Representasi Anak Muda Pada Iklan Print Ad Telkomsel LOOP

advertisement
Representasi Anak Muda Pada Iklan Print Ad Telkomsel
LOOP
Oleh: Vicky Yunita Wardhatul Jannah
Abstrak
Latar belakang yang mendasari peneliti dalam memilih judul skripsi ini adalah bagaimana
gambaran sosok anak muda yang memiliki berbagai karakter unik dan erat dengan rasa
persahabatan, melihat LOOP sebagai bagian untuk mengekspresikan diri, serta apa saja bentuk
komunikasi yang dilakukan di media online/digital.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa
semiologi komunikasi dari Roland Barthes. Identifikasi pada penelitian ini terbagi menjadi 3
bagian; Karakter, Setting dan Teks. Diperkuat dengan pemaknaan yang dikemukakan Roland
Barthes melalui denotasi dan konotasi yang berkembang menjadi sebuah mitos/persepsi.
Persahabatan sebagai simbol diinterpretasikan melalui mitos-mitos sosial yang berkembang
dalam masyarakat. Mitos yang ada membawa serta sistem budaya yang terefleksikan melalui
iklan atau media massa yang ada di masyarakat. Inilah yang LOOP hadirkan dalam iklan Print
Ad versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat.’
1
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
bergejolak
sosialnya.
Teknologi informasi dan komunikasi telah
menjadi kebutuhan penting, bagi semua
lapisan masyarakat di seluruh dunia, apalagi
bagi kita yang hidup di era digital. Pesatnya
perkembangan komunikasi digital belakangan
ini, telah mengubah cara manusia berinteraksi
satu sama lain. Komunikasi melalui internet
telah memudahkan kita untuk berkomunikasi
melalui fasilitas e-mail (electronic mail), IM
(Instant Messenger), video, dan sosial media,
seperti Facebook, Twitter, serta Path.
Melihat dampak kemelut persoalan
media sosial di era digital, para pengusaha
telekomunikasi
berlomba-lomba
untuk
memberikan pelayanan serta solusi terbaik,
dengan tujuan meraup pangsa konsumen dari
para kompetitor sejenis. Kondisi ini tentu bisa
menjadi bumerang, apabila perusahaan
telekomunikasi tersebut salah mengambil
langkah strategi.
Tidak
hanya
internet,
kini
perkembangan
Smartphone
telah
memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi
dengan siapa pun, seperti keluarga, rekan
bisnis tanpa tergantung waktu dan tempat.
Fasilitas social media, juga telah membuat
orang meninggalkan tradisi pengiriman kartu
ucapan. Itulah salah satu contoh dari
pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi di era serba digital ini.
Melihat begitu banyaknya antusiasme
masyarakat, terhadap budaya baru ber-social
media, para pengusaha telekomunikasi
raksasa di Indonesia, seperti Indosat, XL
Axiata dan Telkomsel, mulai bergerak untuk
mengambil keuntungan besar. Berbagai
strategi telah mereka rencanakan, agar tidak
tertinggal jauh ke belakang dan tidak
ditinggalkan oleh para konsumennya. Salah
satunya dengan, menyediakan paket-paket
data internet yang disesuaikan dengan
kebutuhan para pengguna gadget. Apalagi
sekarang, banyak diantara kita, dan anak-anak
muda Indonesia yang lebih mementingkan
teknologi dan dunia maya, untuk memenuhi
kebutuha Namun, ada juga dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan oleh kecanggihan
teknologi, seperti media sosial. Dampak positif
media sosial: tentu saja untuk mempererat
kembali hubungan pertemanan. Banyak dari
kita yang bertemu teman sewaktu kecil,
bahkan kita bisa menjalin silahturahim kembali,
hanya dengan melalui social media. Bahkan,
sekarang kita bisa lebih update dengan beritaberita yang terjadi, hingga trend yang sedang
melalui
Smartphone.
nnya
Di sini, peneliti ingin menjelaskan
hubungan antara jasa telekomunikasi dengan
peran serta digital di tengah masyarakat
modern. Siapa yang tidak tahu LOOP? LOOP
adalah jenis layanan telekomunikasi prabayar
yang dimiliki oleh Telkomsel.
1.2. Pembatasan Masalah
Dengan menelaah latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah;
bagaimana gambaran anak muda dalam iklan
print
Ad
Telkomsel
LOOP
dapat
mempengaruhi khalayak sasaran khususnya di
iklan digital.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
Menginterpretasikan karakter anak muda yang
representatif terhadap iklan Print Ad Telkomsel
LOOP melalui pemikiran Roland Barthes.
2.1. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teori
2.1.1 Periklanan dan Iklan
Iklan adalah percakapan dengan
seorang konsumen tentang produk. Lewat
iklan, seorang komunikator berusaha menarik
perhatian, memberikan informasi, mengacu
pada sebuah fokus, dan mendorong orang
untuk membeli/mencoba/melakukan sesuatu.
Intinya
iklan
adalah
sebuah
bentuk
penyampaian pesan tentang barang/jasa
melalui simbol-simbol tertentu dari pengirim
kepada kelompok penerima. Tujuannya untuk
mengajak atau mempengaruhi kelompok
penerima yang sudah ditargetkan agar mau
menerima ide/gagasan si pengirim tentang
merek produk atau layanan melalui pesan.
2
Penerima yang dimaksud merujuk kepada
kelompok orang yang berpotensi untuk
menggunakan informasi produk dan layanan
tersebut.
2.1.2 Iklan Media Cetak
Untuk media cetak, pesan iklan
terdapat pada unsur dasar media cetak itu
sendiri. Seperti tata letak (layout), gambar
(ilustrasi), judul tulisan (headline) dan warna.
Demi menarik perhatian dan mendapatkan
tanggapan yang diinginkan pengiklan, isi
pesannya harus memiliki daya tarik. Ada tiga
jenis daya tarik yang dapat dikembangkan,
yaitu daya tarik faktual, emosional dan moral.
2.1.3 Media Sosial Sebagai Pembawa Pesan
Digital
Peran media sosial di era modern telah
membawa dampak yang signifikan, khususnya
di kalangan anak-anak muda yang sehari-hari
dapat dikatakan sebagai social media savvy.
Media Sosial kini telah beralih fungsi
sebagai sebuah media iklan dalam lingkup
digital yang statis serta tetap mengutamakan
pesan-pesan visual di dalamnya.
Sebagai bagian dari jenis media digital,
keberadaan iklan di digital telah jauh lebih
merepresentatifkan
produknya
untuk
menjangkau konsumen tertentu. Dalam setiap
penggunaan internet, baik desktop atau pun
mobile, setiap individu umumnya dapat
menjumpai beragam iklan-iklan yang tayang di
sudut layar, dan mau tidak mau orang-orang
pasti akan melihatnya.
Jika dirasa iklan tersebut cukup menarik
minat khalayak sasaran, maka kemungkinan
besar ia akan meng-klik untuk mencari tahu
lebih jauh tentang pesan yang disampaikan.
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penulis dalam
menyusun skripsi ini adalah dengan
menggunakan teori semiotik dari Roland
Barthes dalam menganalisis dan meneliti lebih
jauh makna suatu pesan.
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran
Kualitatif
3. Metodologi
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian
deskriptif
kualitatif
dengan
pendekatan analisa semiologi komunikasi.
Metode ini digunakan karena peneliti ingin
mengetahui tentang pemaknaan mengenai
nilai
serta
tanda-tanda
yang
merepresentasikan kehidupan anak muda
pada sebuah brand telco secara mendalam.
Sebagai sebuah penelitian deskriptif, data
yang digunakan pada penelitian ini juga
merupakan data yang bersifat kualitatif (data
yang bersifat tanpa angka atau bilangan).
Melalui metode penelitian ini, peneliti akan
menjelaskan fenomena sosial secara lebih
mendalam, subjektif dan data, kemudian
diinterpretasikan dengan rujukan, acuan dan
referensi-referensi ilmiah.
3
3.2. Metode Penelitian
market, terutama melalui tanda serta simbol
yang digunakan.
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis semiotik. Semiotik
merupakan studi mengenai arti dan
analisis dari kejadian-kejadian yang
menimbulkan arti. Dipilih sebagai metode
penelitian
karna
semiotik
dapat
memberikan ruang yang luas untuk
melakukan interpretasi terhadap iklan
sehingga pada akhirnya bisa didapatkan
makna yang tersembunyi dalam sebuah
iklan.
Metode analisis pendekatan semiotik
bersifat interpretatif kualitatif, maka secara
umum tekhnik analisis data akan
menggunakan alur yang digunakan pada
metode
penulisan
kualitatif
yaitu
mengidentifikasikan objek yang diteliti
untuk dipaparkan, dianalisis kemudian
ditafsirkan maknanya.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Analisis Teks Media
Metode ini digunakan untuk mendalami
langsung atau materi penelitian untuk
memperoleh fakta mengenai objek dan
dianalisa. Analisis pada penelitian ini, akan
memfokuskan pada iklan Print Ad Telkomsel
LOOP.
3.3.2 Sumber Informasi
Melalui pencarian literatur – literatur untuk
mencari informasi yang penting dan
mengumpulkan data – data yang diperoleh
dapat disesuaikan dengan teori – teori yang
ada.
3.3.3 Dokumentasi
Peneliti memiliki bukti iklan digital Telkomsel
LOOP
di
tahun
2015,
yang
telah
didokumentasikan. Peneliti juga melakukan
sesi wawancara yang dilakukan kepada siswa
dan siswi SMUN 70 Bulungan, Jakarta;
sebagai penguat analisis untuk mengetahui
apakah iklan Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat
Walau Beda Tempat’ cukup dikenal oleh target
4
3.4. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa data,
peneliti
menggunakan metode Analisis Semiotika atau
yang disebut juga Analisis Semiologi. Analisis
Semiotika merupakan salah satu cara teknik
atau metode untuk menganalisis atau
mempretasikan teks dalam hubungannya
dengan segala bentuk lambang atau gambar
yang terkandung dalam media massa. Kajian
pokok dalam Analisis Semiologi adalah
melacak bagaimana makna yang diberikan
terhadap atau yang diangkut dengan teks dan
gambar.
Dalam penelitian ini, pendekatan yang
digunakan untuk mengkaji iklan Print Ad
Telkomsel LOOP yang tayang melalui mediamedia online serta cetak, adalah kerangka
analisis yang dikembangkan oleh Roland
Barthes dengan teori makna mitos yang
dikembangkannya.
memasarkan
promo
terbarunya
yang
dinamakan LOOP. Sedangkan Telkomsel
LOOP adalah kartu atau produk baru yang
dikelola oleh Telkomsel langsung dan bukan
dibawah Simpati.
LOOP merupakan pengembangan dari
simPATI LOOP yang ternyata sukses
dipasaran. Berbicara mengenai harga, untuk
pembelian kartu perdana ini dibanderol
seharga Rp10.000,- jika tidak dibeli ditempat
resmi seperti GraPARI, sedangkan harga
resmi (jika membeli di GraPARI) hanya
sebesar Rp3.000,- saja.
4. Hasil Penelitian
4.1.1
Produk LOOP Dan Pembahasan
Sudah banyak diketahui operator
Telkomsel memiliki 3 jenis kartu perdana yang
dipasarkan di Indonesia yaitu, Pascabayar
kartuHalo dan 2 prabayar yaitu simPATI, serta
Kartu As. Pada 9 Maret 2014 Telkomsel
meluncurkan LOOP, brand untuk segmen anak
muda, yang hadir dengan berbagai penawaran
produk yang lebih menarik dan atraktif.
LOOP adalah varian terbaru SIM Card
dari Telkomsel yang diperuntukkan bagi anak
muda dengan berbagai fitur, bonus yang
menarik dan biaya yang ramah di kantong
untuk
pengguna
Smartphone
seperti;
BlackBerry, Samsung, iPhone dan lainnya.
Paket Telkomsel LOOP juga merupakan paket
termurah untuk internetan baik melalui
Smartphone maupun modem PC. Karena
masih terhitung produk baru, produk ini belum
terlalu banyak dikenal masyarakat dan tahu
apa itu LOOP. Kebanyakan orang hanya tahu
simPATI LOOP, padahal simPATI LOOP dan
LOOP jelas berbeda.
simPATI LOOP awalnya memang
merupakan kartu perdana simPATI yang
Gambar 4.1 Kartu perdana LOOP
Salah satu keunggulan dari produk ini
adalah paket internetnya yang lebih murah dan
menarik dibandingkan dengan paket Flash
pada umumnya, akan tetapi bagi pengguna
baru LOOP, ada ketentuan-ketentuan pada
paket seperti; perbedaan harga tergantung
zona wilayah dan juga pembagian kuota
berdasarkan jam serta pembagian kuota
berdasarkan tipe jaringan (2G/3G/4G LTE).
4.1.2 Iklan LOOP Versi ‘Ini Kita’
Anak muda pada umumnya memiliki
karakter dan dunianya masing-masing. Seiring
berjalannya waktu pasti akan diikuti dengan
perubahan zaman. Bukan hanya arti kata di
kamus Oxford yang setiap hari berubah arti.
Bahkan bermunculan kosakata baru, teknologi
sampai kebiasaan orang-orang di sekeliling
kita pun sadar nggak sadar, peduli atau tidak,
5
pasti akan mengalami perubahan bahkan yang
drastis sekalipun.
Pada iklan Print Ad LOOP diatas,
menampilkan beberapa anak muda yang
berkarakter dan memiliki hobi yang berbedabeda. Ekspresi mereka tampak bahagia dan
tertawa lepas melihat temannya berhasil
meledakkan cairan kimia di gelas laboratorium.
Pada umumnya, sekolah menengah
memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang banyak
diikuti oleh para siswa atau siswi. Kegiatan ini
pula yang menjadi ajang untuk mencari teman
sebanyak-banyaknya. Atas dasar inilah, LOOP
tampil dengan menunjukkan sisi pertemanan
yang kental, meskipun memiliki hobi yang
berbeda-beda. Warna yang muncul pada iklan
ini juga didominasi oleh merah dan selebihnya
warna-warni berani dengan ciri khas dinamis.
Bahasa teks yang digunakan adalah:
“BIKIN DEKAT WALAU BEDA TEMPAT *567#.
LOOP Ini Kita.”
4.2 Pembahasan
4.2.1 Representasi Anak Muda Pada Iklan
Print Ad Telkomsel LOOP
Dalam menciptakan iklan baik komersial
ataupun iklan layanan masyarakat terdapat
unsur-unsur visual yang mempunyai fungsi dan
berkaitan erat dengan konsep utama iklan.
Pembentukan pesan yang mudah dimengerti
dan memiliki daya tarik tersendiri. Kumpulan
ide sebagai satu kesatuan dalam konsep yang
terdiri dari kombinasi kata-kata, gambar, warna
dan layout sebagai unsur visual yang
dituangkan dalam iklan. Kata-kata (verbal)
yang berupa headline dan sub head
merupakan ide dasar dari iklan dan gambar
visual merupakan cerminan atau bentuk
visualisasi dari kata-kata, sehingga menjadi
satu dan terangkai dalam bentuk tampilan
visual gambar iklan yang menarik.
Analisis tanda atas symbol-symbol yang
terdapat pada iklan cetak Telkomsel LOOP di
atas setelah melakukan indentifikasi dan
klasifikasi tanda yang berdasarkan sign
(qualisign, sinsign, legisign), object (Ikon,
index, symbol), dan
interpretant (rheme,
dicisign, argument). Dari iklan tersebut dapat
dilihat tanda-tanda yang dituangkan dalam
bentuk visualisasi iklan yang syarat akan
makna. Elemen-elemen tanda yang dianalisis
dalam iklan LOOP versi ‘Ini Kita’ terdiri dari
bingkai, ledakan asap warna-warni, gitar,
ekspresi wajah anak muda dengan berbagai
hobi, latar belakang visual (background),
slogan, headline, dan logo.
Berdasarkan analisa tanda melalui makna
denotasi dan konotasi yang kemudian
diperdalam dengan mitos pada visual pada
iklan Print Ad Telkomsel LOOP versi ‘Ini Kita’,
ada beberapa tanda yang maknanya
disesuaikan dengan mitos yang berkembang
dan diterima oleh masyarakat.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Melalui analisis semiotika yang telah
membedah tanda yang muncul di dalam iklan
Telkomsel LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau
Beda Tempat’, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Konsepsi mengenai social network
pada anak muda digambarkan melalui
keberadaan model yang menjadi tanda dalam
iklan tersebut dan direpresentasikan sebagai
perpaduan bentuk penampilan fisik yang ceria,
segar, dinamis, berani, berjiwa petualang,
inspiratif dan kreatif.
2.
Persahabatan dijadikan sebagai simbol
bagi anak-anak muda karena hal itu
merupakan impian bagi mereka. Persahabatan
sebagai simbol diinterpretasikan melalui mitosmitos sosial yang berkembang dalam
masyarakat. Mitos yang ada membawa serta
sistem budaya yang terefleksikan melalui iklan
atau media massa yang ada di masyarakat.
3.
LOOP membuat iklan yang dikemas
apik untuk pasaran anak sekolah, di mana
pada masa itu mereka belum memedulikan
brand/produk apa pun dalam benak mereka
(brand agnosthic), yang mereka pedulikan
adalah bagaimana menjalin dan tergabung
dalam kelompok di sekolah untuk dapat diakui
keberadaannya.
4.
Mengenai
tanda-tanda
yang
tersembunyi (Latent Content) di dalam iklan
Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda
Tempat’ menggambarkan adanya suatu
6
persepsi tentang motif, harapan, minat dan
nilai sosial yang berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat.
5.
Tanda-tanda yang nampak pada iklan
Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda
Tempat’ menggambarkan suasana yang
sebenarnya bisa terjadi dalam kehidupan
persahabatan sehari-hari, baik itu di sekolah
maupun di luar sekolah.
University Press. ISBN
5.2 Saran
Setelah
melakukan
analisa
pada
penelitian iklan Telkomsel LOOP versi ‘Ini Kita’,
maka saran yang dapat penulis berikan adalah:
1. Advertising agency yang bertindak
sebagai
konseptor
hingga
eksekutor,
sepatutnya lebih bisa mengomunikasikan
pesan yang tidak bertele-tele kepada target
khalayak LOOP (atau disebut Loopers),
dengan menggunakan bahasa-bahasa yang
lebih mudah dimengerti oleh anak sekolah.
2. Siswa dan siswi sekolah adalah brand
agnostic, di mana peran mereka dalam
menentukan keputusan belum ada. Tapi
mereka
memiliki
kemampuan
untuk
berkomunikasi melalui sosial media. Untuk itu,
coba lebih bisa bermain di area digital lebih
dalam lagi dengan membuat campaign/event
yang sesuai dengan apa yang mereka capai.
Padila,
Skripsi Sejenis
Kurniasari, Hana Eka. 2014. Analisis Semiotika
Iklan LINE Versi Love Story (Maudy
Ayunda). STIKOM ITKP. Jakarta.
Tidak diterbitkan
Buku Rujukan
Ardianto,Elvinaro & Lukiati Komala. 2007.
Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Hal. 3
Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala.2007.
Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Bandung :Simbiosa Rekatama Media.
Hal 33
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu
Komunikasi.Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada. Hal 19
Christomy, Tommy dan Untung Yuwono.2004.
Semiotika budaya. Depok : Pusat
Penelitian
Kemasyarakatan
dan
Budaya
Direktorat
Riset
dan
Pengabdian Masyarakat Universitas
Indonesia.hal 90
Culler,
of
Networked
Teen.
Yale
Jonathan. 2002. Barthes, Seri
Pengantar
Singkat
(terjemahan
Ruslani). Yogyakarta: Jendela.
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.Hal. 6
Fiske,
John
.2004.
Cultural
and
Communication Studies. Jogjakarta
:Jalasutra. hal 69
Fiske,
John
.2004.
Cultural
and
Communication Studies. Jogjakarta
:Jalasutra. hal 75
Boyd, Danah. 2014. It’s Complicated: The
Lives
Akhmad.
2013.
Representasi
Sensualitas Perempuan Dalam Iklan
AXE Versi Heaven On Earth.
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Yogyakarta.
Tidak
diterbitkan.
Christomy, Tommy dan Untung Yuwono.2004.
Semiotika budaya. Depok : Pusat
Penelitian
Kemasyarakatan
dan
Budaya
Direktorat
Riset
dan
Pengabdian Masyarakat Universitas
Indonesia.hal 94
Daftar Pustaka
Social
9780300166316.
7
Hall, Stuart, 2002, Representation : Cultural
Representations
and
Signifying
Practices, London, Thousand Oaks,
Sage Publications, New Delhi. Hal 17
Harjanto,
Rudi.
2011.
Prinsip-Prinsip
Periklanan. Jakarta : Gramedia. Hal. 73
Hartley, John. 2001. Communication, Cultural,
and
media
studies
:
Konsep
Kunci.Yogyakarta:
Jalasutra
(Alih
Bahasa oleh Kartika Wijayanti). Hal 265
Jefkins,Frank.
1997.
Periklanan.
Jakarta:Erlangga. Hal 5
Jewler, Jerome. A. Creative Strategy in
Advertising (third edition).H. 45-46.
Kusriyanto, Adi. 2009. Pengantar Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.
Hal 46
Kriyanto, Rachmat.2006. Tekhnik Praktis Riset
Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group. Hal 262
Lee,Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsipprinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global, Jakarta : Prenada.
Hal. 15
Moriarty,S.E.(1991), p.5, Creative Advertising
Theory and Practice. New Jersey:
Prentice Hall
Ruben, B.D&Stewart,L.P, (1998), p.378,
Communication And Human Behavior,
Boston: Allyn&Bacon.
Sobur,Alex .2009. Semiotika Komunikasi.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal. 15
Sobur,Alex .2009. Semiotika Komunikasi.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal.
65-66
Sobur,
Alex.2009. Analisa Teks Media.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.hal
94
Van Zoest, Aart. 1993. Semiotika: Tentang
Tanda,Cara kerjanya, dan Apa yang
Kita
Lakukan
dengannya,
Jakarta:Sumber Agung. Penerjemah.
Ani Soekowati. Hal. 54
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2011.
Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis
Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi.
Jakarta : Mitra Wacana Media. Hal. 123
Skripsi Sejenis
Kurniasari, Hana Eka. 2014. Analisis Semiotika
Iklan LINE Versi Love Story (Maudy
Ayunda). STIKOM ITKP. Jakarta. Tidak
diterbitkan
Padila,
Akhmad.
2013.
Representasi
Sensualitas Perempuan Dalam Iklan
AXE Versi Heaven On Earth.
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Website/Artikel Internet
http://www.marketing.co.id/tren-gaya-hidupanak-muda-asia/
Nuraini Juliastuti, 2000, hal. 6, Representasi,
Kunci
edisi
4
http://kunci.or.id/collections/pdf/newsl
etter-kunci-4-budaya-materi/
http://alfathoriq.blogspot.com/2012/09/rolandbarthes.html
http://www.academia.edu/1045086/S_E_M_I_
O_T_I_K_A_TENTANG_MEMBAC
A_TANDA-TANDA
https://santai2008.wordpress.com/2010/03/04/
angka-keberuntungan-dalamnumerologi/
8
Download