Terumbu Karang, Prospek Di Masa Kini dan Masa Depan... Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi-Penyuluh Perikanan Kab. Tanah Bumbu, Kalsel Dewasa ini pembangunan di segala bidang telah digalakkan oleh pemerintah, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, industri, teknologi dan lain sebagainya yang pasti dengan adanya peningkatan pembangunan di segala bidang, bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Oleh karena itu, demi tercapainya tujuan tersebut, kita selaku warga negara yang baik seyogyanya mendukung upaya-upaya tersebut dengan cara ikut serta baik dalam pemikiran, tindakan maupun perbuatan yang nyata pula. Gambar 01. Terumbu karang, rumah bagi ikan dan biota laut lainnya Dalam bidang pariwisata, terumbu karang sangat memegang peranan yang sangat penting dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata bahari dan terumbu karang seperti snorkeling dan diving. Di bidang kelautan dan perikanan, terumbu karang mampu menyediakan berbagai kebutuhan dan sumber pangan dan sekaligus sebagai sumber protein hewani bagi umat manusia, yang sangat berperan dalam perkembangan otak dan daya fikir (kecerdasan) anak pada masa pertumbuhannya. Selain itu, terumbu karang juga berfungi sebagai pelindung garis pantai dari abrasi. Sebagai sumber protein, terumbu karang menyediakan berbagai jenis ikan yang bersimbiosis dengan biota-biota laut yang ada di dalamnya seperti family seranidae (kerapu), lutjanidae (kakap), lethrinidae (ketamba), acanthuridae (botana), mulidae (biji nangka), siganidae (beronang), hamulidae (bibir tebal), carangidae (kueh), chaetodontidae (kepe-kepe), pomachenridae (betok laut), pomacanthidae (napoleon), ephippidae (platak) dan lain sebagainya. Bagi biota yang hidup di dalamnya, terumbu karang berperan sebagai tempat mencari makan (feeding), daerah asuhan (nursery ground), berpijah/kawin (spawning), berlindung dari predator (protection), dan lain sebagainya. Yang pasti, terumbu karang merupakan “rumah ikan” (Home of Fishes) atau tempat tinggal bagi ikan dan biota laut lainnya. Coba anda bayangkan, bagaimana jikalau anda tidak punya rumah, atau punya rumah tetapi rusak dan tidak layak huni, apakah anda betah untuk tinggal disana? Sudah barang tentu begitu juga bagi ikan, jika terumbu karang rusak maka ikan akan sedikit, sebaliknya jika terumbu karang sehat, ikan pun akan berlimpah pula. Gambar 02. Karang Massive (Kiri) dan Sponge (Kanan Dalam bidang pendidikan, terumbu karang merupakan arena untuk studi atau penelitian di segala bidang. Dewasa ini, khususnya di bidang farmasi dan kedokteran, para ilmuwan di negara maju telah meneliti sejauh mana manfaat terumbu karang, dimana terumbu karang bisa digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian di Filipina, bahwa 1 km2 terumbu karang sehat dapat menghasilkan keuntungan sebagai berikut : $15.000-$45.000/tahun dari perikanan secara berkelanjutan, $2.000$20.000/tahun dari keuntungan pariwisata dan ekonomi, $5.000-$25.000 dari perlindungan pesisir (abrasi), sehingga total keuntungan/pendapatan potensial antara $32.000-$113.000/km2/tahun (White and CruzTrinidad, 1998). Gambar 03. Terumbu Karang, sebagai rumah biota Laut Namun, berbanding terbalik dari hal tersebut di atas, sangat disayangkan berbagai nilai ekologis dan ekonomis terumbu karang yang tinggi ini sekarang sedang mengalami penurunan yang sangat mengkhawatirkan akibat degradasi dan kerusakan yang cukup parah. Dari sekitar 85.000 km2 luas terumbu karang di Indonesia, lebih dari 40 % dalam kondisi rusak dan hanya sekitar 6,5% dalam kondisi sangat baik. Jika hal ini kita biarkan, sudah barang pasti anak dan cucu kita hanya bisa mendengar dan melihat pada gambar, tanpa dapat menyentuhnya apalagi bercengkerama langsung dengan ikan dan terumbu karang. Coba anda bayangkan…..!!! Nah, kalo kita sudah tahu betapa hebat dan pentingnya peranan terumbu karang dalam kehidupan kita, maka sebagai warga negara yang baik, berakhlakul karimah dan bertanggung jawab, kita harus mengisi kemerdekaan bangsa kita dengan hal-hal yang positif dan berguna baik bagi agama, nusa dan bangsa juga lingkungan sekitar, yang dalam hal ini terkhusus untuk terumbu karang. Sebab mengisi kemerdekaan itu tidak hanya angkat senjata ke medan perang, tetapi juga harus dilakukan pada saat pasca kemerdekaan itu sudah kita rebut. Gambar 04. Sponge Yang Terdapat Di Dasar Slove Karang Kima, Tanah Bumbu, Kalsel Perlu kita ingat bahwa mengisi kemerdekaan bukanlah hanya pada kegiatan-kegiatan pembangunan fisik dan sarana prasarana yang bisa dilihat secara nyata saja, tetapi juga yang terpenting terhadap hati dan jiwa manusia, termasuk di dalamnya menanamkan rasa sayang, rasa memiliki dan rasa mencintai kepada sesama manusia, dan tidak kalah pentingnya….kepada alam, salah satunya terumbu karang. Kalau bukan kita-kita, siapa lagi yang akan memperhatikan terumbu karang??? Maka dari itu, kami menghimbau kepada kita semua, selamatkan terumbu karang kita, karena terumbu karang merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang hidup di wilayah pesisir. Bagaimana cara kita menyelamatkannya??? Untuk menyelamatkannya kita harus mempunyai strategi-strategi yang mantap dan bisa diandalkan. Ada 9 strategi yang dapat kita lakukan dalam mengelola terumbu karang : 1. Pengelolaan ekosistem terumbu karang yang berbasis masyarakat (pemberdayaan masyarakat pesisir) 2. Pengurangan degradasi terhadap terumbu karang 3. Pengelolaan terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, tata ruang wilayah, pemanfaatan, status hokum dan kearifan masyarakat pesisir 4. Perumusan dan pengkoordinasian program-program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, pihak swasta dan masyarakat 5. Menciptakan dan memperkuat komitmen, kapasitas dan kapabilitas bagi pengelola terumbu karang 6. Pengembangan dan peningkatan dukungan masyarakat luas dan peningkatan kesadaran seluruh lapisan masyarakat mengenai arti penting nilai ekonomis dan ekologis dari ekosistem terumbu karang 7. Penyempurnaan berbagai peraturan perundang-undangan serta definisi criteria keberhasilan pembangunan dalam upaya pelestarian terumbu karang 8. Peningkatan jaringan dan kemitraan antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, LSM dan masyarakat itu sendiri 9. Peningkatan penegasan komitmen pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, LSM dan masyarakat serta mencari dukungan lembaga dalam dan luar negeri dalam penyediaan dana untuk mengelola ekosistem terumbu karang. Selain strategi tersebut di atas, ada beberapa teknis yang dilakukan untuk merehabilitasi terumbu terumbu karang. Pertama, dengan cara melakukan transplantasi atau pencangkokan (Reefs transplantation) terumbu karang, yaitu dengan mengikatkan anakan karang pada sebuah substrat agar pada saat tumbuh anakan karang tidak mudah hanyut terbawa oleh arus air. Metode transplantasi ini ada yang menggunakan rak besi dan ada pula yang tidak, tergantung biaya yang tersedia dan tujuan kegiatan, sebab kalau menggunakan rak besi biaya yang diperlukan lumayan mahal. Kedua, dengan cara melakukan atau pengolahan terumbu karang buatan (artificial reefs), dengan membuat semacam bangunan atau apa saja yang berguna sebagai Gambar 05. Transplantasi Metode Rak besi tempat atau substrat bagi benih karang untuk menempel. Ketiga, dengan cara menggabungkan kedua metode tersebut, yakni dengan membuat terumbu karang buatan sekaligus sebagai tempat transplantasi terumbu karang. Terhadap ketiga macam teknis ini, biasanya sering didatangi ikan-ikan sebab akan menjadi tempat persembunyian ikanikan karang dan biota lainnya. Namun, walaupun terumbu karang ini bisa direhabilitasi tetapi memerlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang sangat lama. Untuk itu, sebagai warga Negara yang baik, seyogyanya kita bisa mengelola dan memelihara terumbu karang, jangan malah merusak dan menyakitinya. Karang juga punya perasaan kok… Berikut rumus yang mutlak untuk diperhatikan dalam mempelajari kondisi terumbu karang, yakni : “jika terumbu karang sehat maka ikan berlimpah, pendapatan nelayan pun bertambah - jika terumbu karang rusak maka ikan pun musnah, pendapatan nelayan pun manggah”. Hendaknya kalimat Gambar 06. Transplantasi Metode Lepas Dasar tersebut bersama. bisa kita renungkan Marilah kita mengisi kemerdekaan yang dititipkan kepada kita semua, dengan melakukan segala hal yang positif dan berguna baik bagi nusa, bangsa dan agama, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara ramah lingkungan dan bertanggung jawab. SAVE OUR CORAL REEFS!!! Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Pemerhati Terumbu Karang