FISIKA DASAR II Kode MK : FI 1220 SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 TA 2010/2011 KRITERIA PENILAIAN Prev. Next • Jika kehadiran melampaui 75 %, Nilai Akhir mahasiswa ditentukan dari komponen dengan bobot sebagai berikut : - Kehadiran : 15 % - Tugas dan Quiz : 20 % - UTS : 30 % - UAS : 35 % KRITERIA PENILAIAN Prev. Next Konversi Nilai Akhir ke huruf mutu didasarkan Penilaian Acuan sbb: HURUF MUTU NILAI AKHIR A 80 – 100 B 68 – 79 C 56 – 67 D 45 – 55 E 0 – 44 Referensi Prev. Next - Listrik Magnet (Zemansky, Sutrisno) - Fundamental Physic Bacaan Tambahan • Halliday, Resnick, Fundamentals of Physics : Student Guide, Part I and II, John Wiley & Sons Inc, 1970 • Krauskopf, K.B., and Beiser A, The Physical Universe, Ninth edition, McGraw-Hill Inc, 2000 Pendahuluan Prev. Next Sumber gejala listrik adalah muatan listrik a. Positif (+) / Positron : Positron dapat berupa proton (+), ion positif, hole (ketiadaan elektron), + (positron). b. Negatif (-) / Negratron : Sumbernya adalah elektron dan ion negatif (-), - (negratron). Sifat-sifat dari muatan : Elektron (-) adalah partikel elementer (dasar) partikel yang kecil yang tidak dapat dibagi-bagi, terkuantisasi. Muatan Listrik Prev. Next Muatan 1 elektron Massa elektron : 1,6 x 10-19 Coulomb : 10-31 Kg Sifat-sifat kelistrikan benda : - Isolator (penghantar yang buruk) - Konduktor (penghantar yang baik) - Semikonduktor - Superkonduktor Hukum Coulomb Prev. Next Muatan : - muatan titik diskrit - muatan kontinu Coulomb membahas, muatan titik (diskrit) dan interaksi muatan antara 2 atau lebih muatan titik. Prev. Next Muatan q1 dan q2 positif, terpisah oleh jarak r dalam bidang x ; y. Gaya interaksi q1 dan q2 adalah : F= q1 q 2 1 4 o r2 y q1 q2 x Prev. Next y F = vektor, arahnya sbb : F12 q1 r21 F21 q2 x 1 q1 q 2 r̂12 2 F12 = 4 o r12 r̂12 dimana : = vektor satuan Keterangan Prev. q1 q2 : muatan 1 (Coulomb) : muatan 2 (Coulomb) : vektor posisi muatan q1 : vektor posisi muatan q2 : jarak muatan antara q1 dan q2 : jarak muatan antara q2 dan q1 r1 r2 r12 r21 F12 F21 : gaya coulomb pada muatan q1 akibat muatan q2 : gaya coulomb pada muatan q2 akibat muatan q1 1 4 Next : konstanta dielektrik = 9 x 109 (N/C2 m) o o : permifitas vakum (C2 m/N) Pendahuluan Prev. Next Dalam mempelajari materi medan elektromagnetik diperlukan pemahaman yang baik terhadap materi matematika dan fisika terutama pada pokok bahasan analisis vektor dan sistem koordinat Kebanyakan besaran yang digunakan pada materi medan elektromagnetik berkaitan dengan vektor dan operasinya Besaran-besaran vektor tersebut menempati suatu ruang yang direpresentasikan dalam sistem koordinat Definisi Vektor Prev. Next Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar Skalar adalah besaran yang dicirikan sepenuhnya oleh besarnya (magnitude) Contoh : massa, panjang, waktu, suhu, intensitas cahaya, energi, muatan listrik dsb. Vektor adalah besaran yang dicirikan oleh besar (magnitude) dan arah Contoh : berat, gaya, kecepatan, medan listrik, medan magnet, kuat medan listrik, percepatan gravitasi dsb Vektor Prev. Next Secara grafis vektor digambarkan dengan segmen garis berarah (anak panah). Panjang segmen garis (pada skala yang sesuai) menyatakan besar vektor Anak panah menunjukkan arah vektor. Vektor Prev. Next Contoh penggambaran vektor secara grafis B A A A+B B B A A+B Vektor Prev. Next Contoh penggambaran vektor secara grafis -B A-B A B -B A-B A A Vektor Lawan Prev. Next • Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah, panjang anak panah menyatakan nilai sedang arah anak panah menyatakan arah vektor. • Jika a merupakan suatu vektor, maka suatu vektor b = –a disebut sebagai lawan dari vektor a. • Jika vektor b merupakan lawan dari vektor a, maka a dan b memiliki nilai yang sama, dengan arah yang berlawanan. b a Vektor Satuan Prev. Next • Vektor satuan dalam suatu arah adalah suatu vektor dalam arah tersebut yang nilainya satu satuan • Besar suatu vektor a dituliskan sebagai a (tanpa tanda vektor) atau a • Vektor satuan dalam arah tersebut di tuliskan dengan yang secara matematis dapat dinyatakan sebagai : â Dengan demikian â a a a a â a â Vektor Posisi Prev. Next Y b P(a,b} r θ a X Vektor dalam Koordinat Kartesian Prev. Next • Dalam sistem koordinat siku-siku, didefinisikan vektor satuan î, ĵ, dan k̂ berturut-turut sebagai vektor satuanpada sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. • Setiap vektor a yang dalam koordinat kartesian memiliki komponen ax, ay dan az untuk masingmasing sumbu, dapat dinyatakan sebagai : a a x î a y ĵ a z k̂ Operasi Vektor Prev. Next Pada Aljabar vektor, ada beberapa peraturan baik itu pada penjumlahan, pengurangan maupun perkalian. Aturan operasi vektor direpresentasikan dalam hukum matematis sebagai berikut : Hukum komutatif A+B=B+A Hukum asosiatif A + (B+C) = (A+B) + C Hukum asosiatif distributif ( perkalian vektor dengan skalar) (r + s)(A+B) = r(A+B) + s(A+B) = rA + rB + sA + sB Contoh Soal Prev. Next Sebuah vektor A = (2ax + 3ay + az) dan B = (ax + ay - az). Hitunglah a. A + B b. B + A c. A – B d. B - A Penyelesaian : a. A + B = (2 + 1)ax + (3 + 1)ay + (1 – 1)az = 3ax + 4ay b. A + B = (1 + 2)ax + (1 + 3)ay + (1 – 1)az = 3ax + 4ay c. A - B = (2 - 1)ax+ (3 - 1)ay+ (1-(-1))az = ax + 2ay + 2 az d. A - B = (1 - 2)ax+ (1 - 3)ay+ (-1-1)az = -ax - 2ay - 2 az Sistem Koordinat Prev. Next Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya. Dalam aplikasinya vektor selalu menempati ruang. Untuk menjelaskan fenomena vektor di dalam ruang dapat digunakan bantuan system koordinat untuk menjelaskan besar dan arah vektor. Ada banyak sistem koordinat yang dikembangkan, yang sangat umum misalkan koordinat : a. Sistem Koordinat Kartesius b. Sistem Koordinat Tabung c. Sistem Koordinat Bola Produk Vektor Prev. Next Vektor mempunyai beberapa operasi yang sering disebut dengan produk vektor diantaranya adalah Produk Skalar (Perkalian titik antara 2 buah vektor) yang menghasilkan besaran skalar Produk Vektor (Perkalian silang atau cross antara 2 buah vektor) yang menghasilkan besaran vektor. Produk Skalar Prev. Next Produk Skalar atau perkalian titik didefinisikan sebagai perkalian antara besar Vektor A dan besar Vektor B, dikalikan dengan kosinus sudut terkecil antara kedua vektor tersebut. Secara matematis perkalian titik 2 buah vector dituliskan sbb A . B = A × B cos øAB Perkalian titik dua vektor dapat ditulis sebagai berikut : Jika vector A dan B terletak pada koordinat kartesius 3 dimensi dengan komponen ke masing-masing sumbu koordinat dinyatakan dengan Produk Skalar Prev. Next Keterangan Produk Skalar Prev. Next Keterangan Produk Vektor Prev. Next Produk vektor atau perkalian silang antara vektor A dengan vektor B dapat dirumuskan sebagai berikut : A x B = |A| . |B| Sin øAB an an : vector satuan Hasil perkalian silang antara 2 vektor akan menghasilkan vector Sehingga perlu ditambahkan symbol an yaitu vector satuan yang menyatakan arah vector hasil perkalian vector A dan B. Perkalian silang A dan B bisa dinyatakan dalam sembilan perkalian silang atau dengan menggunakan metode matrik, sebagai berikut : Ingat bahwa sudut antara sumbu x, y dan z masing-masing adalah 900. Sin 900= 1, dan sin 00 = 0. contoh : Prev. Next y r1 r2 x r12 r21 = = r1 r2 - r2 r1 Prev. Next jadi : y r12 r21 r1 r2 x dimana : r12 : tanda panah menunjukkan arah ke atas : tanda panah menunjukkan arah ke bawah r21 r̂12 = r1 r2 r12 dan r̂21 = r2 r1 r21 Prev. Jika : Next y q1 2 r1 q2 1 r2 1 4 x Prev. r1 Next = 1 iˆ + 2 ĵ r̂12 = r1 r2 = r12 r12 = r1 - r2 = ( r12 r12 r2 = 4 iˆ + 1 ĵ iˆ+ 2 ĵ ) – (4 iˆ + ĵ ) = -3 iˆ + ĵ r12 = r12 = 3 2 12 = 10 2 2 r12 = r12 = [ 3 2 12 ]2 = [ 10 ]2 1 q1 q 2 F12 = 4 2 r̂12 r12 o = (9 x 109) q1 q 2 r12 2 r12 r12 Prev. Next r21 = r2 - r1 = (4 iˆ + ĵ ) – ( iˆ + 2 ĵ ) = 3 iˆ - ĵ r21 = r21 2 r21 = 3 2 = r21 F21 = 2 4 = [ 3 2 12 ]2 = [ 10 ]2 q1 q 2 1 o 12 = 10 r21 2 r̂21 q1 q 2 r21 9 = (9 x 10 ) 2 r21 r21 Ternyata diperoleh : F12 = - F21 Latihan Prev. Next y 5 q1 q2 1 1 Jika q1 = 1 C q2 = 5 C 4 x 1 x 10-6 C 5 x 10-6 C Tentukan F12 dan F21 serta gambarkan ? Jawaban Prev. Next F12 = q1 q 2 1 4 o r12 2 r̂12 = 9 . 10-3 [3iˆ 4 ˆj ] 5 Coulomb Gambarnya adalah : y q1 5 r12 r1 q2 1 r2 1 4 x Prev. Next F21 = q1 q 2 1 4 o Gambarnya adalah : y r21 2 r̂21 = 45 . 10 -3 3iˆ - 4 ˆj [ 7] 2 7 Coulomb q1 5 r21 r1 q2 1 r2 1 4 x Terima Kasih Prev.