PENINGKATAN ASPEK KOGNITIF ANAK DALAM MEMBEDAKAN KONSEP KASAR DAN HALUS DENGAN MEDIA KABE (KARDUS BEKAS) PADA ANAK DIDIK KELOMPOK A TK BINA ANAPRASA KEC. PAITON SEMESTER II TAHUN 2013/2014 Oleh : Muthmainnah Waqid 1 BAB I PENDAHULUAN Inti dari pembelajaran pada anak didik usia 0-6 tahun adalah belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan dengan tetap berpaku pada target pencapaian yang ingin dicapai guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusunnya. Terkait dengan hal tersebut, maka sebagai pendidik di Taman Kanak-Kanak yang notabene berhadapan langsung dengan anak usia bermain 4-6 tahun, guru dituntut untuk bisa kreativ, inovatif, dan menjadikan suasana belajar serasa bermain sehingga menyenangkan dan anak didik mudah diarahkan. Sementara itu, guru dapat mencapai target materi yang disampaikan dengan mudah karena menarik perhatian anak didik secara otomatis. Karya tulis ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berupaya menjelaskan bagaimana guru dapat menyampaikan materi mengenai Kasar dan Halus dengan media yang mudah didapat dan menarik perhatian anak didik sehingga memudahkan para guru Taman Kanak-Kanak untuk mengaplikasikannya pada anak didiknya masing-masing. A. Latar belakang penulisan Sebagian besar anak perempuan lebih cepat dalam mencapai aspek kognitifnya dan lebih fokus dalam belajar daripada anak laki-laki yang biasanya kurang fokus dalam belajar dan lebih suka bermain dan bergerak di dalam kelas daripada memperhatikan penjelasan guru, karenanya guru harus bisa mengalihkan 1 Guru TK Bina Anaprasa Karanganyar Paiton Probolinggo 1 perhatian anak pada materi pembelajaran dengan cara yang kreatif-inovatif dan anak dapat mencapai aspek kognitif sesuai harapan guru. Metode pembelajaran dengan ceramah akan membosankan dan tidak menarik perhatian anak didik karena keaktifan anak berkurang dan menguras energi guru dalam proses pembelajaran. Sementara dalam satuan Rencana Kegiatan Harian Guru pada setiap 5 jam pelajaran dalam sehari, guru harus mencapai target 5 pengembangan sesuai indikator yang disusun , baik aspek Nilai-nilai Agama dan Moral, Kognitif, Fisik, Bahasa, dan Sosial-Emosional anak dengan kondisi gaya belajar anak yang berbeda satu sama lain. Sehingga dalam setiap tatap muka, ada satu atau beberapa aspek pengembangan yang tidak bisa dicapai oleh anak, dan membutuhkan model belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi anak didik. Berangkat dari kenyataan itulah, penulis ingin mengemukakan penelitian dan hasilnya dalam hal pencapaian aspek kognitif anak pada indikator membedakan konsep Kasar dan Halus dengan media yang sangat sederhana. B. Permasalahan Dari latar belakang penulisan yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik 3 permasalahan yang dihadapi anak didik dalam pencapaian aspek kognitif mengenai konsep kasar dan halus ; 1. Kurang tercapainya aspek kognitif anak didik dalam mengenal kasar dan halus. 2. Pembelajaran dengan metode ceramah hasilnya kurang maksimal. 3. Guru membutuhkan kreativitas dan inovasi pembelajaran guna mencapai target lingkup pembelajaran sesuai Rencana Kegiatan Harian yang telah disusun. C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelas ini tak lain agar dapat menjadi instrumen dalam membantu para pendidik di Taman KanakKanak pada khususnya dalam merancang model pembelajaran dengan media Kardus Bekas untuk mencapai aspek kognitif anak didik dalam membedakan konsep kasar dan halus secara maksimal. 2 D. Manfaat a. Bagi siswa Anak dapat belajar dengan menggunakan media yang mudah didapat untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Anak dapat membedakan antara Kasar dan Halus. Anak lebih aktif dan merasa senang dalam belajar. b. Bagi guru Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada guru-guru Taman KanakKanak tentang bagaimana cara menggunakan media Kardus Bekas secara maksimal. Sebagai bahan diskusi teman-teman guru di lingkup KKG tentang cara membuat inovasi pembelajaran dengan media Kardus Bekas. c. Bagi sekolah Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan alternatif penggunaan media dalam kegitan pembelajaran sehingga hasil belajar anak didik meningkat. Sekalipun masih terdapat banyak kekurangan, penulis berharap agar karya ilmiah ini bisa bermanfaat terutama bagi penulis sendiri guna menjadi acuan dalam mengaplikasikan media Kardus Bekas (KaBe) pada kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dan sebagai sumber referensi bagi para pemerhati tumbuh kembang anak dalam memahami langkah-langkah pemecahan masalah khususnya dalam hal mengenalkan konsep kasar dan halus secara sederhana dan mudah. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Adapun Lokasi, Obyek, dan Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dirinci sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di TK Bina Anaprasa Paiton 2. Obyek pada penelitian ini adalah anak didik kelompok A yang berjumlah 20 anak terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan, pada tahun pelajaran 2013/2014 semester II 3. Materi pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah ALAT TRANSPORTASI DARAT sub tema MOBIL & BIS dengan indikator Kognitif butir 26 ; Membedakan Tekstur Kasar dan Halus (K.26). B. Langkah-langkah Pemecahan Masalah 1). Perencanaan 1. Membuat RKH yang dilengkapi dengan media KaBe 2. Membuat dan memilih media gambar Alat Transportasi Darat yang mudah diketahui dan disukai anak didik. 3. Menyusun instrumen penilaian dan lembar pengamatan 2). Pelaksanaan 1. Guru menyiapkan Kardus Bekas dan alat tulis; Spidol besar dan Krayon 2. Guru merobek salah satu sisi Kardus Bekas hingga tampak permukaan kasarnya dan menggambari dengan alat transportasi darat yang sudah dipilih (Bis). 3. Sementara permukaan sisi yang lain dibiarkan tetap halus dan digambari dengan alat transportasi darat lainnya (Mobil). 4 4. Guru bisa mewarnai kedua gambar tersebut dengan krayon serapi mungkin. 5. Anak memperhatikan gambar Mobil dan Bis yang dibuat guru pada Media KaBe 6. Anak meraba gambar yang ditunjukkan guru 7. Anak mengemukakan gambar yang dilihatnya 8. Anak mengidentifikasi permukaan Kardus yang dirabanya pada gambar Mobil 9. Anak mengidentifikasi permukaan Kardus yang dirabanya pada gambar Bis 10. Anak membedakaan permukaan Kardus pada gambar Mobil dan Bis melalui tanya jawab dengan guru C. Hasil yang dicapai SIKLUS 1 No Nama 1 Minanur Rahman A. 2 Aditya Jhunior S1 S2 S1 S2 S1 M TM M TM MP TP MP TP Mm Tm S2 Mm Tm Saputra 3 M. Bagir Sukardji 4 Ahmad Dani Azka 5 M. Afif Ma’ruf 6 Lana Dzikril Hakim 7 M. Rayhan Yahdiyan 8 M. Ali Kudsi 9 Ach. Faizud Daroni 10 Bangga Putra Mastuki 11 Dewi Rahayu Ningsih 12 Hidayatul Husna 13 Alifia Nur Raziqa Munir 14 Anisa Aprilia 15 Yulia Imamah Salsabila Nadira Mustafa 16 5 Kuni Maziyah Hasanah 17 Ilma Julia Toad 18 Najelaa 19 Fitri Nuril Maulidah 20 S1 = Siklus I M = Menyenangkan; S2 = Siklus 2 TM = Tidak menyenangkan, MP = Menarik perhatian, TP = Tidak menarik perhatian Mm = Membangkitkan motivasi Ttm = Tidak membangkitkan motivasi Pada siklus 1 diperoleh peningkatan kemampuan kognitif anak terhadap materi pelajaran yaitu dari 50 % anak yang sebelumnya mendapat nilai bintang satu (Belum Berkembang) dan bintang dua (Mulai Berkembang) setelah menggunakan media KaBe anak mendapat nilai bintang tiga (Berkembang Sesuai Harapan). D. Faktor Pendukung Tidaklah sulit mendapatkan Kardus Bekas yang masih layak untuk dipakai sebagai media, disamping mudah didapat, bahan untuk membuat media ini juga sangat dikenal oleh anak. E. Alternatif Pengembangan Masih banyak lagi gambar alat transportasi darat yang disukai anak untuk digambarkan pada media KaBe ini selain Mobil dan Bis. Guru juga bisa menggambar banyak alat transportasi lain pada media ini untuk tiap kelompok sesuai sub tema, misalnya alat transportasi air ; Perahu dan Kapal Laut juga alat transportasi udara; Pesawat dan Helikopter. 6 BAB III KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pengenalan konsep kasar dan halus dengan media Kardus Bekas (KaBe) sangat bermanfaat dalam memaksimalkan tercapainya aspek pengembangan kognitif anak didik di TK Bina Anaprasa khususnya pada anak didik kelompok A semester II tahun akademik 2013-2014. Kiranya penerapan metode belajar ini bisa diterapkan juga pada tema dan sub tema lainnya untuk indikator pengenalan kasar dan halus. Selain itu anak juga bisa lebih fokus karena kreatifitas guru dapat menarik perhatian anak pada saat jam pelajaran berlangsung dan yang terpenting anak tidak merasa jenuh dan mendapatkan pengetahuan baru dengan cara belajar yang menyenangkan. Penerapan metode belajar ini sangat mudah dan murah karena kardus bekas sangat mudah didapat dan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, juga dalam proses penyiapan medianya sangat simpel dan tidak banyak memakan waktu, bahan dan alat serta energi guru. Lampiran-lampiran 1. Lembar Rencana Kegiatan Harian semester II kelompok A 2. Lembar Observasi & Penilaian Perkembangan anak didik 3. Dokumentasi/Foto Mengenal Halus Mengenal Kasar 7