TUGAS PLANKTONOLOGI SIMBIOSIS PLANKTON Di susun Oleh

advertisement
TUGAS PLANKTONOLOGI
SIMBIOSIS PLANKTON
Di susun Oleh :
Rommy Akmal
(J1C112041/2012)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015
Permasalahan :
1. Berapa besar manfaat dan kerugiannya ?
2. Sejauh mana respon ilmiah ?
3. Distribusi atau penggunaan ?
SIMBIOSIS PLANKTON
Secara umum simbiosis di artika sebagai interaksi antara dua organisme
yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat
dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Endosimbiosis
memberikan mekanisme utama untuk evolusi seluler dan mampu menjadikan
spesies baru.
Simbiosis komensalisme kepiting decorator dan spons laut kepiting
dekorator
telah
mengalami
adaptasi
yang
mana
kepiting
dekorator
menyembunyikan diri nya dari pemangsa dengan mengunakan spons laut
mengukir
potongan-potongan
kecil
dari
spons
dan
menyamarkan
diri
menggunakan mereka. adaptasi dari kepiting dekorator memberikan perlindungan
untuk itu tanpa merugikan spons laut, sehingga membentuk hubungan
komensalisme. Manfaat yang didapatkan pada kepiting terhindar dari pemangsa
nya sedangkan manfaat dari spons bisa hidup dengan aman tanpa gangguan.
Simbiosis yang menghasilkan endosimbiosis seperti zooxanthellae (alga)
dengan terumbu karang. Terumbu karang merupakan salah satu organisme laut
yang tidak bertulang belakang (invertebrate), berbentuk polip yang berukuran
mikroskopis ,namun mampu menyerap kapur dari air laut dan mengendapkannya
sehingga membentuk timbunan kapur yang padat. Sekumpulan besar polip ini
kemudian menyusun suatu koloni sehingga membentuk suatu struktur kerangka
menurut jenisnya. Struktur ini secara bersama-sama dengan struktur koloni
karang yang lain turut mengendapkan kapur dan berkonstribusi besar dalam
membentuk struktur terumbu yang padat. Selanjutnya terumbu ini akan menjadi
substrat baru bagi koloni- koloni karang.
Karang dikelompokkan sebagai karnifora dan pemakan zooplankton
(hewan mikroskopis yang sifat hidupnya terbawa air), seperti larva udang dan
larva moluska. Makanan karang berasal dari tiga sumber yaitu:
1. Plankton yang tertangkap melalui tentakel yang dilengkapi dengan sel
penyengat pelumpuh mangsa (nematocyst).
2. Nutrisi organic yang diserap secara langsung dari air.
3. Senyawa organic yang dihasilkan zooxantbellae yaitu sejenis algae yang
hidup
di
polip
karang.
Untuk
kepentingan
pembentukan
karang, zooxantbellae merupakan yang paling penting.
Zooxanthellae adalah alga dari kelompok Dinoflagellata yang bersimbiosis
pada hew an, seperti karang, anemon, moluska dan lainnya. Sebagian besar
zooxanthella berasal dari genus Symbiodinium. Jumlah zooxanthellae pada karang
diperkirakan > 1 juta sel/cm2permukaan karang, ada yang mengatakan antara 1-5
juta sel/cm2. Meski dapat hidup tidak terikat induk, sebagian besar zooxanthellae
melakukan simbiosis.
Karang mendapatkan sejumlah keuntungan berupa :
1. Hasil fotosintesis, seperti gula, asam amino, dan oksigen.
2. Mempercepat proses kalsifikasi yang menurut Johnston terjadi melalui
skema.
3. Fotosintesis akan menaikkan PH dan menyediakan ion karbonat lebih
banyak.
4. Dengan pengambilan ion P untuk fotosintesis, berarti zooxanthellae
telah menyingkirkan inhibitor kalsifikasi.
5. Bagi zooxanthellae, karang adalah habitat yang baik karena merupakan
pensuplai terbesar zat anorganik untuk fotosintesis. Sebagai contoh
Bytell menemukan bahwa untuk zooxanthellae dalam Acropora
palmata suplai nitrogen anorganik, 70% didapat dari karang. Anorganik
itu merupakan sisa metabolisme karang dan hanya sebagian kecil
anorganik diambil dari perairan.
Keberadaan Zooxantbellae yang hidup bersimbiosis dengan terumbu
karang. Zooxantbellae merupakan organisme ototrofik yang sangat berdaya guna
dan oleh karena itu organisme ini berada di seluruh karang di terumbu karang
sehingga
membentuk
biomassa
yang
sangat
tinggi
dan
berarti.
Keberadaan Zooxantbellae dalam polip terumbu karang mampu memproduksi
atau
memfiksasi
karbondioksida
yang
ada
di
perairan
sekitarnya. Zooxantbellae mampu atau dapat membantu mengawetkan unsur hara
dengan mengakumulasi sisa-sisa metabolisme dari binatang induk karang. Unsur
hara ini dimanfaatkan oleh Zooxantbellae terutama apabila perairan disekitar
miskin akan unsur hara.
Terumbu karang juga mampu menahan nutrien-nutrien dalam system dan
berperan sebagai kolam untuk menampung segala sesuatu yang berasal dari luar.
Hal ini memungkinkan makanan berputar dalam system terumbu dan tidak hilang
ke perairan lepas pantai yang lebih dalam. Demikian juga plankton dari perairan
lepas pantai dan lautan yang menerpa terumbu akan tetap di situ. Daur yang dapat
mencegah kehilangan adalah Zooxantbellae dalam jaringan karang. Dengan
menahan tumbuhan dalam jaringan karang berarti alga tidak dapat dicuci dari
terumbu karang, hal ini juga berarti bahwa setiap nutrient yang dihasilkan oleh
karang (NO3 PO4) sebagai hasil metabolism dapat digunakan langsung oleh
tumbuhan dan dapat mengedarkannya lebih dahulu kedalam perairan untuk
menghindari kehilangan.
Refrensi :
Kapludin, Yusran. 2010. Ekologi Terumbu Karang.
http://www.bio.unidar.ac.id/2010/02/18/terumbu-karang
di akes pada tanggal 1 December 2015
Respon ilmiah dalam pengembangan simbiosis khusunya pada plankton,
alga dan terumbu karang sangatlah banyak ini dikarenkan simbiosis alga dan
terumbu karang sebagai bioindikator :
ekologi :
1. Penunjang Kehidupan karena terumbu karang merupakan suatu ekosistem,
maka ia menunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di
sekitar terumbu karang. Dengan adanya terumbu karang maka tumbuhan
dan hewan laut lainnya dapat tinggal, mencari makan dan berkembang
biak di terumbu karang.
2. Mengandung Keanekaragaman Hayati yang Tinggi Jika hutan hujan tropis
memiliki biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem lainnya dalam
tingkatan spesies, terumbu karang memiliki biodiversitas tertinggi dalam
tingkatan filum.
3. Pelindung Wilayah pantai terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau
merupakan ekosistem yang saling berhubungan. Terumbu karang-lah
yang pertama kali menghalau ombak besar dari laut, agar tidak merusak
daratan. Kemudian ombak tiba di padang lamun maka energinya akan
diperkecil lagi oleh daun-daun tumbuhan lamun.
4. Mengurangi Pemanasan Global Terumbu karang pun dinilai memiliki
peran yang sama, karena gas CO2 juga banyak diserap oleh air laut, dan
selanjutnya melalui reaksi kimia dan bantuan karang, akan diubah menjadi
zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu.
ekonomi :
1. Sumber Makanan terumbu karang mempunyai banyak sekali jenis
tumbuhan dan hewan laut yang dapat kita manfaatkan sebagai sumber
makanan.
2. Sumber Bahan Dasar Untuk Obat-obatan dan Kosmetika Beberapa jenis
dari alga atau rumput laut, dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk
keperluan kosmetik (dijadikan sabun), dan juga untuk membalut kapsul
obat.
3. Sebagai Objek Wisata terumbu karang juga memiliki keindahan karena
adanya berbagai jenis karang, ikan, lili laut, teripang, kerang-kerangan,
siput laut, dan lainnya.
4. Sebagai Sumber Bibit Budidaya berbagai jenis ikan, teripang dan rumput
laut, yang ada di terumbu karang, dapat dijadikan bibit untuk usaha
budidaya.
sosial :
Kegiatan pendidikan dan penelitian karang dapat menjadi sarana yang
ideal bagi kegiatan pendidikan untuk mengenal ekosistem pesisir, mengenal
tumbuhan dan hewan laut, dan pendidikan cinta alam. Antara lain karena terumbu
karang ada di perairan yang dangkal, sehingga mudah dijangkau, dan memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga banyak biota laut yang dapat kita
amati.
Respon ilmiah tentang terumbu karang yang bersimbiosis
Safran Yusri. 2007. Manfaat Terumbu Karang dan Ancamannya Yayasan
Terumbu Karang Indonesi
http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id
=131%3Amanfaat-terumbu-karang-bagi-kehidupan.
Di akses 3 Desember 2015
Download