SINTESIS DAN BIODEGRADASI POLIURETAN HASIL SINTESIS

advertisement
SINTESIS DAN BIODEGRADASI POLIURETAN HASIL SINTESIS DARI ASAM
LEMAK MINYAK JARAK DAN POLIOKSIETILEN GLIKOL MASSA MOLEKUL 400
(PEG 400) YANG DIREAKSIKAN DENGAN
METILEN-4,4'-DIFENILDIISOSIANAT (MDI)
Oleh :
Sukawati Catur Pamungkas
04307144037
Pembimbing Utama : Dr. Indyah Sulistyo Arty
Pembimbing Pendamping : Dr. Eli Rohaeti
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan karakter asam lemak
minyak jarak sebelum dan sesudah oksidasi, menentukan karakter poliuretan hasil sinte sis
dari asam lemak minyak jarak sebelum dan sesudah oksidasi dan polioksietilen glikol 400
serta metilen-4.4'-difenildiisosianat, mempelajari pengaruh penggunaan asam lemak hasil
oksidasi terhadap kemudahan biodegradasi poliuretar, hasil sintesis, dan mempelajari waktu
inl:ubasi terhadap kemudahan biodegradasi poliuretan hasil sintesis.
Asam lemak yang digunakan pada penelitian ini adalah asam lemak hasil isolasi dari
minyak jarak. Oksidator yang digunakan untuk oksidasi adalah larutan KMnOa 30 %.
Identifikasi adanya gugus hidroksil pada asam lemak sebelum dan sesudah oksidasi
dilakukan dengan Fourier Tranform Infra Red (FTIR) dan bilangan hidroksil. Sintesis
poliuretan dilakukau dengan variasi komposisi massa asam lemak : PEG 400 : MDI berturut turut 2 : 4 : 6 gram. Biodegradasi dilakukan dengan menggunakan lumpur aktif dalam media
malka padat pada temperatur 37 °C dengan variasi lama irtkubasi 5, 10, 15, 20, 25 dan 30
hari. harakterisasi poliuretan : penentuan gugus fungsi dengan Fourier Tran,form Infra Red
(FTIR), ikatan silana melalui derajat penggembungan, kehilangan massa dan degradabilitas
serta kristalinitas dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam lemak hasil oksidasi memiliki bilangan
lidroksil sebesar 80.487 mg/g dan serapan -OH lebih besar, sedangkan asam lemak tanpa
oksidasi memiliki bilangan hidroksil sebesar 27,547 mg/g dan serapan -OH yang lebih kecil.
Poliuretan asam lemak oksidasi setelah biodegradasi memiliki derajat penggembungan
sebesar 55,56 % dan kristalinitas sebesar 19,345 %, sedangkan as= lemak tanpa oksidasi
setelah biodegradasi memiliki derajat pengpembungan sebesar 3,33 % dan kristalinitas
sebesar 30 %. Poliuretan asatn lemak teroksidasi lebih mudah terbiodegradasi daripada
poliuretan asam lemak tanpa oksidasi. Poliuretan dari asam lemak tanpa oksidasi tnemiliki
11 ju biodegradasi paling tinggi pada hari ke-5 (0,2000 %/hari) sedangkan poliuretan dari
asam lemak teroksidasi memiliki laju biodegradasi paling tinggi pada hari ke-10 (0,5556
%/hari) waktu inkubasi.
Download