Tes Kepribadian - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi
Kepribadian 1
Alat Ukur Kepribadian
Fakultas
Program Studi
Fakultas Psikologi
S1 Psikologi
Tatap Muka
14
Kode MK
Disusun Oleh
Putri R. Wulandari, M.Psi, Psi.
Abstract
Kompetensi
Modul ini berisi tentang alat ukur
kepribadian. Mulai dari overview teori
kepribadian, pengertian, sejarah, dan
fungsi alat tes kepribadia, serta contoh
alat tes kepribadian khususnya yang
berkaitan dengan teori kepribadian
psikoanalitis
Mahasiswa mengenal dan memahami
kegunaan dari berbagai macam alat tes
kepribadian yang dipakai oleh Psikolog,
khususnya yang berkaitan dengan teori
kepribadian psikoanalitik
Overview: Teori Kepribadian
Definisi kepribadian menurut para ahli, yaitu:
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku.
e. Sigmund Freud
kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan
Superego.
f.
Carl Gustav Jung
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang disadari ataupun
yang tidak disadari
g. Kurt Lewin
Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat
mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang
kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia
menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut
pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai
sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya
Ada tiga pemikiran fundamental yang mendasari kepribadian, yaitu:
1.
TRAITS (Sifat/Ciri/Karakter).
Sifat
bisa
dijelaskan
juga
dengan
ciri
bawaan. Personality trait dapat dilihat sebagai karakteristik atau kualitas yang
2014
2
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
membedakan dan mempengaruhi individu. Sifat dapat didefinisikan sebagai dimensi
beda dari individu dalam kecenderungan untuk memperlihatkan kekonsistenan dari
pikiran, perasaan, dan perilakunya (McCrae & Costa, 2003). Sifat diasumsikan relatih
stabil dan menetap sepanjang waktu,dan sangat mempengaruhi perilaku.
2.
STATES. Berkaitan dengan kepribadian state diartikan sebagai beberapa sifat yang
muncul namun sifatnya sementara. Jika trait menunjukkan karakteristik kepribadian
yang menetap, sedangkan state menunjukkan perilaku yang cenderung sementara.
Sebagai contoh: siswa cenderung mengalami kecemasan saat menghadapi ujian.
Kecemasan disini merupakan state.
3.
TYPES. Beberapa
peneliti
mencoba
memahami
kepribadian
melalui trait
approach yaitu dengan mengklasifikasikan kepribadian dalam berbagai maca tipe,
yang kemudian dikenal dengan tipe keribadian. Jika traitsmenitikberatkan pada
karakter yang spesifik dari individu, maka typedapat dikatakan sebagai gambaran
umum yang dapat menjelaskan individu. Tipologi Kepribadian mulai dikenal sejak
Hipocrates mengklasifikasikan manusia kedalam empat tipe yaitu melancholic,
phlegmatic, choleric, dan sanguine.
Sebagai informasi, kepribadian secara umum dapat dilihat melalui berbagai macam
perspektif yang didasarkan melalui teori-teori psikologi yang mendasarinya. Perspektif
tersebut antara lain dirangkum pada tabel dibawah ini
Perspektif
Psikoanalisis
Neo-analisis/Ego
Biologis
Behaviorisme
Kognitif
Trait
Humanisme
Interaksionisme
2014
3
Pandangan penting kepribadian
Fokus pada pengaruh-pengaruh tidak sadar, pentingnya
dorongan seksual, bahkan dalam bidang-bidang nonseksual.
Fokus pada diri (self) yang berjuang untuk mengatasi emosi
dan dorongan di dalam diri dan tuntutan dari orang lain di luar
diri.
Menitikberatkan pada kecenderungan dan keterbatasan yang
berasal dari warisan genetis; bisa dengan mudah
dikombinasikan dengan sebagian besar pendekatan atau teori
lain
Fokus pada analisis yang lebih ilmiah mengenai pengalaman
belajar yang membentuk kepribadian
Melihat sifat aktif dari pikiran manusia; menggunakan
pengetahuan modern dari psikologi kognitif
Teknik pemeriksaan individual yang baik
Menghargai hakikat spiritual seseorang; menekankan
perjuangan untuk mencapai pemenuhan diri dan harga diri
Memahami bahwa kita adalah diri yang berbeda dalam situasi
yang berbeda
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dari perbedaan pandangan tersebut, kepribadian memiliki delapan aspek kunci, yaitu:
1. Individu terpengaruh oleh aspek ketidaksadaran; misalnya: kita mungkin atau
melakukan hal-hal yang sama seperti yang dilakukan orangtua terhadap diri kita
sendiri.
2. Individu dipengaruhi oleh kekuatan ego; misalnya kita sering berusaha menjaga rasa
penguasaan dan konsistensi dalam perilaku.
3. Individu adalah makhluk biologis;
4. Pribadi dibentuk oleh pengalaman dan lingkungan di sekitar diri mereka masingmasing.
5. Individu memiliki dimensi kognitif berfikir mengenai dunia di sekitar mereka dan
secara aktif mencoba mengartikannya.
6. Individu merupakan suatu kumpulan trait, kemampuan, dan kecenderungan yang
spesifik.
7. Manusia memiliki dimensi spiritual dalam hidup mereka, yang memungkinakan dan
mendorong mereka untuk mempertanyakan arti keberadaaan mereka.
8. Hakikat dari seorang individu adalah senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya.
Asesmen Kepribadian
Asesmen kepribadian merupakan sebuah proses mengambil data dari berbagai
sumber, yang dilakukan dengan berbagai metode asesmen, dan menempatkan data
tersebut dalam konteks histori, informasi rujukan dan observasi tingkah laku untuk
menghasilkan pemahaman yang menyeluruh mengenai orang yang di ases. Asesmen
kepribadian berbeda dengan tes kerpibadian. Tes adalah sebuah proses yang secara
langsung berusaha untuk mendapatkan skor tertentu, sebagai contoh dalam tes intelegensi
skor IQ 100 menunjukkan bahwa seseorang memiliki kecerdasaan rata-rata.
Asesmen kepribadian dibagi menjadi beberapa tipe
1. Tes Laporan Diri (Self Report)
Tes-tes kepribadian yang paling umum biasanya ditentukan oleh laporan diri para
peserta tes. Peserta tes harus memberikan respons (jawaban) terhadap beberapa
item-item pernyataan yang sesuai dengan kriteria tertentu (criterion related). Artinya,
item-item yang terpilih dapat membedakan sebuah kelompok khusus, misalnya
kelompok individu normal dan kelompok individu yang depresi. Tes semacam ini
sangat murah dan mudah untuk diberikan, seringkali objektif, namun validitasnya
harus sering dievaluasi dengan hati-hati.Keunggulan Tes ini adalah terstandardisasi,
mudah diberikan, reliabel, menangkap gambaran diri dengan baik; namun terbatas
2014
4
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam derajat kekayaan data, mudah untuk dikelabui, tergantung pada pengetahuan
diri. Contoh dari Tes Laporan Diri ini adalah: MMPI (Minnesota Multiphasic
Personality Inventory), ACT (Affective Communication Test), Millon Clinical Multiaxial
Inventory.
2. Tes Q-Sort
Dalam Q-Sort, seseorang dihadapkan pada setumpuk kartu yang berisi macammacam nama karakteristik dan diminta untuk memilah kartu-kartu tersebut dalam
tumpukan-tumpukan yang masing-masingnya menggambarkan sebuah dimensi,
sebagai contoh, “paling tidak sesuai” sampai dengan paling sesuai dengan diri”.
Keunggulan Q-Sort adalah responden lebih aktif/banyak terlibat, dan item yang sama
dapat digunakan untuk menilai aspek yang berbeda; namun keterbatasannya sama
dengan Tes Laporan Diri. Contoh dari Q-Sort: Penilaian konsep diri, harga diri,
keluarga, terapi, generativitas.
3. Penilaian Orang Lain
Penilaian orang lain yang biasa disebut Studi Longitudinal Terman oleh Lewis
Terman adalah penilaian yang menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
informasi individu (terutama anak-anak) dari orang lain (orangtua atau gurunya).
Penilaian yang dilakukan di masa kecil ini terbukti dapat memperkirakan kepribadian
dan pencapaian anak-anak di masa dewasanya. Keunggulan penilian ini adalah:
menyediakan sudut pandang yang tidak terbiaskan oleh laporan diri individu, dan
dengan jelas mengungkap trait yang “terlihat”, dapat digunakan untuk menilai anakanak/binatang; namun keterbatasannya adalah penilaian ini tidak valid apabila
analisisnya kurang berpengalaman atau terpengaruh bias.
4. Pengukuran Biologis
Pada awal 1800-an, tulisan-tulisan Franz Joseph Gall membuat ribuan orang
mencoba memeriksa kepribadian dengan merasakan bentuk dan tonjolan tengkorak.
Praktek ini dikenal sebagai frenologi (DeGiustino, 1975). Idenya adalah bahwa
karakteristik psikologis yang berbeda-beda terletak di otak (sebuah ide yang masuk
akal) dan kemampuan yang berkembang pesat atau lambatakan tampak melalui
distorsi tengkorak. Asesmen kepribadian modern yang bersifat biologis didasarkan
pada asumsi bahwa sistem saraf (termasuk jaringan neuron otak) adalah kuncinya.
Oleh karena itu asesmen kepribadian berusaha mengukur perilaku-perilaku yang
terkait dengan sistem saraf. Yang lebih menarik adalah usaha-usaha masa kini yang
lebih berfokus pada sistem
saraf
dengan cara
mengamati otak
menggunakan citra PET (positron emission tomography).
dengan
Keunggulan dari
pengukuran ini dapat mengungkap reaksi individu tanpa mengandalkan laporan diri
atau penilaian analisis; namun bisa menjadi sulit atau mahal untuk digunakan
2014
5
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hubungan antara hasil biologis dan pola perilaku yang kompleks/tidak sederhana.
Contoh pengukuran biologis: waktu reaksi, kelembaban kulit, pencitraan positron
emission topography (PET).
5. Observasi Perilaku
Francis Galton, ilmuwan Inggris abad ke-19, memelopori pendekatan dalam
memahami perbedaan individual, termasuk teknik observasi perilaku. Dalam
laboratorium antropomorfisnya, Galton mengumpulkan semua jenis pengukuran fisik
orang, dan ia kemudian mulai mempelajarai reaksi mereka dalam situasi yang
terkontrol (Galton, 1970). Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa
perilaku saat ini adalah prediktor valid dan reliabel akan perilaku di masa depan.
Keunggulan observasi perilaku adalah dapat menangkap apa yang sebenarnya
orang lakukan, namun dapat sulit diinterpretasikan sebagai kepribadian, atau tidak
mewakili keseluruhan tentang perilaku seseorang.
6. Wawancara
Wawancara klasik dalam psikologi adalah wawancara psikoterapi, dimana klien
menceritakan
pengalaman
hidupnya
yang
penting
atau
bermasalah.
Keunggulan mengukur kepribadian dengan wawancara adalah dapat menggali
informasi seecara mendalam dan dapat menggunakan pertanyaan lanjutan sehingga
sangat fleksibel; namun bisa terkena bias dari pewawancara atau responden, mahal,
dan menghabiskan waktu.
7. Perilaku Ekspresif
Menilai dari perilaku ekspresif adalah cara yang baik untuk melihat karisma pribadi—
cara ini lebih valid, namun juga lebih menuntut kemampuan yang tinggi dari
penganalisis.Sebagai contoh, orang-orang dari bagian selatan yang cenderung
lambat karena merupakan budayanya, berbeda dengan logat orang-orang Newyork
yang mungkin merupakan kepribadian. Keunggulan menilai dengan perilaku
ekspresif ini dapat menangkap gaya perilaku unik yang sebenarnya, termasuk
perilaku yang samar dan emosi; namun dapat juga sulit untuk ditangkap, dikodekan,
dan diinterpretasikan.
8. Analisis Dokumen dan Riwayat Hidup
Mungkin tidak mengejutkan untuk mengetahui bahwa catatan harian dan catatan
pribadi lainnya dapat menjadi sumber informasi yang kaya mengenai kepribadian.
Gordon Allport menganggap surat dan catatan harian sebagai sumber yang
sempurna untuk studi mengenai perubahan kepribadian (karena benda-benda itu
ditulis salam jangka waktu yang lama) dan berpendapat bahwa surat dan catatan
harian ini dapat menjadi ujian yang baik mengenai nilai sebuah teori kepribadian.
Keunggulan menganalisis dokumen adalah dapat digunakan untuk menganalisis
2014
6
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
individu selama jangka waktu yang lama, detail, dan objektif, bahkan bisa digunakan
untuk orang yang sudah meninggal; namun hanya menunjukkan aspek-aspek
tertentu dari seseorang, dan mungkin tidak tersedia dalam peristiwa penting.
9. Demografi dan Gaya Hidup
Demografi adalah semua informasi data statistik yang relevan mengenai populasi,
misalnya umur, budaya, tempat lahir, agama, besar keluarga, dst. Namun, jika suatu
demografi tidak dikaitkan dengan informasi demografi lain, maka bisa menyesatkan,
seperti halnya kasus saudara kembar yang memiliki karakteristik demografis yang
sama tetapi memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Keunggulan menggunakan
demografi adalah dapat menunjukkan kerangka dan pengelompokkan dimana
individu hidup; namun pada dasarnya tidak menceritakan banyak mengenai orang itu
sendiri.
10. Projective Test
Tes proyektif adalah teknik asesmen yang berusaha mempelajari kepribadian melalui
penggunaan stimulus, tugas, atau situasi yang relatif tidak terstruktur, karena tes ini
memungkinkan seseorang untuk “memproyeksikan” motivasi dalam dirinya ke alat
tes yang diberikan. Selain membuat gambar, tes proyektif juga mencakup bercerita,
melengkapi kalimat, dan melakukan asosiasi kata. Keunggulannya dapat menggali
lebih dalam dan menganalisis aspek yang tidak dapat terungkap dalam laporan diri,
dapat memunculkan pemahaman untuk penelitian lebih lanjut; namun sering memiliki
masalah reliabilitas dan validitas. Contoh dari tes proyektif ini adalah: Draw-APerson, Inkblot Rorsachach; Thematic Apperception Test (TAT).
Tes Kepribadian
Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi antar
pribadi, dan sikap, yang dibedakan dari kemampuan. Tes kepribadian bukan merupakan tes
kemampuan seperti tes intelegensi. Ada karakteristik yang mendefinisikan perbedaan antara
berbagai jenis individu, dan bahwa perbedaan tersebut dapat diukur secara akurat. Tes-tes
kepribadian melibatkan stimulus terstandardisasi yang ditujukan untuk memancing dan
menganalisa perbedaan reaksi individu. Tes kepribadian menyangkut banyak unsur seperti
nilai, ciri kepribadian, identitas pribadi, selera humor, kehangatan antar pribadi, gaya
perilaku, pandangan terhadap dunia, dan akulturasi yang telah
berlangsung lama dan
menetap serta konsisten yang diungkapkan ke berbagai situasi yang dialami individu.
Tes
kepribadian
merupakan
seperangkat
alat
tes
yang
disusun
untuk
mendeskripsikan bagaimana kecenderungan seseorang bertingkah laku. Tes kepribadian
2014
7
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
merupakan deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukan deskripsi kuantittatif. Alat tes
menggunakan angka-angka hanya untuk membantu menjelaskan kepribadian, karena
kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dideskripsikan.
Menurut Cronbach (1970) tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan
diantara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang berarti tidak
seorang pun yang memiliki kepribadian yang sama diantara satu dengan yang lainnya, dan
kepribadian itu sendiri bukanlah sesuatu yang salah atau benar, bukan pula sesuatu yang
baik atau pun buruk. Sehingga kepribadian adalah apa adanya diri anda yang telah memiliki
kepribadian yang unik, berbeda dari yang lain.
Sejarah Tes Kepribadian
Sejarah perkembangan asesmen kepribadian dimulai pada tahun 1880-an oleh Sir
Francis Galton, sepupu dari ilmuwan terkenal Charles Darwin ini merupakan orang yang
pertama kali membuat laboratorium untuk mengukur perbedaan individual, salah satu hasil
terbesar dari riset yang dilakukannya adalah munculnya teknik kuesioner sebagai prosedur
standar dalam penelitian kepribadian. Tidak lama kemudian, G.Stanley Hall memperluas
metode tersebut dengan menggunakan data dari sampel sejumlah orang dewasa, untuk
menggambarkan tren perkembangan kepribadian pada remaja.
Sedangkan
inventori
pertama
yang
dikembangkan
untuk
melakukan
penilaian terhadap kepribadian individu adalah the Woodworth Personal Data
Sheet.
Instrumen ini digunakan pertama kali untuk kepentingan Perang Dunia I. Pada waktu itu
Departemen Pertahanan AS inginmendeteksi kemungkinan adanya tentara yang gagal di
medan perang, namun metode wawancara klinis tidak praktis untuk diaplikasikan secara
massal. Robert Sessions Woodworth membuat daftar dari beberapa gejala yang banyak
diungkap oleh para psikiater dalam metode wawancara, seperti: “Apakah anda sering
melamun?”, “Apakah anda takut melihat darah?”, dan kemudian menyusun daftar tersebut
menjadi sebuah instrumen penilaian. Para tentara yang dilaporkan memiliki banyak
gejala harus mengikutipemeriksaan lebih lanjut. Meskipun dianggap kurang peka dalam
untuk mengukur populasi yang besar, instrumen ini terbukti mampu mendeteksi para
tentara yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, dengan lebih ekonimis dan
efisien.
Seiring dengan waktu, item-item dalam Woodworth semakin dikembangkan dan
isinya mulai bergeser disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, mulai dari pengukuran
secara pribadi maupun untuk kebutuhan institusi tertentu. Inventori self-report mulai
berkembang menjadi beragam instrumen dengan beraneka fungsi dan manfaat. Beberapa
2014
8
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
inventori dikembangkan desain untuk membantu mengenali apakah individu berada
dalam rentang normal, inventori semacam ini biasanya dimanfaatkan sebagai alat bantu
untuk mengukur pemahaman diri, atau untuk membantu kegiatan bimbingan yang dilakukan
oleh konselor, pendidik, atau praktisi dunia industri. Ada juga inventori yang disusun untuk
membantu dokter dalam membuat analisa patologis pada kasus-kasus klinis(Cronbach,
1990).
Fungsi Tes Kepribadian
Tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan kepribadian, pemeriksaan
analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi kesehatan, psikologi hukum,
kompetensi hukum dan kegilaan, seks dan kekerasan, dan pengasuhan anak jika orang tua
bercerai atau meninggal dunia. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi seleksi
Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individuindividu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.. misalnya tes masuk
suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasilh-asil
tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon
pelamar yang dapat diterima dan menolak alon-calon lainnya.
2. Fungsi Klasifikasi
Yaitu
mengelompokkan
individu-individu
dalam
kelompok
sejenis.
Misalnya
mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi
bantuan yang sesuai dengan masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam
program khusus tertentu.
3. Fungsi deskripsi
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik gambaran psikopatologis,
diagnosis diffrential, deskripsi dan prediksi tingkah laku sehari-hari.
4. Menentukan dan Mengevaluasi suatu treatment
Tes psikologi digunakan juga untuk menentukan dan atau mengavaluasi suatu
treatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap seseorang atau sekelompok
individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat mana keberhasilan treatment yang
sudah diberikan. Evalusi ini sangat membantu untuk meneruskan tindakan
selanjutnya yang akan diambil.
5. Menguji suatu hipotesis
Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang ada.
Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian yang
2014
9
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ilmiah sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji hipotesis ini
seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan dengan tes
psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di membandingkan, ataupun
tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan menurunkan indikatorindokator dari tes psikologi yang baku
Tipe Tes Kepribadian
Menurut tipenya tes kepribadian terbagi menjadi dua, inventori/objektif dan proyektif.
Tes objektif merupakan sebuah self report, dimana responden dihadapkan dengan
pertanyaan atau pernyataan dan diminta untuk memilih mana yang paling sesuai dengan
dirinya. Tidak ada istilah benar-salah, skornya bersifat ipsatif, yaitu tidak dibandingkan
dengan orang lain, melainkan dengan hasil-hasil tes dirinya sendiri. Bentuk tes ini dapat
berupa paper-and-pencil questionnaires atau wawancara terstruktur yang dilakukan oleh
klinisi terlatih. Tes objektif dapat dibagi menjadi dua bagian: omnibus (broad-band) atau
narrow-band. Omnibus mengukur banyak hal sekaligus: ciri kepribadian, kecemasan,
depresi, dll. Sementara narrow-band mengukur satu atau beberapa aspek saja. Contohnya:
16 PF, MBT, MMPI, EPPS.
Sementara tes proyektif umumnya memiliki format tidak terstruktur (ambigu), dengan
demikian responden dapat memberikan respon sebanyak atau sesedikit yang ia mau.
Banyak pendapat setuju bahwa format ambigu memungkinkan beberapa karakterisitik
kepribadian terungkap, selama data yang terungkap dapat di koding dan di interpretasi
secara terstandar oleh para klinisi. Contohnya: Grafis, Ro, CAT, TAT.
Contoh Tes Kepribadian
Telah disebutkan diatas beberapa contoh tes kepribadian, antara lain, Grafis,
Wartegg, Ro, CAT, MMPI, MBTI, EPPS, dan DISC. Namun dalam materi ini hanya akan
membahas alat tes yang berkaitan dengan teori kepribadian psikoanalitis.
2014
10
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAUM - DAP - HTP
Salah satu yang mendasari ketiga tes ini adalah pandangan psikoanalisa, dimana tes
ini berfokus pada ketidaksadaran diri. Contohnya pada gambar pohon yang dapat
memancing hal-hal yang tidak disadari oleh orang tersebut
MBTI
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi,
judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi
adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide.
Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga
ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan,
nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan
teori Jung.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang
sangat populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh
Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah
kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari
kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok
menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
DISC
Profil DISC banyak dipengaruhi dari teori Jung mengenai tipe kepribadian yang
dikategorikan menjadi empat yaitu; Sensing, Intuitive, Feeling and Thinking. Pendapat Jung
menyatakan bahwa secara instingtif individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen
tersebut. Empat elemen tersebut diistilahkan sebagai tetralogi.
Dasar teori disc menggunakan model dua sumbu perilaku, merupakan pergerakan
satu sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling berlawanan. Dua sumbu
tersebut merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua sumbu yang saling berlawanan pada
tes DISC ini digunakan yaitu antara Assertiveness dan Receptiveness dan antara Openness
dan Control.
2014
11
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anastasi, A. (1982). Psychological Testing. NewYork: Macmillan Publishing Company.
Cronbach. (1970). Essential of Psychological Testing, New York: Harper and Row Publisher.
Guilford, J. (1969). Psychometric Method.New York: Mc Graw-Hill Book Company Inc
2014
12
Psikologi Kepribadian 1
Putri Rahayu Wulandari
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download