drMasterDephub _ xxx

advertisement
© Medcom Indosa Engineering
Agenda Hari Ini....
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
• Pusat Karantina Ikan Departemen
Kelautan dan Perikanan
.:: Jasa Konsultasi Pengembangan
Roadmap Sistem Informasi Puskarin
- Menentukan arah kebijakan dan strategi TI
- Pemetaan Kebutuhan Sistem Komunikasi data
- Pemetaan Kebutuhan Aplikasi
© Medcom Indosa Engineering
• PERUM BULOG
.:: Pengadaan Sarana Telekomunikasi
dan Informasi Logistik
Roadmap Sistem Informasi Puskarin
- Pengadaan Sarana Teknologi Informasi
- Pengadaan Sarana Gedung
- Pengembangan Rencana Induk Teknologi Informasi
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
• Secara umum, dokumen kerangka acuan kerja (KAK) memberikan
informasi yang cukup lengkap mengenai proyek Penyusunan
Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi di Departemen
Perhubungan
• Pihak Konsultan berpendapat bahwa dokumen Kerangka Acuan
Kerja (KAK) telah memberikan gambaran yang jelas tentang
penyusunan sebuah Rencana Induk yang sesuai dengan kaidahkaidah baku penyusunan Rencana Induk sehingga cukup jelas bagi
konsultan untuk dapat memberikan tanggapan terhadap kegiatan
Penyusunan Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi di
Departemen Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
Latar Belakang
1.
Pada bagian Latar Belakang dokumen kerangka acuan kerja
(KAK), juga disebutkan bahwa berbagai perubahan dalam bentuk
transformasi menuju era masyarakat informasi pada akhirnya
menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan,
akuntabel dan mampu menjawab tutuntan perubahan secara
efektif
2.
Tuntutan perubahan tersebut dapat dideskripsikan sebagai
terbentuknya pemerintahan yang Good Governance
© Medcom Indosa Engineering
• Berdasarkan latar belakang tersebut, konsultan berpendapat untuk
menerapkan asas IT Governance sebagai bagian dari Good
Government Governance melalui audit teknologi informasi.
• Model IT Governance yang dimaksud menggunakan model COBIT
dengan definisi sebagai berikut:
© Medcom Indosa Engineering
Maksud dan Tujuan
© Medcom Indosa Engineering
Pemahaman Konsultan terhadap Tujuan
Penyusunan Rencana Induk
1.
Persentase keselarasan antara visi dan misi Departemen
Perhubungan dengan Rencana Induk Pemanfaatan IT dan
Komunikasi Departemen Perhubungan dan dapat diterjemahkan
ke dalam rencana jangka pendek, jangka menengah dan panjang
serta keterkaitan dengan tanggungjawab pihak yang memiliki
wewenang menjalankan rencana induk.
2.
Persentase tingkat pemahaman tiap unit kerja terhadap teknologi
dan sistem informasi yang akan, sedang dan telah
diimplementasikan
yang
sekaligus
digunakan
sebagai
penjaminan kesuksesan implementasi teknologi dan sistem
informasi informasi pada unit kerja;
© Medcom Indosa Engineering
Ruang Lingkup
1.
Inventarisir informasi pada unit-unit kerja Departemen
Perhubungan akan dilakukan dengan dasar kajian terhadap tugas
pokok dan fungsi dari unit-unit kerja yang bersangkutan
Dalam hal evaluasi, akan digunakan berbagai pertimbangan
seperti:
2.
–
–
–
–
Standar Arsitektural Informasi yang digunakan pada unit kerja
Departemen Perhubungan;
Model representasi informasi yang digunakan pada setiap unit kerja
Departemen Perhubungan;
Kepemilikan data dan klasifikasi keamanan atau kritikalitas informasi
yang digunakan; dan
Aturan sintaks data yang dipergunakan.
© Medcom Indosa Engineering
1.
Proses Audit dilakukan dengan menggunakan model
COBit;
2.
Acuan Kinerja yang akan di audit adalah:
–
–
–
–
User Orientation untuk mengukur kepuasan para pengguna atau
user terhadap kinerja teknologi informasi yang bertanggung jawab
dalam menyediakan informasi untuk mendukung tugas pokok dan
fungsi Departemen Perhubungan;
Corporate Contribution untuk mengukur seberapa jauh keberadaan
teknologi informasi dapat mendukung kebutuhan atau requirements
dari Departemen Perhubungan;
Operational Excellence untuk mengukur tingkat efisiensi dan
efektivitas proses atau aktivitas terkait dengan manajemen atau
pengelolaan teknologi informasi; dan
Future Orientation untuk mengukur seberapa jauh teknologi
informasi dapat memberikan kontribusi terhadap tantangan di masa
mendatang.
© Medcom Indosa Engineering
1.
Pembandingan akan dilakukan pada instansi pemerintah dengan
karakteristik hampir sama dengan Departemen Perhubungan
seperti:
–
Badan Narkotika Nasional;
–
Kementrian Komunikasi dan Informasi;
–
Pemerintah Daerah DKI Jakarta;
–
Pemerintah DKI Jakarta.
2.
Organisasi lainnya:
–
PT. Perusahaan Listrik Negara;
–
PT. Angkasapura I; dan
–
Universitas Atmajaya Jakarta
© Medcom Indosa Engineering
1.
Acuan Analisis Perkembangan Tren Teknologi
Informasi:
–
–
–
–
Trend dikembangkannya berbagai perangkat keras berbasis
pervasive computing (embedded devices) yang lama
kelamaan akan menjadi media alternatif pengganti komputer
personal (PC) yang saat ini menjadi standar komponen sistem
informasi;
Perkembangan riset dan produk perangkat keras
telekomunikasi yang lebih mengarah kepada wireless devices
dibandingkan dengan perangkat keras berbasis koneksi fisik
kabel;
Semakin banyaknya perangkat keras yang beroperasi dengan
menggunakan aplikasi berbasis open source;
Kenyataan terjadinya ”perang” sejumlah standar besar di
dunia yang banyak didominasi oleh sistem Amerika, Eropa,
dan Jepang;
© Medcom Indosa Engineering
2.
•
•
•
Studi Referensi:
Vendor penyedia perangkat teknologi informasi;
Lembaga riset terkemuka, baik yang bersifat standar atau pemicu
terjadinya trend setter; dan
Lembaga-lembaga penyedia informasi standardisasi teknologi
informasi.
© Medcom Indosa Engineering
1.
Pendekatan yang digunakan terhadap analisis
perkembangan e-Government:
–
–
–
Analisis dilakukan terhadap berbagai kebijakan
nasional baik dalam bentuk Inpres, Surat
Keputusan Bersama dan atau berbagai panduan
yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi
dan Informasi selaku lembaga yang memiliki
kewenangan dalam mengeluarkan berbagai
kebijakan nasional e-Government;
Melakukan studi referensi terhadap berbagai
artikel, jurnal, buku dan presentasi seminar;
Mengkaji berbagai standar penerapan eGovernment yang dikeluarkan oleh lembaga
internasional seperti Perserikatan BangsaBangsa, Pasific Council, Bank Dunia dan lain
sebagainya
© Medcom Indosa Engineering
1.
Analisa Critical Success Factor:
–
–
–
–
–
–
–
Pemacu utama untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan proses
manajemen;
Suatu kondisi yang akan menjadi batu pijakan tercapainya
keberhasilan pelaksanaan aktivitas secara optimal;
Hal yang dianggap sangat penting untuk meningkatkan probabilitas
tingkat kesuksesan terlaksananya sebuah proses;
Parameter yang dapat diukur dan diamati agar organisasi dapat
sukses;
Bernuansa strategis, melibatkan teknologi, berorientasi organisasi,
dan memiliki aspek prosedural;
Fokus pada pencapaian perbaikan kapabilitas dan kemampuan
pelaksanaan aktivitas; dan
Cenderung berorientasi pada level proses.
© Medcom Indosa Engineering
•
Analisa Key Performance Indicator:
–
–
–
–
–
Persentasi proyek teknologi informasi yang menggunakan standar baku
pengembangan;
Jumlah proyek teknologi informasi yang berhasil memberikan manfaat sesuai
dengan harapan;
Reduksi terhadap waktu proses dan pengembangan aplikasi;
Reduksi terhadap proses pengerjaan kembali akibat kegagalan sebuah
proses atau aktivitas;
Berkurangnya downtime terhadap sistem yang digunakan.
© Medcom Indosa Engineering
•
Analisa Key Goal Indicator:
–
–
–
–
–
–
Persentasi investasi teknologi informasi yang berhasil memenuhi
atau bahkan melebihi manfaat yang diharapkan atau ditargetkan
sebelumnya.
Peningkatan jumlah dan kualitas layanan yang diberikan melalui
pemanfaatan teknologi informasi;
peningkatan jumlah pengguna dan stakeholder lainnya yang dapat
dilayani melalui pemanfaatan teknologi informasi;
Tingkat ketersediaan sistem dan layanan;
Berkurangnya resiko operasi;
Perbaikan dan peningkatan produktivitas pengguna.
© Medcom Indosa Engineering
1.
Analisa terhadap integrasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
dilakukan dengan menggunakan matriks yang terdiri atas domain
operasi, domain revisi, domain transisi
2.
Ketiga domain tersebut akan disesuai dengan manajemen
pemeliharaan atas dasar:
–
–
Spesifikasi perangkat keras yang harus selalu disesuaikan dengan
kebutuhan Sistem Informasi Departemen Perhubungan dari masa ke
masa, dimana organisasi harus memiliki mekanisme pemantauan
terhadap trend teknologi baru dan prosedur pengadaannya
(menggantikan spesifikasi perangkat keras yang telah usang); dan
Standarisasi yang efektif harus dapat diterapkan di dalam Sistem
Informasi Departemen Perhubungan agar berbagai jenis komponen
perangkat keras yang ada dapat saling dihubungkan satu dengan
lainnya tanpa kesulitan teknis yang berarti;
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
•
Dalam mengembangkan sistem dan prosedur
pelaksanaan, mekanisme tata cara dan alur informasi
beberapa pertimbangan berikut akan dijadikan sebagai
acuan, seperti:
–
–
–
–
Menentukan desain proses dan atau aktivitas terkait dengan
penggunaan dan pengoperasian beragam sumber daya teknologi
informasi;
Menempatkan berbagai sistem dan prosedur, mekanis tata cara dan
alur informasi dengan proritas yang sama dengan sumber daya
teknologi informasi lainnya;
Penetapan prosedur dalam bentuk kebijakan-kebijakan, surat
keputusan dan dasar-dasar hukum lainnya yang diperlukan; dan
Pelatihan terhadap penggunaan sistem dan prosedur, mekanis tata
cara dan alur informasi.
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
1. Untuk mendukung proses audit teknologi informasi di Departemen
Perhubungan, pihak konsultan menyediakan tenaga ahli khusus
yang memiliki kemampuan sebagai auditor;
2. Pengukuran Information Technology Maturity Level sebagai bagian
dari audit teknologi informasi untuk membantu pihak manajemen
mengkaji status terkini dari sistem/teknologi informasi yang
digunakan;
3. Penggunaan standar ISO 17799 sebagai standar keamanan sistem
jaringan komputer;
4. Metadata sebagai teknologi proses integrasi data dan pengajuan
pembuatan Surat Keputusan Bersama (SKB) standardisasi
teknologi pelaporan.
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Elemen Penyusun
•
•
•
•
•
Elemen Obyektif – adalah elemen yang berkaitan dengan tujuan
dibangunnya sistem informasi, terutama dilihat dari berbagai
perspektif pengguna atau mereka yang berkepentingan;
Elemen Aktivitas – adalah elemen yang berkaitan dengan ragam
proses kerja sehari-hari, terutama di dalam usahanya untuk
mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan;
Elemen Data – adalah elemen yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen dan stakeholder terkait terhadap berbagai data dan
informasi sebagai bahan baku dalam proses pengambilan
keputusan;
Elemen Manusia – adalah elemen sumber daya manusia yang
dalam hal ini berfungsi sebagai pengguna dan penerima manfaat
dari sistem informasi yang dibangun; dan
Elemen Teknologi – adalah elemen yang berkaitan dengan
berbagai jenis teknologi komputer dan telekomunikasi yang perlu
dimiliki dan diinstalasi
© Medcom Indosa Engineering
Pendekatan dan Metodologi
© Medcom Indosa Engineering
Pemetaan Stakeholder
© Medcom Indosa Engineering
Atribut Tanggung Jawab Stakeholder
•
•
•
•
Atribut ACCOUNTABLE (A) merupakan posisi dimana stakeholder
terkait merupakan pihak yang berwenang atau memiliki kekuasaan
tertinggi terhadap berbagai aset terkait dengan Sistem Informasi
Departemen Perhubungan yang akan dibangun, termasuk di dalamnya
sumber daya keuangan, material, intelektual, data/informasi, teknologi,
manusia, dan lain sebagainya;
Atribut RESPONSIBLE (R) merupakan posisi dimana stakeholder terkait
merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab operasional terhadap
mekanisme dan kinerja Sistem Informasi Departemen Perhubungan
sehari-hari;
Atribut CONSULTED (C) merupakan posisi dimana stakeholder terkait
berfungsi sebagai pihak yang kerap/harus dilibatkan dalam berbagai
inisiatif pengembangan Sistem Informasi Departemen Perhubungan; dan
Atribut INFORMED (I) merupakan posisi dimana stakeholder terkait
merupakan pihak yang kerap/harus selalu diberitahukan terhadap
berbagai perkembangan pembangunan Sistem Informasi Departemen
Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
Menentukan Aktivitas Inti dan Penunjang
© Medcom Indosa Engineering
Elemen Data - Informasi
© Medcom Indosa Engineering
•Chief Executive Officer
•CIO, COO, CFO, CTO
•Senior Executives
EXECUTIVE
INFORMATION
SYSTEM
Querying
System
DECISION
SUPPORT SYSTEM
Reporting
System
•Line Managers
•Junior Managers
MANAGEMENT
INFORMATION SYSTEM
TRANSACTIONAL
INFORMATION SYSTEM
Consolidation
System
•Supervisors
•Assistants
DATAWAREHOUSE
DATABASE
DATABASE
DATABASE
DATABASE
Transaction
System
TRANSACTION
TRANSACTION
TRANSACTION
•Users
•Customer Services
TRANSACTION
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Klasifikasi Informasi
© Medcom Indosa Engineering
Integrasi Data
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
Pemakaian bentuk sederhana dari Dublin Core
sebagai standar metadata;
Penambahan beberapa field atau elemen pada
metadata agar sesuai dengan kebutuhan spesifik;
Perencanaan untuk mengembangkan apa yang
disebut sebagai e-Government Metadata Standard
Application Profile untuk menambahkan elemenelemen lebih detail yang dapat memperbaiki kinerja
proses yang berkaitan dengan metadata; dan
Pengembangan sebuah Pan e-Government
Thesaurus.
© Medcom Indosa Engineering
SKB sebagai Kebijakan Pendukung Integrasi Data
• Dalam hal ini konsultan berpendapat perlu dikeluarkan sebuah
Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mentri Perhubungan
dengan Kepala Pemerintah Derah, baik tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kotamadya.
• Dasar utama pembuatan SKB tersebut untuk mengikat pihak-pihak
yang terlibat dalam proses integrasi data dan pelaporan
Departemen Perhubungan dari mulai pusat sampai dengan daerah
© Medcom Indosa Engineering
Elemen SKB
•
•
•
•
•
•
•
Penentuan pihak-pihak yang terlibat dalam
mendukung pelaksanaan SKB tersebut;
Artikulasi penjabaran terhadap misi yang diemban
dalam SKB tersebut;
Komitmen dalam hal kualitas informasi dan data;
Kebijakan keamanan dan kontrol internal;
Program perbaikan dan peningkatan kinerja
berkelanjutan, baik dari sumber daya teknologi dan
kesiapan sumber daya manusia;
Penyediaan panduan implementasi integrasi data
menggunakan metadata; dan
Penentuan sebuah proyek percontohan (pilot project)
sebagai acuan pengembangan.
© Medcom Indosa Engineering
Mengkaji Struktur Organisasi
STR-4
STR-5
.
STR-6
STR-7
STR-7A
STR-8
STR-22
STR-9
STR-10
STR-12
STR-11
STR-13
STR-15
STR-16
STR-17
STR-18
STR-19
STR-20
STR-23
STR-24
STR-25
STR-26
STR-27
STR-28
© Medcom Indosa Engineering
Elemen Teknologi - Fungsi
•
•
•
•
•
•
Teknologi untuk kegiatan transaksional (administrasi)
Teknologi untuk kegiatan pengambilan keputusan
Teknologi untuk komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi
Teknologi untuk pembuatan laporan kuantitatif
Teknologi untuk pengelolaan informasi dan pengetahuan
Teknologi untuk penyimpanan data dan informasi
berharga
• Teknologi untuk pengelolaan dan pengawasan kinerja
institusi
• Teknologi untuk pegelolaan institusi secara ‘remote’
© Medcom Indosa Engineering
Elemen Teknologi - Kualitas
• Product Operation
–
–
–
–
–
Correctness
Reliability
Efficiency
Integrity
Usability
memenuhi kebutuhan yg diinginkan
terpercaya proses dan outputnya
hemat sumber daya yg dialokasikan
pengendalian akses terhadap teknologi
mudah penggunaannya
• Product Revision
– Maintainability
– Flexibility
– Testability
dapat dipelihara dengan mudah
mampu beradaptasi dengan perubahan
teruji secara berkala kinerjanya
• Product Transition
– Portability
– Reusability
– Interoperability
mudah dipindahkan secara fisik dan logika
memiliki komponen yg dapat dipergunakan kembali
dapat beroperasi dalam berbagai standar
© Medcom Indosa Engineering
Correcteness
Reliability
Efficiency
Integrity
.
.
.
Interoperability
Usability
Quality Factors
Metrics
Auditability
Accuracy
Communication Comm.
Completeness
Conciseness
.
.
.
Traceability
Training
© Medcom Indosa Engineering
Tipe Pengguna
© Medcom Indosa Engineering
Pemetaan Program dan Aplikasi
© Medcom Indosa Engineering
Struktur Basis Data
•
•
•
•
Central Multidimensional Database System – merupakan
sistem basis data utama terpusat yang merupakan lokasi
penyimpanan seluruh data dan informasi yang dimiliki oleh
Departemen Perhubungan;
Metadata and Intregration Database System – merupakan
kumpulan dari berbagai sistem basis data tempat penyimpanan
sejumlah data dan informasi yang berasal dari unit-unit kerja
daerah. Bagian ini juga memiliki database metadata server yang
digunakan untuk keperluan intregasi sistem;
Departemental Database System – merupakan beragam sistem
basis data yang dimiliki oleh sejumlah departemen dan institusi
pemerintahan yang terkait dengan aktivitas Departemen
Perhubungan (para stakeholder); dan
Departemental Database Module – merupakan sebuah modul
basis data yang merupakan bagian dari Departemental Database
System dimana data terkait telah terstruktur sedemikian rupa
sesuai dengan kebutuhan Departemen Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
Karakteristik Komponen
•
•
•
•
Centralised yang berarti bahwa secara utuh basis data
terkait terletak pada sistem basis data utama (Central
Multidimensional Database System);
Client-Server yang berarti bahwa basis data terkait
menggunakan struktur client-server (dua buah sistem
basis data yang saling berpasangan);
Replication yang berarti bahwa basis data terkait
merupakan salinan serupa dari sistem basis data
utama; dan
Local yang berarti bahwa basis data terkait hanya
terdapat pada area tertentu saja.
© Medcom Indosa Engineering
Jaringan dan Sistem Operasi
•
•
•
Intranet – adalah jaringan yang menghubungkan
seluruh stakeholder dan unit-unit kegiatan di dalam
organisasi Departemen Perhubungan;
Extranet – adalah jaringan yang menghubungkan
antara jaringan Departemen Perhubungan dengan
sejumlah jaringan mitra kerjanya, dalam hal ini adalah
berbagai departemen dan institusi terkait; dan
Internet – adalah jaringan yang memungkinkan
masyarakat, publik, organisasi, dan pihak-pihak
eksternal lain mengakses sejumlah data dan informasi
yang dimiliki oleh Departemen Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
JR-1d
JR-1c
JR-1b
JR-1e
JR-1
Jaringan
Pusat
INTRANET
JR-3i
JR-3j
.
JR-1a
JR-1f
JR-1g
JR-3h
JR-3a
Publik
Jaringan
Pendukung
EXTRANET
JR-2b
JR-2h
JR-3g
JR-3b
JR-2a
Jaringan
Dinas
JR-4c
JR-3f
LAN
JR-2g
JR-3
Jaringan
Stakeholder
External
JR-3e
JR-4b
JR-2c
JR-2
JR-2d
.
.
JR-3c
JR-3d
JR-4a
INTERNET
JR-2f
JR-4
JR-2e
© Medcom Indosa Engineering
Komponen Perangkat Keras
•
•
•
•
•
•
Application Server merupakan perangkat komputer yang akan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan setiap domain aplikasi;
Database Server merupakan perangkat komputer yang digunakan
sebagai tempat penyimpanan dari data dan informasi dari setiap domain
aplikasi;
Clients yang merupakan kumpulan dari berbagai komputer personal
tempat para pengguna (users) menjalankan akses terhadap berbagai
aplikasi yang ada;
Input-Output Devices yang merupakan kumpulan dari sejumlah
peralatan input, output, maupun produk-produk portabel lainnya yang
dipakai sebagai penunjang kegiatan organisasi sehari-hari seperti
misalnya: printer, scanner, kamera digital, dan lain sebagainya;
Hubs dan/atau Router yang merupakan peralatan khusus untuk
menghubungkan berbagai komputer dan perangkat keras lainnya ke
dalam sebuah jaringan lokal maupun jaringan yang lebih luas; dan
Modem yang merupakan peralatan khusus yang berfungsi untuk
merubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.
© Medcom Indosa Engineering
Sistem Operasi
•
•
•
•
•
Multi-platform dan open standard – dapat
beroperasi pada sejumlah lingkungan yang beragam
spesifikasinya teknisnya;
Security – memiliki fasilitas keamanan data yang
efektif;
Scalability – mudah dikembangkan sejalan dengan
kemajuan organisasi yang menyangkut pertambahan
volume dan frekuensi transaksi komputasi;
Flexible – dapat beradaptasi dengan perubahan cepat
teknologi dan dinamika lingkungan organisasi; dan
Cost efficient – harga terjangkau dengan kemampuan
finansial organisasi.
© Medcom Indosa Engineering
Keamanan Sistem Jaringan Komputer
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
Kerahasiaan, merupakan elemen yang menjamin
bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orangorang yang berhak untuk mengakses informasi
tersebut;
Integritas, merupakan elemen yang menjamin
kelengkapan dan akurasi dari informasi tersebut dan
proses pembuatan informasi tersebut;
Ketersediaan, merupakan elemen yang menjamin
bahwa hanya pengguna yang berhak mengakses
informasi dan semua aset terkait yang dapat
menggunakannya jika dibutuhkan;
© Medcom Indosa Engineering
Klausul Dalam ISO 17799
•
•
•
•
•
Security Policy, merupakan bagian pertama dari standar
ISO/IEC 17799 yang bertujuan untuk membuat kebijakan sistem
keamanan informasi;
Organizational Security, terdiri atas tiga subbagian yang
mengatur infrastruktur keamanan informasi, keamanan akses
layanan pihak ketiga, dan alihdaya;
Asset Classification and Control, merupakan bagian dimana
ISO/IEC 17799 memandang bahwa tidak semua aset memiliki
tingkat kepentingan keamanan yang sama, sehingga diperlukan
klasifikasi untuk memilah tingkat kontrol yang perlu diterapkan
terhadap aset tersebut;
Personnel Security, terdiri atas tiga subbagian yang mengatur
tugas dan tanggung jawab pengguna, pelatihan dan respon
pengguna terhadap setiap permasalahan keamanan yang timbul;
Physical and Environment Security, merupakan bagian yang
mengatur keamanan fisik dan lingkungan dari sistem keamanan
informasi;
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
•
Communication and Operation Management, bagian ini memuat
beberapa standar seperti tugas dan tanggungjawab operasional,
perencanaan sistem dan tingkat penerimaan, perlindungan terhadap
perangkat lunak tak dikenal, housekeeping, manajemen jaringan,
penanganan media, pertukaran informasi dan perangkat lunak dengan
manajemen yang lain;
Access Control, merupakan bagian yang menjelaskan berbagai kontrol
akses;
System Development and Maintenance, merupakan bagian yang
mengatur bentuk-bentuk keamanan secara teknis yang akan
diimplementasikan;
Business Continuity Management, merupakan bagian yang mengatur
tentang tentang pengukuran dan reduksi terhadap berbagai ancaman
potensial terhadap aktivitas organisasi; dan
Compliance, merupakan bagian yang mengatur kesesuaian sistem
keamanan informasi dengan berbagai regulasi terkait dengan organisasi
bersangkutan.
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Critical Success Factor
•
•
•
•
•
Kebijakan, obyektif dan aktivitas keamanan informasi
harus merefleksikan obyektif bisnis organisasi.
Harus ada konsistensi pendekatan dan framework
yang sesuai dengan budaya organisasi dalam hal
implementasi, perawatan, pengawasan dan perbaikan
keamanan informasi.
Adanya dukungan dan komitmen dari semua level
manajemen.
Adanya pemahaman yang tepat terhadap kebutuhan
keamanan informasi, kajian resiko dan manajemen
resiko.
Efektivitas komunikasi keamanan informasi kepada
semua manajer, karyawan dan pihak-pihak lainnya
yang berkepentingan.
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
•
Distribusi panduan keamanan informasi kepada
manajer, karyawan dan pihak-pihak lainnya yang
berkepentingan
Menentukan pembiayaan yang tepat terhadap aktivitas
manajemen keamanan informasi.
Menyediakan pendidikan, pelatihan dan peningkatan
kesadaran terhadap sistem keamanan informasi.
Menentukan proses manajemen insiden keamanan
informasi yang efektif.
Mengimplementasikan sistem pengukuran yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi unjukkerja manajemen
keamanan informasi dan menyediakan umpanbalik
untuk keperluan perbaikan.
© Medcom Indosa Engineering
Kematangan SDM
Policy Development
Procedures
Development
Procedure and Controls
Implementation
Procedure and Controls
Testing
Procedure and Controls
Integration
Data Availability
Non-existent
Some
Can be Collected
Avaliable
In Standardized
Respository
Collection Difficulty
Very High
High
Medium
Medium to Low
Low
Collection
Automation
None
Low
Medium
High
Full
Metric Type
Goal Defined
Objective Identified
Implementation
Efectiveness and
Eficiency
Impact
LEVEL I
LEVEL II
LEVEL III
LEVEL IV
LEVEL V
Framework Tingkat Kematangan dan Ukuran Sistem Keamanan
Sebagai acuan pengembangan dan Kontrol Terhadap Sistem Keamanan
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
•
Level I. Level dimana sebuah organisasi baru mendefinisikan tujuan yang ingin
dicapai terhadap dikembangkannya sistem keamanan informasi. Pendefinisian
tujuan ini kerap dilakukan dengan melakukan pengembangan kebijakan
keamanan informasi (Policy Development). Proses pada bagian ini biasanya
dimulai dari awal dimana Data Availability belum tersedia, Collection Difficulty
masih sangat tinggi dan Collection Automation belum tersedia.
Level II. Level dimana sebuah organisasi telah mengidentifikasikan obyektif yang
ingin dicapai terhadap dikembangkannya sistem keamanan informasi. Identifikasi
tujuan ini kerap dilakukan dengan mengembangkan prosedur (procedure
development).
Level III. Level dimana sebuah organisasi mulai dapat mengimplementasikan
kontrol terhadap prosedur yang telah dikembangkannya.
Level IV. Level dimana sebuah organisasi selalu melakukan pengujian terhadap
kontrol dan prosedur yang telah dikembangkan. Sampai pada level ini, kinerja
sistem keamanan informasi dapat dipantau secara teratur.
Level V. Merupakan level kematangan terakhir dimana prosedur dan kontrol
sudah merupakan bagian yang terintegrasi dari diterapkannya sistem keamanan
informasi. Proses pemantauan kinerja merupakan merupakan prosedur standar
dimana organisasi bersangkutan sudah dapat mengetahui implikasi dari
pengembangan sistem keamanan informasi.
© Medcom Indosa Engineering
Program Pendidikan dan Pelatihan
IT Security Specialist and Profesionals
B I
Education amd Experience
A
Education
Functional Roles and Responsilibities Relative to IT
Systems
Planning and
Organisation
Acquisition and
Implementation
Delivery and
Support
Monitoring
B
I
A
Training
All Users Involved with IT Systems
Security Basics and Literacy
a si cs
rity B cy
u
c
e
a
S
Liter
and
Awareness
All Users
B = Beginning
I = Intermediate
A = Advance
Security Awareness
ty
u r i e ss
c
Se ren
a
Aw
IT Security Learning Framework
© Medcom Indosa Engineering
Perangkat Keras dan Perangkat Lainnya
•
•
•
•
Server – merupakan komputer dengan spesifikasi teknis yang
cukup tinggi karena dipergunakan sebagai pengatur lalu lintas
data pada aplikasi dan pengaturan sejumlah sumber daya
perangkat keras dan jaringan lainnya;
Personal Computer – merupakan komputer dengan spesifikasi
umum yang akan dimanfaatkan oleh seluruh pengguna (user)
dalam menjalankan aplikasi yang ada;
Notebook – merupakan komputer portabel untuk kebutuhan
aktivitas yang mobile (berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain); dan
Personal Digital Assistant – merupakan komputer saku yang
kerap dibutuhkan oleh kalangan manajemen yang sering
berpergian.
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
•
•
Printer – alat cetak digital dalam format hitam putih
dan berwarna;
Scanner – alat pemindai gambar dua dimensi;
PC Camera – kamera kecil yang dihubungkan dengan
komputer untuk keperluan tele-conference;
Digital Camera – kamera khusus yang bekerja
dengan mekanisme dan format digital;
Video Handycam – kamera khusus untuk mengambil
citra video; dan
Video Projector – proyektor khusus untuk keperluan
presentasi.
© Medcom Indosa Engineering
Manajemen User
1.
Melakukan proses kajian SDM di Departemen
Perhubungan dengan pertimbangan:
–
–
–
2.
Kondisi saat ini dari SDM Departemen Perhubungan;
Kondisi yang diharapkan dari SDM Departemen Perhubungan; dan
Dampak yang diharapkan dari proses manajemen Sumber Daya Manusia
Departemen Perhubungan terkait dengan implementasi dan operasional
Sistem Informasi.
Secara prinsip, proses kajian terhadap Sumber Daya
Manusia (SDM) dilakukan atas elemen-elemen
pendukung kompetensi seperti:
–
–
–
–
–
–
Pengetahuan;
Keahlian;
Kemampuan;
Gaya Kerja dan Personalitas;
Jumlah; dan
Motivasi
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
• Untuk mencapai hasil kajian terhadap
kompetensi SDM secara obyektif, tim konsultan
akan menggunakan sebuah rangka kerja kajian
(Assessment Framework) yang disebut dengan
3600 HR Competency Assessment. 3600 HR
Competency Assessment sendiri merupakan
metode pengkajian yang digunakan mengetahui
kompetensi individu (dengan tugas serta
wewenang yang dimilikinya) dengan
menggunakan perspektif beragam
© Medcom Indosa Engineering
Tingkat Kematangan SDM
1. Rangka kerja yang digunakan untuk menetapkan level
kematangan SDM Departemen Perhubungan adalah
dengan menggunakan rangka kerja yang disebut
dengan P-CMM (Personal Capability Maturity Model).
2. P-CMM dikembangkan oleh badan yang diakui sebagai
standar internasional, yaitu Software Engineering
Institute (SEI) yang mendapatkan dukungan
sepenuhnya dari Carnegie Mellon University dan
badan-badan serta lembaga konsultan internasional
lainnya
© Medcom Indosa Engineering
Prinsip yang digunakan pada P-CMM
•
•
•
•
•
Organisasi yang memiliki tingkat kematangan tinggi
menunjukkan bahwa tingkat kematangan SDM akan
berpengaruh langsung pada kinerja organisasi;
Kemampuan SDM yang terukur merupakan isu utama
ketika berbicara mengenai kinerja organisasi;
Pendefinisian kemampuan SDM harus dilakukan
sejalan dengan pencapaian tujuan organisasi;
Pergeseran fokus kemampuan SDM dari elemen
pekerjaan kepada kompetensi SDM;
Kapabilitas SDM dapat terukur dan ditingkatkan dalam
beragam level, mulai dari individu, tim kerja, unit kerja
sampai dengan skala organisasi;
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
•
•
Meningkatnya investasi terhadap peningkatan
kompetensi SDM sehingga harus dapat diukur
berdasarkan kontribusi peningkatan kompetensi
terhadap pencapaian tujuan organisasi;
Adanya tanggun jawab dari pihak manajemen untuk
mengelola kemampuan SDM;
Pergeseran paradigma dari pengelolaan kemampuan
SDM dari prosedur baku menuju proses yan terpadu;
Organisasi merasa perlu untuk memberikan berbagai
kesempatan peningkatan kemampuan SDM; dan
Terintegrasinya teknologi ke dalam proses dan
aktivitas dalam organisasi sehingga organisasi merasa
perlu untuk selalu meningkatkan kemampuan SDM
yang dimilikinya.
© Medcom Indosa Engineering
•
P-CMM memetakan level kematangan tersebut berdasarkan
empat (4) persepektif seperti:
–
–
–
–
Mengembangkan kemampuan individu;
Mengembangkan budaya kerja tim;
Motivasi dan Manajemen Kinerja; dan
Menempatkan kebutuhan SDM.
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Manajemen Aplikasi Terpadu
• Berdasarkan hakekat pengembangannya, beragam
aplikasi yang ada dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga)
jenis berbeda, yaitu masing-masing:
– Package Implementation (PI) – yaitu aplikasi siap pakai yang secara
utuh tidak perlu dilakukan modifikasi lagi oleh internal organisasi
Departemen Perhubungan;
– Custom Development (CD) – yaitu aplikasi yang dibangun secara
100% dari awal karena harus secara spesifik memenuhi kebutuhan
internal organisasi Departemen Perhubungan; dan
– Modular Customisation (MC) – yaitu aplikasi yang dapat dimodifikasi
sedemikian rupa (tidak seluruhnya) sehingga memenuhi kebutuhan
internal organisasi Departemen Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
• Pengelolaan Aplikasi Departemen Perhubungan akan
diklelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis model pengelolaan aplikasi,
masing-masing adalah:
– Self-Managed adalah metode pengelolaan mandiri yang dilakukan oleh
tim internal Departemen Perhubungan;
– Full Outsource adalah metode pengelolaan yang secara utuh
diserahkan kepada pihak ketiga yang menjadi mitra atau rekanan
Departemen Perhubungan; dan
– Semi Outsource adalah metode pengelolaan dimana sebagian proses
diserahkan kepada pihak ketiga sementara proses lainnya tetap
merupakan tanggung jawab tim internal Departemen Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
Sistem Manajemen Basis Data
• Dalam hal Manajemen Basis Data, pihak konsultan
mengusulkan menerapkan sejumlah sistem jaringan
arsitektur basis data (struktur kombinasi), seperti:
– Sistem Basis Data Terpusat (Sentralisasi) – dimana seluruh data dan
informasi terkait secara fisik maupun logika dipusatkan letaknya pada
satu tempat, yaitu di Kantor Pusat Departemen Perhubungan;
– Sistem Basis Data Tersebar (Desentralisasi) – dimana sejumlah data
dan informasi terkait diletakkan pada beberapa titik simpul akses; dan
– Sistem Basis Data Terintegrasi – dimana sejumlah data dan informasi
diambil dan/atau diintegrasikan dari berbagai sistem informasi yang
dimiliki oleh sejumlah departemen atau institusi terkait.
© Medcom Indosa Engineering
Kualitas Data dan Sistem Manajemen Basis Data
•
•
•
•
•
Relevan – data dan informasi yang dihasilkan harus benar-benar
sesuai dengan kebutuhan Departemen Perhubungan dan para
stakeholdernya;
Clear – data dan informasi yang dimiliki harus jelas sehingga
tidak mengundang terlampau banyak asumsi yang dapat
menyesatkan;
Timely – data dan informasi yang disajikan selain harus cepat
dan tepat waktu, harus pula memiliki konteks atau relevansi yang
tinggi terhadap kondisi internal dan eksternal pada saat itu;
Accurate – data dan informasi yang ada haruslah memiliki tingkat
keakuratan yang tinggi, dalam arti kata benar-benar diambil dan
diakses dari sumber yang kompeten;
Sufficient – data dan informasi yang ditawarkan perlu memiliki
tingkat detail sesuai dengan kebutuhan atau konteks yang ada;
© Medcom Indosa Engineering
•
•
•
Reliable - data dan informasi yang tersedia haruslah
dapat dipercaya kebenarannya;
Targeted – data dan informasi yang disajikan telah
diolah sedemikian rupa sehingga disesuaikan dengan
berbagai target stakeholder yang berbeda; dan
Worthwhile – data dan informasi yang diolah haruslah
memiliki nilai atau value yang tinggi, sehingga perlu
diperhatikan mekanisme seleksi dan prioritas.
© Medcom Indosa Engineering
Manajemen Jaringan
© Medcom Indosa Engineering
Pengelolaan Jaringan Berkualitas
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pemantauan jaringan dapat dilihat dari 3 (tiga) perspektif
dasar sebagai berikut:
– Kebutuhan Stakeholder dan Manajemen Kualitas;
– Ketersediaan Infrastruktur Telekomunikasi; dan
– Tahap Pengembangan Teknologi Informasi.
© Medcom Indosa Engineering
Komponen Kualitas
•
•
•
•
•
Speed – berkaitan dengan kecepatan komunikasi dan
pengolahan data/informasi dari para stakeholder terhadap
jaringan Sistem Informasi Departemen Perhubungan yang
dimiliki;
Security – berkaitan dengan jaminan keamanan data/informasi
maupun interaksi komunikasi rahasia antar personal yang terjadi;
Reliability – berkaitan dengan tingkat kepercayaan pengguna
terhadap performa jaringan, terutama dalam hal koneksitas dan
ketersediaan infrastruktur;
Scalability – berkaitan dengan kemampuan jaringan yang ada
untuk dikembangkan secara lebih lanjut berdasarkan kemajuan
organisasi dan kebutuhan yang bertambah di masa mendatang;
dan
Cost – berkaitan dengan biaya yang perlu dialokasikan bagi
masing-masing pengguna untuk dapat mengakses Sistem
Informasi Deaprtemen Perhubungan sesuai dengan tingkat
kebutuhannya masing-masing.
© Medcom Indosa Engineering
Ketersediaan Infrastruktur Telekomunikasi
•
Devices Layers merupakan sejumlah lapisan infrastruktur
teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) yang saling
terkait satu dengan lainnya, dalam arti kata jika satu saja lapisan
terganggu, akan mengakibatkan kinerja keseluruhan sistem
menjadi menurun karena terpengaruh. Terdapat 5 (lima) lapisan di
dalam sistem infrastruktur ini, masing-masing adalah:
–
–
Internet Protocol Layer – berkaitan dengan lapisan infrastruktur
yang berfungsi menyesuaikan berbagai peralatan yang berbeda
menjadi satu aturan standar transmisi data melalui medium internet;
Integration Management Layer – berkaitan dengan lapisan yang
membantu Internet Protocol Layer dalam hal menjalankan berbagai
aplikasi komunikasi seperti: email, chatting, conferencing, online
support, dan lain sebagainya;
© Medcom Indosa Engineering
– Appliances Layer – berkaitan dengan lapisan dimana berbagai jenis
produk telekomunikasi semacam telepon, televisi, komputer personal,
dan lain-lain beroperasi sebagai alat akses data dan komunikasi;
– Location Layer – berkaitan dengan lapisan dimana berbagai lokasi fisik
maupun virtual didefinisikan sebagai tempat melakukan komunikasi,
seperti misalnya: kantor, rumah, fasilitas publik, kios, kendaraan, dan
lain sebagainya; dan
– Customer Layer – berkaitan dengan lapisan dimana berbagai jenis
pelanggan dengan kepentingannya masing-masing berinteraksi dengan
cara melakukan komunikasi satu dengan lainnya.
© Medcom Indosa Engineering
•
Community Layers merupakan sejumlah lapisan infrastruktur
dimana 3 (tiga) buah komponen yang kerap diistilahkan dengan
”3C” saling membentuk sebuah sistem telekomunikasi, masingmasing adalah:
–
–
–
Connectivity yang merupakan keberadaan fasilitas infrastruktur fisik
teknologi informasi sebagai komponen mutlak yang diperlukan untuk
kebutuhan media transmisi data antar satu simpul jaringan dengan
simpul-simpul lainnya (komponen hardware);
Communication yang merupakan keberadaan beragam aplikasi dan
perangkat lunak pendukung berbagai proses transaksi, interaksi, dan
komunikasi antar satu pihak dengan pihak-pihak lain yang terjadi
(komponen software); dan
Community yang merupakan keberadaan sejumlah masyarakat atau
komunitas yang bersepakat untuk menggunakan teknologi informasi
sebagai alat bantu dan sarana penunjang aktivitas kegiatannya
sehari-hari.
© Medcom Indosa Engineering
Prioritas Pengembangan
© Medcom Indosa Engineering
•
Aspek Customer Focus berhubungan dengan tipe pelanggan
yang akan memperoleh manfaat langsung dari aplikasi Sistem
Informasi Departemen Perhubungan yang dikembangkan. Ada
dua tipe pelanggan di sini, yaitu internal (mereka yang merupakan
bagian dari pemerintahan atau para birokrat) dan eksternal
(masyarakat dan kalangan lain di luar pemerintahan).
•
Aspek Ruang Lingkup berhubungan dengan batasan orang-orang
atau lembaga yang terlibat di dalam proyek. Ada dua jenis ruang
lingkup di sini, yaitu Departemental jika ruang lingkup proyek
hanya sebatas satu buah departemen atau institusi saja, atau
Government-Wide yang pada dasarnya merupakan proyek yang
melibatkan lebih dari satu organisasi unit Departemen
Perhubungan, atau yang kerap diistilahkan sebagai lintas
sektoral.
© Medcom Indosa Engineering
• Setelah keseluruhan aplikasi dipetakan, barulah dilakukan langkah
berikutnya yaitu menentukan skala prioritas proyek. Secara prinsip,
berikut adalah urut-urutan dari proyek yang perlu didahulukan dan
yang dapat ditunda, berdasarkan kuadran yang ada:
– Prioritas Pertama
– Prioritas Kedua
– Prioritas Ketiga
: Internal & Departemental
: External & Departemental
: Internal & Governtment - Wide
© Medcom Indosa Engineering
Sistematika Audit
© Medcom Indosa Engineering
• Assessment dilakukan terhadap berbagai sumberdaya TI seperti
manusia, sistem aplikasi, teknologi, fasilitas dan data;
• Material assessment, termasuk dalam hal ini adalah daftar
pertanyaan berdasarkan standar dan struktur Cobit. Materi
assessment terdiri atas 4 domain: Planning & Organization (PO),
Acquisition & Implementation (AI), Delivery & Support (DS) dan
Monitoring (M);
• Audit akan didasarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan, tim konsultan melakukan
analisa tingkat efektivitas dan efisiensi dari manajemen teknologi
informasi;
• Selama proses audit, tim konsultan juga akan melakukan pertemuan
dan wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti manajemen,
pengguna dan personel TI lainnya.
© Medcom Indosa Engineering
Benchmarking
•
•
•
•
•
•
•
Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi merupakan
dokumen strategis yang dianggap memiliki peran untuk suksesnya
pencapaian tugas pokok dan fungsi organisasi;
Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi
menempatkan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang
dalam implementasi teknologi informasi;
Adanya struktur dan pendekatan yang baku untuk menetapkan Rencana
Induk IT dan Komunikasi;
Adanya keterkaitan antara strategi organisasi dengan strategi teknologi
informasi;
Adanya definisi yang jelas tentang dukungan teknologi informasi
terhadap pencapaian tujuan organisasi;
Studi fisibilitas dan pengawasan terhadap implementasi Dokumen
Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi;
Adanya pengkajian terhadap kondisi teknologi informasi yang telah ada
sebelum Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi
disusun dan dikembangkan
© Medcom Indosa Engineering
Acuan Benchmarking
•
•
•
•
•
Adanya kajian terhadap kapabilitas teknologi informasi yang
dikembangkan setelah Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT
dan Komunikasi selesai dibuat;
Umur Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi
sampai dengan kondisi terkini dan berapa kali proses perubahan
dan update dilakukan;
Persentase jumlah stakeholder yang terpuaskan karena
implementasi dari Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan
Komunikasi;
Index partisipasi yang terlibat dalam Dokumen Rencana Induk
Pemanfaatan IT dan Komunikasi; dan
Index kualitas dari Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan
Komunikasi yang didasarkan pada tatakala waktu
pengembangan, pendekatan pengembangan yang terstruktur dan
kelengkapan dari Dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan
Komunikasi.
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
• Tujuan dari penggunaan siklus rencana kerja oleh konsultan
adalah:
– Penyusunan dokumen Rencana Induk Pemanfaatan IT dan Komunikasi memiliki
kualitas yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan Departemen Perhubungan;
– Ketepatan konsultan terhadap tata kala waktu dan biaya yang telah
dipersyaratkan oleh pihak Departemen Perhubungan;
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya
•
Project Manager
–
–
–
–
–
Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll) dan
keluar;
Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi
proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan
proyek;
Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi
proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track);
Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan
timbul agar dapat diantisipasi secara dini;
Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan
Kemajuan Pekerjaan).
© Medcom Indosa Engineering
•
Ahli Sistem Informasi Manajemen
–
–
–
–
–
–
–
Melakukan proses Analisa Terhadap Kondisi System yang sdang dan
telah berjalan;
Melakukan analisa terhadap prosedur-prosedur yang berlaku dalam
sebuah system life cycle;
Melakukan proses identifikasi terhadap kebutuhan user (user
requirements);
Melakukan Proses Design untuk membentuk suatu Sistem yang
baru;
Berkoordinasi dengan ahli database dalam merancang Database;
Membuat laporan Analisa dan rancang bangun system;
Dibantu team teknis membuat laporan kemajuan pekerjaan
© Medcom Indosa Engineering
•
Ahli Jaringan Komputer
–
–
–
–
–
Melakukan proses identifikasi terhadap kondisi eksisting jaringan;
Membuat design infrastruktur jaringan;
Membuat dokumentasi infrastruktur jaringan;
Membuat design rules untuk setiap user yang tergabung dalam network;
Memastikan setting yang benar terhadap switch, wireless, workstation, server, dll.
© Medcom Indosa Engineering
•
Ahli Manajemen Database
–
–
–
–
–
–
–
Berkoordinasi dengan ahli system informasi melakukan proses
analisa terhadap kondisi existing dari system yang sedang / telah
berjalan;
Berkoordinasi dengan ahli system informasi melakukan proses
design database;
Melakukan perhitungan terhadap jumlah table space, congestion, dll
dari database yang di rancang;
Menyiapkan proses backup dan recovey database;
Melakukan installasi database pada server yang telah disediakan;
Membuat dokumentasi database design;
Melakukan pemetaan terhadap distribusi database pada infrastruktur
jaringan komunikasi data.
© Medcom Indosa Engineering
•
Ahli Sistem Keamanan Jaringan Komputer
–
–
–
–
Membuat perencanaan assessment keamanan jaringan komputer;
Membuat dokumen proses assessment keamanan jaringan komputer
menggunakan standar ISO 17799;
Melakukan analisa terhadap keamanan jaringan komputer;
Membuat pelaporan sistem keamanan jaringan komputer, merekomendasikan
Standard Operating Procedure (SOP), dan mendesain rangka kerja sistem
keamanan jaringan komputer
© Medcom Indosa Engineering
•
IT Auditor
–
–
–
–
–
–
Mengkoordinasikan dan Merencanakan proses Audit
Mengidentifikasikan resiko dan kendali
Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti
Menentukan Critical Success Factor, Key Performance Indicator, Key
Goal Indicator dan Maturity Level Index
Mendokumentasikan temuan-temuan dan mendiskusikan dengan
auditee
Membuat laporan akhir dan Mempresentasikan hasil-hasil yang
diperoleh
© Medcom Indosa Engineering
•
Ahli Telekomunikasi dan Komunikasi Data
–
–
–
Melakukan analisa dan evaluasi beban kapasitas data yang
ditransmisikan melalui jaringan;
Melakukan analisa terhadap teknologi eksisting yang digunakan
untuk komunikasi data;
Melakukan analisa terhadap pilihan teknologi ke depan yang dapat
digunakan untuk telekomunikasi dan komunikasi data.
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
1
Pengalaman Perusahaan
2
Pemahaman Terhadap KAK
3
Tanggapan Terhadap KAK
4
Apresiasi Inovasi
5
Pendekatan dan Metodologi
6
Rencana Kerja
7
Jadwal Pelaksanaan Kerja
8
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
9
Laporan
10
Fasilitas Pendukung
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Laporan
•
•
•
•
•
Buku I. Cetak Biru Kebijakan, Standar, dan Prosedur
Sistem Informasi Perhubungan;
Buku II. Cetak Biru Pengembangan Prasarana Sistem
Informasi Perhubungan;
Buku III. Cetek Biru Pengembangan Perangkat Lunak
Sistem Informasi Perhubungan;
Buku IV. Cetak Biru Pengembangan Pelayanan
Sistem Informasi Perhubungan;
Buku V. Cetak Biru Pengembangan Sumber Daya
Manusia yang mendukung Operasional Sistem
Informasi Perhubungan.
© Medcom Indosa Engineering
© Medcom Indosa Engineering
Download