Representasi Anak Muda Pada Iklan Print Ad Telkomsel LOOP Oleh: Vicky Yunita Wardhatul Jannah Abstrak Latar belakang yang mendasari peneliti dalam memilih judul skripsi ini adalah bagaimana gambaran sosok anak muda yang memiliki berbagai karakter unik dan erat dengan rasa persahabatan, melihat LOOP sebagai bagian untuk mengekspresikan diri, serta apa saja bentuk komunikasi yang dilakukan di media online/digital. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi dari Roland Barthes. Identifikasi pada penelitian ini terbagi menjadi 3 bagian; Karakter, Setting dan Teks. Diperkuat dengan pemaknaan yang dikemukakan Roland Barthes melalui denotasi dan konotasi yang berkembang menjadi sebuah mitos/persepsi. Persahabatan sebagai simbol diinterpretasikan melalui mitos-mitos sosial yang berkembang dalam masyarakat. Mitos yang ada membawa serta sistem budaya yang terefleksikan melalui iklan atau media massa yang ada di masyarakat. Inilah yang LOOP hadirkan dalam iklan Print Ad versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat.’ 1 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang bergejolak sosialnya. Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi kebutuhan penting, bagi semua lapisan masyarakat di seluruh dunia, apalagi bagi kita yang hidup di era digital. Pesatnya perkembangan komunikasi digital belakangan ini, telah mengubah cara manusia berinteraksi satu sama lain. Komunikasi melalui internet telah memudahkan kita untuk berkomunikasi melalui fasilitas e-mail (electronic mail), IM (Instant Messenger), video, dan sosial media, seperti Facebook, Twitter, serta Path. Melihat dampak kemelut persoalan media sosial di era digital, para pengusaha telekomunikasi berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan serta solusi terbaik, dengan tujuan meraup pangsa konsumen dari para kompetitor sejenis. Kondisi ini tentu bisa menjadi bumerang, apabila perusahaan telekomunikasi tersebut salah mengambil langkah strategi. Tidak hanya internet, kini perkembangan Smartphone telah memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan siapa pun, seperti keluarga, rekan bisnis tanpa tergantung waktu dan tempat. Fasilitas social media, juga telah membuat orang meninggalkan tradisi pengiriman kartu ucapan. Itulah salah satu contoh dari pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi di era serba digital ini. Melihat begitu banyaknya antusiasme masyarakat, terhadap budaya baru ber-social media, para pengusaha telekomunikasi raksasa di Indonesia, seperti Indosat, XL Axiata dan Telkomsel, mulai bergerak untuk mengambil keuntungan besar. Berbagai strategi telah mereka rencanakan, agar tidak tertinggal jauh ke belakang dan tidak ditinggalkan oleh para konsumennya. Salah satunya dengan, menyediakan paket-paket data internet yang disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna gadget. Apalagi sekarang, banyak diantara kita, dan anak-anak muda Indonesia yang lebih mementingkan teknologi dan dunia maya, untuk memenuhi kebutuha Namun, ada juga dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi, seperti media sosial. Dampak positif media sosial: tentu saja untuk mempererat kembali hubungan pertemanan. Banyak dari kita yang bertemu teman sewaktu kecil, bahkan kita bisa menjalin silahturahim kembali, hanya dengan melalui social media. Bahkan, sekarang kita bisa lebih update dengan beritaberita yang terjadi, hingga trend yang sedang melalui Smartphone. nnya Di sini, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara jasa telekomunikasi dengan peran serta digital di tengah masyarakat modern. Siapa yang tidak tahu LOOP? LOOP adalah jenis layanan telekomunikasi prabayar yang dimiliki oleh Telkomsel. 1.2. Pembatasan Masalah Dengan menelaah latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; bagaimana gambaran anak muda dalam iklan print Ad Telkomsel LOOP dapat mempengaruhi khalayak sasaran khususnya di iklan digital. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Menginterpretasikan karakter anak muda yang representatif terhadap iklan Print Ad Telkomsel LOOP melalui pemikiran Roland Barthes. 2.1. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teori 2.1.1 Periklanan dan Iklan Iklan adalah percakapan dengan seorang konsumen tentang produk. Lewat iklan, seorang komunikator berusaha menarik perhatian, memberikan informasi, mengacu pada sebuah fokus, dan mendorong orang untuk membeli/mencoba/melakukan sesuatu. Intinya iklan adalah sebuah bentuk penyampaian pesan tentang barang/jasa melalui simbol-simbol tertentu dari pengirim kepada kelompok penerima. Tujuannya untuk mengajak atau mempengaruhi kelompok penerima yang sudah ditargetkan agar mau menerima ide/gagasan si pengirim tentang merek produk atau layanan melalui pesan. 2 Penerima yang dimaksud merujuk kepada kelompok orang yang berpotensi untuk menggunakan informasi produk dan layanan tersebut. 2.1.2 Iklan Media Cetak Untuk media cetak, pesan iklan terdapat pada unsur dasar media cetak itu sendiri. Seperti tata letak (layout), gambar (ilustrasi), judul tulisan (headline) dan warna. Demi menarik perhatian dan mendapatkan tanggapan yang diinginkan pengiklan, isi pesannya harus memiliki daya tarik. Ada tiga jenis daya tarik yang dapat dikembangkan, yaitu daya tarik faktual, emosional dan moral. 2.1.3 Media Sosial Sebagai Pembawa Pesan Digital Peran media sosial di era modern telah membawa dampak yang signifikan, khususnya di kalangan anak-anak muda yang sehari-hari dapat dikatakan sebagai social media savvy. Media Sosial kini telah beralih fungsi sebagai sebuah media iklan dalam lingkup digital yang statis serta tetap mengutamakan pesan-pesan visual di dalamnya. Sebagai bagian dari jenis media digital, keberadaan iklan di digital telah jauh lebih merepresentatifkan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu. Dalam setiap penggunaan internet, baik desktop atau pun mobile, setiap individu umumnya dapat menjumpai beragam iklan-iklan yang tayang di sudut layar, dan mau tidak mau orang-orang pasti akan melihatnya. Jika dirasa iklan tersebut cukup menarik minat khalayak sasaran, maka kemungkinan besar ia akan meng-klik untuk mencari tahu lebih jauh tentang pesan yang disampaikan. 2.2 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penulis dalam menyusun skripsi ini adalah dengan menggunakan teori semiotik dari Roland Barthes dalam menganalisis dan meneliti lebih jauh makna suatu pesan. Gambar 2.1 Kerangka pemikiran Kualitatif 3. Metodologi 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Metode ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui tentang pemaknaan mengenai nilai serta tanda-tanda yang merepresentasikan kehidupan anak muda pada sebuah brand telco secara mendalam. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, data yang digunakan pada penelitian ini juga merupakan data yang bersifat kualitatif (data yang bersifat tanpa angka atau bilangan). Melalui metode penelitian ini, peneliti akan menjelaskan fenomena sosial secara lebih mendalam, subjektif dan data, kemudian diinterpretasikan dengan rujukan, acuan dan referensi-referensi ilmiah. 3 3.2. Metode Penelitian market, terutama melalui tanda serta simbol yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis semiotik. Semiotik merupakan studi mengenai arti dan analisis dari kejadian-kejadian yang menimbulkan arti. Dipilih sebagai metode penelitian karna semiotik dapat memberikan ruang yang luas untuk melakukan interpretasi terhadap iklan sehingga pada akhirnya bisa didapatkan makna yang tersembunyi dalam sebuah iklan. Metode analisis pendekatan semiotik bersifat interpretatif kualitatif, maka secara umum tekhnik analisis data akan menggunakan alur yang digunakan pada metode penulisan kualitatif yaitu mengidentifikasikan objek yang diteliti untuk dipaparkan, dianalisis kemudian ditafsirkan maknanya. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Analisis Teks Media Metode ini digunakan untuk mendalami langsung atau materi penelitian untuk memperoleh fakta mengenai objek dan dianalisa. Analisis pada penelitian ini, akan memfokuskan pada iklan Print Ad Telkomsel LOOP. 3.3.2 Sumber Informasi Melalui pencarian literatur – literatur untuk mencari informasi yang penting dan mengumpulkan data – data yang diperoleh dapat disesuaikan dengan teori – teori yang ada. 3.3.3 Dokumentasi Peneliti memiliki bukti iklan digital Telkomsel LOOP di tahun 2015, yang telah didokumentasikan. Peneliti juga melakukan sesi wawancara yang dilakukan kepada siswa dan siswi SMUN 70 Bulungan, Jakarta; sebagai penguat analisis untuk mengetahui apakah iklan Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat’ cukup dikenal oleh target 4 3.4. Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data, peneliti menggunakan metode Analisis Semiotika atau yang disebut juga Analisis Semiologi. Analisis Semiotika merupakan salah satu cara teknik atau metode untuk menganalisis atau mempretasikan teks dalam hubungannya dengan segala bentuk lambang atau gambar yang terkandung dalam media massa. Kajian pokok dalam Analisis Semiologi adalah melacak bagaimana makna yang diberikan terhadap atau yang diangkut dengan teks dan gambar. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan untuk mengkaji iklan Print Ad Telkomsel LOOP yang tayang melalui mediamedia online serta cetak, adalah kerangka analisis yang dikembangkan oleh Roland Barthes dengan teori makna mitos yang dikembangkannya. memasarkan promo terbarunya yang dinamakan LOOP. Sedangkan Telkomsel LOOP adalah kartu atau produk baru yang dikelola oleh Telkomsel langsung dan bukan dibawah Simpati. LOOP merupakan pengembangan dari simPATI LOOP yang ternyata sukses dipasaran. Berbicara mengenai harga, untuk pembelian kartu perdana ini dibanderol seharga Rp10.000,- jika tidak dibeli ditempat resmi seperti GraPARI, sedangkan harga resmi (jika membeli di GraPARI) hanya sebesar Rp3.000,- saja. 4. Hasil Penelitian 4.1.1 Produk LOOP Dan Pembahasan Sudah banyak diketahui operator Telkomsel memiliki 3 jenis kartu perdana yang dipasarkan di Indonesia yaitu, Pascabayar kartuHalo dan 2 prabayar yaitu simPATI, serta Kartu As. Pada 9 Maret 2014 Telkomsel meluncurkan LOOP, brand untuk segmen anak muda, yang hadir dengan berbagai penawaran produk yang lebih menarik dan atraktif. LOOP adalah varian terbaru SIM Card dari Telkomsel yang diperuntukkan bagi anak muda dengan berbagai fitur, bonus yang menarik dan biaya yang ramah di kantong untuk pengguna Smartphone seperti; BlackBerry, Samsung, iPhone dan lainnya. Paket Telkomsel LOOP juga merupakan paket termurah untuk internetan baik melalui Smartphone maupun modem PC. Karena masih terhitung produk baru, produk ini belum terlalu banyak dikenal masyarakat dan tahu apa itu LOOP. Kebanyakan orang hanya tahu simPATI LOOP, padahal simPATI LOOP dan LOOP jelas berbeda. simPATI LOOP awalnya memang merupakan kartu perdana simPATI yang Gambar 4.1 Kartu perdana LOOP Salah satu keunggulan dari produk ini adalah paket internetnya yang lebih murah dan menarik dibandingkan dengan paket Flash pada umumnya, akan tetapi bagi pengguna baru LOOP, ada ketentuan-ketentuan pada paket seperti; perbedaan harga tergantung zona wilayah dan juga pembagian kuota berdasarkan jam serta pembagian kuota berdasarkan tipe jaringan (2G/3G/4G LTE). 4.1.2 Iklan LOOP Versi ‘Ini Kita’ Anak muda pada umumnya memiliki karakter dan dunianya masing-masing. Seiring berjalannya waktu pasti akan diikuti dengan perubahan zaman. Bukan hanya arti kata di kamus Oxford yang setiap hari berubah arti. Bahkan bermunculan kosakata baru, teknologi sampai kebiasaan orang-orang di sekeliling kita pun sadar nggak sadar, peduli atau tidak, 5 pasti akan mengalami perubahan bahkan yang drastis sekalipun. Pada iklan Print Ad LOOP diatas, menampilkan beberapa anak muda yang berkarakter dan memiliki hobi yang berbedabeda. Ekspresi mereka tampak bahagia dan tertawa lepas melihat temannya berhasil meledakkan cairan kimia di gelas laboratorium. Pada umumnya, sekolah menengah memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang banyak diikuti oleh para siswa atau siswi. Kegiatan ini pula yang menjadi ajang untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Atas dasar inilah, LOOP tampil dengan menunjukkan sisi pertemanan yang kental, meskipun memiliki hobi yang berbeda-beda. Warna yang muncul pada iklan ini juga didominasi oleh merah dan selebihnya warna-warni berani dengan ciri khas dinamis. Bahasa teks yang digunakan adalah: “BIKIN DEKAT WALAU BEDA TEMPAT *567#. LOOP Ini Kita.” 4.2 Pembahasan 4.2.1 Representasi Anak Muda Pada Iklan Print Ad Telkomsel LOOP Dalam menciptakan iklan baik komersial ataupun iklan layanan masyarakat terdapat unsur-unsur visual yang mempunyai fungsi dan berkaitan erat dengan konsep utama iklan. Pembentukan pesan yang mudah dimengerti dan memiliki daya tarik tersendiri. Kumpulan ide sebagai satu kesatuan dalam konsep yang terdiri dari kombinasi kata-kata, gambar, warna dan layout sebagai unsur visual yang dituangkan dalam iklan. Kata-kata (verbal) yang berupa headline dan sub head merupakan ide dasar dari iklan dan gambar visual merupakan cerminan atau bentuk visualisasi dari kata-kata, sehingga menjadi satu dan terangkai dalam bentuk tampilan visual gambar iklan yang menarik. Analisis tanda atas symbol-symbol yang terdapat pada iklan cetak Telkomsel LOOP di atas setelah melakukan indentifikasi dan klasifikasi tanda yang berdasarkan sign (qualisign, sinsign, legisign), object (Ikon, index, symbol), dan interpretant (rheme, dicisign, argument). Dari iklan tersebut dapat dilihat tanda-tanda yang dituangkan dalam bentuk visualisasi iklan yang syarat akan makna. Elemen-elemen tanda yang dianalisis dalam iklan LOOP versi ‘Ini Kita’ terdiri dari bingkai, ledakan asap warna-warni, gitar, ekspresi wajah anak muda dengan berbagai hobi, latar belakang visual (background), slogan, headline, dan logo. Berdasarkan analisa tanda melalui makna denotasi dan konotasi yang kemudian diperdalam dengan mitos pada visual pada iklan Print Ad Telkomsel LOOP versi ‘Ini Kita’, ada beberapa tanda yang maknanya disesuaikan dengan mitos yang berkembang dan diterima oleh masyarakat. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Melalui analisis semiotika yang telah membedah tanda yang muncul di dalam iklan Telkomsel LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat’, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsepsi mengenai social network pada anak muda digambarkan melalui keberadaan model yang menjadi tanda dalam iklan tersebut dan direpresentasikan sebagai perpaduan bentuk penampilan fisik yang ceria, segar, dinamis, berani, berjiwa petualang, inspiratif dan kreatif. 2. Persahabatan dijadikan sebagai simbol bagi anak-anak muda karena hal itu merupakan impian bagi mereka. Persahabatan sebagai simbol diinterpretasikan melalui mitosmitos sosial yang berkembang dalam masyarakat. Mitos yang ada membawa serta sistem budaya yang terefleksikan melalui iklan atau media massa yang ada di masyarakat. 3. LOOP membuat iklan yang dikemas apik untuk pasaran anak sekolah, di mana pada masa itu mereka belum memedulikan brand/produk apa pun dalam benak mereka (brand agnosthic), yang mereka pedulikan adalah bagaimana menjalin dan tergabung dalam kelompok di sekolah untuk dapat diakui keberadaannya. 4. Mengenai tanda-tanda yang tersembunyi (Latent Content) di dalam iklan Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat’ menggambarkan adanya suatu 6 persepsi tentang motif, harapan, minat dan nilai sosial yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Tanda-tanda yang nampak pada iklan Print Ad LOOP versi ‘Bikin Dekat Walau Beda Tempat’ menggambarkan suasana yang sebenarnya bisa terjadi dalam kehidupan persahabatan sehari-hari, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. University Press. ISBN 5.2 Saran Setelah melakukan analisa pada penelitian iklan Telkomsel LOOP versi ‘Ini Kita’, maka saran yang dapat penulis berikan adalah: 1. Advertising agency yang bertindak sebagai konseptor hingga eksekutor, sepatutnya lebih bisa mengomunikasikan pesan yang tidak bertele-tele kepada target khalayak LOOP (atau disebut Loopers), dengan menggunakan bahasa-bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh anak sekolah. 2. Siswa dan siswi sekolah adalah brand agnostic, di mana peran mereka dalam menentukan keputusan belum ada. Tapi mereka memiliki kemampuan untuk berkomunikasi melalui sosial media. Untuk itu, coba lebih bisa bermain di area digital lebih dalam lagi dengan membuat campaign/event yang sesuai dengan apa yang mereka capai. Padila, Skripsi Sejenis Kurniasari, Hana Eka. 2014. Analisis Semiotika Iklan LINE Versi Love Story (Maudy Ayunda). STIKOM ITKP. Jakarta. Tidak diterbitkan Buku Rujukan Ardianto,Elvinaro & Lukiati Komala. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hal. 3 Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala.2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung :Simbiosa Rekatama Media. Hal 33 Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada. Hal 19 Christomy, Tommy dan Untung Yuwono.2004. Semiotika budaya. Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.hal 90 Culler, of Networked Teen. Yale Jonathan. 2002. Barthes, Seri Pengantar Singkat (terjemahan Ruslani). Yogyakarta: Jendela. Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 6 Fiske, John .2004. Cultural and Communication Studies. Jogjakarta :Jalasutra. hal 69 Fiske, John .2004. Cultural and Communication Studies. Jogjakarta :Jalasutra. hal 75 Boyd, Danah. 2014. It’s Complicated: The Lives Akhmad. 2013. Representasi Sensualitas Perempuan Dalam Iklan AXE Versi Heaven On Earth. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Christomy, Tommy dan Untung Yuwono.2004. Semiotika budaya. Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.hal 94 Daftar Pustaka Social 9780300166316. 7 Hall, Stuart, 2002, Representation : Cultural Representations and Signifying Practices, London, Thousand Oaks, Sage Publications, New Delhi. Hal 17 Harjanto, Rudi. 2011. Prinsip-Prinsip Periklanan. Jakarta : Gramedia. Hal. 73 Hartley, John. 2001. Communication, Cultural, and media studies : Konsep Kunci.Yogyakarta: Jalasutra (Alih Bahasa oleh Kartika Wijayanti). Hal 265 Jefkins,Frank. 1997. Periklanan. Jakarta:Erlangga. Hal 5 Jewler, Jerome. A. Creative Strategy in Advertising (third edition).H. 45-46. Kusriyanto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI. Hal 46 Kriyanto, Rachmat.2006. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal 262 Lee,Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsipprinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, Jakarta : Prenada. Hal. 15 Moriarty,S.E.(1991), p.5, Creative Advertising Theory and Practice. New Jersey: Prentice Hall Ruben, B.D&Stewart,L.P, (1998), p.378, Communication And Human Behavior, Boston: Allyn&Bacon. Sobur,Alex .2009. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal. 15 Sobur,Alex .2009. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal. 65-66 Sobur, Alex.2009. Analisa Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.hal 94 Van Zoest, Aart. 1993. Semiotika: Tentang Tanda,Cara kerjanya, dan Apa yang Kita Lakukan dengannya, Jakarta:Sumber Agung. Penerjemah. Ani Soekowati. Hal. 54 Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta : Mitra Wacana Media. Hal. 123 Skripsi Sejenis Kurniasari, Hana Eka. 2014. Analisis Semiotika Iklan LINE Versi Love Story (Maudy Ayunda). STIKOM ITKP. Jakarta. Tidak diterbitkan Padila, Akhmad. 2013. Representasi Sensualitas Perempuan Dalam Iklan AXE Versi Heaven On Earth. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Website/Artikel Internet http://www.marketing.co.id/tren-gaya-hidupanak-muda-asia/ Nuraini Juliastuti, 2000, hal. 6, Representasi, Kunci edisi 4 http://kunci.or.id/collections/pdf/newsl etter-kunci-4-budaya-materi/ http://alfathoriq.blogspot.com/2012/09/rolandbarthes.html http://www.academia.edu/1045086/S_E_M_I_ O_T_I_K_A_TENTANG_MEMBAC A_TANDA-TANDA https://santai2008.wordpress.com/2010/03/04/ angka-keberuntungan-dalamnumerologi/ 8