View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
PENGUKURAN KONSENTRASI GAS THORON DI UDARA
Annisa Tenri Maya 1, Arifin 2, Bualkar Abdullah2, Kusdiana3
1
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitasa Hasanuddin, Makassar
3
PTKMR-BATAN, Jakarta
2
Email: [email protected]
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengukuran konsentrasi gas thoron pada udara terbuka di
Dusun Rantai Dunia. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode pengukuran langsung
dengan menggunakan detektor radon (RAD7). Hasil pengukuran konsentrasi gas thoron rata-rata
harian sebesar 758,65 Bq/m3. Hasil pengukuran tersebut melebihi ambang batas yang telah
ditetapkan oleh BAPETEN sebesar 400 Bq/m3. Konsentrasi gas thoron pada udara terbuka
kurang dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Kata kunci: Konsentrasi gas, thoron, RAD7, dan suhu.
ABSTRACT
A research on the measurement of the concentration of thoron in the open air in the hamlet
Rantai Dunia. Measurement method used is the direct measurement method using electronic
radon detectors (RAD7). The results of the measurement of thoron gas concentration daily
average of 758,65 Bq/m3. Such a result has exceeded the threshold set by BAPETEN of 400
Bq/m3. The concentration of thoron gas in the open air is less affected by changes in
temperature.
Keywords: Gas concentration, thoron, RAD7, and temperature.
1.
Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang
PENDAHULUAN
Penelitian yang dilakukan oleh Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerja
sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN)
menemukan
kandungan
radioaktif atau uranium yang berskala besar di
atas ambang batas, yaitu di Kabupaten
Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Menurut
BAPETEN, ambang batas aman radioaktivitas
tertinggi di lingkungan adalah 400 Bq/m3 dan
batas aman radioaktivitas untuk masyarakat
sebesar 5 mSv/tahun[1]. Beberapa lokasi di
memiliki
nilai
laju
dosis
radiasi
(radioaktivitas) tinggi dibandingkan di daerah
lain di Indonesia. Laju dosis radiasi tertinggi
terdapat di Desa Takandeang Kecamatan
Tapalang Kabupaten Mamuju sebesar 2.844
nSv/jam
[2,3,4]
. Nilai laju dosis yang tinggi di
daerah Mamuju menandakan bahwa daerah
tersebut mengandung unsur radioaktif yang
tinggi
sehingga
paparan
radiasi
(radioaktivitas) alam yang terpapar pada
manusia juga besar.
Gas thoron (Rn-220) merupakan hasil
dipancarkan tidak tercampur dengan udara
peluruhan dari thorium (Th-232). Radiasi alfa
segar [6,9,10]. Pada penelitian ini akan dilakukan
yang dipancarkan oleh gas thoron dapat
pengukuran konsentrasi gas thoron selama 24
menganggu
saluran
pernapasan
Berdasarkan
laporan
NCRP
[1,6,7]
.
jam dan menentukan sebaran gas radon di
(National
Dusun Rantai Dunia, Kecamatan Tapalang,
Council on Protection and Measurement)
bahwa lebih dari 80 % gas thoron yang
terlepas ke atmosfer berasal dari lapisan tanah
bagian atas dan sisanya 20 % berasal dari
Kabupaten Mamuju.
2.
Metodologi
Penelitian
ini
dilakukan
di
Desa
sumber lainnya. Dengan kata lain bahwa
Takandeang Kecamatan Tapalang, Kabupaten
sumber terbesar gas thoron di lingkungan
Mamuju,seperti ditampilkan pada Gambar 1.
Detektor
berasal dari tanah [5].
Konsentrasi gas radon dan thoron dalam
radon
(RAD7)
digunakan
dalam penelitian untuk mengukur konsentrasi
dengan
gas thoron. RAD7 merupakan detektor radon
menggunakan detektor jejak nuklir (plastik CR
yang dilapisi oleh konduktor listrik yang di
39 dan LR-115), dwi tapis dan bilik sintilasi
pusatnya
(lucas).
implamentasi,
tanah
dan
udara
dapat
Detektor-detektor
diukur
tersebut
harus
terdapat
solid
state,
ion
detektor
alpha
silikon
yang
berfungsi
untuk
dibiarkan beberapa waktu untuk kemudian
(semikonduktor)
data diolah menjadil hasil [1,8]. Hasil penelitian
mengkonversi radiasi alpha secara langsung ke
yang dilakukan oleh Hari dan Ginting (2004)
sinyal listrik. Sinyal polonium-216 digunakan
menyatakan
untuk menentukan thoron.
adanya
perbedaan
suhu
permukaan tanah antara pagi hari dan siang.
Analisa konsentrasi thoron dalam tanah
Metode pengukuran langsung dan lebih
menggunakan probe tip yang berbahan baja
sederhana
dengan
atau besi dengan lubang di ujung yang
menggunakan radon detektor (RAD7). Alat ini
dimasukkan ke dalam tanah pada kedalaman
dapat mengukur radon dan thoron secara
75 cm. Gambar 2 menunjukkan diagram
langsung maupun tidak langsung serta dapat
skematik dari pemantauan gas tanah dengan
dilakukan pengukuran secara terus menerus di
menggunakan
lokasi yang berbeda baik di air, tanah maupun
terhubung dengan filter pengering yang berisi
udara. Pengukuran menggunakan RAD7 juga
CaSO4 dan memiliki ukuran 1 mm. Filter
lebih bagus karena partikel alpha yang
tersebut berfungsi menyaring air yang terbawa
dapat
dilakukan
detektor
RAD7.
Probe
dengan gas radon dan thoron kemudian filter
grafik batang (bar chart) serta spektrum
dihubungkan ke RAD7 untuk pengukuran
kumulatif masing-masing sampel akan dicetak
konsentrasi gas radon dan thoron. Gas tanah
pada printer yang telah terpasang di atas
akan dipompa setiap 1 jam untuk pengukuran
RAD7. Proses pengukuran berulang akan
selama 1 hari (24 kali), data keseluruhan dan
mendapatkan hasil yang tepat[11,12,13].
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Udara
keluar
Udara Masuk
Pompa Udara
Tegangan
Tinggi
Pembacaan
Pengukur
ruang hampa
Pengering
Konektor
selang
Detektor
Permukaan
tanah
Pemantau Radon RAD7
Tiang dan probe gas tanah
Kandungan gas tanah radon masuk disini
Gambar 2. Diagram sistematik RAD7 pengukuran dalam tanah
3.
gas thoron di udara terbuka dilakukan pada
Hasil dan Pembahasan
Pengukuran gas thoron dilakukan secara
langsung dan kontinyu selama 24 jam
menggunakan RAD7 pada udara terbuka di
Dusun Rantai Dunia, Kecamatan Tapalang,
Kabupaten Mamuju. Pengukuran konsentrasi
ketinggian 75 cm di atas permukaan tanah.
Hasil
pengukuran
konsentrasi
thoron
kemudian akan dibuat dalam bentuk grafik
untuk melihat hubungan antara konsentrasi
thoron terhadap perubahan suhu seperti yang
ditampilkan pada Gambar 3.
2500
45
Suhu
40
35
1500
30
25
1000
20
Suhu (C)
Konsentrasi (Bq/m3)
2000
50
Thoron
15
500
10
5
0
0
Waktu (Jam)
Gambar 3. Grafik Hubungan onsentrasi Gas Thoron dan Perubahan Suhu
Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa
ketika suhu naik maka konsentrasi gas thoron
di udara terbuka juga ikut naik. Pada jam
pergerakan angin yang terjadi di lokasi
pengukuran.
4.
Kesimpulan
14:00 – 21:00 di Dusun Rantai Dunia
konsentrasi
gas
thoron
bernilai
nol.
Konsentrasi gas thoron tidak terdeteksi atau
bernilai nol disebabkan oleh hujan dan karena
tidak adanya pergerakan angin ketika sore
hingga tengah malam yang membuat gas
thoron tidak terdeteksi. Konsentrasi gas thoron
di udara terbuka sangat dipengaruhi oleh
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi
gas thoron rata-rata harian sebesar 758,65
Bq/m3. Hasil pengukuran tersebut melebihi
ambang batas yang telah ditetapkan oleh
BAPETEN sebesar 400 Bq/m3. Konsentrasi
gas
thoron pada udara terbuka
dipengaruhi oleh perubahan suhu.
kurang
7.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sutarman, Wahyudi, Luhantara. 2003,
Lingkungan
Konsentrasi Gas Radon Di Udara Di Luar
Bandung dan Sekitarnya Berdasarkan
Dan Dalam Rumah Sekitar Nyala Api
Analisis
Kawasan Tambang Minyak, Prosiding
Skripsi Fisika Instrumentasi Elektronika
Seminar
Universitas Padjajaran.
Aspek
Keselamatan
dan
8.
Lingkungan Pada Radiasi Non Nuklir.
2.
Radon-Thoron,
L.,
Emlinarti,
Gas Radon Dan Thoron Menggunakan
Keterdapatan
di
Detektor Film Lr-115 Di DKI Jakarta Dan
Barat.
Sekitarnya, Prosiding PPI-PDIPTN, ISSN
Iskandar,
2015,
Mineral
Mamuju,
Radioaktif
Sulawesi
D,
Syarbaini,
0216-3128.
Kusdiana,
9.
Mittal, S., Asha, R., Rohit, M. 2014,
Syaeful, H. 2007, Peta Laju Dosis Gamma
Estimation of Radon Concentration in
Lingkungan
Soil
Indonesia,
Laporan
and
Groundwater
Samples
of
Penelitian PTKMR-BATAN.
Northern Rajasthan, India, Journal of
Syaeful, H., Sukadana, I. G, Sumaryanto,
Radiation Research and Applied Sciences
A. 2014, Radiometric Mapping
vol. 7 no. 2 hal. 1-6.
Occurring
for
Radioactive
10. Alenezy,
M.
D.
2014,
Radon
in
Concentration Measurement in Aljouf,
Mamuju, West Sulawesi. ISSN vol. 40 no.
Saudi Arabia Using Active Detecting
1 hal. 33-39.
Method, Natural Science, vol. 6, hal 886-
Hari, B., Ginting, T. 2004, Konsentrasi
896.
Materials
(NORM)
Assessment
Gas Radon di Permukaan Tanah di
11. Podgorsak,
E.
B.
2005,
Radiation
Daerah PPTN Serpong dan PUSPIPTEK,
Oncology Physic: A Handbook For
Buletin Limbah, vol 8, no.2, hal 24-36,
Teachers and Students, IAEA.
12. Tilsey, J. E., Veldhuyzen, H., Nicholl, P.
PTLR-BATAN.
6.
Nirwani,
Daerah
Batuan Vulkanik Adang dan Kaitannya
G.
Naturally
5.
Konsentrasi
di
Warsona, A. 2005, Penentuan Konsentrasi
I.
Tesis Jurusan Teknik Geologi – UGM.
4.
Sutarman,
Pemukiman
Petrogenesis
Sukadana,
Kabupaten
3.
Cahyadi, L. 2002, Penentuan Kondisi
Hasan, A. K, Subber, A. R. H, Shaltakh,
R. 1993, Soil Radon Gas Study Of
A. R. 2011, Measurement of Radon
Southern Ontario, Ontario Geological
Concentration in Soil Gas Using RAD7 in
Survey, Open File Report 5847.
the Environs of Al-Najaf Al-Ashraf CityIraq,
Advances
in
Applied Science
Research, vol. 2, no. 5, hal. 273-278.
13. Manavhela,
R.
F.
2007,
In-situ
Measurement Of Radon Concentration
Soil Gas At A Site On The Cape Flats,
Thesis Master of Science in Physic
University of the Western Cape.
Download