sumber hukum administrasi negara makalah - E

advertisement
SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
MAKALAH
Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara Dibawah
bimbingan dosen Bpk. EKO WAHYUDI, SH., MH.
Oleh :
KELOMPOK 3
KELAS C PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
SURABAYA
i
TIM PENYUSUN
Vina Angelina
(1271010009)
Randy Nova Satria
(1271010071)
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul
“SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA”
Makalah yang kami buat ini berisi tentang bagaimana sumber hukum administrasi Negara
yang ada di Indonesia. Yang terkadang masih banyak kesalahan manusia di dalam hukum
administrasi di Indonesia. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan oleh
karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi menambahkannya atau membetulkan isi makalah ini.
Kami menyadarii bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan sebagai motifator untuk kami agar dapat
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan sertab dalam penyusunan makalah ini dari awal saampai akhir.
Surabaya, 18 September 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
TIM PENYUSUN ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sumber hukum .......................................................................................... 3
2.2 Sumber hukum administrasi Negara ........................................................................... 3
2.3 Sumber Hukum Materil Hukum Administrasi Negara ............................................... 4
2.4 Sumber hukum Formil hukum Administrasi Negara .................................................. 5
BAB III
3.1 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................... 9
3.2 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hukum administrasi Negara adalah cabang ilmu hukum yang mempelajari tentang
hubungan antara Negara dengan masyarakat dan komponen lainya. Dalam arti sempit
Hukum administrasi Negara yakni hukum tata pengurusan rumah tangga Negara baik secara
intern dan ekstern.
Hukum administrasi Negara melihat Negara dalam keadaan bergerak.Sumber hukum
administrasi Negara ada 2 yaitu yang bersifat formil dan materil.
Dalam sumber Hukum materil hukum Administrasi Negara terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi isi dari aturan2 hukum.faktor- faktor tersebut:
1. Sejarah/historis
2. Sosiologis
3. Filosofis
Ada beberapa sumber hukum formil hukum administrative Negara:
1.
2.
3.
4.
5.
Undang undang (dalam arti luas
Kebiasaan/praktek alat tata usaha Negara
Yurisprodensi
Doktrin
Traktat
1.2 Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.
Pengertian sumber Hukum
Sumber hukum Administrasi Negara
Sumber Hukum materil hukum administrasi negara
Sumber hukum formil hukum administrasi negara
1
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
administrasi Negara dan supaya kami mahasiswa lebih dapat memahami dan mempelajari
sumber hukum administrasi (administrative law).
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Hukum
Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna, alasannya ialah
bahwa hukum dapat ditinjau dari berbagai cara. Sumber hukum adalah segala sesuatu yang
menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu
dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
Aktivitas Hukum Administrasi Negara yang mencakup kegiatan administrasi negara
yang bersifat nasional dan juga internasional sebagai perkembangan global saat ini, tentunya
menjadikan bahwa sumber hukum administrasi negara dapat berasal dari sumber hukum
nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan sumber
hukum internasional seperti perjanjian internasional antara Indonesia dengan negara lain dan
juga berupa konvensi internasional yang telah diratifikasi.
2.2 Sumber Hukum Administrasi negara
Sumber hukum, dapat dibagi atas dua yaitu: Sumber Hukum Materiil dan Sumber
Hukum Formil. Sumber Hukum Materiil yaitu faktor - faktor yang membantu isi dari hukum
itu, ini dapat ditinjau dari segi sejarah, filsafat, agama, sosiologi, dll. Sedangkan Sumber
Hukum Formil yaitu sumber hukum yang dilihat dari cara terbentuknya hukum, ada
beberapa bentuk hukum yaitu undang-undang, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin,
traktat.
Menurut Algra sebagaimana dikutip oleh Sudikno (1986: 63), membagi sumber
hukum menjadi dua yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil.
1) Sumber Hukum Materiil, ialah tempat dimana hukum itu diambil. Sumber hukum
materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya
hubungan sosial politik, situasi sosial ekonomi, pandangan keagamaan dan kesusilaan,
hasil penelitian ilmiah, perkembangan internasional, keadaan geografis. Contoh:
Seorang ahli ekonomi akan mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan ekonomi dalam
masyarakat itulah yang menyebabkan timbulna hukum. Sedangkan bagi seorang ahli
kemasyarakatan (sosiolog) akan mengatakan bahwa yang menjadi sumber hukum ialah
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat.
3
2)
Sumber Hukum Formal, ialah tempat atau sumber darimana suatu peraturan
memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang
menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.
2.3 Sumber Hukum Materil Hukum Administrasi negara
Dimaksudkan dengan sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
aturan hukum serta tempat diketemukannya hukum. Sumber hukum materiil Hukum
Administrasi Negara adalah meliputi faktor-faktor yang ikut mempengaruhi isi/materi dari
aturan-aturan hukum. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1) Sejarah/historis :
a) UU dan system hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu tempat
b) Dokumen-dokumen; surat-surat serta keterangan lain dari masa itu sehingga dapat
diperoleh gambaran tentang hukum yang berlaku dimasa itu yang mungkin dapat
diterima untuk dijadikan hukum positif disaat ini.
2) Sosiologis/Antropologis
Menyoroti lembaga-lembaga sosial sehingga dapat diketahui apa yang dirasakan
sebagai hukum oleh lembaga-lembaga itu. Berdasarkan pengetahuan dari lembagalembaga sosial itu dapat dibuat materi hukum yang sesuai dengan kenyataankenyataan yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain secara sosiologis, sumber
hukum adalah faktor-faktor dalam masyarakat yang ikut menentukan materi hukum
positif. Antara lain : pandangan ekonomis, agamis dan psikologis.
4) Filosofis
Ada 2 faktor penting yang dapat menjadi sumber hukum secara filosofis :
a) Ukuran untuk menentukan sesuatu itu bersifat adil
b) Faktor-faktor yang mendorong orang tunduk pada hukum. Oleh karena hukum
diciptakan untuk ditaati maka seluruh faktor yang dapat mendukung seseorang taat
pada hukum harus diperhatikan dalam pembuatan aturan hukum positif, di
antaranya adalah faktor kekuasaan penguasa dan kesadaran hukum masyarakat.
4
2.4 Sumber hukum Formil hukum Administrasi Negara
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang sudah diberi bentuk tertentu agar
beerlaku umum suatu kaedah harus diberi bentuk sehingga pemerintah dapat
mempertahankannya. Sumber hukum dalam arti formil, dapat dilihat dari sudut bentuknya
(form) dapat berupa tertulis dan tidak tertulis. Ada beberapa sumber hukum formil Hukum
Administrasi Negara :
a) Undang-undang (dalam arti luas)
b) Kebiasaan/praktek Alat Tata Usaha Negara;
c) Yurisprudensi;
d) Doktrin/pendapat para ahli;
e) Traktat.
Pengertian :
a. Undang-Undang
Undang-undang yang dimaksudkan sebagai sumber hukum formil HAN adalah
Undang-undang dalam arti materiil atau UUdalam arti yang luas. Buys menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan UU dalam arti materiil adalah setiap keputusan pemerintah yang
berdasarkan materinya mengikat langsung setiap penduduk pada suatu daerah.Dengan
demikian yang dimaksud dengan UU dalam arti materiil adalah semua peraturan perundangundangan dari tingkat yang tinggi sampai tingkat yang rendah yang isinya mengikat setiap
penduduk. Di Indonesia yang dimaksudkan dengan UU dalam arti materiil atau UUdalam
arti yang luas meliputi semua peraturan perundang-undangan yang tertuang
Dalam TAP MPRS No.XX/MPRS/1966 sebagaimana telah disempurnakan
dengan TAP MPR No.II Tahun 2000mengenai Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-Undangan, yaitu :
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah pengganti UU (Perpu);
5. Peraturan Pemerintah;
6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Daerah;
8. Dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
5
Mengenai perundang-undangan ini, pemerintah mengeluarkan UU No.10 Tahun
2004 yang mengatur tentang tata urutan perundang-undangan di Indonesia. Adapun yang
dimaksudkan dengan UU dalam arti sempit atau UU dalam arti fomil adalah setiap
keputusan pemerintah yang merupakan UU disebabkan oleh cara terjadinya, jadi dilihat dari
segi bentuk. Di Indonesia yang dimaksudkandengan UU dalam arti formil adalah semua
keputusan pemerintah yang ditetapkan oleh presiden dengan persetujuan wakil-wakil rakyat.
b. Kebiasaan/Praktek Administrasi Negara
Alat Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan apa yang menjadi tujuan
Undang-undang dan menyelenggarakan kepentingan umum. Di dalam rangka melaksanakan
tugasnya alat Administrasi Negara menghasilkan atau mengeluarkan keputusankeputusan/ketetapan-ketetapan guna menyelesaikan suatu masalah konkrit yang terjadi
berdasarkan peraturan hukum (Undang-undang dalam arti yang luas atau Undang-undang
dalam arti materiil) yang abstrak sifatnya.
Keputusan-keputusan alat Administrasi Negara ini sering dikenal dengan istilah
beschikking atau UU Peradilan Tata Usaha Negara menyebutnya dengan istilah Keputusan
Tata Usaha Negara.Di dalam mengeluarkan keputusan-keputusan/ketetapan-ketetapan inilah
timbul praktek administrasi negara yang melahirkan Hukum Administrasi Negara kebiasaan
atau HAN yang tidak tertulis.
Sebagai sumber hukum formil, sering terjadi praktek administrasi negaraberdiri
sendiri di samping Undang-undang sebagai sumber hukum formil HAN.Bahkan tidak jarang
terjadi praktek administrasi negara ini dapatmengesampingkan peraturan perundangundangan yang telah ada.Hal initerutama terjadi pada suatu negara yang sedang berkembang
dan membangun seperti Indonesia, karena sangat dibutuhkan suatu gerak cepat dan lincah
darialat Administrasi Negara untuk mensukseskan tujuan pembangunan.
Kita sadari bahwa sering kali terjadi pembangunan lebih cepat dari pada lajunya
peraturan perundang-undangan yang dibuat olah pemerintah, sehingga kadang-kadanguntuk
menyelesaikan masalah konkrit peraturan perundang-undangannya belum ada.Ataupun
kalau ada peraturan tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.Untuk
mengatasi keadaan yang demikian ini maka kepada alat Administrasi Negara diberikan
suatu kebebasan bertindak yang sering kita kenal dengan asasfreies ermessen atau pouvoir
discretionnaire, yaitu kebebasan untuk bertindak dengan tidak berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan.
6
Alat Administrasi Negara melaksanakan tugas dan fungsinya berlandaskan pada
praktek administrasi negara atau sering dikenal dengan hukum kebiasaan yang telah
dilakukan dalam praktek administrasi negara tanpa berdasarkan peraturan perundangundangan yang telah ada, karena mungkin juga peraturan-peraturan itu sudah ketingalan
zaman sehingga tidak cocok lagi dengankeadaan, situasi dan kondisi pada saat pengambilan
keputusan. Oleh karena itu dasar dari pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah
konkrit yang harus dilakukan oleh alat Administrasi Negara yang terdahulu, yang tugas dan
fungsinya sama.
Dengan demikian akhirnya tindakan atau praktek alat Administrasi Negara terdahulu
itu dijadikan sumber hukum bagi tindakan alat Administrasi Negara yang lain. Namun perlu
diketahui bahwa keputusan alat Administrasi terdahulu (praktek administrasi negara) yang
dapat dijadikan sumber hukum formil HAN adalah keputusan yang sudah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.
c. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah salah satu sumber hukum yang kita dalam perkuliahan
Pengantar Hukum Indonesia. Sebagai sumber hukum, yurisprudensi biasanya disebut
bersama – sama dengan hukum tertulis, tidak tertulis dan doktrin. Secara umum yang
dimaksudkan dengan yurisprudensi adalah ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam
peradilan, yang kemudian dipaki sebagai landasan hukum. Selain pengertian diatas,
yurisprudensi juga diartikam sebagai himpunan putusan – putusan pengadilan yang disusun
secara sistematik. Bahwa putusan badan pengadilan dapat dijadikan landasan hukum dengan
jelas dapat dibaca dari bunyi pasal 26 Undang – Undang No. 14 tahun 1970 tentang
ketentuan – ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman jo Pasal 31 Undang – Undang No. 14
thun 1985 tentang Mahkamah Agung. Dalam kedua Undang – Undang itu ditentukan bahwa
Mahkamah Agung berwenang menyatakan tidak sah semua peraturan perundang –
undangan yang tingkatnya lebih rendah daripada undang – undang dengan alasan
bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang lebih tinggi.
Putusan tentang pernyataan tidak sahnya peraturan perundang – undangan tersebut
dapat diambil oleh Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi. Ini berati bahwa
putusan yang menyatakan tidak sahnya peraturan Pemerintahan ke bawah baru dapat
dilakukan apabila ada perkara yang diadili oleh Pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan
tingkat banding. Setelah adanya putusan Mahkamah Agung itu, peraturan yang telah
dinyatakan tidak sah itu harus dicabut dengan segera instansi yang membuat dan
mengeluarkan peraturan itu. Dari uraian di atas jelas bahwa putusan Mahkamah Agung itu
merupakan landasan hukum bagi pencabutan suatu peraturan yang telah dinyatakan tidak
sah.
7
d. Doktrin/Pendapat para ahli HAN
Alasan mengapa doktrin dapat dipakai sebagai sumber hukum formil HAN, adalah
karena doktrin/pendapat para ahli tersebut dapat melahirkan teori-teori baru dalam lapangan
HAN, yang kemudian dapat mendorong atau menimbulkan kaidah-kaidah HAN. Sebagai
contoh ajaran functionare de fait,yaitu suatu ajaran yang menyatakan dianggap sah
keputusan-keputusan yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh seorang alat Administrasi
Negara yang sebetulnya secara yuridis formil kewenangannya untuk mengeluarkan atau
menrbitkan keputusan-keputusan dianggap tidak sah.
Doktrin sebagai sumber hukum formil HAN, berlainan dengan sumber-sumber hukum
yang lain karena doktrin ini diakui sebagai sumber hukum formil HAN memerlukan waktu
yang lama dan proses yang panjang. Undang-undang begitu diundangkan (sudah mengikat
umum), langsung dapat dipakai sebagai sumber hukum. Yurisprudensi begitu mempunyai
kekuatan hukum yang tetap langsung bisa menjadi sumber hukum.Begitu
juga kebiasaan/praktek administrasi negara, setelah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap langsung bisa dipakai sebagai sumber hukum.Akan tetapi doktrin atau pendapat para
ahli HAN, baru dapat dipakai sebagai sumber hukum HAN apabila doktrin tersebut sudah
diakui oleh umum.
e. Traktat
Traktat sebagai sumber hukum formal dari sumber hukum administrasi negara ini
berasal dari perjanjian internasional yang kemudian diratifikasi oleh pemerintah untuk
dilaksanakan di negara yang telah meratifikasi perjanjian Internasional tersebut.Namun
demikian perjanjian internasional yang dapat dijadikan sumber hukum formal hanyalah
perjanjian internasional yang penting, lazimnya berbentuk traktat atau traty.Kalau tidak
dibatasi demukian menurut Sudikno Mertokusumo pemerintah tidak mempunyai cukup
keleluasaan
bergerak
untuk
menjalankan
hubungan
internasional
dengan
sewajarnya.Apalagi untuk berlakunya traktat di suatu negara ini diharuskan mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari wakil-wakil rakyat.
8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat
dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang
tegas dan nyata bagi pelanggarnya
Sumber hukum administrasi Negara, dapat dibagi menjadi dua yaitu Sumber Hukum
Materiil dan Sumber Hukum Formil. Sumber Hukum Materiil yaitu faktor-faktor yang
membantu isi dari hukum itu, ini dapat ditinjau dari segi sejarah, filsafat, agama, sosiologi,
dll. Sedangkan Sumber Hukum Formil, yaitu sumber hukum yang dilihat dari cara
terbentuknya hukum, ada beberapa bentuk hukum yaitu undang-undang, yurisprudensi,
kebiasaan, doktrin, traktat.
SARAN
.
Kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar sempurnanya
makalah ini, Makalah ini semoga menjadi bacaan yang bermanfaat bagi pembaca
dan yang lainnya. Kami sebagai penyusun memohon maaf jika ada kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Atas kritik , saran, dan
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
9
4.1 DAFTAR PUSTAKA
Website:

http://adamtamami23.blogspot.com/2012/08/bab-ii-sumber-sumber-hukumadministrasi.html?m=1

http://raharjo.wordpress.com/2008/05/29/latihan-hari-ini/
Buku:

Muchsan, SH, 1998, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta;

Gajah Mada University Press, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta.
10
Download