FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI CONTINUED…. VEGETASI Prinsip: Menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi dengan cara melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butiran hujan. Meliputi: (1) Intersepsi hujan oleh tajuk tanaman. (2) Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air. (3) Pengaruh akar dan kegiatan vegetatif terhadap stabilitas struktur dan porositas tanah. (4) Transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah. (1) Intersepsi hujan oleh tajuk tanaman Mempengaruhi melalui 2 cara: 1. Jumlah air yang sampai ke tanah (aliran permukaan berkurang). 2. Kekuatan perusak butir hujan terhadap tanah. Jumlah air hujan yang di-intersepsi: Persamaan Wisler dan Brater (1959) X=a+bt X = Jumlah intersepsi a = kapasitas intersepsi (tergantung biomassa tajuk) b = kecepatan evaporasi t = lama hujan Persamaan Gash (1979) I = a Pg + b I = Intersepsi Pg = Hujan yang jatuh di atas tajuk daun a = koefisien regresi b = garis potong dengan sumbu I Persamaan Ward (1975) Is = R – TF – SF Is = Intersepsi R = Curah hujan TF = Lolosan tajuk SF = Aliran batang Tentunya ada perbedaan antara intensitas hujan berat dan ringan (tetapi kecil) Huzairin Zubair (1988) mencoba untuk beberapa tanaman. Pada CH Bulanan 50 – 250 mm, untuk Y = jumlah intersepsi (mm) dan X = CH Bulanan (mm), didapat: Intersepsi Pinus mercusii umur 30 tahun Y = 7,53 + 0,26 X ; R2 = 0,55 Intersepsi tegakan hutan alami Y = 3,06 + 0,24 X ; R2 = 0,65 Intersepsi Eucalyptus deglupta Y = 2,48 + 0,13 X ; R2 = 0,5 Intersepsi semak campuran dominan Eupatorium sp. Y = 3,38 + 0,31 X ; R2 = 0,86 Intersepsi tembakau Y = 3,03 + 0,27; R2 = 0,75 Juga dipengaruhi jenis tanaman dan kerapatan tanaman Energi butiran hujan teredam oleh tajuk vegetasi sehingga ketika sampai ke permukaan tanah, kekuatan perusaknya jauh berkurang. Besarnya pengurangan dipengaruhi oleh kerapatan tajuk dan tinggi tajuk dari permukaan tanah. Semakin rendah dan semakin rapat tajuk, semakin kecil emergi hujan yang sampai ke permukaan tanah. Vegetasi tinggi, dengan tajuk yang jauh dari permukaan tanah, butir-butir hujan yang terlepas dari tajuk, kecepatan jatuhnya meningkat kembali. Ada kemungkinan > daripada jika hujan langsung mengenai permukaan tanah ada akumulasi butiran sehingga butiran yang jatuh lebih besar. (2) Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air. Tumbuhan merambat (di permukaan tanah) menghambat aliran permukaan dan mencegah pengumpulan air secara cepat. Tumbuhan merambat mengurangi daya hancur dan daya angkut air. (3) Pengaruh akar dan kegiatan vegetatif terhadap stabilitas struktur dan porositas tanah. Akar tumbuhan Menghancurkan bongkahan tanah Pembentukan agregat tanah Memasuki bongkahan dan menimbulkan tempat lemah yang kemudian terpisah menjadi butirbutir sekunder Menstabilkan agregat secara mekanik dan kimia. Akar serabut mengikat butir-butir primer tanah. Sekresi dan bagian tanaman yang terombak menghasilkan senyawa kimia yang berfungsi memantapkan agregat. Kegiatan biologi: bakteri, jamur/cendawan, insekta, cacing tanah memperbaiki porositas dan kemantapan agregat tanah secara fisik dan kimia. (4) Transpirasi Memperbesar kapasitas tanah untuk menyerap air hujan mengurangi aliran permukaan TANAH Kepekaan tanah terhadap erosi: Mudah atau tidaknya tanah tererosi. (interaksi sifat fisik dan kimia tanah) Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi: (a) Tekstur (d) Kedalaman (b) Struktur (e) Sifat lapisan tanah (c) Bahan organik (f) Tingkat kesuburan tanah (a) Tekstur Ukuran dan proporsi kelompok ukuran butir-butir primer bagian mineral tanah. Liat (clay) Debu (silt) Butir-butir primer tanah Pasir (sand) Tanah bertekstur: Bagaimana jika…? - pasir kasar dan dalam ? - pasir halus ? - liat ? Bouyoucus (1935) : Clay ratio persen pasir persen debu persen liat Menyatakan bahwa rasio rendah (liat tinggi), maka tanah kurang peka erosi. Tetapi ternyata belum bisa mewakili semua jenis tanah, karena terdapat rasio kritis yaitu 2,0 Rasio liat > 2,0 umumnya plastis dan mengembang jika basah sehingga mudah terdispersi (terlarut). Rasio liat < 2,0 granul, sehingga tidak mudah tererosi. Bryan (1968) menemukan: Tanah mengandung debu dan pasir halus tinggi lebih peka erosi. Karena fraksi debu dan pasir halus sulit membentuk struktur yang mantap. (b) Struktur Ikatan butir primer ke dalam butir sekunder atau agregat. Tanah berstruktur granul lebih terbuka dan lebih sarang sehingga mampu menyerap ar lebih cepat daripada yang susunan butir primernya lebih rapat. Aspek struktur yang penting: (1)Sifat fisiko kimia liat yang menyebabkan flokulasi. (2)Bahan pengikat butir primer untuk agregat yang matap. Pembentukan struktur tanah dipengaruhi jenis kation yang teradsorpsi oleh liat dan adanya bahan pengikat. Liat yang jenuh dengan ion Ca dan Mg terflokulasi, karena ion bervalensi dua, akan berfungsi sebagai pengikat. Liat yang jenuh dengan ion Na terdispersi. Pengikatan butir primer menjadi agregat juga bisa dilakukan oleh mycelia jamur dan actinomycetes. Beberapa mekanisme pengikatan butir primer menjadi agregat : 1. Pengikatan secara fisik butir primer oleh mycelia jamur dan actinomycetes. Dengan cara ini struktur tanah bisa terbentuk tanpa perlu adanya fraksi liat. 2. Pengikatan butir-butir liat secara kimia. Melalui ikatan antara bagian positif pada butir liat oleh gugusan negatif (carboxyl atau hydrosulfit) pada senyawa organik yang membentuk rantai panjang (polymer) sbb: 3. Pengikatan butir liat secara kimia. Melalui ikatan antara bagian negatif liat dengan gugusan negatif (carboxyl) pada senyawa organik berantai panjang dengan perantara pertautan basa (Ca, Mg, Fe) dan ikatan hidrogen, sbb: 4. Pengikatan butir liat secara kimia. Melalui ikatan antara bagian negatif butir liat dengan gugusan positif (amina, amide, amino) pada senyawa organik yang berbentuk rantai (polymer), sbb: 5. Dengan membuat adukan campuran pasir, debu dan liat. Mekanisme pembentukannya: a. Pengikatan secara kimia butir liat bermuatan negatif melalui pertautan kation. Difasilitasi oleh molekul air yang bersifat dipole dan kation (Ca, Mg dan hidroksida besi). Ketika air menguap, maka butir-butir liat akan tertarik lebih dekat satu sama lain. b. Pengikatan secara kimia butir-butir liat melalui bagian positif suatu butir dengan bagian negatif butir lainnya. Pengadonan bisa memungkinkan mekanisme ini. (3) Bahan Organik Berpengaruh pada stabilitas struktur tanah. Bahan organik yang belum lapuk: Melindungi tanah dari kekuatan perusak butir hujan dan menghambat kecepatan aliran permukaan. Bahan organik yang sudah lapuk; Mempunyai kemampuan menyerap dan menyimpan air yang tinggi, hingga 2-3 kali beratnya. Selain itu berperan dalam memantapkan agregat tanah dan peningkatan kapasitas infiltrasi tanah. (4) Kedalaman Tanah Tanah yang dalam dan permeabel lebih tanah erosi daripada tanah yang permeabel tapi dangkal. Kedalaman tanah samapai lapisan kedap menentukan banyaknya air yang dapat diserap tanah. (5) Sifat lapisan bawah Yaitu permeabilitas tanah. Permeabilitas ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah dengan lapisan bawah yang granul dan permeabel lebih lambat tererosi. 6. Kesuburan tanah Perbaikan kesuburan tanah Memperbaiki pertumbuhan tanaman Penutupan tanah lebih baik Kepekaan Erosi Tanah Soil Erosivity atau Soil Erodibility Menunjukkan mudah atau tidaknya tanah mengalami erosi. Beberapa indeks erodibilitas yang telah dikembangkan: Uji Statis di Laboratorium; 1. Nisbah (Rasio) dispersi: (Middleton, 1930) Rasio kandungan (debu + liat) tanah tidak terdispersi terhadap kandungan (debu + liat) tanah yang didispersi dalam air. Rasio dispersi kandungan (debu liat) tidak ter dispersi kandungan (debu liat) yang didispersi kan dalam air 2. Nisbah (Rasio) Liat: (Bouyoucos, 1935) persen pasir persen debu Rasio liat persen liat 3. Rasio Permukaan agregat; (Andre and Aderson, 1961) luas permukaan butir - butir 0,05 mm % (debu liat) A - % (debu liat) B A = Tanah yang terdispersi B = Tanah yang tidak terdispersi Uji Lapangan Statis; Indeks Erodibilitas: (Chorley, 1959) Indeks Erodibilit as 1 Rerata Tahanan ta nah x Permeabili tas Uji Dinamik di Laboratorium; 1. Uji Simulasi Hujan, (Woodburn and Kozachyn, 1956) Membandingkan erosi yang terjadi pada berbagai jenis tanah yang diberi hujan standar. 2. Kandungan Agregat stabil dalam air, (Bryan, 1968) Persentase agregat tanah yang stabil dalam air (agregat > 0,5 mm0 Faktor kepekaan erosi (K): A K R Dimana: A = Besarnya erosi yang terjadi (ton/ha/tahun) R = EI30 tahunan MANUSIA Sebagai penentu terkendali…. Dipengaruhi faktor-faktor: (a) Luas tanah yang diusahakan. (b) Sistem pengusahaan tanah. (c) Status penguasaan tanah. (d) Tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi. (e) Harga hasil usahatani. (f) Perpajakan. (g) Ikatan hutang. (h) Pasar dan sumber keperlun usahatani. (i) Infrastruktur dan fasilitas kesejahteraan. TUGAS Carilah jurnal/hasil penelitian terbaru (5 tahun terakhir) tentang pengaruh faktor-faktor berikut ini terhadap erosi: 1.Iklim 2.Vegetasi 3.Sifat tanah 4.Topografi 5.Manusia Kemudian buat reviewnya dalam 1 lembar saja diketik 1 spasi. Jurnal bisa Bahasa Inggris atau Indonesia dan tidak boleh sama. Jurnal harus disertakan. Jika dalam bentuk hasil penelitian, maka harus dibuatkan ringkasan + 8 lembar. Waktu Pengumpulan: Minggu depan Bobot Tugas: 20% dari nilai akhir