ADAPTASI BAYI BARU LAHIR DENGAN LINGKUNGAN EKSTRAUTERINE VIDEO BY: Misrawati, M.Kep, Sp.Mat PENDAHULUAN • Perubahan biologis besar terjadi saat bayi mengalami transisi dari intrauterin ke ekstrauterin. • Perubahan ini menjadi dasar bagi pertumbuhan dan perkembangannya dikemudian hari. • Peran perawat: membantu bayi menjalani transisi yang aman ke kehidupan ektrauterin dan membantu ibu melalui masa transisi menjadi orangtua atau orang terdekat untuk menerima kehadiran anggota baru dalam keluarganya. Lanjutan…………. • Kehidupan ekstrauteri bayi mengalami kondisi tidak stabil dalam waktu 6-8 jam setelah dilahirkan (Perry & Lowdermilk, 2006) • Fase transisi dari intrauteri ke ekstrauteri dibagi menjadi 2 yaitu: Fase pertama (fase reaktif pertama: berakhir 30 menit setelah kelahiran) Fase kedua (fase reaktif kedua: 4-8 jam setelah kelahiran, berlangsung selama 10 menit) ADAPTASI BAYI BARU LAHIR Periode transisional : 1. Periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir dan berakhir kirakira 30 menit setelah kelahiran) Karakteristik: Peningkatan nadi menjadi 160-180 x/menit dan turun 30 menit berikutnya sampai 100-120 x/menit • Pernafasan tidak teratur, rata-rata 60-80 x/menit • Saat auskultasi terdengar crackles, grunting, terlihat retraksi dada yang dapat terjadi dalam 1 jam setelah kelahiran, mukus sedikit • Dapat terlihat secara spontan kaget, tremor, menangis dan menggerakan kepala dari satu sisi kesisi lainnya • Bising usus terdengar & meconium telah keluar Kebutuhan perawatan khusus: • Kaji dan pantau frekuensi jantung & pernapasan tiap 30’ pada 4 jam I • Jaga bayi agar tetap hangat • Skin to skin contact 2. Periode Fase Tidur • • • • • • 30 menit setelah kelahiran.. Merupakan periode unresponsive Bayi menjadi tenang, relaks dan tertidur Penurunan aktifitas motorik Berakhir sampai 60-100 menit Kemudian diikuti fase kedua reaktif karakteristik • Frekuensi jtg & nfs • Kestabilan warna kulit; terdapat beberapa akrosianosis, bising usus bisa terdengar Kebutuhan perawatan • Orang tua dapat memeluk dan mengendong bayinya 3. Periode kedua reaktivitas • Periode kedua reaktivitas dimulai waktu bayi bangun berakhir sekitar 4-8 jam. Karakteristik: • Respon berlebihan terhadap stimulus. • perubahan warna kulit dari merah muda menjadi agak sianosis • denyut jantung cepat. • Sering berkemih dan mengeluarkan mekonium • Peningkatan sekresi mukus Kebutuhan perawatan • Pantau kemungkinan tersedak saat pengeluaran mukus • Pantau apnea & mulai stimulasi • Kaji kemampuan mengisap, menelan Sirkulasi darah janin…… • Darah dari vena umbilikalis hati vena cava inferior foramen ovale atrium kiri ventrikel kiri aorta • Darah vena dari tungkai bawah dan kepala atrium kanan ventrikel kanan arteri pulmonalis duktus arteriosus • Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai baypass, memungkinkan sejumlah campuran yang dikeluarkan jantung kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru • Kira-kira 55 % darah campuran yang keluar dari ventrikel mengalir menuju plasenta, 35 % darah mengalir ke jaringan tubuh, 10 % mengalir ke paruparu SISTEM CARDIVASKULER Penurunan resistensi vascular paru Kehilangan resistan sistemik paru Peningkatan aliran darah paru Left to right shunt Peningkatan tek atrium kiri Respirasi awal (ekspansi paru) Peningkatan tingkat PO2 Penutupan duktus arteriosus Penutupan foramen ovale Kemampuan system pernafasan Penurunan tek atrium kanan Penurunan venus return sistemik Peningkatan resisten darah sistemik Penghentian venus return umbilical Penutupan ductus venosus Peristiwa Mekanik (tekanan pada torak dari kelahiran pervaginam) Hilangnya cairan Recoil dada Rangsangan kimia, suhu, mekanik dan sensori Aktivasi pertama kelahiran Tekanan rongga dada negative Masuknya udara Reduksi pertama tegangan permukaan alveoli Peningkatan PO2 di alveoli Penurunan tekanan interstisial Pulmonary vessels terbuka Peningkatan volume vaskuler paru Peningkatan aliran darah dalam paru-paru Peningkatan sirkulasi dalam limpha Promotion oksigen yang adekuat Sistem Ginjal • Fs ginjal blm terbentuk pada tahun kedua. Ginjal bayi baru lahir tidak menyaring urin dg baik, urin biasanya terang dan kurang bau. Ketidakmaturan ginjal juga membatasi kemampuan BBL u/ mengeksresi obat. • BBL mungkin tidak mengeluarkan urin selama 12 24 jam. Berkemih 6-10 kali dg warna pucat. Bercak merah muda terlihat pada popok, akibat kristal asam urat Sistem Pencernaan • • • • • • Mukosa lembab, warna merah muda, tidak sianosis. Mengkoordinasi reflek pernafasan, menghisap dan menelan. Peristaltik esofagus belum dikoordinasi Kapasitas lambung dari 30 sampai 90 ml. Spingter kardia dan kontrol saraf lambung belum matur. Keasaman lambung menurun Pencernaan dan absorbsi nutrien > lanjut usus halus. Mencerna karbohidrat, lemak dan protein diatur oleh beberapa enzim tertentu. Sistem Hepatika Penyimpanan Besi Bayi memiliki simpanan besi yang dapat bertahan sampai bulan kelima kehidupaanya diluar rahim. Konyugasi Bilirubin SDM hemogloin Hem Besi Globin Bilirubin + plasma protein Hati: glukorinil transferase Bilirubin tak terkonyugasi + asam glukoronat Gllukoronat bilirubin terkonyugasi Diekskresi melalui feses/urine Sistem Imun • Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal kehidupan janin. • Tiga bulan pertama, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif dari ibu. Keasaman lambung atau produksi pepsin dan tripsin, yang tetap mempertahankan kesterilan usus halus, belum berkembang dengan baik sampai 3 / 4 mg. • Bayi yang menyusu mendapat kekebalan pasif dari kolustrum dan ASI. Tingkat proteksi tergantung pada usia dan kematangan bayi serta sistem imunitas yang dimiliki ibu. Sistem Integumen • Bbl yang sehat dan cukup bulan tampak gemuk. Lemak subkutan yang terakumulasi selama trimester akhir berfungsi melindungi bayi. Kulit mungkin agak ketat, ini disebabkan oleh retensi cairan. Lanugo halus dapat terlihat diwajah, bahu dan punggung. • Kaput Suksedaneum (edema pada jaringan akibat trauma) tekanan verteks yang lama pada serviks pembuluh darah setempat mendapat tekanan aliran darah vena terhambat edema. (hilang 3-4 hari setelah lahir) Lanjutan……….. • Sefalhematoma (perdarahan ke rongga periostium / tidak pernah melewati tulang suturanya) membesar hari 2 atau 3 hari hilang 3-6 minggu • Kelenjar lemak dan kelenjar keringat Ada tetapi belum aktif, distensi kelenjer lemak (sebasea) terlihat milia Sistem Reproduksi Wanita: Peningkatan kadar estrogen selama hamil, yang diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir, mengakibatkan pengeluaran suatu cairan mukoit atau kadang-kadang bercak darah melalui vagina (pseudomenstrusi). Genetalia eksterna biasanya edema disertai pigmentasi yang lebih banyak. Pada bbl cukup bulan, labia mayora dan minora menutupi vestibulum. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka. Pria: Sebagai respon terhadap estrogen ibu, ukuran genetalia eksterna bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat, begitu pula dengan pigmentasinya. Terdapat rugae yang melapisi kantong srotum. Hidrokel sering terjadi dan biasanya kan mengecil tanpa pengobatan. Sistem Skelet • Arah pertumbuhan sefalocaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. • Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika dibaningkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase. Sistem Neuromuskuler • Bbl cukup bulan mahluk hidup yang reaktif, responsif dan hidup. Perkembangan sensori bbl dan kapasitas untuk melakukan interaksi sosial dn organisasi diri sangat jelas • Otak memerlukan suplai glukosa sebagai sumber energi dan untuk proses metabolisme yang adekuat pertahankan kelancaran jalan nafas dan juga pengkajian kondisi-kondisi pernafasan yang membutuhkan oksigen. • Pantau keb glukosa mengalami episode hipoglikemia • Reflek pada bayi baru lahir Sistem Termogenik Produksi Panas Termogenesis tanpa Menggigil krn lemak coklat Peningkatan aktifitas met. Di otak, jantung dan hati Menghangatkan BB dg me prod. Panas 100% Bertahan selama beberapa mg dan menurun jika tjd stres dingin Stres Dingin BMR me Stres Dingin Glikolisis Anaerob Keb O2 me Jika O2 tdk adekuat Me prod panas Asidosis met+resp Bilirubin Unconyugated Me Vasokontriksi Mengganggu perfusi paru Kadar PO2 & PH me RDS Kernikterus Pernafasan me Perilaku Sensori Mengindikasi suatu tahap kesiapan untuk melakukan interaksi sosial. –Penglihatan –Pendengaran –Pengecapan –Penciuman –Sentuhan Perilaku sensori: penglihatan… • Sejak lahir berfungsi pupil, bereaksi terhadap cahaya, refleks mengedip mudah • Kelenjer air mata belum berfungsi sampai usia 2-4 minggu • Jarak pandang jelas 17-20 cm • Berespon terhadap cahaya yang terang dengan mengerutkan wajah • Lebih menyukai warna berpola hitam-putih dari pada polos (usia 2 mg) • Mampu memusatkan pandangan dan memperhatikan secara intensif suatu objek. Kontak mata sangat penting dlm hubungan orangtua-bayi Perilaku sensori: pendengaran… • Satu menit setelah lahir (sejak cairan amnion keluar dari telinga), pendengaran bayi = orang dewasa • Bayi berespon (tenang) terhadap suara berfrekuensi rendah seperti suara jantung atau meninabobokan; terjaga dgn suara berfrekuensi tinggi. • Bayi tenang dengan suara ibu, mengingatkan suara saat dalam rahim Perilaku sensori: pengecapan… • Sistem kecap berkembang baik, ekspresi wajah berbeda dengan larutan berbeda. • Larutan hambar tidak membuat bayi berespon, manis membuat bayi semakin menghisap, asam membuat bayi menggerakan bibir, pahit membuat marah • Perkembangan dini terhadap sensasi disekitar mulut, mempersiapkan bayi hidup diluar rahim Perilaku sensori: penciuman… • Berkembang sejak lahir • Mampu membedakan membaui ASI, membedakan ibunya dengan yang lain. • Bayi dapat membedakan ASI ibunya dengan ASI wanita lain berdasarkan bau, bau ibu berpengaruh terhadap proses attachment Perilaku sensori: sentuhan… • Semua tubuh bayi berespon terhadap sentuhan • Wajah terutama mulut, tangan dan telapak kaki daerah yang paling sensitif • Sentuhan dan gerakan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal • Sentuhan pada puggung dan perut memberikan respon yang menyenangkan BONDING & ATTACHMENT • Bonding = tali/pertalian/ikatan Suatu hubungan yang unik antara dua orang dan berkembang terus sepanjang waktu • Attachment = kasih sayang/cinta Ikatan perasaan yang terjadi antara individu (orangtua dan bayi) yang meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi fisik yang akrab BONDING ATTACHMENT ORANGTUA BAYI • Kontak dini melalui: – Tatap muka, suara lembut, sentuhan, pelukan dan menyusui – – – – Memberikan kehangatan Mengurangi sakit ibu Memberikan rasa nyaman Meningkatkan perkembangan emosi, intelektual, fisik sejak awal sampai dengan dewasa