(g)
2. buat data jenis unsur dan banyak unsur, lalu setarakan
(kiri = kanan)
jenis
kiri
kanan
C
1
b
H
4
2c
O
2a
2b + c
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
3. setarakan!!
b=1
2c = 4
c=2
2a = 2b + c
2a = 2 (1) + 2
a=2
Maka,
1 CH4(g) + 2 O2(g)
1 CO2(g) + 2H2O(g)
SOAL LATIHAN :
C2H2(g) + O2(g)
Al2(CO3)3(s) + H2O(l)
CO2(g) + H2O(l)
Al(OH)3(s) + CO2(g)
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Stoikiometri
stoi·kio·metri kata benda
1. Perhitungan jumlah (kuantitas) dari
reaktan dan produk di dalam suatu reaksi
kimia.
2. Hubungan jumlah (kuantitas) antara
reaktan dan produk di dalam suatu reaksi
kimia.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Massa Molar
Massa Molar adalah merupakan jumlah seluruh
massa atom pembentuk molekul.
atau
Jumlah seluruh massa atom yang tertulis dalam
formula (rumus molekul).
massa molar = Σ massa atom
Contoh,
HNO3
massa molar = massa atom H + massa atom N + 3
massa atom O
= 1,008 + 14,0067 + 3 (15,9994)
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh
Berapa massa molar etanol, C2H5OH?
Massa molar C2H5O1H1 adalah,
= 2 (BA. C) + 5 (BA. H) + 1 (BA. O) + 1 (BA.
H)
= 2 (12,011) + 5 (1,00797) + 1 (15,9994) + 1
(1,00797)
= 46,069 g/mol
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh
Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang
terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida?
Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O)
= 1 (12,011) + 2 (15,9997)
= 44,01 g/mol
Jumlah mol CO2 adalah ;
mol CO2
= 10,00 g
= (10,00 g)(1 mol/44,01 g)
= (10,00)(1 mol/44,01)
= 0,2272 mol
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Persen Komposisi
Selain dengan melihat jumlah atom, rumus
molekul juga dapat dinyatakan dengan
persentase atom-atom penyusunnya
massa atom A dalam senyawa
% massa A =
Total massa molar senyawa
X 100%
Dalam CO2 terdapat 27,3 % atom karbon dan
72,7 % atom oksigen
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Persen Komposisi
Persen Komposisi adalah, penggambaran suatu senyawa berdasarkan jumlah relativ semua
unsur yang terdapat di dalam senyawa
tersebut.
Contoh: Berapa % komposisi dari kloroform, CHCl3,
yang merupakan zat anestesi (anesthetic) dalam
bidang Kedokteran?
Masa Molar CHCl3 = 1 (BA C) + 1 (BA H) + 3 (BA Cl)
= 1 (12,011) + 1 (1,00797) + 3 (35,453)
= 119,377 sma
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
BA.C
%C 
x100
MM
BA.H
%H 
x100
MM
BA.Cl
%Cl 
x100
MM
% C = 12,011/119,377 x 100 = 10,061 % C
% H = 1,00797/119,377 x 100 = 0,844359 % H
% Cl = 3 x 35,453/119,377 x 100 = 89,095 % Cl
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Kadar Zat Dalam Campuran
Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan
kadar salah satu zat yang terdapat di dalam suatu
campuran adalah,
massa zat
% Massa zat A 
X 100 %
massa campuran
volume zat A
% Volum Zat A 
X 100 %
volume campuran
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh :
Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah
volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen.
volume O 2
% Volume O 2 
X 100 %
volume udara
10 L
20 % 
X 100 %
volume udara
Volume Udara = 50 L
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Hukum Perbandingan Berganda
Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis
atau lebih senyawa, maka perbandingan massa
unsur yang terikat, merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Catatan : massa unsur lainnya pada ke dua atau lebih
molekul harus sama.
Contoh,
N dengan O dapat membentuk lebih dari dua
senyawa, antara lain NO dan NO2.
apabila massa N pada ke dua senyawa itu sama
maka perbandingan massa O dari ke dua senyawa
tersebut adalah;
ONO : ONO2 = 1 : 2
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
RUMUS KIMIA
RUMUS MOLEKUL
RUMUS EMPIRIS
Menyatakan jenis dan
jumlah atom tiap molekul.
Menyatakan perbandingan jenis dan jumlah paling sederhana
dari senyawa.
CH3COOH
C2H6
H2O
CH2O
CH3
H2O
NaCl
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Rumus Empiris (Formula Empirik)
Rumus Empiris adalah suatu rumus kimia
yang menyatakan perbandingan jenis dan
jumlah atom yang paling kecil.
Contoh ;



CH2O
C 3H 8
H 2O
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
contoh;
Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6,
memiliki rumus empiris yang sama,
yaitu :
Asetilena
C2H2
Benzena
C6H6
Rumus empiris CH
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh Rumus Empirik
Rumus Molekul
Rumus Empirik Faktor Perkalian
C2H6
CH3
2
H2O2
HO
2
C6H6
CH
6
S
8
C2H6O
1
S8
C2H6O
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran
Contoh.
Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C,
4,58 % H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa
berat molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus
empirik dan rumus molekul vitamin C tersebut?
Jawab.
Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka
dalam vitamin C terdapat,
atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g
atom H = 4,58 % x 100 g
= 4,58 g
atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah,
atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C
atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H
atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O
Berdasarkan jumlah mol masing-masing unsur, maka
didapat rumus empirik seperti,
C3,407H4,544O3,406
Kemudian rumus empirik tersebut disederhanakan
dengan cara membagi angka-angka tersebut
dengan angka yang terkecil (yaitu, 3,406) dan
didapat.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
C = 3,407 mol : 3,406 mol = 1,0
H = 4,544 mol : 3,406 mol = 1,333
O = 3,406 mol : 3,406 mol = 1,0
Sehingga didapat rumus empirik,
C1,0H1,333O1,0
Namun karena rumus empirik tidak boleh terdapat
bilangan pecahan, maka angka tersebut harus dijadikan bilangan bulat dengan mengkalikannya
dengan angka 3. Sehingga rumus empirik vitamin C
tersebut menjadi,
C3H4O3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C,
Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat
(vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma.
Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat
yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah,
(3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) =
(3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma
Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil dibandingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176
sma). Perbandingannya adalah,
176,0 sma/88,062 sma = 2,0
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Berarti rumus empirik yang didapat adalah setengah dari berat molekul sebenarnya, sehingga
rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk
mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya,
sehingga didapatkan,
Rumus Molekul Asam Askorbat (Vitamin C) adalah,
2 x C3H4O3 =
C6H8O6
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Alur Perhitungan
Rumus Empirik dan Rumus Molekul








% Berat Unsur-Unsur
Umpamakan 100 gram
Hitung Berat Setiap Unsur (gram)
Gunakan Berat Atom
Hitung Jumlah mol Setiap Unsur
Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur
Rumus Empirik
Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan
Berat Molekul yang Diketahui
 Rumus Molekul
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Alat Analisa Pembakaran
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi
Pembakaran
contoh
Asam askorbat (vitamin C) diketahui
mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak
6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di
dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari
tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuknya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O.
Tentukanlah rumus empiris senyawa asam
askorbat?
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Reaksi persamaan pembakaran:
Sampel + O2
Diketahui :
Sampel = 6,49 mg
CO2 = 9,74 mg
H2O = 2,64 mg
CO2 + H2O
Unsur C dibakar membentuk CO2, maka massa unsur C :
mg C =
(9,74 mg CO2)(12,01 g/mol C)
= 2,66 mg C
(44,01 g/mol CO2)
2,66-mg C
%C =
x 100 = 41,0 % C
6,49 mg sampel
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka massa
unsur H:
mg H =
(2,64 mg H2O)(2,016 g/mol H)
= 0,295 mg H
(18,016 g/mol H2O)
0,295 mg H
%H=
x 100 = 4,55% H
6,49 mg sampel
Unsur O di dalam sampel adalah:
Sampel = massa C + massa H + massa O
6,49
= 2,66
+ 0,295 + massa O
Massa O = 6,49 – (2,66 + 0,295)
= 3,535 mg
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
atau dihitung dengan cara:
C = 41,0 %
H = 4,55%
% O = (100 - (41,0% C + 4,55% H) = 54,5% O
Rumus empiris : perbandingan mol masing-masing
unsur dalam senyawa ( baik dari
masa maupun persentase).
Maka:
%
(%/Ar)
disederhanakan
C
H
O
41,0
4,55
54,5
41,0/12,01
= 3,41
4,55/1,008
= 4,51
54,5/15,9994 = 3,40
1,00 x 3 = 3
1,32 x 3 = 4
1,00 x 3 = 3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Atau dengan menggunakan perbandingan mol
masa
mol
penyederhanaan
C 2,66
2,66/12,01
= 0,22
1,00
1,00 x 3 = 3
H 0,295
0,295/1,008
= 0,29
1,32
1,32 x 3 = 4
O 3,535
3,535/15,9994 = 0,22
1,00
1,00 x 3 = 3
Maka diperoleh:
C3H4O3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
CONTOH
Pada pembakaran 9 gram senyawa
karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram
gas CO2 dan 5,4 gram H2O.
Tentukan rumus empiris senyawa
tersebut!
Tentukan rumus kimianya jika Mr
(massa molar) nya 180!
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Hubungan Stoikiometri dalam Reaksi Kimia
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Reaksi Pembatas
Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh pereaksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan semuanya
berubah menjadi produk.
Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan
salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir
reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur
dengan salah satu pereaksi yang sisa.
Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau
“Limiting Reagent”
Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh
pereaksi yang berjumlah sedikit.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh Reaksi Pembatas
Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat ulangalik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap air
tersebut.
Li2O(s) + H2O(g)
2 LiOH(s)
Untuk menghilangkan semua uap air maka digunakan
Li2O yang lebih banyak dari jumlah uap air.
Sehingga jumlah H2O menjadi pereaksi pembatas untuk menghasilkan LiOH.
Jika untuk menghilangkan H2O sebanyak 9 mL, digunakan Li2O sebanyak 57,35 gram, maka LiOH yang
terbentuk adalah,
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Li2O(s) + H2O(g)
2 LiOH(s)
Jumlah uap air = 9 mL = 9 mL x 1,0 g/mL = 9 gram
= 9 g : 18 g/mol = 0,5 mol
Jumlah Li2O = 57,35 g : 29,881 g/mol
= 1,92 mol
Dari persamaan reaksi diketahui bahwa ;
1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH
Jika seluruh Li2O (1,92 mol) yang disediakan habis semuanya
bereaksi dengan H2O, maka H2O yang dibutuhkan juga sebesar 1,92 mol.
Namun H2O yang tersedia hanya 0,5 mol (tidak cukup).
Untuk itu tidak mungkin Li2O habis semuanya bereaksi.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Kemungkinan terbesar H2O (0,5 mol) yang habis
bereaksi semuanya.
Karena jika H2O yang habis bereaksi, maka jumlah
Li2O yang dibutuhkan, tersedia dalam jumlah yang
cukup banyak (1,92 mol).
Jumlah Li2O yang bereaksi adalah sebesar 0,5 mol.
Sisa Li2O adalah ; 1,92 mol – 0,5 mol = 1,42 mol
Jumlah LiOH yang terbentuk adalah,
(1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH)
= 2 x 0,5 mol = 1,0 mol
= 1,0 mol x 23,94 g/mol = 23,94 gram
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Persen Hasil (Percent Yield)
Hasil (produk) dari suatu reaksi kimia, dapat dihitung
secara teoritis.
Namun terkadang reaksi kimia tersebut tidak menghasilkan jumlah produk seperti yang diharapkan.
Untuk itu perlu dihitung persentase produk yang dihasilkan dari reaksi kimia tersebut.
Perhitungan tersebut dinamakan “Persen Hasil”
Hasil Sebenarnya
Persen Hasil 
x 100 %
Hasil Teoritis
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh Perhitungan Persen Hasil
Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etilkhlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida.
C2H6 + Cl2
C2H5Cl + HCl
Jumlah C2H6 = 6,02 g = 6,02 g : 30,1 g/mol = 0,2 mol
Sesuai persamaan reaksi 1 mol C2H6 akan menghasilkan 1 mol C2H5Cl.
Jika C2H6 yang bereaksi adalah sebesar 0,2 mol, maka
C2H5Cl yang dihasilkan juga sebesar 0,2 mol.
Hasil C2H5Cl secara teoritis = 0,2 mol x 64,5 g/mol
= 12,9 g
Persen Hasil = 8,2 g / 12,9 g X 100 % = 63,57 %
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Download