Unsur, Senyawa dan Formula Unsur Dapat terdiri dari Atom tunggal atau Molekul Senyawa Merupakan kombinasi dua atau lebih unsurunsur Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam suatu Formula (Rumus Molekul). dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa Ionik Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Rumus Molekul dan Model Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Penamaan Senyawa Molekul Biner non-Logam + non-Logam Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur nonLogam, maka unsur yang lebih bersifat logam dituliskan terlebih dahulu. Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk molekul, maka digunakan angka Yunani. Contoh, mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4 penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Senyawa-Senyawa yang Umum H2O SO3 Air (water) NH3 ammonia N2O dinitrogen monoksida CO karbon monoksida CS2 karbon disulfida sulfur trioksida CCl4 karbon tetraklorida PCl5 fosfor pentaklorida SF6 sulfur heksaflorida Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Penamaan Senyawa Molekul Biner Logam + non-Logam (Senyawa Ionik) Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral (muatan total = 0) contoh: Cu2+ + S2Al3+ + SO42- CuS Al2(SO4)3 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Nama Senyawa : logam + nonlogam + ida contoh : NaCl CaCl2 Na2SO4 : natrium klorida : kalsium klorida : natrium sulfat Note : jika logam memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, maka untuk membedakan bilangan oksidasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung dengan angka romawi!! Contoh : FeCl2 FeCl3 SnO Sn2O : : : : besi (II) klorida besi (III) klorida timah (II) oksida timah (I) oksida Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Tata Nama NaCl natrium klorida KI kalium iodida Fe2O3 besi (III) oksida Mg3N2 magnesium (II) nitrida N2O4 dinitrogen tetraoksida SO3 sulfur trioksida Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Tata Nama NH4NO3 ammonium nitrat KClO4 kalium perklorat CaCO3 kalsium karbonat NaOH natrium hidroksida Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Aturan Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1, kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I) Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikatan dengan logam Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikatan dengan F atau membentuk senyawa peroksida Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol Bilangan oksidasi total untuk ion poliatom = muatannya Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Muatan dari Beberapa Kation dan Anion Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI contoh: NaCl O2F2 BO Na = +1 (golongan IA) BO Cl = -1 (golongan VIIA) MgO BO F = -1 BO O = +1 NaH BO Mg = +2 (golongan IIA) BO O = -2 BO Na = +1 BO H = -1 HClO2 BO H = +1 BO O = -2 BO Cl = +3 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh; Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam senyawa CuCl dan CuO! Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan bilangan oksidasi total untuk senyawa. CuCl BO Cu + BO Cl = 0 BO Cu + (-1) = 0 BO Cu = +1 CuO BO Cu + BO O = 0 BO Cu + (-2) = 0 BO Cu = +2 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh; untuk ion poliatom. Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion NH4+. Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi total = muatannya. NH4+ BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom) BO N + 4 (+1) = +1 BO N = -3 PO43BO P + 4 BO O = -3 BO P + 4 (-2) = -3 BO P = + 5 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Ion Poli atomik Ammonium NH4+ sulfat SO42- perklorat ClO41- sulfit SO32- cianida CN1- karbonat CO32- hidroksida OH1- Fosfat PO43- nitrat NO31- Fosfit nitrit NO21- PO33- Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI PERSAMAAN REAKSI Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing PENTING!!! Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi/ reaktan) menjadi zat baru (produk). Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah. Ikatan kimianya yang berubah, dimana ikatan kimia pereaksi diputus dan terbentuk ikatan kimia baru dalam produknya. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI PERSAMAAN REAKSI Reaksi setara antara H2 dan O2 membentuk air. 2 H2 + O2 2 H2O Perhatikan: 2 H2O koefisien angka indeks Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA Contoh ; Langkah 1: Al(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara) Langkah 2: 2Al(s) + 3 H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g) (setara) Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN: Tetapkan koefisien salah satu zat (biasanya yang paling kompleks), sama dengan 1, dan zat lain dengan abjad. Setarakan lebih dahulu unsur yang berkaitan langsung dengan zat yang diberi koefisien 1. 3. Setarakan unsur lain. Biasanya unsur O diseta- rakan paling akhir. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI SETARAKAN REAKSI: Gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) 1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, yang lain dengan abjad. 1 CH4(g) + a O2(g) b CO2(g) + c H2O(g) 2. buat data jenis unsur dan banyak unsur, lalu setarakan (kiri = kanan) jenis kiri kanan C 1 b H 4 2c O 2a 2b + c Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI 3. setarakan!! b=1 2c = 4 c=2 2a = 2b + c 2a = 2 (1) + 2 a=2 Maka, 1 CH4(g) + 2 O2(g) 1 CO2(g) + 2H2O(g) SOAL LATIHAN : C2H2(g) + O2(g) Al2(CO3)3(s) + H2O(l) CO2(g) + H2O(l) Al(OH)3(s) + CO2(g) Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Stoikiometri stoi·kio·metri kata benda 1. Perhitungan jumlah (kuantitas) dari reaktan dan produk di dalam suatu reaksi kimia. 2. Hubungan jumlah (kuantitas) antara reaktan dan produk di dalam suatu reaksi kimia. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Massa Molar Massa Molar adalah merupakan jumlah seluruh massa atom pembentuk molekul. atau Jumlah seluruh massa atom yang tertulis dalam formula (rumus molekul). massa molar = Σ massa atom Contoh, HNO3 massa molar = massa atom H + massa atom N + 3 massa atom O = 1,008 + 14,0067 + 3 (15,9994) Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh Berapa massa molar etanol, C2H5OH? Massa molar C2H5O1H1 adalah, = 2 (BA. C) + 5 (BA. H) + 1 (BA. O) + 1 (BA. H) = 2 (12,011) + 5 (1,00797) + 1 (15,9994) + 1 (1,00797) = 46,069 g/mol Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida? Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O) = 1 (12,011) + 2 (15,9997) = 44,01 g/mol Jumlah mol CO2 adalah ; mol CO2 = 10,00 g = (10,00 g)(1 mol/44,01 g) = (10,00)(1 mol/44,01) = 0,2272 mol Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Persen Komposisi Selain dengan melihat jumlah atom, rumus molekul juga dapat dinyatakan dengan persentase atom-atom penyusunnya massa atom A dalam senyawa % massa A = Total massa molar senyawa X 100% Dalam CO2 terdapat 27,3 % atom karbon dan 72,7 % atom oksigen Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Persen Komposisi Persen Komposisi adalah, penggambaran suatu senyawa berdasarkan jumlah relativ semua unsur yang terdapat di dalam senyawa tersebut. Contoh: Berapa % komposisi dari kloroform, CHCl3, yang merupakan zat anestesi (anesthetic) dalam bidang Kedokteran? Masa Molar CHCl3 = 1 (BA C) + 1 (BA H) + 3 (BA Cl) = 1 (12,011) + 1 (1,00797) + 3 (35,453) = 119,377 sma Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI BA.C %C x100 MM BA.H %H x100 MM BA.Cl %Cl x100 MM % C = 12,011/119,377 x 100 = 10,061 % C % H = 1,00797/119,377 x 100 = 0,844359 % H % Cl = 3 x 35,453/119,377 x 100 = 89,095 % Cl Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Kadar Zat Dalam Campuran Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan kadar salah satu zat yang terdapat di dalam suatu campuran adalah, massa zat % Massa zat A X 100 % massa campuran volume zat A % Volum Zat A X 100 % volume campuran Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh : Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen. volume O 2 % Volume O 2 X 100 % volume udara 10 L 20 % X 100 % volume udara Volume Udara = 50 L Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Hukum Perbandingan Berganda Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis atau lebih senyawa, maka perbandingan massa unsur yang terikat, merupakan bilangan bulat dan sederhana. Catatan : massa unsur lainnya pada ke dua atau lebih molekul harus sama. Contoh, N dengan O dapat membentuk lebih dari dua senyawa, antara lain NO dan NO2. apabila massa N pada ke dua senyawa itu sama maka perbandingan massa O dari ke dua senyawa tersebut adalah; ONO : ONO2 = 1 : 2 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI RUMUS KIMIA RUMUS MOLEKUL RUMUS EMPIRIS Menyatakan jenis dan jumlah atom tiap molekul. Menyatakan perbandingan jenis dan jumlah paling sederhana dari senyawa. CH3COOH C2H6 H2O CH2O CH3 H2O NaCl Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Rumus Empiris (Formula Empirik) Rumus Empiris adalah suatu rumus kimia yang menyatakan perbandingan jenis dan jumlah atom yang paling kecil. Contoh ; CH2O C 3H 8 H 2O Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI contoh; Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6, memiliki rumus empiris yang sama, yaitu : Asetilena C2H2 Benzena C6H6 Rumus empiris CH Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh Rumus Empirik Rumus Molekul Rumus Empirik Faktor Perkalian C2H6 CH3 2 H2O2 HO 2 C6H6 CH 6 S 8 C2H6O 1 S8 C2H6O Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran Contoh. Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C, 4,58 % H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa berat molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus empirik dan rumus molekul vitamin C tersebut? Jawab. Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka dalam vitamin C terdapat, atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g atom H = 4,58 % x 100 g = 4,58 g atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah, atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O Berdasarkan jumlah mol masing-masing unsur, maka didapat rumus empirik seperti, C3,407H4,544O3,406 Kemudian rumus empirik tersebut disederhanakan dengan cara membagi angka-angka tersebut dengan angka yang terkecil (yaitu, 3,406) dan didapat. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI C = 3,407 mol : 3,406 mol = 1,0 H = 4,544 mol : 3,406 mol = 1,333 O = 3,406 mol : 3,406 mol = 1,0 Sehingga didapat rumus empirik, C1,0H1,333O1,0 Namun karena rumus empirik tidak boleh terdapat bilangan pecahan, maka angka tersebut harus dijadikan bilangan bulat dengan mengkalikannya dengan angka 3. Sehingga rumus empirik vitamin C tersebut menjadi, C3H4O3 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C, Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat (vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma. Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah, (3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) = (3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil dibandingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176 sma). Perbandingannya adalah, 176,0 sma/88,062 sma = 2,0 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Berarti rumus empirik yang didapat adalah setengah dari berat molekul sebenarnya, sehingga rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya, sehingga didapatkan, Rumus Molekul Asam Askorbat (Vitamin C) adalah, 2 x C3H4O3 = C6H8O6 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Alur Perhitungan Rumus Empirik dan Rumus Molekul % Berat Unsur-Unsur Umpamakan 100 gram Hitung Berat Setiap Unsur (gram) Gunakan Berat Atom Hitung Jumlah mol Setiap Unsur Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur Rumus Empirik Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan Berat Molekul yang Diketahui Rumus Molekul Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Alat Analisa Pembakaran Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran contoh Asam askorbat (vitamin C) diketahui mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak 6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuknya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O. Tentukanlah rumus empiris senyawa asam askorbat? Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Reaksi persamaan pembakaran: Sampel + O2 Diketahui : Sampel = 6,49 mg CO2 = 9,74 mg H2O = 2,64 mg CO2 + H2O Unsur C dibakar membentuk CO2, maka massa unsur C : mg C = (9,74 mg CO2)(12,01 g/mol C) = 2,66 mg C (44,01 g/mol CO2) 2,66-mg C %C = x 100 = 41,0 % C 6,49 mg sampel Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka massa unsur H: mg H = (2,64 mg H2O)(2,016 g/mol H) = 0,295 mg H (18,016 g/mol H2O) 0,295 mg H %H= x 100 = 4,55% H 6,49 mg sampel Unsur O di dalam sampel adalah: Sampel = massa C + massa H + massa O 6,49 = 2,66 + 0,295 + massa O Massa O = 6,49 – (2,66 + 0,295) = 3,535 mg Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI atau dihitung dengan cara: C = 41,0 % H = 4,55% % O = (100 - (41,0% C + 4,55% H) = 54,5% O Rumus empiris : perbandingan mol masing-masing unsur dalam senyawa ( baik dari masa maupun persentase). Maka: % (%/Ar) disederhanakan C H O 41,0 4,55 54,5 41,0/12,01 = 3,41 4,55/1,008 = 4,51 54,5/15,9994 = 3,40 1,00 x 3 = 3 1,32 x 3 = 4 1,00 x 3 = 3 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Atau dengan menggunakan perbandingan mol masa mol penyederhanaan C 2,66 2,66/12,01 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3 H 0,295 0,295/1,008 = 0,29 1,32 1,32 x 3 = 4 O 3,535 3,535/15,9994 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3 Maka diperoleh: C3H4O3 Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI CONTOH Pada pembakaran 9 gram senyawa karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram gas CO2 dan 5,4 gram H2O. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut! Tentukan rumus kimianya jika Mr (massa molar) nya 180! Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Hubungan Stoikiometri dalam Reaksi Kimia Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Reaksi Pembatas Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh pereaksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan semuanya berubah menjadi produk. Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur dengan salah satu pereaksi yang sisa. Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau “Limiting Reagent” Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh pereaksi yang berjumlah sedikit. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh Reaksi Pembatas Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat ulangalik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap air tersebut. Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s) Untuk menghilangkan semua uap air maka digunakan Li2O yang lebih banyak dari jumlah uap air. Sehingga jumlah H2O menjadi pereaksi pembatas untuk menghasilkan LiOH. Jika untuk menghilangkan H2O sebanyak 9 mL, digunakan Li2O sebanyak 57,35 gram, maka LiOH yang terbentuk adalah, Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s) Jumlah uap air = 9 mL = 9 mL x 1,0 g/mL = 9 gram = 9 g : 18 g/mol = 0,5 mol Jumlah Li2O = 57,35 g : 29,881 g/mol = 1,92 mol Dari persamaan reaksi diketahui bahwa ; 1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH Jika seluruh Li2O (1,92 mol) yang disediakan habis semuanya bereaksi dengan H2O, maka H2O yang dibutuhkan juga sebesar 1,92 mol. Namun H2O yang tersedia hanya 0,5 mol (tidak cukup). Untuk itu tidak mungkin Li2O habis semuanya bereaksi. Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Kemungkinan terbesar H2O (0,5 mol) yang habis bereaksi semuanya. Karena jika H2O yang habis bereaksi, maka jumlah Li2O yang dibutuhkan, tersedia dalam jumlah yang cukup banyak (1,92 mol). Jumlah Li2O yang bereaksi adalah sebesar 0,5 mol. Sisa Li2O adalah ; 1,92 mol – 0,5 mol = 1,42 mol Jumlah LiOH yang terbentuk adalah, (1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH) = 2 x 0,5 mol = 1,0 mol = 1,0 mol x 23,94 g/mol = 23,94 gram Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Persen Hasil (Percent Yield) Hasil (produk) dari suatu reaksi kimia, dapat dihitung secara teoritis. Namun terkadang reaksi kimia tersebut tidak menghasilkan jumlah produk seperti yang diharapkan. Untuk itu perlu dihitung persentase produk yang dihasilkan dari reaksi kimia tersebut. Perhitungan tersebut dinamakan “Persen Hasil” Hasil Sebenarnya Persen Hasil x 100 % Hasil Teoritis Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI Contoh Perhitungan Persen Hasil Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etilkhlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida. C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl Jumlah C2H6 = 6,02 g = 6,02 g : 30,1 g/mol = 0,2 mol Sesuai persamaan reaksi 1 mol C2H6 akan menghasilkan 1 mol C2H5Cl. Jika C2H6 yang bereaksi adalah sebesar 0,2 mol, maka C2H5Cl yang dihasilkan juga sebesar 0,2 mol. Hasil C2H5Cl secara teoritis = 0,2 mol x 64,5 g/mol = 12,9 g Persen Hasil = 8,2 g / 12,9 g X 100 % = 63,57 % Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI