KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN DEGRADASI EKOSISTEM TERUMBU KARANG Karya Ilmiah Disusun oleh SUNARTO NIP. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN ........................................................................................ .. Latar Belakang .. Tujuan TINJAUAN PUSTAKA .. .. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Ekosistem ................................. .. Keanekaragaman Spesies Terumbu Karang . ... Komunitas Karang .... ... Diversitas Heawan dan Tumbuhan yang Berasosiasi dengan Terumbu Karang.... ... Produktivitas Ekosistem Terumbu Karang ... STATUS DAN TINGKAT DEGRADASI TERUMBU KARANG .. .. Status Terumbu Karang Dunia dan Indonesia . .. Degradasi Keanekaragaman Karang ... Ancaman Antropogenik .. ... Ancaman Alami . . KESIMPULAN ......................................................................................... II. III. IV. DAFTAR PUSTAKA ... KATA PENGANTAR Karunia yang besar yang diberikan kepada Bangsa Indonesia antara lain adalah dimilikinya laut yang sangat luas yang di dalamnya terdapat keanekaragaman ekologis dan biologis yang tinggi. Di laut Indonesia terdapat ekosistem unik yang dihuni oleh berbagai makluk hidup yang juga unik. Ekosistem terumbu karang Indonesia memiliki kenekaragaman jenis yang tinggi serta dihuni oleh makhluk hidup yang sangat beragam pula. Segala puji bagi Allah SWT yan atas rahmat dan karuniaNya kepada bangsa g Indonesia. Tulisan ini mencoba memberikan pemahaman tentang kenekaragaman terumbu karang dan peranannya dalam menyediakan ruang hidup bagi berbagai jenis ikan karang. Dalam tulisan ini juga dibahas mengenai degradasi ekosistem terumbu karang dan faktorfaktor yang menyebabkannya termasuk kegiatan penangkapan ikan karang. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan sebagai sumber informasi maupun referensi dalam kajiankajian ilmiah. Akhirnya penulis memohon maaf apabila ada kajian dan penyajian yang kurang baik dalam tulisan ini dan untuk itu penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik konstruktif bagi perbaikan tulisan ini. Jatinangor, Maret PENULIS yang berbeda dari kedua ekosistem yang mempe ngaruhinya. Keanekaragaman terumbu karang dengan warnawarni dari berbagai jenis karang merupakan objek yang menarik yang dapat dimanfaatkan sebagai daerah wisata. yang biasanya berada pada daerah paparan yan dangkal. km. Perairan ini sebagian besar me rupakan perairan dangkal yang sangat p otensial bagi berkembangnya ekosistem terumbu karang. Ekosistem tersebut adalah ekos istem terumbu karang. disusul ekosistem lamun dan mangrove. Menurut Nybakken . PENDAHULUAN . Ekosistem terumbu karang dihuni oleh beranekaragam biota baik hewan maupun tumbuhan laut. mangrove dan lamun. Keanekaragaman terumbu karang memiiki potensi yang besar baik secara ekonomis maupun ekologis. perairan pantai yang dangkal didominasi oleh terumbu karang yang merupakan ciri khas daerah tropis. Ekosistem pantai tropis biasanya terdiri dari beberapa ekosistem pendukung di dalamnya yang saling terkait. a e Pengaruh kedua ekosistem tersebut membentuk karakteristik baru yang unik. Ekosistem terumbu karang menempati barisan terdepan. Ekosistem terumbu karang memiliki karakteristik yang spesifik dan sangat bergantung pada kondisi perair disekitarnya. I. Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas di daerah tropis. Terumbu karang merupakan h abitat bagi . Wilayah Indonesia memiliki perairan g pantai sepanjang lebih dari . Terumbu karan membutuhkan an g perairan dengan kecerahan tinggi dan intensitas cahaya yang memadai. Latar Belakang Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang unik karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem dar tan terrestrial dan ekosist m laut oseanik.. . berbagai jenis ikan dan tumbuhan karang. Tujuan Tulisan ini bertujuan memaparkan tentang kondisi keanekaragaman terumbu karang dan biota yang berasosiasi serta mengetahui kondisi aktual terumbu karang Indonesia sehubungan dengan terjadinya degradasi akibat aktivitas manusia maupun pengaruh alami.. daerah asuhan. daerah pertumbuhan dan daerah perlindungan bagi biotabiota yang berasosiasi dengan terumbu karang. Peran ekologis yang dimainkan terumbu karang adalah sebagai daerah penyedia makanan. . . banyak jenis hewan yang berasosiasi dengan ekosistem ini antara lain ikanikan karang. sponge. Komponenkomponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Sangat banyak komponen biotik yang menempati ekosistem terumbu karang terutama adalah hewan karang itu sendiri yang sangat banyak jumlah dan jenisnya. komponen produser utama adalah algae dari kelas dinophyceae yang disebut zooxanthelae yang hidup bersimbiosis dengan binatang karang. bermacam macam kelompok hewan konsumer dan bakteri dekomposer. dan berbagai jenis algae. Keseimbangan ekosistem akan selalu terjaga bila komponenkomponen tersebut tetap berada pada kondisi st bil dan dinamis. disamping beberapa jenis algae yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Moluska. Komponen abiotik meliputi unsur d senyawa baik organik maupun an anorganik dan parameter lingkungan berupa temperatur. Pada ekosistem terumbu karang. II. nutrien dan faktor fisik lain yang membatasi kondisi kehidupan.. pada ekosistem perairan komponen bi tik yang berperan adalah tumb han hijau o u produser. TINJAUAN PUSTAKA . a Indikator kesetabilan itu dapat dilihat berdasarkan besarnya keanekaragaman hayati biodiversity yang merupakan unsur biotik dalam suatu ekosistem. Keterkaitan antar komponenkomponen tersebut sangat erat sehingga perubahan salah satu komponen tersebut dapat berakibat pada berubahnya kondisi ekosistem. berbagai jenis echinodermata. Secara umum. oksigen. Selain itu. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Ekosistem Sebagai suatu ekosistem terumb karang memiliki komponen u komponen sebagaimana ekosistem lain yaitu komponen biotik dan abiotik. Adanya rantai makan yang terputus an missing link dapat memicu munculnya spesiesspesies asing exotic species atau terjadinya perubahan pa da struktur komunitas spesiesspesies tertentu. Keanekaragaman Spesies Terumbu Karang Sebagian besar terumbu karang masuk dalam kelas Anthozoa Gambar . keanekaragaman hayati biodiversity didefinisikan sebagai variabilitas makluk hidup dari semua sumber termasuk di antaanya ekosistem r daratan . demikian pula dalam morfologi dan fisiologinya.lautan dan ekosistem perairan lain. Menurut Konvensi tentang Keane aragaman k Hayati onvention C on Biological Diversity. Kelas Anthozoa meliputi dua subkelas Hexacoralia atau Zoantharia dan Octocorallia. Berkurang atau punahnya salah satu spesies dalam salah satu komponen biotik dapat berakibat terjadinya alur tropik dalam jaring makanan yang tidak konsisten sehingga memicu terjadinya kelabilan ekosistem. serta komplekskompleks ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya. yang berbeda asalnya. Biodiversitas yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kesetimbangan ekosistem yang mantap dan memiliki tingkat elastisitas resilience yang tinggi terhadap guncang ekosistem an sedangkan biodiversitas yang rendah menunjukkan adanya tekanan atau penurunan mutu suatu ekosistem. Dalam ekosistem perairan yang telah mantap terjadi interaksi yang konsisten antar spesies maupun populasi yang mendiaminya. Hanya dua familinya yang berka itan dengan kelas lain dari coelent erata HydrozoaMilleporidae dan Stylasteridae. Fungsi bangunan terumbu sebagian besar dibentuk . Dengan kata lain telah terjadi pola yang mantap dalam jaring makanan. .. diwakili sebagian besar oleh ordo Dua spesies dalam kelo mpok ini termasuk dalam ordo Octocorallia Tubipora musica dan Heliopora coerulea. Menurut Anonimus a ada family dan genera karang. yang membentuk endapan kapur aragonit massif. juga memproduksi skeleton keras atau ellemen keras dari skeleton yang lembutnya dari materi cacareus dan dengan demikian berperan dalam memproduksi materi kapur remah. . termasuk beberapa spesies dari ordo zoanthidea seperti sebagian besar octocoral dari subklas octocorallia. Kelompok karang hermatypic Scleractinia Subklas Hexacorallia. dan Stylaster roseus. oleh karang pembangun terumbu hermatypic. menjadi hewanhewan yang berkoloni. Anthipatharia. dan Ceriantharia. Hexacoral dari ordoordo lain dari subklas Hexacorallia Corallimorpharia. dan beberapa spesies kedalam kelas Hydrozoa hydrocoral Millepora sp. Karang hermatypik mengandung aga l simbion zooxanthellae yang sangat mempercepat proses calsifikasi. dengan demikian memungkinkan karang inangnya membangun koloni massif. tipe kerak b m encrusting. kepemilikannya atas alga simbion symbioticasymbiotic. dan tipe jamur o mushroom. Menurut Ongkosongo terdapat enam bentuk pertumbuhan karang batu yaitu Tipe bercabang ranching. taxa hermatypic karang pembangun terumbu ditempatkan di dalam kotak garis putusputus. tipe meja tabulate. kerang dapat dibagi lagi dalam kelompok berikut Sorokin. Karang dalam system phylum Coelenterata. Sesuai dengan fungsinya dalam bangunan karang hermatypikahermatypik dan. Phylum Coelenterata Klas Anthozoa Subklas Hexacorallia Ordo Gorgonace a Ordo Scleractinia Ordo Heliopora Subklas Octocorallia Klas Hydrozoa Ordo Alcyonacea Ordo Stolonifera Ordo Pennatulacea Ordo Stylasterina Ordo Zoantharia Ordo Corallimorpharia Ordo Antiphataria Ordo Ceriantharia Ordo Actiniaria Gambar . . tipe daun f liose. tipe padat assive. dan hydrocoral Stylaster rosacea. Kadangkadang tidak tepat benar. Ahermatypesymbionts. . dan karenanya tidak dapat dimasukkan dalam pembangun terumbu. Oleh karena itu pada literatur istilah hermatypic diterima sebagi sinonim dari e symbiotic. Akan tetapi sudah lazim menggunakan istilahistilah ini sebagai sinonimnya. Kelompok ini meliputi sebagian besar karang scleractinia pembangun terumbu. Hermatypesymbiont. Untuk kelompok ini ada dian tara beberapa spesies scleractinia dari genera Dendrophylla dan Tubastrea yang memiliki polyp kecil. Hermatypeasymbiont. . Kelompok ini juga hampir selur uhnya merupakan octocoral alcyonaceans dangorgonacean yang memiliki alga simbion tetapi tida membangun koloni k kapur massif. dan juga karang Leptoseris family Agaricidae. dan bagian yang dalam dari kontinental sl ope. terowongan. . dalam gua. Diantara mereka adalah sc leractinia asymbiotic Tubastrea dan Dendrophyllia. seperti Heteropsammia dan Diaseris. Sebagian besar karang pembangun terumbu hermatypic adalah bersimbiosis. Termasuk juga hexacoral dari o rdo Antipatharia dan Corallimorpharia. . dimana mereka dapat hidup pada lingkungan gelap. Ahermatypesasymbionts. . karena ada satu kelompok symbiotic tetapi merupakan karang ahermatypic. yang ada sebagai polyp tunggal atau se bagai koloni kecil. Diantara Scleractinian ada yang termasuk dalam kelompok fungiid kecil ini. dan asymbiotic octocoral. membangun Karang karang yang tumbuh lambat ini dapat skeleton kapur massif tanpa pertolongan zooxanthellae. . . Dahuri menyebutkan bahwa sampai tahun jumla spesies h karang Scleractinian yang telah tercatat di seluruh perairan Indonesia diperkirakan sebanyak spesies dari genera. dengan total jumlah spesies . Sedangkan menurut BorelBest dkk dalam Supriharyono jenis terumbu karang yang di temukan di perairan Indonesia Timur hasil Ekspedisi Snellius pada tahun adalah genera dengan spesies. Veron b menyatakan bahwa sebanyak spesies telah diketahui dari perairan timur Indonesia dan sebanyak spesies tercatat berada diseluruh Indonesia. a . Jumah total dari taxanya mendekati spesies yang masuk dalam genera Sorokin .PhilipinaAustralia Utara. Komunitas Karang Komunitas karang terdiri dari karang pembuat terumbu hermatypic maupun karang yang tidak membuat terumbu ahermatypic. Menurut Burke et al lebih dari speses kerang batu i Scleractinian yang telah di data di Indonesia t mur merupakan spesies i scleractinian dunia. g n Komposisi fauna scleractinia dan juga tingkat diversitasnya bervariasi dalam area dan wilayah yang berbeda. Mereka hidup dalam perairan hangat pada daerah dimana suhu air tidak kurang dari C pada musim dingin dan pada kedalaman m. dimana lebih dari . Veron amenyatakan bahwa sebanyak spesies dari genera berhasil ditemukan selama survai RAP di Kepulauan Raj Ampat Papua. Total jumlah generanya mencapai maksimum pada wilayah Indonesia. dibatasi oleh cahaya yan mereka butuhkan sebagai hewa simbiosis.. Komunitas scleractinian yang m enempati terumbu karang laut d unia sangat beragam. Sebagian besar karang pembuat termbu yang paling dominan adalah ordo Scleractinia. . Tabel .Menurut i Tomascik dkk. Family Astrocoeniidae Pocilloporidae Acroporidae Portidae Siderastreidae Agariciidae Pectiniidae Oculinidae Fungiidae Mussidae Faviidae Trachyphylliidae Merulinidae Caryophylliidae Dendrophyllidae TOTAL Jumlah Genera Jumlah Spesies Fauna scleractinia yang rendah menempati terumbu di Atlantik yang meliputi hanya genera. Favia. Selain itu terdapat spesies yang belum diketahui nama spesesnya.. Madracis. . Siderastrea Sorokin. a jumlah genera karang pembuat terumbu berjumlah dengan jenis spesies Tabel . Ketidakrataan distribusi ini adalah konsekwensi dari asal kelompok karang yang relatif baru. Hanya genara dari spesies yang terahir ditemukan di terumbu Atlantik yaitu Acropora. Porites. Family karang pembuat terumbu hermatypic Scleractinia yang ditemukan di Kepulauan Indonesia hubungannya dengan jumlah spesies dan genera. Cladocora. Satu bukti dari pernyataan ini adalah terpisahnya fauna kedalam IndoPasifik dan Atlantik basin. Fauna Scleractinia Samudera Atlantik yang muda adalah tiga atau empat kali lebih miskin dibandingkan fauna yang ada di Indopasifik. Pocillopora damicornis. il memiliki pertumbuhan terbatas. Untuk ma ksud itu mereka juga mengemban gkan perkembangbiakan vegetatif melalui pemecahan cabang. Seriatipora histrix. dan beberapa spesies dari genera Montipora. dapat a dibedakan tiga kelompok. Kelompok karang konservatif strategy menggunakan sebagian besar k energinya untuk pertumbuhan dan metabolisme. tengah antara kedua keolmpok itu. Sebagian besar dari keompok in memiliki siklus penggandaan seksual bulanan. Sehubungan dengan itu mereka menggunakan sebagian kecil energi untuk perkembangbiakan dan mengatasi kerasnya substrat yang ada pada seluruh formasi koloni besar dan memiliki umur ya ng . Diantara varietas besar dari t xa modern scleractinian hermatypic. Per umbuhannya tak terbatas. tekanan salinitas rendah. dan Pavona. Keberhasilan kelangsungan hidupnya ditingkatkan melalui breeding yang intensif. dan perairan panas dan keruh pada perairan terumbu yang dangkal. t Koloni yang tua dapat mencapai diameter m. Acropora. mencapai kematangan seksual lebih awal. Kelompok pertama adalah karang rstrategy yang hidup oportunistik mengembara dalam ukuran koloni kec atau sedang. Dua yang pertama memiliki strateg hidup yang i Dan kelompok ketiga adalah tengah berlawanan yaitu rstrategy dan kstrategy. Diantara karang oportunistik yang umum di terumbu Indopasifik adalah Stylopohra pistillata. Karang oportunistik dapat hidup pada berbagai jenis teka nan seperti eksposure terbuka. dan menghabiskan sebagian besar en erginya untuk breeding menambah keturunan. polusi. Psammocora contigua. yang melalui rekriutmennya menambah kesempatannya untuk berkompetisi dalam substrat yang keras. i Mereka mempunyai durasi hidup yang pendek dan laju pertumbuhan yang tinggi. h sebagian besar faviid. Hal ini memberikan kelabilan yang memungkinkan mereka untuk meng enali dengan sendirinya perbed aan jenis lingkungan dan bermacammacam tipe substrat keras. Secara fenotif. Selain ordo Scleractinian terdapat famili lain yang menghasilkan terumbu yaitu Alcyoniina Tabel . terbentuk dalam berbagai lingkungan terumbu dengan adaptasi ecomorfologi yang banyak. Siklus perkembangbiakannya memiliki periode tahunan. Galaxea. Mereka dapat hidup selama puluhan atau ratusan ta hun. Sebagian besar karang yang lainnya termasuk dalam kelompok ketiga dengan strategi hidup diantara kedua tipe yang kontras. mereka labil. dan Goniopora. genera Pavona. Hydronophora. Sebagai contoh tipe kstrategy dapat disebutkan karang massif Porites dan Montastrea. panjang. Diantara mereka adala sebagian besar spesies dari genus Acropora. . Tabel .genera dan Spesies dari perairan Indonesia berdasarkan koleksi ekspedisi Snellius dan Siboga. dan Survai terakhir yang dilakukan selama ekspedisi Rumphius Biohistorical Expedition ke Ambon . Daftar Alcyoniina Familiy. Tabel . Lanjutan . spesies hewan dan tumbuhan hidup menempati terumbu. Cairn dan Zibrowins dalam Moosa membuat daftar speies karang s ahermatypic yang terdapat diperairan Indonesia dan menambahkan spesies baru dan ekspedisi Karubar juga menambahkan spesies Moosa. Menurut Paulay setidaknya ada filum hewan yang berasosiasi denga terumbu karang Tabel ... Tabel Filum hewan di terumbu karang Dikenal dari Terumbu karang Porifera Cnidaria Dicyemida Gnatosthostomulida Nematoda Kinorhyncha Loricifera Rotifera Tardigrada Echiura Molllusca Arthropoda Bryozoa Chaetognatha Hemichordata Total Placozoa Ctenophora Platyhelminthes Gastrotricha Nematomorpha Priapula Acanthocephala Entoprocta Nemertea Sipun cula Annelida Phoronida Branchiopoda Echinodermata Chordata Tdk dikenal dari Terumbu karang Onychopora nonmarine Orthonectida genera monospecific Pogonophora largely deep sea Cycliophora monospecpic Total . Menurut Tomascik a berdasarkan ekspedisi Siboga di Indonesia ditemukan sebanyak spesies dan genera karang ahermatyp ic. . Diversitas hewan dan tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu karang ReakaKudla dalam Paulay menduga bahwa . Selain karang pembuat terumbu hermatypic ditemukan pula ka rang ahermatypic.. Jenis ikan karang yang ada di Indonesia diperkirakan sebanyak spesies Dahuri.. Angka yang di emukakan Tomascik dkk b sejumlah k spesies ikan karang dari g enera di temukan di perairan P ulau Komoodo. Tomascik dkk menyebutkan jumlah spesies sponge sebanyak spesies berdasarkan ekspedisi Siboga dan spesies hasil ekspedisi Snellius II. Di Indonesia timur tercatat sebanyak spesies rumput laut yang terdiri dari spesies algae hijau. Zooxanthella memberikan makanan bagi coral yang dibentuk . pertumbuhan dan produktivitas terumbu karang coral reef Levinton.. . Sementara itu Allen menyatakan bahwa di Kepulauan Raja Ampat terdapat kekayaan kenaekaragaman spesies ikan karang tertinggi di dun dan sedikitnya ia terdapat spesies. . Untuk jenis moluska disebutkan oleh Wells bahwa diperairan terumbu karang Raja Ampat Papua itemukan sejumlah spesies moluska. spesies algae coklat dan spesies alga merah Nontji. Produktivitas Ekosistem Terumbu Karang Simbiosis mutualisme dengan yang zooxanthella unik antara karang tenaa g coral hermatipikscleractinian merupakan penggerak dibelakang keberadaan. Van Soest dan Moosa yang menyebutkan jumlah spesies sponge. . . Jumlah spesies sponge yang ada di perairan Indonesia disebutkan oleh Tanaka et al dalam Dahuri sebanyak sp esies. Jenis algae yang berasosiasi dngan terumbu karang sangat ba yak e n jumlahnya. Jumlah ini lebih renda dari yang h dikemukakan oleh Romimohtarto dan Juwana . dibandingkan dengan seagrass beds dan hutan hujan tropis kgC/m/tahun dan hutan gugur di daer h temperate kgC/m /tahunAnonimus. a a Menurut Dahuri produktivitas primer bersih terumbu karang berkisar antara g C/cm /tahun. g C/cm/tahun. lemak dan karbohidrat. Selama fotosisntesis berlangsung. Menurut Gordon dan Ke dalam lly Supriharyono di perair tepi Hawaii pernah diketemuk produktivitas an an ekosistem terumbu karang mencapai . Zooxanthella juga meningkatkan kemampuan coral dalam menghasilkan kalsium karbonat Lalli dan Parsons. Fiksasi karbon produktivitas Primer pada terumbu karang menempatkan ekosistem ini sebagai ekosistem paling produktif reef flats menghasilkan sekitar . Produk kimia ini digunakan oleh polyp untuk menjalankan fungsi metaboliknya atau sebagai pembangun blokblok dalam rangkaian protein. Karbon ini seba gian besar dalam bentuk gliserol termasuk didalamnya glukosa dan alanin. sebaliknya coral memberikan perlindungan dan akses terhadap cahaya kepada zooxanthella. kgC/m/tahun. . zooxanthella memfiksasi sejumlah besar karbon yang dilewatkan pada polip inangnya. . melalui proses fotosintesis. dalam Moosa seluas . Terancam threatened. Status Terumbu Karang Dunia dan Indonesia Menurut Tomascik dkk a terumbu karang dunia diduga memiliki luas . . a. km atoll. Kritis critical. . Tabel . . km yang terdiri dari . k Sedangkan menurut Cesar . Sekitar dari terumbu karang berada pada tingkat kritis dan akan hilang dalam waktu tahun kemudian jika tekanan antropogenik tidak berkurang atau dihilangkan . III. Stabil stable. Sekitar te rumbu karang dikategorikan terancam dan akan tampak pada tahun. Dugaan luas total terumbu karang dunia Lokasi Geografi Barat dan Tengah Samudera Pasifik Samudera India Atlantik dan timur Samudera Pasifik TOTAL Total Area . Hanya sekitar dari terumbu karang dunia berada dalam kondisi stabil dan diharapkan akan bertahan dalam waktu yang sangat lama. STATUS DAN TINGKAT DEGRADASI TERUMBU KARANG . . km Tabel . km. . km barrier reef. km oceanic fatform reef Tomasci . . Luas Terumbu karang di periaran Indonesia diperkirakan sekkitar . km fringing reef terumbu tepi dan . dkk. Wilkinson menduga bahwa sekitar dari terumbu kar ng dunia telah a hancur dan saat ini kondisi te rumbu karang dunia dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori . jika populasi dan tekanan yang ditimbulkannya terus bertambah . penutupan karang hidup sebanyak . Sebanyak dalam kondisi baik. . Berdasarkan persentase penutup an karang.. dalam kondisi sedang dan dalam kodisi miskin. penutupan karang hidup sebanyak . Terumbu dalam kondisi stabil berperan sebagai reservoar bagi larva terumbu karang Wilkinson menempatkan terumbu karang Indonesia dalam katagori kritis dan terancam. Miskin poor. Sangat Baik Exellent. penutupan karang hidup sebanyak . Sedang Fair. Gangguan terhadap ekosistem terumbu karang dapat berakibat b erkuarngnya luas terumbu karang. . Gangguan ini dapat disebabkan oleh banyak factor namun secara umum terdapat dua kategori yaitu gangguan alami dan gangguan antropogenik. penutupan karang hidup sebanyak Hasil penelitian Suharsono dalam Tomascik a pada stasiun yang tersebar diseluruh Indonesia diperoleh bahwa hanya terumbu karang Indonesia dalam kondisi sangat baik exellent. Perubahan yang kecil saja pada lingkungan terumbu karang mungkin dapat menyebabkan kerusakan atau ganguan kesehatan bagi seluruh koloni koral. Baik good. ekosistem terumbu krang a digolongkan menjadi empat kondisi yaitu . Degradasi Keanekaragaman Karang Karang dan terumbu karang sang sensitive bahkan dikatakan sebagai at ekosistem yang rentan fragile/robust. Tekanan jumlah penduduk.. . Ancaman terhadap kenekaragaman terumbu karang dapat digolongkan menadi dua golongan yaitu ancaman a ntropogenik dan ancaman alami.. kegia tan manusia dan tekanan alam mengakibatkan ekosistem terumb karang mengalami degradasi. n Pengambilan karang dalam jumlah besar seperti dilakukan para ekportir bunga karang sangat membahayakan ekosistem terumbu karang dan sanat berpo tensi Sebagian menghilangkan atau menurunkan keanekaragaman spesies karang . Hal ini akan menjadi masalah yang serius yang akan mengancam keberadaan karang apabila tidak dilakuka pembatasan. oleh karena itu karang banyak dikoleksi sebagai hiasan. selain dapat mengancam diversitas karang. u Degradasi ekosistem ini mengancam keberadaan spesiesspesies terumbu karang dan dap at menurunkan keanekaragamannya. masyarakat pesisir juga melakukan pengambilan batu karang sebagai bahan bangunan yang akan mengganggu funsi ekologis dari ekosistem terumbu karang. . Ancaman Antropogenik Kegiatan manusia merupakan ancaman yang paling dominan dangan sangat berpotensi merusak ekosistem sekaligus berpotensi menghilangkan keanekaragaman terumbu karang. Kegiatan manusia yang dilakukan baik pada ekosistem terumbu karang maupun diluar terumbu k arang yang berpotensi merusak terumbu karang antara lain Eksploitasi karang dan batu Karang dan batu karang memiliki bentuk yang indah dan unik. Di Hawaii. hilang oleh aktivitas penggalian pada tahun . atau melalui akibat sekunder yang dihasilkan dari perubahan fisik terumbu. Karena sedimen tersuspensi melalui proses alami pada lingkungan terumbu. . Tekanan sedimen dapat disebabkan oleh aktivitas yang terjadi secara langsung pada daerah terumbu. pertanian dan urbanisasi menyebabkan sedimentasi substansial pada ekosistem terumbu karang Grigg dan Dollar. Sedimentasi Dampak bertambahnya sedimentasi akibat kegiatan antropogenik mungkin paling umum dan serius yang mempengaruhi terumbu karang. Indonesia dan Kenya. dari terumbu karang di Teluk Kaneohe. Malaysia. Penambahan sedimentasi dapat memiliki pengaruh merusak terhadap karang khususnya ketika karang terpendam seluruhnya. Hawaii. terutama penggalian dan pengeboman untuk pembangunan pelabuhan. Penambahan sedimen dapat terjadi dari hasil aktivitas didarat yang menambah erosi runoff. Di Indonesia tidak ada data kuantitatif hasil penelitian yang mengetahui besarnya sedimentasi yang dibawa aliran masuk sungai Ciliwung yang me gakibatkan n rusaknya terumbu karang di Kepulauan Seribu. Beberapa spesies memili i kemampuan untuk k menghilangkan sedimen dari jaringannya melalui penggelembungan coensarc dengan air atau melalui gerakan ciliary yang dapat menghapus pengaruh mematikan dari sedimentasi. Dampak secara tidak langsung terhadap terumbu tampak sangat penting dinegara berkembang seperti Pi ipina.. sebagian besar karang dapat bertahan pada suplai sedimen yang rendah pada permukaannya. dimana l penebangan. data kuantitatip ruang dan waktu umumnya tidak/belum tersedia. . Aktivitas penangkapan ikan pada daerah terumbu karang sangat besar pengaruhnya terhadap kerusakan terumbu karang. penambahan sedimentasi dan masuknya bahan beracun. Nilai BOD yang tinggi dari limbah. masuknya unsur hara nutrien yang ber lebihan eutropikasi dari daratan juga mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. jumlah kontaminan beracun dan tingkat penanganan limbah. klorin. limbah rumah tangga dan runoff dari daerah pertanian. Selain limbah toksik. Perikanan Terumbu Karang Tingginya harga ikanikan karang memicu masyarakat untuk melakukan penangkapan terhadap ikanikan karang. mungkin juga menimbulkan pengaruh toksik. kemungkinan berpasangan dengan turunan hydrogen sulfida. Di Barbados tekanan merupakan kombinasi dari pengkayaan nutrien. Limbah dan Eutropikasi Parameter penting dari tekanan sampah di ingkungan laut tampak dari l penurunan kandungan oksigen. atau logam berat. . Dua contoh pengaruh eutropikasi te rhadap terumbu karang telah di gambarkan di Barbados dan Kaneohe Bay Hawaii Brown. herbisida. Limbah dapat mengandung sejumlah penting bahan toks atau produk ik ikutan dari pestisida. Saat ini masyarakat banyak menggunakan caracara penangkapan yang sangat merusak ekosistem terumbu karang seperti pengeboman dan penggunaan racun cianida. Dan di Kaneohe Bay tekanan meliputi sedimentasi. Colpophyllia spp. Ancaman alami Selain ancaman kegiatan antropogenik. infeksi bacterial dan shut down reaction. dan karang sif bintang Montastraea spp. . tetapi kemudian ditemukan juga di Carbia dan IndoPasifik. dan pillar coral tahan terhadap infeksi. Namun. Menurut Richmond . Edmunds menyatakan bahwa BBD.. sementara elkhorn coral. ekosistem terumbu karang juga mendapat tekanan secara alami. skeleton tersedia untuk dikolonisasi oleh spesies koral yang lain. staghorn coral. Ketika BBD membunuh bagian dari kolonikoloni ini. yang disebabkan oleh cyanophyta Phormidium corallyticum. Tidak semua karang rentan terhadap penyakit ini. dapat memiliki suatu peran dalam menjaga diversitas karang karena paling umum dalam spesies karang yang membentuk koloni besar dan membentuk struktur kerja bagi terumbu. . . tekanan itu antara lain berupa Penyakit Laporan pertama tentang penyak yang menyerang karang scleractinia it muncul pada pertengahan an Peters.. BBD ditemukan pada i milleporinids karang api dan gorgonacean. ada mpat e kondisi karang yang telah diidentifikasikan sebagai penyakit yaitu white band disease WBD. Penyakit B lackband Disease BBD pertama dilaporkan dari terumbu karang di Belize dan B ermuda. Black band disease BBD. Tetapi setelah bulan tidak ada rekriutmen karang diantara karang yang terinfeksi BBD. BBD dan WBD mampu membunuh jaringan karang. umumnya paling banyak diser ng anggota family a Faviidae. Karang otak mas Diploria spp. Coral Bleaching Coral bleaching adalah proses dimana koloni c ral kehilangan pigmeno pigmen karena lepasnya zooxanthellae yang hidup bersimbiosis dengan organisme inangnya polyp coral. Meskipun bleaching koral umumnya terjadi pada bagian yang dangkal dari terumbu. . Di Hawaii hanya m enyebabkan Dala jumlah yang banyak dapat men m ghancurkan kerusakan yang kecil Anonim. pada sebagian besar kasus serius dapat mempengaruhi koloni yang berlokasi hampir m. beberapa km per tahun. a. Seekor acanthaster dapat menghancurkan m karang per tahun Anonimus. atau karena zooxanthella telah keluar dari polyp Quod. Koral di tempat yang dangkal dengan air yang berolak sedikit terserang acantasther dibandingkan tempat lain. Di New Caledonia dikenal dengan quotstepmothers pincushionquot. Tingkat kerusakan jug bergantung pada a spesies karang. Acanthaster Acanthaster planci adalah sejenis bintang laut b esar yang sering disebut mahkkota duri crown of thorns. Kerusakan bervariasi antara satu tempat ke tempat lain. a. Organisme ini dikenal bukan karena keindahan atau nilai komersialnya akan tetapi potensinya yang merusak bagi karang karena hewan ini memakan polyp karang corallivorous. Beberapa bukti kerusakan karang akibat acanthaster telah di laporkan antara lain rusaknya koral di sepanjang km pantai Guam. Porites dan Pocillopora yang membentuk blok paling massif sedikit mendapat serangan. di Green Island Australia yang mencapai kedalaman m. Pada kenyataanya. Menunrut MullerParker dan DElia. Hal ini sesuai pendapat Buddemeier dan Fautin dalam Veron yang menduga bahwa bleaching lebih merupakan adaptasi dibanding sebagai bentuk penyakit. faktorfaktor kunci yang dapat mempengaruhi terumbu karang selama periode perubahan iklim adalah naiknya permukaan laut sealevel rise.memungkinakan pergantian terusmenerus populasi simbion dalam coral inang. Tingkat pengusiran yang rendah dari simbionsimbion mungkin terjadi relatif teratur. . Fenomena coral bleaching mungkin merupakan suatu mekanisme pemberian kesempatan bagi coral dewasa untuk menukar zooxanthella dengan yang ada dilingkungan. a perubahan kelarutan mineral ka rbonat. penambahan temperatur air l ut. Global climate changes Perubahan Iklim Global Menurut Smith dan Buddemeier dalam Brown . bertambahnya radiasi u ltra violet dan kemungkinan menguatnya aktivitas badai dan arus. tampak bahwa bleaching adalah suatu proses yang kontinyu yang terjadi ketika ada tekanan tehadap lingkungan. KESIMPULAN . Keanekaragaman Hayati yang tinggi pada suatu ekosistem dapat menjadi indiksi kesetabian ekosistem tersebut. . Di Indonesia hanya terumbu karang dalam keadaan sangat baik exellent. Terumbu karang yang merupakan ekosistem yang memilliki produktivitas yang sangat tinggi merupakan habitat yang baik bagi ikanikan karang. dalam kondisi sedang dan dal m kondisi a miskin. . Sumberdaya ikan karang merupakan komoditas yang bernilai ekonomis penting akan tetapi masih terdapat praktik pen gusahaan yang tergolong dalam illegal fishing dengan menggunakan bom dan racun. dalam kondisi baik. . IV. . Terumbu Karang yang Terancam di Asia Tenggara.K.htm. G. ..F.id/papua/news/page/report Raja . Selig. In. Rapid A ssessment Program RAP.. Life and Death Coral. DAFTAR PUSTAKA Allen. Chapman amp Hall . WCMC. Terjemahan dari Reefs at Risk in Southeast Asia. Hal. Burke. S. . . Charles Birkeland. G. Dahuri. Life and Death of Coral Reefs. Allen and S. Life and Death of Coral Reefs. Ed.R. Brown.A. LIPI Jakarta.. L. Jakarta. MullerParker. R.fr/IRD/Atoll/ecorecat/ecorec.. Chapman ampHall..Internet. Short Version Report in Bahasa Indonesia. .univmrs. Diversity and Distribution of Reef Organisms In. In. M.. Ecology. Penerbit Jambatan. New York. Charles Birkeland.or. P.. . New York Oxford University Press. Lalli. Kerjasama ant ra WRI. Levinton. Biodiversity. C. Chapman ampHall. New York. Diseases of CoralReef Organism. G. Spallding. Oxford ButterworthHeinemann Ltd. Disturbances to Reefs in Recent Times.. Makalah Lokka arya Keanekaragaman Hayati La t.C. hal. S. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Parsons. Paulay. . By. In A Marine Rapid Assessment of Raja Ampat Island. Charles Birkeland Ed. . Hal. E. Onlline. Indonesia.M. Charles Birkeland Ed. Down load Oktober Anonimus. Life and Death Coral. Ed.com. . Convention on Biological Diversity . B. In. By. Jakarta. Reef Fishes of the Raja Ampat Island. P. Mc. a http//www. Keanekaragaman Hayati Laut. E. Interaction Between Corals and Their Symbiotic Algae. Marine Biology Function.. Biological Oceanography An Introduction. Kkenne. Papua Province. Suryadi. Eds. Moosa. G dan C. Nontji. Ringkasan Untuk Indonesia. Indonesia.E. dan M. J. DElia. . . .conservation. Papua Province. A..pdf. k u Pemanfaatan Secara Lestari dil ndasi Penelitian dan Penyelam a atan. Laut Nusantara. and T. http//www.. Aset Pembangu nan Berkelanjutan Indonesia. Peters..R. ICLARM da a n ICRAN. . Chapman amp Hall . Sumberdaya Laut Nusantara Keanekaragaman Hayati Laut dan Pelestariannya. By. UNEP. JeanPascal . R. Coral bleaching http//www. Suryadi.Internet.. Eds. Penerbit Djambatan.or. Eds. Corals in Space and Time. Rapid Assessment Program RAP. Papua Province. .id/papua/news/page/report Raja . Th Ecology of the tji. Hal Tomascik. The Ecology of Indonesia Series Vol. In A Marine Rapid Assessment of Raja Ampat Island. dan S. Allen and S. a.VII Tomascik. Berln Heidelberg. .pdf Down .VIII van Soest. The Biogeography and Evolution of the Scleractinia.. The Ecology of the tji. Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Mah. G. Checklist of Coral of Eastern Indonesia and the Raja Ampat Islands.. . The Ecology of Indonesia Series Vol. SpringerVerlag. UNSW Press. By. I. J. Suryadi. . J. Kkenne..M. .N.R.pdf. Pelestarian dan Pengeloaan Sumberdaya Alam di Wiayah Pesisir Tropis. b.E. Juwana. Mc.T.Internet. Indonesia. Kkenne.E. Non dan M.W. Moosa. G. Veron. Moosa. Part I Overview of Scleractinia.A..K.J.N. http//www. A.fr/coraux/blanc/ Romimohtarto. Rapid Assessment Program RAP.T. Netherland Journal of Sea Research. . Biologi Laut. .J.univreunion. S. Onlline. Short Version Report in Bahasa Indonesia. Quod. Part Two. K. Jakarta. Mah. J.conservation. Papua Province. . PT Gramedia Pustaka Utama. Appendix I .conservation. Non dan M. A. Papua Province. The Indonesian sponge fauna A Status Report. S. Short Version Report in Bahasa Indonesia.E. Indonesia.. Mc. Allen and S.id/papua/news/page/report Raja .N. . Down load Oktober .A. e Indonesian Seas.R. A. Part One. Reef Corals of Raja Ampat Island. . load Oktober Veron.. Indonesian Seas.K. Indonesia. Supriharyono. Sorokin.Online. Jakarta. Coral Reef Ecology.. http//www. A. By.or. Veron. In A Marine Rapid Assessment of Raja Ampat Island. .