Makalah - HMJ Pendidikan Fisika

advertisement
ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA
(VULKANIK)
Makalah
Dipresentasikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
mata kuliah IPBA
Jurusan Pendidikan Fisika
UIN Alauddin Makassar
Oleh
KELOMPOK II
ASDAR
ASHAR ARIFIN
ASLAMUDDIN MN
AWALIA AGUS
DEVI ARNITA ARIFIN
EDI PUTRA IRAWAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2011
1
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatan-Nya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah
makalah Ilmu pengetahuan bumi dan antariksa.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri. Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat
kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karena
penulis sendiri dalam tahap belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para
pembaca.Semoga
Allah
memberkahi
makalah
ini
sehingga
benar-benar
bermanfaat.
Makassar, Oktober 2011
Penulis
2
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
BAB I
PEMBAHASAN
A. Gunung Api
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairanmagma atau gas atau cairan lainnya ke
permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya
membentuk kerucut terpancung.
Gambar 1.1: Gunung api mengeluarkan magma
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin
Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan
garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
3
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Gambar 1.2: Ring of Fire
‘Ring of Fire’ lebih dari 550 Gunungapi aktif berada di sepanjang tepian
lempeng tektonik, lebih dari setengahnya mengelilingi Samudera Pasifik,
karena itulah sering disebut Ring of Fire (cincin api), selain itu beberapa
gunungapi juga terjadi di tengah lempeng, seperti di Hawaii.
1. Tempat terbentuknya gunung api
Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu :
a. busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua;
b. busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara
kekerak benua;
c. busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera;
dan
d. busur dasar samudera, yang terjadi akibat terobosan magma basa
pada penipisan kerak samudera.
2. Penyebab terjadinya gunung api
4
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
a. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga
memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunungapi tengah samudera
b. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah
kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan
batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui
rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
c. Kerak benua saling menjauh satu sama lain secara horizontal,
sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan
tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma
sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava
sepanjang rekahan.
d. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan
kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan
magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan
gunungapi perisai.
5
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
B. Struktur Gunung api
Struktur gunung api terdiri atas:
1. struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat
kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar;
2. kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih
dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan
besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan,
terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran
material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi
akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya
blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada
dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera;
3. Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi
yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan
meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara
rekahan disebut graben;
4. Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan
pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat
ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari
kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer
dengan kedalaman ribuan meter.
6
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
C. Erupsi Gunung api
Tipe erupsi Gunung api berdasarkan sumber erupsi, yaitu :
a. erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama
b. erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya;
c. erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang
sampai beberapa kilometer;
d. erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan-kepundan tersendiri
Gambar 1.4: Letak erupsi gunung berapi
7
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
D. Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
a. Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar
(raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan
terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis
ini.
b. Shield Volcano
8
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih
cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi
(curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri
dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini
terdapat di kepulauan Hawai.
c. Cinder Cone Volcano
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung
jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya
di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
d. Kaldera Volcano
9
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat
yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
Gunung Bromo merupakan jenis ini.
E. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan
gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut
mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga
menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung
api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat
tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan
getaran tanah. Getaran tanah atau gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat
letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh
manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya
gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getarangetaran gempa vulkanik. Gunung api yang meletus akan mengeluarkan
berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut bumi dan kemungkinan besar
akan mengeluarkan magma. Keluarnya magma ke permukaan bumi
umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung
api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi,
proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi,
proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan
bumi disebut lava.
10
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Gambar 1.5: Gunung Meletus
1. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
a) Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara
lain:
1) Kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
2) Kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti
kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada
sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air
panas, dan gunung api corong kecil.
3) Berbagai bentuk gunung api.
11
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
b) Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan
batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
2)
Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat
magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan
sedimen.
3)
Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong
lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari
magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan
sedimen.
4)
Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.
2. Proses Terjadinya Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik
dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas),
sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan
gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang terjadi karena adanya
gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang
gempa yang berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan
magma. Frekuensi gempa vulkanik yang dominan berkisar antara 1
sampai 5 Hz, selain frekuensi rendah lainnya.
12
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Gempa vulkanik sebenarnya terdiri atas beberapa tipe seperti pada tabel
di bawah ini:
Tipe
Keterangan
Gempa
Frekuensi
Tinggi
Frekuensi
Rendah
Multifase
Frekuensi
dominant
berkisar
antara
5-15
Hz.
Disebabkan oleh sesar atau mendatar
Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena
proses tekanan cairan (fluida)
Mengandung
frekuensi
rendah
dan
tinggi
yang
merupakan proses kombinasi
Ledakan
Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive. Sinyal
mengandung gelombang udara juga gelombang tanah.
Tremor
Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi
menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz
Periode
Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai dengan
Sangat
letusan gas belerang
Panjang
Dangkal
Proses
bukan vulkanik yang dapat menimbulkan
gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.
13
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
1. Katagori gempa
Ada dua katagori gempa yang terjadi pada gunung api :

Gempa vulkano-tektonik terjadi akibat perubahan tekanan pada
batuan padat yang oleh injeksi atau tarikan magma (Chouet, 1993).
Gempa jenis ini dapat menimbulkan tanah longsor dan retakan tanah
yang luas. Gempa ini dapat terjadi karena batuan bergerak untuk
mengisi ruang-ruang dimana magma sudah kosong. Gempa vulkanotektonik bukan merupakan gejala gunung api akan meletus tapi dapat
terjadi sewaktu-waktu.

Gempa periode panjang ditimbulkan oleh injeksi magma ke dalam
batuan di sekitarnya, sehingga timbul tekanan terhadap batuan yang
pada akhirnya timbul gempa. Keaktifan gempa tipe ini menandakan
bahwa gunung api akan meletus. Para ahli menggunakan seismograf
untuk mencatat signal dari gempa-gempa yang disebut dengan tremor
(getaran frekuensi tinggi ).
F. Tipe Letusan Gunung Api
Ada dua jenis gunung, yaitu gunung berapi dan gunung yang tidak
berapi. Gunung api merupakan gunung yang aktif untuk mengeluarkan
letusan yang terkandung di dalam perut bumi yang disertai awan panas.
Macam-macam gunung berapi terdapat banyak menyebar diseluruh
belahan dunia. Dan banyak pula dari sebagian yang aktif itu menjadi tidak
14
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
aktif lagi bahkan mati. Gunung berapi yang mati itu ada kemungkinan megma
yang terkandung didalamnya telah habis. Letusannya pun sangat menakutkan,
dan menjadi gejala alam yang dihindari manusia karena awan panasny yang
sangat berbahaya.
Macam-macam letusan gunung berapi.
a. Tipe hawai
Letusan ini terjadi karena semua lava yang keluar langsung
berbentuk cairan. Sehingga penyebarannya berpancar kesegala arah.
Bentuknya yang keluar dari dalam perut bumi pun seperti perisai atau
tameng. Contoh, Gunung maona loa, maona kea dan kilauea di hawai
b. Tipe stromboli
Letusan ini adalah sifatny spesifik. Letusan-letusan yang keluar
terjadi secara interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Letusan
tipe ini dapat memuntahkan material, bom, lapili, dan abu setiap 12 menit
sekali
c. Tipe vulkano
Letusan ini dapat mengeluarkan material berbentuk padat.
Letusan ini keluar dari dalam perut bu mi berdasarkan atas kekuatan
erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh gunung semeru
d. Tipe merapi
Tipe letusan seperti ini sangat berbahaya sekali karena lava yang
keluar sangatlah kental, sehingga dapat menyumbat mulut kawqah. Oleh
karena itu, tekanan gas yang terdapat didalam perut bumi semakin
15
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
bertambah kuat dan dapat memecahkan sumbatan lava. Sumbatan tersebut
kemudian terdorong ke atas, yang berakhir pada terlemparnya lava
kemana-mana. Lava ini menurungi lereng gunung selain itu keluar pulalah
awan panas yang lebih sering dikenal dengan nama wedhus gembel atau
awan panas.
e.
Tipe perrey atau plinian
Letusan tipe ini biasanya terjadi karena terdapat penyumbatan
kawah di puncak gunung berapi dan bentuknya seperti jarum. Karena
sumbatannya kecil, maka tekanan dari dalam perut bumi semakin besar,
sehingga jika penyumbatan tersebut tidak dapat dibendung lagi, maka
gunung tersebut akan meletus.
f.Tipe sint vincent
Letusan ini keluaar bersamaan dengan air danau kawah dan
mengakibatkan air danau tumpah bersama lava. Laharnya yang berbahaya
sangat membahayakan manusia.
16
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Isyarat Bahaya Gunung Api
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status
Makna

Tindakan
Menandakan gunung berapi yang
 Wilayah yang terancam bahaya
segera atau sedang meletus atau direkomendasikan
ada
keadaan
kritis
yang dikosongkan

menimbulkan bencana
AWAS

Letusan
pembukaan
Koordinasi
dilakukan
secara
dimulai harian

dengan abu dan asap

untuk
Piket penuh
Letusan berpeluang terjadi dalam
waktu 24 jam

Menandakan gunung berapi yang
 Sosialisasi di wilayah terancam
sedang bergerak ke arah letusan
 Penyiapan sarana darurat
atau menimbulkan bencana

Peningkatan
intensif

Koordinasi harian
kegiatan
 Piket penuh
seismik
SIAGA

Semua data menunjukkan bahwa
aktivitas dapat segera berlanjut ke
letusan atau menuju pada keadaan
yang dapat menimbulkan bencana

Jika tren peningkatan berlanjut,
17
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
letusan dapat terjadi dalam waktu
2 minggu

Ada aktivitas apa pun bentuknya

Terdapat kenaikan aktivitas di Penilaian bahaya

atas level normal

WASPADA

Penyuluhan/sosialisasi
Pengecekan sarana
Peningkatan aktivitas seismik dan
 Pelaksanaan piket terbatas
kejadian vulkanis lainnya
Sedikit perubahan aktivitas yang
diakibatkan oleh aktivitas magma,
tektonik dan hidrotermal

NORMAL

Tidak ada gejala aktivitas tekanan
 Pengamatan rutin

magma
Survei dan penyelidikan
Level aktivitas dasar
Kalisifikasi besarnya kekuatan gempa,
Berdasarkan
kekuatannya
atau
magnitude
(M),
USGS
membedakan
gempabumi dapat dibedakan atas :
 0.0-3.0
: gempa micro
 3.0-3.9
: gempa minor
18
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
 4.0-4.9
: gempa ringan
 5.0-5.9
: gempa sedang
 6.0-6.9
: gempa kuat
 7.0-7.9
: gempa mayor
 8.0
and greater : gempa kuat
G. Bahaya Gunungapi
Bahaya letusan gunungapi dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan
tidak langsung (sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia.
Bahaya yang langsung oleh letusan gunungapi adalah :
1.
Bahaya Primer :
a. Leleran Lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat
merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava
tergantung dari kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya,
maka makin jauh jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat
dierupsikan berkisar antara 800o – 1200o C. Pada umumnya di
Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi
magmanya menengah sehingga pergerakannya cukup lamban
sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya.
b. Aliran Piroklastik (Awan Panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang
asap erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah
lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran
piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir
melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran
piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava
atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan
19
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
aliran dapat mencapai 150 – 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat
mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.
c. Jatuhan piroklastik, terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap
cukup tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai
arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan
merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya
akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil sehingga
merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap
rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa
saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
d. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah.
Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman
langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
e. Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO,
CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas
dapat membunuh.
f. Tsunami umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat
letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar
untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang
tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar
gelombang yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah
letusan G. Krakatau tahun 1883.
2. Bahaya sekunder,
Bahaya sekunder terjadi setelah atau saat gunungapi aktif :
a. Lahar Hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi
gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh
hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang
sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran.
Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung
pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai
yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
20
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
b. Banjir Bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada
lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi.
Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup
membahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tibatiba terjadi aliran lumpur.
c. Longsoran Vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi
uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh,
atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini
jarang terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta
kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat
Longsoran vulkanik.
H. Dampak Gempa
1. Dampak positif
a) Menciptakan alat-alat tekhnologi pendeteksi gempa
b) Menjadikan kita peduli pada sesama
c) Meningkatkan kewaspadaan manusia
d) Menjadi tempat pariwisata
e) Menjadi sumber berita
f) Mengurangi kepadatan penduduk
g) dari segi keilmuan.
1)
Gempa bumi,
sangat berguna bagi manusia karena mereka
memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di bawah tanah.
Hal ini dapat membuat ekstraksi minyak dan gas lebih efisien, dan
memungkinkan para ilmuwan untuk memantau perkembangan air
selama ekstraksi energi panas bumi.
21
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
2)
Gempa juga memberi tahu kita apa yang terjadi dalam struktur
bumi, misalnya, ruang magma, dan memungkinkan para ilmuwan
untuk memonitor gunung berapi dan ancaman letusan.
3)
Gempa bumi juga dapat memberitahu kita tentang struktur internal
Bumi. Dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang
seismik untuk melintasi bumi kita bisa memetakan struktur bumi ke
inti.
4)
Pada skala global, gempa bumi hanyalah gejala pergerakan
lempeng yang terjadi sepanjang waktu, dan mereka terjadi karena
material di permukaan di bumi berubah karena konveksi di dalam
mantel bumi – gunung-gunung yang sedang dibuat, mineral dari
bawah sedang dinaikkan ke atas dan dasar laut baru sedang dibuat.
5)
Aktivitas
tektonik
sangat
penting
untuk
mempertahankan
kehidupan di bumi. Materi yang ada terus-menerus didaur ulang
antara permukaan dan kerak bumi. Kita memiliki beberapa daratan
karena adanya aktivitas tektonik. Dataran yang muncul di tengah
laut mendukung sejumlah besar kehidupan, dan mungkin memiliki
peranan penting pada asal-usul kehidupan, dan permukaan bumi
juga sangat dipengaruhi oleh letusan gunung berapi untuk
membentuk komposisinya.
2. Dampak negatif
a) Membuat banyak orang meninggal
b) Merusak fasilitas umum
22
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
c) Wilayah menjadi rusak
d) Banyaknya pengangguran karena kantornya hancur
e) Berkurangnya sumber daya alam dan sumber daya manusia
f) aringan transportasi dah komunikasi terganggu
23
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami berikan dari makalah kami
adalah sebagai berikut:
1. Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairanmagma atau gas atau cairan lainnya
ke permukaan bumi.
2. Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan
gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung
tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tibatiba sehingga menimbulkan getaran tanah.
3. Macam-macam letusan gunung berapi.
a. Tipe hawai
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe merapi
e. Tipe perrey atau plinian
f. Tipe sint vincent
B. Saran
Alhamdulillah dengan terselesainya makalah ini semoga dapat bermanfaat
bagi yang membaca. Kami hanyalah manusia yang tidak luptu dari
24
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kami mohon masukan baik
berupa kritik atau saran agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.
25
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com/vulkanik
26
Ilmu Bumi dan Antariksa, Vulkanik
Download